Anda di halaman 1dari 31

KEMOTERAPI PADA ANAK

Pembimbing : Dr. Srie Enggar Kencana Dewi, Sp.A

Disusun oleh : Kianti Raisa Darusman 030 9 0!"

KEPA#$%ERAA# K&$#$K $&'( KESE)A%A# A#AK R('A) SAK$% ('(' P(SA% *A%'A+A%$ PER$,DE 3 -(#$ . /0 A0(S%(S "00"

*AK(&%AS KED,K%ERA# (#$1ERS$%AS %R$SAK%$ -AKAR%A

Referat ini telah disetujui oleh

(dr. Srie Enggar Kencana Dewi, Sp.A)

KATA PENGANTAR Puji s u!ur !epada "uhan #ang $aha Esa, a!hirn a referat dengan judul %Ke&oterapi pada Ana!' dapat sa a selesai!an pen usunann a dala& rang!a &e&enuhi salah satu tugas se(agai !o)asisten ang sedang &enjalani !epaniteraan !lini! di (agian *l&u Kesehatan Ana! di Ru&ah Sa!it +&u& Pusat ,at&awati periode - .uni 2//2 sa&pai dengan 0/ Agustus 2//2. Dala& &en elesai!an referat ini, sa a &engucap!an teri&a !asih !epada Dr. Srie Enggar Kencana Dewi, Sp.A sela!u pe&(i&(ing sa a dala& pen usunan referat ini dan pe&(i&(ing sela&a &enjalani !epaniteraan ini. Sepenuhn a sa a &en adari (ahwa referat ini sangat jauh dari se&purna. 1leh !arena itu segala saran dan !riti! ang (ersifat &e&(angun sangat sa a harap!an untu! &e&per(ai!i referat ini &aupun untu! pe&(uatan selanjutn a. Se&oga referat ini (erguna (agi !ita se&ua.

.a!arta, .uni 2//2

Kianti Raisa Darus&an Pen usun

DAFTAR ISI 2ala&an 3e&(ar Persetujuan.......................................................................................................0 Kata Pengantar..............................................................................................................2 Daftar *si........................................................................................................................Pendahuluan.................................................................................................................4 ) 5 Pe&(ahasan $asalah...................................................................................................6 ) 20 Kesi&pulan..................................................................................................................22 Daftar Pusta!a..............................................................................................................2-

Pendahuluan Kan!er ialah suatu pen a!it sel dengan ciri gangguan atau !egagalan &e!anis&e pengatur &ultipli!asi dan fungsi ho&eostasis lainn a pada organis&e &ultiseluler 0. Sifat u&u& dari !an!er ialah se(agai (eri!ut 7 0. Pertu&(uhan (erle(ihan u&u&n a (er(entu! tu&or. 2. 8angguan diferensiasi dari sel dan jaringan sehingga &irip jaringan &udigah. -. 9ersifat in:asif, &a&pu tu&(uh di jaringan se!itarn a (per(edaan po!o! dengan jaringan nor&al). 4. 9ersifat &etastati!, &en e(ar !e te&pat lain dan &en e(a(!an pertu&(uhan (aru. 5. $e&ili!i hereditas (awaan (acquired heredity) aitu turunan sel !an!er juga dapat &eni&(ul!an !an!er. 6. Pergeseran &eta(olis&e !e arah pe&(entu!an &a!ro&ole!ul dari nu!leosida dan asa& a&ino serta pening!atan !ata(olis&e !ar(ohidrat untu! energi sel. Sel !an!er &engganggu tuan ru&ah !arena &en e(a(!an 7 0. Desa!an a!i(at pertu&(uhan tu&or. 2. Penghancuran jaringan te&pat tu&or (er!e&(ang atau (er&etastasis. -. 8angguan siste&i! lain a!i(at se!under dari pertu&(uhan sel !an!er. +&u&n a !eganasan pada ana! dapat dise&(uh!an 2. "etapi penatala!sanaan !eganasan pada ana! sangatlah !o&ple!s dan &e&(utuh!an suatu !erjasa&a ti& spesialis on!ologi ang terdiri dari do!ter ana!, pen a!it dala&, radiologi dan gi;i. Penge&(angan terapi !urangn a pilihan terapi to!sisitas. "erapi lo!al dengan pe&(edahan dan < atau radiasi &erupa!an !o&ponen penting terapi untu! !e(an a!an tu&or padat, tapi !e&oterapi &ultiagen siste&i! !adang diperlu!an pada !asus dengan &etastasis. De&i!ian pula, !e&oterapi sendirian (iasan a tida! cu!up untu! &elen ap!an tu&or sisa ang (esar. Sehingga !adang pada ana! dengan tu&or ganas, diperlu!an !etiga terapi. Sa angn a, !e(an a!an !e&oterapi ang efe!tif dan a&an ter(atas. 1leh !arena !esulitan &e&aha&i &e!anis&e transfor&asi &ole!uler sel, resistensi terhadap pengo(atan, ang tersedia untu! sel &alignan dan non)&alignan dan

efe!tif pun a inde!s terapeuti!

ang se&pit (rasio !e&anjuran terhadap to!sisitas),

sehingga to!sisitas a!ut dan !ronis dapat di&ini&al!an. Ke&oterapi adalah cara pengo(atan dengan &engguna!an (ahan < alat !i&ia ang a!an &en e(a(!an !erusa!an atau !e&atian sel !an!er. 1(at = o(at !i&ia terse(ut di!enal se(agai sitostati!a. Ke&oterapi &erupa!an dasar pengo(atan !an!er ang penting pada ana! dan dengan dii!uti dengan pening!atan cure rate. 9erdasar!an pengaruhn a terhadap !ineti!a sel, sitostati!a digolong!an, = o(atan ang spesifi! untu! si!lus sel. Dala& !linis, !e&oterapi di(eri!an dengan tujuan &en e&(uh!an, paliasi atau pencegahan. Ke&a&puan !e&oterapi dala& &engontrol per!e&(angan ini ditentu!an oleh (e(erapa fa!tor antara lain jenis o(at, dosis, cara pe&(erian, far&a!o!ineti!, sifat (iologis, !ineti!a sel dan toleransi penderita. aitu o(at = o(atan tida! spesifi!, o(at ) o(atan ang spesifi! untu! golongan tertentu dan o(at

