Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok 2
Pengertian Ideologi
Pengertian Ideologi
Ideolog i
Idea : gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita
Logos : ilmu
ilmu
Definisi ideologi berkembang menjadi: suatu paham mengenai seperangkat nilai atau pemikiran yang dipegang oleh seorang atau sekelompok orang untuk menjadi pegangan hidup.
Pengertian Ideologi
Menurut Patrick Corbett Ideologi struktur kejiwaan yang tersusun oleh: 1. seperangkat keyakinan mengenai :
a. penyelenggaraan hidup bermasyarakat beserta pengorganisasiannya, hakikat manusia dan alam semesta yang ia hidup di dalamnya,
b.
2. suatu pernyataan pendirian bahwa kedua perangkat keyakinan tersebut independen, dan 3. suatu dambaan agar keyakinan-keyakinan tersebut dihayati dan pernyataan pendirian itu diakui sebagai kebenaran oleh segenap orang yang menjadi anggota penuh dari kelompok sosial yang bersangkutan.
Pengertian Ideologi
Menurut A.S. Hornby
Ideologi seperangkat gagasan yang membentuk landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegangi oleh seseorang atau sekelompok orang
Pengertian Ideologi
Menurut Gunawan Setiardja Ideologi seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup
Menurut Descrates Ideologi inti semua pemikiran manusia
Menurut Karl Marx Ideologi alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat
Fungsi Ideologi
Fungsi Ideologi
1. Sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai bersama oleh suatu masyarakat.
Nilai yang terkandung dalam ideologi menjadi cita-cita atau tujuan yang hendak diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Sebagai pemersatu masyarakat dan juga menjadi prosedur penyelesaian konflik yang terjadi di dalam masyarakat.
Nilai dalam ideologi merupakan nilai yang disepakati bersama sehingga dapat mempersatukan masyarakat itu, serta nilai bersama tersebut dijadikan acuan bagi penyelesaian suatu masalah yang mungkin timbul dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Fungsi Ideologi
Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi kehidupan manusia secara individual. (Cahyono, 1986) Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi tua (founding fathers) ke generasi muda. (Setiardja, 2001) Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat dan motivasi individu, masyarakat, dan bangsa untuk menjalani kehidupan dalam mencapai tujuan. (Hidayat, 2001)
Komunisme
Liberalisme
Inti pemikiran : Kebebasan Individual Latar belakang : Sebagai respons terhadap kekuasaan negara yang absolut dan otoriter yang membatasi kebebasan dan hak-hak warga negaranya.
Landasan : Manusia pada hakikatnya adalah baik dan berbudi, tanpa harus diterapkannya aturan-aturan ketat yang bersifat mengekang.
Ciri-ciri : - Kebebasan sebesar-besarnya bagi setiap individu - Penolakan terhadap pembatasan, terutama dari pemerintah dan agama. - Ekonomi pasar relatif bebas
Fasisme
Inti pemikiran : Crediere, Obediere, Combattere (Yakinlah, tunduklah, berjuanglah.) Latar belakang : Perkembangan dari paham yang dipraktikkan di Italia pada tahun 1922-1943, yaitu pada saat Benito Mussolini menjabat sebagai Perdana Menteri Fasis di Italia. Dilakukan awalnya untuk melawan anarkisme dan komunisme. Landasan : Negara dan pemerintah harus bertindak keras agar ditakuti oleh rakyat, intinya negara diperlukan untuk mengatur masyarakat. Ciri-ciri : - Kekuasaan dipegang oleh pemerintah yang dapat berupa koalisi sipil, militer, atau partai yang berkuasa saat itu. - Rakyat diperintah dengan intimidasi agar patuh terhadap negara. - Pemerintah mengatur segala yang boleh maupun tidak boleh dilakukan oleh rakyatnya.
Sosialisme
Inti pemikiran : Kolektivitas (Kebersamaan, Gotong Royong) Latar belakang : Menentang adanya kepemilikan pribadi yang timbul akibat kapitalisme yang eksploitatif dan menyokong pemakaian milik pribadi tersebut untuk kesejahteraan umum.
Landasan : Masyarakat dan juga negara adalah suatu pola kehidupan bersama. Manusia tidak bisa hidup sendiri-sendiri, dan manusia akan lebih baik serta layak kehidupannya jika ada kerja sama melalui fungsi yang dilaksakan oleh negara
Ciri-ciri : - Kesamaan kesempatan bagi semua orang - Penghapusan sebagian besar hak-hak milik pribadi dan negara. - Negara tanpa strata
Komunisme
Inti pemikiran : Perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas dimasyarakat, sehingga negara hanya sasaran antara. Latar belakang : Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manuskrip politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848.
