Anda di halaman 1dari 48

Add your company slogan

SPSS Training Program

LOGO

I: Teori Dasar Statistika


A. Definisi Statistika
1.
Dalam arti sempit, data ringkasan berbentuk angka (kuantitatif) Dalam arti luas, suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data serta cara pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian yang tidak menyeluruh. Metode Statistika merupakan metode untuk pengumpulan (dengan angket, observasi, wawancara), pengolahan (penggolongan), penyederhanaan [tendensi sentral (mean, mode, median) dan variasi (range, variasi, deviasi standar)], penyajian (tabel, grafik), penganalisisan (korelasi, regresi),penginterpretasian (uji signifikansi) data kuantitatif.

2.

3.

I: Teori Dasar Statistika


B.
1.
Pembagian Statistika
Statistik Deskriptif Kumpulan metode yang digunakan untuk menganalisis dan menyajikan data kuantitatif yang jumlahnya relatif besar dengan tujuan untuk menggambarkan data tersebut agar dapat dimengerti dengan mudah (pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis). Statistik Induktif (Statistik Inferensi) Kumpulan metode yang digunakan untuk menganalisis informasi yang ada pada sampel untuk mengambil kesimpulan bagi populasi (pengambilan keputusan).

2.

I: Teori Dasar Statistika


C.
1.
Elemen Statistik
Sensus adalah suatu cara mengumpulkan data, di mana seluruh elemen yang menjadi obyek penelitian diteliti satu per satu, sedang sampling adalah suatu cara mengumpulkan data, di mana tidak seluruh elemen yang menjadi obyek penelitian diteliti satu per satu. Hasil dari sensus disebut parameter (data sebenarnya), sedangkan hasil dari sampling disebut statistik (data perkiraan). Obyek penelitian sensus disebut populasi, sedangkan obyek penelitian dari sampling disebut sampel

I: Teori Dasar Statistika


D.
Data Data adalah sesuatu yang diketahui atau dianggap (Websters New World Dictionary). Dengan demikian, data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan.

I: Teori Dasar Statistika


D.
Pembagian Data Pembagian data: 1. Menurut sifatnya: data kualitatif dan data kuantitatif 2. Menurut sumbernya: data internal dan data eksternal 3. Menurut cara memperolehnya: data primer dan data sekunder 4. Menurut waktu pengumpulannya: data silang dan data berkala

I: Teori Dasar Statistika


E.
Tipe Data (Skala dalam konteks pengukuran)
Dalam konteks pengukuran, data kuantitatif itu disebut skala dan dibedakan secara berturut-turut mulai dari yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi kualitasnya yakni: Skala nominal, sekedar membedakan suatu kategori dengan kategori lainnya dari suatu variabel (berupa label). Skala ordinal, bertujuan untuk membedakan antara kategorikategori dalam satu variabel dengan asumsi bahwa ada urutan atau tingkatan skala (urutan peringkat) Skala interval, suatu variabel yang selain dibedakan, dan mempunyai tingkatan, juga diasumsikan mempunyai jarak yang pasti antara satu kategori dan kategori yang lain dalam satu variabel.

I: Teori Dasar Statistika


E.

Tipe Data (Skala dalam konteks pengukuran)


Skala rasio, suatu variabel yang selain dibedakan, mempunyai tingkatan dan jarak, juga diasumsikan bahwa setiap nilai variabel diukur dari suatu keadaan atau titik yang sama (mempunyai titik nol mutlak). Skala nominal dan ordinal merupakan tipe data kualitatif, sementara skala interval dan rasio merupakan tipe data kuantitatif.

I: Teori Dasar Statistika


F. Pembagian Statistik Deskriptif
1. Deskripsi dalam bentuk tulisan/teks. Statistik Deskriptif dapat dilakukan dengan menu Descriptive Statistics, yang terdiri atas: a. Frequencies Digunakan untuk menampilkan dan mendeskriptifkan (menggambarkan) data yang terdiri atas satu variabel saja. Jika ada lebih dari satu variabel, variabel-variabel tersebut akan ditampilkan terpisah. b. Descriptives Digunakan untuk menyajikan data statistik deskriptif pada sebuah variabel, seperti rata-rata (mean), deviasi standar, variansi dan sebagainya. Menu ini tidak menampilkan tabulasi frekuensi.