Pembahasan Masalah Ke&oterapi adalah pengo(atan pen a!it ang dise(a(!an oleh agen !i&ia ang (iasan a diguna!an untu! terapi !an!er. Dasar pengo(atan aitu per(edaan antara sel !an!er dan sel nor&al terhadap rea!si pengo(atan sitostati!a ang di(eri!an sendiri = sendiri atau secara !o&(inasi. Per(edaan terse(ut adalah per(edaan sifat (iologis, (io!i&ia, rea!si far&a!o!ineti! dan sifat proliferatif. Se(elu& &e&(ahas &engenai cara !erja &asing = &asing golongan o(at antineoplas&a, perlu di!etahui dulu hu(ungan !erja o(at antineoplas&a dengan si!lus sel !an!er. Sel tu&or dapat (erada dala& - !eadaan aitu 7 0. #ang sedang &e&(elah (si!lus proliferatif). 2. #ang dala& !eadaan istirahat (tida! &e&(elah, 8/). -. #ang secara per&anen tida! &e&(elah. 0 Sel tu&or ang sedang &e&(elah terdapat dala& (e(erapa fase aitu 7 ) ) ) ) fase &itosis ($) fase pra&itosis (80) fase sintesis D>A (S) fase pasca&itosis (82) 0

9agan fase sel !an!er adalah se(agai (eri!ut 7

Pada a!hir fase 80 terjadi pening!atan R>A disusul dengan fase S ang &erupa!an saat terjadin a repli!asi D>A. Setelah fase S (era!hir sel &asu! dala& fase pra&itosis (8 2) dengan ciri = ciri 7 ) sel (er(entu! tetraploid

) )

&engandung D>A le(ih (an a! daripada sel fase lain &asih (erlangsungn a sintesis R>A dan protein

Sewa!tu &itosis (erlangsung (fase $) sintesis protein dan R>A (er!urang secara ti(a = ti(a, dan terjadi pe&(elahan &enjadi 2 sel. Setelah itu sel dapat &e&asu!i interfase untu! !e&(ali &e&asu!i fase 80, saat sel (erproliferasi atau &e&asu!i fase istirahat (8/). Sel dala& fase 8/ ang &asih potensial untu! (erproliferasi dise(ut sel !lonogeni! atau sel indu! (stem cell). .adi ang &ena&(ah ju&lah sel !an!er adalah sel dala& si!lus proliferasi dan dala& fase 8/ 0. Ditinjau dari si!lus sel, o(at dapat digolong!an dala& 2 golongan aitu 7 0. #ang &e&perlihat!an to!sisitas sele!tif terhadap fase = fase tertentu dari si!lus sel (cell cycle specific), &isaln a :in!ristin, :in(lastin, &er!aptopurin, &etotre!sat, asparaginase. @at ini ter(u!ti efe!tif terhadap !an!er ang (erproliferasi tinggi &isaln a !an!er sel darah. 2. @at cell cycle nonspecific, &isaln a ;at al!ilator, anti(ioti! anti!an!er, sisplatin. 0 Per(edaan !erja terse(ut le(ih (ersifat relatif daripada a(solut !arena (an a! ;at ang tergolong cell cycle nonspecific le(ih efe!tif terhadap sel ang (erproliferasi dan terhadap sel = sel ang sedang dala& fase tertentu si!lusn a. $isaln a (ila D>A sel !lonogeni! ang telah teral!ilasi diper(ai!i se(elu& sel &e&asu!i fase S, &a!a sel terse(ut tida! dipengaruhi oleh ;at al!ilator. . 1(at = o(at untu! terapi !an!er terdiri dari (e(erapa !elas o(at, aitu golongan anti(ioti!a, hor&on, anti&eta(olit, al!aloid na(ati < al!aloid :in!a dan agen al!ilasi 4. $e!anis&e !erja &asing = &asing golongan adalah se(agai (eri!ut 7 *. Al!ilator (Agen Al!ilasi) Aara !erja 7 &elalui pe&(entu!an ion !ar(oniu& ang sangat rea!tif al!ilasi D>A. #ang ter&asu! golongan al!ilator adalah 7 0.0. $e!loreta&in .Si!lofosfa&id Klora&(usil 9usulfan

**.

Anti&eta(olit Aara !erja 7 &engganti!an purin < piri&idin dala& pe&(entu!an nu!leosida &engha&(at sintesis D>A. #ang ter&asu! golongan anti&eta(olit adalah 7 2.0. 2.2. 2.-. Sitara(in $etotre!sat ($"C) $er!aptopurin

***.

Al!aloid >a(ati (Al!aloid Din!a) Aara !erja 7 (eri!atan dengan tu(ulin (!o&ponen protein &i!rotu(ulus), ang &erupa!an (agian penting dari micotic spindle &itosis terhenti dala& &etafase. #ang ter&asu! golongan al!aloid na(ati adalah 7 -.0. -.2. Din!ristin Din(lastin Daunoru(isin dan Do!soru(isin (Adria&isin) Aara !erja 7 a. *nter!alasi dengan D>A rantai D>A putus. (. 9erea!si dengan sito!ro& p45/ redu!tase rea!si dengan 12 &enghasil!an radi!al (e(as sel hancur 4.2. A!tino&isin)D (Da!tino&isin) Aara !erja 7 *nter!alasi antara guanin dan sitosin pada 2 rantai D>A ( double stranded DNA) $engha&(at sintesis R>A ang dependen terhadap D>A (teruta&a ri(oso&al D>A) 4.-. 9leo&isin Aara !erja 7 &e&(entu! !o&ple!s dengan ,e (eri!atan dengan D>A ter(entu! radi!al (e(as rantai D>A putus (single and double stranded) dan sintesis D>A terha&(at.

*D.

Anti(ioti!a 4.0.

D.

