Anda di halaman 1dari 4

KORUPSI di Indonesia memang bukan asing lagi, dari tingkat kroco sampe tingkat elite,,,, yang menjadi pertanyaan

adalah kenapa korupsi sulit sekali di hapuskan dari negeri kita tercinta Indonesia? Seolah kerupsi bukan asing lagi bagi para pejabat aparatur Negara kita, baik jutaan sampe yg ratusan Milyar. Apa dampak dari korupsi itu? Ada beberapa macam DAMPAK korupsi di lihat dari sumber uang yang di korupsi / KKN: a. Pancingan Ini adalah praktek para pejabat yang memegang kendali dalam perekrutan pegawai baru baik TNI, POLRI dan PNS, yakni dengan dengan cara jika seseorang hendak masuk dalam Jajaran Birokrasi harus membayar dengan sejumlah uang. Akibat dri praktek ini adalah akibat yang sangat berbahaya dari semua jenis paraktek KKN, hal ini dikerenakan dengan adanya praktek yg demikian akan berdampak pada buruknya Kualitas Birokrasi kita yang disebabkan perekrutan dilakukan bukan karena kualitas melainkan siapa yang mampu memberikan Umpan yang lebih besar, praktek Sogok Sogok saat ini kita smua tau bukan lagi sembunyi-sembunyi lagi tetapi dah terang-terangan yang semua orang juga sudah mengetahuinya,,, praktek ini juga memicu munculnya praktek-praktek KKN yang lain. Bisa kita lihat para aparat kita bnyak yang tak layak menyandang sebagai Aparatur baik dari segi Moral, Ilmu dan kompetensi. Jika hal ini berlangsung terus maka jangan harap Indonesia bsa maju ampe kiamat,,,, Praktek ini juga berlaku di semua lini jajaran pemerintahan baik Legeslatif, Eksekutif maupun Yudikatif.

b. Rayap Praktek ini adalah praktek penyimpangan dalam pembangunan infrastruktur Negara yang tidak di jalankan sebagaimana mestinya, dalam hal pelelangan proyek baik itu kecil ataupun kakap para rekanan yang ingin mendapatkan proyek tersebut berlomba memberikan amplop kepada panitia lelang atau pejabat yang memiliki wewenang dalam proyek agar PT/CV mereka dapat di menangkan, padahal Pemenang proyek tersebut belum tentu memenuhi standar untuk mengerjakan proyek tersebut. Akibat dari praktek ini bangunan pemerintah itu tidak akan mencapai kulitas yang di harapkan para pemenang proyek jga tdak mau rugi dengan mengurangi kualitas bangunan tersebut dan pihak pemerintah akan tutup mata walaupun itu tau tidak semestinya hal ini krna pihak itu sudah menerima tamparan amplop tebal. Makanya jangan heran klo bangunan pemerintah cepat rusak atau kualitasnya jelek dan tidak berumur panjang itu dikarenakan udah di makan oleh Rayap bersepatu,,,

c. Lintah Ini adalah praktek korupsi yang sangat fatal dan berakibat langsung pada rakyat. Praktek ini adalah praktek korup kebijakan yang secara langsung di tujukan untuk masyarakat. Sebagai contoh adalah kebijakan Jamkesmas brapa besar uang yg habis untuk program ini? Lalu apa hasil atau dampak yang dirasakan masyarakat kita hal ini bisa saya katakana NIHIL. Praktek ini jga banyak terjadi di daerah daerah yang di lakukan para pejabat yang dekat bersentuhan dengan masyarakat langsung. Kebijakan dari sumbernya akan di pangkas untuk diselipkan disaku mereka dari setiap jenjang yang akhirnya sampe pada masrakat tinggal ampasnya saja. Kalo korupsi seperti Gayus dan yang lainya memang merugikan Negara dan masyarakat namun tidak secara langsung berdampak pada masyarakat, coba kalo korupsi para Lintah yang bermain

untuk Subsidi pupuk, obat generic, Subsidi BBM dan yang lainya, hal ini sangat dan amat merugikan dan menindas rakyat kita secara langsung SUNGGUH BIADAB. Saya memiliki FORMULA yang mungkin dapat di coba untuk memangkas Rantai Korupsi yang terus menjamur subur di Negeri ini. Formula pertama adalah dengan mengahapuskan praktek PANCINGAN diatas. dengan tidak adanya praktek sogok menyogok dalam proses perekrutan aparatur pemerintah di harapkan semua lini pemerintah akan berjalan sebagaimana mestinya. Para penegak hukum dapat menegakan HUKUM dan juga aparatur yang lain dapat berkerja sebagaimana Tugas Pokok dan Fungsinya tanpa ada peyelewengan kewenangan. Jika para aparatur itu menjadi PNS, TNI, POLRI adalah karena hasil usahanya dan memang karena mampu dan memiliki kecakapan yang memenuhi syarat untuk itu, maka yang bersangkutan akan berfikir Tuhan yang menakdirkan untuk menjadi Aparatur Negara dan yang bersangkutan akan bersungguh sungguh dalam pengabdian terhadap Negara dan masyarakat. Kalo saat ini para aparatur itu berfikir karena saya punya uang makanya saya bisa jadi Aparatur, hal ini tidak akan ada rasa yang tumbuh dalam hatinya untuk pengabdian terhadap Negara dan masyarakat. formula kedua adalah sanksi dari praktek korupsi, Hukuman penjara jelas tidaklah efektif untuk memberantas korupsi di negeri ini, hal ini di karenakan para penegak hukum juga 99% koruptor, sehingga para koruptor tdak menerima hukuman yang sebagaimna mestinya kita sudah banyak mendengar koruptor yang di adili namun kita juga bnyak mendengan bahwa di dalam penjara mereka juga layaknya seorang Raja dengan fasilitas mewah, bahkan tidak dimungkinkan jika para tahanan koruptor juga bebas kluar penjara kapan aja. memang di mata hukum di penjara tapi mereka sama sekali tidak ada bedanya dengan orang laian yang bebas kemana aja dan kapan saja, klo keadaannya demikian bagaimna hukuman itu akan memberikan efek jera pada para koruptor? Nah formula untuk sanksi yang saya kemukakan ini adalah sanksi yang sedikit ekstrim namung saya menjamin 99% akan

memberikan efek jera. sanksi tersebut adalah dengan "Memotong Jari Koruptor" ingat bukan tangan tapi jari saja. misal di bwat peraturan koruptor per 500juta makan akan di hukum dengan memotong 1 jari, jika korupsinya 1 milyar ya dipotong 2 jari. hukuman ini masih lebih ringan ketimbang cina dalam memberantas korupsi yakni dengan hukuman Mati. Jika Formula ini dijlankan, Pada akhirnya para Aparatur kita akan berkualitas karenang mereka smua adalah orang yang memiliki kompetensi dan keahlian dibidangnya masing-masing, bukan seperti saat ini orang oon juga duduk di jajaran pemerintahan, mau jadi apa coba negeri ini klo kayak gini terus, penegak hukum (Polisi, Jaksa, Hakim) juga bagai macan ompong yang tak bisa di andalkan yang beraninya dengan rakyat kecil yang menyusahkan rakyat. Wahai para pejabat dan smua aparat berkacalah diri siapa anda, untuk apa anda itu pake seragam dan duduk di kantor itu, kepada siapa anda berpihak? Ditangan anda smua nasib Negeri ini di pertaruhkan, kami rakyat kecil hanya penumpang kapal sedangkan Anda smua adalah Nahkodanya.

Anda mungkin juga menyukai