Landasan : Penolakan kondisi masa lampau, analisa yang cenderung negatif terhadap situasi dan kondisi yang ada, resep perbaikan untuk masa depan, dan rencana tindakan jangka pendek yang memungkinkan tercapainya tujuan yang berbeda-beda. Ciri-ciri : - Kesamaan kesempatan bagi semua orang - Penghapusan seluruh besar hak-hak milik pribadi dan negara. - Negara tanpa strata (tanpa kelas) - Pemerintahan otoriter
Serba-serbi Pancasila
Sejarah Pancasila
7 September 1944 : pemberian janji kemerdekaan oleh perdana menteri Jepang
29 Mei 1945 : perumusan falsafah pancasila oleh Muh.Yamin 1 Juni 1945 : hari lahir pancasila
Pengertian Pancasila
Dari Segi Etimologi
Panca = Lima Sila = Tingkah laku yang baik
Pancasila = Lima tingkah laku yang baik Dari Segi Terminologi Pancasila mempunyai pengertian sebagai nama dari 5 dasar negara RI
Fungsi Pancasila
Sebagai dasar negara RI
Merupakan bangsa jiwa dan kepribadian
Menerima reformasi.
Penguasa bertanggung jawab pada masyarakat sebagai pengemban amanah rakyat.
sesuai
dengan
budaya
Posisi Pancasila
Pandangan/Visi Hidup Sumber dari segala sumber hukum
Sebagai instrumen politik untuk melihat kinerja pemerintah dan untuk melawan ketidakadilan sosial dan segala manifestasinya
Pancasila
Liberalisme
1. Kepemilikan individu dibatasi 1. Kepemilikan individu tidak pada kepentingan yang tidak dibatasi sama sekali. menjadi hajat hidup orang 2. Aspek pemerintah dan banyak. keagamaan dilarang untuk 2. Bercampurnya dicampuradukkan. kepemerintahan dengan 3. Penolakan terhadap aspek agama. pembatasan oleh pemerintah dan agama. 3. Masih adanya pembatasan oleh pemerintah dan agama.
Persamaan Sama-sama menganut sistem demokrasi, di mana semua orang berhak menyuarakan pendapatnya.
Pancasila
1. Kekuasaan tertinggi di tangan rakyat. 2. Pendekatan peraturan sesuai dengan jenis peraturan dan sasarannya. 3. Pemerintah mengatur rakyat pada hal-hal umum saja, sisanya diatur oleh nilai dan norma 4. Pemerintahan yang demokratis
Fasisme
1. Kekuasaan tertinggi di tangan pemerintahan (negara) yang berkuasa saat itu. 2. Peraturan diberikan secara intimidatif agar dipatuhi. 3. Pemerintah mengatur segala yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh rakyat. 4. Pemerintahan yang otoriter.
Pancasila
Sosialisme
1. Hak milik pribadi dan 1. Penghapusan sebagian negara dipisahkan dengan besar hak milik pribadi dan jelas dan diperbolehkan negara menjadi hak milik sesuai peraturan. bersama. 2. Menimbulkan adanya kelas 2. Terciptanya negara tanpa dalam masyarakat dengan kelas penanganan masingmasing.
Pancasila
Komunisme
1. Hak milik pribadi dan negara 1. Penghapusan seluruh hak dipisahkan dengan jelas dan milik pribadi dan negara diperbolehkan sesuai menjadi hak milik bersama. peraturan. 2. Terciptanya negara tanpa 2. Menimbulkan adanya kelas kelas dalam masyarakat dengan 3. Pemerintahan cenderung penanganan masing-masing. otoriter agar rakyat dapat 3. Pemerintah yang demokratis. diatur sepenuhnya
Studi 1
Lumpur Panas Lapindo
Semburan terjadi sejak 27 Mei 2006 di Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur bersamaan dengan gempa berkekuatan 5,9 SR di Yogyakarta
Studi 1
Semburan lumpur menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta mempengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur.
Studi 1
Karena semburan lumpur lapindo, rakyat menyalahkan pihak PT Lapindo.
Pemerintah tidak tanggap dalam menyelesaikan permasalahan ini sehingga hak-hak kemanusian korban lumpur tidak dapat dijalankan
Studi 1
Rakyat yang main hakim sendiri + hak kemanusian yang tidak berjalan = bertentangan dengan pancasila sila kedua dan sila kelima Hal ini merupakan pengkhianatan terhadap pancasila
Studi 2
Apakah Pancasila sudah menjadi ideologi negara kita secara nyata??
Kenyataannya, kerap kali masih ada beberapa kasus pelanggaran terhadap Pancasila yang terjadi Salah satu kasus yang terjadi adalah kasus yang berhubungan dengan masalah agama Pancasila Sila I: Ketuhanan Yang Maha Esa
Studi 2
Namun, butir-butir sila 1 Pancasila nampaknya banyak dilupakan oleh masyarakat Indonesia sekarang ini
Terjadinya pertengkaran, kerusuhan, diskriminasi atau fanatisme beragama yang berlebihan telah melupakan nilai-nilai hormat menghormati dan bekerjasama, kerukunan hidup , kebebasan menjalankan ibadah yang dijunjung tinggi dalam Pancasila
Tidak sedikit masalah agama yang beredar dan terus mengancam kedamaian dan keutuhan negara kita ini Agama yang diakui di Indonesia ada 5, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu
Jadi, kerukunan dan hormat menghormati antar umat beragama harus kita junjung tinggi sebagai bukti pengamalan ideologi Pancasila
Ideologi Pancasila mengakui dan mengagungkan keberadaan agama