I: Teori Dasar Statistika


F. Pembagian Statistik Deskriptif
c. Explore Mempunyai fungsi yang sama dengan menu Descriptives. Pada menu ini data statistik yang akan diolah semakin kompleks dan dilengkapi dengan cara menguji apakah ada data yang outlier serta uji kenormalan sebuah data, yang dapat diukur dengan uji tertentu atau ditampilkan dalam bentuk box-plot, steam and leaf dan normal probability plot. d. Crosstab Digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk tabulasi, yang meliputi baris dan kolom. e. Ratio Berfungsi menyediakan ringkasan statistik yang berupa rasio-rasio. Rasio, sering juga disebut rasio statistik, adalah hasil pembagian dua variabel, yaitu semua variabel adalah data bertipe rasio yang mempunyai nilai positif. 2. Deskripsi dalam bentuk gambar/grafik.

I: Teori Dasar Statistika


G. Pembagian Statistik Induktif
Terdapat empat tahapan (langkah) dalam statistik induktif: Menentukan hipotesis nihil (Ho) dan menentukan hipotesis alternatif (Ha atau H1). Menentukan statistik tabel. Menghitung kriteria pengujian atau statistik hitung. Menarik kesimpulan dan mengambil keputusan sesuai dengan hasil perbandingan antara statistik hitung dengan statistik tabel yang ada atau dengan melihat tingkat signifikansinya (apakah Ho ditolak atau tidak ditolak).

I: Teori Dasar Statistika


Pembagian metode statistik induktif: 1. Berdasarkan tipe data:
Data bersifat kualitatif (nominal dan ordinal) analisis dapat dikelompokkan pada bagian Statistik Nonparametrik, misalnya: Uji Wilcoxon, Kruskal-Wallis, Friedman dan sebagainya. Data bersifat kuantitatif (interval dan rasio), analisis dapat dikelompokkan pada bagian Statistik Parametrik, misalnya: uji t, uji F (Anova) dan sebagainya.

I: Teori Dasar Statistika


Pembagian metode statistik induktif: 2. Berdasarkan jumlah variabel
Analisis univariat, digunakan untuk menganalisis satu variabel, misalnya: uji t. Analisis bivariat, digunakan untuk menganalisis dua variabel, misalnya: analisis korelasi sederhana dan analisis regresi sederhana. Analisis Ganda/Faktorial, digunakan bila hanya satu variabel dependen tetapi lebih dari satu variabel independen yang akan dianalisis, misalnya: analisis korelasi ganda dan analisis regresi ganda. Analisis multivariat, digunakan untuk menganalisis dua atau lebih variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen, misalnya: cluster analysis, factor analysis, discriminant analysis dan sebagainya.

I: Teori Dasar Statistika


Pembagian metode statistik induktif: 3. Berdasarkan hubungan antarsampel atau variabel:
Analisis sampel independen, digunakan jika dua sampel atau lebih tidak ada hubungan satu dengan yang lainnya (independen), misalnya untuk dua sampel: uji t independen sampel, uji Mann-Whitney dan sebagainya, sedangkan untuk sampel lebih dari dua adalah Anova, Kruskal-Wallis dan sebagainya. Analisis sampel dependen, digunakan jika dua sampel berhubungan satu dengan lainnya (dependen), misalnya untuk dua sampel: uji t paired, uji Wilcoxon dan sebagainya, sedangkan untuk sampel lebih dari dua adalah Friedman, Kendall dan sebagainya. Analisis multivariat, digunakan jika lebih dari dua variabel tidak berhubungan satu dengan lainnya dan akan dianalisis secara bersama-sama, misalnya: cluster analysis, factor analysis, discriminant analysis dan sebagainya.

I: Teori Dasar Statistika


Untuk keperluan analisis data pada bidang riset, metode statistik induktif yang ada dapat dibagi sesuai dengan kegunaannya, antara lain: Analisis statistik komparatif (perbandingan dan perbedaan), misalnya: independent sample t test, paired sample t test, one way anova. Analisis statistik korelasional (uji asosiasi), misalnya: crosstab untuk korelasi dua variabel data berskala nominal (kategori), korelasi dua variabel data berskala ordinal (korelasi Spearman dan Kendall), korelasi dua variabel data berskala interval/rasio (korelasi Pearson), korelasi parsial data berskala interval/rasio. Analisis prediktif, misalnya: analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Analisis multivariat, misalnya: cluster analysis, factor analysis, discriminant analysis dan sebagainya.

