Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEGIATAN PUBLIC HEALTH PUSKESMAS PETANG I

Program Kesehatan Lingkungan (KESLING)

Oleh: Putu Marlyani Dewi (0902005018) Ida Ayu Citra Pratiwi (0902005052) Ruthashini R Selvasingam (0902005207)
Pembimbing: Prof. INT. Suryadhi, MPH., PhD Dr. Ni Luh Ketut Ayu Ratnawati

Hari/Tanggal :

Sabtu, 16 Maret 2013

Waktu :
Lokasi :

09.00 11.30 WITA

Ruang Registrasi Puskesmas Petang I

Narasumber : Sumber

I G A Khrisna M, A. Md K

: Wawancara dengan pemegang program

Tujuan Program
Menanggulangi dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor risiko timbulnya penyakit menular di masyarakat

Mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat yang optimal.

Meningkatnya mutu lingkungan hidup serta kemauan dan kemampuan individu, keluarga, dan masyarakat serta pemerintah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang berwawasan kesehatan.

Bagan determinan morbiditas dan mortalitas memakai konsep Bloom

GENETIK

LINGKUNGAN
(BIOLOGIS, FISIK, KIMIA, SOSIAL) HIDUP SEHAT

PERILAKU MASYARAKAT

PELAYANAN KESEHATAN

Sasaran Program
Tempat tinggal (rumah) penduduk.
Tempat-tempat umum (seperti pasar, restoran, tempat ibadah, sumber air minum penduduk, dan pembuangan air limbah dan sebagainya). Sasaran yang diperiksa pada tempat-tempat umum selain lingkungan fisiknya (pencemaran air, pembuangan sampah dan limbah lainnya), juga pengolahan makanan (food handler).

Strategi
Melakukan pemeriksaan ke rumah warga, tempat-tempat umum, tempat pengolahan makanan, lingkungan pemukiman dan tempat pengolahan pestisida.

Edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan lingkungan baik secara perorangan maupun individu.

Pencegahan primer

1. Inspeksi Sanitasi yaitu meliputi penyehatan air


bersih, pengawasan tempat-tempat umum, tempat pengolahan makanan, pengawasan penggunaan jamban, pengawasan lingkungan pemukiman, pengendalian vektor dan tempat pengolahan pestisida. 2. Penyuluhan secara perorangan di klinik Sanitasi dalam gedung maupun luar gedung.

Target cakupan air bersih dan jamban pada tahun 2012


Sarana air bersih Cakupan : 94,01%

Target

: 80 %
Jamban keluarga

Cakupan : 87,7%
Target : 75%

PELAKSANAAN PROGRAM
Kegiatan yang dilakukan puskesmas untuk menjamin bahwa air perpipaan atau sumber lain layak digunakan sebagai air minum :
INSPEKSI SANITASI Kunjungan : melihat kondisi sumber mata air perpipaan swadaya melihat kondisi perpipaan swadaya melihat sumber mata air lainnya yang digunakan oleh masyarakat. KAPORITASI DI RESERVOIR sebagai pencegahan untuk membunuh kuman Sebelumnya pihak puskesmas melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pengelola perpipaan setempat PENGAMBILAN SAMPEL mengambil sampel air bersih dari mata air, reservoar, dan juga dari perpipaan atau air yang ada di tempat warga. Sampel dibawa ke Lab Dewata untuk diperiksa Dilakukan setiap 1 tahun sekali

Kegiatan yang pernah dilakukan Puskesmas Petang I berkaitan dengan penyehatan lingkungan dalam upaya pencegahan penyakit :

A) DEMAM BERDARAH
Pemantauan jentik nyamuk

Penyemprotan atau foging dilakukan apabila ditemukan jentik.

Apabila terjadi wabah demam berdarah makan akan dikirim tim penangguangan wabah.

B) DIARE
Kegiatan yang dilakukan rutin untuk pencegahan penyakit diare secara spesifik tidak ada. Kegiatan-kegiatan pembinaan pengelolaan air bersih, pengelolaan makanan dan pengelolaan sampah tampaknya berkaitan dengan pencegahan penyakit ini. Kegiatan khusus biasanya dikerjakan apabila ada peningkatan signifikan jumlah penderita berdasarkan data kunjungan puskesmas.

Kegiatan yang dilakukan dapat berupa penyuluhan tentang kebersihan lingkungan rumah, kebersihan makanan, kebiasaan mencuci tangan dan memasak air sebelum diminum.

C) MALARIA

Apabila seseorang suspect malaria maka orang tersebut akan diambil sampel darahnya, dan apabila positif akan diisolasi. Pembersihan lumut dilakukan setiap minggu di laguna dan penyemprotan dilakukan secara rutin.

Penyuluhan dan kunjungan langsung ke pemilik peternakan ayam/unggas

D) AVIAN INFLUENZA

Petugas menghimbau peternak untuk menjaga kebersihan kandang

E) ISPA

Kegiatan yang dilakukan hanya penyuluhan dan apabila terjadi kasus ISPA maka akan dilakukan di poli umum. Dilakukannya penyuluhan penyuluhan kepada mayarakat untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai penyakit menular seksual. Pada pasien yang suspect terjangkit PMS maka akan dilakukan konseling.

F) HIV/AIDS

G) KUSTA

Apabila ada pasien yang mengalami kusta, maka akan dilakukan pemeriksaan kontak ke rumah peduduk (survey kontak)
Penemuan kasus kusta ini dilakukan secara aktif.

H) TBC
i. Kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas dengan tujuan agar tidak terjadi penularan ke orang lain di sekitar penderita, terutama keluarga penderita yang sering kontak langsung dengan penderita. Ketika ditemukan penderita di balai pengobatan, penderita diobati dan diberikan konseling secara langsung untuk pencegahan penularan penyakit ke keluarga penderita. Selanjutnya pemegang program juga melakukan kunjungan rumah untuk memberikan penyuluhan ke keluarga penderita tentang kebersihan dan penataan lingkungan tempat tinggal agar tidak terjadi penularan TBC.

ii.

iii.

iv. Pemeriksaan sputum dari seluruh keluarga penderita yang tinggal serumah juga dilakukan untuk deteksi dini dan agar dapat memberikan pengobatan lebih dini.

v.

Penemuan kasus TBC dilakukan dengan cara penemuan kasus yang aktif.

INDIKATOR KEBERHASILAN
INPUT
PROSES OUTPUT OUTCOME DAMPAK

FAKTOR PENDUKUNG Adanya dukungan dari pemerintah daerah untuk melaksanakan program GELATIK (Gerakan Anti Sampah Plastik).

HAMBATAN

1. Perangkat dinas yang merasa tidak perlunya sanitasi di tempattempat umum. 2. Masyarakat yang belum mampu mengaplikasikan halhal yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan.

Faktor-faktor Penyebab Perbedaan 1. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran dalam pengelolaan TPM danTTU Tidak adanya dana bagi petugas Kurangnya sarana

Alternatif Pemecahan Masalah Pembinaan secara terus menerus dengan kunjungan langsung ke TPM dan TTU

2. 3.

TEMPAT-TEMPAT UMUM
PASAR

WARUNG MAKAN

TEMPAT IBADAH

TATANAN INSTITUSI PENDIDIKAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai