Anda di halaman 1dari 54

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.

DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2008 DAN 2007/ DECEMBER 31, 2008 AND 2007

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2008
ASET Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha - Pihak ketiga - bersih - Pihak hubungan istimewa Piutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Persediaan - bersih Pajak dibayar di muka Uang muka pembelian tembakau Biaya dibayar di muka dan aset lainnya Jumlah aset lancar Aset tidak lancar Aset pajak tangguhan Penyertaan saham Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.725.765 pada tahun 2008 (2007: Rp1.455.360) Tanah untuk pengembangan Goodwill - bersih Biaya pensiun dibayar di muka Aset lainnya - bersih Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 2007
ASSETS Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties - net Related parties Other receivables Third parties Related parties Inventories - net Prepaid taxes Advance for purchase of tobacco Prepaid expenses and other assets Total current assets Non-current assets Deferred tax assets Investments in shares Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp1,725,765 in 2008 (2007: Rp1,455,360) Land for development Goodwill - net Prepaid pension costs Other assets - net Total non-current assets TOTAL ASSETS

499,362 116,591 16,347 405,328 167,096 7,657,848 470,490 1,547,275 156,950 11,037,287

4,20 5,20 19 20 19 6 21

557,239 504,385 5,957 471,464 15,193 8,929,824 408,904 163,491 11,056,457

74,435 22,373

10 14

35,846 21,498

4,329,506 175,689 313,014 181,515 5,096,532 16,133,819

7 3 3 17 10

3,522,336 343,543 350,861 159,003 190,998 4,624,085

14

15,680,542

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/1 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2008
KEWAJIBAN Kewajiban jangka pendek Pinjaman jangka pendek - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang usaha - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang lainnya - Pihak ketiga - Pihak hubungan istimewa Hutang pajak dan cukai Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Hutang dividen Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan Jumlah kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang Kewajiban pajak tangguhan Pinjaman jangka panjang - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan Pendapatan ditangguhkan Kewajiban imbalan pasca-kerja Jumlah kewajiban jangka panjang HAK MINORITAS EKUITAS Modal saham Modal dasar - 6.300.000.000 saham biasa dengan nilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.383.000.000 saham biasa Tambahan modal disetor Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan Selisih penilaian kembali aset tetap Saldo laba - Dicadangkan - Belum dicadangkan Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 8 986,773 149,366 325,294 171,045 99,316 3,455,714 906,111 482,130 19 9,20 19 20 19 10 11,20 18 12 999,625 66,833 7,642,207 27,506 112,699 57,211 243,961 441,377 2,339 10 12 47,746 6,212,685 13,753 999,125 114,337 59,599 214,889 1,401,703 2,612 260,979 866,548 351,998 214,497 217,249 269,057 3,315,373 669,238 -

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 2007
LIABILITIES Current liabilities Short-term borrowings Third parties Related party Trade payables Third parties Related parties Other payables Third parties Related parties Taxes and excise tax payables Accrued expenses and provisions Dividends payable Long-term debts maturing in one year Bonds payable Obligations under finance leases Total current liabilities Non-current liabilities Deferred tax liabilities Long-term debts Bonds payable Obligations under finance leases Deferred revenue Post-employment benefit obligations Total non-current liabilities MINORITY INTEREST EQUITY Share capital Authorised capital - 6,300,000,000 ordinary shares with par value of Rp100 (full Rupiah) per share Issued and fully paid 4,383,000,000 438,300 ordinary shares 42,077 Additional paid-in capital 624,320 (29,721) 16 90,000 6,898,550 8,063,542 15,680,542 Cumulative translation adjustments Difference in equity transactions of subsidiaries Fixed assets revaluation reserve Retained earnings Appropriated Unappropriated Total equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

17

438,300 42,077 658,094 (29,721) 90,000 6,849,146 8,047,896 16,133,819

13

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 1/2 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar)
2008 Penjualan bersih Beban pokok penjualan Laba kotor Beban usaha Penjualan Umum dan administrasi Jumlah beban usaha Laba operasi (Beban)/penghasilan lainnya Penghasilan bunga Beban pembiayaan Beban kurtailmen dari program pensiun Beban penurunan nilai aset Amortisasi goodwill Lain-lain - bersih Beban lainnya - bersih Bagian (rugi)/laba bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Beban/(manfaat) pajak penghasilan - Kini - Tangguhan Beban pajak penghasilan - bersih Laba konsolidasi sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh) dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sebesar 4.383.000.000 saham 34,680,445 24,695,196 9,985,249 7,15,17,19 2,955,457 804,559 3,760,016 6,225,233 37,423 (166,846) (145,391) (69,403) (37,847) (45,689) (427,753) (191) 5,797,289 10 1,925,005 (24,836) 1,900,169 3,897,120 1,840 3,895,280 1,722,029 (9,798) 1,712,231 3,632,842 8,824 3,624,018 14 14 19 16 17 3 3,19 2,458,051 718,922 3,176,973 5,584,980 57,725 (180,968) (26,379) (19,206) (71,149) (239,977) 70 5,345,073 Catatan/ Notes 14,19 7,14,19

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, except basic earnings per share)
2007 29,787,725 21,025,772 8,761,953 Net sales Cost of goods sold Gross profit Operating expenses Selling General and administrative Total operating expenses Operating income Other (expenses)/income Interest income Financing costs Curtailment of pension plan Assets impairment expense Goodwill amortisation Miscellaneous - net Other expenses - net Share of (losses)/results of associates Profit before income tax Income tax expense/(benefit) Current Deferred Income tax expense - net Consolidated profit before minority interest Minority interest Net income

889

Basic earnings per share (full Rupiah) calculated based on outstanding weighted average number of shares of 827 4,383,000,000 shares

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 2 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Cumulative translation adjustment Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan/ Difference in equity transaction of subsidiaries

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah)

Catatan/ Notes

Modal saham/ Share capital

Tambahan modal disetor/ Additional paid -in capital

Selisih penilaian kembali aset tetap/ Fixed assets revaluation reserve

Saldo laba dicadangkan/ Retained earnings appropriated

Saldo laba belum dicadangkan/ Retained earnings unappropriated

Jumlah/ Total

Saldo 1 Januari 2007 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Laba bersih Dividen Saldo 31 Desember 2007 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Reklasifikasi sehubungan dengan penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) Laba bersih Dividen Saldo 31 Desember 2008 18 18

438,300 438,300

42,077 42,077

585,751 38,569 624,320

(29,721) (29,721)

16 16

90,000 90,000

4,567,517 3,624,018 (1,292,985) 6, 898,550

5,693,940 38,569 3,624,018 (1,292,985) 8,063,542

Balance at January 1, 2007 Cumulative translation adjustments Net income Dividends Balance at December 31, 2007 Cumulative translation adjusments Reclassification from adoption of SFAS 16 (Revised 2007) Net income Dividends Balance at December 31, 2008

438,300

42,077

33,774 658,094

(29,721)

(16) -

90,000

16 3,895,280 (3,944,700) 6,849,146

33,774 3,895,280 (3,944,700) 8,047,896

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 3 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah)
2008 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada - Pemasok - Karyawan Pajak dan cukai Beban pembiayaan Penghasilan bunga Kegiatan usaha lainnya Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Penerimaan dari penjualan - Saham anak perusahaan - Aset tetap - Penyertaan saham pada perusahaan asosiasi Pembayaran untuk pembelian - Aset tetap - Saham anak perusahaan Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan dari pinjaman jangka pendek Pembayaran kembali - Pinjaman jangka pendek - Sewa pembiayaan - Hutang obligasi Pemberian pinjaman kepada pihak hubungan istimewa Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Penurunan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari - Kas dan setara kas - Cerukan Jumlah Transaksi non kas Kapitalisasi beban pembiayaan ke aset dalam penyelesaian Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan 38,529,830 (12,648,231) (2,008,759) (18,940,392) (211,670) 37,422 (13,087) 4,745,113

CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah)
2007 Cash flows from operating activities 32,736,426 Cash receipts from customers Cash payments to (11,950,294) Suppliers (1,788,390) Employees (17,103,589) Taxes and excise tax (240,572) Financing costs 57,725 Interest income 75,074 Other operating activities 1,786,380 Net cash flows provided from operating activities

Catatan/ Notes

155,337 47,934 (1,194,954) (991,683)

Cash flows from investing activities Proceeds from sale of 27,397 Shares in subsidiary 23,175 Fixed assets Investments in shares 34,031 of associated company Payments for purchases of (1,163,191) Fixed assets (377,362) Shares in a subsidiary (1,455,950) Net cash flows used in investing activities

7,557,385 (8,521,274) (60,711) (154,931) (3,462,570) (4,642,101) (888,671) 401,260 (487,411)

12 19 18

Cash flows from financing activities Proceeds from 2,771,211 short-term borrowing s Repayments of (1,800,000) Short-term borrowings (12,841) Finance leases (600,000) Bonds payable (1,292,985) (934,615) (604,185) 1,005,445 401,260 Intercompany loan Dividends paid to shareholders Net cash flows used in financing activities Net decrease in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at the beginning of the year Cash and cash equivalents at the end of the year Cash and cash equivalents at the year end comprises Cash and cash equivalents Overdraft Total Non-cash transactions Capitalisation of financing costs to construction in progress Acquisition of fixed assets using finance leases

499,362 (986,773) (487,411)

4 8

557,239 (155,979) 401,260

59,198 84,168

7,16 7

47,591 174,213

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan Halaman 4 Page

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. INFORMASI UMUM PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69. Akta Pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 Nopember 1964, Tambahan No. 357. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H. No. 254 tanggal 26 Juni 2008 dalam rangka menyesuaikan dengan UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini sudah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-78005.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 24 Oktober 2008. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi industri dan perdagangan rokok serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain. Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatschapij Sampoerna. Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya serta memiliki pabrik yang berlokasi di Surabaya, Pandaan, Malang dan Karawang. Perusahaan juga memiliki kantor perwakilan korporasi di Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2008, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan (bersamasama disebut Grup) memiliki kurang lebih 28.800 orang karyawan tetap (2007: 29.500 orang). Pada tahun 1990, Perusahaan melakukan penawaran umum saham sebanyak 27.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya) dengan harga penawaran sebesar Rp12.600 (Rupiah penuh) per saham. Sejak saat itu, Perusahaan telah melaksanakan transaksitransaksi yang berkaitan dengan modal saham sebagai berikut: 1.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GENERAL INFORMATION PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (the Company), was established in Indonesia on October 19, 1963 based on Notarial Deed No. 69 of Anwar Mahajudin, S.H. The Deed of Establishment of the Company was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. J.A.5/59/15 dated April 30, 1964, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 94 dated November 24, 1964, Supplement No. 357. The Articles of Association of the Company have been amended several times, lastly by Notarial Deed No. 254 of Sutjipto, S.H., dated June 26, 2008 in order to comply with Law Number 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies. This Articles of Association amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by virtue of Decision Letter No. AHU78005.AH.01.02.Year 2008 dated October 24, 2008. The scope of activities of the Company comprises manufacturing and trading of cigarettes and investing in other companies. The Company started its commercial operations in 1913 in Surabaya, as a home industry. In 1930, this home industry was officially organised under the name of NVBM Handel Maatschapij Sampoerna. The Company is domiciled in Surabaya, with its head office located in Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya, and its plants are located in Surabaya, Pandaan, Malang and Karawang. The Company also has a corporate office in Jakarta. As at December 31, 2008, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. and subsidiaries (together the Group) had approximately 28,800 permanent employees (2007: 29,500 employees). In 1990, the Company made a public offering of its 27,000,000 shares with a par value of Rp1,000 (full Rupiah) per share through the Indonesia Stock Exchange (previously known as Jakarta and Surabaya Stock Exchange) at the offering price of Rp12,600 (full Rupiah) per share. Since then, the Company has conducted the following capital transactions:

Halaman 5/1

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

GENERAL INFORMATION (continued) Jumlah saham yang beredar setelah transaksi/ Total outstanding shares after the transactions

Tahun/ Year 1994

Keterangan/ Description Penerbitan saham bonus, setiap pemegang dua saham lama menerima tiga saham baru/ Issue of bonus shares, whereby each shareholder holding two shares is entitled to receive three new shares Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp1,000 (full Rupiah) per share to Rp500 (full Rupiah) per share Penerbitan 28.000.000 saham baru dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham/ Issue of 28,000,000 new shares with par value of Rp500 (full Rupiah) per share Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham/ Change in par value per share from Rp500 (full Rupiah) per share to Rp100 (full Rupiah) per share Perolehan kembali 140.000.000 saham/ Repurchase of 140,000,000 shares

450,000,000

1996

900,000,000

1999

928,000,000

2001

4,640,000,000 4,500,000,000

2002 2004

Perolehan kembali 108.130.500 saham/ Repurchase of 108,130,500 shares Perolehan kembali 8.869.500 saham/ Repurchase of 8,869,500 shares

4,391,869,500

4,383,000,000 As at December 31, 200 8, the Companys Commissioners and Directors are as follows: Commissioners: President Commissioner Vice President Commissioner Commissioners

Pada tanggal 31 Desember 2008, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris: Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris

Angky Camaro Matteo Lorenzo Pellegrini Ekadharmajanto Kasih (*) Phang Cheow Hock (*) Douglas Walter Werth

Eunice Carol Hamilton


Direksi: Presiden Direktur Direktur Martin Gray King Yos Adiguna Ginting Kevin Douglas Click Wayan Mertasana Tantra Shea Lih Goh Directors : President Director Directors

(*) Menjalankan fungsi sebagai Komisaris Independen

(*) Act as Independent Commissioners

Halaman 5/2

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. INFORMASI UMUM (lanjutan) Pada tanggal 6 Pebruari 2009, Martin Gray King, Presiden Direktur mengundurkan diri sebagai direktur Perusahaan. John Gledhill dinominasikan oleh PT Philip Morris Indonesia, pemegang saham mayoritas, sebagai pengganti Presiden Direktur. Presiden Direktur yang dinominasikan akan dimintakan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan diselenggarakan pada tahun 2009. Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan berjumlah Rp79,5 miliar dan Rp76,9 miliar masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007. Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan anak-anak perusahaan sebagaimana disebutkan pada Catatan 2b. Anak perusahaan yang signifikan adalah sebagai berikut: 1.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
GENERAL INFORMATION (continued) On February 6, 2009, Martin Gray King, the President Director resigned as a director of the Company. John Gledhill is nominated by PT Philip Morris Indonesia, the majority shareholder, as the replacement President Director. The proposed President Director will be nominated for approval at the General Meeting of Shareholders to be convened in 2009. Salaries and other compensation benefits paid to the Companys commissioners and directors amounted to Rp79.5 billion and Rp76.9 billion in 2008 and 2007, respectively. The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its subsidiaries as mentioned in Note 2b. The significant subsidiaries of the Company are listed below:
Tahun beroperasi komersial/ Year of commercial operations Persentase kepemilikan efektif/ Percentage of effective ownership 2008 2007

Nama perusahaan/ Company name

Kegiatan usaha/ Business activity

Domisili/ Domicile

Jumlah aset/ Total assets 2008 2007

PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas PT Sampoerna Printpack

Distribusi rokok/ Cigarette distribution Percetakan dan industri produk kemasan/ Printing and packaging Jasa ekspedisi dan pergudangan/ Expedition and warehousing Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading Jasa transportasi udara/ Air transportation Investasi saham pada perusahaan lain/ Equity holdings Pengembangan properti/ Property development Industri dan perdagangan rokok/Cigarette manufacturing and trading Investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain/ Equity holdings Pengembangan properti/ Property development

Indonesia

1989

99.9

99.9

784,391

1,257,208

Indonesia

1989

100.0

100.0

593,343

529,629

PT Handal Logistik Nusantara

Indonesia

1989

100.0

100.0

123,488

112,980

PT Asia Tembakau

Indonesia

2002

100.0

100.0

126,869

137,575

PT Sampoerna Air Nusantara

Indonesia

1989

100.0

100.0

99,852

103,083

PT Union Sampoerna Dinamika

Indonesia

2005

100.0

100.0

47,374

90,566

PT Taman Dayu

Indonesia

1990

100.0

100.0

293,569

232,172

PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (Catatan 3/Note 3 )

Malaysia

1998

100.0

100.0

330,319

429,589

Sampoerna International Pte. Ltd.

