Bronkiektasis
Bronkiektasis
DEFENISI
Suatu penyakit ditandai dilatasi (ektasis) bronkus lokal yang bersifat patologis dan kronis
Kelainan bronkus perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi elemen elastis dan otot polos bronkus
Bronkus yang terkena umumnya : bronkus kecil ( medium size ), bronkus besar jarang.
BENTUK :
Silinder ( tong )
Sakkuler ( kantong )
Satu tempat
BISA DISEBABKAN :
BAWAAN ( fibrosis kistik ), gangguan pengeluaran Cl- di sel, sindroma Kartegener (sinusitis, bronkiektasis, gangguan
KELAINAN DIDAPAT :
1. Infeksi : batuk 100 hari ( anak) 2. Pneumonia karena campak 3. TBC Primer ( >> pada anak Indonesia) 4. Jamur (ABPA = Alergic Broncho Pulmonary
FAKTOR PENYEBAB :
1. Infeksi 2. Kegagalan mekanisme pembersihan saluran nafas 3. Immunodefesiensi 4. Aspirasi : - Asam lambung - Sekret saluran nafas
nafas (terganggu)
Infeksi berulang Arteri bronkialis melebar Anastomose dengan arteri pulmonalis hemoptisis
BRONKIEKTASIS
KUMAN PENYEBAB :
Sterptokukus H. influenza
Klebsiella pneumonia
Colliform Pseudomonas Campuran aerob dan anaerob
KLINIS
Sebagian : Tidak memberikan keluhan
PEMERIKSAAN FISIK
Tergantung luas dan banyaknya kelainan dijumpai, apakah dengan bronkiektasis kronik
( obstruksi +/- )
Kadang kadang bisa negatif
RADIOLOGIS
- Normal ( kelainan tidak luas )
- Gambaran atelektasis - Gambaran cincin berisi air fluid level ( +/- ) - Kelainan tidak jelas - Tomogram - CT Scan
LABORATORIUM
Darah Normal pada infeksi (-)
DIAGNOSA
BERDASARKAN :
1. Batuk kronis, produktif, demam berulang, batuk darah 2. Foto thoraks : cincin cincin 3. Pasti : Bronchography
PENATALAKSANAAN
1. UMUM : Drainase Refluks gastroduodenal obat anti asam lambung Bronkoskopi : Atelektase
Hemoptoe berulang
Dahak banyak Benda asing
2. OBAT OBATAN
Antibiotik data mikroorganisme, uji resistensi Simtomatik : Bronkodilator
Mukolitik
Ekspektoran
PENCEGAHAN
Nutrisi dan lingkungan baik Imunisasi Pengobatan adekuat pada penderita Pneumonia Pertusis Morbili
Hindarkan - Bahan iritan - Merangsang produksi darah berlebihan - Obat tidur - Obat penekan batuk