Perawatan pesawat merupakan salah satu fungsi kegiatan logistik yang paling penting dalam rangka mendukung kesiapan operasi. Akhir-akhir ini kesiapan pesawat cenderung menurun, berbagai upaya telah ditempuh namun belum juga mampu mengoptimalkan kesiapan Pesawat. Masalah perawatan pesawat dibahas disini dimaksudkan sebagai pembekalan awal bagi para Karbol atau pembaca yang nantinya akan berkecimpung langsung menangani Pesawat. . !etiap peralatan selalu akan mengalami kerusakan, setiap kerusakan akan menimbulkan gangguan terhadap proses kerja serta kerugian material, biaya dan bahkan kerugian jiwa. Kerugian tersebut tergantung pada tingkat kerusakan yang terjadi serta kerumitan rancang bangun dan fungsi mesin atau peralatan yang mengalami kerusakan. "ntuk menghindari atau mencegah terjadinya kerusakan yang bersifat sangat merugikan#fatal. Perlu diciptakan program yang efektif dan ekonomis yang didukung oleh personel ahli serta peralatan inspeksi yang mumpuni untuk melakukan pengamatan $surveillance% terhadap kondisi dari mesin#peralatan. &. Pengamatan kondisi peralatan secara teratur dan cermat memungkinkan dilakukan tindak pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan yang sangat merugikan#fatal. Kecermatan hasil pengamatan sangat ditentukan oleh kemampuan personel dan alat bantu inspeksi yang digunakan. 'leh Karena itu, pendidikan dan latihan personel perawatan pesawat serta upaya pengembangan alat bantu harus terus dilakukan seirama dengan perkembangan teknologi. Kerusakan dan Perlunya Perawatan Pesawat (. !etiap komponen mesin atau peralatan akan mengalami ) a. b. c. Keausan $ware out% Korosi $corrosion% Kelelahan $fatique%
Ketiga keadaan tersebut merupakan penyebab utama terjadinya kerusakan pada mesin atau peralatan. !etiap bentuk kerusakan harus dicegah, melalui tindak perawatan pesawat yang teratur. *engan demikian perawatan pesawat dilakukan untuk men hadapi Keausan! k"r"si dan kelelahan# De$inisi Perawatan Pesawat. +. Perawatan pesawat didefinisikan sebagai suatu kegiatan dalam rangka mengupayakan pesawat berada pada kemampuan operasi yang dikehendaki. ,anpa
2 adanya perawatan pesawat, maka pesawat akan mudah mengalami kerusakan secara bertahap ataupun tiba-tiba $instantaneous failure% yang berakibat tidak lagi mempunyai kemampuan bekerja dengan baik secara ekonomis ataupun teknis. Akibat selanjutnya justru akan merugikan organisasi. -. Perawatan pesawat pada umumnya dilihat sebagai kegiatan fisik seperti membersihkan pesawat, memberi oli, memperbaiki kerusakan, mengganti komponen dan semacamnya jika diperlukan. "ntuk terlaksananya kegiatan-kegiatan tersebut perlu adanya dukungan suku-cadang dalam berbagai ujud sesuai dengan pesawat yang digunakan, disamping itu tentu diperlukan tenaga-tenaga yang mempunyai kemampuan untuk merawat. *engan kata lain kegiatan perawatan pesawat memerlukan adanya sumber daya seperti yang diperlukan dalam akti.itas usaha lain, yaitu man, machine, materiil, dan money (4 M). /amun tersedianya ( M belum menjamin efisiensi dan efektifitas perawatan pesawat, untuk itu diperlukan adanya sistem perawatan pesawat, sehingga sumber daya yang diperlukan dapat dimanfaatkan dengan efisiensi yang tinggi, dan kegiatan-kegiatan perawatan pesawat berlangsung dengan efektifitas yang tinggi dalam mencapai sasaran yang dikehendaki. 0. *ari uraian diatas dapat disimpulkan definisi yang lebih singkat ) 1Perawatan pesawat adalah semua dari tindak yang dilakukan menjamin pesawat selalu dalam kondisi siap pakai (servicea le)! atau memulihkan" alikkan kondisi pesawat menjadi siap pakai#. 2. Fun si Perawatan Pesawat . 3ungsi Perawatan pesawat adalah mempertahankan kemampuan pesawat untuk dapat digunakan melaksanakan operasi. *engan demikian fungsi perawatan pesawat harus dapat memenuhi tuntutan sebagai berikut ) a. Kelaikan. Memenuhi spesifikasi standar yang ditentukan, untuk menjamin keselamatan $safety%. b. Kemampuan "perasi"nal. Memenuhi ketentuan dan tuntutan standar kemapuan#kinerja yang ditetapkan bagi pesawat untuk melaksanakan misi. c. Kesiapan "perasi"nal . Memenuhi ketentuan jumlah pesawat yang ditetapkan untuk melaksanakan misi. d. Keandalan %relia&ility' "ptimal . Memenuhi ketentuan standar kemampuan untuk melaksanakan misi dalam jangka waktu dan kondisi#lingkungan operasi tertentu, tanpa terjadinya kerusakan. Keempat tuntutan tersebut dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya seefisien mungkin. Perawatan pesawat yang berlebihan, akan memboroskan sumber daya, dan bukanlah tujuan manajemen perawatan pesawat, sekalipun ( tuntutan fungsi Perawatan pesawat tercapai. 4# Tu(uan Perawatan pesawat . adalah untuk ) Pada umumnya tujuan perawatan pesawat
$Menyiapkan personil, fasilitas dan metoda perawatan pesawat, untuk menghasilkan produk yang handal dan aman, dengan menggunakan sum er daya yang efektif dan efisien, atau dengan kata lain perawatan
3 pesawat ertujuan mempertahankan tingkat kesiapan dan keandalan sistem sesuai ke utuhan operasi dengan menggunakan sum er daya seefisien dan seefektif mungkin$. 15. K"nsep Perawatan Pesawat. Merupakan hasil pertimbangan dalam perencanaan pada phase konsepsional terhadap sistem atau peralatan baru. Penyempurnaan konsep ini dilakukan pada phase berikutnya merupakan penyelarasan ketentuan enjinering kepada kebutuhan operasi. !edangkan pengembangan kemampuan perawatan pesawat diarahkan untuk optimalisasi penggunaan biaya sebagai salah satu faktor dari keseluruhan biaya produksi. 3aktor lain yang mempengaruhi penentuan konsep perawatan pesawat yang meliputi penentuan tingkat perawatan pesawat serta pemusatan dan penyebaran prasarananya adalah pengoperasian, $down time$, perencanaan perawatan pesawat, keseimbangan beban kerja, penentuan standard perawatan pesawat. "nsur utama pertimbangan dalam proses akuisisi awal terhadap sistem baru adalah keandalan dan kemampuan perawatan pesawat. !etiap kemampuan perawatan pesawat harus diciptakan untuk optimalisasi penggunaan biaya perawatan pesawat. 11. "ntuk menentukan konsep perawatan pesawat yang akan digunakan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu ) a. Pola pengoperasian, yang menyangkut rencana penggunaan sistem, termasuk ketentuan apakah sistem akan sering beroperasi diluar perusahaan dalam waktu yang singkat atau lama. b. $%own &ime$, yang menyangkut jumlah waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan perawatan pesawat. c. Perencanaan perawatan pesawat, berisi program perawatan pesawat yang bertujuan untuk mencapai $down time$ yang minimal dan dengan penggunaan sumber daya yang seefisien mungkin. *alam hal ini perlu memperhatikan ) 1% Adanya kegiatan-kegiatan perawatan pesawat yang berkaitan, agar beban kerja perawatan pesawat dapat disusun secara teratur dan berurutan. % 'byek pengerjaan, yaitu mengelompokkan kegiatan pekerjaan sesuai lokasi dan inter.al perawatan pesawat yang sama atau berdekatan. &% 6amanya pekerjaan dilakukan, yaitu mengelompokkan kegiatan pekerjaan sedemikian rupa sehingga $down time$ sistem dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. d. Keseimbangan beban kerja diantara tiap jenis perawatan pesawat.
e. Penentuan standard perawatan pesawat, sebagai sasaran yang harus dicapai untuk menjaga mutu, keamanan dan keandalan dari hasil perawatan pesawat. 1 . Prinsip Perawatan Pesawat# Mempunyai pengertian sebagai berikut )
4 a. Pembinaan perawatan pesawat bertolak dari falsafah yang didukung oleh asas-asas perawatan pesawat dan dalam pelaksanaannya didasarkan kepada kaidah-kaidah tertentu agar dapat menentukan kebijakan dan konsep perawatan pesawat yang akan dianut. 3alsafah perawatan pesawat merupakan kumpulan ketentuan yang perlu dipenuhi dan dalam pelaksanaannya didukung oleh asasasas tertentu, sedangkan kaidah-kaidah adalah patokan yang harus ditaati dalam melaksanakan kegiatan perawatan pesawat. b. 7erisi falsafah dan kaidah-kaidah perawatan pesawat tertentu yang digunakan sebagai arahan dasar bagi pelaksanaan kegiatan perawatan pesawat sistem. 3alsafah perawatan pesawat adalah kumpulan ketentuan dan a8asa8as yang digunakan sebagai dasar perawatan pesawat untuk pelaksanaan kegiatan perawatan pesawat, sedang kaidah perawatan pesawat adalah rumusan aturan-aturan atau patokan yang selalu digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan perawatan pesawat. 1&. Falsa$ah Perawatan Pesawat. 3alsafah perawatan pesawat adalah kumpulan prinsip#asas yang dijadikan dasar dalam penentuan kebijakan perawatan pesawat. Prinsip#asas yang dewasa ini digunakan adalah ) a. Reliability. 'ealia ility adalah kemampuan suatu mesin atau peralatan melaksanakan misi tertentu dalam kondisi tertentu dan untuk jangka waktu tertentu dengan tidak terjadi kerusakan. b. Economic. Penggunaan sumber daya sehemat mungkin.
*engan demikian, falsafah yang dijadikan pemilihan dasar dalam perumusan dan penyusunan kebijakan Perawatan pesawat beserta program Perawatan pesawatnya adalah relia ility dan economic. 1(. Pembinaan perawatan pesawat sistem pada dasarnya mengupayakan terwujudnya kesiapan yang tinggi dengan penggunaan sumber daya yang seekonomis mungkin, namun dapat dipenuhi persyaratan kelaikan sistem yang ditentukan dan memiliki kemampuan operasional yang tinggi. *engan demikian falsafah perawatan pesawat sistem adalah ) a. Perawatan pesawat harus dapat mewujudkan tingkat kesiapan yang maksimal dalam menjamin tercapainya sasaran kemampuan operasi yang ditentukan. b. Perawatan pesawat harus dapat menjamin terwujudnya keamanan sistem yang optimal. c. Perawatan pesawat harus dapat mendaya gunakan sumber daya yang tersedia secara ekonomis. 7erdasarkan falsafah tersebut, penyelenggaraan pembinaan perawatan pesawat sistem pada dasarnya mengupayakan terwujudnya kesiapan yang tinggi dengan penggunaan sumber daya se-ekonomis mungkin, namun dapat memenuhi persyaratan kelaikan sistem yang ditentukan dan memiliki kemampuan operasional yang tinggi. 1+. A)as Perawatan Pesawat. Pola penyusunan perawatan pesawat serta
5 pelaksanaan kegiatannya, berasal dari rencana induk yang memuat wewenang pembinaannya secara terpusat serta bagaimana penempatan prasarananya yang diperlukan. Pola tersebut harus mampu menanggulangi masalah teknis yang timbul secara cepat dan tepat serta mampu mengikuti perkembangan teknologi dan tuntutan operasi, sehingga berhasil dan berdaya guna seoptimal dan seefisien mungkin disertai jaminan kualitas keandalan. Apabila diuraikan, maka a8as-a8as perawatan pesawat yang digunakan adalah ) a. Perawatan Pesawat Optimum. ,ingkat, urutan dan frekuensi penanganan perawatan pesawat diusahakan efisien dengan memperhatikan efekti.itas operasi. b. E$ekti$ dan E$isien. Kegiatan perawatan pesawat harus berhasil guna dan berdaya guna secara optimal. c. Kesiapan dan Keandalan . jaminan kualitas keandalan. Kesiapan yang dihasilkan harus disertai
d. *epat Tan ap . Mampu mengatasi permasalahan teknis yang timbul secara cepat, agar tidak mengganggu kesiapan operasional sistem. e. Kenyal. Mampu mengikuti perkembangan tuntutan operasi serta kemajuan teknologi. f. Pemusatan dan Penye&aran Prasarana Perawatan Pesawat . Prasarana perawatan pesawat tertentu ada yang harus dipusatkan untuk meningkatkan efisiensi dan ada yang perlu disebar dalam rangka meningkatkan efekti.itas. 1-. Kaidah Perawatan Pesawat. Kaidah perawatan pesawat merupakan patokan dalam melaksanakan kegiatan perawatan pesawat. Patokan-patokan tersebut meliputi patokan tentang apa yang dimaksud dengan perawatan pesawat sistem, kelaikan sistem, kemampuan operasional, kesiapan, keandalan dan penggunaan sumber daya, dengan penjelasan selengkapnya tersebut dibawah ini ) a. Perawatan Pesawat. Perawatan pesawat adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar pesawat selalu dalam keadaan siap pakai $ servicea le% atau memulihkan kondisi pesawat dalam kondisi siap pakai. b. Kelaikan !istem. Kelaikan sistem adalah kemampuan terancang pada suatu sistem untuk melaksanakan fungsinya secara aman dalam batas-batas kondisi operasional yang telah ditetapkan, ditentukan oleh besaran konfigurasi, standard konstruksi, spesifikasi 9 performance9 dan spesifikasi 9teknis9. Kegiatan perawatan pesawat untuk menjaga kelaikan sistem pada dasarnya meliputi dua tindakan yaitu mengendalikan konfigurasi dan integritas teknik sistem serta menjamin peralatan dalam sistem yang menentukan kelaikan sistem dapat berfungsi sesuai ketentuan spesifikasi 9performance9-nya. c. Kemampuan 'perasional. Kemampuan operasional adalah kemampuan yang dimiliki oleh sistem untuk melakukan bermacam-macam operasi. d. Kesiapan. Kesiapan adalah keadaan siap baik dalam jumlah maupun kualitas sesuai kebutuhan yang digunakan melaksanakan misi operasi.
6 Kesiapan dapat digunakan untuk menilai keberhasilan atau efekti.itas kegiatan perawatan pesawat. e. Keandalan adalah kemungkinan suatu sistem mampu melaksanakan misi#fungsi tertentu pada kondisi tertentu tanpa kegagalan. Pengertian keandalan meliputi kelaikan sistem, kemampuan operasi dan kesiapan. f. Penggunaan !umber *aya. Kriteria efisiensi erat kaitannya dengan penggunaan sumber daya seefisien mungkin, sehingga setiap kegiatan perawatan pesawat yang tidak menimbulkan dampak positif baik terhadap kesiapan sistem maupun kesiapan operasional yang dinilai tidak efisien harus dihindari. +nsur Dasar Ke&i(akan Perawatan Pesawat 10. Kebijakan perawatan pesawat adalah pernyataan persyaratan dasar yang harus dipenuhi, agar tujuan perawatan pesawat tercapai. 6ima unsur dasar kebijakan perawatan pesawat adalah sebagai berikut ) a. "nsur APA menjelaskan proses perawatan pesawat yang harus dilaksanakan. b. "nsur BI,A-ANA menjelaskan waktu dan pada saat mana pelaksanaan perawatan pesawat harus dikerjakan $:nter.al ;aktu%. c. "nsur DI-ANA menjelaskan tempat fasilitas yang digunakan untuk melaksanakan perawatan pesawat. d. "nsur BA.AI-ANA menjelaskan standard enjinering dan prosedur yang diberlakukan dalam pelaksanaan perawatan pesawat. e. "nsur oleh SIAPA menjelaskan siapa yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan perawatan pesawat. 12. "nsur kebijakan APA, BI,A-ANA dan DI-ANA adalah hasil suatu proses keputusan yang dimulai pada saat awal pengadaan sistem, dan berlanjut terus sepanjang usia penggunaan sistem yang bersangkutan. Keputusan ini akan selalu die.aluasi kembali dengan perkembangan lingkungan dan bertambahnya pengalaman dalam pengoperasiannya. Kepentingan utama dari penentuan kebijakan perawatan pesawat ini adalah penggunaan yang efektif dan efisien dari sumber daya yang tersedia. Kebijakan yang mengakibatkan perawatan pesawat yang berlebihan akan menghasilkan kegiatan yang tidak efisien dalam penggunaan sumber daya dan memperpanjang waktu sistem. !edang kebijakan yang mengakibatkan perawatan pesawat yang terlalu sedikit, akan menyebabkan menurunnya standard kesiapan sistem dan akhirnya akan mengurangi kelaikan dan kemampuan operasionalnya. 'leh karena itu kebijakan yang diambil haruslah dapat mewujudkan tujuan perawatan pesawat yang diinginkan dengan memperhatikan falsafah dan kaidah yang dianut. 14. "nsur kebijakan BA.AI-ANA dan O,E/ SIAPA merupakan penyempurnaan dari tiap unsur yang pertama dalam rangka pelaksanaan kegiatan perawatan pesawat. *alam kaitan ini, mengingat banyaknya jenis sistem yang dimiliki, yang berbeda pengetrapan perawatannya, maka perlu dirumuskan suatu sistem perawatan pesawat yang seragam dan dapat digunakan sebagai standard yang dapat diberlakukan bagi
7 semua jenis sistem. "ntuk itu perlu lebih dulu dilakukan pengkajian enjinering secara lebih mendasar. 5. *ari lima elemen tersebut dapat disusun program Perawatan pesawat yang efektif dan efisien. Program Perawatan pesawat yang pertama disusun oleh pabrik pembuat mesin#peralatan, kemudian dapat disempurnakan oleh pengguna berdasarkan pengamatan dan analisis kerusakan selama mesin#peralatan dioperasikan. Penyempurnaan bertujuan untuk mendapatkan program Perawatan pesawat yang efektif dan efisien, sesuai tuntutan dan kondisi lingkungan penggunaan.
BAB II -ANA0E-EN DAN D+K+N.AN PERAWATAN PESAWAT 1. Ke iatan dan Dukun an Perawatan Pesawat . Pelaksanaan pencapaian tujuan yang memerlukan beberapa aspek dukungan dengan bertitik tolak pada pokokpokok pembinaan yang merupakan kebijakan yang harus dianut. "ntuk mengetahui berbagai kegiatan perawatan sistem yang dilaksanakan, perlu dipahami ketentuan tentang bentuk, macam dan inter.al#toleransi perawatan, seperti berikut ini ) a. *asar kegiatan perawatan pesawat yang dikenal ada beberapa macam antara lain) 1% % 7erdasarkan <am sistem ) +5, 155, &55 dsb. 7erdasarkan waktu kalender ) & 7ulan, 1 ,ahun, dsb.