Singapura/ Singapore

1995

100.0

100.0

23,198

21,329

PT Graha Sampoerna (Catatan 3/Note 3 )

Indonesia

2003

100.0

88,743

Halaman 5/3

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Laporan keuangan konsolidasi Grup disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 20 Maret 2009. Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang termasuk di dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. a. Dasar penyusunan konsolidasi laporan keuangan 2. SUMMARY POLICIES

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

The Groups consolidated financial statements were prepared by the Board of Directors and completed on March 20, 2009. The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting principles and practices generally accepted in Indonesia, which are set out in the Statements of Financial Accounting Standards and The Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BAPEPAM-LK) Rules on Guidelines in Presentation and Disclosure of Financial Statements of a Public Company. a. Basis of preparation of consolidated financial statements The consolidated financial statements are prepared on the historical cost basis of accounting, except for derivative instruments which are valued at fair value. These consolidated financial statements are prepared using the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows. The consolidated statement of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. The consolidated financial statements have been prepared using the going concern assumption. This assumption is being used based on managements knowledge of current facts and circumstances, assumption based on that knowledge, and current expectations of future events and actions. Management has concluded, based on assessment on risks (if any) around credit, liquidity, funding, market and supply risks, the going concern basis is appropriate.

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi. Laporan arus kas konsolidasi disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Laporan keuangan konsolidasi disusun menggunakan asumsi kelangsungan usaha. Asumsi ini digunakan berdasarkan pengetahuan manajemen atas fakta-fakta dan keadaan sekarang, asumsi-asumsi yang timbul atas pengetahuan tersebut dan ekspektasi saat ini atas kejadian dan tindakan di masa yang akan datang. Manajemen menyimpulkan, berdasarkan penilaian atas resiko-resiko (jika ada) seperti resiko kredit, likuiditas, pendanaan, pasar dan penawaran, bahwa asumsi kelangsungan usaha ini telah sesuai. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan penjualan bersih dan beban-beban yang dilaporkan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasi ini dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat, kecuali bila dinyatakan lain. Halaman 5/4

The preparation of consolidated financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and net sales and expenses during the reporting periods. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah, unless otherwise stated. Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Akuntansi Grup (1) Anak perusahaan Semua anak perusahaan dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas dimana Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kepemilikan sebesar lebih dari 50% hak suara atau mempunyai pengendalian atas kebijakan keuangan dan operasional. Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Dalam mencatat akuisisi anak perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau kewajiban yang diamb il alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas proporsi nilai wajar aset bersih anak perusahaan yang dapat diidentifikasi dicatat sebagai goodwill (lihat Catatan 2m untuk kebijakan akuntansi atas goodwill ). Transaksi antar perusahaan dalam Grup, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan dalam Grup, dieliminasi. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, telah diterapkan secara konsisten oleh anak perusahaan, kecuali bila dinyatakan lain. (2) Perusahaan asosiasi Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, namun tidak sampai mengendalikan entitasentitas tersebut. Dalam hal ini Grup umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar harga perolehan. Investasi Grup pada perusahaan asosiasi mencakup juga goodwill (dikurangi akumulasi penurunan nilai) yang diidentifikasi pada saat akuisisi (Catatan 2m). 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. Group accounting (1) Subsidiaries Subsidiaries, which are those entities in which the Company and subsidiaries have an interest of more than 50% of the voting rights or otherwise have power to govern the financial and operating policies, are consolidated. ACCOUNTING

Subsidiaries are consolidated from the date on which control is transferred to the Group and are no longer consolidated from the date that control ceases. The purchase method is used to account for the acquisition of subsidiaries. The cost of an acquisition is measured as the fair value of the assets given, shares issued or liabilities incurred or assumed at the date of acquisition plus costs directly attributable to the acquisition. The excess of the cost of acquisition over the proportion of the fair value of the identifiable net assets of the subsidiary acquired is recorded as goodwill (see Note 2m for the accounting policy on goodwill). Intercompany transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated.

The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated. (2) Associates Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognised at cost. The Groups investment in associates includes goodwill (net of any accumulated impairment loss) identified on acquisition (Note 2m).

Halaman 5/5

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Akuntansi Grup (lanjutan) (2) Perusahaan asosiasi (lanjutan) Bagian Grup atas keuntungan atau kerugian perusahaan asosiasi yang diperoleh setelah tanggal akuisisi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. Mutasi kumulatif keuntungan atau kerugian setelah tanggal akuisisi akan mempengaruhi nilai tercatat investasi. Apabila bagian Grup atas kerugian dalam perusahaan asosiasi menyamai atau melebihi bagian kepemilikannya dalam perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui kerugian lebih lanjut, kecuali Grup telah mengakui kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi. Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi, dieliminasi sebesar jumlah yang mencerminkan proporsi kepemilikan Grup dalam perusahaan asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan. c. Penjabaran mata uang asing 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. Group accounting (continued) (2) Associates (continued) The Groups shares of its associates postacquisition profits or losses are recognised in the consolidated statement of income. The cumulative post-acquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Groups share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associate. ACCOUNTING

Unrealised gains on transactions between the Group and its associates are eliminated to the extent of the Groups interest in the associates. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset being transferred. c. Foreign currency translation (1) Transactions and balances Transactions denominated in a foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date. Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currency and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the consolidated statement of income. As at December 31 , 2008 and 2007, the exchange rates used based on the last published average transactions exchange rates by Bank Indonesia as at December 31, 2008 and 2007, respectively, were as follows:

(1) Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, nilai tukar yang digunakan, yang dihitung berdasarkan kurs tengah transaksi terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, adalah sebagai berikut:

Rupiah penuh/ Full Rupiah 2008 2007 1 Euro 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura 1 Franc Swiss 15,432 10,950 7,607 10,349 13,760 9,419 6,502 8,260 1 Euro 1 United States Dollar 1 Singapore Dollar 1 Swiss Franc

Halaman 5/6

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c. ACCOUNTING

Foreign currency translation (continued)

(2) Kegiatan usaha Grup yang merupakan entitas asing Laporan laba rugi dan laporan arus kas entitas asing dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan Grup dengan menggunakan nilai tukar rata-rata sepanjang tahun sedangkan neraca dijabarkan dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca dan akun ekuitas dijabarkan berdasarkan kurs historis. Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan anak perusahaan di luar negeri dilaporkan secara terpisah dalam akun Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan pada komponen ekuitas dalam neraca konsolidasi. Ketika suatu entitas asing dijual, selisih nilai tukar tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian atas penjualan. Penyesuaian atas goodwill dan nilai wajar yang timbul dari akuisisi entitas asing diperlakukan sebagai bagian dari aset dan kewajiban entitas asing dan dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca. Akun-akun anak perusahaan di luar negeri dikonversikan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca dan kurs tengah rata-rata Bank Indonesia selama tahun berjalan sebagai berikut:

(2) Foreign entities within the Group Statements of income and cash flows of foreign entities are translated into the Groups reporting currency at average exchange rates for the year, their balance sheets are translated at the exchange rates prevailing on the balance sheet date and their equity accounts are translated at the historical rate. The resulting difference arising from the translation of the financial statements of foreign subsidiaries is presented as Cumulative translation adjustments under the equity section in the consolidated balance sheet. When a foreign entity is sold, such exchange differences are recognised in the consolidated statement of income as part of the gain or loss on sale. Goodwill and fair value adjustments arising on the acquisition of a foreign entity are treated as assets and liabilities of the foreign entity and translated at the rate prevailing on the balance sheet date. The accounts of the foreign subsidiaries are translated into Rupiah amounts using the Bank Indonesias middle rates on the balance sheet date and Bank Indonesias average middle rates during the year as follows:

Rupiah penuh/Full Rupiah Aset dan kewajiban/ Laba rugi/ Assets and liabilities Profit and loss 2008 2007 2008 2007 1 Dolar Amerika Serikat 1 Dolar Singapura d. Kas dan setara kas Kas dan setara kas mencakup kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Cerukan disajikan sebagai bagian dari pinjaman jangka pendek pada kewajiban lancar dalam neraca konsolidasi. e. Piutang usaha Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi dengan penyisihan piutang tidak tertagih, yang diestimasi berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih. 10,950 7,607 9,419 6,502 9,731 6,881 9,153 6,085 1 United States Dollar 1 Singapore Dollar

d. Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in bank and time deposits with original maturities of three months or less. Bank overdrafts are shown within short-term borrowings in current liabilities on the consolidated balance sheet. e. Trade receivables Trade receivables are recorded net of a provision for doubtful accounts, based on a review of the collectibility of outstanding amounts. Accounts are written-off as bad debts during the period in which they are determined to be non-collectible.

Halaman 5/7

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) f. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f. ACCOUNTING

Transaksi istimewa

dengan

pihak-pihak

hubungan

Transactions with related parties

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihakpihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. g. Persediaan Barang jadi, bahan baku dan supplies, barang dalam proses, barang dagangan, tanah dan bangunan untuk dijual diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method) , kecuali untuk persediaan pita cukai yang biayanya ditentukan dengan metode identifikasi khusus (specific identification method). Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan. Penyisihan untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. h. Biaya dibayar di muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. i. Instrumen derivatif Instrumen derivatif dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam neraca dan diakui sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi. i.

The Group has transactions with certain parties, which have related party relationships as defined in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards No. 7, Related Party Disclosures. All significant transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements. g. Inventories Finished goods, raw materials and supplies, work in progress, merchandise inventory, land and buildings held for sale are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined by the weighted-average method, except for the excise tax inventory, for which cost is determined by the specific identification method. The cost of finished goods and work in progress comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and the estimated selling expenses.

A provision for obsolete and slow moving inventories is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.

h. Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised over the expected period of benefit on a straight-line basis.

Derivative instruments Derivative instruments are recorded in the balance sheet as either an asset or liability and measured at their fair value. The gains or losses arising from changes in derivative instruments fair values are recognised in the consolidated statement of income.

Halaman 5/8

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) j. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j. Fixed assets Fixed assets are stated at historical cost, (except for assets revalued in accordance with government regulation) less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method. Land is not depreciated. The economic useful lives of the assets are estimated as follows: ACCOUNTING

Aset tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, (kecuali untuk aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah) dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Tanah tidak disusutkan. Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap adalah sebagai berikut:

Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Lapangan golf Nilai residu dan umur manfaat setiap aset ditelaah, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap tanggal neraca. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan sesuai dengan tujuan penggunaannya. Penyusutan mulai dibebankan sejak tanggal aset tersebut siap untuk digunakan untuk tujuan penggunaannya. Biaya bunga untuk mendanai konstruksi aset tetap tertentu dikapitalisasi selama periode yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dan menyiapkan aset tetap tersebut sampai siap digunakan sesuai tujuan penggunaannya. Biaya-biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban tahun berjalan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak signifikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya pemugaran dan perbaikan yang menambah umur hidup atau memberikan manfaat ekonomis tambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang timbul dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Biaya perolehan tanah tidak termasuk biaya-biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan ijin atas tanah tersebut, ditangguhkan dan disajikan pada akun Aset lainnya - tidak lancar serta diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah. Halaman 5/9 Page 4 - 40 10 - 15 3 - 10 5 - 16 20 Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Golf course The assets residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each balance sheet date. Construction in progress is stated at historical cost and presented as part of fixed assets. The accumulated costs are reclassified to the appropriate fixed asset account when the construction is complete and the asset is ready for its intended use. Depreciation is charged from the date the asset is ready for its intended use.

Interest costs to finance the construction of certain fixed assets are capitalised during the period of time that is required to complete and prepare the assets for their intended use. Other borrowing costs are expensed. The insignificant costs of maintenance and repairs are charged as an expense as incurred. The costs of significant renewals and improvements that extend the useful life or provide further economic benefits are capitalised. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statement of income for the year. The acquisition cost of land does not include the related costs incurred to acquire or renew the licence for the land. The related costs incurred to acquire or renew the licence for the land are deferred and presented under Other assets - noncurrent and amortised over the legal term of the land rights.

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) k. Sewa Grup menyewa aset tetap tertentu. Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada di tangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasi atas dasar garis lurus selama masa sewa. Dalam persewaan aset tetap dimana grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Setiap pembayaran sewa pembiayaan dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang merupakan beban pembiayaan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, neto beban pembiayaan disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam beban pembiayaan dibebankan di laporan laba rugi konsolidasi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa. l. Tanah untuk pengembangan Tanah yang akan dikembangkan dan dimaksudkan untuk dijual setelah dikembangkan disajikan dalam akun Tanah untuk pengembangan dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat dan nilai realisasi bersih. Pada saat dimulainya pengembangan dan pembangunan infrastruktur, nilai tanah yang dimiliki oleh PT Taman Dayu akan dipindahkan ke akun Persediaan - tanah dan bangunan untuk dijual. l. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. Leases The Group leases certain fixed assets. Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the consolidated statements of income on a straightline basis over the period of the lease. Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the leases commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments. ACCOUNTING

Each finance lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statements of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. The fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets and the lease term.