II: Pengenalan SPSS


1.
Sekilas Mengenai SPSS SPSS sebagai software statistik yang dioperasikan pada komputer mainframe, pertama kali dikembangkan sekitar tahun 1968 oleh Norman H. Nie, C. Hadlay dan Dale Bent dari Stanford University. Pada tahun 1984 dikeluarkan SPSS/PC+ untuk personal computer (PC), sedangkan untuk versi windows di-release pada tahun 1992. SPSS yang tadinya ditujukan bagi pengolahan data statistik untuk ilmu sosial (SPSS saat itu adalah singkatan dari Statistical Package for the Social Science), sekarang diperluas untuk melayani berbagai jenis user, seperti untuk proses produksi di pabrik, riset ilmu-ilmu sains, telekomunikasi, kesehatan, perbankan, lembaga keuangan, asuransi, retail dan sebagainya sehingga kepanjangan SPSS sekarang adalah Statistical Product and Service Solutions.

II: Pengenalan SPSS


2.
Cara Kerja SPSS

Input Data Data Editor

Proses Data Editor

Output Data Viewer: Pivot Table Editor Text output editor Chart editor

II: Pengenalan SPSS


3.
Window SPSS SPSS menyediakan empat window, yang meliputi: a) Data Editor: Data Editor pada SPSS mempunyai dua bagian utama:
Kolom Baris

Menu yang ada pada Data Editor , antara lain: File, Edit, View, Data, Transform, Analyze, Graphs, Utilities, Add-ons, Window, dan Help

II: Pengenalan SPSS


b) Menu Output Viewer
Jika menu Data Editor berfungsi untuk memasukkan data yang siap diolah oleh SPSS, kemudian melakukan pengolahan data yang dilakukan lewat menu Analyze, maka hasil pengolahan data atau informasi ditampilkan lewat menu SPSS Viewer atau dapat disebut Viewer saja. Isi output dapat berupa sebuah tabel, grafik atau teks. Menu Output pada prinsipnya sama dengan menu Data Editor, seperti File, Edit, View, Analyze, Graphs, Utilities, Add-ons, Window dan Help, tentunya dengan disesuaikan untuk kegunaan output SPSS. Selain menu di atas, ada tambahan yaitu: 1) Insert Berfungsi untuk menyisipi dengan judul, grafik, teks atau obyek tertentu dari aplikasi lain. 2) Format Berfungsi untuk mengubah tata letak huruf output.

II: Pengenalan SPSS


c) Menu Syntax Editor Walaupun SPSS sudah menyediakan berbagai macam pengolahan data statistik secara memadai, namun ada beberapa perintah atau pilihan yang hanya dapat digunakan dengan SPSS Command Language. Perintah-perintah tersebut dapat ditulis pada Menu Syntax Editor. Menu ini berupa file teks yang berisi berbagai perintah SPSS dan dapat diketik secara manual. Namun, SPSS juga menyediakan berbagai kemudahan untuk pembuatan Syntax, seperti Output Log, Journal File dan lainnya. Isi menu Syntax sama dengan menu yang lain, hanya disini ada tambahan submenu Run yang berfungsi untuk menjalankan Syntax yang telah ditulis.

II: Pengenalan SPSS


d) Menu Script Editor Digunakan untuk melakukan berbagai pengerjaan SPSS secara otomatis, seperti membuka dan menutup file, ekspor chart, penyesuaian bentuk output dan lainnya. Isi menu ini sama dengan menu terdahulu, hanya ditambah dengan submenu Script untuk membuat berbagai subrutin dan fungsi baru, serta submenu Debug untuk melakukan proses debug pada script.

II: Pengenalan SPSS


4. Pengoperasian SPSS dan Memasukkan Data

Dari menu Start, arahkan pointer mouse Programs. Kemudian klik SPSS 15.0 for Windows atau dengan mengklik dua kali shortcut SPSS yang telah dibuat pada desktop komputer Anda. Pada saat mengaktifkan SPSS, maka program tersebut akan menanyakan: what would you like to do? Yang harus dilakukan adalah klik saja cancel.