&% (sochronal ) 1% dan % dipakai bersama tergantung mana yang datang lebih dulu. "mpamanya perawatan 155 jam#& 7ulan, &55 jam#2 7ulan, 1 55 jam#& ,ahun dsb. (% )n condition, artinya perawatan dilaksanakan setelah kondisi sistem berada dibawah batas minimum yang diperbolehkan rusak. b. ,indakan-tindakan yang dilakukan dalam perawatan antara laian sebagai berikut) 1% Pemeriksaan ) a% Pemeriksaan terhadap sistem yang dalam kondisi siap pakai, bertujuan untuk melihat apakah ada hal-hal yang dapat menimbulkan kerusakan#kecelakaan. Kegiatannya merupakan tindakan pencegahan kerusakan, menentukan jenis dan tingkat ke rusakan serta kebutuhan suku cadangnya atau menentukan suatu pekerjaan telah dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku, sehingga mutunya terjamin. b% Pemeriksaan terhadap sistem yang dalam kondisi tidak siap pakai#rusak $unservicea le% untuk menentukan jenis dan tingkat kerusakan, serta suku cadang yang diperlukan.
c% Pemeriksaan yang dilakukan atas sistem yang selesai mengalami perawatan, untuk melihat apakah prosedur dan mutunya sesuai. % 1Servicing1. Meliputi pencucian, pelumasan dan hal-hal yang sejenis. Kegiatan ini merupakan perawatan pencegahan, yang pelaksanaannya dilakukan sesuai petunjuk dan prosedur yang berlaku. =ontohnya adalah pelumasan bagian-bagian yang bergerak, penambahan 77MP, pengisian o*ygen dsb. &% Per&aikan. Meliputi pembongkaran dan penggantian yang rusak, pemasangan kembali dan pengujian. Merupakan perawatan tak terjadwal untuk memperbaiki bagian-bagian yang rusak atau yang tidak memenuhi ketentuan. Pekerjaannya meliputi pembongkaran, penggantian yang rusak, pemasangan kembali dan pengujian. (% Perawatan Ben kel %bay "servicing" '. *itujukan untuk mencegah timbulnya kerusakan suatu barang, dilaksanakan secara terjadwal. Pekerjaan ini hampir menyerupai Perawatan Pulih 7alik, hanya lingkup pembongkaran dan perbaikannya tidak sedalam Perawatan Pulih 7alik. Penggantian serta perbaikan dilakukan secara terbatas atas bagian-bagian yang kadar kerusakannya relatif lebih tinggi dari bagian lain. +% Pulih Balik. 7ertujuan untuk memulihkan kondisi materiel agar dapat berfungsi sesuai standard persyaratan yang ditentukan. Kegiatan ini meliputi pekerjaan pembongkaran, penggantian, perbaikan, pemasangan kembali, uji-fungsi. -% Modifikasi. Kegiatan untuk mengadakan perobahan pada kondisi asli sistem dengan cara menambah, mengurangi atau membentuk menjadi lain dengan tujuan a.l.) a% b% c% Meningkatkan kemampuan. Mempermudah#Perawatan#pengoperasian. Mengurangi biaya perawatan#pengoperasian.
0% +(i *"&a. Adalah Pengujian yang dilakukan atas suatu item#subitem untuk meyakinkan bahwa dapat berfungsi dengan baik. Pengujian ini dilakukan dengan prosedur sederhana, tanpa#dengan peralatan peralatan ukur. 2% +(i Fun si . Adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui berfungsinya suatu item, apakah berfungsi sesuai standard atau parameter yang telah ditentukan. Pengujian dilaksanakan secara teliti dengan menggunakan peralatan ukur yang presisi. c. Inter2al dan T"leransi Perawatan 1% :nter.al perawatan adalah jarak waktu antara dua kegiatan
9 perawatan terjadwal yang berurutan. % Perpanjangan inter.al perawatan maksimum $plus$ 15> dari batas inter.al pemeliharan terjadwal yang terpendek, dilaksanakan untuk keadaan bersifat darurat. &% ,oleransi perawatan maksimum $minus$ 15> dari batas inter.al perawatan terjadwal yang terpendek dilaksanakan untuk mempertahankan penjadwalan ($staggering$) perawatan. . Dukun an Perawatan# Penyelenggaraan kegiatan perawatan sangat erat kaitannya dengan kegiatan aspek dukungannya yang meliputi pelaksanaan perawatan, materiel, fasilitas dan peralatan serta jasa dan dana, atau dengan kata lain perawatan sebagai salah satu fungsi 6ogistik, penyelenggaraannya sangat terkait dengan fungsifungsi 6ogistik lainnya. *isamping itu, kelancaran pelaksanaannya sangat dipengaruhi oleh kesiapan unsur-unsur dukungannya. "nsur-unsur perawatan tersebut adalah ) a. Pelaksanaan Perawatan . Meliputi ) 1% Pers"nil Pelaksanaan Perawatan . ?arus memiliki kualifikasi sesuai persyaratan yang ditetapkan agar dapat menjamin kualitas dan keandalan hasil perawatan. % Tempat Pelaksanaan Perawatan . macam#beban kerja yang dihadapi. b. *isesuaikan dengan
-ateriel. @ang perlu diperhatikan dalam bidang ini adalah ) 1% Pen endalian Persediaan . Kegiatan ini dimulai dengan penentuan rencana kebutuhan materiel yang didasarkan pada rencana operasi dan $+onsumption rate$ serta penentuan penggunaan materiel yang didasarkan pada jadwal waktu dan tempat penggunaan materiel. Agar sasaran pelaksanaan perawatan dapat dikendalikan dengan baik sesuai rencana, maka kegiatan pengendalian materiel harus ditangani langsung oleh pembina alat utama bersangkutan. % K"mp"nen Per&aikan. Komponen perbaikan merupakan unsur utama dari dukungan suku cadang bagi perawatan sistem, pengendaliannya melibatkan aspek perawatan maupun pembekalan.
c. Fasilitas dan Peralatan Perawatan . *isamping dapat mendukung kelancaran kegiatan perawatan, fasilitas dan peralatan tersebut memerlukan perawatan tersendiri. !edangkan untuk mencapai efisiensi dan efektifitas penggunaannya, maka dalam upaya membina kesiapannya perlu memperhatikan standarisasi dan kelengkapan yang dikaitkan dengan tingkattingkat perawatan yang didukungnya. *alam hal ini meliputi bangunan, beserta instalasinya, .SE dsb. d. 0asa. @ang dimaksud dengan jasa dalam kaitannya dengan bidang perawatan sistem adalah kegiatan analisa untuk menentukan konsep perawatan yang akan di laksanakan, menyusun standard enjinering termasuk ketentuan baru sesuai situasi dan kondisi yang ada, pengendalian kualitas serta pendapatan kegiatan perawatan dan penyampaian informasi dalam meliputi
10 ,njinering, pu likasi teknik, pengendalian kualitas, informasi dsb. e. Dukun an An aran. Kelancaran kegiatan Perawatan !istem sangat dipengaruhi tersedianya materiel berupa suku cadang dan komponen serta jasa yang diperlukan. "ntuk penyediaan kebutuhan materiel dan jasa tersebut menuntut adanya dukungan anggaran dalam jumlah dan waktu pengalokasian yang tepat, setelah melalui proses perencanaan program dan anggaran yang berlaku. Penyediaan anggaran untuk dukungan kegiatan perawatan berorientasi pada prioritas kebutuhan berdasarkan pada rencana#program perawatan jangka panjang, sedang dan pendek. &. *isamping membagi dukungan perawatan menjadi lima kelompok, ada juga pembagian menjadi unsur-unsur yang lebih rinci yaitu sebagai berikut ) a. Test & Support Equipment , meliputi tools, alat-alat monitoring, alat ukur, alat kalibrasi, tangga kerja, dan External !uilt in Test . b. Spares & Repair parts, meliputi semua repaira le spares, repair parts, consumea le, dan special supplies. c. "ersonnel & Training , yaitu personil yang diperlukan sesuai dengan tugas masing-masing, beserta training yang dibutuhkan untuk mencapai kualitas tertentu. d. Transportation & #andling , meliputi alat angkat dan alat angkut.
e. Fasilitas, yang meliputi Aedung, instalasi air, listrik, udara tekan, pemanas, A=, alat komunikasi dsb. f. Technical $ata, meliputi drawing, microfilm, operating B maintenance instruction, modification instruction, pr" ram K"mputer, serta informasi dan prosedur lainnya. (. Pemusatan dan Penye&aran Prasarana Perawatan . *alam rangka efisiensi dan efekti.itas penggunaan anggaran perawatan yang tersedia, maka pengembangan kemampuan perawatan sistem diatur antara lain sebagai berikut ) a. Pada setiap pangkalan induk harus tersedia kemampuan perawatan tingkat ringan dan sedang. 7agi Pangkalan yang hanya memiliki kemampuan tingkat ringan, maka kemampuan perawatan yang ada harus ditingkatkan sampai menjadi tingkat sedang terbatas, kekurangan akan dibebankan kepada kemampuan tingkat sedang yang ada dipangkalan induk. b. *epo Perawatan sistem dikembangkan sesuai karakteristik kemampu-an yang dimiliki, didalamnya dikembangkan pusat kemampuan perawatan item#komponen#assemblies tertentu dengan menghindari kemungkinan timbulnya duplikasi. =ontoh ) 7engkel motor, propeller, listrik dan seterusnya. +. P"la Pem&inaan Perawatan# ,untutan kebutuhan perawatan yang meliputi kebutuhan untuk penyelenggaraan kegiatan perawatan serta kebutuhan aspek dukungannya perlu diatur dan dibina secara jelas, konsisten dan berlanjut berpedoman pada prinsip serta ketentuan dalam penyelenggaraan pembina fungsi perawatan dan
11 stratifikasinya. a. Prinsip Pem&inaan Pemeliharaan Sistem %Binharsis' . Adalah dasardasar kebijakan dalam penyelenggaraan perawatan yang baru dianut yang memuat sasaran, fungsi, asas, metoda, sarana serta tata laksana yang meliputi ) 1% Sasaran. Adalah terciptanya kondisi perawatan yang efektif dan efisien serta dapat diandalkan guna menunjang kebutuhan operasional. % Fun si. "ntuk mendapatkan hasil dan daya guna pembinaan perawatan sistem yang maksimal, maka pola pembinaannya disusun sesuai prinsip yang berasaskan pembinaan keahlian, memegang teguh tujuan, pengembangan kemampuan dan asas kekenyalan. *engan dasar yang demikian diharapkan bahwa sasaran yang dibuat mempunyai arah yang jelas dan relistis, dapat memanfaatkan kemajuan (lpengtek serta mampu menyesuaikan diri dengan perubahan situasi dan kondisi serta tersedianya sumber daya yang dilaksanakan oleh personil ahli dan trampil sebagai hasil pendidikan dan latihan serta pengalaman yang diperolehnya. &% A)as. "ntuk mendapatkan hasil guna dan daya guna pembinaan perawatan yang maksimal, maka pola pembinaan disusun sesuai prinsip yang bera8askan pembinaan keahlian, memegang teguh tujuan, pengembangan kemampuan dan a8as kekenyalan. *engan dasar yang demikian diharapkan bahwa sasaran yang dibuat mempunyai arah yang jelas dan realistis, dapat memanfaatkan kemajuan (lpengtek serta mampu menyesuaikan diri dengan perubahan situasi dan kondisi serta tersedianya sumberdaya yang dilaksanakan oleh personil ahli dan trampil sebagai hasil pendidikan dan latihan serta pengalaman yang diperolehnya. (% -et"da. Pola pembinaan perawatan menganut prinsip yang menggunakan metoda obser.asi, e.aluasi, koreksi, standarisasi dan spesifikasi. 7erdasarkan hasil e.aluasi terhadap data yang diperoleh dari pengamatan terhadap proses pelaksanaan perawatan, akan diadakan koreksi sedini mungkin terhadap kecenderungan yang mengarah kepada suatu penyimpangan dari tolok ukur yang telah dibakukan. *ari hasil kegiatan tersebut harus mampu menghasilkan suatu standard dan spesifikasi daripembidangan yang lebih khusus. +% Sarana. "ntuk mendapatkan pola pembinaan yang efektif dan efisien, maka prinsip pembinaannya harus mempunyai sarana yang tepat dan kenyal terhadap perkembangan (lpengtek dan tuntutan operasional. !arana tersebut meliputi tolok ukur, sistem informasi dan piranti lunaknya. -% Tata ,aksana. Kegiatan pembinaan perawatan melibatkan beberapa unsur fungsional yang meliputi pembinaan personil, fasilitas dan peralatan menunjang, penelitian pengembangan kemampuan perawatan serta pembekalannya. 3ungsi-fungsi tersebut tersusun sesuai struktur organisasi yang ada, dalam kegiatannya yang mengkait pada penanggung jawab dan pelaksana pembinaannya, perlu diselenggarakan secara koordinatif.
12 b. Pem&inaan Fun si Perawatan# Agar supaya pembinaan perawatan dapat diselenggarakan dengan terencana dan terarah, maka pola pembinaannya diarahkan kepada pembinaan fungsi yang disesuaikan dengan kriteria yang memuat rumusan fungsi yang harus diikuti serta penjabaran yang jelas dari kegiatannya yang harus dilaksanakan, sebagai berikut ) 1% Fun si Perawatan . Adalah upaya untuk mencapai tingkat keandalan sistem yang tinggi yang ditentukan oleh unsur kelaikan sistem yang mencerminkan aspek operasional. % Kriteria Pem&inaan Fun si Perawatan . Merupakan rumusan yang harus dijamin oleh fungsi perawatan meliputi ) a% b% c% Pembagian beban kerja berimbang, tepat dan jelas. 7erwawasan kepada kebutuhan operasi#produksi. *apat menampung fungsi lain secara berlanjut.
d% !istem dan prosedur yang terinci secara tepat, jelas dan tidak tumpang tindih. e% Penggunaan sumber daya dapat diselenggarakan secara efektif dan efisien. &% Pen(a&aran Pem&inaan Fun si Perawatan . Pembinaan fungsi perawatan dapat dijabarkan dalam kegiatan pembinaan yang umum dilaksanakan pada kegiatan manajemen, yaitu kegiatan perencanaan perawatan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pembekalannya. Pengendalian perawatan meliputi pengendalian beban kerja, mutu pekerjaan, materiel dan analisa perawatan. c. Kriteria Perwu(udan Kemampuan Perawatan . 1% ,idak duplikasi, dapat bersifat produktif.
% !esuai persyaratan teknis dalam terapan disiplin ilmu yang berlaku. &% !ecara terbatas mampu bersifat mobile untuk mendukung operasi sistem. (% ?arus memenuhi asas efektif dan efisien, kenyal serta cepat tanggap serta dapat diandalkan. d. Kemampuan Perawatan Ber erak %Mobile&. !esuai kondisi geografis :ndonesia, kadang-kadang mengharuskan tersedianya kemampuan perawatan yang bersifat mo ile yang mampu mendukung operasi dari tempat dimana operasi tersebut dilaksanakan. Perwujudannya baik yang berupa pesonil terampil, kesiapan peralatan maupun dukungan materielnya didkung dari pusat. e. Pelaksanaan Pem&inaan Kemampuan Perawatan . Menggunakan metoda pemantauan, pencocokan serta standarisasi dan
13 spesifikasi, sehingga terwujud kemampuan pemeliharan yang sejenis dan terpusatkan. -. Peren3anaan. Proses perencanaan antara lain akan meliputi penentuan sasaran, mencari alternatif atau peluang, strategi atau policy pencapaian sasaran, pemecahan rencana menjadi bagian-bagian kecil serta tindak lanjut dari rencana yang dibuat. *alam perencanaan ini perlu dibedakan dua pengertian yaitu rencana dan program. Cencana adalah arah awal yang ditentukan dari suatu kegiatan yang dapat berbentuk proyek yang spesifik atau dapat dikembangkan untuk kegiatan-kegiatan dikemudian hari, sedangkan program adalah pernyataan secara lebih tegas tentang langkahlangkah yang akan diambil dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. proses perencanaan ini akan melibatkan seluruh instansi terkait dalam kegiatan perawatan sistem mulai dari eselon pelaksana paling bawah sampai tingkat atas. Pelaksanaan proses perencanaan tersebut adalah sebagai berikut ) a. Persyaratan Suatu Ren3ana ) 1% % &% (% +% -% ) yektif. 'ealistis. ?asil koordinasi berbagai instansi yang terlibat. Merupakan syarat mutlak bagi fungsi yang lain. Mudah untuk diadakan penyesuaian bila diperlukan. !esuai dengan hirarki dalam organisasi.
