KELOMPOK TUTORIAL 18
Rosa Harmila
TUTORIAL 18
Roni Andika Pratama Ummie Zakiah Bianda
3. Jantung koroner : Penyakit jantung akibat sumbatan pembuluh jantung 4. Inversi 5. Treadmill : Defleksi negatif dari garis isoelektrik
6. EKG : Elektrokardiogram yaitu rekaman aktivitas potensial pada permukaaan membran jantung sebelum depolarisasi sampai repolarisasi
7. Sadapan : Bagian dari peralatan EKG yang dipasang pada ektremitas dan permukaan dada 8. Prekardial dada 9. : Area sadapan EKG dipasang, yaitu di permukaaan
Vital sign : Pemeriksaan tanda-tanda vital ( tekanan darah, frekuensi nafas, denyut nadi, suhu, dan kesadaran)
6. Bagaimana cara melakukan pemeriksaan EKG dan cara membaca hasil pemeriksaannya?
2. Karena nucleus dari syaraf-syaraf jantung dan lengan kiri berada di segmen yang sama impuls dari jantung yang menyebar ke nucleus syaraf lengan kiri Impuls dari syaraf lengankiri ini lebih cepat dihantarkan ke Thalamus sehingga nyeri lebih kuat terasa di lengan kiri. 3. Pada pasien DM, akan berisiko terjadinya sumbatan-sumbatan pada pembuluh darah akibat lipolisis yang meningkat terbentuk plaqueplaque meningkatkan risiko aterosklerosis.
4. Karena saat melakukan treadmill-jantung bekerja lebih keras dan cepat sehingga dibutuhkan darah dan oksigen yang lebih banyak-sedangkan arteri koroner ini tersumbat-jaringan kekurangan pasokan oksigen-iskhemikkeluar hormon lokal-nyeri. 5. Kompensasi jantung untuk dirinya sendiri. 6. Prosedur pemeriksaan EKG : a. Siapkan sadapan yang akan digunakan untuk ekstremitas dan prekordial. b. Sebelum dipasang, oleskan gel pada titik pemasangan EKG. c. Untuk sadapan ekstremitas : - Merah : Untuk pergelangan tangan kanan - Kuning : Untuk pergelangan tangan kiri - Hijau : Untuk pergelangan kaki kanan - Hitam : Untuk pergelangan kaki kiri
d. Untuk sadapanpermukaan dada : - V1 (Merah) : Linea parasternal RIC IV kanan - V2 (Kuning) : Linea parasternal RIC IV kiri - V3 (Hijau) : Antara V2 dengan V4 - V4 (Coklat) : RIC V linea midclavicula kiri - V5 (Hitam) : RIC V linea axillaris anterior kiri - V6 (Ungu) : RIC V linea axillaris medial kiri e. Cara baca hasil EKG : - 1 kotak kecil vertikal = 0,1mv 1 kotak kecil horizontal = 0,04 dt - Gelombang normal P = Depolarisasi atrium Q = Depolarisasi ventrikel R = Depolarisasi ventrikel S = Depolarisasi ventrikel T = Repolarisasi ventrikel U = Jarang
7. Interprestasi hasil pemeriksaan : a. EKG - Inervasi gelombang : Defleksi negatif gelombang T b. CKMB = 24 u/L c. Troponin T (+) 8. Tampak kesakitan karena menahan nyeri. Keringat dingin akiabat menahan nyeri yang sangat hebat dan akibat faktor emosi. 9. Nyeri serasa ditusuk akibat pengaruh bradikinin. 10. Ada, karena faktor risiko meningkat pada usia lanjut.