II: Pengenalan SPSS


4. Pengoperasian SPSS dan Memasukkan Data

Program akan secara otomatis terbuka dengan nama untitled Kita akan melihat sel-sel kolom (var) dan baris (1 sampai ke n).

Window (tampilan layar) ini merupakan Data Editor, selalu muncul setiap kali SPSS dibuka dan merupakan window utama pada SPSS. Data Editor terdiri dari sebelas menu utama (seperti yang dijelaskan di atas) meliputi: File, Edit, View, Data, Transform, Analyze, Graphs, Utilities, Add-ons, Window dan Help.

II: Pengenalan SPSS


Pada bagian pojok kiri bawah, kita akan melihat dua icon, yaitu
Data View dan Variable View.

Program saat ini berada pada posisi Data View di mana pada
bagian ini, nantinya kita akan mengisi sel-sel yang kosong dengan data-data yang kita miliki.

II: Pengenalan SPSS


Sebelum kita mengisi sel-sel yang kosong tersebut, maka kita
perlu memberi nama pada setiap sel yang kosong tersebut. Caranya adalah kita meng-klik bagian Variable View. Setelah kita meng-klik bagian Variable View, maka kita akan melihat sel-sel yang kosong lagi, tetapi pada masing-masing kolom, kita akan menemukan istilah: Name, Type, Width, Decimals, Label, Values, Missing, Columns, Align, dan Measures.

II: Pengenalan SPSS


5. Menyimpan dan Membuka File

Data yang telah dibuat dapat disimpan melalui: File Save atau Save As Drives nama file. Ekstensi nama file data untuk SPSS adalah *.sav. Sedangkan File data dapat dibuka dengan cara sebagai berikut: File Open Data Drive nama file.

II: Pengenalan SPSS


6. Analisis

Setiap analisis baru dapat dilakukan setelah file di mana data yang akan dianalisis terdapat telah dibuka. File data dapat dibuka dengan cara yang telah dijelaskan di atas. Analisis dilakukan melalui Analyze pada menu Data Editor, dan kita tinggal memilih dan/atau menjajaki fasilitas yang tersedia yang relevan dengan kebutuhan kita. Menu Analyze terdiri dari beberapa submenu yang meliputi:

II: Pengenalan SPSS


Setelah
alternatif fasilitas analisis dipilih, kita tinggal memindahkan variabel yang akan dianalisis ke kotak yang tersedia. Kita juga tinggal memilih hal lain yang dibutuhkan dengan menjajaki fasilitas-fasilitas yang tersedia. Hasil analisis yang dilakukan dapat disimpan melalui: File Save atau Save As Drive Nama File. Ekstensi nama file hasil analisis adalah *.spo. File hasil analisis dapat dibuka kembali melalui: File Open SPSS Output Drive nama file.

II: Pengenalan SPSS


7.Interpretasi Hasil Analisis Pada umumnya cara membaca hasil analisis SPSS sama
dengan cara yang dikemukakan pada buku-buku mengenai Statistik. Hal spesifik yang perlu diketahui, bila dibandingkan dengan buku-buku statistik adalah penggunaan tabel statistik dalam konteks uji signifikansi. Analisis dengan SPSS tidak memerlukan tabel statistik, karena kesimpulan mengenai signifikansinya telah tersedia. Hasil tersebut biasanya ditunjukkan dengan huruf p/prob. atau sig. Petunjuk mengenai signifikansi di atas dinyatakan dalam bilangan desimal atau maksimal sebesar 1.0000 (tanda titik berarti koma). Bila p atau sig. lebih besar atau sama dengan 5% ( = 5%), maka analisisnya menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Dengan pernyataan lain, Ho tidak dapat ditolak. Bila p atau sig lebih kecil 5%, maka analisisnya menunjukkan hasil yang signifikan. Dengan pernyataan lain, Ho ditolak. Bila p atau sig lebih kecil atau sama dengan 1% ( = 1%), maka analisisnya menunjukkan hasil yang sangat signifikan. Dengan pernyataan lain, Ho ditolak.