b. Penentuan Sasaran. *alam pelaksanaannya, sasaran yang ditentukan dikatagorikan menjadi dua katagori ) sasaran utama dan sasaran antara. c. Pen3arian Alternati$4Pen3arian Peluan 4Penentuan ,an kah5lan kah . Kegiatan ini ditujukan untuk mencari peluang atau alternatif guna menentukan langkah-langkah yang bisa dimanfaatkan dalam mencapai sasaran diatas. 'leh karena itu dalam proses perencanaan akan selalu digunakan sistem prioritas sesuai dengan sasaran utama dikaitkan dengan kemungkinan kondisi yang akan dihadapi, sehingga rencana yang dihasilkan akan bersifat o jektif dan realistis, fleksi el serta dapat mengisi semua fungsi organisasi yang terlibat. "ntuk itu maka proses pencarian alternatif ini akan didasarkan kepada ) 1% Analisis perawatan yan telah dilaksanakan . Kegiatan ini akan melibatkan seluruh strata organisasi dari instansi yang terlibat sesuai fungsinya masing-masing. % K"ndisi5k"ndisi luar yan mun kin ter(adi , misalnya perkembangan teknologi dibidang sistem. Kegiatan ini harus dilaksanakan oleh top manajer yang akan disebar luaskan kepada satuan-satuan bawah. &% Kemampuan pendanaan yan akan dial"kasikan . Penentuan langkah-langkah dalam kaitan perencanaan akan dilaksanakan oleh manajer perawatan sistem dengan menentukan prioritas pelaksanaan
14 perawatan secara keseluruhan. d. -em$"rmulasikan Ren3ana . 7erdasarkan langkah-langkah dari berbagai alternatif yang ada, kegiatan tersebut dapat diformulasikan kedalam rencana-rencana yang akan meliputi penjadwalan, pelaksanaan perawatan dan penentuan kebutuhan dukungannya. Kegiatan ini akan melibatkan strata-strata yang terdapat dalam organisasi yang ada. e. Pem&uatan Pr" ram. 1% !etelah pembuatan rencana tersebut selesai, selanjutnya adalah kegiatan pembuatan program. !ebagaimana dijelaskan sebelumnya, program merupakan pernyataan rencana dan langkah-langkah yang lebih tegas guna mencapai sasaran yang telah ditentukan. % Program tersebut kemudian dijabarkan lagi oleh instansi#satuan terlibat sesuai fungsinya menjadi program kerja tahunan masing-masing. 0. Pen "ntr"lan4Pen endalian . Kegiatan pengontrolan merupakan gabungan dari dua kegiatan yang sangat erat kaitannya, yaitu pengawasan dan pengendalian. 3ungsi kontrol terdapat disemua strata organisasi yang dilaksanakan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing. Pelaksanaan proses pengontrolan tersebut sebagai berikut) a. Sarana +ntuk Pen "ntr"lan . ,erdiri dari ) 1% T"l"k +kur, yaitu sarana yang digunakan untuk meniali hasil pelaksanaan kegiatan perawatan sistem yang berupa kriteria-kriteria yang dipersyaratkan. % Sistem In$"rmasi, @aitu sarana yang digunakan untuk penyampaian data#informasi yang diperlukan dalam kegiatan perawatan yang dilaksanakan. &% Piranti ,unak, yaitu sarana yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perawatan berupa peraturan atau petunjuk yang bersifat direktif atau arahan, instruksi maupun perangkat lunak lainnya yang diperlukan. b. Pen awasan Ke iatan Perawatan . @aitu kegiatan mengawasi atau mengamati dan membandingkan pelaksanaan perawatan dengan rencana dan program yang telah ditentukan. Kegiatan pengawasan meliputi ) 1% Pemantauan. @aitu mengikuti perkembangan pelaksanaan perawatan secara cermat dan terus menerus melalui laporan tertulis yang terjadwal dari pusat-pusat perawatan dan pengamatan lain. % Pen3"3"kan . @aitu mengamati dan membandingkan secara terus menerus antara hasil pemantauan denagn ketentuan dalam perencanaan dan program yang telah ditetapkan melalui inspeksi dilapangan. &% Standarisasi dan Spesifikasi. !ebagai upaya memudahkan pengawasan perlu diadakan standarisasi dan spesifikasi kegiatan
15 perawatan yang dibutuhkan secara keseluruhan, yaitu standarisasi dan spesifikasi yang menyangkut seluruh perawatan tingkat ringan, sedang dan berat. c. Pen endalian Ke iatan Perawatan . Pengendalian adalah kegiatan pengontrolan yang meliputi pengaturan pekerjaan, pemeriksaan, pencegahan serta analisa kecenderungan terhadap hasil pelaksanaan kegiatan perawatan. Kegiatan tersebut adalah ) 1% Pen endalian Be&an Ker(a. @aitu pengendalian terhadap kelancaran jalannya pekerjaan dengan melaksanakan kegiatan penjadwalan, pengaturan pekerjaan, tenaga kerja dan tindak perbaikan. % Pen endalian -utu Peker(aan . @aitu pengendalian terhadap terpenuhinya mutu atau kualitas hasil pemeriksaan terhadap manual, petunjuk, peralatan tingkat ketrampilan maupun hasil dan kualitas kerja. &% Pen endalian -ateriel . @aitu kegiatan untuk mengatur pemenuhan kebutuhan materiel dari satuan perawatan serta pencegahan terhadap penggunaan materiel yang tidak efisien. (% Analisis Perawatan. @aitu proses pengumpulan data pelaksanaan kegiatan perawatan yang diadministrasikan, pengelompokan data serta penganalisisan terhadap kecenderungan penurunan produksi perawatan. d. Pem&erian Arah. 3ungsi pemberian arah yang merupakan bagian dari fungsi pengontrolan dapat pula disebut dengan kata lain yaitu memimpin, melaksanakan, supervisi, mengeluarkan perintah atau membimbing. Proses pemberian arah terjadi di semua strata organisasi perawatan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing dengan tetap berpedoman kepada arahan atau instruksi top manajer. 2. K"munikasi. Komunikasi yang dimaksud merupakan penyampaian ide atau data tentang kegiatan perawatan kepada instansi#satuan yang memerlukannya. :nformasi yang disampaikan dapat berupa instruksi, arahan atau data serta analisis perawatan dengan menggunakan sarana telepon, teleD, facsimile, jasa pos, caraka dan lain-lain. Pentin nya -ana(emen Perawatan . 4. *i atas telah diuraikan banyak aspek dari perawatan. ,erlihat bahwa perawatan bukan hanya sekedar ganti oli. Permasalahannya pun cukup kompleks, tidak kalah dengan pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi yang lain. Perawatan juga membutuhkan semua sumber daya usaha yaitu manusia, mesin, bahan, dan dana secara riil. Perawatan yang baik akan menjamin kelancaran jalannya sistem, memang butuh beaya namun dibanding beaya kerusakan sebagai akibat tidak terselenggaranya perawatan tetap lebih menguntungkan. !ebaliknya perawatan yang buruk bisa berarti pengeluaran beaya yang jauh lebih besar. 15. !uatu aturan umum dalam dunia usaha mengatakan ) E7ila suatu masalah telah menjadi kompleks dan berdampak besar, maka manajemen yang baik harus
16 diterapkan1. *emikian halnya dengan perawatan bagi suatu sistem, manajemen perawatan yang baik akan mendatangkan kebaikan pada sistem yang bersangkutan. Perhatikan apa yang dikatakan oleh T#-# /us&and dalam Maintenance Management and &erotechnology, -a*on .ouse 140-, sebagai berikut ) $Maintenance Management is a vitality important aspect of the national economy. .uge amount of money are allocated to maintenance each year y industriali/ed nations. 'ecent estimates from official sources suggests for e*ample that some ' (()) million per year was eing spent on direct maintenace y the 0ritish Manufacturing (ndustries as long ago as 1234. (n 5est 6ermany the comapara le value for 1271 was roughly 8 9::: million. (n the ;.-.< maintenance costs amounts regularly to around 4 percent of net sales from the manufacturing industries$. Kerusakan %*ailure'. 11. Kerusakan adalah kondisi suatu mesin#peralatan yang menyimpang dari persyaratan standard yang telah ditentukan bagi sutau mesin#peralatan tersebut fungsinya dengan sempurna. ,ingkat kerusakan ber.ariasi mulai dari ketidak mampuan suatu mesin#peralatan melakukan fungsinya sampai yang teringan yaitu mulai ditemukan indikasi dini adanya penyimpangan atau defective. 1 . 0enis Kerusakan. *ari uraian tersebut diatas, jenis kerusakan dapat dikelompokan dalam dua kategori ) a. Kerusakan Fun si"nal. Kondisi dimana suatu mesin#peralatan tidak mampu melaksanakan fungsinya sesuai standard performance yang ditentukan. b. Kerusakan P"tensial. *itemukan indikasi dini adanya penyimpangan yang akan menimbulkan kerusakan fungsional. 1&. Aki&at Kerusakan. Akibat kerusakan ber.ariasi mulai dari kerugian biaya sampai korban jiwa dan material. 7erdasarkan ciri kerugian yang ditimbulkan, akibat kerusakan dikelompokkan dalam empat kategori ) a. Safety. Menyangkut keamanan jiwa dan material. Kerusakan yang mengancam safety adalah kerusakan yang terjadi pada item#komponen#sistem yang tergolong kritis $critical item%. 'leh karena itu, pengawasan terhadap safety critical items dilakukan sangan ketat. "paya yang dilakukan untuk itu selalu dianggap cost effective. b. +perational . Menyangkut keamanan operasional, yang mengakibatkan mesin#peralatan tidak dapat digunakan, sehingga menimbulkan kerugian ekonomi berupa produksi tergangu, serta harus dikeluarkan biaya perbaikan. c. ,on +perational . Kerusakan yang hanya menyebabkan kerugian dalam bentuk biaya penggantian dan perbaikan komponen. ,idak menyebabkan mesin#peralatan lumpuh berproduksi. d. #idden *ailure. Kerusakan yang terjadi pada item yang terletak dibagian yang tersembunyi. Kerusakan tersebut biasanya dapat menyebabkan kerusakan berurutan pada item lain, sehingga menimbulkan critical"failure.
17 Mengingat akibat yang ditimbulkan, maka hidden failure harus dihindari, melalui pemantauan secara cermat terhadap kondisi items yang letaknya tersembunyi. Pemantauan dilakukan melalui surveillance manintenance dengan alat bantu inspeksi. 1(. Dampak Kerusakan . *ampak kerusakan pada mesin atau peralatan meliputi ) a. b. c. -afety terancam. 'elia ility terganggu. -econdary damage terjadi. 7ila
*ari ketiga dampak tersebut, dampak sentralnya adalah relia ility. relia ility terkuasai, maka kedua dampak lain dapat dicegah. Relia&ility
1+. Relia&ility, adalah probabilita kemampuan suatu item atau peralatan melaksanakan misi tertentu, dalam kondisi tertentu dan waktu tertentu dengan tidak terjadi kerusakan. 1-. Karakteristik Relia&ility. Meliputi ) a. *ailure "attern. Meliputi bentuk atau macam kerusakan yang terjadi serta usia terjadinya kerusakan. b. *ailure Rate. 6aju terjadinya kerusakan, yang dinyatakan sebagai Mean &ime 0etween =ailure $M,73%. @aitu usia rata-rata suatu kelompok item mampu melakukan fungsinya tanpa kerusakan. =ailue rate menunjukkan tingkat keandalan suatu item atau kelompok items. c. *ailure "rogression Rate. Kecepatan berkembangnya suatu kerusakan sejak pertama kali dideteksi adanya kerusakan dini sampai terjadinya kerusakan total. 10. Karakteristik relia ility tersebut dapat dibentuk bila dilakuakan pengamatan $-urveillance% dan pencatatan $'ecording% yang cermat dan teratur, serta dilakukan analisa yang seksama terutama terhadap critical items. Karakteristik relia ility digunakan ) a. "ntuk menilai efekti.itas program Perawatan dan
b. !ebagai dasar penentu perbaikan program Perawatan dari kenyataan yang terjadi pada program Perawatan sebelumnya atau terdahulu. Relia&ility -aintenan3e Pr" ram. 12. *engan pendekatan relia ility dan ekonomi, dewasa ini telah berkembang program Perawatan yang berdasarkan 'elia ility Program, yang dikenal sebagai 'elia ility Maintenance Program atau 'elia ility Program. *engan program tersebut,
18 dimungkinkan peninjauan ulang program Perawatan yang berlaku berdasarkan analisa hasil temuan Perawatan sebelumnya untuk dibuat program Perawatan baru yang ) a. 6ebih sesuai terhadap kondisi lingkungan dan operasi.
b. Meniadakan tindak perawatan yang tidak efektif. c. Menambah tindak perawatan mempertahankan reliability. 14. yang memang diperlukan untuk
Keuntungan relia ility maintenance program adalah ) a. -tems reliability dapat diupayakan semaksimal mungkin pada inherent le.el agar items safety dan mission capa ility terjamin. b. Waktu Perawatan %do.ntime&, dapat diupayakan sependek mungkin sehingga kesiapan $availa ility% tinggi. c. Biaya Perawatan, lebih ekonomis namun tidak mengorbankan relia ility.
5. *asar dari pelaksanaan relia ility maintenance program adalah analisa Perawatan $engineering analysis% terhadap hasil pengamatan $ surveillance% kondisi items atau sistem dari mesin#peralatan yang dipelihara. Analisa dapat dilaksanakan bila tersedia ) a. Kemampuan Rekayasa. "ntuk melakukan analisa dan memutuskan ) 1% Ketentuan tingkat lanjut perawatan dan tindak perawatan. perbaikan#penyempurnaan program
% Perbaikan lingkungan operasional maupun teknik perlindungan terhadap items atau sistem. &% Peningkatan fasilitas#perawatan#petunjuk kerja serta kemampuan personil. b. Peralatan Bantu Inspeksi . "ntuk melakukan pengamatan $ surveillance% terhadap kondisi items atau sistem mesin, meliputi peralatan untuk ) 1% Testing. "ntuk menguji performance suatu sistem. =ontoh ) jetcal untuk menguji jet engine performance on aircraft . % /hecking. "ntuk memeriksa kondisi berdasarkan indikasi yang diperoleh dari hasil pemeriksaan. =ontoh ) !'AP $ -pectro )il <nalysis Program% untuk mendeteksi adanya mentalik partikel dalam oli mesin, yang mengindektasi adanya keausan pada rotating parts. &% 0isual -nspection . "ntuk memeriksa kondisi fisik items#komponen secara visual inspection dapat diketahui secara pasti adanya korusi, crack atau kerusakan#kelainan fisik lainnya pada failure critical items. =ontoh ) 0oroscope, fi erscope.
19 (% 0ibration 1nali2er. "ntuk memantau terjadi getaran pada mesin serta menentukan sumbernya. c. In$"rmasi. ?asil temuan Perawatan yang terkumpul dikelola dan disajikan dalam bentuk informasi masukan untuk analisa. Kelengkapan informasi sangat tergantung pada keberhasilan pelaksanaan maintenance surveillance dan pengelolaan data serta adanya sistem dan produser yang efisien. 1. Pen endalian #idden failure. :tem atau komponen yang terletak dibagian dalam mesin tergolong hidden fungtion. 7ila terjadi kerusakan, maka kerusakan tersebut tergolong hidden failure yang dapat menimbulkan seccondsary damage atau critical failure. 'leh karena itu, dalam relia ility maintenance program , hidden failure harus selalu diwaspadai dan dikendalikan melalui ) a. Pemeriksaan rutin kandungan metal partikel dalam oli, untuk item atau komponen yang bergerak#berputar. Peralatan bantu untuk pemeriksaan oli adalah !'AP. b. Pengamatan#monitoring terus menerus terhadap .ibrasi atau getaran yang terjadi selama mesin dioperasikan. Peralatan yang dipergunakan adalah vi ration anali/er. c. >isual inspection terjadwal atau khusus dengan fi erscope untuk melihat keadaan fisik item. . SOAP %Spectro +il 1nalysis "rogram'. !'AP adalah alat untuk mendeteksi adanya kandungan partikel logamdalam oli, berdasarkan spektrum masingmasing logam yang tidak sama. !elama mesin berputar, akan terjadi gesekan antara permukaan logam yang saling bersinggungan. 7ila kondisi normal, yaitu clearance antar dua permukaan sesuai dengan ketebalan lapisan oli $ oil film thickness% yang dipersyaratkan dalam rancang bangun, maka gesekan yang terjadi tidak akan menimbulkan keausan yang berlebihan, yang dapat menimbulkan kerusakan diluar rencana#perhitungan. /amun, bila clearance antara dua permukaan tidak sesuai dengan yang dipersyaratkan $lebih besar atau lebih tipis%, maka akan terjadi Egesekan kering1 antar dua permukaan, yang menimbulkan keasuan yang berlebihan, sehingga dapat menimbulkan kerusakan sebelum waktu yang diperhitungkan. 6ogam yang terkikis oleh gesekan akan membentuk partikel-partikel yang berada dalam oil yang terdeteksi melalui spektrumnya, sehingga diketahui jenis logam dan jumlahnya. ?asil pemeriksaan dibandingkan dengan tabel dalam buku petunjuk teknik yang dibuat oleh pabrik pembuat mesin. *ari jenis logam yang terdeteksi dapat diketahui komponen mana yang mengalami gesekan kering atau keausan yang telah terjadi sehingga dapat dilakukan tindak Perawatan yang diperlukan. Ada dua jenis !'AP masing-masing ) a. 1tomic 1bsorbtion Spectrophotometer. 'li yang mengandung partikel logam dibakar, sehingga oli mengalami dekomposisi. !inar ultra .iolet dipancarkan ke permukaan oli yang dibakar. !ebagian sinar akan terserap $a sorded) oleh atom logam. !etiap atom logam memiliki panjang gelombang penyerapan yang terukur dapat diketahui jenis logamnya. *engan pancaran sinar E.ollow +athode ?amp 1 melalui oli yang terbakar, dapat diukur jumlah kandungan partikel yang terdapat dalam oli yang diperiksa. !etiap jenis logam memiliki E.ollow +athode ?amp 1 yang berbeda. 7ila dikehendaki memeriksa lima macam logam, harus tersedia lima lampu katoda yang sesuai dengan
20 logam yang akan diperiksa. 3asilitas pendukung yang dibutuhkan adalah laboratorium penyimpanan oli sebelum dibakar, dan komputer untuk mengidentifikasi, mengukur dan merekam hasil pemeriksaan. Pemegang hak patenty adalah Parkin5Elmer! +SA# b. 1tomic Emssion Spectrometer. 'li yang akan diperiksa dibakar. Pada saat terbakar setiap logam yang terdapat dalam oli juga terbakar dan memancarkan sinar dengan panjang gelombang sesuai dengan spektrumnya. !etiap logam memiliki spektrum yang tidak sama. *ari panjang gelombang spektrum yang dipancarkan dapat didefinisikan, mengukur dan merekam hasil pemeriksaan. *apat dipindahkan dengan mudah dan sangat praktis dalam penggunaan, serta relatif lebih. Pemegang hak patentnya adalah EBaird At"mi3 In3# +SA# &. 6i&rati"n Anali)er. >i ration anali/er adalah peralatan untuk memonitor terjadinya vi rasi $getaran% pada mesin yang sedang bergerak. Monitoring dilakukan dalam tiga sumbu F,@,G. 7ila terjadi .ibrasi atau getaran yang tidak seharusnya ada, hal ini menandakan adanya bagian#komponen yang bergerak#berputar yang mulai aus. Analisa terhadap getaran yang terjadi dapat diketahui lokasi terjadinya keausan, serta tingkat keausan yang telah terjadi. Monitoring dilakukan terus menerus, samapi hasil analisa mencapai tingkat atau batas ambang berbahay, sehingga harus segera dilakukan perbaikan sebelum kerusakan terjadi. 7atas ambang berbahaya ditentukan oleh pembuat mesin, dan dimuat dalam buku petunjuk teknik, yang dinyatakan dalam perameter frekuensi dan amplitudo. Analisa keausan dilakukan berdasarkan hasil monitoring ) getaran dan kandungan partikel dalam oli. (. *iberscolpe3 =i erscolpe atau =le*i le 0oroscope adalah alat bantu inspeksi visual yang sangat efektif dan efisien untuk pengamatan $ surveillance% kondisi fisik internal parts mesin secara cermat, tanpa membongkar mesin. 'leh karena itu, dalam Perawatan berdasarkan relia ility program, fi erscope dapat digunakan sebagai alat bantu inspeksi .isual untuk maintenance surveillance dan deteksi dini terjadinya hidden failure. Penggunaan fi erscope sebagai alat bantu inspeksi, memberi manfaat pada kegiatan Perawatan sebagai berikut ) a. *apat dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh terhadap kondisi fisik internal parts mesin secara cermat dan benar, sehingga hidden failure dapat dihindari. b. ?asil inspeksi dapat direkam dan disaksikan banyak teknisi, sehingga salah tafsir terhadap kerusakan yang ditemukan dapat dihindari. c. Cekaman hasil inspeksi dapat dikonsultasikan kepada pihak yang lebih kompeten untuk menentukan tindak lanjut Perawatan yang lebih sesuai#tepat. d. :nformasi yang terkumpul dari visual inspection dengan fi erscope merupakan masukan yang sangat berguna bagi analisa Perawatan dan analisa rekayasa yang harus dilakukan dalam rangka 'elia ility Program, untuk menetukan program perawatan yang lebih sesuai dan ekonomik. e. (nspeksi visual dengan fi erscope dilakukan tanpa membongkar mesin, dengan demikian dapat menghemat biaya.