11. Nyeri di dada kiri karena organ jantung dominan di rongga dada kiri.
12. Diagnosis : Infark Myokard Akut (IMA). Hal ini di lihat dari gejala ditambah hasil EKG (Inversi gelombang T).
Tn. Angina
ANAMNESIS : 1. Nyeri dada kiri sejak 3 jam yang lalu 2. Nyeri tajam 3. Nyeri menjalar hingga ke lengan kiri 4. Keringat dingin 5. Riwayat penyakit DM 10th lalu
PEMERIKSAAN FISIK : 1. Vital sign : - Nadi (105x/menit) - Frekuensi nafas 20x/menit - Tekanan darah 110/80 mmHg
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Pemeriksaan fisik : Vital sign: Denyut nadi : 105x/menit Tekanan darah : 110/80 mmHg Frekwensi nafas : 20x/menit Pemeriksaan penunjang :
ANALISA TRIGGER
Pemeriksaan penunjang :
ANALISA TRIGGER
ANALISA TRIGGER
Sesuai dengan gejala dan hasil pemeriksaan yang dilakukan, kami menegakkan diagnosis penyakit Tn. Angina yaitu IMA (infark miokard akut) dengan ST elevasi, karena: Adanya nyeri dada sebelah kiri: khas untuk penyakit jantung Nyeri timbul setelah aktifitas fisik (treadmill) dan tidak hilang walaupun sudah istirahat : khas IMA Riwayat penyakit DM 10 tahun lalu : faktor resiko Berkeringat dingin Takikardia (105x/menit), namun tekanan darah dan frekwensi nafas normal
ANALISA TRIGGER
INFARK MIOKARD
2. Infark miokard Adalah nekrosis pada otot jantung yang bersifat irreversibel dan merupakan akibat dari iskemia yang berkepanjangan. a) Klasifikasi infark miokard akut STEMI (ST elevation miocardial infarction) NSTEMI (non ST elevation myocardial infarction)
INFARK MIOKARD
b) Etiologi IMA Akibat adanya sumbatan/penyempitan pada A. coronaria oleh thrombus yang terbentuk pada plague aterosklerosis yang tidak stabil.
d) Pathogenesis dan patofisiologi IMA DM heperglikemiakekentalan darah meningkatresistensi pembuluh meningkatgesekan dengan pembuluh darah meningkatkerusakan dinding pembuluh darahadhesi makrofag pada endotheliummakrofag mengikat LDL yang teroksidasiterbentuk foam cell atau sel busa diantara endotel tunika muscularisaterosklerosisjika rupturetrombuspenyumbatan aliran darahiskemiainfark e) Gejala klinis IMA
Berkeringat dingin
INFARK MIOKARD AKUT
h) Penatalaksanaan IMA
1.
Tatalaksana awal
a. Tatalaksana pra rumah sakit Pengenalan gejala oleh pasien dan segera mencari pertolongan medis. Segera memanggil tim medis emergensi yang dapat melakukan tindakan resusitasi. Transportasi pasien ke RS yang mempunyai fasilitas ICCU/ICU serta staf medis dokter dan perawat yang terlatih. Melakukan terapi reperfusi
2.
Tatalaksana umum
a. Oksigen
Suplemen oksigen harus diberikan pada pasien dengan saturasi oksigen arteri <90%. Pada semua pasien STEMI tanpa komplikasi dapat diberikan oksigen selama 6 jam pertama. b. Nitrogliserin (NTG) Nitrogliserin sublingual dapat diberikan dengan aman dengan dosis 0,4 mg dan dapat diberikan sampai 3 dosis dengan interval 5 menit. Pemberian obat ini dapat mengurangi rasa nyeri, menurunkan kebutuhan oksigen miokard
e. Penyekat beta
Jika morfin tidak berhasil mengurangi nyeri dada, pemberian penyekat beta IV, selain nitrat mungkin efektif. f. Terapi reperfusi
Resiko STEMI
Resiko perdarahan Waktu yang dibutuhkan untuk transport ke laboratorium PCI
INFARK MIOKARD AKUT
PCI (percutaneous coronary intervention), biasanya angioplasty dan/atau stenting tanpa didahului fibrinolysis disebut PCI primer. PCI ini efektif dalam mengembalikan perfusi pada STEMI jika dilakukan dalam beberapa jam pertama infark miokard akut. 3. Tatalaksana di RS a. ICCU Aktifitas : pasien harus istirahat dalam 12 jam pertama. Diet : karena resiko muntah dan aspirasi segera setelah infark miokard, pasien harus puasa atau hanya minum cair dengan mulut dalam 4-12 jam pertama.
Bowels : istirahat di tempat dan efek penggunaan narkotik untuk menghilangkan nyeri sering mengakibatkan konstipasi. Dianjurkan penggunaan kursi komod disamping tempat tidur, diet tinggi serat dan penggunaan pencahar ringan secara rutin Sedasi : pasien memerlukan sedasi selama perawatan untuk mempertahankan periode inaktifitas dengan penenang. Diazepam 5 mg, oksazepam 15-30 mg, atau lorazepam 0,5-2 mg, diberikan 3-4 x sehari biasanya efektif.
Terapi farmakologis
Antitrombotik
Penyekat beta Inhibitor ACE
Angina pectoris
Penyakit jantung coroner ASHD h) Komplikasi IMA Gagal jantung
i)
Prognosis IMA
KESIMPULAN
TERIMA KASIH