III: Mengolah Data Kuesioner

Kuesioner merupakan sehimpunan pertanyaan atau pernyataan


mengenai suatu obyek yang diajukan kepada dan untuk memperoleh tanggapan dari responden. Terdapat dua persyaratan yang umumnya dituntut dari suatu metode pengukuran yang digunakan dalam penelitian ilmiah, antara lain: Validitas Ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Reliabilitas Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid, maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat. Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama di lain kesempatan. Konsistensi di sini berarti kuesioner tersebut konsisten jika digunakan untuk mengukur konsep atau konstruk dari suatu kondisi ke kondisi yang lain.

III: Mengolah Data Kuesioner

Untuk melakukan uji validitas, metode yang kita lakukan adalah dengan mengukur korelasi antara butir-butir pertanyaan dengan skor pertanyaan secara keseluruhan. Tahap-tahap yang harus dilakukan untuk melakukan pengujian validitas adalah: Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. Jadi untuk menguji validitas suatu konsep, tahap awal yang harus dilakukan adalah menjabarkan konsep dalam suatu definisi operasional. Melakukan uji coba pada beberapa responden. Uji coba minimal dilakukan terhadap 30 orang. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban. Menghitung nilai korelasi antara masing-masing skor butir jawaban dengan skor total dari butir jawaban.

III: Mengolah Data Kuesioner

Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan dua cara, yaitu Repeated Measure atau pengukuran berulang. Di sini pengukuran dilakukan berulang-ulang pada waktu yang berbeda dengan kuesioner atau pertanyaan yang sama. Hasil pengukuran dilihat apakah konsisten dengan pengukuran sebelumnya. One Shot. Pada teknik ini pengukuran dilakukan hanya pada satu waktu, kemudian dilakukan perbandingan dengan pertanyaan yang lain atau dengan pengukuran korelasi antarjawaban. Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan metode Cronbach Alpha, dimana suatu kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60.

Validity & Reliability

Buka lembar kerja kuesioner1.sav Dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze, kemudian pilih

submenu Scale dan pilih Reliability Analysis. Pilih variabel yang akan dimasukkan ke dalam kolom Items, kemudian klik mouse pada tanda >. Klik mouse pada pilihan Statistics, kemudian pada submenu Descriptive for klik Scale Item if deleted. Klik Continue. Pada pilihan Model, klik Alpha. Tekan OK jika semua pengisian telah selesai. Sebelum klik OK, Anda dapat menjajaki tombol-tombol lain yang ada.

Validity & Reliability

Frequencies

Buka lembar kerja deskriptif.sav. Dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze, kemudian pilih submenu

Descriptive Statistics dan pilih Frequencies. Pilih variabel yang akan dimasukkan, kemudian klik mouse pada tanda >. Klik mouse pada pilihan Statistics, kemudian aktifkan checkbox yang tersedia untuk menampilkan statistik deskriptif yang diinginkan. Kemudian tekan tombol Continue untuk kembali ke kotak dialog utama. Klik mouse pada pilihan Charts, kita dapat menentukan jenis grafik yang dihasilkan. Kemudian tekan tombol Continue untuk kembali ke kotak dialog utama. Klik mouse pada pilihan Format, tombol ini berguna untuk menentukan format tabel frekuensi, yakni format halaman dan format pengurutan. Kemudian tekan tombol Continue untuk kembali ke kotak dialog utama. Tekan OK jika semua pengisian telah selesai. Sebelum klik OK, Anda dapat menjajaki tombol-tombol lain yang ada.

Frequencies

Frequencies

Correlation & Regression

General Manager of Happy Co. examining the relationship between profit, sales and expenses. He assumed that sales and expenses influence profit of a company, although there are possibilities that profit is influence by other variables. Therefore he collects data for the past seven years, and the results are (in million Rupiahs):
Year 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Profit 518 485 550 675 750 665 815 Sales 1,050 951 1,150 1,275 1,500 1,250 1,750 Expenses 385 350 415 518 565 515 585

Correlation

Buka lembar kerja korelasi-regresi.sav. Dari menu utama SPSS, pilih Analyze, kemudian pilih submenu

Correlate. Dari serangkaian pilihan Correlate, sesuai kasus pilih Bivariate. Lakukan pengisian untuk variabel yang akan dikorelasikan. Oleh karena di sini akan diuji korelasi semua variabel, maka klik variabel Profit (profit), kemudian klik tanda > (yang sebelah atas), maka variabel tersebut akan berpindah ke variables. Lakukan hal yang sama untuk variabel berikutnya. Untuk kolom Correlation Coefficients, pilih Pearson untuk data berskala interval/rasio, sedangkan pilih Spearman dan Kendall untuk data berskala ordinal. Untuk kolom Test of Significance, karena akan diuji dua sisi, maka pilih two-tailed.