2or&on Aara !erja 7 hor&on (eri!atan dengan reseptor protein pada sel !an!er. Kan!er ang sensitif terhadap hor&on tertentu &e&pun ai reseptor spesifi! untu! hor&on terse(ut, &isaln a reseptor estrogen, progesteron dan !orti!osteroid. Ke(erhasilan terapi dengan hor&on tertentu ditentu!an oleh (an a!n a reseptor hor&on terse(ut pada sel pada ana! adalah !orti!osteroid. !an!er itu. #ang ter&asu! golongan hor&on dan ang (an a! diguna!an pada !asus tu&or

9eri!ut ini adalah (agan golongann a.

ang &enunju!!an cara !erja o(at antineoplas&a &enurut

0/

Ke&oterapi Aju:an Pe&(erian !e&oterapi dosis tunggal telah dapat di(u!ti!an dan !e&udian diper(ai!i dengan !e&oterapi secara !o&(inasi, seperti penggunaan !o&(inasi o(at = o(at antineoplasti! dengan cara !erja ang (er(eda dan efe! sa&ping ter(atas ( limited overlapping), dilanjut!an dengan inter:al &asa istirahat. 2asil ang dicapai dengan &engguna!an !o&(inasi !e&oterapi dipengaruhi oleh (e(erapa fa!tor seperti heterogenitas tu&or, sensitifitas terhadap o(at dan efe! sinergis dari o(at = o(atan !o&(inasi terse(ut. Falaupun dengan !e&oterapi !ontrol terhadap tu&or telah dapat diperlihat!an secara !linis, na&un secara !linis penggunaan !o&(inasi !e&oterapi telah &e&perlihat!an pengaruh ang (esar dengan &enunju!!an tida! adan a residual tu&or setelah pe&(erian pengo(atan awal. Setelah operasi rese!si total, se(agian (esar pen a!it !an!er &e&pun ai !e&ung!inan &etastase !e (agian lain ji!a tida! di(eri!an !e&oterapi profila!sis. Ko&(inasi !e&oterapi pada cara ini dise(ut !e&oterapi aju:an (adjuvant chemotherapy). $anfaat pengo(atan !e&oterapi aju:an telah diperlihat!an pada seju&lah penelitian prospe!tif secara aca! (random) pada tu&or ana! dan &enunju!!an tida! adan a &i!ro&etastase pada saat operasi -. Efe!tifitas < !e(erhasilan !e&oterapi aju:an &ung!in (erhu(ungan dengan per(edaan antara &i!ro&etastase dan &etastase n ata secara !linis G 0. 9er!urangn a sel = sel tu&or 2. Se(agian (esar sel = sel (erada dala& si!lus sehingga pe!a terhadap !e&oterapi (Sal&on 0E?E) -. Se&ua sel ter!ena dengan !onsentrasi o(at ang ade!uat (tida! (erhu(ungan dengan :as!ularisasi tu&or) 4. Resistensi (er!urang (8oldie dan Aold&an 0E?E) ang

Ke&oterapi Pre)operatif "erapi pra(edah atau neoadjuvant telah (an a! diguna!an untu! &encegah < &engatasi (e(erapa &asalah operasi seperti ruptur dari tu&or Fil&s di tengah = tengah operasi. Pe&(erian !e&oterapi neoaju:an dii!uti dengan terapi standar pasca operasi

00

telah &e&perlihat!an hasil ng le(ih (ai! daripada cara standar se(elu&n a (3e&erle dan !awan ) !awan 0EB-) -. Suatu !euntungan ang (esar adalah operasi a!an le(ih &udah dila!sana!an dan sering tu&or dapat diang!at secara utuh, dengan rendahn a insidens se!uele a!i(at operasi. #ang &enari! pada tu&or Fil&s adalah &engeciln a u!uran tu&or dan rendahn a insidens pen e(aran setelah di(eri!an !e&oterapi serta &e&per(ai!i prognosis dengan &ening!atn a proporsi tu&or stadiu& * (3a&erle dan !awan ) !awan 0EB-). Respons terhadap pengo(atan (iasan a (erdasar!an pada diguna!ann a le(ih dari satu &aca& o(at dan dapat die:aluasi pada pasien secara perorangan sehingga (ai! diguna!an untu! pengo(atan pasca operasi. >a&un de&i!ian, &anfaat dari (er(agai o(at tunggal terhadap !e&oterapi !o&(inasi (elu& di!etahui. Penelitian a!ti:itas suatu o(at antineoplasti! tunggal dapat dila!u!an dengan &e&(eri!an untu! wa!tu ang pende! pada tu&or !e&udian die:aluasi se(elu& pe&(erian !e&oterapi !o&(inasi. Ke&oterapi Dosis "inggi Secara e!speri&en, siste& trasplantasi tu&or serta pengala&an !linis &e&per!uat !entungan pengo(atan !e&oterapi dosis tinggi pada tu&or padat ang sensitif -. >a&un de&i!ian, definisi !e&oterapi dosis tinggi dengan cepat (eru(ah dan tetap &erupa!an !onsep ang dina&is. Se(agai salah satu cara penanganan pasien !an!er, telah &enjadi le(ih !o&prehensif dan efe!tif teruta&a dengan diper!enal!ann a fa!tor = fa!tor pertu&(uhan he&atopoeiti!. 9ila penggunaan !e&oterapi dosis tinggi diga(ung dengan transplantasi su&su& tulang atau (ersa&aan dengan penanganan sel = sel &uda darah perifer (peripheral blood stem cell support), &a!a dise(ut !e&oterapi megadose. Agen al!ilasi &erupa!an (ahan ang ter(ai! untu! diguna!an dengan dosis ang diting!at!an sela&a to!sisitas e!stra&eduler pada dosis tinggi relatif rendah. Di!etahui (ahwa tu&or ang residif setelah pe&(erian !e&oterapi dosis tinggi &erupa!an &asalah ang penting dan perlu pengo(atan. "u&or ang !e&osensitif ang tida! diterapi dengan dosis !on:ensional &erupa!an calon untu! !e&oterapi megadose. Se!arang ini !e&oterapi dosis tinggi dii!uti dengan infus (erulang su&su& tulang autolog atau PS9A pada ana! = ana! sangat penting teruta&a untu! pengo(atan &etastase neuro(lasto&a, sar!o&a Ewing stadiu& lanjut, tu&or ota! ang residif dan li&fo&a ang refra!ter.

02

"ransplantasi su&su& tulang alogeni! dila!u!an teruta&a untu! &engo(ati leu!e&ia atau setelah indu!si pengo(atan pasien pada saat risi!o tinggi !e!a&(uhan. ,ar&a!ologi Klinis "ujuan uta&a penelitian far&a!ologi !linis terhadap o(at = o(atan antineoplasti! adalah untu! &ening!at!an efe!tifitas pengo(atan !an!er dengan to!sisitas ang ter(atas
-

. ,ar&a!o!ineti! dan far&a!odina&i! &erupa!an dua aspe! ang sangat !uat dala& ang (er(eda dala& tu(uh dala& wa!tu !erjan a. ,ar&a!odina&i!

