Anda di halaman 1dari 10

PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI PADA TRIMESTER PERTAMA KEHAMILAN Trimester pertama adalah usia kehamilan yang memasuki

minggu pertama hingga minggu ke-12 atau ke-13. Trimester pertama merupakan masa penting pada masa kehamilan. Pada trimester inilah mulai terbentuk cikal bakal organ-organ pada janin yang berlanjut dengan pembentukan cikal bakal seluruh sistem tubuh. Pada trimester pertama ini pula, rangka tubuh janin secara keseluruhan sudah rampung dan lengkap terbentuk. Semua organ tubuh juga mulai bekerja meski belum sempurna. Adanya perubahan hormonal pada tubuh ibu juga menyebabkan terjadinya perubahan fisik dan psikis. Akibatnya, kerap ibu hamil pada trimester ini merasakan ketidaknyamanan. Mual, muntah, mudah lelah, dan pusing merupakan keluhan yang sering dirasakan di masa ini. Ibu pun harus menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Setelah haid terlambat kadar diamino eksidae meningkat dari 3-6 satuan dari masa tidak hamil ke 200 satuan dalam masa hamil 2 minggu. Peningkatan ini terjadi karena ada pertumbuhan dan perkembangan dala Plasenta sendiri menghasilkan enzimenzim untuk oksidasi, reduksi, hidrolisa, dimana enzim dioksidase merupakan salah satu enzim yang dihasilkan oleh plasenta. Diamino oksidase disebut juga histaminase yaitu enzim yang berfungsi agar histamin tidak aktif lagi

Perubahan pada Trimester 1. System reproduksi a. Vagina dan vulva Sampai minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan(livide) tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna portio pun tampak livide. Keasaman vulva dan vagina berubah dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan PH ini membuat wanita hamil

menjadi lebih rentan terhadap infeksi vagina, khususnya jamur Leukhore adalah rabas mukoid berwarna agak keabuan dan berbau tidak enak.

b. Serviks uteri Pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone estrogen. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi serta meningkatnya suplay darah, maka konsistensi serviks menjadi lunak yang disebut tanda Goodell. Selama minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan oedema dan kongesti panggul. Akibatnya uterus, serviks dan ithmus melunak secara progresif dan serviks menjadi kebiruan (tanda Chadwick), tanda kemungkinan hamil). c. Uterus Membesar pada bulanbulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesterone. Pembesaran disebabkan adanya: 1) peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah 2) Hyperplasia (produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis baru) dan hipertropi ( pembesaran serabut otot dan jaringan fibroelastis yang sudah ada ) 3) Perkembangan desidua. Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk, dan posisi. Dinding2 otot menjadi kuat dan elastis, fundus pada serviks mudah fleksi disebut tanda Mc Donald. Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa. Hipertropi ithmus pada triwulan pertama membuat ithmus menjadi panjang dan lebih lunak yang disebut tanda Hegar.

Uterus Pada perempuan yang tidak hamil uterus memiliki berat sebesar 70 gram dan kapasitasnya 10 mL bahkan kurang. Normalnya pada perempuan yang sedang hamil, uterus harus mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion di dalamnya. Maka, uterus dapat menampung volume dari 5 hingga 20 liter dengan berat rata-rata 1100 gram pada akhir kehamilan. Pembesaran ini meliputi peregangan uterus dan penebalan sel-sel otot pada uterus. Bersamaan dengan hal itu akan terjadi penumpukan jaringan ikat dan elastin pada lapisan otot luar. Kerjasama seluruh jaringan ini akan membuat uterus menjadi lebih kuat. Pada daerah korpus uterus akan menebal dibulan pertama namun seiring bertambahnya usia kehamilan maka ketebalan pada korpus akan berkurang. Penebalan uterus dipengaruhi oleh hormone esterogen dan sedikit progesterone. Posisi plasenta juga akan mempengaruhi penebalan dari sel otot uterus tersebut. Uterus akan mengelilingi tempat dari implantasi plasenta dan akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan dengan bagian uterus lainnya, maka hal ini akan menyebabkan uterus menjadi tidak rata. Kejadian ini disebut sebagai tanda Piscaseck Pada awal kehamilan tuba falopii, ovarium, dan ligamentum rotundum berada sedikit di bawah apeks fundus, namun ketika pada akhir kehamilan letaknya akan bergeser ke sebelah atas pertengahan uterus. Pada minggu-minggu awal kehamilan bentuk uterus masih seperti biasanya, berbentuk seperti buah alpukat. Seiring berjalannya waktu, maka bentuk fundus dan korpus dari uteri akan menjadi sferis pada akhir trimester pertama. Panjangnya akan bertambah lebih cepat dibandingkan dengan lebar dari uterus sehingga akan membentuk oval. Pada minggu pertama ismus uteri akan mengalami hipertrofi layaknya korpus uteri yang akan mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan lunak. Hal ini dikenal sebagai tanda Hegar