21
Aambar &.1 =ara kerja fibersclope Inter2al dan T"leransi Perawatan +. Inter2al Perawatan. Pada pasal sebelumnya secara selintas telah dibahas masalah ini, namun guna lebih mempertegas pentingnya perlu diuraikan lebih lengkap tentang inter.al perawatan. !elang waktu antara perawatan yang satu dengan yang berikutnya disebut inter.al perawatan. Kehandalan dan ekonomik perawatan sangat ditentukan oleh ketepatan menetukan inter.al perawatan. ,idak ada metode yang akurat untuk menentukan inter.al perawatan yang tepat, sekalipun telah dilakukan perhitungan dan pengujian, karena sangat ditentukan juga oleh kondisi lingkungan, frekuensi penggunaan, cara penggunaan dan perlakuan. :nter.al perawatan yang ditentukan oleh pembuat adalah inter.al teoritis yang dijadikan referensi dalam penentuan program perawatan. Kebenarannya masih harus diamati melalui surveilance dan analisa perawatan berdasarkan hasil temuan-temuan selama penggunaan. *ari analisa perawatan diperoleh inter.al yang lebih realistik dan mendekati kebenaran, namun tetap belum sepenuhnya benar, karena masih tergantung pada kondisi lingkungan dan cara pengoperasiannya selanjutnya. Penentuan inter.al perawatan juga mempertimbangkan faktor lain, yaitu ) a. Kriteria Karakteristik Keandalan. 7erhubungan dengan derajat kritisnya suatu item#peralatan#komponen, hidden function, critical item#peralatan#komponen dan sebagainya. b. Kriteria Karakteristik Kerusakan. 7erhubungan dengan pengaruh atau dampak kerusakan yang diakibatkan rusaknya suatu item#peralatan#komponen. c. Kriteria Ek"n"mi. 7erhubungan dengan down time, harga item#peralatan#komponen, man"hours, kerusakan#kerugian selanjutnya, tuntutan kesiapan operasi dan sebagainya. -. -a3am Inter2al Perawatan. Ada dua macam inter.al perawatan, yaitu ) a. Inter2al Tetap . Menyatakan batas maksimal tetap antara satu perawatan dengan perawatan berikutnya.
22
b. Inter2al Tidak Tetap . Menyatakan batas waktu perawatan yang tidak tetap, tergantung dari hasil-hasil e.aluasi analisa perawatan. :nter.al tidak tetap ini biasanya untuk item#peralatan#komponen yang perawatannya berdasarkan on condition. 0. -enentukan Inter2al Tetap Perawatan. :nter.al tetap diberlakukan pada perawatan terjadwal. Pertimbangan yang dipakai untuk menentukan panjang inter.al tetap meliputi ) a. Tin kat Keandalan yan Dipersyaratkan. ,erutama untuk peralatan#komponen yang tergolong -afety +ritical (tem dan Mission +ritical (tem, inter.al tetapnya harus ditetapkan berdasarkan tingkat keandalan yang dipersyaratkan, yaitu tingkat kerusakan yang mungin timbul, yang masih dapat ditolerir. b. Tin kat Perkem&an an Kerusakan4,a(u Kerusakan % *ailure Rate'. Merupakan pertimbangan sangat penting. "ntuk item#peralatan yang tingkat kerusakannya relatif rendah dapat menggunakan inter.al yang agak panjang. !ebaliknya yang cenderung sering rusak, inter.alnya harus lebih pendek, sesuai dengan tingkat perkembangan kerusakan. c. Fun si Tersem&unyi % #idden *unction '. Merupakan kelompok khusus yang dapat meniumbulkan terjadinya secondary damage , sehingga inter.alnya ditentukan oleh pabrik dan dipenuhi secara tepat, dan selalu dipantau dengan cermat selama dalam inter.al perawatan. d. Perawatan yan &erle&ihan %+ver Servicing '. :nter.al harus ditentukan secara maksimum dan sesuai#sepadan dengan tingkat keandalan yang dipersyaratkan. Perawatan yang berlebihan dapat menurunkan tingkat keandalan serta tidak ekonomis. "ntuk menghindari perawatan yang berlebihan perlu dilakukan analisa perawatan, sehingga dapat dilakukan peninjauan ulang secara teratur terhadap iner.al yang tepat ditetapkan untuk diubah#disesuaikan. 2. T"leransi Inter2al. :nter.al tetap tidak selalu dapat ditepati, yang disebabkan oleh kepentingan operasi#produksi. 'leh karena itu perlu diberikan toleransi. ,oleransi diberikan dalam presentasi atau jumlah satuan jam atau hari#minggu, bulan. Maksimum toleransi yang dapat diijinkan adalah D +> dari inter.al tetap yang telah ditentukan. ,oleransi +> pertama diberikan setalah terbukti bahwa rekaman hasil pemeriksaandan analisa perawatan membuktikan mesin secara keseluruhannya dalam keadaan sehat, dengan pengertian tidak ditemukan adanya keluhan operator maupun gangguan#kerusakan. ,oleransi +> kedua diberikan setelah terlebih dahuludilakukan pemeriksaan khusus pada item#komponen yang dikatagorikan critical item dan atau mission critical. ,oleransi +> ketiga tidak diberikan.
23
Pendahuluan 1. !ecara harafiah kata pemeliharaan memiliki arti yang sama dengan perawatan. Maka untuk penyebutan lebih lanjut dapat dikatakan bahwa pemeliharaan pesawat sama dengan perawatan pesawat. Bentuk Perawatan pesawat . Ada tiga bentuk perawatan pesawat ) a. "reventive maintenance . Meliputi semua tindak perawatan pesawat yang bertujuan menghambat atau mencegah terjadinya kerusakan terhadap suatu mesin#peralatanyang sudah diketahui karakteristik dan bentuk kerusakannya. ,indak perawatan pesawat yang harus dilakukan pada umumnya sudah ditentukan oleh manufacturer dalam petunjuk teknik. b. Surveillance Maintenance . Meliputi semua tindakan yang bertujuan untuk mengetahui dan memastikan kondisi suatu item. !ur.eilance dilaksanakan melalui pengamatan#pemeriksaan, functional maupun operational testing. !ur.eillance manintenance dibagi dalam dua kategori ) 1% Specific Surveillance . *ilakukan untuk mendeteksi kondisi item tertentu, untuk keperluan tertentu, seperti kekurangan informasi atau ada indikasi yang meragukan. % 4eneral Surveillance . *ilakukan secara teratur dengan maksud untuk mengumpulkan informasi perihal kondisi item atau sistem tertentu. :nformasi yang terkumpul secara teratur merupakan data yang sangat berguna dalam melakukan analisis untuk ) a% Mengetahui perkembangan kondisi suatu mesin#peralatan atau performance suatu sistem. b% Mendeteksi dini kerusakan untuk mengindari terjadinya kerusakan fatal. c% Menilai efekti.itas program Perawatan pesawat yang selama ini dilakukan. Pengumpulan data general sur.eillance ini merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan dalam upaya menjamin kesiapan mesin atau peralatan serta upaya mengembangkan program perawatan pesawat yang reliable dan economic. c. /orrective Maintenance . Meliputi tindak Perawatan pesawat yang bertujuan memulih balikan kondisi suatu mesin atau peralatan ke tingkat kondisi atau kemampuan yang dipersyaratkan. =orrecti.e Maintenance dilakukan setelah kerusakan#penyimpangan terjadi atau mulai terdeteksi dari hasil sur.eilance Maintenance.
24 -a3am Perawatan Pesawat. &. Perawatan pesawat dapat dibagi menjadi beberapa macam, tergantung dari dasar yang dipakai untuk menggolongkannya, salah satunya berdasarkan tabel berikut. Ta&el 758 9 Tin kat Perawatan pesawat dan ma3am kemampuannya.1
OR.ANI:ATIONA, -AINTENAN*E INTER-EDIATE -AINTENAN*E DEPOT4PROD+*ER -AINTENAN*E H *etail Maintenance# '.erhaul#=alibration# Manufacturing H !upply !upport
Pre.enti.e
H 3actory ,est IJuipment H Personnel $6ow !kills% H 'perational In.ironment H Personnel $Medium !kills H 3iDed 3acilities H ,est and !upport IJuipment H Personal ?igh !kill
nd
Idition 142-.
(. *ari tabel tingkat perawatan pesawat, para ahli membagi jenis atau macam perawatan pesawat sebagai berikut ) a. Berdasarkan Tin kat Perawatan pesawat . Penentuan tingkat perawatan pesawat pada dasarnya berpedoman kepada bobot pekerjaan yang meliputi kerumitan, macam dukungan serta waktu yang diperlukan untuk pelaksanaannya. ,iga tingkatan dalam perawatan pesawat sistem, yaitu tingkat ringan, sedang dan berat, dengan penjelasan sebagai berikut ) 1% Perawatan Pesawat ,ingkat Cingan. 7ersifat pre.entif yang dilaksanakan untuk mempertahankan sistem dalam keadaan siap operasi dengan cara sistematis dan periodik memberikan inspeksi, deteksi dan pencegahan awal. *alam kegiatan ini digunakan peralatan pendukung perawatan pesawat secukupnya serta personil dengan kemampuan yang tidak memerlukan tingkat spesialisasi tinggi. Kegiatannya antara lain menyiapkan sistem ser.icing, perbaikan ringan. % Perawatan Pesawat ,ingkat !edang. 7ersifat korektif, dilaksanakan untuk mengembalikan dan memulihkan sistem dalam keadaan siap dengan memberikan perbaikan atas kerusakan yang telah menyebabkan merosotnya tingkat keandalan. Kegiatannya antara lain terbatas pada parts, su assem lies, modifikasi, perbaikan dan pengetesan motor, kalibrasi, dan pencegahan korosi. "ntuk melaksanakan pekerjaan tersebut didukung dengan peralatan serta fasilitas bengkel yang cukup lengkap. Kegiatannya meliputi )
25
a% Pemeriksaan berkala#periodik bagi sistem. b% :nspeksi terbatas terhadap komponen sistem. c% Perbaikan terbatas pada parts, assem lies, su assem lies dan komponen. d% Modifikasi materiel seperti kemampuan perbengkelan. ditentukan sesuai dengan
g% ,est dan kalibrasi#pengukuran. h% Pencegahan dan pengendalian korosi. &% Perawatan Pesawat ,ingkat 7erat. 7ersifat restoratif dilaksanakan pada sistem yang memerlukan $major overhaul$ atau suatu pembangunan lengkap yang meliputi assembling, membuat suku cadang, modifikasi, testing serta reklamasi sesuai keperluannya. Perawatan pesawat tingkat berat meliputi pekerjaan yang luas dan intensif atas suatu sistem. Pekerjaan tersebut mencakup Pulih 7alik, perbaikan yang rumit yang memerlukan pembongkaran total, perbaikan, pemasangan kembali, pengujian, serta pencegahan korosi dan pengecatan. *alam pelaksanaannya diperlukan dukungan peralatan serta fasilitas kerja yang lengkap dan tingkat keahlian personil yang cukup tinggi serta waktu yang relatif lama. Perawatan pesawat tingkat berat diselenggarakan di 7erat. ,ujuan perawatan pesawat 7erat adalah menjamin keutuhan fungsi struktur sistem dan sistemnya dengan meneyelenggarakan pemeriksaan mendalam terhadap item dan bagian rangka sistem tertentu pada inter.al yang telah ditetapkan. 6ingkup kegiatan perawatan pesawat 7erat meliputi ) a% Pemeriksaan bagian tertentu dari sistem yang diketahui atau diperkirakan akan rusak karena $fatique$, korosi atau kerusakan mekanikal. b% Pemeriksaan secara acak terhadap bagian tertentu yang diperkirakan jarang rusak. Pemeriksaan secara acak ini perlu diatur agar contoh yang ditentukan cukup jumlahnya sehingga dapat mencapai siklus pemeriksaan berikutnya. c% Pemeriksaan atau pekerjaan pada bagian#sektor yang tidak termasuk dalam sub-sub pasal 1% dan % yaitu ) $1% Pemeriksaan sistem seperti $wiring$ atau pipa-pipa pneumatic @ hydraulic. $ % Pengecatan seluruhnya. dan pelapisan sebagian atau
26
b. Berdasarkan peri"de pelaksanaannya. dapat dibagi menjadi) 1% % c. Perawatan pesawat terjadwal. Perawatan pesawat tidak terjadwal.
Berdasarkan dukun an dananya. Perawatan pesawat dibagi menjadi ) 1% % ,erprogram ,idak terprogram.
d. Berdasarkan Tempat Pelaksanaan Perawatan pesawat . "ntuk melaksanakan kegiatan perawatan pesawat diperlukan adanya suatu tempat perawatan pesawat yang disesuaikan dengan macam#beban kerja yang dihadapi. ,empat tersebut diperlengkapi dengan peralatan-peralatan yang memenuhi persyaratan tertentu, berharga mahal, sehingga pendaya-gunaannya perlu dilakukan secara efektif dan efisien. 'leh karena itu untuk mencegah terjadinya duplikasi kemampuan, maka peralatan disentralisasikan penempatannya di unit-unit perawatan pesawat sesuai tempat dan macam perawatan pesawat yang dilakukan. e. Berdasarkan Ke&i(akannya ) 1% Perawatan pesawat -elalui Pemeriksaan % Maintenance by -nspection'. *alam hal ini pemeriksaan cermat dilakukan pada saat-saat yang telah ditentukan untuk menilai kondisi fasilitas#sistem. ?asil pemeriksaan ini membawa pada keputusan perlu tidaknya dilakukannya tindakan perawatan pesawat yang sebenarnya tidak perlu atau dapat ditunda sampai keadaan memang membutuhkan. !ehingga kebijakan ini disebut juga sebagai perawatan pesawat erdasarkan keadaan (+ondition 0ased Maintenance) . % Perema(aan Sistem4Fasilitas %Fa3ility4System Repla3ement' . @aitu menyisihkan suatu fasilitas yang telah tidak ekonomis lagi dan menggantinya dengan yang baru. "ntuk itu perlu ditetapkan kapan saatsaat yang tepat penggantian itu dilakukan. &% -en u&ah Ran3an an +ntuk perawatan pesawat %-aintenan3e &y Redesi n'. ?al ini dilakukan dengan mengubah rancangan fasilitas sehingga mengurangi kebutuhan akan tindakan perawatan pesawat. !asaran yang pertama terutama dimaksudkan untuk meningkatkan maintainability fasilitas. !edangkan sasaran kedua dilakukan antara lain dengan memperbaiki mutu komponen atau menambah suatu komponen cadangan pada komponen kritis yang sudah ada, dan sasaran terakhirnya dengan mengadakan sistem redundan $ redundant system%. (% Menyediakan Persediaan Pendukung $ 0uffer -torage% pada kebijakan perawatan pesawat lainnya yang dipakai. *isini suatu ruangan disediakan dalam ukuran tertentu antara dua proses berurutan dengan maksud memberi tempat kepada produk-produk dari proses sebelumnya,
27 jika proses sebelumnya tidak menerima karena sedang mengalami aktifitas perawatan pesawat. Pada gilirannya persediaan ini akan diambil oleh proses berikutnya, jika tidak mendapatkan pasokan dari proses sebelumnya yang sedang mengalami akitifitas perawatan pesawat. *engan demikian kelancaran aliran akan lebih terjaga dari kerusakankerusakan sistem dalam rangkaian proses yang dilaluinya. 0enis Perawatan +. Perawatan dapat berupa perawatan terencana dan tidak terencana . jenis dapat dilihat pada skema di bawah ini ) PICA;A,A/ secara
,ICI/=A/A
,:*AK ,ICI/=A/A
PICA;A,A/ PI/=IAA?A/
PICA;A,A/ K'CIK!:
IMICAI/=@ MA:/,I/A/=I
7reakdown Maintenance
,rouble Ceparasing !hooting karena kerusakan a. Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang memang sudah Cunning !hutdown diorganisir, dilakukan rencana, pelaksanaan sesuai jadwal, pengendalian dan Maintenace pencatatan. Maintenance b. Perawatan pencegahaan yaitu jenis perawatan yang dilakukan dengan inter.al tertentu yang maksudnya untuk meniadakan kemungkinan terjadinya gangguan kemacetan atau kerusakan mesin. c. Perawatan koreksi yaitu jenis pememeliharaan yang dimaksudkan untuk mengembalikan mesin pada standar yang diperlukan, bisa berupa reparasi atau penyetelan bagian-bagian mesin. d. Cunning Maintenance adalah perawatan yang dilakukan sementara mesin masih dalam kondisi digunakan.
28 e. !hut *own Maintenace adalah perawatan yang hanya dilakukan bila mesin tersebut sengaja dihentikan. f. 7reak *own Maintenace adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan karena mesin benar-benar mati karena rusak. Akan tetapi kerusakan tersebut sudah diperkirakan sebelumnya g. Imergency Maintenace adalah jenis perawatan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan yang belum diperkirakan sebelumnya Dasar Perkem&an an Perawatan Pesawat . -. !ecera ,eknis, setiap program perawatan pesawat pada dasarnya adalah untuk mempertahankan relia ility pesawat pada tingkat tinggi $ inherent level%. Program perawatan pesawat tersebut meliputi tindak perawatan pesawat ) inspeksi terjadwal#tak terjadwal, ser.icing, penggantian komponen, perbaikan, o.erhaul, sur.eillance, recording, analisis, dan modifikasi. !emua kegiatan dalam tindak perawatan pesawat membutuhkan biaya. /amun karena biaya yang tersedia umumnya sangat terbatas, maka harus hemat. *engan demikian, program perawatan pesawat yang dianut dewasa ini didasarkan pertimbangan Reliability dan Ekonomis. 0. Pr" ram Perawatan Pesawat . Program Perawatan pesawat sesungguhnya adalah perwujudan dari manajemen perawatan pesawat, karena dalam program perawatan pesawat inilah proses perawatan pesawat yang efektif dan efisien $ekonomis% berusaha diwujudkan. 3aktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan program Perawatan pesawat adalah ) a. +perasional . Kesiapan pesawat untuk melayani beroperasi.
b. $o.n Time. *iusahakan pendek, meliputi seluruh proses mulai dari pelaporan, penyelesaian administratif, pengadaan suku cadang, waktu pengerjaan perawatan pesawat, inspeksi dan pelulusan. c. $istribusi "eker5aan. Pengaturan beban pekerjaan perawatan pesawat sesuai waktu perawatan pesawat untuk masing-masing items mesin yang harus dipelihara agar merata dan seimbang. d. #indarkan "era.atan "esa.at 6ang !erlebihan . ,indakan dimbil harus ekonomis tanpa mengurangi kehandalan pesawat. yang
e. *leksibilitas . Memungkinkan adanya penangguhan waktu perawatan pesawat atau penggantian suku cadang. Perkem&an an K"nsep Perawatan Pesawat 2. #ard Time. Merupakan konsep perawatan pesawat yang sangat tua. Perawatan pesawat dilakukan berdasarkan waktu yang sangat ketat. 7ila telah tiba waktunya untuk dilakukan pemeriksaan#inspeksi atau penggantian komponen#items atau o.erhaul, maka tindak perawatan pesawat harus dilaksanakan, walaupun pesawat masih dalam keadaan baik. Konsep perawatan pesawat ini sangat memboroskan
29 biaya. 4. +n /ondition . Konsep perawatan pesawat ini berkembang pada tahun 14(-. *engan konsep ini, perawatan pesawat baru dilakukan setelah terjadi kerusakan atau penyimpangan dari karakteristik kinerja $ performance characteristic% yang ditetapkan. Konsep perawatan pesawat ini ditetapkan pada komponen atau item yang kerusakannya tidak menimbulkan dampak yang membahayakan keselamatan atau menghambat operasi#produksi atau kerugian ekonomi yang berarti. Konsep ini merupakan perbaikan dari konsep .ard &ime, untuk dapat menghemat biaya perawatan pesawat. 15. /odition Monitoring Reliability Maintenance "rogram . Merupakan konsep perawatan pesawat mutahir sebelum <epang mengeluarkan konsep &otal Productive Maintenance $,PM%. Perawatan pesawat dilakukan berdasarkan hasil pengamatan#monitoring terhadap komponen#items, khususnya signifikan items, yaitu komponen#items yang dampak kerusakannya membahayakan keselamatan atau mengancam operasional. ,indak Perawatan pesawat dilakukan sebelum kerusakan terjadi yaitu pada saat komponen#itemsmenjelang batas ambang rusak. Konsep ini merupakan perbaikan dari konsep .ard &imedan )n condition, dikembangkan oleh 0oeing +ompany dengan sebutan +ondition Monitoring, kemudian berkembang menjadi reliebility maintenance program. Konsep ini semula hanya diterapkan pada perawatan pesawat terbang, namun karena terbukti dapat menghemat biaya perawatan pesawat &5 L (5 >, maka kemudian penerapannya berkembang sampai ke kendaraan, kereta api, kapal laut, mesin-mesin industri dan sebagainya. Pembahasan tentang &otal Productive Maintenance lebih jauh akan dibahas pada bab akhir naskah ini.