Land for development Land which has yet to be developed and for which the intention is to sell after being developed, is presented under Land for development and stated at the lower of carrying cost or net realisable value. The cost of the land belonging to PT Taman Dayu is transferred to Inventory - land and buildings held for sale upon commencement of the development and construction of infrastructure.

Halaman

5/10

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Goodwill Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition of a subsidiary/associate or business over the fair value of the Groups share of the identifiable net assets of the acquired subsidiary/associate, or business at the date of acquisition. Goodwill is amortised using the straight-line method over its estimated useful life, which is ten years. Management determined the estimated useful life of goodwill, based on its evaluation of the benefits the respective companies or businesses will bring at the time of the acquisition and considering the estimated useful life attributed to the main assets acquired by the Group through the investments, is ten years. n. Assets not used in operations Assets not used in operations are recorded at the lower of depreciated carrying cost or net realisable value. o. Impairment of assets At balance sheet date, the Group reviews whether there is any indication of asset impairment or not. Fixed assets and other non-current assets, including goodwill, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an assets net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. ACCOUNTING

m. Goodwill Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan investasi anak perusahaan/perusahaan asosiasi atau bisnis dan nilai wajar bagian Grup atas aset bersih anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi, atau bisnis pada tanggal akuisisi. Goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama estimasi masa manfaatnya, yaitu sepuluh tahun. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi atas manfaat yang akan diperoleh dari perusahaan atau bisnis yang bersangkutan pada saat akuisisi, dengan pertimbangan bahwa estimasi masa manfaat dari aset-aset utama yang diakuisisi oleh Grup melalui investasi adalah sepuluh tahun. n. Aset yang tidak digunakan dalam usaha Aset yang tidak digunakan dalam usaha dicatat sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya tercatat yang telah terdepresiasi dan nilai realisasi bersih. o. Penurunan nilai aset Setiap tanggal neraca, Grup menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai asset. Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk goodwill ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengidentifikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi diantara harga jual netto atau nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. p. Kewajiban estimasian Kewajiban estimasian diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal. q. Biaya emisi efek Biaya emisi obligasi (setelah dikurangi akumulasi amortisasi) yang terjadi sehubungan dengan penerbitan o bligasi disajikan sebagai pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu selama lima tahun. Halaman

p.

Provisions Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.

q.

Bonds issuance costs Bonds issuance costs (presented as net of accumulated amortisation) incurred in connection with the issue of bonds are presented as a deduction from the proceeds from the bonds issue. The bonds issuance costs are amortised using the straight-line method over the life of the bonds, which is five years.

5/11

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang atau jasa kepada distributor atau pelanggan. Di dalam penjualan bersih termasuk cukai atas rokok yang telah dijual dan telah dikurangi retur penjualan dan pajak pertambahan nilai. Pendapatan atas keanggotaan golf diakui sebesar jumlah amortisasinya dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu keanggotaan golf tersebut. Beban diakui pada saat terjadinya. s. Imbalan pasca-kerja Perusahaan dan anak perusahaan t ertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti hingga 31 Maret 2008, yang kemudian dihentikan dan diganti dengan program pensiun iuran pasti mulai 1 April 2008. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi. Program iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah. Iuran ini dicatat sebagai biaya karyawan pada saat terhutang. Grup tidak lagi memiliki kewajiban pembayaran lebih lanjut setelah iuran tersebut dibayarkan. Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri harus menyediakan imbalan minimum yang diatur dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (UUTK). Karena UUTK menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya kewajiban pensiun berdasarkan UUTK adalah kewajiban imbalan pasti. Bila jumlah yang diterima karyawan dari program pensiun lebih kecil dari imbalan seperti yang ditetapkan dalam UUTK, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri akan melakukan penyisihan atas kekurangan yang ada. Tambahan penyisihan imbalan sesuai dengan UUTK tersebut tidak didanai (unfunded). Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri juga mencatat kewajiban imbalan kerja sesuai UUTK untuk karyawan lainnya yang tidak ikut serta dalam program pensiun yang diselenggarakan oleh Perusahaan dan beberapa anak perusahaan di dalam negeri. Halaman 5/12 Page s. 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. ACCOUNTING

Revenue and expense recognition Revenue from sales is generally recognised when the products are delivered or services are rendered to the distributors or customers. Net sales revenue includes excise taxes attributable on cigarettes being sold and is net of returns and value added tax. Revenue from golf memberships is recognised at the amount of the amortisation using the straightline method over the golf membership period. Expenses are recognised when incurred. Post-employment benefits The Company and certain of its domestic subsidiaries had a defined benefit pension plan until March 31, 2008, which was curtailed and replaced by a defined contribution pension plan starting April 1, 2008. A defined benefit pension plan is a pension plan that defines the pension benefits that will be received by an employee on entitlement, usually dependent on one or more factors such as age, years of service, and compensation. A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions into a separate entity. Contributions are recognised as an employee benefit expense when they are due. The Group has no further payment obligations once the contributions have been paid. The Company and certain of its domestic subsidiaries are required to provide minimum benefits as stipulated in the Labor Law No. 13/2003 (Labor Law). Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance the pension obligation under the Labor Law represent defined benefit obligation. If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor Law, the Company and certain of its domestic subsidiaries will provide for such shortage. The additional benefit as required by the Labor Law is unfunded. The Company and certain of its domestic subsidiaries recognise the estimated liabilities for employee benefits obligations stipulated in the Labor Law for their employees which are not covered by the pension plans operated by the Company and certain of its domestics subsidiaries.

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s. Imbalan pasca-kerja (lanjutan) Dalam penentuan kewajiban imbalan kerja, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti, biaya jasa kini dan biaya jasa lalu ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Dalam program pensiun imbalan pasti, keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban jika akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Biaya jasa lalu yang timbul ketika program pensiun imbalan pasti pertama kali diterapkan atau perubahan atas imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada diamortisasi selama periode sampai dengan imbalan tersebut menjadi hak pekerja. Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri mengakui keuntungan atau kerugian pada laporan laba rugi atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti, perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset program, dan keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya di laporan laba rugi. t. Perpajakan Grup menggunakan metode kewajiban pada akuntansi pajak tangguhan yang timbul akibat perbedaan temporer yang ada antara aset dan kewajiban atas dasar pajak dengan nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi. Untuk masing-masing anak perusahaan yang dikonsolidasi, aset atau kewajiban pajak tangguhan disajikan dalam jumlah bersih. t. 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s. ACCOUNTING

Post-employment benefits (continued) In determining the estimated employee benefit obligations, the Company and certain of its domestic subsidiaries determine the present value of the defined benefit obligation, current service cost and past service cost using the Projected Unit Credit actuarial valuation method. In the defined benefit pension obligation, actuarial gains or losses are recognised as income or expense when the net cumulative unrecognised actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the present value of defined benefit obligations or 10% of the assets at fair value at that date. These gains or losses are recognised on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Past service costs arising from the introduction of a defined benefit pension obligation or changes in the benefit payable of an existing plan are amortised over the period until the benefits concerned become vested.

The Company and certain of its domestic subsidiaries recognise gains or losses in the statement of income on the curtailment or settlement of a defined benefit plan when the curtailment or settlement occurs. The gain or loss on a curtailment or settlement comprises any resulting change in the present value of the defined benefit obligation, any resulting change in the fair value of the plan assets, and any related actuarial gains and losses and past service cost which had not previously been recognised in the statement of income. Taxation The Group applies the liability method of deferred tax accounting which arises on temporary differences between tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. For each of the consolidated subsidiaries, the deferred tax assets or liabilities are shown at the applicable net amounts.

Halaman

5/13

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) t. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t. Taxation (continued) Deferred income tax is determined using tax rates based on laws that have been enacted or substantially enacted by the balance sheet date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled. ACCOUNTING

Perpajakan (lanjutan) Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan undangundang yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasikan atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan. Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut. Amendemen terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila dilakukan keberatan/banding, ketika keputusan atas keberatan/banding sudah diputuskan.

Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised.

Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the results of the objection/appeal are determined. u. Segment reporting A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services which are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment which are subject to risks and return that are different from those of segments operating in other economic environments. The Group segments its financial reporting as follows: (i) business segments (primary), where the Groups business activities are classified into manufacturing and distribution of cigarettes; printing, packaging and transportation; and others. (ii) geographical segments (secondary), which consist of Indonesia and outside of Indonesia operations.

u. Pelaporan segmen Suatu segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain. Grup mensegmentasikan pelaporan keuangan sebagai berikut: (i) segmen usaha (primer), yang mengklasifikasikan aktivitas bisnis Grup menjadi industri dan perdagangan rokok; percetakan, pengemasan dan pengangkutan; serta segmen usaha lainnya. (ii) segmen geografis (sekunder), yang terdiri dari kegiatan usaha dalam negeri dan luar negeri.

Halaman

5/14

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR (lanjutan) v. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v. Basic earnings per share Basic earnings per share are computed by dividing the net income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year. ACCOUNTING

Laba bersih per saham dasar Laba bersih per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih tahun berjalan dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

3.

PENJUALAN DAN AKUISISI SAHAM Penjualan saham 2008 Pada tanggal 15 Januari 2008, Grup menjual 100% kepemilikan saham pada PT Graha Sampoerna dengan harga jual sebesar Rp156,2 milliar. Atas penjualan ini, Grup membukukan rugi penjualan sebesar Rp0,1 milliar. Akuisisi saham 2007 Pada tanggal 17 September 2007, Perusahaan melakukan akuisisi atas seluruh kepemilikan pemegang saham minoritas pada PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) sebesar 12.300.000 lembar atau 29,10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh SJL, dengan nilai sebesar US$40,2 juta (setara Rp377,4 miliar). Goodwill yang timbul atas akuisisi ini adalah sebesar Rp281,1 miliar.

3.

SALES AND ACQUISITION OF SHARES Sales of shares 2008 On January 15, 2008, the Group sold its 100% interest in PT Graha Sampoerna for Rp156.2 billion. Upon this disposal, the Group recorded a loss on sale of Rp0.1 billion.

Acquisition of shares 2007 On September 17, 2007, the Company acquired all of the outstanding minority interest shares of PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd. (SJL) which represented 12,300,000 shares or 29.10% of the issued and fully paid ordinary shares of SJL, with a total acquisition cost of US$40.2 million (equivalent to Rp377.4 billion). The goodwill arising from this acquisition amounted to Rp281.1 billion.

4.

KAS DAN SETARA KAS 2008 Kas Bank Deposito berjangka Jumlah 13 ,583 480 ,466 5 ,313 499 ,362

4.

CASH AND CASH EQUIVALENTS 2007 34,043 256,714 266,482 557,239 Cash on hand Cash in bank Time deposits Total

Tidak terdapat saldo bank atau deposito berjangka yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

There are no bank balances or time deposits placed at related parties.

Halaman

5/15

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) a. Bank 2008 Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. Lain-lain Jumlah Dolar Amerika Serikat The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited ABN-AMRO Bank N.V. Lain-lain Mata uang asing lainnya Jumlah Jumlah bank 4.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) a. Cash in bank 2007 Rupiah Deutsche Bank AG PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. ABN-AMRO Bank N.V. Others Total United States Dollars The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited ABN-AMRO Bank N.V. Others Other foreign currencies Total Total cash in bank

284 ,105 49,888 22 ,084 15,784 11,204 6 ,538 389 ,603

60,892 27,140 55,898 20,036 31,251 6,235 201,452

39 ,924 1 ,653 904 48 ,382 90 ,863 480 ,466

34,162 3,981 2,731 14,388 55,262 256,714

b. Deposito berjangka 2008 Rupiah Mata uang asing lainnya Jumlah deposito berjangka 2,166 3,147 5,313

b. Time deposits 2007 1,044 265,438 266,482 Rupiah Other foreign currencies Total time deposits

Pada tahun 2007, deposito berjangka dalam mata uang asing lainnya terutama terdiri dari deposito berjangka dalam Ringgit Malaysia sebesar MYR92,4 juta atau setara Rp261,4 miliar yang dimiliki oleh anak perusahaan di Malaysia. Deposito berjangka di atas memperoleh tingkat bunga tahunan sebagai berikut: 2008 Rupiah Mata uang asing lainnya 5.25% - 9.25% 2.25% - 3.40%

In 2007, time deposits in other foreign currencies mainly consisted of time deposits in Malaysian Ringgit MYR92.4 million or equivalent to Rp261.4 billion held by the Malaysian subsidiary.

The above tim e deposits received interest income at the following rates: 2007 5.75% - 9.75% 2.00% - 4.94% Rupiah Other foreign currencies

Halaman

5/16

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA 2008 Pihak ketiga Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih Bersih Pihak hubungan istimewa (Catatan 19) Jumlah 121 ,303 (4 ,712) 116 ,591 16,347 132,938 5.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
TRADE RECEIVABLES 2007 510,451 (6,066) 504,385 5,957 510,342 Third parties Less Provision for doubtful accounts Net Related parties (Note 19) Total

Piutang usaha - pihak ketiga terutama terdiri dari tagihan kepada pedagang-pedagang rokok. Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2008 Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Jumlah Dikurangi Penyisihan piutang tidak tertagih Bersih 80 ,235 50 ,893 447 336 5 ,739 137 ,650 (4 ,712) 132 ,938

Trade receivables from third parties mainly consist of receivables from cigarette merchants. The aging analysis of trade receivables is as follows: 2007 445,178 64,341 373 417 6,099 516,408 (6,066) 510,342 Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Total Less Provision for doubtful accounts Net

Mutasi penyisihan piutang tidak tertagih adalah sebagai berikut: 2008 Saldo pada awal tahun Penambahan penyisihan tahun berjalan Penghapusan Saldo pada akhir tahun 6 ,066 1,219 (2,573) 4 ,712

The movements in the provision for doubtful accounts are as follows: 2007 4,656 1,460 (50) 6,066 Balance at beginning of the year Provision raised during the year Write-off Balance at the end of the year

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang tidak tertagih tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.

Based on a review of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, management believes the provision for doubtful accounts is adequate to cover possible losses from non-collectible receivables in the future.