Correlation

Untuk pilihan Flag Significant Correlation atau berkenaan dengan


tanda untuk tingkat signifikansi 5% dan 1% akan ditampilkan pada output ataukah tidak. Untuk keseragaman pilihan tersebut dipakai, sehingga nanti pada output ada tanda * untuk 5% dan/atau tanda ** untuk 1%. Kemudian klik OK untuk mengakhiri pengisian prosedur analisis. Terlihat SPSS melakukan pekerjaan analisis dan terlihat output SPSS. Sebelum klik OK, Anda dapat menjajaki tombol-tombol lain yang ada, misalkan tombol option.

Correlation

Partial Correlation

Buka lembar kerja korelasi-regresi.sav. Dari menu utama SPSS, pilihAnalyze, kemudian pilih submenu
Correlate. Dari serangkaian pilihan Correlate, sesuai kasus pilih Partial. Lakukan pengisian untuk variabel yang akan dikorelasikan. Oleh karena di sini akan diuji korelasi adalah variabel sales dan expenses, maka klik variabel Sales (sales), kemudian klik tanda > (yang sebelah atas), maka variabel tersebut akan berpindah ke variables. Lakukan hal yang sama untuk variabel expenses. Untuk kolom Controlling for atau variabel yang dikeluarkan dan dikontrol (dianggap konstan), karena dalam kasus ini adalah variabel profit, maka klik variabel Profit (profit), kemudian klik tanda > (yang sebelah atas), maka variabel tersebut akan berpindah ke Controlling for.

Partial Correlation

Untuk kolom Test of Significance, karena akan diuji dua sisi,


maka pilih two-tailed. Untuk pilihan Flag Significant Correlation atau berkenaan dengan tanda untuk tingkat signifikansi 5% dan 1% akan ditampilkan pada output ataukah tidak. Untuk keseragaman pilihan tersebut dipakai, sehingga nanti pada output ada tanda * untuk 5% dan/atau tanda ** untuk 1%. Kemudian klik OK untuk mengakhiri pengisian prosedur analisis. Terlihat SPSS melakukan pekerjaan analisis dan terlihat output SPSS. Sebelum klik OK, Anda dapat menjajaki tombol-tombol lain yang ada, misalkan tombol option.

Partial Correlation

Regression

Buka lembar kerja korelasi-regresi.sav. Dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze, kemudian pilih

submenu Regression. Dari serangkaian pilihan test untuk regresi, sesuai kasus pilih Linear. Dependent atau variabel tergantung. Dalam hal ini variabel tergantung adalah Profit (profit), maka klik variabel tersebut, kemudian klik tanda >, maka variabel tersebut berpindah ke Dependent. Independent(s) atau variabel bebas. Dalam hal ini variabel bebas adalah Sales (sales) dan Expenses (expenses), maka klik variabel tersebut, kemudian klik tanda >, maka variabel tersebut berpindah ke Independent(s). Case label atau keterangan pada kasus abaikan saja.

Regression

Method atau cara memasukan/seleksi variabel. Metode ini


bermacam-macam, seperti Enter, Stepwise, Remove, Backward dan Forward. Untuk keseragaman, pilih default yang ada, yaitu Enter, yaitu prosedur pemilihan variabel di mana semua variabel dalam blok dimasukkan dalam perhitungan single step. Pilih kolom Options, kemudian Anda dapat menjajaki masingmasing pilihan. Kemudian klik Continue untuk meneruskan. Pilih kolom Statistic, kemudian Anda dapat menjajaki masingmasing pilihan. Agar pendugaan interval muncul pada output, maka pada kolom Statistic pilih/klik Confidence Interval. Kemudian klik Continue untuk meneruskan. Klik OK untuk mengakhiri pengisian prosedur analisis. Terlihat SPSS melakukan pekerjaan analisis dan terlihat pada Output SPSS.

Regression

Regression

Anda mungkin juga menyukai