BAB I6 KEANDA,AN! -AINTAINABI,IT; DAN ASPEK5ASPEK ;AN. TERKAIT Fakt"r5$akt"r Keandalan %Relia&ility' . 1. 'elia ility dan Maintaina ility dalam lapangan ilmu manajemen di negara-negara maju sudah berkembang jauh maju ke depan, sedangkan di negara-negara berkembang seperti :ndonesia, mulai dikenal dan saat ini sedang berkembang. ?al ini berkaitan dengan makin kompleksnya, dan kecanggihan sistem yang mulai berada di :ndonesia. ;alaupun bidang ini relatif termasuk ilmu yang baru namun aplikasi yang berkaitan dengannya yaitu penggunaan konsep probabilita sehubungan dengan pembuatan tenaga listrik, sudah dikenal sejak tahun 14&5. Pastinya keberadaan dan diakuinya bidang ilmu ini di "!A setelah Perang *unia ke ::, ketika pemerintah Amerika mengaplikasikan konsep ini pada Cocket seri M1 dan M .
30 . !elama masa perang, Angkatan 7ersenjata "!A juga merasa perlunya peralatan yang handal $ relia le%, setelah berakhirnya perang berbagai studi yang berkaitan dengan reliability mulai diinisialisasikan, hasilnya cukup mengejutkan. !ebagai gambaran dua pertiga dan tiga perempat perlengkapan perang yang mereka miliki di bawah kondisi untuk bisa laik pakai dan memerlukan adanya suatu tindakan perawatan. Keluaran dari studi mereka adalah membentuk suatu komisi khusus untuk menanganinya, yang berkembang hingga sekarang. !ehingga pada akhirnya istilahistilah seperti 'elia ility ,ngineering %epartment , 'elia ility ,ngineer, dan 'elia ility ,ngineer Manager, terkenal berbagai kalangan industri besar, dan mereka juga mengaplikasikannya. &. *alam menentukan kebutuhan dukungan sistem, frekuensi dari perawatan menjadi parameter yang penting. 3rekuensi perawatan pada suatu item sangat tergantung pada keandalan item tersebut. !ecara umum, Ejika keandalan suatu sistem meningkat maka frekuensi perawatan akan menurun dan sebaliknya frekuensi perawatan akan meningkat jika keandalan suatu sistem menurun1. !istem yang tidak handal biasanya akan memerlukan perawatan yang ekstensive. *alam berbagai kejadian, kebutuhan dukungan logistik sangat dipengaruhi faktor-faktor keandalan. "ntuk itu pengertian dasar dari istilah dan konsep keandalan diperlukan. Te"ri Keandalan. (. "ntuk memahami beberapa teori keandalan maka perlu dipahami hal-hal sebagai berikut ) a. Pendeteksian ke a alan.Kegagalan fungsional dan kegegalan potensial dapat ditentukan dari performa sistem#komponen. *alam hal ini mungkin terdapat perbedaan cara penilaian terhadap kriteria kegagalan oleh beberapa pengamat misalnya awak pesawat, mekanisme skadron#skatek, mekanik bengkel#depo dan sebagainya. Perbedaan ini disebabkan oleh adanya ketidaksamaan pengertian tentang pendeteksian kegagalan dan operasinal tertentu. "ntuk menghindarkan hal tersebut, maka dalam pendeteksian dan pelaporan kegagalan perlu ditekankan pada dua faktor sebagai berikut ) 1% Pengamatan harus dalam posisi yang tepat untuk mengamati, lokasi fisik saat mengamati, dilaksanakan dalam rangka pemeriksaan peralatan yang dapat menentukan kondisi. % Pengamat harus mempunyai standar untuk dapat mengenali atau menentukan kondisi kegagalan, baik untuk kegagalan fungsional maupun potensi kegagalan. b. Dampak Ke a alan. *ampak kegagalan akan menentukan prioritas perawatan atau perbaikan perancangan yang dilakukan untuk mencegah kejadian yang tak diinginkan. *ampak ini dapat dikategorikan sebagai berikut ) 1% Kegagalan yang berdampak terhadap keselamatan, baik terhadap manusia ataupun peralatan. % &% Kegagalan yang berdampak terhadap kemampuan operasional. Kegagalan yang tidak mempunyai dampak terhadap operasi, tetapi
31 berdampak terhadap perbaikan langsung. (% *ampak kegagalan yang tidak ketihatan, karena tidak ada instrumentasi percatat, tetapi dapat menyebabkan kegagalan berganda. *engan demikian perioritas pertama yaitu berdampak terhadap kemanan yang paling penting untuk dipertimbangkan, sedangkan yang lainnya pada dasarnya akan berdampak terhadap faktor ekonomis. c. Pr"ses Ke a alan.Proses terjadi kegagalan dapat dibagi dalam dua macam ) 1% Ke a alan Pada K"mp"nen Sederhana . Proses kegagalan dari komponen sederhanan hanya disebabkan oleh satu jenis modus kegagalan $modus kegagalannya tidak beragam%. % Ke a alan Pada K"mp"nen K"mplek . Proses kegagalan dari komponen komplek dapat disebabkan oleh beberapa cara#modus kegagalan yang berada dan perlu diketahui hal-hal yang mendominasi modus kegagalan. !ebagai contoh, kegagalan engine dapat disebabkan beberapa penyebab tetapi yang paling menonjol adalah kegagalan engine yang ada kaitannya dengan faktor keamanan. -aintaina&ility %-'. +. !eperti halnya Keandalan $Celiability%, adalah erat kaitannya dengan karakteristik rekayasa dari sistem atau produk. ?al ini menyinggung tentang kemudahan, ketepatan, keselamatan dan keekonomisan suatu sistem dalam pendayagunaan tindakan perawatan. !uatu sistem seyogyanya direkayasa sehingga dapat dipelihara tanpa in.estasi waktu, biaya atau sumber daya lain $yakni personil, materiel, fasilitas, alat uji dsb% yang besar dan tanpa efek yang merugikan terhadap pengoperasian sistem tersebut. Maintaina ility adalah ke isaanAkemampuan suatu sistem untuk dipelihara dimanna perawatan merupakan serangkaian tindakan yang harus diam il untuk memper aiki atau mempertahankan suatu sistem dalam keadaan siap operasi. Maintainability merupakan parameter rekayasa, dan perawatan adalah hasil dari rekayasa. Maintainability juga bisa didefinisikan sebagai karakteristik dalam rekayasa yang dapat diekspresikan berkenaan dengan faktor-faktor frekuensi, waktuwaktu perawatan dalam lintas waktu tertentu. -. *efinisi yang lain tentang maintaina ility, adalah sebagai probabilita bahwa peralatan akan dapat dikembalikan ke kondisi tertentu di dalam periode waktu , yang diberikan, jika tindakan perawatan dikerjakan dengan prosedur-prosedur yang telah ditentukan dan keberadaan sumber daya yang diperlukan. <ika, $%t' adalah fungsi density probabilita terhadap waktu yang dibutuhkan untuk mempengaruhi tindakan $repair, o.erhaul atau replacement%, maka maintainability dari suatu peralatan dapat didefinisikan sebagai ) T
0 <elasnya, maintainability berkaitan terhadap standar rekayasa#desain dari suatu peralatan. *alam praktek, %istri usi ?og"Bormal merupakan penggambaran yang bagus terhadap waktu-waktu tindakan perawatan.
f ( t ) dt
32 /amun karena faktor kesulitan dalam merumuskan secara matematik, maka biasanya dikira-kira dengan distribusi eksponensial negatif. 0. Maintainability juga didefinisikan berdasarkan beberapa faktor kombinasi seperti) a. Karakteristik dari rekayasa dan pemasangannya yang diekspresikan sebagai probability suatu item akan disimpan pada kondisi khusus dalam periode waktu tertentu, bilamana perawatan diselenggarakan sesuai dengan prosedur dan sumber daya yang ditentukan. b. Karakteristik dari rekayasa dan pemasangannya yang diekspresikan sebagai probability suatu perawatan tidak akan membutuhkan sejumlah waktu yang melebihi dari periode yang ditentukan, bilamana sistem beroperasi sesuai prosedur yang ditetapkan. c. Karakteristik dari rekayasa dan pemasangannya yang diekspresikan sebagai probability bahwa biaya perawatan untuk suatu item tidak akan melebihi < rupiah per periode waktu yang diprogramkan, bilamana sistem dioperasikan dan dipelihara sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. 2. K"nsep -aintaina&ility. Irat dalam permasalahan ini adalah konsep maintainabilityN secara harfiah ini berarti kemudahan $sebuah mesin produksi% dipelihara. *alam arti selengkapnya, maintainability didefinisikan sebagai ) $Peluang se uah mesinAsistem yang rusak dapat selesai diper aiki dalam satu jangka waktu tertentu ila per aikan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang erlaku$. 7anyak hal yang menentukan apakah maintainability sebuah mesin tinggi atau rendah, diantaranya desain dari mesin tersebut relatif terhadap manusia perawatnya. :ni bisa berujud kelebihan, bisa pula kelemahan. Apapun ujudnya, harus diperhatikan dalam mendesain sistem#mesin. Mesin harus didesain sedemikian rupa sehingga $compati le$ dengan pemeliharanya. !uatu aliran dalam permasalahan ini bahkan berpendapat bahwa mesin harus sesuai dengan manusia yang nanti akan berurusan dengannya. 4. Perhatikan sebagai contoh, rancangan sebuah mesin yang sedemikian rupa keadaannya sehingga setiap kali akan melakukan penggantian sejenis suku cadang, pemelihara harus membongkar sejumlah komponen lain dari mesin itu terlebih dahulu. !etelah suku cadang yang bersangkutan dipasang, komponen-komponen lainnya dipasang kembali. *apat dibayangkan bagaimana tidak menyenangkannya upaya perawatan ini bila harus dilakukan seringkali sebagai bagian dari pre.entif maintenance. Akhir-akhir ini berkembang suatu ungkapan yang bagus berkenaan dengan hal ini, yaitu $ ahwa se uah mesin harus maintenance friendly $. 15. Adalah suatu hal yang sangat penting bagi para pengambil keputusan ketika menetapkan meisn-mesin mana yang harus dibeli $atau mesin-mesin bagaimana yang harus dibuat%, mengikutkan pertimbangan-pertimbangan maintainability, dalam kaitan ini, maintainability dari sudut manusianya. Mesin-mesin yang 9ramah9 terhadap manusia akan membuatnya menjadi lebih mudah dan lebih cepat dirawat. 7ahkan juga lebih memungkinkan ketelitian hasil perawatan yang lebih tinggi. !ejumlah desain yang umumnya menentukan tingkat maintainability dari sudut perawatan adalah )
33
H akses H penyetelan H perangkat built-in test H sirkuit H sambungan H display H kebutuhan tingkat skill H ukuran komponen H bentuk komponen H pencahayaan H peredam beban lingkungan
H pengangkutan H pencirian H kemamputukaran H kemudahgantian H pelumasan H pemasangan H pilihan komponen H redundansi H keselamtan H standarisasi H test points
BAB 6 FAKTOR D+K+N.AN S+K+ *ADAN. DAN A6AI,ABI,IT; Supply Supp"rt Fa3t"rs 1. 3aktor supply termasuk suku cadang dan kaitannya dengan persediaan sangat diperlukan untuk penyelesaian tindakan perawatan terjadwal dan tak terjadwal. Pada tiap tingkat perawatan, seseorang harus menentukan jenis suku cadangnya dan jumlah item yang harus dibeli dan disediakan. <uga perlu untuk diketahui bagaimana seringnya berbagai item harus dipesan dan jumlah item yang harus diadakan dalam suatu transaksi pembelian. Kebutuhan suku cadang awalnya berdasar pada konsep perawatan sistem yang didefinisikan dan ditentukan melalui <nalisa %ukungan ?ogistik (?-< C ?ogistic -upport <nalysis). !ecara esensial, jumlah suku cadang adalah fungsi dari laju kebutuhan dan termasuk pertimbangan terhadap ) a. !uku =adang Perbaikan $Cepair%, termasuk penggantian item aktual yang terjadi akibat dari tindakan perawatan pencegahan dan koreksi.
34 b. Penambahan tingkat persediaan spares untuk memenuhi item 9repaira&le9 di dalam proses jalannya perawatan. <ika ada cadangan item $dengan antrian panjang% pada perawatan tingkat sedang, atau di tingkat berat, item-item ini dengan jelas tidak akan dapat dipakai sebagai spares yang di daur ulang untuk tindakan-tindakan perawatan. Akibatnya persediaan lebih dari yang diharapkan atau kondisinya tekor#kehabisan stock $stock-out%. *alam membicarakan problem ini, akan menjadi jelas bahwa kemampuan peralatan pengetesan, personil, dan fasilitas-fasilitas yang langsung berakibat pada waktu perulangan perawatan, dan tambahan item-item spare yang dibutuhkan dalam perawatan, sangatlah penting. c. Penambahan tingkat persediaan dari spare dan repair parts guna memenuhi tenggang waktu pengadaan yang diperlukan untuk akuisisi item. !ebagai contoh ) *ata prediksi mungkin menunjukkan bahwa 15 tindakan perawatan memerlukan penggantian dari item tertentu akan terjadi dalam periode waktu - bulan dan memerlukan waktu 4 bulan untuk pesanan penggantian item dari supplier. d. ,ambahan tingkat persediaan spares untuk mengganti item yang dis3rap. :tem repairable dikembalikan ke perawatan tingkat sedang atau ke depot yang kadang-kadang langsung dibuang $yakni tidak diperbaiki%, karena melalui inspeksi diputuskan bahwa item tersebut tidak ekonomis jika diperbaiki. Pengakpkiran akan ber.ariasi tergantung pada penggunaan peralatan, lingkungan, perlakuan, dan kemampuan organisasi. Peningkatan laju pengapkiran umumnya akan mengakibatkan peningkatan kebutuhan spare-parts. . *alam meninjau pertimbangan yang sedang atau akan dikerjakan terhadap kepentingan tertentu dalam penentuan kebutuhan spare sebagai akibat dari penggantian dalam performansi perawatan koreksi, maka faktor-faktor utama yang dilibatkan dalam proses ini adalah ) a. b. c. Keandalan suatu item untuk dicadangkan. <umlah item yang digunakan dan biaya#'ngkos $=ost%. Probabilita yang dibutuhkan dimana spare akan ada jika diperlukan.
d. Aplikasi tingkat kekritisan item sehubungan dengan tingkat kesuksesan misi. Penggunaan faktor-faktor probabilita dan keandalan akan disajikan pada pembahasan di bawah ini, dengan disertai contoh-contoh aplikasi kuantitatif yang mendekati kenyataan di lapangan. =ontoh-contoh disini tentunya tidak persis seperti yang terjadi di lapangan, demikian juga masalah angka perhitungan yang digunakanpun tidak sebagaimana yang terjadi sebenarnya, hal ini untuk memudahkan para Karbol guna dapat menerima dan memahami model kuantitatifnya. Kenyataan sebenarnya bisa lebih kompleks atau bahkan mungkin lebih mudah. &. *alam menentukan jumlah suku cadang, seseorang harus mempertimbangkan tingkat proteksi yang diinginkan $ safety stock%. ,ingkat proteksinya adalah nilai P dalam persamaan diatas. ?al ini adalah merupakan /ilai Kemungkinan mempunyai spares yang tersedia jika dibutuhkan. Makin tinggi tingkat proteksinya, makin esar jumlah spares yang di utuhkan . ?asilnya mengakibatkan beaya lebih tinggi untuk
35 pengadaan item dan perawatan persediaan. ,ingkat proteksi atau faktor keamanan adalah suatu kendala yang berlawanan terhadap resiko kehabisan persediaan. <ika menentukan jumlah spare-parts seseorang seyogyanya mempertimbangkan kebutuhan operasi sistem $yakni ) Keefektifan sistem, dan Ketersediaan#a.ailability%, dan mengembangkan tingkat-tingkat yang mencukupi pada tiap lokasi dimana perawatan koreksi dikerjakan. Perbedaan tingkatan dari perawatan koreksi mungkin mencukupi untuk item-item yang berbeda. !ebagai contoh, kebutuhan spares guna mendukung komponen-komponen peralatan utama yang sangat kritis terhadap kesuksesan suatu misi, mungkin berdasarkan pada satu faktorN item bernilai tinggi atau berharga tinggiN mungkin ditangani secara berbeda dari pada item-item berharga rendah. *alam sembarang kejadian, keseim angan yang optimum antara tingkat persediaan dan eaya sangatlah diperlukan . (. *alam pembicaraan selanjutnya, seseorang perlu membahas bukan hanya faktor permintaan untuk spares, tetapi menge.aluasi faktor-faktor ini dalam pengertian keseluruhan kebutuhan in.entory. ,erlalu banyak persediaan, idealnya mungkin berpengaruh terhadap permintaan spares. 7agaimanapun hal ini mahal dengan banyaknya modal yang tertahan dalam persediaan. !elanjutnya, banyak pembuangan percuma mungkin terjadi, khususnya jika perubahan sistem dilaksanakan dan komponen-komponen menjadi ketinggalan jaman $ o solete%. !ebaliknya terlalu sedikit dukungan, berakibat dalam /ilai Kemungkinan dan penyebab tidak beroperasinya sistem, karena kehabisan stock $ stock"out%, yang mana dapat juga menjadi mahal. "mumnya yang dikehendaki adalah mendapatkan keseimbangan ekonomi antaraN jumlah item dalam persediaan, pada setiap titik-titik waktu yang diberikan, frekuensi dari transaksi pembelian pesanan, dan jumlah item per pembelian pesanan.