Halaman

5/17

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PERSEDIAAN 2008 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Pita cukai Suku cadang Bahan pembantu dan lainnya Persediaan dalam perjalanan Barang dagangan Jumlah Dikurangi Penyisihan persediaan usang Bersih Tanah dan bangunan untuk dijual Jumlah persediaan 1,320 ,049 7 ,090 4,757 ,939 922 ,549 120 ,521 52,995 129 ,294 7,310 ,437 311 ,084 7,621 ,521 6. INVENTORIES 2007 1,198,344 8,222 6,516,462 739,534 113,830 42,189 113,609 8,732,190 176,939 8,909,129 Finished goods Work in progress Raw materials Excise tax Spare parts Sub-materials and others Goods in transit Merchandise inventory Total Less Provision for obsolete and slow moving inventories Net Land and buildings held for sale Total inventories

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

(34 ,031) 7,587 ,490 70 ,358 7,657 ,848

(41,929) 8,867,200 62,624 8,929,824

Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 2008 Saldo pada awal tahun Penambahan penyisihan tahun berjalan Penghapusan Saldo pada akhir tahun 41,929 6 ,950 (14,848) 34 ,031

The movements in the provision for obsolete and slow moving inventories are as follows: 2007 31,733 24,293 (14,097) 41,929 Balance at beginning of the year Provision raised during the year Write-off Balance at the end of the year

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi di kemudian hari. Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo, dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$1,5 miliar pada tanggal 31 Desember 200 8 dan 2007 (Catatan 7). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut.

Management believes the provision for obsolete and slow moving inventories is adequate to cover possible losses in the future. Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo, with an insured limit of up to US$1.5 billion as at December 31, 2008 and 2007 (Note 7). Management believes the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above.

Halaman

5/18

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. ASET TETAP 7.
2008
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
FIXED ASSETS

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Saldo akhir/ Ending balance

Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain Jumlah Reklasifikasi Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku bersih

273,954 24,385 669,350 1,999,312 426,297 213,889 3,607,187 174,817 522,287 543,243 130,162 1,195,692 4,977,696

54,865 1,053,163 1,016,035 133,690 3,385 2,261,138 84,168 549,171 542,486 142,427 1,234,084 (2,233,775) 1,345,615

2,595 244,057 15,594 10,707 272,953 11,045 1,036,879 1,001,623 195,273 2,233,775 (2,233,775) 283,998

13 75 15,197 397 276 15,958 15,958

328,832 24,385 1,719,993 2,786,487 544,790 206,843 5,611,330 247,940 34,579 84,106 77,316 196,001 6,055,271

Historical cost Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Total Finance leases Transportation equipment Construction in progress Building and improvements Machinery and equipment Others Total Reclassifications Total historical cost Accumulated depreciation Direct ownership Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Total Finance leases Transportation equipment Total accumulated depreciation Net book value

13,412 284,075 745,400 285,274 112,586 1,440,747 14,613 1,455,360 3,522,336

1,118 68,941 178,618 73,622 12,829 335,128 68,162 403,290

2,274 111,683 13,915 10,023 137,895 4,954 142,849

63 9,073 588 240 9,964 9,964

14,530 350,805 821,408 345,569 115,632 1,647,944 77,821 1,725,765 4,329,506

Halaman

5/19

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. ASET TETAP (lanjutan) 7.
2007
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Translation adjustments

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
FIXED ASSETS (continued)

Saldo awal/ Beginning balance

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Deductions

Saldo akhir/ Ending balance

Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Lain-lain Jumlah Reklasifikasi Jumlah biaya perolehan Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Lapangan golf Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Perabot dan peralatan kantor Alat-alat pengangkutan Jumlah Sewa pembiayaan Alat-alat pengangkutan Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku bersih

276,546 24,385 585,939 1,724,756 320,117 238,919 3,170,662 6,290 66,577 313,241 85,023 464,841 3,641,793

7,744 84,466 314,478 126,235 3,653 536,576 174,213 520,759 543,074 175,703 1,239,536 (508,685) 1,441,640

10,347 1,120 50,746 20,644 28,963 111,820 5,686 65,049 313,072 130,564 508,685 (508,685) 117,506

11 65 10,824 589 280 11,769 11,769

273,954 24,385 669,350 1,999,312 426,297 213,889 3,607,187 174,817 522,287 543,243 130,162 1,195,692 4,977,696

Historical cost Direct ownership Land Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Total Finance leases Transportation equipment Construction in progress Building and improvements Machinery and equipment Others Total Reclassifications Total historical cost Accumulated depreciation Direct ownership Golf course Building and improvements Machinery and equipment Furniture, fixture and office equipment Transportation equipment Total Finance leases Transportation equipment Total accumulated depreciation Net book value

12,193 229,953 627,389 256,369 122,185 1,248,089 2,836 1,250,925 2,390,868

1,219 55,049 141,878 45,644 15,376 259,166 14,996 274,162

980 28,385 17,336 25,183 71,884 3,219 75,103

53 4,518 597 208 5,376 5,376

13,412 284,075 745,400 285,274 112,586 1,440,747 14,613 1,455,360 3,522,336

Pada tanggal 14 Juli 2006, Perusahaan menerima Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia sehubungan dengan proyek perluasan modal dalam negeri sebesar lebih kurang Rp2,8 triliun. Sebagian besar rencana investasi telah direalisasikan dan pabrik baru telah beroperasi secara komersial pada kuartal tiga tahun 2008. Pada tahun 2008, biaya pinjaman sebesar Rp59,2 miliar (2007: Rp47,6 miliar) (Catatan 16) yang timbul dari pembiayaan untuk membangun pabrik baru, dikapitalisasikan pada tahun berjalan. Tingkat biaya pinjaman yang dikapitalisasikan berkisar antara 8,50% - 8,84% (2007: 8,65% - 10,73%).

On July 14, 2006, the Company received an approval letter from the Investment Coordinating Board for a domestic capital expansion project of approximately Rp2.8 trillion. The expansion project was substantially completed and the new factory started its commercial production in the third quarter of 2008.

In 2008, borrowing costs of Rp59.2 billion (2007: Rp47.6 billion) (Note 16) arising on financing for the construction of a new factory, were capitalised during the year. The rates on the borrowing costs capitalised ranged from 8.50% - 8.84% (2007: 8.65% - 10.73%).

Halaman

5/20

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. ASET TETAP (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2008, persentase penyelesaian rata-rata atas aset dalam penyelesaian yang diakui dalam pelaporan keuangan adalah sekitar 52% (200 7: 60%). Aset dalam penyelesaian diharapkan akan selesai pada tahun 2009. Penyusutan yang dibebankan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dialokasikan sebagai berikut: 2008 Beban pokok penjualan Beban penjualan Beban umum dan administrasi 287 ,122 69 ,488 46 ,680 403 ,290 Aset tetap dan persediaan Grup telah diasuransikan terhadap berbagai risiko industri (industrial all risks), termasuk risiko-risiko business interruption dan marine cargo dengan keseluruhan nilai pertanggungan sampai dengan US$1,5 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 (Catatan 6). Aset tetap anak perusahaan tertentu juga diasuransikan terhadap berbagai risiko industri, antara lain risiko atas kerugian kebakaran dan pencurian, berdasarkan paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar US$15,5 juta dan Rp40,7 miliar pada tanggal 31 Desember 2008 (2007: US$14,1 juta dan Rp38,6 miliar). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Perusahaan memiliki tanah dengan status Hak Guna Bangunan (HGB) untuk jangka waktu antara 20 tahun dan 30 tahun yang dapat diperpanjang pada saat berakhirnya masa berlaku. Beberapa HGB yang masa berlakunya telah berakhir pada 31 Desember 200 8 hingga kini masih dalam proses perpanjangan. Manajemen yakin bahwa Pemerintah akan memberikan perpanjangan hak atas seluruh HGB pada saat berakhirnya masa berlaku. 8. PINJAMAN JANGKA PENDEK 2008 Pihak ketiga Cerukan - Deutsche Bank AG - PT Bank Central Asia Tbk. Pinjaman bank jangka pendek - Deutsche Bank AG Pihak hubungan istimewa (Catatan 19) Philip Morris Finance SA Jumlah 927 ,596 59,177 986,773 986 ,773 8. 7.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
FIXED ASSETS (continued) As at December 31, 2008, the average percentage of completion of the construction in progress recognised for financial reporting was approximately 52% (2007: 60%). Construction in progress is expected to be completed in 2009. The depreciation charge for the years ended December 31, 2008 and 2007 was allocated as follows: 2007 215,344 25,197 33,621 274,162 Fixed assets and inventories of the Group are insured against industrial all risks, including business interruption and marine cargo risks, with a total sum insured of up to US$1.5 billion as at December 31, 2008 and 2007 (Note 6). Fixed assets of certain subsidiaries are also covered for industrial all risk insurance against, amongst others, losses from fire and theft, based on certain blanket policies which amounted to US$15.5 million and Rp40.7 billion as at December 31, 2008 (2007: US$14.1 million and Rp38.6 billion). Management believes the sum insured is adequate to cover possible losses from the risks mentioned above. The Group has parcels of land with strata titles of Building Utilization Rights (HGB) ranging from 20 years to 30 years which are expected to be renewed at their expiration dates. Several HGB that have expired as at December 31, 200 8 are currently still under the renewal process. Management believes the government will renew all rights at expiration date. Cost of goods sold Selling expenses General and administrative expenses

SHORT-TERM BORROWINGS 2007 155,979 155,979 105,000 866,548 1,127,527 Third parties Overdraft Deutsche Bank AG PT Bank Central Asia Tbk. Short-term bank loan Deutsche Bank AG Related party (Note 19) Philip Morris Finance SA Total

Halaman

5/21

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) Pihak ketiga Tingkat bunga tahunan yang berlaku untuk Cerukan dan Pinjaman bank jangka pendek: 2008 Cerukan Pinjaman bank jangka pendek 8.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SHORT-TERM BORROWINGS (continued) Third parties The annual interest rates of the overdraft and shortterm bank loans: 2007 Overdraft Short-term bank loan

7.50% - 14.74% 7.50% - 12.00% 7.95% - 16.00% 6.00% - 9.00%

Pada tanggal 31 Desember 2008, Grup memperoleh fasilitas-fasilitas pinjaman tanpa jaminan dari beberapa bank dengan pagu pinjaman keseluruhan sebesar Rp3,4 triliun dan US$145,0 juta (2007: Rp3,4 triliun dan US$209,9 juta). Fasilitas-fasilitas ini pada umumnya jatuh tempo selama tahun 2009. Pihak hubungan istimewa 2008 Pada tanggal 1 September 2008 Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman antar perusahaan dari Philip Morris Finance SA sampai dengan 10% dari jumlah pendapatan Perusahaan (berdasarkan laporan keuangan tahunan terakhir yang sudah diaudit). Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 September 2018. Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan tidak menggunakan pinjaman ini. 2007 Pada bulan Desember 2007, Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman antar perusahan dari Philip Morris Finance SA, sampai dengan setara EUR75,0 juta dan jatuh tempo pada bulan Desember 2008. Selanjutnya, jumlah fasilitas tersebut ditingkatkan menjadi setara US$300,0 juta. Pada tanggal 31 Desember 2007, jumlah saldo pinjaman antar perusahaan adalah sebesar US$92,0 juta (setara dengan Rp866,5 miliar) yang jatuh tempo pada bulan Januari 2008 dengan tingkat suku bunga 5,20% dan 5,50% (Catatan 19). Untuk mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar dari pinjaman di atas, Perusahaan menandatangani kontrak foreign currency swap dengan Citibank N.A., Standard Chartered Bank dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited sebesar US$92,4 juta yang mencakup pokok pinjaman dan bunga. Kurs atas kontrak foreign currency swap berkisar antara Rp9.282 sampai dengan Rp9.432 per US$1. Kontrak ini jatuh tempo pada tanggal-tanggal yang sama dengan penyelesaian pinjaman pada bulan Januari 2008.

At December 31, 2008, the Group had unsecured credit facilities from several banks with maximum limits of Rp3.4 trillion and US$145.0 million (2007: Rp3.4 trillion and US$209.9 million). These facilities are generally for periods expiring during 2009. Related party 2008 On September 1, 2008, the Company obtained an intercompany loan facility from Philip Morris Finance SA of up to 10% of the total revenue of the Company (based on the latest audited annual financial statements). This facility will expire on September 1, 2018. At December 31, 2008, the Company was not using this facility. 2007 In December 2007, the Company obtained an intercompany loan facility from Philip Morris Finance SA, up to the equivalent of EUR75.0 million which expired in December 2008. Subsequently, the facility amount was increased to the equivalent of US$300.0 million. As at December 31, 2007 the outstanding intercompany loan amounted to US$92.0 million (equivalent to Rp866.5 billion) which matured on January 2008 and bore annual interest rates a t 5.20% and 5.50% (Note 19). To mitigate the risk of fluctuations in the exchange rate from the above loan, the Company entered into foreign currency swap contracts with Citibank N.A., Standard Chartered Bank and The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited totaling US$92.4 million which covered the underlying loan principal and interest. The foreign currency swap contracts rates ranged from Rp9,282 to Rp9,432 for US$1. The contracts matured on the same dates as the loan settlements in January 2008.

