PERSYARATAN SERTIFIKASI
Telah mengikuti Penataran Kode Etik Telah mengikuti minimum 4 Penataran Strata Pendidikan minimum S1 Arsitektur Pengalaman kerja minimum 12 tahun akumulatif Menangani 10 proyek perancangan dengan tata olah lengkap; 1 diantaranya tingkat kompleksitas tinggi SKA Mengisi dan dengan Melengkapi Formulir Permohonan Bersedia diwawancara Lunas iuran anggota Telah mengikuti Penataran Kode Etik Telah mengikuti minimum 2 Penataran Strata Pendidikan minimum S1 Arsitektur SKA AP S1 Pengalaman kerja minimal 3 tahun akumulatif Pengalaman kerja minimal 5 tahun akumulatif
ARSITEK UTAMA
a b c d e f g h
ARSITEK MADYA
Anggota SKA AP
Mitra/
Pemegang a b c d
S2/ S1+1 th Pengalaman kerja minimal 3 tahun akumulatif PPAr Menangani 6 proyek perancangan dengan tata olah lengkap; Mengisi dan Melengkapi Formulir Permohonan SKA Bersedian diwawancara Lunas iuran anggota Telah mengikuti Penataran Kode Etik Pendidikan minimum S1 Arsitektur Pengalaman kerja minimum 2 tahun akumulatif Menangani 3 proyek perancangan dengan tata olah lengkap; Mengisi dan melengkapi Formulir Permohonan SKA Bersedia diwawancara Lunas iuran anggota Sudah mengikuti Penataran Kode Etik Pendidikan minimum D3 Arsitektur Pengalaman kerja minimum 4 tahun Menangani 3 proyek perancangan dengan tata olah lengkap sampai dengan Mengisi selesai dan melengkapi Formulir Permohonan SKA Bersedia diwawancara Lunas iuran anggota
BIAYA SERTIFIKASI
Pembayaran 2
Rp. 300,000
( Tiga Ratus Ribu Rupiah ) Dibayar kepada APSD / Pengurus IAI Daerah / Cabang, pada saat Pemohon menerima Sertifikat
Pembayaran 2
Rp. 600,000
( Enam Ratus Ribu Rupiah ) Dibayar kepada APSD / Pengurus IAI Daerah / Cabang, pada saat Pemohon menerima Sertifikat
Pembayaran 2
Rp. 1,200,000
( Satu Juta Dua Ratus Ribu Rupiah ) Dibayar kepada APSD / Pengurus IAI Daerah / Cabang, pada saat Pemohon menerima Sertifikat
Subkompetensi
ARS 01 Perancangan Arsitektur Kemampuan menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi ukuran estetika dan persyaratan teknis, dan yang bertujuan melestarikan lingkungan (Ability to create architectural designs that satisfy both aesthetic and technical requirements, and which aim to be environmentally sustainable) A. Estetika Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu mengekspresikan pandangan serta menentukan pilihan secara kritis dan memberi keputusan estetis, lalu mencerminkannya secara konseptual dalam sebuah rancangan 2. Mampu menjelaskan dan menerapkan konsep warna, bahan, komposisi, proporsi, irama dan skala Mampu mengkaji berbagai pengalaman ketika melakukan pemilihan struktur dan bahan serta unsurunsur estetikanya, lalu mewujudkannya dalam bentuk-bentuk 3 dimensi B. Persyaratan Teknis Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu menyelidiki lalu menetapkan persyaratan luasan, organisasi, fungsi dan sirkulasi ruang, ruangan serta bangunan; baik di dalam maupun di sekitar bangunan yang bersangkutan 2. Mampu mengenali, memahami dan mengikut-sertakan kaidah serta standar yang dikeluarkan oleh badan-badan terkait; termasuk yang berkenaan dengan faktor keselamatan, keamanan, kenyamanan ARS 02 Pengetahuan Arsitektur Pengetahuan yang memadai tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni, teknologi dan ilmu-ilmu pengetahuan manusia (Adequate knowledge of the history and theories of architecture and related arts, technologies, and human sciences) A. Pengetahuan tentang Sejarah Arsitektur Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu menjelaskan garis besar sejarah arsitektur dan perkembangannya 2. Mampu menyusun konsep yang dihasilkan dari masukan sejarah B. Pengetahuan tentang Teori Arsitektur Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu menjelaskan berbagai teori arsitektur dan pemikiran-pemikiran yang melandasinya 2. Mampu menjelaskan gaya bangunan yang diterapkan dalam rancangan berikut aliran yang terlibat seperti klasisisme, neo-klasisisme, modernisme, pasca-modern, regionalisme kritis dan seterusnya, dengan memperlihatkan contoh karya-karya yang berkaitan dengan aliran-aliran tersebut 3.
Subkompetensi
ARS 03 Pengetahuan Seni Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas rancangan arsitektur (Knowledge of the fine arts as an influence on the quality of architectural design) Kreteria Unjuk Kerja Mampu menjelaskan berbagai berbagai kaidah seni rupa dan pengaruhnya dalam rancangan massa bangunan, rancangan tata ruang dalam, rancangan warna ruangan dan bangunan, garis bidang tekstur dalam ekspresi bangunan
ARS 04 Perencanaan dan Perancangan Kota Pengetahuan yang memadai tentang perancanaan dan perancangan kota serta ketrampilan yang dibutuhkan dalam proses perancanaan itu (Adequate knowledge on urban design, planning, and the skills involved in the planning process) A. Perencanaan Kota Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu menerapkan cara memenuhi persyaratan perkotaan, khususnya KDB, KLB, KDH, garis sempadan, kepadatan, ketinggian dan jarak bebas bangunan 2. Mampu menjelaskan sumbangan positif kehadiran bangunan terhadap ruang umum, khususnya jalan, jalan untuk pejalan kaki dan fasilitas untuk penyandang cacat Perancangan Kota Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu menjelaskan dampak kehadiran obyek perancangan terhadap kemungkinan mengundang pertumbuhan fasilitas tambahan atau sampingan di lingkungan kota yang bersangkutan 2. Mampu menjelaskan pengaruh kehadiran obyek perancangan terhadap bentukan ruang kota dan estetika urban di kawasan tersebut
Subkompetensi
B.