far&a!ologi !lini!. ,ar&a!o!ineti! &e&pelajari suatu o(at dan hasil &eta(olitn a pada (e(erapa te&pat &enerang!an &engenai efe! o(at antineoplasti! pada tu&or dan pengaruh ang &erusa! jaringan nor&al. +!uran untu! far&a!o!ineti! (iasan a di&ulai dari pengu!uran secara serial dari !adar dala& plas&a, &enunju!!an !eadaan o(at di dala& tu(uh. 9e(erapa isitilah far&a!o!ineti! ang paling sering diguna!an untu! &enerang!an tentang a(sor(si, &et(olis&e, distri(usi dan eli&inasi dari suatu o(at 7 0. Area under the curve (A+A) 7 adalah daerah di(awah !ur:a !onsentrasi dala& plas&a, &enunju!!an !uantitas o(at ang din ata!an dengan !onsentrasi di!ali!an dengan wa!tu (plasma concentration time) 2. 9ioa:aila(ilitas 7 ju&lah o(at ang dia(sor(si, &enunju!!an persentasi dari dosis ang di(eri!an. Pada u&u&n a diguna!an untu! &enge:aluasi a(sor(si o(at ang di(eri!an peroral. -. Clearance 7 !ecepatan eli&inasi o(at. $eliputi seluruh &e!anis&e pe&(uangan, ter&asu! proses &eta(olis&e ginjal dan e!s!resi (ilier. Din ata!an dala& &3<&enit. 4. Fa!tu paruh (half-life) 7 wa!tu ang di(utuh!an untu! !onsentrasi o(at &enjadi setengahn a. ,ase distri(usi cepat awal (initial rapid distribution phase) dala& plas&a (iasan a dise(ut alfa dan fase eli&inasi a!hir (ter&inal) dise(ut (eta. 5. Volume of Distribution7 &erupa!an teori tentang :olu&e plas&a ang diperlu!an untu! &elarut!an suatu dosis o(at volume compartment physiology. ang di(eri!an !e&udiandio(ser:asi !onsentrasi dala& plas&a. 2al ini &enunju!!an !ara!teristi! dari o(at, dan (u!an

0-

Saat ini pengaruh far&a!o!ineti! terhadap respons dari tu&or dan to!sisitasn a setelah dapat dijelas!an secara le(ih terperinci (Rodan dan !awan ) !awan 0EE-). Para&eter far&a!o!ineti! telah &e&perlihat!an hu(ungan erat dengan respon tu&or pada han a sedi!it penelitian !asus ana!. Ana! dengan clearance siste&i! ang tinggi terhadap &etotre!sat ($"C) &e&pun ai !e&ung!inan relaps ang le(ih tinggi (E:ans dan !awan ) !awan 0EB4). Penelitian !lini! dengan ju&lah ang le(ih (esar &e&perlihat!an hu(ungan ang jelas antara para&eter far&a!o!ineti! dan to!sisitasn a seperti ta(el di(awah ini. 1(at 9usulfan Sisplatin $etotre!sat Din!ristin Para&eter ,ar&a!o!ineti! A+A Punca! Systemic clearance A+A Efe! Pen a!it o!lusi :ena >efroto!si! "o!si! terhadap su&su& tulang >euroto!si!

Pengawasan terapi o(at = o(atan pada disiplin il&u lain seperti !ardiologi dan neurologi le(ih perlu dala& rang!a &e&peroleh efe! terapeuti! ang opti&al dengan &enghindari !urang dosis atau !ele(ihan dosis (under and overdosage ang dise(a(!an oleh :aria(ilitas far&a!o!ineti!. Pada on!ologi, walaupun inde!s terapeuti!n a rendah dan risi!o to!sisitas ang &enganca& n awa, dengan pengecualian pe&a!aian dosis tinggi &etotre!sat pada terapi &etotre!sat dosis tinggi, pengawasan terapi o(at (elu& rutin dila!u!an. "ida! adan a pengujian o(at ang sensitif dan sederhana serta penentuan (atasan terapeuti!, se(agai&ana juga tida! dihu(ung!ann a antara !adar &eta(olit a!tif dala& plas&a dan intrasel adalah salah satu alasan &engapa pengawasan o(at pada pasien sangat sedi!it dila!u!an. 1leh !arena itu pada seju&lah penelitian far&a!o!ineti! dan far&a!odina&i!, dosis o(at tetap dihitung (erdasar!an luas per&u!aan (adan (3P9) atau (erdasar!an (erat (adan untu! ha&pir se&ua o(at antineoplas&a pada ana!. ,or&ula dosis dewasa telah di&odifi!asi untu! ana! = ana! oleh >ewell dan !awan = !awan (0EE-), filtrasi glo&erulus (8,R) dan eli&inasi non)renal, aitu - 7 Dosis (&g) H target A+A I 8,R J /,-6 I (erat (adan (!g)

04

*ntensitas pening!atan dosis (&g<&2 per &inggu) &erupa!an :aria(el !e&oterapi !an!er pada seju&lah penelitian !lini! pada orang dewasa dan ana! (1;ols dan !awan = !awan 0EE-). $es!ipun !ea(sahan dari cara ini (elu& di!onfir&asi!an dengan penelitian prose!tif secara aca! pada ana!, intensitas dosis !e&oterapi ang tertinggi harus disesuai!an dengan toleransi penderita. Efe! far&a!o!ineti! o(at = o(at ang (eru(ah = u(ah ang dise(a(!an oleh disfungsi organ dapat &erupa!an pen e(a( uta&a &ening!atn a to!sisitas. 9ila terjadi peru(ahan e!s!resi, penurunan dosis harus disesuai!an guna &enghindari to!sisitas ang le(ih (esar lagi. Pada a!hirn a, penghitungan dosis per unit luas per&u!aan (adan (3P9) dapat &ening!at!an to!sisitas pada (a i, di&ana ana! !ecil &e&pun ai 3P9 ang le(ih tinggi per !g di(anding!an orang dewasa -. Pada ana! di(awah 0 tahun, atau dengan 3P9 !urang dari /,5 &2, perhitungan dosis (iasan a (erdasar!an pada (erat (adan. Foods dan !awan = !awan (0EB0) perta&a !ali &enganjur!an perlun a &enghitung !e&oterapi (erdasar!an (erat (adan setelah &engo(ser:asi terjadin a (aha a neuropati dan hepatoto!si! pada ana! ang diterapi dengan dosis :in!ristin ang (erdasar!an luas per&u!aan (adan -. "elah dilapor!an (an a! !asus lain a!i(at !e&oterapi ang (erhu(ungan dengan to!sisitas ang (erle(ihan (over!helming to"icity) pada (a i. Saat ini dianggap le(ih pra!tis untu! &enghitung dosis per !ilogra& pada (a i di&ana tida! adan a penelitian far&a!o!ineti! dan far&a!odina&i!. $c3eod dan !awan = !awan (0EE2). Falaupun pada seju&lah !ecil pasien dapat &e&(eda!an !etentuan o(at anti!an!er untu! (a i di(awah 0 tahun dan ana! diatas 0 tahun. Diperlihat!an pada penggunaan sitara(in dengan dosis (erdasar!an 3P9 hasiln a ha&pir sa&a dengan siste& (erdasar!an (erat (adan untu! !edua golongan u&ur. Diper!ira!an (ahwa perhitungan dosis (erdasar!an (erat (adan dapat &enghasil!an !urang dosis (under-dosing) pada ana! di(awah 0 tahun -. Clearance &etotre!sat setelah pe&(erian dosis tinggi &etotre!sat dengan pe&(erian leu!o:orin cenderung le(ih rendah pada ana! di(awah 0 tahunG (agai&anapun penurunan dosis tida! diperlu!an pada golongan u&ur ini. Se(ali!n a terlihat pada adria&isin le(ih (ai! pe&(erian dengan dosis (erdasar!an (erat (adan di(anding!an dengan 3P9. Kesi&pulann a, perhitungan dosis (erdasar!an (erat (adan dapat dianjur!an untu! se(agian o(at sedang!an untu! (e(erapa o(at lain, dapat &en e(a(!an hasil ang rendah secara siste&i!. A!an le(ih