Halaman

5/22

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2007, kontrak foreign currency swap di atas menyebabkan timbulnya posisi aset bersih sebesar Rp7,6 miliar (disajikan sebagai bagian dari Biaya dibayar di muka dan aset lainnya). 9. HUTANG USAHA 2008 Pihak ketiga Pihak hubungan istimewa (Catatan 19) Jumlah 149 ,366 325 ,294 474 ,660 9. 8.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SHORT-TERM BORROWINGS (continued) As at December 31, 2007, the above foreign currency swap contracts resulted in a net asset position amounting to Rp7.6 billion (presented as part of Prepaid expenses and other assets). TRADE PAYABLES 2007 351,998 214,497 566,495 Third parties Related parties (Note 19) Total

Hutang usaha - pihak ketiga terutama timbul dari pembelian cengkeh, tembakau, saos dan bahan pembungkus. Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut: 2008 Lancar Jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Jumlah 10. PERPAJAKAN a. Hutang pajak dan cukai 2008 Pajak Penghasilan Badan Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Cukai Lain-lain Jumlah b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan 2008 Perusahaan Kini Tangguhan Jumlah Anak perusahaan Kini Tangguhan Jumlah Konsolidasi Kini Tangguhan Jumlah 1,758,255 (18,074) 1,740,181 166,750 (6,762) 159,988 1,925,005 (24,836) 1,900,169 Halaman 5/23 81,313 683 ,006 2,501 ,174 190,221 3,455,714 471 ,283 2 ,838 414 84 41 474 ,660

Trade payables - third parties are mostly derived from purchases of cloves, tobaccos, sauces and wrapping materials. The aging analysis of trade payables is as follows: 2007 524,338 41,400 703 3 51 566,495 10. TAXATION a. 2007 43,411 651,857 2,418,793 201,312 3,315,373 b. 2007 1,537,144 (9,505) 1,527,639 184,885 (293) 184,592 1,722,029 (9,798) 1,712,231 Page The Company Current Deferred Total The Subsidiaries Current Deferred Total Consolidated Current Deferred Total Income tax expense/(benefit) Corporate income tax Value Added Tax Excise Tax Others Total Taxes and excise tax payables Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Total

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 2008 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi Laba anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Bagian rugi/(laba) bersih perusahaan asosiasi Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Kewajiban imbalan pasca-kerja Amortisasi biaya ditangguhkan Aset tetap Beda permanen Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Penghasilan kena pajak Perusahaan 2007 Profit before income tax per consolidated statements of income Less Profit of subsidiaries before income tax Shares of losses/(results) of associates Profit before income tax attributable to the Company Temporary differences 97,709 20,531 701 (68 ,114) 92,850 17,217 195 (28,580) Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Amortisation of deferred charges Fixed assets Permanent differences 146,091 (20 ,399) (7 ,305) 5,557,480 157,767 (43,985) (5,692) 5,123,870 Non-deductible expenses Income already subject to final tax Interest Rent Taxable income of the Company

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. TAXATION (continued) b. Income tax expense/(benefit) (continued) The reconciliation between profit before income tax, as shown in the consolidated statements of income and the Companys estimated taxable income for the years ended December 31, 2008 and 2007 is as follows:

5,797,289

5,345,073

(409,214) 191 5,388,266

(410,905) (70) 4,934,098

Penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 2008 akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2008, sedangkan jumlah penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 2007 telah sesuai dengan SPT tahun 2007 yang dilaporkan ke Kantor Pajak.

The taxable income of the Company for 2008 will be reported in the 2008 Annual Tax Return (SPT), while the taxable income of the Company for 2007 agrees with the 2007 SPT filed with the Tax Office.

Halaman

5/24

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) Perhitungan pajak penghasilan tahun berjalan, hutang pajak penghasilan dan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2008 Beban pajak penghasilan - kini - Perusahaan - Anak perusahaan - Sunset policy (Perusahaan) - Sunset policy (Anak perusahaan) Jumlah Dikurangi pembayaran pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan - Sunset policy Jumlah Hutang pajak penghasilan badan - Perusahaan - Anak perusahaan Jumlah Tagihan pajak penghasilan anak perusahaan (disajikan sebagai bagian dari Aset lainnya - tidak lancar) - 2008 - 2007 - 2006 - 2005 - 2004 Jumlah 2007 Income tax expense - current The Company Subsidiaries Sunset policy (Company) Sunset policy (Subsidiaries) Total

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. TAXATION (continued) b. Income tax expense/(benefit) (continued) The computation of income tax - current , income tax payable and claims for tax refunds are as follows:

1,667,226 165,161 91 ,029 1,589 1,925,005

1,537,144 184,885 1,722,029

1,599 ,966 151,108 92,618 1,843,692 67,260 14,053 81,313

1,518,000 160,618 1,678,618 19,144 24,267 43,411

Less payments of income taxes The Company Subsidiaries Sunset policy Total Corporate income tax payables The Company Subsidiaries Total

5,938 19,026 668 207 8,603 34,442

27,107 1,318 342 11,293 40,060

Claims for tax refund of subsidiaries (presented as part of Other assets - non-current) 2008 2007 2006 2005 2004 Total

Pada bulan Desember 2008, perusahaanperusahaan tertentu di dalam Grup melakukan perbaikan atas perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun-tahun fiskal 2000 dan 2002 sampai dengan 2006 sesuai dengan kebijakan sunset policy yang berlaku di tahun 2008. Atas koreksi tersebut, Grup telah melakukan pembayaran pajak tambahan sebesar Rp92,6 miliar.

In December 2008, certain Group companies amended their corporate income tax calculation for the fiscal years 2000 and 2002 through 2006 as allowed under the sunset policy regulations introduced in 2008. As a result of the amendments, the Group has paid additional tax of Rp92.6 billion.

Halaman

5/25

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Beban/(manfaat) pajak penghasilan (lanjutan) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak progresif yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan, dengan beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 2008 Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Pajak dihitung dengan tarif pajak progresif Efek pajak yang berasal dari perbedaan permanen: Beban yang tidak dapat dikurangkan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final - Bunga - Sewa Efek perubahan tarif pajak Penghapusan aset pajak tangguhan Pajak penghasilan - Perusahaan - Anak perusahaan - Sunset policy Beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi 2007 Profit before income tax attributable to the Company Tax calculated at progressive tax rate Tax effect of permanent differences: 43,827 47,330 Non-deductible expenses Income already subjected to final tax Interest Rent Impact of tax rate change Write-off of deferred tax assets Income tax The Company Subsidiaries Sunset policy Income tax expense per consolidated statements of income

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. TAXATION (continued) b. Income tax expense/(benefit) (continued) The reconciliations between the income tax expense by applying the progressive tax rate to profit before income tax and the income tax expense as shown in the consolidated statements of income are as follows:

5,388,266 1,616,462

4,934,098 1,480,212

(6 ,120) (2 ,192) (2,825) 1,649,152 158,399 92 ,618 1,900,169

(13,196) (1,707) 15,000 1,527,639 184,592 1,712,231

Rincian manfaat pajak penghasilan - tangguhan adalah sebagai berikut: 2008 Perusahaan - Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian - Kewajiban imbalan pasca-kerja - Amortisasi biaya ditangguhkan - Aset tetap - Penghapusan aset pajak tangguhan Anak perusahaan Jumlah 2007

The details of income tax benefit - deferred are as follows:

The Company (28,678) 4,303 11,180 (4,879) (18,074) (6,762) (24,836) (27,855) (5,165) (59) 8,574 15,000 (9,505) (293) (9,798) Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Amortisation of deferred charges Fixed assets Write-off of deferred tax assets Subsidiaries Total

Halaman

5/26

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak penghasilan tangguhan Aset dan kewajiban pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 2008 Perusahaan Aset /(kewajiban) pajak tangguhan - bersih - Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian - Kewajiban imbalan pasca-kerja - Biaya ditangguhkan - Aset tetap Jumlah Anak perusahaan Aset pajak tangguhan - bersih Kewajiban pajak tangguhan bersih Konsolidasi Aset pajak tangguhan - bersih Kewajiban pajak tangguhan bersih 2007 The Company Deferred tax assets/(liabilities) - net 105,624 55,712 (11,242) (102,974) 47,120 27,315 (27,506) 74,435 (27,506) 76,946 60,015 (62) (107,853) 29,046 6,800 (13,753) 35,846 (13,753) Accrued expenses and provisions Post-employment benefit obligations Deferred charges Fixed assets -

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. TAXATION (continued) c. Deferred income tax The deferred tax assets and liabilities as at December 31, 2008 and 2007 are as follows:

Total Subsidiaries Deferred tax assets - net Deferred tax liabilities - net Consolidated Deferred tax assets - net Deferred tax liabilities - net

Pada tanggal 31 Desember 2008, Grup tidak mengakui aset pajak tangguhan yang timbul dari akumulasi rugi fiskal dari anak perusahaan tertentu di dalam negeri sebesar Rp145,8 miliar (2007: Rp157,8 miliar) karena manajemen berpendapat bahwa kecil kemungkinan manfaat aset pajak tangguhan tersebut dapat direalisasi di masa mendatang. Di bulan September 2008, pemerintah Indonesia menerbitkan perubahan atas undang-undang pajak penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Dengan berlakunya undang-undang baru ini, tarif pajak penghasilan badan akan berkurang menjadi tarif tetap sebesar 28% di tahun fiskal 2009 dan 25% di tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Pada tanggal 31 December 2008, Grup telah melakukan penyesuaian atas saldo aset dan kewajiban pajak tangguhan karena perubahan tarif pajak penghasilan badan ini.

As at December 31, 2008, the Group did not recognise deferred tax assets related to the accumulated tax losses in certain domestic subsidiaries amounting to Rp145.8 billion (2007: Rp157.8 billion) as in the opinion of management, it is unlikely that the benefit of the deferred tax assets will be realisable in the foreseeable future.

In September 2008, the Indonesian government issued an amendment to the income tax law which became effective commencing January 1, 2009. With this law, the corporate income tax rate will be reduced to a fixed rate of 28% for the fiscal year 2009 and 25% for the fiscal year 2010 onwards. As at December 31, 2008, the Group adjusted its deferred tax assets and liabilities to align them with the changes in the corporate income tax rate.

Halaman

5/27

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak penghasilan tangguhan (lanjutan) Pada tanggal 11 Desember 2008, Menteri Keuangan Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan PMK-210/PMK.03/2008 yang berlaku sejak tanggal 1 Januari 2009. Berdasarkan peraturan ini, produsen rokok tidak lagi ditunjuk sebagai pemungut pajak penghasilan pasal 22. Sejak tanggal 1 Januari 2009, pajak penghasilan badan distributor rokok dihitung berdasarkan Pasal 17 Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Oleh sebab itu, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), anak perusahaan yang bergerak dalam usaha distribusi rokok akan menentukan pajak penghasilan badan berdasarkan metode pajak penghasilan dan bukan berdasarkan metode pajak final, sejak tanggal tersebut.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. TAXATION (continued) c. Deferred income tax (continued) On December 11, 2008, the Minister of Finance of Republic of Indonesia issued a Regulation PMK210/PMK.03/2008, which was effective January 1, 2009. Under this regulation, the cigarette producers are no longer appointed a collector of Income Tax article 22. From January 1, 2009, cigarette distributors are subject to income tax under article 17 of the Income Tax Law No. 36 Year 2008. Accordingly, PT Perusahaan Dagang dan Industri Panamas (Panamas), a subsidiary engaged in cigarette distribution will determine their income tax based on the income tax method instead of the final tax method, from this date.

11. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN ESTIMASIAN 2008 Iklan dan promosi Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan Sumbangan kepada Yayasan Putera Sampoerna Bunga Honorarium tenaga ahli Lain-lain Jumlah 415,079 212 ,748 25,875 19,111 14,720 218,578 906,111

11. ACCRUED EXPENSES AND PROVISIONS

2007 230,771 215,062 50,000 20,624 21,211 131,570 669,238 Advertising and promotion Salaries, wages, and employee benefits Donation to Putera Sampoerna Foundation Interest Professional fees Others Total

12. PINJAMAN JANGKA PANJANG 2008 Hutang obligasi Biaya emisi obligasi setelah dikurangi dengan amortisasi Bersih Hutang sewa pembiayaan Jumlah Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Hutang obligasi - Hutang sewa pembiayaan Bagian jangka panjang 1,000,000 (375) 999 ,625 179 ,532 1,179 ,157

12. LONG-TERM DEBTS 2007 1,000,000 (875) 999,125 162,083 1,161,208 Bonds payable Bonds issuance cost - net of amortisation Net Obligations under finance leases Total Less current maturities Bonds payable Obligations under finance leases Long-term portion

999,625 66,833 1,066,458 112 ,699

47,746 47,746 1,113,462

Halaman

5/28

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang obligasi Pada bulan Nopember 2000, Perusahaan menerbitkan obligasi tanpa jaminan dengan nilai nominal Rp600,0 miliar (Obligasi II) dengan tingkat bunga tetap sebesar 17,50% per tahun yang akan dibayar setiap tiga (3) bulan. Obligasi II telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 27 Nopember 2000. Pada tanggal 17 Nopember 2007, Perusahaan telah melunasi seluruh Obligasi II yang jatuh tempo pada tanggal tersebut. Pada bulan Oktober 2004, Perusahaan menerbitkan obligasi tanpa jaminan dengan nilai nominal Rp1,0 triliun (Obligasi III) yang akan jatuh tempo pada tanggal 26 Oktober 2009, dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,75% per tahun yang akan dibayar setiap tiga bulan. Obligasi III telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya) pada tanggal 26 Oktober 2004. Berdasarkan hasil pemeringkatan terakhir yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, Obligasi III memperoleh peringkat id AAA. Perjanjian perwaliamanatan untuk Obligasi III dan perubahan-perubahannya dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan untuk tidak melakukan hal-hal tanpa persetujuan tertulis dari wali amanat, antara lain: menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Perusahaan serta hak atas pendapatan kecuali: (i) agunan tersebut telah dijaminkan dan/atau digadaikan sebelum ditandatanganinya perjanjian; (ii) agunan diberikan atas penerbitan letters of credit; (iii) pemberian jaminan sehubungan dengan hutang anak perusahaan yang memiliki investasi atau bergerak dalam bidang industri rokok dengan jumlah tidak melebihi 10% dari nilai ekuitas konsolidasi. memberikan hutang, pinjaman atau kredit untuk pihak manapun, kecuali: (i) hutang yang timbul atas transaksi dagang normal; (ii) hutang, pinjaman atau kredit yang telah diberikan sebelum ditandatanganinya perjanjian; (iii) tambahan hutang, pinjaman atau kredit yang baru kepada anak perusahaan; dan (iv) tambahan hutang, pinjaman atau kredit yang baru kepada pihak afiliasi di luar anak perusahaan setinggi-tingginya sejumlah 10% dari nilai ekuitas konsolidasi. Halaman 5/29

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. LONG-TERM DEBTS (continued) Bonds payable In November 2000, the Company issued unsecured bonds with a nominal value of Rp600.0 billion (Bond II) bearing a fixed interest rate at 17.50% a year, payable quarterly. Bond II was listed on the Indonesia Stock Exchange (previously known as Surabaya Stock Exchange) on November 27, 2000. On November 17, 2007, the Company fully repaid Bond II which matured on that date.

