*No Registrasi: _______________ *diisi oleh petugas Nama Kepala keluarga: _______________________________________
Berapa biaya pembuatannya? Untuk Rumah Tangga dengan 6 anggota keluarga, diperlukan biaya sekitar Rp 6 juta untuk sebuah reaktor biogas. Program BIRU memberikan subsidi senilai 2 juta rupiah untuk setiap reaktor yang dibangun. Subsidi ini diberikan sebagai potongan harga reaktor. Hubungi koperasi mitra Program BIRU di wilayah Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Berikut adalah perkiraan biaya pembuatan reaktor biogas menurut besarnya volume: Ukuran (m3) Jumlah sapi (ekor) Jumlah kg kotoran/hari Gas yang dihasilkan (m3) Lama penggunaan untuk kompor (jam) Biaya konstruksi* Bantuan Hivos Sisa yang harus dibayar 4 3 30 1 4 6 4-5 45 1,5 6 8 6 60 2 8 10 7-8 75 2,5 10 12 9 90 3 12
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu dan berbeda di setiap daerah. Hivos: Hivos (Institut Kemanusiaan untuk Kerjasama Pembangunan) mendukung perbaikan kondisi kehidupan kaum miskin dan terpinggir di sekitar 30 negara di Amerika Latin, Amerika Tengah, Afrika dan Asia. Bersama dengan organisasi lokal, Hivos berusaha mewujudkan dunia yang lebih merdeka, adil dan berkelanjutan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.hivos.nl/english SNV: SNV (Organisasi Pembangunan Belanda) bekerja khusus memberikan layanan teknis dan penyebaran pengetahuan serta mendukung peningkatan kapasitas lembaga. Cita-cita utama SNV adalah memaksimalkan jumlah rumah tangga pengguna biogas melalui kerjasama antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat sipil. Untuk informasi selengkapnya, silakan kunjungi www.snvworld.org Untuk informasi yang lebih lengkap, dapat menghubungi:
BIOGAS RUMAH (BIRU) Jl Kemang Selatan XII No. 1, Jakarta 12560 Tel : +62 21 789 2489, Faks : +62 21 780 8115 E-mail: biogasrumah@hivos.or.id
BIRU?
Apa untungnya?
Program BIRU (Biogas Rumah) menggunakan reaktor penghasil bahan bakar gas yang berasal dari kotoran sapi. Peternak yang mempunyai setidaknya 2-3 ekor sapi bisa memperoleh cukup biogas yang bisa dipakai untuk memasak sehari-hari. Program ini menggunakan reaktor biogas ramah lingkungan yang sudah digunakan di berbagai negara seperti Kamboja, Banglades, Laos, Vietnam, Pakistan dan Nepal sebagai energi alternatif yang bersih. Di Nepal, reaktor biogas telah dikonstruksi bagi 200 ribu rumah tangga selama lebih dari 15 tahun, dan hingga kini masih berfungsi. Desain reaktor biogas efektif dan tahan lama sehingga bisa bernilai ekonomis bagi penggunanya. Dengan perawatan yang tepat, reaktor biogas diharapkan bisa bertahan aman selama 20-30 tahun. Dengan reaktor biogas, pengguna tidak perlu lagi menggunakan bahan bakar seperti kayu, minyak, maupun gas untuk keperluan memasak, sehingga pengeluaran pun dapat dihemat. Dengan reaktor biogas, kotoran sapi dapat membawa berkah berikut: 1. Tahan lama. Reaktor biogas bisa berfungsi lebih dari 15 tahun. Tak perlu lagi khawatir soal kenaikan harga bahan bakar. 2. Hemat biaya. Besar reaktor BIRU disesuaikan jumlah sapi dan kebutuhan bahan bakar. Hemat biaya konstruksi Uang yang diperuntukkan membeli bahan bakar, dapat digunakan untuk kebutuhan lain. 3. Hemat waktu. Tidak perlu mencari bahan bakar, sehingga ada waktu bisa dipakai untuk kegiatan lain. 4. Hemat tenaga. Tidak perlu pergi jauh untuk mendapatkan bahan bakar. 5. Nilai tambah. Kotoran sapi sisa reaktor biogas bisa diolah menjadi pupuk. Harga jual pupuk hasil reaktor biogas lebih mahal dari pupuk kandang biasa. 6. Lingkungan sekitar rumah jadi lebih bersih dan sehat. Kotoran sapi dimasukkan ke reaktor. Kompor biogas tidak berasap seperti tungku kayu. Peralatan memasak jadi lebih bersih dan mengurangi resiko penyakit mata dan pernafasan (Infeksi Saluran Pernafasan Atas - ISPA).
Kotoran masuk ke dalam Ruang Pencampur Kotoran dicampur air sesuai aturan perbandingan (1:1)
5 3 2
Campuran kotoran dan air mengalir ke reaktor biogas
4 6
Gas dihasilkan
Sisa kotoran yang telah dimanfaatkan gas nya, mengalir keluar lubang endapan (sisa olahan reaktor). Endapan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Program Biogas Rumah (BIRU) dikelola oleh Hivos (Institut Humanis untuk Kerjasama dengan Negara Berkembang) dengan dukungan teknis dari SNV (Organisasi Pembangunan Belanda) dan bekerja sama dengan pihak terkait di tingkat nasional dan lokal. Program ini didanai sepenuhnya oleh Kedutaan Kerajaan Belanda di Jakarta dan didukung oleh Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral. Diharapkan pada akhir 2012 program BIRU sudah dipakai di 8,000 rumah di Pulau Jawa dan sekitarnya. Tahun 2009, BIRU bekerja sama dengan 4 koperasi di Pulau Jawa: Koperasi Agro Niaga Jabung di Jabung, Malang, Koperasi Peternakan Sapi Perah Setia Kawan di Nongko Jajar di Pasuruan, Koperasi Unit Desa Mojosongo di Boyolali, dan Koperasi Susu Sapi Perah Bandung Utara di Lembang. 2 Lembaga Mitra Konstruksi: CV Khasanah Bahari Bandung, Lembaga Pengembangan Teknologi Perdesaan (LPTP) Solo.
Gunting di sini