05

(ija!sana (ila selalu &engguna!an dosis per !ilogra& pada (a i saat pe&(erian dosis perta&a dan (ila tida! terjadi to!sisitas, dosis dapat dinai!!an secara (ertahap dengan o(at antineoplas&a terpilih. ,ar&a!ologi Susunan Saraf Pusat ,ar&a!ologi susunan saraf pusat &endapat (an a! perhatian dari para on!olog pediatri seja! leu!e&ia susunan saraf pusat dite&u!an se(agai !o&pli!asi dari leu!e&ia li&fositi! a!ut (33A) dan tu&or ota! ang paling sering pada ana! adalah neoplas&a ang padat
2,-

. "estis dan susunan saraf pusat telah la&a diduga &erupa!an te&pat ang

terlindung dari efe! far&a!ologi, seja! di!etahui pada penderita leu!e&ia li&fositi! a!ut ang &engala&i relaps. Pada interstisial testis walaupun sel leu!e&i! dite&u!an secara !has na&un (elu& dite&u!an ha&(atan far&a!ologis (Riccardi dan !awan = !awan 0EB2). Sedang!an pada susunan saraf pusat, sawar darah ota! &e&perlihat!an ha&(atan (barrier) fisiologis ang di(entu! oleh endotel !apiler ota!. ,ar&a!o!ineti! o(at antineoplas&a pada susunan saraf pusat sangat jelas (er(eda dari (agian tu(uh ang lain. Sawar darah ota! &engha&(at &asu!n a se(agian (esar o(at antineoplas&a !e dala& susunan saraf pusat pada !onsentrasi terapeuti! -. #arrier ini tida! sa&a !eutuhann a pada tu&or ota!, di&ana terlihat (erfungsi di se(agian (esar area pada tu&or. +!uran &ole!ul, liposolu(ilitas dan &uatan listri! (electrical charge) &erupa!an !ara!teristi! fisi!o!e&i!al ang &e&pengaruhi penetrasi o(at !e dala& susunan saraf pusat (Roll dan @u(rad 0E62). *!atan protein &erupa!an fa!tor ta&(ahan !arena setelah o(at &e&(entu! i!atan dengan protein, &a!a a!an terjadi suatu (entu! ang terlalu (esar untu! dapat &elalui sawar darah ota!. Penelitian tera!hir &e&perlihat!an (ahwa pe&(entu!an dan pe&eliharaan sawar darah ota! terjadi a!i(at intera!si ang !o&ple!s antara sel endotel dan fa!tor tropi! ang di(entu! oleh astrosit -. Resistensi (er(agai o(at &elalui p) gli!oprotein &e&egang peranan sentral pada pe&eliharaan sawar darah ota! dengan jalan i!ut &enga!tif!an proses ti&(uln a seju&lah su(stansi to!si! ang potensial dari sel endotel ota! (Schin!e dan !awan = !awan 0EE4). Dengan dosis standar terapeuti!, se(agian (esar o(at antineoplas&a tida! dapat &elalui sawar darah ota!. $etotre!sat dan ara(inosin)c dengan dosis tinggi &encapai ting!atan ang ade!uat dan dapat &eni&(ul!an efe! anti)tu&or di susunan saraf pusat. Pengawasan !adar o(at di cairan

06

sere(rospinal tida!lah &engga&(ar!an !adar pada jaringan. Kadar di jaringan &ung!in jalan ter(ai! untu! &enge:aluasi penetrasi !e dala& &assa tu&or dari o(at antineoplas&a ang di(eri!an -. 9agan di(awah ini &enunju!!an jenis o(at, cara !erja, &eta(olis&e, e!s!resi, indi!asi penggunaan dan to!sisitasn a 2,5. 1(at A!si $eta(olis &e 2ati E!s!resi *ndi!asi "o!sisitas

Anti&eta(o lit $etotre!sat Antagonis asa& fo) latG &engha&) (at dehidrofolat redu!tase 6) $er!aptop urin (Purihetol) Analog purin, &engha&) (at sintesis purin

8injal, 5/ = E/K die!s!resi tanpa pe) ru(ahanG (iliaris

33A, li&fo&a, $edulo = (lasto&a, 1steosar!o&a

$ielosupresi (terendah ? = 0/ hari) , &u!ositis, sto&atitis, der&atitis, hepatitis

2ati, alopurinol &engha& (at &eta(olis &e

8injal

33A

$ielosupresi, ne!rosis hati, &u!ositis, alopurinol &ening!at) !an to!sisitas

Sitara(in (Ara)A)

Analog 2ati piri&idin, &engha&(a t poli&erase D>A

8injal

33A, li&fo&a $ielosupresi, !onjungti:itis, disfungsi SSS

&u!ositis,

Agen Al!ilasi Si!lofosfa &id (cito!san)

8uanin 2ati al!ilat, &engha&) (at sintesis D>A

8injal

33A, li&fo&a, sar!o&a

$ielosupresi, sistitis he&oragi!, fi(rosis paru, se!resi AD2 tida! &e&adai

0?

*fosfa&id (*fe!s)

Sa&a dengan si!lofosfa) &id

2ati

8injal

3i&fo&a, Sa&a dengan tu&or Fil&s, si!lofosfa&id, disfungsi sar!o&a, SSS, to!sisitas jantung tu&or sel (enih (germ cell) dan tu&or testis 33A, 3$A, osteosar!o&a, sar!o&a Ewing, li&fo&a, neuro) (lasto&a "u&or Fil&s, rha(do&iosar) !o&a, sar!o&a Ewing Kardio&iopati, urin &erah, ne!rosis jaringan (ila e!stra:asasi, &ielosupresi, !onjungti:itis, der&atitis radiasi, arit&ia

Anti(ioti!a Do!soru(i) $engi!at sin (Adria) D>A & cin) dan inter!alasi Daunoru(i) sin (Aeru(idin) Da!tino&i) sin $engi!at D>A, &engha&(a t trans!ripsi

2ati

9iliaris, 8injal

2ati

8injal, tinja, -/K o(at die!s!resi tanpa peru(ahan 8injal

>e!rosis jaringan (ila e!stra:asasi, &ielosupresi, radio)sensitisasi, ulserasi &u!osa

9leo&isin (9lenoIan)

$engi!at D>A, &e&otong D>A

2ati

Pen a!it Pneu&onitis, sto&atitis, 2odg!in, feno&ena Ra naud, li&fo&a, fi(rosis paru, der&atitis tu&or sel (enih (germ cell) 33A, li&fo&a, tu&or Fil&s, pen a!it 2odg!in, sar!o&a Ewing, neuro(lasto) &a, rha(do&iosar !o&a Pen a!it Selulitis lo!al, neuropati perifer, !onstipasi, ileus, n eri rahang, se!resi AD2 tida! &e&adai, !ejang, ptosis, &ielosupresi &ini&al

Al!aloid Din!a Din!ristin (1n!o:in)

$engha&) (at pe&(entu) !an &i!rotu(uli

2ati

9iliaris

Din(lastin

$eng)

2ati

9iliaris

Selulitis lo!al, leu!openia

0B

(Del(an)

ha&(at pe&) (entu!an &i!rotu(uli Pengo) ) songan (deplesi) 3) asparagina) se Konjugasi ) polietilen gli!ol dan 3) asparagina) se "ida! di!etahuiG &odifi!asi li&fosit 2ati

2odg!in, histiositosis sel 3angerhans Siste& 33A reti!uloendo telial Rea!si alergi, pan!reatitis, hiper)gli!e&ia, disfungsi tro&(osit dan !oagulopati, ensefalopati "erindi!asi untu! penderita ang alergi terhadap 3) asparaginase

En;i& 3) Asparagina )se Pegasparga )se

Siste& 33A reti!uloendo telial

2or&on Prednison

8injal

33A, pen . Sindro&a Aushing, 2odg!in, !atara!, dia(etes, li&fo&a hipertensi, &iopati, osteoporosis, infe!si, ulserasi pepti!u&, psi!osis "u&or SSS, $ielosupresi terla&(at (4) li&fo&a, 6 &inggu), fi(rosis paru, pen a!it !arsinogen, sto&atitis 2odg!in

3ain = lain Kar&ustin (nitrosurea)

Kar(a&ilasi D>A, &engha&) (at sintesis D>A

2atiG 8injal feno(ar(it al &ening) !at!an &eta(olis) &e, &enurun) !an a!ti:itas 8injal

Sisplatin (platinol)

$engha&) ) (at sintesis D>A

"u&or gonad, osteosar!o&a, neuro(lasto) &a, tu&or sel (enih (germ cell)

>efroto!si!, a&inogli!osida &ening!at!an nefroto!sisitas, &ielosupresi, ototo!si!, tetani, neuroto!si!, sindro&a he&oliti!) ure&i!, anafila!sis

0E

Resistensi 1(at Resistensi terhadap o(at &asih &erupa!an rintangan uta&a dala& hal pengo(atan tu&or -. 9ai! fa!tor far&a!ologis &aupun seluler &ung!in &enjadi pen e(a( resistensi o(at. Konsentrasi o(at teruta&a tergantung pada dosis dan la&an a &asa infus. Pengaruh o(at &ung!in di(atasi oleh lo!asi tu&or (&isaln a dala& susunan saraf pusat) atau oleh ju&lah darah ang ter(atas di (e(erapa daerah tu&or. >a&un, ji!apun pengaruh terhadap sel tu&or dapat dicapai secara opti&al, seju&lah fa!tor seluler &ung!in &erupa!an pen e(a( resistensi o(at. 9er!urangn a aliran o(at !e dala& sel, &eta(olis&e o(at ang tida! se&purna !e arah sen awa a!tifn a, dan resistensi terhadap ane!a o(at ( multidrug resistance). $ultidrug resistance terjadi dengan ti&(uln a jenis = jenis sel !an!er (aru ang &enola! tida! saja o(at = o(at ang se(elu&n a efe!tif tetapi juga o(at = o(at ang (er!aitan dengan multidrug antineoplasti! ang secara !i&iawi tida! (erhu(ungan dengan sel ang se(elu&n a tida! terpengaruh o(at antineoplas&a -. 1(at = o(at resistance adalah o(at dengan &ole!ul hidrofo(i! ang dihasil!an dari (ahan ala&i, &isaln a ala!aloid :in!a, da!tino&isin. Pada u&u&n a, o(at = o(at ini tida! &e&ili!i sasaran sitoto!si! ang sa&a dala& sel.

Efe! Sa&ping Pada dosis terapeuti!, &ielosupresi, alopesia dan &u!ositis (iasan a &erupa!an to!sisitas ang dapat dipredi!si dari !e(an a!an o(at antineoplas&a -. $ual dan &untah &erupa!an efe! langsung terhadap jalur garstrointestinal dan < atau sti&ulasi dala& ;ona pe&icu !e&oreseptor (chemoreceptor trigger %one) pada :entri!el e&pat.. Penggunaan dari inhi(itor dari reseptor 52"- telah sangat &enurun!an insidens efe! sa&ping a!ut dari o(at antineoplas&a. 0. "o!sisitas pada ginjal Penurunan fungsi ginjal (u!an peristiwa ang jarang pada pasien ang diterapi !an!er. Sisplatin &en e(a(!an !erusa!an pada tu(ulus ang re:ersi(el dala& - = 4 &inggu -. 2al ini dapat dicegah dengan pe&(erian cairan L diureti!. $etotre!sat dosis tinggi juga dapat &en e(a(!an ter(entu!n a presipitat di tu(uli