In October 2004, the Company issued unsecured bonds with a nominal value of Rp1.0 trillion (Bond III) which will be due for repayment on October 26, 2009, bearing a fixed interest rate at 10.75% a year, payable quarterly. Bond III was listed on the Indonesia Stock Exchange (previously known as Surabaya Stock Exchange) on October 26, 2004. Based on the latest credit rating by PT Pemeringkat Efek Indonesia, the Bond III obtained an id AAA grade. The related trustee agreements for the Bond III and the related amendments with PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. imposed several restrictive covenants for the Company to obtain the trustees prior written approval for certain significant transactions, including: securing and/or pledging assets of the Company and rights on revenue, except for: (i) the collateral has been previously secured and/or pledged;

(ii) the collateral is given for the issue of letters of credit; (iii) the collateral is given to subsidiaries whose business is also in the cigarette industry with a maximum limit of 10% of consolidated stockholders equity. granting payables, loans or credit to any parties, except: (i) payables that arise from normal business transactions; (ii) payables, loans or credit that have been previously granted; (iii) additional new payables, loans or credit granted to subsidiaries; and (iv) additional new payables, loans or credit granted to affiliated companies other than the subsidiaries with a maximum limit of 10% of the consolidated stockholders equity. Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang obligasi (lanjutan) mengadakan merger dan/atau memberikan persetujuan kepada Panamas untuk mengadakan merger, kecuali untuk penggabungan Panamas dengan Perusahaan dan/atau anak perusahaan; mengadakan perubahan bidang usaha bagi Perusahaan dan Panamas; menjual atau mengurangi aset tetap produktif Perusahaan kepada anak perusahaan lebih dari 10% dari nilai aset tetap produktif Perusahaan per tahun; melakukan penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan; mengurangi kepemilikan saham dalam Panamas sehingga menjadi kurang dari 51%.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. LONG-TERM DEBTS (continued) Bonds payable (continued) conducting a merger and/or giving approval to Panamas to conduct a merger; except to merge Panamas with the Company and/or subsidiary; changing the business activities of the Company and Panamas; selling or disposing of the Companys productive fixed assets to subsidiaries over 10% of the Companys productive fixed assets per year;

decrease in issued and fully paid capital of the Company; decrease in share ownership of Panamas to less than 51%.

Di samping itu, Perusahaan juga diwajibkan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu sebagai berikut: aset lancar : kewajiban jangka pendek jumlah hutang : ekuitas (laba bersih + beban bunga + beban pajak penghasilan + penyusutan + amortisasi +/- rugi/laba kurs yang belum direalisasi) 1 2 : 1 : 1

In addition, the Company is required to maintain certain financial ratios as follows:

2 pembayaran bunga Berdasarkan perjanjian wali amanat, Perusahaan tidak diharuskan untuk membentuk dana cadangan ( sinking fund ) untuk pelunasan hutang pokok obligasi. Sumber dana untuk pelunasan pokok dan bunga obligasi akan diambilkan dari kas internal Perusahaan dan pinjaman jangka pendek. Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki fasilitas pendanaan yang mencukupi untuk melunasi pokok dan bunga obligasi pada tanggal jatuh tempo. Hutang sewa pembiayaan Grup mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Serasi Auto Raya dan PT CSM Corporatama untuk pembelian alat transportasi dengan jangka waktu antara tiga sampai dengan lima tahun yang akan berakhir pada beberapa tanggal.

current assets to current liabilities total debt to equity (net income + interest expense + income tax expense + depreciation + amortisation +/- unrealised losses/gains on foreign exchange) payment of interest Based on the trustee agreements, the Company is not required to provide a sinking fund for the settlement of the principal of the bonds. The Company will use internally generated cash and short-term loans to settle the principal and interest of the bonds. Management believes that the Company has sufficient funding facilities for the settlement of the principal and interest of the bonds at the maturity date.

: 1

Obligations under finance leases The Group has lease commitments with PT Serasi Auto Raya and PT CSM Corporatama covering transportation equipment under finance leases with lease terms ranging from three to five years and expiring on various dates.

Halaman

5/30

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Hutang sewa pembiayaan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: 2008 Dalam 1 tahun Lebih dari 1 tahun Jumlah Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo Nilai kini atas pembayaran sewa minimum Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang 83 ,832 127 ,479 211 ,311 (31 ,779) 179 ,532 (66 ,833) 112 ,699

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. LONG-TERM DEBTS (continued) Obligations under finance leases (continued) As at December 31, 2008 and 2007, the future minimum rental payments required under the lease agreements are as follows: 2007 65,141 129,912 195,053 (32,970) 162,083 (47,746) 114,337 Within 1 year More than 1 year Total Less amount applicable to interest Present value of minimum rental payments Less current portion Long-term portion

Hutang sewa pembiayaan dijamin dengan aset tetap terkait.

Obligations under finance leases are secured by the respective fixed assets.

13. MODAL SAHAM Saham Perusahaan bernilai nominal Rp100 (Rupiah penuh) per saham. Rincian kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Dese mber 200 8 dan 2007 adalah sebagai berikut:

13. SHARE CAPITAL The Companys shares have a par value of Rp100 (full Rupiah) per share. The share ownership details of the Company as at December 31, 2008 and 2007 are as follows: 2008 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership 98.04 1.96 100.00 2007 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid 4,293,067,705 89,932,295 4,383,000,000 Persentase pemilikan/ Percentage of ownership 97.95 2.05 100.00

Pemegang saham/ Shareholders PT Philip Morris Indonesia Masyarakat/Public Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital

Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid 4,297,067,705 85,932,295 4,383,000,000

Jumlah/ Amount 429,707 8,593 438,300

Pemegang saham/ Shareholders PT Philip Morris Indonesia Masyarakat/Public Modal saham yang beredar/ Outstanding share capital

Jumlah/ Amount 429,307 8,993 438,300

Halaman

5/31

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. INFORMASI SEGMEN USAHA Grup mengklasifikasikan usahanya ke dalam segmen usaha primer dan sekunder sebagai berikut:
2008
Industri dan perdagangan rokok/ Manufacturing and distribution of cigarettes Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan bersih segmen Penjualan bersih eksternal Penjualan bersih antar segmen Jumlah penjualan bersih segmen Beban pokok penjualan Beban pokok penjualan eksternal Beban pokok penjualan antar segmen Jumlah beban pokok penjualan Laba/(rugi) operasi Bagian laba/(rugi)bersih perusahaan asosiasi Aset segmen Penyertaan saham Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Jumlah kewajiban konsolidasi Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan bersih segmen Dalam negeri Luar negeri Jumlah penjualan bersih segmen Beban pokok penjualan segmen Dalam negeri Luar negeri Jumlah beban pokok penjualan segmen Aset konsolidasi Dalam negeri Luar negeri Jumlah Pengeluaran modal Dalam negeri Luar negeri Jumlah 1, 049,585 385,507 74,200 52,843 4,666 4,275,654 96,560 97,499 (115,551) Percetakan, pengemasan dan pengangkutan/ Printing, packaging and transportation

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. SEGMENT INFORMATION The Group classifies its operations into primary and secondary business segments, as follows:

Lain -lain/ Others

Eliminasi/ Elimination

Konsolidasi/ Consolidated Business Segment Information (Primary) Segment net sales External net sales Inter-segment net sales Total segment net sales Cost of goods sold External cost of goods sold Inter-segment cost of goods sold Total segment cost of goods sold Operating income/(loss) Share of results/(losses) of associates Segment assets Investments in shares Unallocated assets Total consolidated assets Segment liabilities Unallocated liabilities Total consolidated liabilities Capital expenditure Depreciation and amortisation Geographical Segment Information (Secondary) Segment net sales Indonesia Outside Indonesia Total segment net sales Segment cost of goods sold Indonesia Outside Indonesia Total segment cost of goods sold Consolidated assets Indonesia Outside Indonesia Total Capital expenditure Indonesia Outside Indonesia Total

34 ,508,461 34 ,508,461

103,462 876,958 980,420

68,522 42,512 111,034

(919,470) (919,470)

34 ,680,445 34 ,680,445

23 ,939,905 823,903 24 ,763,808 6 ,003,406 800 14 ,967,039 11,940

731,855 731,855 195,424 (991) 764,127 10,433

23,436 32,097 55,533 (10,202) 417,649 -

(856,000) (856,000) 36,605 (202,046) -

2 4,695,196 2 4,695,196 6,225,233 (191) 1 5,946,769 22,373 164,677 1 6,133,819 4,354,162 3,729,422 8,083,584 1,123,785 443,016

33 ,888,808 619,653 34 ,508,461 24 ,325,499 438,302 24 ,763,801 15, 927,859 595,748 16, 523,607 1, 045,347 4,238 1, 049,585

980,420 980,420 731,855 731,855 746,442 39,584 786,026 74,200 74,200

111,035 111,035 55,532 55,532 432,504 2,294 434,798 -

(919,471) (919,471) (855,992) (855,992) (1,610,612) (1,610,612) -

34 ,060,792 619,653 34 ,680,445 24 ,256,894 438,302 2 4,695,196 15 ,496,193 637,626 1 6,133,819 1,119,547 4,238 1,123,785

Halaman

5/32

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
14. SEGMENT INFORMATION (continued)
2007

Industri dan perdagangan rokok/ Manufacturing and distribution of cigarettes Informasi Segmen Usaha (Primer) Penjualan bersih segmen Penjualan bersih eksternal Penjualan bersih antar segmen Jumlah penjualan bersih segmen Beban pokok penjualan Beban pokok penjualan eksternal Beban pokok penjualan antar segmen Jumlah beban pokok penjualan Laba/(rugi) operasi Bagian laba/(rugi)bersih perusahaan asosiasi Aset segmen Penyertaan saham Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah aset konsolidasi Kewajiban segmen Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan Jumlah kewajiban konsolidasi Pengeluaran modal Penyusutan dan amortisasi Informasi Segmen Geografis (Sekunder) Penjualan bersih segmen Dalam negeri Luar negeri Jumlah penjualan bersih segmen Beban pokok penjualan segmen Dalam negeri Luar negeri Jumlah beban pokok penjualan segmen Aset konsolidasi Dalam negeri Luar negeri Jumlah Pengeluaran modal Dalam negeri Luar negeri Jumlah 1,251,039 257,366 4,104,504

Percetakan, pengemasan dan pengangkutan/ Printing, packaging and transportation

Lain -lain/ Others

Eliminasi/ Elimination

Konsolidasi/ Consolidated Business Segment Information (Primary) Segment net sales External net sales Inter-segment net sales Total segment net sales Cost of goods sold External cost of goods sold Inter-segment cost of goods sold Total segment cost of goods sold Operating income/(loss) Share of results/(losses) of associates Segment assets Investments in shares Unallocated assets Total consolidated assets Segment liabilities Unallocated liabilities Total consolidated liabilities Capital expenditure Depreciation and amortisation Geographical Segment Information (Secondary) Segment net sales Indonesia Outside Indonesia Total segment net sales Segment cost of goods sold Indonesia Outside Indonesia Total segment cost of goods sold Consolidated assets Indonesia Outside Indonesia Total Capital expenditure Indonesia Outside Indonesia Total

29,655,995 29,655,995

83,616 704,710 788,326

48,114 39,333 87,447

(744,043) (744,043)

29,787,725 29,787,725

20,440,279 712,502 21,152,781 5,4 21,201 521 14 ,326,772 10,072

562,097 562,097 191,358 (451) 692,939 11,426

23,396 28,450 51,846 (14,429) 511,343 -

(740,952) (740,952) (13,150) (268,977) -

21,025,772 21,025,772 5,584,980 70 1 5,262,077 21,498 396,967 15,680,542

95,378

93,642

(147,262)

4,146,262 3,468,126 7,614,388

86,365 37,049

8,455

1,337,404 302,870

29,157,499 498,496 29,655,995 20, 805,647 347,134 21,152,781 15,517,210 728,585 16,245,795 1,236,713 14,326 1,251,039

788,041 285 788,326 562,097 562,097 686,025 34,162 720,187 86,365 86,365

87,447 87,447 51,846 51,846 533,400 2,598 535,998 -

(743,758) (285) (744,043) (740,667) (285) (740,952) (1,821,438) (1,821,438) -

29,289,229 498,496 29,787,725 2 0,678,923 346,849 21,025,772 14,915,197 765,345 15,680,542 1,323,078 14,326 1,337,404

Halaman

5/33

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

15. BEBAN USAHA 2008 Penjualan Iklan dan promosi Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan (Catatan 17) Jasa manajemen (Catatan 19) Pengangkutan dan distribusi Honorarium tenaga ahli Penyusutan Sewa Perjalanan dinas Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50 miliar) Jumlah Umum dan administrasi Gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan (Catatan 17) Sewa Jasa manajemen (Catatan 19) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50 miliar) Jumlah Jumlah beban usaha

15. OPERATING EXPENSES 2007 Selling Advertising and promotion Salaries, wages, and employee benefits (Note 17) Management services (Note 19) Transportation and distribution Professional fees Depreciation Rent Travel Others (less than Rp50 billion each) Total General and administrative Salaries, wages, and employee benefits (Note 17) Rent Management services (Note 19) Others (less than Rp50 billion each) Total Total operating expenses

1,165 ,458 634 ,989 395,238 333 ,650 79,903 69,488 67 ,591 45 ,916 163,224 2,955,457

1,082,855 539,547 188,614 269,455 64,857 25,197 101,305 52,994 133,227 2,458,051

409,358 54 ,148 43,938 297,115 804,559 3,760,016

382,704 63,640 27,719 244,859 718,922 3,176,973 16. FINANCING COSTS

16. BEBAN PEMBIAYAAN 2008 Beban bunga Hutang obligasi Pinjaman bank Hutang sewa pembiayaan Pinjaman jangka pendek pihak hubungan istimewa (Catatan 19) Kapitalisasi beban pembiayaan (Catatan 7) Jumlah Biaya lindung nilai Lain-lain Jumlah beban pembiayaan

2007 Interest expense Bonds payable Bank borrowings Obligations under finance leases Short-term loans - related party (Note 19) Capitalisation of financing costs (Note 7) Total Hedging costs Others Total financing costs

107 ,500 65 ,793 22 ,256 12 ,915

199,131 20,881 4,796 1,676

(59 ,198) 149 ,266 14,935 2,645 166 ,846

(47,591) 178,893 772 1,303 180,968

Halaman

5/34

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA Program pensiun Sejak tahun 1999, Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan bulanan tetap yang memenuhi syarat yang didanai melalui kontribusi Perusahaan dan anak perusahaan tertentu di dalam negeri, yang dihitung/ditentukan berdasarkan perhitungan aktuarial yang dilakukan setiap tahun. Aset program pensiun imbalan pasti tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Sampoerna, yang pendiriannya sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-398/KM.17/1999 tanggal 15 Nopember 1999. Pada tanggal 1 April 2008, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk membubarkan Dana Pensiun Sampoerna sehubungan dengan rencana perubahan program pensiun dari program pensiun imbalan pasti menjadi program pensiun iuran pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIG (DPLK AIG). Berdasarkan program pensiun iuran pasti, imbalan yang akan diterima ditentukan dari besarnya kontribusi yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan karyawannya ditambah dengan hasil investasi atas dana tersebut. Kontribusi dari karyawan adalah bersifat sukarela. Bagian Perusahaan dan anak perusahan tertentu di dalam negeri atas program pensiun iuran pasti adalah sebesar 8,50% dari gaji karyawan atau Rp37,5 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008. Perhitungan kurtailmen dari perubahan program pensiun imbalan pasti menjadi program pensiun iuran pasti ini didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen, pada tanggal 31 Maret 2008 berdasarkan metode Projected Unit Credit dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: 31 Maret/ March 31, 2008
Tingkat diskonto tahunan Hasil aset program yang diharapkan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun normal Usia pensiun dini Tabel tingkat kematian 12.00% 10.00% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI99 Indonesian Mortality Table 1999 Annual discount rate Expected return on plan assets Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS Pension plan Since 1999, the Company and certain of its domestic subsidiaries had a defined benefit pension plan covering substantially all of their eligible permanent monthly employees, funded through contributions from the Company and certain domestic subsidiaries, at contribution levels determined using annual actuarial computations. The assets of the defined benefit pension plan were managed by Dana Pensiun Sampoerna, the establishment of which was approved based on the Decision Letter No. Kep-398/KM.17/1999 dated November 15, 1999 from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia. On April 1, 2008, the Company obtained approval from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia to liquidate Dana Pensiun Sampoerna in relation to the change of pension plan from a defined benefit pension plan to a defined contribution pension plan managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan AIG (DPLK AIG). Under the defined contribution pension plan, the benefit received by the employee will be determined based on the contribution paid by the employer and the employees and the return on investment of the fund. Contributions from employees are voluntary. The Company and certain of its domestic subsidiaries contribution to the defined contribution pension plan is 8.50% of the employees basic salary or Rp37.5 billion for the year ended December 31, 2008.