Aambar +-1 ) !iklus :n.entori ,eoritis +. Aambar +-1 menampilkan suatu siklus persediaan secara grafik. :lustrasi
36 tersebut mengasumsikan tenggang waktuA?ead &ime, dan permintaan terhadap item konstan $yakni) 6aju Kerusakan%. Kekurangan stock dilukiskan oleh garis +onsumption, jika stock berkurang pada tingkat tertentu $yang ditandai%, tambahan item dipesan $digambarkan pada reorder point% dalam waktu yang cukup untuk mengijinkan pemenuhan suplai sebelum kondisi stock"out terjadi. :stilah-istilah yang ditandai dalam gambar secara singkat didefinisikan sebagai) a. +perating 7evel. Menjelaskan jumlah dari item material dibutuhkan guna mendukung operasi normal sistem, dalam inter.al antara pesan dan kedatan an pengiriman material. b. Safety Stock. ,ambahan stock yang dibutuhkan guna memenuhi permintaan tidak terduga, repair dan waktu siklus ulang, pipeline, tenggang waktu pengadaan, dan penundaan-penundaan yang tak terlihat. c. Reorder /ycle. :nter.al waktu antara pesanan yang successi.e.
d. "rocurement 7ead Time. <angkauan waktu dari tanggal pesanan untuk menerima pengiriman di dalam persediaan. ?al ini meliputi ) 1% ,enggang waktu administrasi dari tanggal mana keputusan dibuat, untuk mengawali suatu pesanan sesuai bukti pesanan $resi% dari pemesan pada suplier. % ,enggang waktu produksi atau waktu dari diterimanya pesanan oleh pemasok $suplier% untuk memenuhinya dari pabrik terhadap item yang dipesan. &% ,enggang waktu deli.ery dari pemenuhan pabrik untuk menerima item dalam persediaan. ,enggang waktu deli.ery termasuk pipeline. e. "ipeline. <arak antara pemasok dan pelanggan $konsumen%, dihitung dalam hari dari suplai. <ika aliran barang konstan diasumsikan dengan waktu transit &5 hari, dan laju konsumsi adalah satu item per hari, maka &5 item akan diperlukan dalam pipeline sepanjang waktu. Peningkatan permintaan akan memerlukan item lebih banyak di pipeline. f. +rder "oint $'.P.%. ,itik dalam waktu jika pesanan diawali untuk tambahan jumlah spare#repair parts. ,itik ini sering berkaitan terhadap tingkat persediaan yang diberikan $setelah persediaan berkurang pada titik tersebut%. Fakt"r5$akt"r Peralatan Pendukun dan Pen u(i -. Kategori umum dari peralatan pendukung dan penguji mungkin termasuk spektrum yang luas dari item-item, sepertiN peralatan pengujian elektronik untuk menguji ketepatan, special jigs B fiDtures, tangga-tangga perawatan, mechanical test eJuipment, dan semacamnya. :tem-item ini dalam berbagai campuran dan konfigurasinya mungkin diperuntukkan untuk lokasi-lokasi perawatan yang berbeda, dan secara geografis disebar ke seluruh fasilitas opersai dan perawatan. 7agaimanapun tanpa mempertimbangkan terhadap aplikasi dari aslinya, objektifnya adalah guna memenuhi item yang benar untuk pekerjaan yang dikehendaki, pada
37 lokasi yang benar, dan jadwal sesuai yang ditentukan. *isebabkan adanya perbedaan terhadap peralatan pendukung dan penguji untuk suatu sistem, adalah sulit untuk menspesifikasikan pengukuran kuantitatifnya, dimana secara umum dapat diaplikasikan. Pengukuran-pengukuran tertentu cocok untuk peralatan pengetesan elektronik, tolok ukur lain aplikatif terhadap peralatan gorund handling, dsb. !elanjutnya, lokasi dan aplikasi tertentu dari suatu item peralatan pengujian, mungkin juga menghasilkan pengukuran berbeda. !ebagai contoh ) suatu item dari peralatan pengetesan elektronik yang digunakan mendukung pada perawatan tingkat ringan, mungkin mempunyai perbedaan reJuirement dibandingkan item yang sama yang digunakan pada perawatan tingkat sedang, yang diselesaikan dalam lokasi terkontrol. 0. ;alaupun semua requirement dari peralatan pendukung dan penguji pada tiap tingkat perawatan, dipertimbangkan menjadi relatif penting terhadap kesuksesan operasi sistem, pengujian atau tempat pengetesan di fasilitas perawatan tingkat sedang dan berat adalah perlu perhatian khusus, sepanjang item-item tersebut sepertinya untuk mendukung sejumlah elemen sistem pada lokasi-lokasi pengguna $consumer% yang berbeda. *alam hal ini, fasilitas perawatan sedang mungkin ditugasi guna memenuhi dukungan perawatan koreksi yang diperlukan untuk sejumlah besar elemen-elemen sistem yang disebarkan ke seluruh lokasi sistem. ,entunya hal ini berarti, berbagai item $yang semua diperuntukkan pada tingkat perawatan sedang% akan tiba dari berbagai pemakai pada waktu-waktu yang berbeda. 2. <ika menentukan reJuirement peralatan pengujian yang spesifik untuk bengkel $shop%, seseorang harus dapat menentukan ) a. <enis item-item yang akan dikembalikan ke bengkel untuk dipelihara.
b. 3ungsi pengujian untuk diselesaikan, termasuk parameter-parameter performansi yang diukur, sebagaimana ketepatan dan toleransi-toleransi yang dibutuhkan untuk setiap item. c. 3rekuensi yang diantisipasi dari fungsi-fungsi test per unit dari waktu, jenis dan frekuensi dari yang kembali ke bengkel, adalah didasarkan pada konsep perawatan dan data keandalan sistem. 4. *istribusi dari waktu-waktu kedatangan untuk item-item tertentu sering eksponensial negatif, dengan jumlah kedatangan item dalam periode waktu tertentu mengikuti distribusi Poisson. :tem-item yang datang di bengkel, mungkin segera diproses, atau menunggu dalam antrian $Jueue% tergantung pada ketersediaan B kesiapan $a.ailability% dari peralatan pengujian dan personil pelaksana yang diperlukan pada fungsi-fungsi perawatan. <ika menge.aluasi proses pengetesan itu sendiri, seyogyanya menghitung kebutuhan-kebutuhan utilisasi peralatan penguji yang diantisipasi $yakni jumlah total dari waktu $on"station$ dibutuhkan per hari, bulan atau tahun%. ?al ini dapat diestimasi dengan mempertimbangkan distribusi waktu repair untuk berbagai item yang datang di bengkel. 7agaimanapun lintasan waktu yang terakhir $ultimate%, mungkin secara signifikan dipengaruhi, dan tergantung pada manual, semi automatic, atau full automatic dari metoda-metoda pengetesan yang dipakai. 15. *iketahuinya kebutuhan utilisasi peralatan pengetesan, adalah perlu guna menentukan antisipasi Celiability dan Maintainability dari konfigurasi peralatan uji yang sedang dipertimbangkan untuk aplikasi. <adi dalam hal ini harus mempertimbangkan nilai M,7M, dan M*, untuk peralatan uji itu sendiri. <elasnya, konfigurasi peralatan uji
38 harus lebih handal dari pada komponen-komponen sistem yang diuji $tested%. <uga dalam contoh-contoh dimana kerumitan peralatan uji tinggi, sumber daya yang diperlukan mungkin luas#eDtensi.e $yakni frekuensi kebutuhan untuk kalibrasi terhadap peralatan uji dibandingkan standard utama dan kedua di dalam lingkungan ruangan yang bersih%. *alam pengertian ini, itulah kebutuhan guna menentukan waktu bahwa peralatan yang akan dapat melaksanakan fungsinya seperti yang dikehendaki.
11. Ketentuan-ketentuan akhir dari reJuirement untuk peralatan uji di dalam fasilitas perawatan diselesaikan melalui suatu analisa dari berbagai alternatif kombinasi sepertiN laju kedatangan, panjang antrian, waktu proses pengetesan di station, dan atau jumlah dari station pengetesan. Pada dasarnya melibatkan teknik antrian model chanel tunggal, atau situasi multi chanel. !ejalan dengan konfigurasi perawatan menjadi makin rumit, melibatkan banyak .ariabel $diantaranya aslinya adalah probabilistik%, maka analisa Monte =arlo mungkin lebih tepat. *alam sembarang kejadian, untuk ini mungkin berbagai alternatif ser.icing yang dapat dikerjakan dan pendekatan campuran lebih disenangi. Fakt"r5$akt"r Or anisasi 1 . ,olok ukur yang berkaitan dengan organisasi perawatan, pada dasarnya sama dengan faktor-faktor dimana berlaku umum untuk semua organisasi. *ari sudut pandang umum tersebut, yang berhubungan dengan dukungan logistik antara lain) a. ;aktu tenaga kerja perawatan langsung untuk setiap kategori personil, atau tingkat keahliannya diperluas dalam akti.itas-akti.itas performansi perawatan sistem. ;aktu tenaga kerja $buruh% mungkin dipecah lagi untuk dapat meliputi baik itu terjadwal dan tak terjadwal, serta perawatan secara indi.idu. ;aktu buruh mungkin diekspresikan dalam ) 1% Maintenance manhours per system operating hour $MM?#'?%.
% Maintenance manhours per mission cycle $or segment of a mission%. &% (% Maintenance manhours per month $MM?#Month%. Maintenance manhours per maintenance action $MM?#MA%.
b. ;aktu buruh tidak langsung yang diperlukan untuk mendukung akti.itasakti.itas perawatan sistem $yakni overhead factors%. c. 6aju atrisi personil atau turn over rate $dalam persen%.
d. 6aju pelatihan personil atau pekerja harian dari pelatihan formal per tahun dari dukungan dan operasi sistem. e. <umlah pesanan pekerjaan perawatan per unit waktu $yakni ) minggu, bulan atau tahun% dan rata-rata waktu yang dibutuhkan guna pemrosesan pesanan pekerjaan. f. Cata-rata waktu tunda administrasi, atau rata-rata waktu dari ketika suatu item mulai diterima untuk perawatan sampai dengan di tempat bilamana perawatan aktif pada item tersebut secara nyata dimulai. 1&. <ika membicarakan keseluruhan spektrum logistik dan desain untuk kemudahan dukungan, elemen organisasi adalah kritis terhadap keefektifan dan kesuksesan jalan kehidupan dukungan sistem. <umlah personil yang tepat dan keahliannya mesti tersedia jika diperlukan, dan indi.idu-indi.idu yang ditugasi pada pekerjaan yang berkaitan harusnya dilatih dan dimoti.asi secara baik $sempurna%. !ebagaimana
organisasi lainnya, adalah penting untuk membuat tolok ukur terhadap keefektifan organisasi dan produkti.itasnya. Fakt"r5$akt"r Fasilitas 1(. 3asilitas diperlukan guna mendukung akti.itas-akti.itas yang berkaitan terhadap penyelesaian tugas-tugas perawatan aktif, pemenuhan fungsi pergudangan untuk spare B repair parts, keberadaan perkantoran untuk fungsi-fungsi administrasi yang berkaitan. ;alaupun tolok ukur kuantitatif yang spesifik dikaitkan dengan fasilitasfasiltas mungkin secara signifikan berbeda dari satu sistem ke yang lain. 3aktor-faktor ini berikut ini menjadi rele.an untuk dipertimbangkan dalam kebanyakan contoh) a. ;aktu pemrosesan item atau ,A, $ &urn <round &ime%, yaitu lintas waktu yang diperlukan guna memproses suatu item untuk perawatan, mengembalikannya ke status operasional penuh. b. "tilisasi fasilitas, contohnyaN ratio dari utilisasi waktu terhadap waktu yang tersedia untuk penggunaan, dan persentase utilisasi dalam pengertian terhadap kekosongan ruangan. c. "tilisasi energi, di dalam performansi perawatan, sebagai contohN unit konsumsi dari energi per tindakan perawatan, beaya konsumsi energi per kelipatan waktu atau per tindakan perawatan, dsb. d. ,otal beaya fasilitas untuk dukungan dan operasinya sistem, contohN total beaya per bulan, beaya per tindakan perawatan, dsb. Fakt"r5$akt"r Transp"rtasi dan Penan anannya. 1+. Kebutuhan-kebutuhan transportasi termasuk pergerakan manusia dan sumber daya materiil, antara sumber-sumber suplai dan berbagai lokasi dimana akti.itas perawatan diselesaikan. !ecara lebih spesifik, personil dan materiil sering dikirim dari fasilitas perawatan yang jauh ke lokasi yang memerlukan guna memenuhi dukungan perawatan lapangan. !elanjutnya, item-item peralatan yang memerlukan repair lebih mendalam, dikirimkan dari lapangan ke perawatan tingkat sedang atau perawatan pabrik. *alam kaitan ini, transportasi memainkan peranan penting#utama dalam bidang dukungan logistik. <ika menge.aluasi keefektifan transportasi, harus memperhatikan faktor-faktor seperti ) a. Coute ,ransportasi. Antar negara, antar benua, dalam suatu negara, jumlah dan macam warga negara yang terlibat, reJuirement emigrasi atau pabean, dsb. b. Kapasitas dan Kemampuan ,ransportasi. <enis transportasi $KA, "dara, Kapal laut, <alan raya, !ungai, dsb.%, .olume dari barang-barang yang diangkut, jumlah item yang diangkut, per tahun berapa ton, berapa Km, dsb. c. ;aktu ,ransportasi. <angka dan jarak pendek dan#atau panjang, ratarata waktu transportasi, dsb. 3aktor ini tentunya penting khususnya pada aplikasi pengangkutan personil, spare parts, dan sumber daya yang berhubungan guna mendukung akti.itas perawatan.
d. 7eaya ,ransportasi. Misalnya beaya pengiriman, beaya transportasi per ton per mil, beaya pengepakan dan angkutan, beaya angkat dan angkut per tahun, dsb. 1-. 3aktor-faktor transportasi dan penanganannya adalah penting dihadapkan pada desain sistem untuk kemudahan pengangkutan dan fasilitas. Kebutuhan transportasi harus didefinisikan, dan sistem $beserta elemen-elemennya% harus dirancang sehingga kebutuhan akti.itas transportasi dan penanganannya dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. 3aktor-faktor yang ditandai disini, khususnya beaya dan waktu transportasi, adalah diperlukan sebagai masukan parameter-parameter dalam melaksanakan dukungan logistik serta analisa 6==. Fakt"r5$akt"r Piranti ,unak 10. "ntuk kebanyakan sistem, software telah menjadi elemen utama dukungannya. ?al ini secara khusus benar, dimana automatisasi, aplikasi komputer, data ase digital, dan semacamnya digunakan dalam penyelesaian terhadap fungsi-fungsi logistik dan perawatan. 12. -oftware mungkin die.aluasi dalam pengertianN tingkatan bahasa program komputer atau kerumitannya, panjang program berdasarkan jumlah baris source program, beaya per perawatan sub program atau sejenisnya. ;alaupun software tidak mengalami penurunan dengan cara yang sama seperti peralatan, namun keandalan dari suatu software tetap penting dan harus diukur. *ewasa ini telah banyak diskusi tentang bagaimana mengukur keandalan software, dan tetap belum ada persetujuan yang komplit seperti pengukuran-pengukuran atau tingkat performansi yang dapat diterima. 7agaimanapun, salah satu definisi -oftware 'elia ility adalah pro a ilita operasi software e as kerusakan (failure free) dari komponen software atau sistem dalam lingkungan dan waktu yang tertentu . Kerusakan didefinisikan sebagai kedatangan yang tidak dapat diterima terhadap beroperasinya program dari reJuirementnyaN dan rusak atau fault adalah cacat $ defect% yang menyebabkan kerusakan. 14. *alam banyak kejadian, kerusakan terjadi pada awal pengembangan software, dan !oftware Celiability adalah fungsi dari jumlah waktu yang telah menjadi sifat terdapatnya error di dalam software, dimana tidak dapat dihilangkan. Kesalahankesalahannya mungkin diklasifikasikan sebagai logika yang hilang, salah address, hilangnya komentar program, pro lem regresi atau integrasi, pro lem perhitungan atau kalkulasi, dan atau pro lem"pro lem dikumentasi yang umum terjadi . 7iasanya pengukurannya, dalam jumlah error per 1555 baris source program. 7ahasa komputer tingkat tinggi akan lebih sedikit errornya, sepanjang lebih sedikit baris yang dibutuhkan waktu menulis, karena sudah uilt"in li rary yang diperlukan oleh pemrogram. 5. *alam spesifikasi dan pengembangan software sistem, faktor pengukuran yang aplikatif harus diidentifikasi dan sistem harus die.aluasi yang meliputiN bukan hanya peralatan dan faktor-faktor personil, tetapi faktor-faktor software juga harus diperhatikan. Kebutuhan sumber daya dukungan logistik untuk keseluruhan sistem, meliputi pertimbangan terhadap peralatan, personil, fasiltas, data, consumeable dan software itu sendiri.
Pertim&an an Pen adaan Peralatan4Sistem Baru dan Kepedulian . 1. Kebanyakan dalam pembelian peralatan baru di perusahaannya kurang memperhatikan hal-hal yang seharusnya dipatuhi. !ering pelaksanaannya justru karena adanya unsur-unsur yang tidak rele.an, seperti misalnya adanya kolusi atau bentuk perskongkolan lain yang jauh dari memperhatikan kualitas barang yang dibeli. Kondisi ini lebih sering terjadi khususnya pada perusahaan pemerintah, walaupun kenyataannya pada perusahaan swasta juga terjadi. "ntuk itu rencana pembelian Peralatan#!istem baru, perlu terlebih dahulu menggunakan pertimbangan8 pertimbangan sebagai berikut ) a. /ar a %""rice"&. *alam membeli !istem baru hendaknya memperhatikan masalah harga dan keseimbangannya terhadap kualitas barang, bukan berdasarkan hal lain yang tidak rele.an. b. Kualitas %"8uality"&# Pertimbangan masalah kualitas merupakan hal mendasar dalam pembelian peralatan. 7iasanya barang dengan kualitas tinggi harganya mahal, namun hal ini tidak sepenuhnya benar, <epang telah membuktikan mampu memproduksi sistem berkualitas tinggi dengan harga relati.e murah, dibandingkan dengan barang yang sama produksi negaranegara barat. "ntuk itu pertimbangan kualitas tetap yang terpenting, asal memperhatikan keseimbangannya dengan harga, keandalan ataupun hal lainnya. c. Keandalan %"Reliability"& . Keandalan berkaitan langsung dengan perawatan dan kualitas, barang dengan keandalan tinggi akan sedikit mengalami kerusakan dan sedikit membutuhkan perawatan. *isamping itu, barang dengan keandalan tinggi bisa dipastikan kualitasnyapun tinggi, dan bagi mesin-mesin industri hal ini sangat penting, terutama kaitannya dengan keselamatan kerja dan tercapainya $Dero <ccidents$. Pertimbangan masalah keandalan hendaknya selalu diperhatikan dalam setiap pembelian barang. d. Kemudahan Dipelihara %"Maintainability"& . *ari sudut pandang perawatan faktor ini termasuk penting, karena berkaitan langsung dengan kelanjutan hidupnya sistem selama dalam masa pemakaian. Makin tinggi faktor ini akan makin memudahkan perawatan sistem yang kita miliki. e. Keistimewaan Bentuk %"*eatures"&# *ari sudut pandang perawatan hal ini memang tidak begitu penting, namun dikaitkan dengan masalah kemudahan dipelihara, segi estetika dan penampilan peralatan, masalah 9features9 perlu kiranya masuk dalam pertimbangan dalam pembelian sistem baru. f. Fasilitas %"*acilities"&. 3asilitas yang dimaksud disini antara lain adalah ) fasilitas purna jual, fasilitas dukungan suku cadang, fasilitas dukungan piranti lunak untuk kelancaran perawatan $seperti misalnya) &echnical Manual, &echnical )rder, -ervice 0ulletin ds .) . ?al ini penting untuk kemudahan perawatan dan kelangsungan hidupnya sistem yang dibeli. g. Pen iriman %"$elivery"&3 3aktor ini berkaitan langsung dengan kelancaran dukungan suku cadang yang sangat diperlukan dalam perawatan sistem. "ntuk itu sebelum melaksanakan pembelian peralatan atau sistem
1 David J. Smith, Reliability and Maintainability in Perspective (Practical, contractual, commercial and software aspects), 2nd Edition 1985, Macmillan Pu li!h"# $%D., $ondon.
yang baru, hendaknya mempertimbangkan juga masalah $delivery9 ini. Ketujuh faktor tersebut oleh *a.id <. !mith diilustrasikan seperti dalam Aambar +- di bawah ini )
Aambar +- ) 3aktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pembelian Peralatan#!istem *alam menggunakan ketujuh faktor tersebut perlu adanya suatu pengalaman tersendiri, karena seninya adalah bagaimana kita dapat menyeimbangkan faktor-faktor tersebut tanpa merugikan pihak-pihak yang terkait dan misi utama tetap tercapai dengan baik.