2/

ang re:ersi(el dala& 2 = - &inggu. 2al ini dicegah dengan pe&(erian cairan, al!alinisasi urin dan &enghindari pe&(erian o(at salisilat dan sufa&eto!sa;ol. 2. 2epatoto!si! $etotre!sat dosis tinggi sering &en e(a(!an pening!atan en;i& hati dan fi(rosis hati -. A!tino&isisn)D &en e(a(!an hepato&egali, jaundice dan asites. -. >euroto!si! >europati &erupa!an to!sisitas ang paling sering &e&(atasi dosis :in!ristin -. Keracunan &eliputi susunan sensori! dan &otori!, dan adan a rasa sa!it. Se(agai ta&(ahan adan a rasa sa!it, aa !e&ung!inan terjadi hilangn a refle!s tendon dan parestesia pada jari tangan dan !a!i. &ootdrop dan !ristdrop adalah gejala awal neuropati. 1toto!si! dari sisplatin (erhu(ungan dengan dosis !u&ulatif dan (era!i(at pada &enurunn a !etaja&an pendengaran diatas 2/// 2;. $es!ipun sangat jarang terjadi pada ana! = ana! efe! sa&ping ang serius dari !egagalan fungsi ota! dan sere(elu& dapat dia&ati pada pasien ang &eneri&a dosis tinggi ara)A. 8ejalan a &eliputi ata!sia, disartria dan nistag&us. "o!sisitas ta&pa!n a (erhu(ungan erat dengan dosis dan risi!on a &ening!at pada dosis total ang &ela&paui 24 gra&<&2 -. $etotre!sat intrate!al (isa &en e(a(!an iritasi &eningen dan ara!noiditis dala& 2 = -4 ja& setelah pengo(atan dan (isa (erlangsung sela&a 02 = ?2 ja&. 8ejalan a adalah sa!it !epala he(at, leher !a!u, &untah, letargi, de&a& dan !adang pleiositosis dari cairan sere(rospinal. 8ejalan a (erhu(ungan dengan dosis !u&ulatif. 4. Kardioto!si! "i&(uln a insidens !ardio&iopati &ening!at pada dosis !u&ulatif 45/ &g<& 2 untu! adria&isin dan 6// &g<&2 untu! daunoru(isin. Kegagalan jantung (iasan a ti&(ul dala& wa!tu 0 tahun setelah terapi, na&un dapat ti&(ul 0/ tahun seja! pengo(atan. Su(!linis ang a(nor&al pada :entri!el !iri, ter&asu! pening!atan afterload dan penurunan !ontra!tilitas jantung &erupa!an !ejadian ang u&u& dan sering!ali progresif. 1leh !arena itu, pe&antauan jantung ang (er!elanjutan

20

seu&ur hidup dire!o&endasi!an pada pasien pengo(atan antrasi!lin -. 5. "o!sisitas pada paru

ang (erhasil sela&at dengan

9leo&isin paling sering &en e(a(!an to!sisitas pada paru. "api penggunaann a pada ana! adalah jarang.

22

KESIMPULAN 0. Ke&oterapi se(agai salah satu terapi pilihan untu! neoplas&a, penggunaann a pada ana! haruslah (ija!sana !arena efe! sa&pingn a ang (erane!araga& juga !arena inde!s terapeuti! ang se&pit. 2. Penggunaan !e&oterapi sesuai dengan luas per&u!aan (adan. >a&un de&i!ian, pada (a i di&ana luas per&u!aan (adann a le(ih (esar daripada orang dewasa, penghitungan dosis dila!u!an dengan (erat (adan. -. Aara pe&(erian !e&oterapi (isa se(agai !e&oterapi aju:an, !e&oterapi pre) operatif dan juga se(agai !e&oterapi dosis tinggi. 4. Resistensi o(at &erupa!an salah satu rintangan uta&a dala& pengo(atan dengan !e&oterapi. Sehingga dala& hal ini, pe&(erian !e&oterapi secara !o&(inasi &enjadi pilihan ang (ija!sana.

2-

DAFTAR PUSTAKA 0. 8aniswarna S. Setia(ud R. Su atna ,. Purwat astuti. >afrialdi. ,ar&a!ologi dan "erapi. 0EE5G edisi !e)4 7 (0-) ?/2 = ?02. 9ehr&an R. Klieg&an R. .enson 2. >elson "eIt(oo! of Pediatrics. 2///G 06th edition 7 (5/0) 05-? = 054/ -. Doute P. Kalifa A. 9arrett A. Aancer in Ahildren Alinical $anage&ent. 0EEBG 4th edition 7 (4) 44 ) 5? 4. 2as!ell A. Aancer "reat&ent. 0EB5G 2nd edition 7 (5) 4- = EB 5. 9er!er R. Aleri 3. S!arin A. 1ncolog Poc!et 8uide to Ahe&otherap . 0EE?G -rd edition 7 (-) 2-0 ) 26/

24

Kan2er : pen3a2it sel 4engan ciri gangguan 5 2egagalan me2anisme pengatur multipli2asi 6 7ungsi homeostasis lainn3a pa4a organisme multiseluler. Si7at : ) Pertumbuhan berlebihan ) 0angguan mu4igah ) Si7at in9asi7 ) Si7at metastasi2 ) Acquired heredity ) Perubahan metabolisme Penatala2sanaan 2eganasan pa4a ana2 sangat 2omple2s Kemoterapi : ) :ara pengobatan 4engan mengguna2an bahan 2imia 3ang a2an sebab2an 2erusa2an 5 2ematian sel sitostati2a ) Dasar pengobatan 2an2er 3ang penting pa4a ana2, 4ii2uti 4engan pening2atan cure rate ) %u8uan : men3embuh2an, paliasi, pencegahan ) *a2tor 3ang menentu2an 2eberhasilan terapi : 8enis obat, 4osis, cara pemberian, 7arma2o2ineti2, si7at biologis, 2ineti2a sel 6 toleransi pen4erita Sel tumor 4ibe4a2an 4alam 3 2ea4aan : /. Si2lus proli7erati7 ;se4ang membelah< ". Si2lus istirahat ;ti4a2 membelah< 3. Permanen ti4a2 membelah 4i7erensiasi sehingga mirip 8aringan

25

Si2lus proli7erati7 4ibagi men8a4i = 7ase : ) 'itosis ;'< ) Pramitosis ;0/< ) Sintesis D#A ;S< ) Pascamitosis ;0"<