The curtailment calculation for the change from the defined benefit pension plan to the defined contribution pension plan was determined based on the actuarial valuation undertaken by PT Watson Wyatt Purbajaga, an independent actuary, as at March 31, 2008 using the Projected Unit Credit method with the following assumptions:

Halaman

5/35

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. POST-EMPLOYMENT (continued) BENEFIT OBLIGATIONS

Program pensiun (lanjutan) Nilai bersih aset program pensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Maret 2008 adalah sebagai berikut: 31 Maret/ March 31, 2008 Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Selisih nilai kini kewajiban dengan nilai wajar aset program Kerugian aktuarial yang belum diakui Kurtailmen dari program pensiun Biaya pensiun dibayar di muka Kurtailmen ini mengakibatkan penghapusan Biaya pensiun dibayar di muka sebesar Rp145,4 miliar yang diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2008, nilai bersih aset program adalah nil. Perhitungan atas kewajiban pensiun manfaat pasti pada tanggal 31 Desember 2007 didasarkan pada penilaian aktuarial tahunan yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen, pada tanggal tersebut, berdasarkan metode Projected Unit Credit dengan menggunakan asumsi sebagai berikut:

Pension plan (continued) The net funded status of the defined benefit pension plan as at March 31, 2008 was as follows:

(287,737) 474,883 187,146 (41,755) (145,391) -

Present value of obligation Fair value of plan assets Funded status Unrecognised actuarial losses Curtailment of pension plan Prepaid pension cost s

The curtailment resulted in a write-off of the Prepaid pension costs amounting to Rp145.4 billion being recognised in the current year statement of income. As at December 31, 2008, the net funded status was nil. The estimated defined benefit pension liability at December 31, 2007 was determined based on the annual actuarial valuation undertaken by PT Watson Wyatt Purbajaga, an independent actuary, as at that date, using the Projected Unit Credit method with the following assumptions:

31 Desember/ December 31, 2007


Tingkat diskonto tahunan Hasil aset program yang diharapkan Tingkat kenaikan gaji tahunan Usia pensiun normal Usia pensiun dini Tabel tingkat kematian 10.25% 7.20% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI99 Indonesian Mortality Table 1999 Annual discount rate Expected return on plan assets Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table

Nilai bersih aset program pensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut:

The net funded status of the defined benefit pension plan as at December 31, 2007 was as follows:

31 Desember/ December 31, 2007 Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Selisih nilai kini kewajiban dengan nilai wajar aset program Kerugian aktuarial yang belum diakui Aset yang belum diakui karena pembatasan aset Biaya pensiun dibayar di muka (432,587) 471,166 38,579 151,918 (31,494) 159,003 Present value of obligation Fair value of plan assets Funded status Unrecognised actuarial losses Unrecognised assets due to asset limitation Prepaid pension cost s

Halaman

5/36

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan) Program pensiun (lanjutan) Rincian biaya pensiun imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2008 Biaya jasa kini Biaya bunga Aset yang diakui pada tahun berjalan Kerugian bersih aktuarial yang diakui pada tahun berjalan Hasil yang diharapkan dari aset program Beban kurtailmen dari program pensiun Jumlah beban pensiun 17 ,821 10 ,744 1 ,573 (8 ,936) 145,391 166 ,593

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. POST-EMPLOYMENT (continued) BENEFIT OBLIGATIONS

Pension plan (continued) The detail of the defined benefit pension expense was as follows: 2007 35,055 41,314 18,640 7,370 (53,709) 48,670 Current service cost Interest cost Assets recognised during the year Net actuarial losses recognised during the year Expected return on plan assets Curtailment of pension plan Total pension expense

Mutasi biaya pensiun dibayar di muka program pensiun imbalan pasti adalah sebagai berikut: 2008 Saldo awal tahun Beban pensiun tahun berjalan Beban kurtailmen dari program pensiun Kontribusi Grup Saldo akhir tahun Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun meliputi bagian imbalan berdasarkan Undangundang Ketenagakerjaan atas karyawan-karyawan yang tidak ikut serta dalam program pensiun iuran pasti yang disebut di atas dan bagian imbalan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan atas karyawan karyawan yang ikut dalam keanggotaan program pensiun iuran pasti yang melebihi nilai imbalan mereka sebagai anggota dari program. Perhitungan atas imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun didasarkan pada penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Watson Wyatt Purbajaga, aktuaris independen pada tanggal 18 Pebruari 2009, berdasarkan metode the Projected Unit Credit dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: 2008 Tingkat diskonto tahunan 12.50% Tingkat kenaikan gaji tahunan 10.00%; 15.00% (2009) Usia pensiun normal 55 tahun/years Usia pensiun dini 45 tahun/years Tabel tingkat kematian TMI99 Indonesian Mortality Table 1999 Halaman 159 ,003 (21,202) (145,391) 7 ,590 -

The movement of the prepaid pension cost defined benefit pension plan was as follows: 2007 154,424 (48,670) 53,249 159,003 Balance at beginning of the year Pension expense during the year Curtailment of pension plan Groups contribution Balance at the end of the year

Post-employment benefits not covered by a pension plan Post-employment benefits not covered by a pension plan include the benefit entitlements under Labor Law of those employees who are not members of the defined contribution pension plan refered to above and that portion of benefit entitlements under the Labor Law attributable to employees who are members of the defined contribution pension plan which are in excess of their benefits as members of the plan. Estimated post-employment benefits not covered by a pension plan have been determined based on the annual actuarial valuation undertaken by PT Watson Wyatt Purbajaga, an independent actuary, as at February 18, 2009, using the Projected Unit Credit method with the following assumptions: 2007 10.25% 8.00% 55 tahun/years 45 tahun/years TMI99 Indonesian Mortality Table 1999 5/37 Page Annual discount rate Annual salary increase Retirement age Early retirement age Mortality table

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. POST-EMPLOYMENT (continued) BENEFIT OBLIGATIONS

Imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun (lanjutan) Kewajiban imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut: 2008 Nilai kini kewajiban Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui yang belum menjadi hak Kewajiban imbalan pasca-kerja (329,370) 56,258 29,151 (243,961)

Post-employment benefits not covered by a pension plan (continued) The post-employment benefit obligations as at December 31, 2008 and 2007 was as follows: 2007 (265,935) 19,147 31,899 (214,889) Present value of obligation Unrecognised actuarial losses Unrecognised past service costs non-vested Post-employment benefit obligations

Rincian beban imbalan pasca-kerja yang tidak dicakup oleh program pensiun adalah sebagai berikut: 2008 Biaya jasa kini Beban bunga Biaya jasa lalu Biaya terminasi Kerugian bersih aktuarial yang diakui pada tahun berjalan Jumlah beban 24 ,061 28,792 3,000 16,985 245 73,083

The detail of the post-employment benefit expense not covered by the pension plan were as follows: 2007 24,189 32,281 5,870 62,340 Current service cost Interest cost Past service cost Termination cost Net actuarial losses recognised during the year Total expense

Mutasi kewajiban imbalan pasca-kerja adalah sebagai berikut: 2008 Saldo awal tahun Beban imbalan pasca-kerja tahun berjalan Pembayaran imbalan kepada karyawan Saldo akhir tahun 214,889 73,083 (44,011) 243,961

The movement in post-employment benefit obligations was as follows: 2007 200,166 62,340 (47,617) 214,889 Balance at the beginning of the year Post-employment benefit expense Payments to employees Balance at the end of the year

Halaman

5/38

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. DIVIDEN 2008 Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Tahunan tanggal 27 Mei 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp1,7 triliun atau Rp390,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih tahun buku 2007 dimana jumlah, jadwal dan tatacara distribusinya dikuasakan kepada Direksi Perusahaan. Pada tanggal 17 September 2008, Direksi Perusahaan telah mengumumkan pembayaran dividen kas tersebut sebesar Rp1,2 triliun atau Rp280,0 (Rupiah penuh) per saham yang dibayar pada tanggal 29 Oktober 2008. Jumlah yang belum dibayar sebesar kurang lebih Rp0,5 triliun atau Rp110,0 (Rupiah penuh) per saham disajikan sebagai Hutang dividen pada tanggal 31 Desember 2008 dan berdasarkan keputusan Direksi Perusahaan tanggal 16 Pebruari 2009, akan dibayar pada tanggal 25 Maret 2009. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Pebruari 2008, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp2,2 triliun atau Rp510,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari akumulasi laba ditahan tahun-tahun buku sebelum tahun 2007 dan telah dibayar pada tanggal 17 Maret 2008. 2007 Berdasarkan keputusan Rapat Direksi tanggal 10 Agustus 2007, Direksi Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen kas sebesar Rp657,5 miliar atau Rp150,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari akumulasi laba ditahan tahun-tahun buku yang lalu dan telah dibayar pada tanggal 21 September 2007. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Mei 2007, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pembayaran dividen final sebesar Rp635,5 miliar atau Rp145,0 (Rupiah penuh) per saham yang berasal dari laba bersih tahun 2006 yang telah dibayar pada tanggal 28 Juni 2007. 18. DIVIDENDS 2008 Based on a resolution of the Annual Shareholders General Meeting on May 27, 2008, the Companys shareholders approved a cash dividend of Rp1.7 trillion or Rp390.0 (full Rupiah) per share from the 2007 net income in which the amount, schedule and procedure of the distribution was delegated to the Directors of the Company. On September 17, 2008, the Companys Board of Directors announced the payment of the related cash dividend of Rp1.2 trillion or Rp280.0 (full Rupiah) per share which was paid on October 29, 2008. The remaining balance of approximately Rp0.5 trillion or Rp110.0 (full Rupiah) per share is recognised as Dividends payable as at December 31, 2008 and based on the Companys Directors resolution dated February 16, 2009, will be paid on March 25, 2009.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Based on a resolution of the Extraordinary Shareholders General Meeting on February 1, 2008, the Companys shareholders approved a cash dividend of Rp2.2 trillion or Rp510.0 (full Rupiah) per share from the accumulated retained earnings before 2007, which was paid on March 17, 2008.

2007 Based on a resolution of the Board of Directors Meeting on August 10, 2007, the Companys Board of Directors approved a cash dividend of Rp657.5 billion or Rp150.0 (full Rupiah) per share from the previous years accumulated retained earnings which was paid on September 21, 2007. Based on a resolution of the Annual Shareholders General Meeting, dated May 18, 2007, the Companys shareholders approved a final dividend of Rp635.5 billion or Rp145.0 (full Rupiah) per share from the 2006 net income, which was paid on June 28, 2007.

19. INFORMASI ISTIMEWA

MENGENAI

PIHAK

HUBUNGAN

19. RELATED PARTY INFORMATION

Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dilakukan dengan persyaratan dan harga yang wajar ( arms length basis).

The Group, in its regular conduct of business, has engaged in transactions with related parties, which are conducted on an arms length basis.

Halaman

5/39

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan) PIHAK HUBUNGAN

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

Sifat transaksi dan hubungan istimewa

Nature of transactions and relationship with related parties

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties PT Philip Morris Indonesia

Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties Pemegang saham pengendali/ Controlling shareholder

Transaksi yang signifikan/ Significant transactions - Penjualan bahan kemasan rokok/ Sales of cigarette packaging materials - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pembelian rokok/Purchase of cigarettes - Pembelian tembakau/ Purchase of tobacco - Pembelian mesin/ Purchase of machinery - Pendapatan jasa manajemen/ Management services income - Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Biaya jasa kepegawaian/Personnel services charges Penjualan rokok/ Sales of cigarettes Pendapatan royalti/Royalty income Biaya royalti/Royalty charges Pendapatan jasa teknis untuk pengembangan produk/ Technical services income for product development

Philip Morris Products SA

Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder

Philip Morris International Management SA

Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder

- Penjualan tembakau/ Sales of tobacco - Pembelian tembakau/ Purchase of tobacco - Biaya jasa teknis/ Technical services charges - Biaya jasa manajemen/ Management service charges - Pembelian tembakau/ Purchase of tobacco - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Penjualan mesin dan suku cadang/ Sales of machinery and spare parts - Pendapatan jasa teknis/ Technical services income - Pembelian mesin dan suku cadang/ Purchase of machinery and spare parts - Penjualan mesin dan suku cadang/Sales of machinery and spare parts - Pembelian tembakau, saos dan flavor /Purchase of tobacco, sauce and flavor - Biaya jasa manajemen/ Management service charges - Biaya jasa teknis/ Technical service charges - Pembiayaan/Financing

Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris Limited Australia Intertaba S.p.A., Zola Predosa (Bologna) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd.

Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder

Halaman

5/40

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan) PIHAK HUBUNGAN

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

Sifat transaksi dan hubungan istimewa (lanjutan)

Nature of transactions and relationship with related parties (continued)

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties Philip Morris Management Services SA

Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Relationship with the related parties Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder

Transaksi yang signifikan/ Significant transactions - Pendapatan jasa kepegawaian/Personnel services income - Biaya jasa kepegawaian/Personnel services charges - Biaya jasa manajemen/Management services charges - Biaya jasa charges - Biaya jasa charges teknis/Technical teknis/Technical services services

Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris Information Services Limited Philip Morris Finance SA Philip Morris Brasil Industria E Comercio LTDA Philip Morris Philippine

Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder Pemegang saham utama yang sama/ The same ultimate shareholder

- Pembiayaan/Financing - Penjualan cengkeh/Sales of clove - Pembelian tembakau dan flavor/ Purchase of tobacco and flavor

Transaksi hubungan istimewa yang material Rincian transaksi dengan pihak-pihak hubungan istimewa sebagai berikut: 2008 Transaksi usaha Penjualan PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Philip Morris Brasil Industria E Comercio LTDA Philip Morris International Management SA (Tolling) Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) 31,364 16,376 1,235 495 73 49,543 Persentase terhadap penjualan konsolidasi 0.14%

Significant transactions with related parties The details of transactions with related parties are as follows: 2007 Trade transactions 11,932 8,860 888 1,132 434 23,246 0.08% As a percentage of the consolidated sales Sales PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Philip Morris Brasil Industria E Comercio LTDA Philip Morris International Management SA (Tolling) Others (below Rp1.0 billion)

Halaman

5/41

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan) PIHAK HUBUNGAN yang material 2008 Pembelian PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Philippine Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. RELATED PARTY INFORMATION (continued) Significant (continued) 2007 Purchases PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA (Tolling) Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Philippine Others (below Rp1.0 billion) transactions with related parties

Transaksi hubungan istimewa (lanjutan)

4,394,508 311,835 7,743 1,372 4,715,458

3,417,841 1,643 297 732 384 3,420,897 11.48%

Persentase terhadap penjualan konsolidasi

13.60%

As a percentage of the consolidated sales

Transaksi lainnya Penjualan lainnya PT Philip Morris Indonesia Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. 27,746 8,309 36,055 Persentase terhadap penjualan konsolidasi Pembelian lainnya PT Philip Morris Indonesia Phillip Morris Limited Australia Intertaba S.p.A., Zola Predosa (Bologna) Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) 0.10% 4,030 2,326 1,319 53 7,728 Persentase terhadap penjualan konsolidasi Biaya jasa dan lainnya Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris Information Services Limited PT Philip Morris Indonesia Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) Persentase terhadap penjualan konsolidasi 0.02% -

Other transactions Other sales PT Philip Morris Indonesia Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd.

As a percentage of the consolidated sales Other purchases PT Philip Morris Indonesia Phillip Morris Limited Australia Intertaba S.p.A., Zola Predosa (Bologna) Others (below Rp1.0 billion)

As a percentage of the consolidated sales Service charges and others Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Product SA Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris International IT Service Center SARL Philip Morris Information Services Limited PT Philip Morris Indonesia Others (below Rp1.0 billion)

384 ,532 153 ,813 74 ,385 25,655 24,336 23,203 6,100 36 692 ,060 2 .00%

165,152 92,255 64,005 18,228 23,462 11,139 3,127 2,654 14 380,036 1.28%

As a percentage of the consolidated sales

Halaman

5/42

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan) PIHAK HUBUNGAN yang material 2008 Beban pembiayaan Phillip Morris Finance SA Persentase terhadap penjualan konsolidasi Pendapatan jasa Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Management Services SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. RELATED PARTY INFORMATION (continued) Significant (continued) 2007 Financing costs Phillip Morris Finance SA As a percentage of the consolidated sales Service income Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Management Services SA Others (below Rp1.0 billion) transactions with related parties

Transaksi hubungan istimewa (lanjutan)

12 ,915 0.04% 33,925 19,823 17,848 1,044 1,096 73,736

1,676 0.01% 23,579 1,261 10,822 4,372 90 40,124 0.13% 0.00%

Persentase terhadap penjualan konsolidasi Penghasilan bunga Phillip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Persentase terhadap penjualan konsolidasi

0.21% 4,535 0.01%

As a percentage of the consolidated sales Interest income Phillip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. As a percentage of the consolidated sales

Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa Rincian saldo dengan pihak-pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2008 Piutang usaha PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA Philip Morris International Management SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) 14 ,060 2,287 16,347 Persentase terhadap aset konsolidasi Piutang lainnya Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Management Services SA Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar) 0.10% 158,194 4,930 2,778 1,194 167,096 Persentase terhadap aset konsolidasi 1.04%

Account balances with related parties The details of balances from related parties are as follows: 2007 3,833 810 Trade receivables PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Products SA

1,139 Philip Morris International Management SA 175 Others (below Rp1.0 billion) 5,957 0.04% As a percentage of the consolidated assets 1,412 4,714 5,002 3,922 143 15,193 0.10% As a percentage of the consolidated assets Other receivables Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris Management Services SA Others (below Rp1.0 billion)

Halaman

5/43

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. INFORMASI MENGENAI ISTIMEWA (lanjutan) PIHAK HUBUNGAN

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. RELATED PARTY INFORMATION (continued)

Saldo akun dengan pihak-pihak hubungan istimewa (lanjutan) Pada bulan Januari 2008, PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd., anak perusahaan di Malaysia, memberikan fasilitas pinjaman kepada Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. maksimum sampai dengan setara US$32,0 juta tanpa tanggal jatuh tempo. Pada tanggal 31 Desember 2008, jumlah saldo pinjaman antar perusahaan adalah sebesar MYR49,0 juta (setara dengan Rp154,9 miliar) dan memiliki tingkat suku bunga 3,80% - 4,10%. 2008 Pinjaman jangka pendek Philip Morris Finance SA Persentase terhadap kewajiban konsolidasi Hutang usaha PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International Management SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)

Account balances with related parties (continued)

In January 2008, PT Sampoerna Joo Lan Sdn. Bhd., a subsidiary in Malaysia, provided an intercompany loan facility to Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. up to the equivalent of US$32.0 million with no fixed expiry date.

As at December 31, 2008, the outstanding intercompany receivable amounted to MYR49.0 million (equivalent to Rp154.9 billion) and bore annual interest rates of 3.80% - 4.10%. 2007 Short-term borrowings Philip Morris Finance SA As a percentage of the consolidated liabilities Trade payables PT Philip Morris Indonesia

866,548

11.38%

255,131 65,883 4,239 41 325,294

200,440

4,512 Philip Morris International Management SA 2,065 Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. 6,610 Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. 870 Others (below Rp1.0 billion) 214,497 As a percentage of the consolidated liabilities Other payables Philip Morris International Management SA Philip Morris Management Services SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Vinasa Tobacco Joint Venture Company Others (below Rp1.0 billion)

Persentase terhadap kewajiban konsolidasi Hutang lainnya Philip Morris International Management SA Philip Moris Management Services SA PT Philip Morris Indonesia Philip Morris International IT Service Center SARL Godfrey Phillips (Malaysia) Sdn. Bhd. Philip Morris Products SA Philip Morris (Malaysia) Sdn. Bhd. Vinasa Tobacco Joint Venture Company Lain-lain (di bawah Rp1,0 miliar)

4.02%

2.82%

66 ,058 15 ,393 4 ,433 4 ,335 4,295 2,145 1 ,924 11 722 99 ,316

169,843 35,916 297 11,139 50,713 1,140 9 269,057

Persentase terhadap kewajiban konsolidasi

1 .23%

3.53%

As a percentage of the consolidated liabilities

Halaman

5/44

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2008, operasi Grup dalam negeri memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
2008 Mata uang asing/ Foreign currencies Aset Kas dan setara kas Piutang usaha dan piutang lainnya Jumlah aset Kewajiban Hutang usaha dan hutang lainnya Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban estimasian Jumlah kewajiban Kewajiban - bersih US$ 3, 879,293 1,676,726 5,556,019 CHF EUR 182 182 Setara Rupiah/ Rupiah equivalent Assets 42,484 Cash and cash equivalents Trade receivables and 18,360 other receivables 60,844 Total assets Liabilities Trade payables and other payables Accrued expenses and provisions Total liabilities Liabilities - net

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES As at December 31, 2008, the Groups domestic operations had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows:

US$ 10, 566,532 2,370,340 12,936,872

CHF 8,137,372 23,109 8,160,481

EUR 10,862,737 250,633 11,113,370

367,553 30,062 397,615 (336,771)

US$ (7,380,853) CHF (8,160,481) EUR (11,113,188)

21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING a. Pada tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian tembakau dengan PT Sadhana untuk membeli sebagian besar kebutuhan tembakau domestik selama lima tahun berdasarkan harga pasar. Pada tanggal 31 Desember 2008, Perusahaan memiliki uang muka sejumlah Rp1,5 triliun untuk pembelian tembakau yang belum direalisasikan. Pembayaran uang muka telah dijamin sepenuhnya oleh Standby Letter of Credit. b. Grup menandatangani berbagai perjanjian dengan PT Philip Morris Indonesia atau pihak-pihak terafiliasi sehubungan dengan: - penyediaan barang (tembakau, bahan baku, bahan kemasan rokok dan suku cadang), - penyediaan jasa (pengelolaan gudang tembakau, jasa manajemen, jasa sistem informasi, jasa penjualan dan manajemen merek, jasa teknis untuk penelitian dan pengembangan dan jasa kepegawaian), - lisensi merek dagang, sub-lisensi merek dagang, kontrak manufaktur, - pembiayaan. Transaksi hubungan istimewa di atas telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Juni 2006 dan 18 Oktober 2006.

21. SIGNIFICANT AGREEMENTS a. On March 31, 2008, the Company entered into a leaf supply agreement with PT Sadhana to procure a significant portion of the Companys total Indonesian packed leaf tobacco requirements for five years at market price. As at December 31, 2008, the Company had Rp1.5 trillion advanced for the purchase of tobacco that had yet to be settled. These advance payments are fully covered by Standby Letter of Credit. b. The Group has various agreements with PT Philip Morris Indonesia or its affiliated companies in relation to: - supply transactions (tobacco, raw materials, cigarette packaging materials and spare parts), - service transactions (leaf warehouse management, management services, information system services, sales and brand management services, technical support for research and development and personnel services), - trademark license, trademark sub-licence, contract manufacturing, - financing. The above related party arrangements were approved in the Extraordinary Shareholders General Meetings on June 27, 2006 and October 18, 2006.

Halaman

5/45

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan) c. Pada tanggal 10 Januari 2005, Panamas, menandatangani perjanjian distribusi dengan PT Philip Morris Indonesia untuk jangka waktu sepuluh tahun sebagai distributor tunggal untuk menjual rokok-rokok produksi PT Philip Morris Indonesia di Indonesia, berlaku sejak tanggal 10 Januari 2005 sampai dengan 28 Pebruari 2015. PT Taman Dayu (TD) menandatangani perjanjian kerjasama pengembangan proyek dengan PT Ciputra Surya Tbk. selama dua puluh tahun sehubungan dengan properti milik TD, berlaku sejak tanggal 7 April 2005. Perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Mitra Produksi Sigaret (MPS) untuk memproduksi sigaret kretek tangan. Perjanjian ini umumnya berlaku untuk jangka waktu satu tahun dan dapat diperpanjang per tahun atas persetujuan kedua belah pihak. Biaya produksi dan jasa manajemen yang dibebankan oleh MPS masing-masing sebesar Rp1,2 triliun dan Rp1,1 triliun pada tahun 2008 dan 2007, termasuk dalam biaya produksi.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) c. On January 10, 2005, Panamas, entered into a distribution agreement with PT Philip Morris Indonesia for ten years as the sole distributor of PT Philip Morris Indonesias cigarette products in Indonesia, effective from January 10, 2005 until February 28, 2015. d. PT Taman Dayu (TD) has a twenty year joint project development agreement with PT Ciputra Surya Tbk. in relation to property owned by TD, effective from April 7, 2005.

d.

e.

e. The Company has agreements with third party operators (TPO) to produce hand-rolled cigarettes. These agreements are generally valid for a oneyear term and are extendable annually based on mutual agreement by both parties.

Total production costs and management fees charged by the TPOs of Rp1.2 trillion and Rp1.1 trillion in 2008 and 2007 respectively, are included within cost of production.

22. KOMITMEN a. Pembelian aset tetap Pada tanggal 31 Desember 2008, Grup mempunyai komitmen sehubungan dengan pembelian aset tetap sebesar Rp79,9 miliar (2007: Rp641,6 miliar). b. Sewa Jumlah pembayaran minimum sewa operasi di masa mendatang yang berasal dari sewamenyewa biasa adalah sebagai berikut: 2008 Tidak lebih dari 1 tahun Antara lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun Jumlah 37 ,610 56 ,570 94 ,180

22. COMMITMENTS a. Purchase of fixed assets As at December 31, 2008, the Group had outstanding commitments relating to the purchase of fixed assets of Rp79.9 billion (2007: Rp641.6 billion). b. Rent The future aggregate minimum lease payments under operating leases are as follows: 2007 105,348 144,674 250,022 Not later than 1 year Later than 1 year and not later than 5 years Total

Halaman

5/46

Page

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. STANDAR AKUNTANSI a. Prospektif Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi yang mungkin relevan terhadap Grup sebagai berikut: - PSAK 14 (Revisi 2008) Persedian (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009). - PSAK 50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010). - PSAK 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010). Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan. b. Efektif di tahun 2008 Standar-standar akuntansi berikut ini yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia berlaku untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008: - PSAK 13 (Revisi 2007) Properti Investasi. - PSAK 16 (Revisi 2007) Aset Tetap. - PSAK 30 (Revisi 2007) Sewa. Penerapan standar-standar ini menghasilkan dampak yang tidak material terhadap laporan keuangan.

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2008 AND 2007 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS a. Prospective The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised accounting standards which may be applicable to the Group: - SFAS 14 (Revised 2008) Inventory (applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2009). - SFAS 50 (Revised 2006) Financial Instruments: Presentation and Disclosures (applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2010). - SFAS 55 (Revised 2006) - Financial Instruments: Recognition and Measurement (applicable for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2010). The Group is still evaluating the possible impact of these standards on the financial statements. b. Effective 2008 The following accounting standards issued by the Indonesian Institute of Accountants became effective for the year ended December 31, 2008: - SFAS 13 (Revised 2007) Investment Property. - SFAS 16 (Revised 2007) Fixed Assets. - SFAS 30 (Revised 2007) Lease. The implementation of these accounting standards has had an immaterial impact on the financial statements.

Halaman

5/47

Page

Anda mungkin juga menyukai