Gambar Hegar sign Ketika akhir trimester pertama pula, uterus akan terus membebsar hingga uterus menyentuh rongga dinding abdomen, mendorong usus ke arah samping dan atas. Janin akan terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati. Pertumbuhan uterus akan berotasi ke arah kanan (dekstrorotasi). Hal ini dikarenakan adanya rektosigmoid pada daerah kiri pelvis. Pada triwulan akhir kehamilan, ismus akan menjadi segmen bawah dari uterus. Pada saat ini pula otot-otot uterus bagian atas akan berkontraksi hingga segmen bawah uterus semakin melebar dan menipis. Batas antara segmen yang tebal dan tipis tersebut disebut dengan lingkaran retraksi fisiologis d. Ovarium Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatum, korpus luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm, kemudian dia mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus luteum ini mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone. Pada saat hamil, proses ovulasi dan pematangan folikel akan terhenti sementara dan hanya akan ditemukan satu korpus luteum pada ovarium. Folikel ini akan berfungsi secara maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan. Kemudian akan berperan sebagai penghasil progesterone dalam jumlah yang minimal.

e. Payudara/mamae Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomamotropin, estrogen dan progesterone akan tetapi belum mengeluarkan ASI. Pengaruh progesterone dan somatomamotropin terbentuk lemak disekitar alveolua-alveolus, sehingga mammae menjadi lebih besar. Papilla mammae membesar lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areola mammae karena hiperpigmentasi. Hipertropi kelenjar sebasea (lemak) yang muncul di areola primer dan disebut tuberkel Montgomery. Perubahan payudara ini adalah kemugkinan hamil.

Air susu dari payudara perempuan yang sedang hamil tidak dapat keluar dikarenakan adanya prolactin inhibiting hormone yang menekan sekresi dari hormon prolaktin. Namun setelah bulan pertama kehamilan, perempuan ini akan mengeluarkan cairan berwarna kekuningan yang disebut dengan kolostrum. Kolostrum ini disekresi dari kelenjar asinus. Pada awal kehamilan pula, payudara perempuan akan terasa lebih lunak. Melewati bulan kedua, ukuran payudara akan bertambah dan vena di bawah kulit akan mulai terlihat, puting payudara akan menjadi lebih besar hitam, dan tegak. Kadar esterogen yang tinggi dan progesterone yang dihasilkan oleh plasenta dapat menyebabkan bertambahnya ukuran payudara dan menjadi tegang. Lebih spesifiknya, esterogen akan merangsang pertumbuhan duktus kelenjar mamae dan jaringan payudara.

Sedangkan progesterone berperan dalam perkembangan dari sistem alveoli kelenjar susu. 2. System endokrin Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi 2 kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan 6 minggu. Perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan terutama akibat produksi estrogen dan progesterone plasenta dan juga hormon-hormon yang dikeluarkan oleh janin. 3. Sistem kekebalan Peningkatan PH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita tersebut lebih rentan terhadap infeksi vagina. sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar immunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah. 4. Sistem perkemihan Pada bulan-bulan pertama kehamialn kandung kencing tertekan sehingga sering timbul kencing. Keadaan ini hilang denhgan tuanya kehamiulan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak berubah. Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm, volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml pada wanita yang tidak hamil.

5. Sistem pencernaan Perubahan rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan posisi lambung dan aliran asam ;lambung ke esophagus bagian bawah. Produksi asam lambung menurun. Sering terjadi nausea dan muntah karena pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus digestivus juga berkurang. Saliva atau pengeluaran air liur berlebihan dari biasa. Pada beberapa wanita ditemukan adanya (ngidam

makanan)yang mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa mual

6. Sistem Kardiovaskuler Selama kehamilan dan masa nifas terjadi perubahan-perubahan luar biasa pada jantung dan sirkulasi perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi pada delapan minggu pertama kehamilan. Curah jantung meningkat sedini minggu kelima kehamilan dan peningkatan awal ini merupakan fungsi dari penurunan resistensi vascular sistemik serta peningkatan frekuensi denyut jantung. Antara minggu ke 10 sampai 20, peningkatan nyata pada volume plasma terjadi sedemikian sehingga meningkatkan preload. Kinerja ventrikel selama masa kehamilan dipengaruhi oleh penurunan resistensi vascular sistemik dan perubahan aliran darah arteri pulsatil. Kapasitas vascular meningkat, sebagian disebabkan oleh peningkatan komplians vascular. 7. Sistem Musculoskeletal Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada musuloskeletal. Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan synovial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal apabila asupan nutrisinya khususnya produk terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal. 8. Sistem Integument Pada bulan-bulan terakhir kehamilan, umumnya muncul garis-garis kemerahan yang sedikit mencekung pada kulit abdomen dan kadangkala pada kulit payudara dan paha pada sekitar separuh semua wanita hamil. Pada wanita multipara, selain striae kemerahan dari kehamilan yang sekarang, sering terlihat garis-garis keperakan mengkilat yang menunjukkan sikatriks striaekehamilan sebelumnya.