BAB 6I OR.ANI:ATIONA, -AINTENAN*E %PE-E,I/ARAAN TIN.KAT RIN.AN' +mum 1. Pada 7ab M:, M:: dan M::: akan diperkenalkan pola perawatan pesawat yang digunakan oleh ,/: A". Pelaksanaan perawatan pesawat dilingkungan ,/: A" tersebut sesuai dengan buku 7P&A $7uku Pedoman Pelaksanaan Pemeliharaan Alutsista% yang tertuang dalam P," /o. 1& yang dikeluarkan oleh Koharmatau sebagai pedoman pelaksanaannya. !elanjutnya, pedoman tersebut ditingkat pelaksana perawatan pesawat tingkat ringan, sedang dan berat dijabarkan dalam suatu Prosedur ,etap di !kadron "dara, !kadron ,eknik dan *epo Pemeliharaan. . Pelaksana perawatan pesawat tingkat ringan dilaksanakan oleh !kadron "dara. !ecara umum, batasan pemeliharaan tingkat ringan meliputi ) !efore451fter *light /heck! 9eekly -nspection: "eriodic "hase -nspection: Trouble Shooting dan 9ashing. Pemeriksaan Se&elum Ter&an %!efore *light /heck ' &. 0efore flight check dilaksanakan sebelum penerbangan baik di home ase maupun di luar dengan tujuan untuk mengetahui kondisi awal pesawat secara general baik komponen, system maupun structure pesawat setelah C'/ $'emain )ver Bight%. Kegiatan efore flight check biasanya meliputi ) a. b. c. d. e. f. ,*terior (nspection. (nterior (nspection. ,ngine (nspection. Bavigation -ystem (nspection. +ommunication -ystem (nspection. .ydraulic -ystem (nspection.
0efore flight check dilaksanakan oleh <M", P<M" atau load master yang akan melaksanakan penerbangan dan dibantu oleh ground crew. 5ork sheet 0efore =light +heck ditandatangani oleh <M" : dan captain pilot sebagai tanda bahwa telah dilaksanakan pengecekan. Pemeriksaan Setelah Pener&an an %1fter *light /heck' (. <fter =light +heck dilaksanakan setelah selesai penerbangan baik di home ase maupun diluar home ase. Khusus untuk penerbangan di luar home ase, <fter =light +heck dilaksanakan pada akhir rute dimana pesawat akan C'/. ,ujuan
dilaksanakannya <fter =light +heck adalah untuk mengetahui kondisi akhir pesawat secara keseluruhan baik komponen, system maupun structure pesawat yang meliputi ) a. b. c. d. ,ksterior (nspection. (nterior (nspection. ,ngine (nspection. (nspection of leakage. uan %Weekly Inspe3ti"n'
Pemeriksaan -in
+. 5eekly (nspection dilaksanakan setiap minggu terhadap semua pesawat yang berstatus Oservicea leE. Pelaksanaan 5eekly (nspection dipimpin oleh <M" atau inspektor dan menjadi tanggung jawab komandan 3light Pemeliharaan untuk dilaporkan kepada Kepala !eksi Pemeliharaan. Pelaksanaan 5eekly (nspection disesuaikan dengan kartu kerja, meliputi ) a. b. c. d. e. f. g. ,ksterior (nspection. (nterior (nspection. ,ngine (nspection. 0attery (nspection (nspection of leakage. ?u ricating if necessary. 'egreasing if necessary.
Pen3u3ian Pesawat %1ircraft 9ashing ' -. 5ashing <ircraft dilaksanakan setiap satu bulan sekali di Pencucian pesawat juga dilaksanakan apabila ) home ase.
a. Pesawat melaksanakan )ver -ea Mission, dengan tuuan untuk menghindari korosi. b. !ebelum P:, dengan tujuan untuk membersihkan kotoran, oli dan grease yang sudah kurang baik sehingga pada saat pelaksanaan indock dapat mempermudah inspeksi dan diganti dengan yang baru. Pemeliharaan Ter(adwal %"eriodic "hase -nspection ' 0. Pelaksanaan P: di !kadron "dara $sesuai dengan 7P&A tentang batas kewenangan pemeliharaan tingkat ringan%. Pelaksanaan P: dipimpin oleh seorang perwira sebagai perwira proyek $payek% dan beranggotakan :nspektor Kelaikan "dara,
Pelaksanaan P:
a. "re $ock. *alam tahap ini dilaksanakan pencucian pesawat dan ground run untuk mengetahui performance awal pesawat. b. -n $ock. *alam tahap ini dilaksanakan inspeksi yang meliputi e*terior inspection, interior inspection, engine @ accesories inspection, hydraulic inspection, navigation @ communication system inspection, leakage inspection, penggantian oil @ fuel filter, lu ricating dan regreasing serta melaksanakan penindakan trou le apabila saat pre dock ditemukan trou le. c. "ost $ock. *alam tahap ini dilaksanakan pengecekan dan ground run untuk mengetahui performance akhir setelah melewati tahap in dock. Apabila diketemukan trou le atau kekurangan dalam performance akan dilaksanakan perbaikan dan penindakan. d. *inal /heck. *alam tahap ini dilaksanakan pengecekan akhir semua sistem dan ground run untuk memastikan performance akhir pesawat. e. Maintenance *light Test *light . *alam tahap ini dilaksanakan maintenance flightAtest flight untuk mengecek performance pesawat secara terbatas $sesuai trouble shooting yang ada%. !etelah pelaksanaan P:, dikeluarkan surat kelulusan pemeliharaan yang ditandatangani oleh Payek, :nspektor Kelaikan "dara dan diketahui oleh Kepala !eksi Pemeliharaan. !urat Kelulusan Pemeliharaan tersebut ditempelkan di log ook sebagai bukti bahwa pesawat sudah dinyatakan laik terbang. Penindakan Trouble Shooting 2. Penindakan trou le shooting dilaksanakan apabila pesawat mengalami kerusakan atau memerlukan penggantian komponen sesuai dengan tingkat kewenangan yang diatur dalam 7P&A. 7atas kewenangan yang dapat dilaksanakan di !kadron "dara mencakup perbaikan atau penggantian komponen terbatas yang bersifat tidak mengubah struktur pesawat. 4. Pelaksanaan penindakan trou le shooting yang berada di home ase dikoordinir oleh *uty Pemeliharaan, dilaksanakan oleh <M", 6M dan P<M" yang selesai melaksanakan penerbangan dengan pengawasan :nspektor ?armatsista sesuai dengan sistemnya. Pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan pada remark yang ditulis dalam log ook oleh penerbang dan diterjemahkan dalam bentuk 5ork )rder yang dikeluarkan oleh Kepala !ub !eksi Pemeliharaan. 5ork )rder berisi tentang jenis kerusakan yang harus diperbaiki dan personel yang menangani baik inspektor maupun mekanik. 5ork )rder disampaikan kepada Kepala !eksi Pemeliharaan atau Komandan 3light Pemeliharaan untuk pelaksanaannya. "ntuk penindakan trou le apabila pesawat berada diluar home ase dapat dilaksanakan oleh crew yang bersangkutan dan disahkan oleh <M" : sebagai wakil Kepala !eksi Pemeliharaan. 15. Apabila dalam penindakan trou le tersebut memerlukan penggantian komponen, %uty Pemeliharaan melaporkan kepada Kepala !eksi Pemeliharaan atau Komandan 3light Pemeliharaan untuk mendapat persetujuan dalam penggantiannya.
!etelah penindakan trou le selesai, hasil penindakan ditulis di dalam log diparaf oleh mekanik untuk kemudian disahkan oleh Kasihar.
Pil"t Pelaporan#6og book 0-+4P0-+
ook dan
6aporan penindakan
Inspekt"r @ -ekanik
T+T
-ekanisme Permintaan dan Penerimaan Baran 4K"mp"nen 11. Apabila saat penindakan trou le shooting diperlukan komponen pengganti, maka mekanik segera membuat bon permintaan barang ke ,itik 7ekal $,7% !kadron "dara. ,7 kemudian mengecek stock dan mengambil ke AP6 serta membuat bentuk (5 55 sebagai laporan pengeluaran barang. 7entuk (5 55 tersebut ditandatangani oleh mekanik, staf ,7 serta Kepala !eksi Pemeliharaan. Apabila AP6 tidak mempunyai stock komponen yang dimaksud, ,7 bisa berkoordinasi dengan titik bekal !katek dan P& *epohar untuk mengetahui stock yang ada. ?asilnya dilaporkan kepada AP6 untuk dibuatkan bentuk (5 5 tentang permintaan komponen untuk dikirim ke AP6. AP6 mengirimkan komponen tersebut ke ,7 !kadron udara dengan bentuk (5 55. "ntuk P& *epohar, perlu di&uatkan tele ram permintaan &aran yan di&uat "leh Kasiharmatsista ,anud dan dikirim ke K"mandan Dep"har se&a ai dasar pem&uatan &entuk =>??>#
TB SKAD+D
.P,
Komponen 7entuk (5 5 B Cadoigram dari ?armatsista
Komponen
7entuk (5 5 TB Skatek
Komponen P7 DEPO/AR
-ekanik
Dukun an Pener&an an
1 .
"arking. a.
Parkir di dalam hanggar. 1% % &% (% +% Posisi nose wheel harus OcenterE. ,empatkan pesawat di atas lantai yang permukaannya datar. Pasang wheel chock pada salah satu M6A. 6epaskan emergencyAparking rake. 5ing flaps F:GE, trim ta s FnetralE, gust lock lever FlockE.
-% &owing ar tetap terpasang untuk mempermudah menarik pesawat saat emergency. 0% 2% b. Pasang tutup pada pitot tu e, engine air intake dan e*haust. Pintu pesawat tidak terkunci.
Parkir di luar hanggar $short time parking). 1% Posisi nose wheel harus OcenterE.
% ,empatkan pesawat di atas permukaan tanah yang datar dan keras. &% (% +% -% 0% 5ing flaps F:GE, trim ta s FnetralE, gust lock lever FlockE. Aunakan emergency Aparking rake . Pasang wheel chock pada salah satu M6A. +over pitot tu e terpasang. &orque link arm terpasang.
c.
Parkir di luar hanggar di luar home ase $C'/%. 1% % &% (% +% -% Parkir dilaksanakan menghadap arah angin# up wind. Posisi nose wheel harus OcenterE. &orque link arm terpasang. Aunakan emergencyAparking rake posisi FonE. Pasang wheel chock pada kedua M6A. Pasang mooring pada kedua wing.
0% 2% 4% 15%
!emua sistem electrik OoffPP. ,utup semua pintu interior dan jendela. Amankan semua pintu e*terior dan dikunci. Pasang grounding ca le.
11% Pasang semua cover pitot tu e, engine air intake dan e*haust, canopy cover dan engine cover. 1 % Pasang tail support.
1. Pelaksana perawatan pesawat terbang sampai dengan tingkat sedang adalah !kadron ,eknik $!katek%. !katek sebagai satuan pelaksana pemeliharaan pesawat terbang, bertugas menyiapkan dan menyelenggarakan pembinaan kesiapan seluruh Alutsista yang menjadi tanggung jawabnya. Kegiatan pemeliharaan pesawat terbang yang merupakan suatu proses secara berulang dan terus menerus pada lingkar usia pemakaian yang berdasarkan kalender maupun jam terbang, agar dapat dilaksanakan dengan baik dan benar, diperlukan dukungan sistem pembinaan satuan dan sistem pemeliharaan biasanya diwujudkan dalam bentuk sebuah Prosedur ,etap. 2. P#o!"du# %"ta& S'ad#on %"'ni' m"m "#i'an &"doman t"ntan( &#o!"du# dan tata ca#a &"la'!anaan '"(iatan !"#ta &"m inaan '"mam&uan !"lu#uh un!u# &"m"liha#aan di S'ad#on %"'ni' )an( m"n(atu# t"ntan( &"m a(ian '"#*a, &"ntaha&an '"(iatan dan +a'tu &"n("#*aan )an( *"la! !"#ta tata ca#a &"la&o#an d"n(an tu*uan &"la'!anaan '"(iatan di S'ad#on %"'ni' da&at "#*alan d"n(an ai' dan lanca# !"hin((a dica&ai tin('at &#odu'!i &"m"liha#aan )an( o&timal !"!uai !tanda#d o&"#a!i )an( di&"#!)a#at'an. 3. ,"(iatan &"m"liha#aan &"!a+at t"# an( dila'!ana'an d"n(an taha&an !" a(ai "#i'ut a. b. c. d. e. f. (. Penerimaan Pesawat. Pre *ock. :n *ock. Post *ock. ,est 3light. Penyerahan Pesawat. di S'ad#on %"'ni'
Penerimaan Pesawat a. !kadron "dara akan mengirimkan pesawat ke !katek dalam rangka ) 1% % Pemeliharaan ,erjadwal ,ingkat !edang $P:, ,=: dan ,@:%. Pemeliharaan ,idak ,erjadwal $ -pecial (nspection %.
b. !ebelum pelaksanaan pengiriman, !ihar !kadron "dara akan berkoordinasi dengan !ihar !katek, tentang nomor pesawat beserta alasannya masuk ke !katek, hal tersebut berkaitan dengan kesiapan !katek. a. !kadron "dara pada saat mengirimkan pesawat ke !katek selalu disertai administrasi pengiriman pesawat yang sudah baku dilingkungan ,/: A", meliputi ) 1% % 7entuk 1(155 tentang surat penyerahan pesawat terbang. 7entuk 1(151 tentang daftar in.entaris perlengkapan.
&% (% +% -% 0% 2% 4%
7entuk 5151 tentang log book pesawat terbang. 7entuk 1+55 tentang blangko riwayat komponen. 7entuk 1155 tentang blangko riwayat harian pesawat terbang. 7entuk 1155 tentang blangko riwayat harian motor. 7entuk 1155 tentang blangko riwayat harian Propeller. 7entuk 155 tentang riwayat motor.
b. !etelah !katek siap menerima pesawat, Kasihar menunjuk seorang Perwira Proyek serta menyampaikan kepada para Kabeng#Kasubsi untuk menunjuk petugas yang menerima pesawat terdiri dari !ie ,",, !ie ?arpes, !ie *alkual, !ie A.ionic, !ie ?arsis, !ie !enjata. c. Petugas !katek menerima pesawat dengan jalan ) 1% Memeriksa 5ork )rder pada 6og 7ook serta kondisi fisik pesawat. % Memeriksa kelengkapan dokumen. &% Perwira Proyek menandatangani blangko bentuk 1(151. d. !erah terima pesawat selesai, selanjutnya seluruh dokumen serah terima pesawat dibawa ke ,", untuk diproses. e. ,", !katek melaporkan ke ?armatsista $berada di 6anud% tentang pesawat yang masuk !katek, khususnya daftar kekurangan komponen dan kerusakan yang dialami dan mengkoordinasikan tentang Perintah Kerja "tama dari *inas 6ogistik yang akan digunakan sebagai dasar administrasi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan. 15. Pre D"3k. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap pre dock meliputi )
a. Pemutaran Pesawat. Pemutaran dilaksanakan untuk mengetahui kondisi awal performance pesawat secara keseluruhan sehingga permasalahan sekecil apapun dapat diketahui, permasahan yang ditemukan dikerjakan dalam tahap in dock adapun kebutuhan fuel didukung oleh satuan pengirim. Pemutaran pesawat dilaksanakan sebagai berikut ) 1% *ilaksanakan terhadap pesawat yang masuk ke !katek untuk ) a% Pemeliharaan terjadwal. b% !pecial :nspection $!:% yang berhubungan dengan Power Plant atau Ingine Performance. % Personel yang terlibat meliputi )
a% Perwira Proyek # *uty 'fficer. b% :nspektor atau pembantu :nspektor system ) $1% $ % $&% $(% $+% c% Ingine. 6isment. A.ionic. ?ydraulic. Air 3rame.
7anhar $A!I%.
d% Mekanik ?arpes. e% Mekanik A.ionic &% Pesawat disiapkan di ,rimming Area $,A%. (% Personel A!I menyiapkan Around Power. +% Mekanik ?arpes mengambil ) a% 7langko pemutaran pesawat $'un ;p -heet%.
b% 7langko test fuel no88le untuk pesawat =asa pada setiap Periodik Aenap. -% @ellow 7oD yang telah disiapkan oleh ,7. 0% Menyiapkan EPK1 minimum +5 6bs sebanyak 1 Ia. 2% "ntuk Pesawat Pesawat tertentu diluar ?ercules =-1&5 7#?#?! pemutaran pesawat dilaksanakan oleh inspektor atau <M" : # <M":: yang sudah mendapat !print *anlanud setelah melewati tahap Trainin TaAy Pr"sedure dan dibantu oleh personel yang lain dengan tujuan ) a% Meyakinkan trou le#kerusakan#kelainan yang sudah ditulis di log book. b% Mencari trou le#kerusakan#kelainan lain yang mungkin ada dan belum tertulis di log book. 4% Pengecekan dilaksanakan sesuai check list oleh para inspektor. 15% ?asil pre dock direcord dan diserahkan ke ,",. 11%!etelah pemutaran pesawat selesai, pesawat ditarik ke tempat pencucian pesawat.
11.
Pen3u3ian Pesawat a. *ilaksanakan khusus terhadap pesawat yang masuk !katek untuk pelaksanaan pemeliharaan terjadwal $P:%. b. Perwira Proyek bertanggung jawab terlaksananya pencucian pesawat yang dalam pelaksanaannya Perwira Proyek berkoordinasi dengan Kabeng yang lain untuk menunjuk petugas pencucian pesawat. c. Personel yang terlibat minimal - orang terdiri dari personel-personel yang ditunjuk dari bengkel-bengkel serta seorang inspektor Air 3rame. d. Peralatan dan kebutuhan pencucian disiapkan oleh personel E,71 dalam suatu paket. e. Pencucian dilaksanakan sesuai prosedur, P," /o. 0& tanggal *esember 140( &
f. !etelah selesai pencucian pesawat dimasukkan ke hanggar untuk persiapan :n *ock. g. !ebelum tahap :n *ock para :nspektor melaksanakan -triping terhadap kondisi pesawat secara keseluruhan dan ditambahkan dalam lembar perkelaan. 1 . In D"3k a. !ihar # *alhar menentukan posisi penempatan pesawat yang akan in dock didalam hanggar. b. Anggota A!I menyiapkan ,owing =ar untuk menarik pesawat ke dalam hanggar. c. Pelaksanaan penarikan pesawat dibantu oleh personel yang melaksanakan pencucian minimal ( orang . d. ,", membuat ) 1% % /ota perintah kerja bentuk 5&55 yang akan dibagikan ke tiap bengkel. !urat Perintah Kerja sebanyak & lembar untuk ) a% b% c% Payek $Perwira Proyek%. Meja Kerja. Arsip.