Subkompetensi
ARS 05 Hubungan antara Manusia, Bangunan dan Lingkungan Memahami hubungan antara manusia dan bangunan gedung serta antara bangunan gedung dan lingkungannya, juga memahami pentingnya mengaitkan ruang-ruang yang terbentuk di antara manusia, bangunan gedung dan lingkungannya tersebut untuk kebutuhan manusia dan skala manusia (Understanding of the relationship between people and buildings and between buildings and their environments, and of the need to relate spaces between them to human needs and scale.) A. Manusia dan Bangunan Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan untuk menentukan kebutuhanruang pemakai bangunan 2. Mampu mengumpulkan dan menganalisis standar-standar kebutuhan ruang dan menerapkannya dalam rancangan 3. Mampu merancang susunan ruang yang memenuhi standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan kenyamanan 4. Mampu menganalisis dan memecahkan permasalahan yang akan timbul dalam hubungan antara bangunan dan penggunanya B. Bangunan dan Lingkungan Kreteria Unjuk Kerja Mampu menghindari dampak negatif kehadiran bangunan yang dirancang di suatu lingkungan C. Manusia dan Lingkungan Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu menggubah bangunan yang tidak menambah polusi di lingkungan di sekitarnya, baik yang bersifat terukur (tangible) seperti buangan beracun maupun yang tak terukur (intangible) seperti wajah lingkungan atau street picture 2. Mampu menggugah para pengguna bangunan dan masyarakat sekitar untuk memelihara lingkungan setelah berdirinya bangunan yang dirancang ARS 06 Pengetahuan Daya Dukung Lingkungan Menguasai pengetahuan yang memadai tentang cara menghasilkan perancangan yang sesuai daya dukung lingkungan (An adequate knowledge of the means of achieving environmentally sustainable design.) Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu memberi penjelasan kepada pemakai jasa mengenai pentingnya memiliki rancangan bangunan yang sesuai dengan daya-dukung lingkungan ragawi dan sosial, khususnya yang berkaitan dengan daya-dukung tanah, vegetasi, pencemaran dan kepadatan 2. Mampu mengumpulkan informasi mengenai bahan serta struktur bangunan yang akan digunakan dalam rancangan dan menganalisis pengaruhnya terhadap lingkungan 3. Mampu mengajukan gagasan penghematan energi dan menerapkannya dalam rancangan
ARS 07 Peran Arsitek di Masyarakat PMemahami aspek keprofesian dalam bidang Arsitektur dan menyadari peran arsitek di masyarakat, khususnya dalam penyusunan kerangka acuan kerja yang memperhitungkan faktor-faktor sosial (Understanding of the profession of architecture and the role of architects in society, in particular in preparing briefs that account for social factors) Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu membuat rancangan yang mewadahi kepentingan masyarakat dan sejarah serta tradisi bangunan setempat 2. Mampu mengkaji dampak perancangan terhadap masyarakat dengan mempertimbangkan faktor sosialnya 3. Mampu mematuhi kode etik dan kaidah tata-laku keprofesian arsitek 4. Mampu memenuhi kepentingan masyarakat sebagaimana disyaratkan oleh ketentuan peraturan dan perundang-undangan ARS 08 Persiapan Pekerjaan Perancangan Memahami metode penelusuran dan penyiapan program rancangan bagi sebuah proyek perancangan
(Understanding of the methods of investigation and preparation of the brief for a design project. )
A. Metode Pengumpulan Data Kriteria Unjuk Kerja 1. Mampu mengenali kebutuhan data dan menyusun strategi pengumpulannya dalam rangka pembuatan program perancangan 2. Mampu mencari data, peraturan bangunan dan standar yang dibutuhkan dalam perancangan Penyusunan Program Rancangan Kriteria Unjuk Kerja 1. Mampu menganalisis data yang telah diperoleh, untuk dijadikan sumber dalam pekerjaan perancangan
B.
2. Mampu menganalisis data yang telah diperoleh, untuk dijadikan sumber dalam pekerjaan perancangan ARS 09 Pengertian Masalah Antar-Disiplin Memahami permasalahan struktur, konstruksi dan rekayasa yang berkaitan dengan perancangan bangunan gedung (Understanding of the structural design, construction, and engineering problems associated with building design.) A. Pengetahuan Sistem Struktur dan Konstruksi Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu menunjukkan berbagai alternatif jenis struktur dan konstruksi 2. Mampu menjelaskan konsep berbagai jenis struktur dan konstruksi yang akan diterapkan dalam bangunan 3. Mampu menetapkan jenis struktur dan konstruksi serta menilai kelebihan maupun kekurangannya dan membuat rekomendasi dalam kaitannya dengan kebutuhan pemberi tugas Pengetahuan Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan Plambing Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu menunjukkan berbagai alternatif Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan Plambing 2. Mampu menjelaskan konsep berbagai Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan Plambing yang akan diterapkan dalam bangunan 3. Mampu menetapkan Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan Plambing, serta menilai kelebihan maupun kekurangannya; dan membuat rekomendasi dalam kaitannya dengan kebutuhan pemberi tugas
Subkompetensi
B.
