Anda di halaman 1dari 8

RESONANSI LISTRIK (Percobaan L 3)

Nama Nomor Mahasiswa Jurusan/Program Studi Nama Partner 1 Nomor Mahasiswa Jurusan/Program Studi Nama Partner 2 Nomor Mahasiswa Jurusan/Program Studi Tanggal Percobaan Dilakukan

: : : : : : : : :

Inayah Rohmaniyah 5415117403 Teknik Sipil Ellis Yuniar Hinada 5415117395 Teknik Sipil Muaslihatun Soleha 5415117388 Teknik Sipil Selasa, 04/12/2012

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2012

RESONANSI LISTRIK A. TUJUAN PERCOBAAN Menentukan besarnya tahanan dan induksi diri sebuah kumparan pemadam. B. TEORI SINGKAT Impedansi dari rangkaian bolak balik dari rangkaian seri L R C tergantung pada frekuensi, karena reaktansi induktif langsung dan reaktansi kapasitif berbanding terbalik dengan frekuensi. Bila sebuah sumber arus dengan tegangan pada ujung-ujungnya tetap tetapi frekuensinya berubah-ubah, dihubungkan dalam rangkaian, maka arus I akan berubah-ubah sesuai dengan frekuensi. Arus I menjadi maksimum pada saat impedansi Z minimum. Frekuensi dimana arus I menjadi maksimum dinamakan frekuensi resonansi f0. Pada saat ini impedansi Z sama dengan tahanan R dan reaktansi induktif (XL) sama besar dengan reaktansi kapasitif (XC). Sehingga :

Di mana :

I = Besarnya arus efektif. V = Tegangan arus bolak-balik dalam volt. R = Tahanan, dalam ohm. L = Induksi dari pada inductor, dalam Henry. C = Kapasitas dari kapasitor, dalam Farad. F0 = Frekuensi arus bolak-balik.

C E

L+R A S

Gambar : Rangkaian Seri C. ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN : 1. Kumparan pemadam, terdiri atas inductor dan tahanan jadi satu. 2. Kapasitor yang dapat diubah-ubah kapasitasnya. 3. Ampermeter AC. 4. Sumber arus. 5. Kebel-kabel penghubung. D. JALANNYA PERCOBAAN : 1. Membuat rangkaian seperti gambar, dengan tidak menghubungkan dengan sumber arus lebih dahulu. 2. Periksa sekali lagi rangkaian tersebut, kemudian tanyakan pada asisten. 3. Menghubungkan dengan sumber arus melalui trafo. Atur tegangan untuk 6 Volt. 4. Mengubah-ubah harga C, sehingga memperoleh harga I maksimum. Mengubah harga C dimulai dengan 0,01 Fd, seterusnya sehingga 20 Fd. 5. Bila sudah didapat I maksimum, ulangi beberapa kali dengan menambah dan mengulangi C. 6. Mencatat pengamatan I maksimum, kapasitas dan tegangan.

7. Mengulangi percobaan di atas dengan tegangan 9 Volt dan 12 Volt. Hasil perhitungan ketiga percobaan dibuat rata-rata. E. DATA PENGAMATAN : No Tegangan (Volt) I. 6 Volt Kapasitas (Farad) 1) 3,5.102 2) 3,7.102 3) 3,9.10 II. 9 Volt
2

Arus Maks. (Milli-amp) 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Tahanan (Ohm) 1500 1500 1500 1285,71 1285,71 1285,71 1200 1200 1200

Induksi Diri (Henry) 2,89 2,74 2,60 2,60 2,74 2,89 2,89 2,74 2,60

1) 3,9.102 2) 3,7.102 3) 3,5.102 1) 3,5.102 2) 3,7.10


2

III.

12 Volt

3) 3,9.102

Keterangan : F0 diambil frekuensi arus bolak balik = 50 F. TUGAS 1. Mencari Tahanan ( R ) 1) Tegangan 6 Volt a. Arus maks (I1 = 4.10-3 A)

b. Arus maks (I2 = 4.10-3 A)

c. Arus maks (I3 = 4.10-3 A)

2) Tegangan 9 Volt a. Arus maks (I1 = 7.10-3 A)

b. Arus maks (I2 = 7.10-3 A)

c. Arus maks (I3 = 7.10-3 A)

3) Tegangan 12 Volt a. Arus maks (I1 = 10.10-3 A)

b. Arus maks (I2 = 10.10-3 A)

c. Arus maks (I3 = 10.10-3 A)

2. Mencari Induksi Diri (Henry) 1) Tegangan 6 Volt a. Kapasitas 3,5 fd ( C )

b. Kapasitas 3,7 fd ( C )

c. Kapasitas 3,9 fd ( C )

2) Tegangan 9 Volt a. Kapasitas 3,9 fd ( C )

b. Kapasitas 3,7 fd ( C )

c. Kapasitas 3,5 fd ( C )

3) Tegangan 12 Volt a. Kapasitas 3,5 fd ( C )

b. Kapasitas 3,7 fd ( C )

c. Kapasitas 3,9 fd ( C )

3. Penjabaran rumus bahwa dalam keadaan resonansi maka Z = R * * * ( ( ( )+ )+ )+

4. Penjabaran rumus bahwa dalam keadaan resonansi maka XL = XC ! Pada keadaan resonansi, impedansi mencapai minimum dan pada saat itu I mencapai maksimum, sedangkan XL dan XC mempunyai nilai sama karena bertemu di satu titik. Jika arus listrik melewati rangkaian seri R L C, aka nada nilai beda potensial melalui inductor atau kapasitor. namun beda potensial akan bernilai 0 jika melalui gabungan inductor kapasitor. Sebabnya adalah karena beda potensial sesaat melalui inductor dan kapasitor berbeda fase 1800. Jadi mungkin besar, resultannya tiap saat adalah nol. V = I.X = I ( XL XC ) = 0 Dari situ, XL - XC = 0 Maka : XL = XC 5. Kenapa dalam keadaan seperti di atas di sebut resonansi? Dalam rangkaian R L C, nilai kapasitor dapat diubah-ubah sehingga frekuensinya pegas-massa yang digantung seiring berubah-ubahnya nilai XC dan XL. Dan pada suatu saat itu nilai impedansi minimum dan bernilai sama dengan daya hambatnya. Peristiwa berubah-ubahnya frekuensi disebut resonansi. G. KESIMPULAN

Syarat terjadinya frekuensi resonansi adalah bahwa XL = XC sehingga harga Z = R, yang sekaligus mendapatkan nilai arus listrik I yang maksimum.

Pada percobaan ini didapatkan 3 kali terjadinya resonansi yaitu pada nilai kapasitansi 3,5F, 3,6F dan 3,7F.

Pada rangkaian R L C yang dipasang secara seri dapat menghasilkan frekuensi resonansi. Hal ini dikarenakan nilai kapasitor yang diubah-ubah sehingga menghasilkan arus yang maksimum dan impedansinya minimum.

Anda mungkin juga menyukai