&% /ota 7antuan Alkambang $ jika diperlukan % yang ditujukan ke Kadislog dengan tembusan) a% Kasi ?armatsista.
b% c% d%
$1% /ota bantuan /*:, +heck Bo//le dan +heck -tarter 6enerator $ jika diperlukan % ke *epohar yang ditujukan ke Kadislog dengan tembusan Kasi ?armatsista. e. *alhar menyiapkan ) 1% % &% (% +% !taggering Cen # 6ak ?arpesbang 7langko untuk nama-nama pelaksana pemeliharaan *aftar gangguan hasil inspeksi pada Pre %ock A -triping 'eport Papan nomor pesawat "ntuk pemeliharaan terjadwal ditambah Kartu Kerja $ 5ork -heet%.
f. !ie Kal menyiapkan ) a% 7langko A;P. b% Kebutuhan Matumtek, 0it and Pieces serta -pecial Product dalam bentuk paket. g. !eluruh nota dan blangko yang disiapkan ,", dan *alhar diajukan ke Kasihar untuk disahkan dan selanjutnya didistribusikan oleh ,",. h. Kegiatan in dock diatur oleh Payek sesuai dengan pelaksanaannya berkoordinasi dengan tiap-tiap Kabeng. jadwal dan
j. ,iap-tiap Kabeng menunjuk personel # kelompok untuk melaksanakan pemeliharaan berdasarkan !PK yang diterima ) 1% Payek memberikan pengarahan kepada seluruh team pelaksana :n *ock. % Kelompok # personel yang ditunjuk melaksanakan kegiatannya sesuai prosedur pemeliharaan pesawat. &% !etelah kegiatan selesai, kelompok#personel yang bersangkutan menyelesaikan kegiatan administrasi dan lapor ke Payek. (% Payek koordinasi dengan *alkual untuk menunjuk inspektor yang akan melaksanakan pengecekan terhadap hasil kerja kelompok#personel yang bersangkutan dan mengesahkan secara administratif. +% !etelah seluruh kegiatan in dock selesai, Payek melaporkan ke *alhar
untuk persiapan pelaksanaan Post *ock. 1&. P"st D"3k a. *alhar koordinasi dengan ,", tentang dukungan kebutuhan bahan bakar $fuel% untuk persiapan Post *ock. Pesawat dikeluarkan dari ?anggar dan dipersiapkan di ,rimming Area. Pemenuhan fuel dalam tahap post dock disesuaikan kebutuhan. e. Pelaksanaan pemutaran pesawat $ground Cun% termasuk pelaksanaan ta*y check dilaksanakan oleh :nspektor, <M" : atau <M" :: yang telah mendapat sprint *an 6anud setempat. f. *alkual melaksanakan pengecekan terakhir untuk meyakinkan bahwa pesawat tersebut sudah baik dan dapat disiapkan untuk =ungtional +heck =light. 1(. Fun ti"nal *he3k Fli ht a. !etelah *alkual menyatakan pesawat E7aik1, maka *alkual menyampaikan kepada Payek # *uty bahwa pesawat siap test flight. b. Payek # *uty lapor ke !ihar, bahwa pesawat siap test flight.
c. !ihar, dalam hal ini *alhar, menyampaikan kepada ,", untuk menyiapkan administrasi 3ungtional =heck 3light dan melaporkan ke Cuang 'perasi dan 'ps 6at 6anud serta !iops !kadron "dara yang bersangkutan tentang ) 1% % ,ype dan ,ail /umber pesawat yang siap =ungtional +heck =light. Perkiraan kebutuhan 77M.
d. 'efuel untuk =ungtional +heck =light dilaksanakan berdasarkan nomor !P,. e. Kasi *alkual atau yang mewakili ) 1% Menandatangani log book.
% Meluluskan pesawat yang akan di test dengan cara menandatangani bentuk 1(55 tentang keterangan lulusan pemeliharaan pesawat terbang dan disetujui oleh Kasihar atau yang mewakili. f. "ntuk persiapan pelaksanaan =ungtional +heck =light personel yang harus H-tand 0y# meliputi ) 1% % &% Payek # *uty. *alkual. *uty !afety ) Perwira *uty !afety atau 7intara !afety
(%
h. Pelaksanaan &est =light dilaksanakan oleh !kadron "dara sesuai Prosedur &est =light. g. !etelah =ungtional +heck =light selesai ) 1% Apabila ternyata hasil =ungtional +heck =light terdapat trou le#kerusakan#kelainan maka akan diselesaikan menurut prosedur &rou le -hooting masing-masing type pesawat. % Apabila hasil =ungtional +heck =light tersebut baik dan dinyatakan H'elease# oleh Penerbang $Pilot "ji%, maka selanjutnya disiapkan administrasi serta kelengkapan pesawat untuk diserahkan ke !kadron "dara. 1+. Penyerahan Pesawat a. !etelah pesawat dinyatakan H'eleased# maka !ihar !katek menyiapkan pesawat beserta kelengkapan administrasinya untuk diserahkan ke !kadron "dara. b. ,", !katek menyiapkan dokumen pengiriman meliputi ) 1% % &% (% +% -% 0% 2% 7entuk 1(55 tentang keterangan lulusan pesawat terbang. 7entuk 5+55 tentang keterangan pelulusan ?arpesbang. 7entuk 1(155 tentang surat penyerahan pesawat terbang. 7entuk 1(151 tentang daftar in.entaris perlengkapan. 7entuk 5151#5 tentang log book pesawat terbang. 7entuk 1+55 tentang blangko riwayat komponen. 7entuk 1155 tentang bangko riwayat harian pesawat terbang. 7entuk 1 55 tentang blangko riwayat harian motor.
4%
7entuk 1 55 tentang blangko riwayat harian prop. 155 tentang riwayat motor.
15% 7entuk
11% 7entuk &155 tentang riwayat prop. c. !ihar !katek memberitahukan ke !kadron "dara bahwa pesawat telah siap untuk diambil. !etelah petugas !kadron "dara datang, Payek dan ,", dibantu personel ?arpes yang ditunjuk melaksanakan penyerahan meliputi ) 1% % Pesawat terbang beserta kelengkapannya. *okumen penyerahan pesawat. menyimpan
e. Penyerahan pesawat selesai, selanjutnya ,", !katek dokumen hasil pelaksanaan pemeliharaan pesawat tersebut.
BAB 6III BEN.KE,5BEN.KE, (-. Su& Seksi Tata +saha Teknik %Su& Seksi T+T' a. ,", adalah staf pelaksana sihar yang bertugas melaksanakan kegiatan administrasi pesawat. b. *alam rangka pelaksanaannya ,", mempunyai tugas kewajibannya sebagai berikut ) 1% Menyelenggarakan seluruh kegiatan administrasi pesawat. % Melaksanakan pemeliharaan pencatatan, pengisian dan up dating rekording
&% Menyiapkan laporan-laporan periodik teknik dari !katek ke 6anud. (% Menyediakan bentuk-bentuk sisbinmat yang diperlukan untuk kegiatan pemeliharaan. +% Menyediakan dan menyimpan P,"-P," yang berlaku. -% Menyimpan#mengarsipkan Esheet log book1, Esheet pelaksana P'1 dan Esheet penggantian komponen1. 7entuk ECiwayat Komponent1 lihat lampiran EM::E.
c. ,", dipimpin oleh Kepala !ub !eksi ,ata "saha ,eknik, disingkat Kasubsi ,", yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Kasihar. d. Protap ,ugas B ,anggung <awab !ub !eksi ,", dalam rangka ?arpesbang, meliputi ) 1% % &% (% +% -% Penerimaan Pesawat. Penyiapan administrasi Pre *ock. Penyiapan administrasi :n *ock. Penyiapan administrasi Post *ock. Penyiapan administrasi ,est 3light. Penyiapan administrasi Penyerahan.
(0. Su& Seksi Pen endalian Pemeliharaan %Sie Dalhar' a. !idalhar adalah staf pelaksana dishar yang bertugas mengendalikan semua kegiatan pemeliharaan. b. *alam rangka pelaksanaannya sebagai berikut ) sidalhar mempunyai tugas kewajiban kegiatan kesukaran-
1% Merencanakan, menjadwal dan mengendalikan semua pemeliharaan baik kegiatan kerjanya maupun materialnya. % Membantu anggota pemeliharaan dalam menghadapi kesukaran kerja dipesawat.
&% Menentukan prioritas pekerjaan pemeliharaan untuk menjamin kesiapan pesawat di skadron udara c. !idalhar dipimpin oleh Kepala !ub !eksi Pengendalian Pemeliharaan, disingkat Kasubsidalhar yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Kasihar. d. Protap !ub !ie *alhar dalam rangka harpesbang meliputi ) 1% % &% Penyiapan pelaksanaan penerimaan pesawat Penyiapan pelaksanaan pengendalian pemeliharaan pesawat Penyiapan pelaksanaan penyerahan pesawat
(2. Su& Seksi Pem&ekalan % Su&sikal' a. !ikal adalah staf pembantu !ihar dalam bidang Pembekalan,
b. *alam rangka pelaksanaannya sikal mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut ) 1% 7ertanggung jawab terhadap dukungan pembekalan material sista udara. % Menyelenggarakan pembekalan materail sesuai dengan petunjuk yang berlaku. &% Membuat suatu perencanaan kebutuhan pol bekerja sama dengan bagian pemeliharaan (% Menampung dan memproses semua permintaan dengan prioritas tinggi dan menjamin agar selalu permintaan tersebut mendapat pelayanan yang cepat dan tepat. c. !ikal dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 1% ,itik 7ekal, disingkat ,7 % "rdalmat !eksi Pengendalian Material, disingkat Kaurdalmat d. !ikal dipimpin oleh Kepala !ub !eksi Pembekalan, disingkat Kasubsikal yang dalam pelaksanaan tugasnya kewajibanya bertanggung jawab kepada Kasihar. e. Kegiatan !ubsi Kal dalam rangka ?arpesbang, dilaksanakan sesuai dengan pertahapan ?arpesbang, yaitu ) 1% % &% (% Penerimaan pesawat. Pre *ock. :n *ock sampai dengan ,est 3light. Penyelesaian.
(4. Seksi Pen endalian Kualitas %Sie Dalkual' a. Kasidalkual adalah pengendalian kualitas. pembantu pimpinan !katek dalam bidang
b. *alam rangka pelaksanaannya !idalkual mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut ) 1% Mengawasi dan melaporkan mutu setiap produksi pemeliharaan yang dilaksanakan oleh dishar. % Meninjau dan mengolah Eproduction report1 untuk menentukan Esystem and component deficiency1.
&% Memberi saran-saran di bidang pemeliharaan kepada dan !katek dan Kadishar, dalam hal mutu dan keamanan kerja. (% Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pengembangan kemampuan kepada personel pemeliharaan dan sarana#prasarana pemeliharaan. +% Melaksanakan kegiatan enginering tingkat pemeliharaan !katek . -% Melaksanakan pengelolaan publikasi teknik, mengusahakan selalu adanya Eup dating1 dan melaksanakan sistem informasi kepada pelaksana pemeliharaan tentang perubahan#data mutakhir pemeliharaan alutsista. 0% Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengarahkan usaha-usaha pencegahan kecelakaan didalam pelaksanaan kerja sehari-hari. 2% Memberikan pertimbangan dan saran kepada dan !katek mengenai halhal yang berhubungan dengan bidang tugas-tugasnya. c. !idalkual dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh ) 1% !eksi "ji, disingkat !iuji. % !eksi Pengawasan, disingkat !iwas. d. !idalkual dipimpin oleh Kepala !eksi Pengendalian Kualitas, disingkat Kasidalkual yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Komandan !katek . e. Kegiatan !ie *alkual dalam rangka pelaksanaan ?arpesbang di !katek meliputi ) 1% % &% (% +% -% Penerimaan Pesawat. Pre *ock. :n *ock. Post *ock. ,est 3light. Penyerahan Pesawat.
(4. Ben kel Pemeliharaan Pesawat Ter&an %Ben /arpes&an ' a. 7engharpes adalah pelaksana !katek pemeliharaan pesawat. yang bertugas di bidang
b. *alam rangka pelaksanaannya 7engharpes mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut ) 1% Melaksanakan pemeliharaan pesawat
% Menyiapkan pesawat-pesawat yang akan terbang Efunctional check flight1 atau yang akan diserahkan kepada !kadron "dara. &% Memberikan laporan mengenai pemeliharaan. c. dan saran-saran kepada komandan#kadishar
7engharpes dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh ) 1% "nit Ingine % "nit Air 3rame, disingkat "nit A#3
d. 7engharpes dipimpin oleh Kepala 7engkel Pemeliharaan Pesawat, disingkat Kabeng ?arpes yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Komandan !katek e. Kegiatan 7eng harpes dalam rangka harpesbang, dilaksanakan sesuai dengan pentahapan sebagai berikut ) 1% % &% (% +% -% 0% Penerimaan pesawat. Pre *ock. :n *ock. Post dock. ,est 3light. Penyerahan pesawat. Penyelesaian tugas.
B># 7engkel Pemeliharaan !istem $7engkel ?arsis ' a. 7engharsis adalah adalah pelaksana !katek yang bertugas di bidang pemeliharaan sistem pesawat terbang. b. *alam rangka pelaksanaannya 7engharsis mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut ) 1% Melaksanakan perbaikan dan perawatan tingkat sedang terhadap Erepair cycle item1 atau pekerjaan lainnya yang bersifat khusus. % Mengkoordinir tugas spesialis-spesialis membutuhkan bantuan pekerjaan. c. pada saat unit harpes
7engharsis dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh ) 1% "nit Pneudraulic *an ?ydraulic, disingkat "nit Pneudraulic.
% "nit 6istrik *an :nstrument, disingkat "nit 6isment. &% "nit 3uel, disingkat "nit 3uel. (% "nit ,ester#IA, , disingkat "nit ,est#IA,. d. 7engharsis dipimpin oleh Kepala 7engkel !istem, disingkat Kabengharsis yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Komandan !katek .
b. *alam rangka pelaksanaannya 7engkel A.ionik mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut ) 1% Memperbaiki dan merawat semua bagian pesawat terbang yang termasuk A.ionik sesuai dengan tingkat kewenangan dari !katek . % Mengadakan pengetesan semua hasil perbaikan dari peralatan A.ionik setelah dipasang dipesawat udara. &% Membuat laporan tentang kegiatan bengkel a.ionik dalam rangka koordinasi dengan skadron pemeliharaan a.ionik. c. 7eng a.ionik dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh ) 1% "nit /a.igasi dan Komunikasi, disingkat "nit /a.kom % "nit :nstrumen Ilektronika, disingkat "nit :nslek &% "nit Khusus, disingkat "nit !us
d. 7eng a.ionik dipimpin oleh 7engkel A.ionik, disingkat Kabeng A.ionik yang dalam pelaksanaan tugasnya kewajibannya bertanggung jawab kepada Komandan !katek .
B?# 7engkel !enjata $7eng !en% a. 7engsen adalah pelaksana !katek yang bertugas dibidang pemeliharaan senjata. b. *alam rangka pelaksanaannya 7engsen mempunyai tugas kewajiban sebagai berikut ) 1% Melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan penyiapan peralatan senjata beserta perlengkapannya sesuai tingkat kewenangan !katek . % Melaksanakan penyimpanan peralatan senjata beserta perlengkapannya yang dipergunakan untuk mendukung kesiapan pesawat terbang. &% Mengadakan koordinasi dengan seksi sen lanud dalam kegiatan penyiapan muhandak. (% Melaksanakan recording dalam rangka penggantian perlengkapan #komponen alutsista yang ada hubungannya dengan bahan peledak dan mempunyai batas usia. +% Membuat rekording tentang penggunaan senjata dan amunisi serta kondisi senud, gun sight dan pylon. c. 7engsenud dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh ) 1% "nit E;eapon Celease !ystem1, disingkat "nit ;C!. % "nit !enjata "dara dan =ad Pad, disingkat "nit !enudcadpad. d. 7engsen dipimpin oleh Kepala 7engkel !enjata, disingkat Kabeng !en yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Komandan !katek .
e. %alam rangka pelaksanaan harpes ang, khususnya pesawat tempur 0eng sen terli at dalam seluruh kegiatan meliputi I
8' ?' 7' =' B' C' Penerimaan pesawat# Pre d"3k# In d"3k# P"st d"3k# Test $li ht# Penyerahan pesawat#
+&. 7engkel 7antuan Pemaliharaan $7eng 7anhar% a. 7engbanhar adalah pelaksana !katek dalam bidang perbengkelan. mempunyai bersifat khusus tugas guna
b. *alam rangka pelaksanaannya 7engbanhar kewajiban sebagai berikut ) 1% Melaksanakan perbaikan-perbaikan yang menunjang kegiatan pemeliharaan pesawat.
% Membuat barang-barang tertentu sesuai kemampuan yang dimiliki dan diperlukan di pesawat, A!I dan shop lainnya. &% Memberikan bantuan pekerjaan pada saat dibutuhkan oleh unit pemeliharaan pesawat. (% Melaksanakan pemeliharaan#penyiapan, peralatan 7anhar#A!I sampai tingkat kewenangan dari !katek . b. 7engbanhar dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh ) 1% "nit 3abrikasi, disingkat "nit 3ab. % "nit A!I, disingkat "nit A!I. &% "nit Modifikasi, disingkat "nit Mod#Cep. c. 7engbanhar dipimpin oleh Kepala 7engkel 7antuan Pemeliharaan, disingkat Kabengbanhar yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Komandan !katek
harpes ang,
engkel
anhar
1) J) 9) 4) K)
Penerimaan pesawat. Pre dock. (n dock. Post dock dan &est flight. Penyerahan pesawat.
B=# !eksi keselamatan kerja $ !ie 6amja% a. !ilamja dipimpin oleh Kepala !eksi Keselamatan Kerja disingkat Kasilamja yang dalam pelaksanaan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada *an !katek b. ,ugas dan tanggung jawab !ie 6amja ) 1% Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengarahkan usaha-usaha pencegahan kecelakaan didalam pelaksanaan kerja sehari-hari. % Mengadakan e.aluasi secara berlanjut dalam setiap kegiatan kerja, serta mengenali setiap hal#keadaan yang dapat mengundang terjadinya kecelakaan. &% Mengarahkan#membimbing anggota kepada hal-hal yang bertujuan memperkecil kemungkinan-kemungkinan terjadinya kecelakaan. (% Mengusahakan perangkat lunak tentang keamanan kerja dan menyebarluaskan kepada anggota. +% Memberikan pertimbangan dan saran kepada *an !katek mengenai halhal yang berhubungan dengan bidang tugasnya. -% Memberikan pertimbangan dan saran kepada *an !katek mengenai halhal yang berhubungan dengan bidang tugasnya. c. !ilamja dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Kasubsibinlamja serta Perwira dan 7intara *uty !afety.