Kode Unit
ARS 10
Subkompetensi
Pengetahuan Fisik dan Fisika Bangunan Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai permasalahan fisik dan fisika, teknologi dan fungsi bangunan gedung sehingga dapat melengkapinya dengan kondisi internal yang memberi kenyamanan serta perlindungan terhadap iklim setempat (Adequate knowledge of physical problems and technologies and of the function of buildings so as to provide them with internal conditions of comfort and protection against climate.) A. Faktor Kenyamanan di Dalam Bangunan Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu menjelaskan cara penanganan pencahayaan dan penghawaan di dalam bangunan 2. Mampu menjelaskan dasar pertimbangan sistem akustik yang diterapkan B. Faktor Perlindungan Bangunan Terhadap Iklim Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu menjelaskan pemilihan bahan dan teknologi bahan bangunan untuk perlindungan bangunan terhadap iklim dan cuaca 2. Mampu menjelaskan cara menangani masalah dan perawatan bahan bangunan yang dipakai ARS 11 Penerapan Batasan Anggaran dan Peraturan Bangunan Menguasai keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pihak pengguna bangunan gedung dalam rentang-kendala biaya pembangunan dan peraturan bangunan (Necessary design skills to meet building users requirements within the constraints imposed by cost factors and buildign regulations.) A. Pengetahuan mengenai Anggaran Bangunan Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu menjelaskan penghitungan biaya bangunan yang diterapkan dalam perancangan terkait Mampu mengenali berbagai faktor yang berpengaruh atas biaya bangunan Mampu membuat berbagai alternatif rancangan sebagai pemecahan atas masalah pembiayaan bangunan B. Pengetahuan Peraturan Bangunan Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu mengenali peraturan-peraturan bangunan yang harus diperhatikan dalam proses perencanaan dan perancangan 2. Mampu menerapkan peraturan-peraturan bangunan dalam rancangan ARS 12 Pengetahuan Industri Kontruksi dalam Perencanaan Menguasai pengetahuan yang memadai tentang industri, organisasi, peraturan dan tata-cara yang berkaitan dengan proses penerjemahan konsep perancangan menjadi bangunan gedung serta proses mempadukan penataan denah-denahnya menjadi sebuah perencanaan yang menyeluruh (Adequate knowledge of the industries, organizations, regulations, and procedures involved in translating design concepts into buildings and integrating plans into overall planning.) Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu menjelaskan organisasi di dalam industri konstruksi yang berhubungan dengan konsep perancangan yang akan diterapkan oleh yang bersangkutan 2. Mampu menjelaskan peraturan dan prosedur di dalam industri konstruksi yang berhubungan dengan konsep perancangan yang akan diterapkan oleh yang bersangkutan 3. Mampu menjelaskan keterkaitan konsep perancangan dengan keseluruhan perancangan ARS 13 Pengetahuan Manajemen Proyek Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai pendanaan proyek, manajemen proyek dan pengendalian biaya pembangunan (Adequate knowledge of project financing, project management and cost control.) Kreteria Unjuk Kerja 1. Mampu menunjukkan hubungan antara pendanaan dan proses perancangan 2. Mampu menunjukkan permasalahan yang dihadapi dalam dengan manajemen proyek terkait, khususnya yang berkenaan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi 3. Mampu menunjukkan cara pengendalian biaya proyek sesuai dengan tahapan-tahapannya 2. 3.
Subkompetensi
CONTOH
PERSYARATAN ADMINISTRATIF
A1
check X
A. DATA PRIBADI
1. 2. NAMA LENGKAP ALAMAT RUMAH Kota Kecamatan Kabupaten Propinsi & Kode Pos Tempat / Tanggal lahir Jenis Kelamin Menikah 3. NAMA KANTOR Alamat Kota Kode Pos Jenis Kantor Status perusahaan Pemegang saham Bidang Usaha Nama atasan langsung Jabatan Saudara Mulai kerja 4. KEANGGOTAAN IAI Daerah/Cabang Nomor Anggota Anggota Sejak Tahun DKI Jakarta
0 9 9 9 9 1 9 9 9 X Lampirkan copy bukti pembayaran iuran tahun terakhir 0 1 2
Alcato Damiaz Zubir Jl Semesta Raya 65 Rempona Jakarta Kebayoran Baru Jakarta Selatan DKI Jakarta 5700 Batang Sampan, 12 November 1967
X Pria X Ya
Gelar :
Ir
021
7845678
Wanita Tidak
021 021
3456761 7894452
alcato@cnn.co.id
X ya
tidak
5.
IURAN
Atau Surat Keterangan lunas dari IAI Daerah/Cabang 6. PENDIDIKAN ARSITEKTUR ( Minimal D3 ) Institusi Kota Fakultas Jurusan Lulus 7. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS Surabaya) Surabaya Teknik Sipil dan Perencanaan Arsitektur Tahun
1 9 9 9
Gelar
Ir
PENATARAN KODE ETIK ARSITEK DAN KAIDAH TATA LAKU PROFESI ARSITEK belum
X sudah
Tanggal
23-Nov-98
PERSYARATAN ADMINISTRATIF
A1
8.
PENATARAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN ARSITEK Topik Penyelenggaraan STRATA 1 Perencanaan & Perancangan yg berkaitan IAI DKI JAKARTA
dgn Pertanahan & Ketatakotaan
Perencanaan & Perancangan yg berkaitan dgn tertib membangun & peraturan bgn-an Perencanaan & Perancangan yg berkaitan pertimbangan sosial & psikologi Pandangan dan Harapan pengguna jasa terhadap Arsitek Indonesia
STRATA 6
B.
B.1. Keahlian
Keahlian Utama Keahlian lain Perancangan Arsitektur Perancangan Interior
C.
PENDIDIKAN
Jenjang Gelar Pendidikan Strata 1 (S1) Strata 2 (S2) Strata 3 (S3) Ir ITS Surabaya Surabaya Indonesia 1999 Institusi Pendidikan Kota Negara Tahun
D.
No.
PELATIHAN / KURSUS
Institusi Judul Pelatihan / Kursus Penyelenggara AutoCAD IAI CAD Centre Kota Jakarta Indonesia Negara Tahun 2001
1. 2. 3.
PERSYARATAN KOMPETENSI
IKATAN ARSITEK INDONESIA
B1
check
PENGALAMAN KERJA SEBAGAI PERANCANG 1. Sebutkan Minimal 3 (tiga) Proyek Saudara dan Dilengkapi dengan;
X
Surat Keterangan dari Pengguna Jasa atau SPK Surat Keterangan dari Pimpinan Biro apabila status Saudara sebagai Arsitek/Arsitek Pembantu Gambar Arsitektur yang minimal terdiri dari Denah, Tampak Potongan, dan Persprektif/Foto (Gambar Arsitektur dilengkapi dengan file dalam CD/disket)
2.
Isi Matrik dibawah berdasar 3 proyek yang Saudara pilih dengan mengikuti petunjuk dibawah ini; a. b. Pelajari 13 Unit Standar Kompetensi Arsitek yang terdapat dalam Lampiran. Keterlibatan Arsitek dalam suatu proyek tidak harus mencakup semua kemampuan dasar arsitek, karenanya; Dari ketiga proyek yang Saudara ajukan, akumulasi untuk unit Standar Kompetensi nomor 1, 5, 8, 10, 11, 12 harus menunjukkan bahwa butir tersebut tercakup dan saudara terlibat penuh c. Harap Saudara isi kotak-kotak dalam matriks dibawah sesuai keterlibatan dalam proyek : Bulatan hitam penuh apabila butir tersebut tercakup dan Saudara terlibat penuh Bulatan hitam/putih apabila butir tersebut tercakup sebagian dan keterlibatan Saudara 50 %. Bulatan putih apabila butir tersebut tidak tercakup dan/atau keterlibatan 0 %. e. Apabila akumulasi seperti tersebut dalam point d belum tercapai, Saudara harus menambah proyek lainnya Matrik Proyek dan 13 Standar Kompetensi Arsitek 13 UNIT STANDAR KOMPETENSI ARSITEK 1 Proyek 1: Proyek 2: Proyek 3: Komplek Tugu dan Museum Gedung Bappeda Masjid 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
akumulasi
f.
Apabila Saudara mengklaim proyek saudara mencakup unit-unit kompetensi tersebut, harap diuraikan dalam lembar berikut. (Apabila kolom-kolom tersebut kurang mencukupi, bisa Saudara tambah sendiri)
Arsitek Pratama
Arsitek Madya
Arsitek Utama
halaman B1 - 1
URAIAN PROYEK 1
1 DATA PROYEK a b c d e f g h i Nama Proyek Jenis bangunan Lokasi Proyek Pemilik Tahun Luas Lahan Luas Lantai Jumlah Lantai Fungsi dlm proyek Komplek Tugu Pahlawan Tugu/Museum Surabaya, Jawa Timur Pemerinta Kota Surabaya 1991-1996 29800 m2 2408 m2 2 A
Arsitek Kepala
Arsitek
Arsitek Pembantu
2 URAIAN PROYEK BERDASAR 13 BUTIR STANDAR KOMPETENSI ARSITEK UNIT KOMPETENSI 1 KETERLIBATAN URAIAN Perancangan Arsitektur Sebagian Tidak Ada X Penuh Tampilan utama yang sengaja ditonjolkan, dalam upaya pelestarian Tugu Pahlawan beserta kawasannya, adalah digunakannya tembok penyengker (keliling) dengan maksud agar nilai kesakralan Tugu Pahlawan tetap terjaga, tidak terusik dan terganggu oleh kegiatan disekitarnya. Peran sebagai arsitek/arsitek lasekap dalam mengolah tembok keliling itu menjadi taman bertrap sehingga menjadi unsur lansekap kota yang unik, perpaduan antara arsitektur dan lansekap, memberi pemandangan kota yang baru yang menggabungkan soft dan hard material di dalam satu komposisi; membentuk antitesis, kontras dengan kondisi bangunan-bangunan disekitarnya. Menciptakan oase di tengah kesibukan, hiruk pikuknya kepadatan lalu lintas dengan dinding hijaunya taman bertrap tersebut. Dalam kaitannya dengan Tugu Pahlawan, tembok penyengker memberi tekanan horisontal dengan kesan yang lunak, yang kontras dengan sosok Tugu Pahlawan yang menjulang vertikal, dengan kesan yang keras dan kaku [pasangan abadi : yoni-lingga (jawa); dan yin yang (Cina)]
Arsitek Utama
halaman B1 - 2
Penuh
Sebagian
Tidak Ada
Penuh
Sebagian
Tidak Ada
Mempertahankan void di antara kepadatan bangunan (figure-Ground, Roger Trancik) di pusat kota yang terdiri dari pusat pemerintahan dan pusat bisnis, sehingga tercipta keleluasaan ruang luar yang dapat memberi penyaluran/pelepasan terhadap ketegangan psikis di dalam suasana arus gerakan lalu lintas yang padat. Lebih jauh lagi, dibagian dalam menciptakan tempat yang leluasa, tenang-hening, yang penting bagi kontemplasi bagi para pengunjung, khususnya arek Suroboyo, dalam mengenang sejarah perjuangan bangsa.