Pa4a a2hir 7ase 0/ pening2atan R#A *ase S repli2asi D#A masu2 2e 7ase pramitosis ;0"<, 4engan ciri : ) sel bentu2 tetraploi4 ) 2an4ungan D#A lebih ban3a2 4ari 7ase lain ) masih berlangsungn3a sintesis R#A 6 protein *ase ' protein 6 R#A tiba . tiba ber2urang pembelahan men8a4i " sel 'asu2 2e inter7ase 0/ 00 ;masih potensial untu2 proli7erasi< -a4i penambah sel 2an2er : sel 4alam si2lus proli7erasi 6 0 0

26

Penggolongan 2emoterapi ber4asar2an si2lus sel : /. Cell cycle specific : 9in2ristin, 9inblastin, >?'P, '%@, &? asparaginase ". Cell cycle non?specific : al2ilator, antibioti2 'e2anisme 2er8a masing . masing golongan : Al2ilator : membentu2 ion 2arbonium 3ang rea2ti7 al2ilasi D#A ;me2loretamin, si2lo7os7ami4, 2lorambusil, busul7an< Antimetabolit : mengganti2an purin 5 pirimi4in 4alam pembentu2an nu2leosi4a. ;sitarabin, '%@, >?'P< Al2aloi4 9in2a : i2atan 4engan tubulin ;bagian penting 4ari micotic spindle< mitosis berhenti pa4a meta7ase ;9in2ristin, 9inblastin< Antibioti2a : 4aunorubisin 6 4o2sorubisin inter2alasi D#A 6 rea2si 4engan sito2rom p=A0 re4u2tase ra4i2al bebas sel hancur a2tinomisin .D inter2alasi antara guanin 6 sitosin pa4a " rantai D#A 6 hambat sintesis R#A bleomisin bentu2 2omple2s 4engan *e i2atan 4engan D#A ra4i2an bebas rantai D#A putus sintesis D#A terhambat )ormon : i2atan 4engan reseptor protein sel 2an2er. Kan2er 3ang sensiti7 terha4ap hormon tertentu pun3a reseptor spesi7i2 terha4ap hormon

2?

KE',%ERAP$ A-(1A# ) Kemoterapi 4osis tunggal 4iperbai2i 4engan pemberian secara 2ombinasi ) Kombinasi obat 4engan cara 2er8a berbe4a 6 e7e2 samping terbatas, 4ilan8ut2an masa istirahat ) Keberhasilan terapi 4ipengaruhi : heterogenitas tumor, sensiti7itas terha4ap obat, e7e2 sinergis 4ari obat . obatan. ) Secara 2linis menun8u22an ti4a2 a4an3a resi4ual tumor setelah terapi awal. ) Penelitian prospe2ti7 pa4a ana2 ti4a2 a4an3a mi2rometastase saat pembe4ahan ) E7e2ti7itas terapi berhubungan 4engan perbe4aan mi2rometastase 6 metastase n3ata secara 2linis : a. Sel tumor ber2urang b. Sel a4a 4alam si2lus 3ang sensiti7 terha4ap 2emoterapi c. Semua sel ter2ena 2onsentrasi obat 3ang a4e2uat 4. Resistensi ber2urang

2B

KE',%ERAP$ PRE?,PERA%$* ) Disebut 8uga neoa8u9an ban3a2 4iguna2an untu2 mencegah masalah pa4a operasi ;misaln3a ruptur tumor +ilms 4itengah operasi< ) Keuntungan : operasi lebih mu4ah 4ila2u2an, tumor 4apat 4iang2at secara utuh, ren4ahn3a insi4ens se2uele ) Pa4a tumor +ilms u2uran tumor mengecil, insi4ens pen3ebaran ren4ah, prognosis membai2 KE',%ERAP$ D,S$S %$#00$ ) Agen al2ilasi bahan terbai2 untu2 2emoterapi 4osis tinggi selama to2sisitas e2strame4uler relati7 ren4ah ) %umor 3ang resi4i7 setelah 2emoterapi 4osis tinggi 4iterapi megadosis ;4isertai penanganan sel . sel mu4a 4arah tepi< *AR'AK,&,0$ K&$#$S ) " aspe2 : 7arma2o2ineti2 6 7arma2o4inami2 ) *arma2o4inami2 e7e2 obat pa4a tumor 5 8aringan normal ) *arma2o2inet2 4engan pengu2uran serial 4alam plasma ;2ea4aan obat 4alam tubuh<

2E

) Karena pa4a 2emoterapi ti4a2 4ihubung2ann3a 2a4ar metabolit a2ti7 4alam plasma 6 intrasel 4osis 4ihitung ber4asar2an &PB ) *ormula 3ang 4ipa2ai : Dosis ;mg< C target A(: D 0*R E 0,3> D BB ;2g< Dalam sehari . hari 4iguna2an perhitungan :

) +oo4s 422 mengan8ur2an perlun3a menghitung 4osis pa4a ana2 F / tahun ber4asar2an BB, 2arena perhitungan 4osis ber4asar2an &PB 4apat mening2at2an to2sisitas *AR'AK,&,0$ SSP ) Ban3a2 men8a4i perhatian se8a2 4i2etahui 2ompli2asi leu2emia SSP pa4a &&A ) -uga tumor ota2 pa4a ana2 sering2ali si7atn3a pa4at ) Dipengaruhi sawar 4arah ota2 ) Konsentrasi terapeuti2 4ihambat oleh sawar 4arah ota2 ) Sehingga 4ibutuh2an 4osis tinggi '%@ 6 :?Ara e7e2 anti tumor 4i SSP ) Pemantauan 3ang terbai2 4engan melihat 2a4ar 4i 8aringan, bu2an 4i &:S

-/

RES$S%E#S$ ,BA% ) 'asih merupa2an rintangan utama pa4a pengobatan tumor ) Dipengaruhi 7a2tor 7arma2ologis 6 seluler ) Multidrug resistance : bu2an han3a sel 2an2er 3ang resisten tapi 8uga sel . sel 3ang sebelumn3a ti4a2 terpengaruh oleh obat anti?neoplasma E*EK SA'P$#0 Dosis terapeuti2 mielosupresi, alopesia, mu2ositis 'ual muntah e7e2 langsung 0$% 5 stimulasi :%G /. 0in8al : 4icegah 4engan al2alinisasi urin 6 hi4rasi ". )epar : &*% mening2at 3. #euroto2si2 =. Kar4ioto2si2 A. %o2sisitas pa4a paru

-0

Anda mungkin juga menyukai