Pada banyak wanita, garis tengah kulit abdomen menjadi sangat terpigmentasi, berwarna hitam kecoklatan membentuk linea nigra. Kadangkala bercak-bercak kecoklatan irregular dengan berbagai ukuran terlihat di wajah dan leher sehingga membentuk kloasma atau melasma gravidarum (topeng kehamilan). Angioma, yang juga disebut spider naevi, timbul pada sekitar dua per tiga wanita kulit putih dan kira-kira 10 % wanita Amerika keturunan Afrika selama kehamilan. Angioma ini berupa bintik-bintik penonjolan kecil dan merah pada kulit, terutama sering terdapat pada wajah, leher, dada atas dan lengan, dengan jari-jari yang bercabang keluar dari badan sentralnya. Kondisi ini sering disebut sebagai nevus, angioma atau telangiektasis. Eritema palmaris juga ditemukan pada kehamilan pada sekitar dua per tiga wanita kulit putih dan sepertiga wanita kulit hitam. Kedua kondisi ini sering terjadi bersamaan tetapi tanpa makna klinis, dan menghilang pada sebagian besar wanita segera setelah terminasi kehamilan. Keduanya kemungkinan besar merupakan akibat hiperestrogenemia kehamilan. 9. Sistem Metabolisme Pada wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi. BMR meningkat sehingga 15-20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran hidrat arang, khususnya sesudah kehamilan 20 mingghu ke atas. Akan tetapi bila dibutuhkan dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan kalori dalam pekerjaan sehari-hari. Dalam keadaan biasa wanita cukup hemat dalam pemakaian tenaga. 10. Sistem Pernapasan Adaptasi ventilasi dan structural selama masa hamil bertujuan menyediakan kebutuhan ibu dan janin. Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolic dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk memebuang karbondioksida. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligamentumpada kerangka iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meningkat. 11. Sistem Syaraf Wanita hamil sering melaporkan adanya masalah pemusatan perhatian, konsentrasi dan memori selama kehamilan dan masa nifas awal. Namun, penelitian yang sistematis tentang memori pada kehamila tidak terbatas dan seringkali bersifat anekdot. Keenan dkk. (1998) secara longitudinal meneliti tentang memori pada wanita hamil dengan kelompok control yang setara. Mereka menemukan adanya penurunan memori terkait kehamilan yang terbatas pada trimester ketiga. Penurunan ini disebabkan oleh depresi, kecemasan, kurang tidur

atau perubahan fisik lain yang dikaitkan dengan kehamilan. Penurunan memori yang diketahui hanyalah sementara dan cepat pulih setelah kelahiran. Mulai sedini sejak usia gestasi 12 minggu, dan terus berlanjut hingga 2 bulan pertama pascapartum, wanita mengalami kesulitan untul mulai tidur, sering terbangun, jam tidur malam yang lebih sedikit serta efisiensi tidur yang berkurang. Ganguan tidur terbesar terjadi pascapartum dan dapat menimbulkan kemurungan pascapartum (postpartum blues) dan/atau depresi.

12. Kenaikan Berat Badan Pertambahan berat badan selama kehamilan sebagian besar diakibatkan oleh uterus dan isinya payudara, dan peningkatan volume darah serta cairan ekstraseluler ekstravaskular. Sebagian kecil pertambahan berat badan terebut diakibatkan oleh perubahan metabolic yang menyebabkan pertambahan air selular dan penumpukan lemak dan protein baru, yang disebut cadangan ibu.

Kenaikan berat badan trimester I lebih kurang 1 kg. Kenaikan berat badan ini hampir seluruhnya merupakan kenaikan berat badan ibu. Berat badan dilihat dari Quatelet atau body mass index (Indek Masa Tubuh = IMT). Ibu hamil dengan berat badan dibawah normal sering dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat badan lahir rendah. Sedangkan berat badan overweight meningkatkan resiko atau komplikasi dalam kehamilan seperti hipertensi, janin besar sehingga terjadi kesulitan dalam persalinan. Penilaian Indeks Massa Tubuh diperoleh dengan memperhitungkan berat badan sebelum hamil dalam kilogram dibagi tinggi badan.

DAFTAR RUJUKAN Army. 2006. Dasar-dasar Ilmu Kebidanan. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Cunningham, F.G, dkk. 2006. Obstetri Williams. Edisi 21 Bahasa Indonesia. EGC. Jakarta. file://localhost/C:/Users/Toshiba/Downloads/Kuliah%20Bidanku%20%20Perubahan%2 0Fisiologi%20dan%20Psikologis%20pada%20Masa%20Kehamilan.htm file://localhost/C:/Users/Toshiba/Downloads/Perubahan%20Fisik%20dan%20Psikologi s%20Selama%20Kehamilan%20%20Hikari%20Research.htmfgjhfjgf.htm Fraser, Diane M. 2009. Myles Buku Ajar Bidan . Edisi 14 EGC. Jakarta. http://www.lusa.web.id/wp-content/uploads/2011/06/perubahan-psikologi-trimesterpertama.jpg Kusmiyati, yuni. 2009. Perawatan Ibu Hamil . Yogyakarta: Fitra Maya. Manuaba, Ida Bagus Gde. 2008. Patologi Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : EGC. Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC. WHO. 2003. Buku Saku Manajemen Komplikasi Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: EGC. Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.

Anda mungkin juga menyukai