Arsitek Madya
Arsitek Utama
halaman B1 - 3
Sebagian
Tidak Ada
Sengaja memilih tembok penyengker untuk mempertahankan satu-satunya ruang luar yang hijau terbuka, yang berfungsi sebagai paru-paru kota walau dalam ukuran yang relati kecil bagi kota Surabaya; namun cukup berarti bagi kelangsungan pusat pemerintah dan pusat bisnis di sekitarnya.
Sengaja memilih tembok penyengker untuk mempertahankan satu-satunya ruang luar yang hijau terbuka, yang berfungsi sebagai paru-paru kota walau dalam ukuran yang relati kecil bagi kota Surabaya; namun cukup berarti bagi kelangsungan pusat pemerintah dan pusat bisnis di sekitarnya.
Peran Arsitek di Masyarakat Sebagian Tidak Ada X Penuh Sebagai konsekuensi dari rancangan arsitektural gedung museum yang tidak boleh mendominasi ruang dan mengalahkan kemegahan sosok Tugu Pahlawan, maka gedung museum itu harus ditenggelamkan; yaitu dengan menempatkannya di ruang bawah tanah, 7 meter di bawah permukaan tanah, pada sebuah pelat pondasi seluas +/- 40 x 70 meter, di sebelah utara Tugu Pahlawan. Untuk menahan tekanan air dari bawah tanah diperlukan ketebalan pelat pondasi beton bertulang, yang disebut pondasi apung, setebal 1.00 meter pada seluruh luas dasar ruang bawah tanah tersebut. Sedang ketebalan dinding samping penahan tanah sekeliling ruang bawah tanah adalah 90 cm di bagian bawah dekat pondasi, dan 60 cm di bagian atas.
X Arsitek Madya
Arsitek Utama
halaman B1 - 4
Sebagian
Tidak Ada
Disekeliling ruang bawah tempat berdirinya museum pada level atas dirancang kolam pantul yang airnya (menurut rancangan teknisnya setebal 0,5 1 cm) ditumpahkan di sepanjang bibir atas ruang bawah tanah tersebut, sehingga menimbulkan tekanan udara di bagian dasar ruang bawah tanah itu. Karena air kolam terapung bawah suhunya relatip lebih dingin (karena berada di bawah bayangan dinding keliling ruang bawah tanah tersebut), setidaknya memberi aliran udara yang lebih sejuk daripada udara di bagian atasnya, dan menyentuh dinding museum serta mendinginkannya. Di bagian dalam museum ruangnya dikondisi dengan sistem AC, khususnya ruang-ruang tempat menyimpan benda-benda sejarah, ruang-ruang diorama, auditorium. Dalam
sepanjang bibir atas ruang bawah tanah tersebut, sehingga menimbulkan tekanan udara di bagian dasar ruang bawah tanah itu. Karena air kolam terapung bawah suhunya relatip lebih dingin (karena berada di bawah bayangan dinding keliling ruang bawah tanah tersebut), setidaknya memberi aliran udara yang lebih sejuk daripada udara di bagian atasnya, dan menyentuh dinding museum serta mendinginkannya. Di bagian dalam museum ruangnya dikondisi dengan sistem AC, khususnya ruang-ruang tempat menyimpan benda-benda sejarah, ruang-ruang diorama, auditorium. Dalam upaya penghematan energi listrik untuk penerangan, di atas atrium ruang tengah umum (main lobby & upper hall), dibuat sky-light untuk memasukkan cahaya alam pada waktu siang hari, yang difilter dengan penutup atap double layer terbuat dari polycarbonate.
Penerapan Batasan Anggaran dan Peraturan Bangunan Penuh Sebagian Tidak Ada
Penuh
Sebagian
Tidak Ada
Walau bangunan museum tertutup itu relatip kecil, namun sebagai bangunan monumen dituntut persyaratan ketahanan zaman yang lama, maka diperlukan konstruksi serta bahan yang memenuhi persyaratan tersebut. Konstruksi utamanya dipilih konstruksi beton bertulang untuk badan bangunan, dan konstruksi space-frame untuk atapnya dengan penutup atap polycarbonate.
Arsitek Pratama
Arsitek Madya
Arsitek Utama
halaman B1 - 5
URAIAN PROYEK 2
1 DATA PROYEK a b c Nama Proyek Jenis bangunan Lokasi Proyek Kantor Bappeda Propinsi Jawa Timur Kantor Surabaya, Jawa Timur
d e f g h i
Pemilik Tahun Luas Lahan Luas Lantai Jumlah Lantai Fungsi dlm proyek
Arsitek
Arsitek Pembantu
2 URAIAN PROYEK BERDASAR 13 BUTIR STANDAR KOMPETENSI ARSITEK UNIT KOMPETENSI 1 KETERLIBATAN URAIAN Perancangan Arsitektur
X Penuh
Sebagian
Tidak Ada
Dalam rangka melestarikan langgam arsitektur kolonial dari gedung Kantor Gubernur, dan untuk mencapai konteks visual, maka tampilangedung kantor gubernur yang di dominasi bidang massif dari bentuk kubisme dengan lubang-lubang jendela dan ventilasi itu diterapkan juga pada gedung kantor BAPPEDA; selain adanya kolom-kolom bebas di lantai-1 yang membentuk selasar bawah bangunan, yang menjadi ciri bangunan di daerah tropis lembab.
Arsitek Utama
halaman B1 - 6
Sebagian
Tidak Ada
Komposisi dari dua hal yang bertentangan dalam falsafah Cina yang menghasilkan kontras dari sebuah pasangan antara vertikal dan horizontal, gelap, dan terang, massif dan rongga, keras dan lunak dicoba diterapkan pada raut wajah gedung BAPPEDA. Apabila kita menjajarkan tampilan gedung BAPPEDA dengan gedung Gubernur, akan terlihat bidang-bidang massif mendominasi keduanya; namun apabila diperhatikan lebih teliti, gedung BAPPEDA terlihat lebih terbuka, sehingga terasa lebih mengundang, khususnya dilantai-1; dengan kolom-kolom yang pipih itu gedung BAPPEDA menciptakan kesan rongga yang lebih kuat dan memberi kontras terhadap kesan massif dari lantai-2 dan 3 di atasnya. Bila diperhatikan lebih jauh lagi, walau memiliki karakter yang sama, kita akan melihat langgam kekinian arsitektur pasca modern gedung BAPPEDA itu dapat dibedakan dari langgam arsitektur kolonialnya gedung Gubernur.
khususnya dilantai-1; dengan kolom-kolom yang pipih itu gedung BAPPEDA menciptakan kesan rongga yang lebih kuat dan memberi kontras terhadap kesan massif dari lantai-2 dan 3 di atasnya. Bila diperhatikan lebih jauh lagi, walau memiliki karakter yang sama, kita akan melihat langgam kekinian arsitektur pasca modern gedung BAPPEDA itu dapat dibedakan dari langgam arsitektur kolonialnya gedung Gubernur. Bila diperhatikan lebih jauh lagi, walau memiliki karakter yang sama, kita akan melihat langgam kekinian arsitektur pasca modern gedung BAPPEDA itu dapat dibedakan dari langgam arsitektur kolonialnya gedung Gubernur. Perencanaan dan Perancangan Kota
X Penuh
Sebagian
Tidak Ada
Bangunan menara gedung Gubernur, yang dapat dilihat dari berbagai arah dan sudut jalan-jalan kota disekitarnya sebagai focal pointr dan bahkan landmark kota, dipinjam dan dimanfaatkan sebagai elemen vertikal untuk memberi aksen terhadap kesan horizontalnya gedung kantor BAPPEDA tersebut.
Sebagian
Tidak Ada
Menurut Camilo Sitte (dalam Y. Ashihara), untuk melihat tampilan wajah bangunan secara penuh, dibutuhkan jarak lihat 2x tingginya, dan untuk melihat sekelompok bangunan dibutuhkan jarak 3x tingginya (Werner Hegemann & Elbert Peets, dalam Y. Asihara). Mengingat bangunan utama gedung Gubernur jaraknya dari jalan Pahlawan +/3x tingginya, maka agar terjadi kesinambungan tampilan wajah dari kedua gedung yang bersebelahan itu, jarak gedung kantor BAPPEDA dari jalan Pahlawan juga diambil 3x tingginya. Namun tujuan utamanya adalah agar tampak depan gedung kantor BAPPEDA terlihat secara penuh dari jalan Pahlawan termasuk bagian selatan gedung kantor Gubernur yang menjorok ke depan sampai mendekati jalan Pahlawan sedemikian, sehingga membentuk ruang penerima bagi orang yang datang ke kantor BAPPEDA. Sedang jarak antar gedung Gubernur dan kantor BAPPEDA sejauh +/- 14m, yang difungsikan sebagai tempat parkir mobil dan pedestrian way, membentuk sebuah lorong penghubung (linkage) dari kedua gedung tersebut dengan halaman dibelakangnya yang menjadi halaman dalam dari bangunan-bangunan lain disekitarnya. Halaman dalam ini berfungsi sebagai pusat orientasi dan didominasi oleh gedung sekretariat gubernuran yang berlantai 9 itu.
X Arsitek Madya
Arsitek Utama
halaman B - 7
Sebagian
Tidak Ada
Set-back bidang depan kantor BAPPEDA sejauh 24m dan 32m juga dimanfaatkan sebagai taman parkir, yang kemudian menerus ke belakang di sisi selatan gedung, bahkan dibelakang gedung (sisi timur) juga terdapat taman parkir sedemikian, sehingga membentuk halaman keliling yang teduh. Hal ini penting bagi kenyamanan lingkungan, dan khususnya bagi pertukaran udara bersih (O2) yang dihasilkan dari kerindangan pohon-pohon peneduh dari ruang luar tersebut.
UNIT KOMPETENSI 7
KETERLIBATAN URAIAN
X Penuh
Sebagian
Tidak Ada
Karena fungsinya sebagai lembaga koordinasi perencanaan pembangunan daerah, yang mengkoordinasikan program-program dan perencanaan pembangunan daerah, maka peran arsitek dalam perancangan gedung kantor BAPPEDA ini tidak terlalu berkaitan dengan aspek sosial masyarakat; kecuali dalam hal penyediaan ruang pameran pola pembangunan daerah, yang dikunjungi segala lapisan masyarakat, perlu memperhatikan perilaku pengunjung pameran. Namun hal itu tidak perlu dikhawatirkan karena kemungkinan besar pengunjung yang hadir sudah terseleksi dengan sendirinya, yaitu mereka yang sudah mempersiapkan diri untuk menyaksikan pameran pembangunan daerah.
Sebagian
Tidak Ada
Dalam hal pengumpulan data tidaklah menjadi masalah karena semua data telah disediakan oleh pemberi tugas. Justru sikap pemberi tugas yang sangat terbuka dalam memberi penjelasan tentang mekanisme kerja di kantor BAPPEDA sangat memudahkan perancang dalam menangkap aspirasi mereka.
Sebagian
Tidak Ada
Sistem struktur yang dipilih adalah struktur kerangka beton bertulang. Lay- out yang berbentuk grid standar dengan modul 8.00 m x 8.00 m mempermudah pelaksanaan konstruksinya. Selain itu, modul 8.00 m dipilih juga untuk memudahkan pengaturan dan pembagian ruang dari berbagai jenis fungsi dengan karakteristiknya masing- masing. Dengan sistem open lay- out pada tata letak perabot ruang kantor baik yang dipisah dengan dinding partisi ataupun yang terbuka sama sekali, modul 8.00 m x 8.00 m dapat mengakomodasi berbagai unit kegiatan baik yang kecil maupun yang besar. Untuk ruang sidang besar dengan bentang 20.00 m, digunakan sistem struktur space-frame pada konstruksi atapnya. Namun untuk kepentingan interior ruang sidang itu struktur space-frame itu ditutup plafond, walau dalam hal lain sistem struktur sering diperlihatkan sebagai ornamen ruang disamping untuk memperlihatkan teknologi konstruksi yang mutakhir. Penutup atapnya dari genteng metal agar tahan zaman.
X
Arsitek Madya
Arsitek Utama
halaman B - 8
Sebagian
Tidak Ada
Untuk mengatasi penyinaran matahari langsung pada bidang dinding kantor bagian luar digunakan level horizontak diatas bukaan jendela dan kisi-kisi vertikal sedalam 1.50m dan berjarak 2.00 disepanjang bukaan jendela. Bukaan jendela itu sendiri hanya setinggi 1.50m, mulai pada ketinggian 1.00m sampai 2.50m. Dengan sistem level dan kisi-kisi penghalang sinar matahari langsung itu diharapkan dapat menghasilkan bayangan sebanyak mungkin pada dinding luar dan mengurangi sebanyak mungkin beban pendinginan pada sistem AC. Seluruh ruang kantor, kecuali atrium, gudang, dan toilet, diberi sistem penghawaan dengan AC sentral per lantai. Untuk menyegarkan ruangruang toilet dipasang exhaust fan. Untuk saluran vertikal sistem-sistem utilitas digunakan shaft, dan untuk saluran horizontal digunkan ruang bebas diatas plafon setinggi 52cm. Penerapan Batasan Anggaran dan Peraturan Bangunan Penuh Sebagian Tidak Ada
URAIAN
Arsitek Pratama
Arsitek Madya
Arsitek Utama
halaman B - 9
URAIAN PROYEK 3
1 DATA PROYEK a b c d e f g h i Nama Proyek Jenis bangunan Lokasi Proyek Pemilik Tahun Luas Lahan Luas Lantai Jumlah Lantai Fungsi dlm proyek Masjid Kurusetra Ibadah Riam Kanan Pemkot Riam Kanan 1999-2005 15000 m2 7300 m2 3 A
Arsitek Kepala
Arsitek
Arsitek Pembantu
2 URAIAN PROYEK BERDASAR 13 BUTIR STANDAR KOMPETENSI ARSITEK UNIT KOMPETENSI 1 Perancangan Arsitektur
KETERLIBATAN URAIAN
X Penuh
Sebagian
Tidak Ada
Secara umum bentuk masjid merupakan paduan dua kubus yang saling diputar 45 derajat, sehingga menghasilkan bentuk dasar bintang bersegi delapan. Bentuk ini diambil untuk mengadopsi konsep awal bahwa masjid sebenarnya bisa dimana saja, Allah ada dimana saja kita menghadap, sehingga 8 arah yang dibentuk oleh segi bintang segi delapan melambangkan delapan mata angin, yang mewakili segala arah. Disamping itu pada poros dari arah gerbang ke mighrap dibuat poros yang kuat untuk mengakomodasi konsep kiblat dalam shalat umat Islam.
Pengetahuan Arsitektur
X Penuh
Sebagian
Tidak Ada
Gaya bangunan masjid merupakan penggabungan gaya masjid yang banyak berkembang di asal perkembangan Islam (Timur Tengah), dengan dilakukan penyesuaian terhadap iklim setempat. Oleh karena itu diambil bentuk kubah sebagai ujung atas atap, yang disambung dengan bentukan atap miring.
X Arsitek Madya
Arsitek Utama
halaman B1 - 10
Pengetahuan Seni
X Penuh
Sebagian
Tidak Ada
Ornamen yang dipilih juga menggambarkan Islam secara kesejarahan, sehingga penggabungan antara kaligrafi dan arabesque digunakan untuk menghiasi beberapa bagian masjid.
Sebagian
Tidak Ada
Pada dasarnya masjid ini digunakan untuk seluruh masyarakat sekitar dan pelintas jalan trans Sumatera. Akan tetapi karena letaknya yang berada di lingkungan pesantren maka masjid ini juga harus dapat mewadahi kebutuhan pesantren. Oleh karena itu, memanfaatkan kontur lahan, dibuat bangunan semi basement, dimana dibagian bawahnya untuk aktivitas pesantren, dan dibagian atasnya untuk aktivitas umum.
Arsitek Madya
Arsitek Utama
halaman B1 - 11
Sebagian
Tidak Ada
Lahan yang berkontur dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga menghasilkan basement disebagian laintainya. Sumber air yang terdapat dibagian bawah masjid, juga dimanfaatkan untuk tempat mengambil wudhu.
Sebagian
Tidak Ada
Persiapan pekerjaan rancangan dilakukan dengan survey langsung ke lapangan, menggali informasi mengenai arsitektur tradisional setempat, data kebutuhan ruang bagi jamaah pesantren, dan seterusnya.
Sebagian
Tidak Ada
Permasalahan keterkaitan dengan disiplin lain mengemuka pada perancangan dan pra pelaksanaan pekerjaan ini, karena sistem struktur yang digunakan masih belum biasa bagi ahli struktur setempat. Juga sistem pengambilan sumber air dari daerah yang lebih rendah ke lokasi masjid yang letakknya lebih tinggi.
Arsitek Madya
Arsitek Utama
halaman B1 - 12
Sebagian
Tidak Ada
Masjid dibut dengan banyak bukaan, karena masjid ini nantinya memakai sistem penghawaan alam, serta banyak memasukkan sinar matahari untuk pencahayaan di siang hari. Oleh karena itu buat banyak bukaan baik sebagai pintu, jendela, maupun bukaan yang ada di leher atap.
Sebagian
Tidak Ada
Sebagai proyek yang mengandalkan dana dari masyarakat dan bantuan tidak mengikat dari lembaga-lembaga donor, perencanaan dan perancangan masjid dilakukan dengan cara yang seksama agar dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal.
UNIT KOMPETENSI 12
KETERLIBATAN URAIAN
Penuh
Sebagian
Tidak Ada
Tidak Ada
Sumber dana untuk pembangunan masjid ini mengandalkan sumbangan dari para donatur. Karena perkiraaan biaya mencapai 2,5 milyar rupiah, maka rancangan masjid juga diatur agar pentahapan pembangunannya dapat menyesuaikan sumber dana yang di dapat. Berdasarkan diskusi dengan panitia pembangunannya, dana sebesar itu tidak mungkin dapat dikumpulkan dalam satu kesempatan, oleh karena itu, proses pembangunan masjid pasti akan dalam beberapa tahap.
Arsitek Pratama
Arsitek Madya
Arsitek Utama
halaman B1 - 13
LEMBAR PEMERIKSAAN
PERMOHONAN SERTIFIKAT KEAHLIAN Nama Nomor Anggota : :
Nomor Pendaftaran : Kualifikasi : PRATAMA MADYA UTAMA Check PEMERIKSAAN DOKUMEN Biaya SKA Kelengakapan Pengisian Formulir Sertifikasi * 3 Proyek Pilihan dilengkapi dgn Gmb Denah, Tampak, Potongan dan 3D
* Matrik 13 Butir Kompetensi (Form B1) * Uraian Proyek sesuai 13 Butir Kompetensi (Form B1)
APSD TANGGAL
APS
Fotocopy kartu identitas Bukti Lunas Iuran Anggota Pasfoto ukuran 3X4 (2 lembar) Fotocopy Ijasah Fotocopy Transkrip Fotocopy sertifikat Penataran Kode Etik Fotocopy sertifikat Penataran Strata Catatan : Tanggal Hasil Pemeriksaaan Tim Assessor Paraf PARAF
PERNYATAAN PEMOHON
Saya yang bertanda-tangan dibawah ini menyatakan bertanggung-jawab penuh atas kebenaran pengisian seluruh formulir ini, dan apabila ditemukan ketidakbenaran dikemudian hari, maka saya akan menerima keputusan bahwa sertifikat saya dinyatakan tidak berlaku.
Tempat / Tgl.
Diisi oleh APSD / Pengurus IAI Daerah / Cabang Diproses Berkas ini diterima No. Pendaftaran Berkas asli + copy dikembalikan kepada Pemohon untuk diperbaiki Berkas + copy diterima kembali dari Pemohon Tgl. Paraf Tgl. Paraf Tgl. Paraf Berkas Asli ke TAD Asli + 1 copy ke TAN Asli ke TAN Copy ke arsip APSD / Peng.D / C Copy ke Pemohon Tgl. Paraf
Diisi oleh Tim Assesor Daerah (TAD) Tanggal mulai assesmen Anggota TAD yang melakukan assesmen 1 2 3 Diisi oleh Tim Assesor Nasional (TAN) Tanggal mulai assesmen Anggota TAN yang melakukan assesmen 1 2 3 Diisi oleh APS-DKA Berkas yang LULUS 1 2 3 4 5 Terima asli + 1 copy dari APSD/Peng. D/C Terima berkas dari TAN Registrasi SKA selesai SKA yg diregistrasi dikirim ke APSD/PD-C Masuk ke Data Base Tgl Paraf Berkas yang DITOLAK Terima berkas Asli lengkap Masuk ke Data Base Catatan: Tgl. Paraf Tgl Paraf Rekomendasi ke DKA Tgl. Status Catatan: Tgl Paraf Rekomendasi ke TAN Tgl. Status Catatan:
Ditolak
Paraf
Paraf
LAMPIRAN 1
Lokasi
Lingkup Tugas
(survey;program;perencanaan; perancangan/tender/pengawasan dsb
*)
Pemilik/Pengguna Jasa
1997
rumah
b. 2 c. luas lantai
( * ) A. B. C.