Anda di halaman 1dari 44

BUKTI AUDIT

CHAPTER 7

BUKTI AUDIT
Data akuntansi: Buku jurnal Buku besar dan buku pembantu Buku pedoman akuntansi Memorandum dan catatan tak resmi, seperti kertas kerja, perhitungan, dan rekonsiliasi Informasi pendukung: Dokumen seperti cek, surat kontrak, notulen rapat Konfirmasi dan pernyataan tertulis dari pihak terkait Informasi yang diperoleh melalui pengajuan pertanyaan Informasi lain yang dikembangkan atau tersedia bagi auditor yang merupakan respon atas pertanyaan dari klien

Dasar Perbandingan

Eksperimen Ilmiah utk Menguji Obat Menentukan pengaruh obat

Kasus Hukum

Audit Atas Laporan Keuangan Menentukan apakah lap keuangan dinyatakan scr wajar

Penggunaan Bukti

Memutuskan barsalah atau tidaknya tertuduh

Sifat bukti yg digunakan


Pihak yang mengevaluasi bukti Kesimpulan dari bukti

Hasil pengulangan eksperimen


ilmuan Bervariasi dari yg tidak pasti Merekomendasikan atau tidak Obat akan efektif atau membahayakan

Bukti & kesaksian langsung dari saksi


Jaksa & Hakim Bila bersalah, hukuman hrs dipertimbangkan dgn layak Bersalah atau tidaknya pihak tsb Pihakyg bersalah tdk terkena hukuman /pihak yg tdk bersalah dinyatakan bersalah

Bukti yg dihasilkan : auditor, pihak ke 3, klien


Auditor Tingkat kepastian yg tinggi Menerbitkan salah satu dr beberapa alternatif jenis lap audit Para pemakai mengambilkept yg salah

Sifat kesimpulan

Konsekuensi umum dari kesimpulan

SIFAT BUKTI
Informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit telah dinyatakan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

KEPUTUSAN BUKTI AUDIT


Keputusan yg harus diambil auditor : jenis & jumlah

bukti yang tepat untuk memenuhi keyakinan bahwa LK telah disajikan sesuai dengan wajar dan pengendalian internal telah dijalankan secara efektif PENGUMPULAN BUKTI :
Prosedur audit yg digunakan 2. Berapa ukuran sampel yg akan dipillih untuk prosedur tersebut 3. Item mana yg akan dipilih 4. Kapan melaksanakan prosedur tersebut
1.

Prosedur Audit
Prosedur Audit : rincian instruksi yg menjelaskan

bukti audit yang harus diperoleh selama audit Hal ini dilakukan bertujuan agar auditor dapat mengikuti instruksi tersebut selama proses audit Contoh prosedur audit verifikasi pengeluaran kas : mengambil jurnal pengeluaran kas dan membandingkan nama peyee,jumlah dan tanggal pada cek yg dibatalkan dgn jurnal pengeluaran kas

Ukuran Sampel
Auditor dapat mengubah ukuran sampel dari satu

hingga semua item dalam populasi yang sedang diuji Co : populasi pengeluaran kas sebanyak 6.600 cek, auditor dapat memilih sampel sebesar 50 cek untuk dibandingkan dengan jurnal pengeluaran kas Keputusan pengambilan bukti harus diambil auditor pada tiap prosedur audit Ukuran sampel untuk tiap prosedur berbeda antara satu audit dengan audit lainnya

Item Mana Yg Akan Dipilih


Auditor harus memutuskan item-item mana

dalam populasi yang akan diuji (apakah secara acak, dikaitkan dengan waktu pemeriksaan, memilih angka terbesar, berdasar intuisi auditor yang mengandung kekeliruan)
Co : jika auditor memutuskan untuk memeriksa 50 bukti

cek yg dibatalkan dari populasi sebesar 6.600 untuk dibandingkan dengan jurnal pengeluaran kas, metode yang dapat digunakan :
1. 2. 3. 4.

Memilih satu minggu dan memeriksa 50 cek pertama Memilih 50 cek dengan nilai terbesar Memilih cek dengan acak Memilih cek yang menurut auditor paling mungkin

Penetapan Waktu
Audit atas laporan keuangan umumnya

mencakup suatu periode (1 tahun), dan audit dianggap selesai setelah beberapa minggu atau beberapa bulan setelah berakhirnya suatu periode Penetapan waktu juga dipengaruhi oleh kapan auditor merasa yakin mana bukti audit yang paling efektif dan kapan staf audit tersebut tersedia
Jika dikaitkan dengan 4 modifikasi item yg dipilih :
Mengambil jurnal kas pada bulan OKTOBER dan

membandingkan nama payee, jumlah uang & tanggal cek yg

Program Audit
Program Audit : daftar prosedur audit untuk bidang

audit tertentu atau untuk keseluruhan audit Program audit memuat daftar prosedur audit dan biasanya mencakup ukuran sampel, item-item yg dipilih, dan penetapan waktu pengujian. Aplikasi komputer membantu auditor untuk berpikir melalui perencanaan audit dan memilih prosedur yg tepat dengan menggunakan perangkat lunak generator program audit atau template database perencanaan audit

PERSUASIVITAS BUKTI
STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN Mewajibkan auditor untuk mengumpulkan bukti audit yang tepat dan mencukupi untuk mendukung pendapat yang akan diterbitkan Auditor harus yakin bahwa pendapatnya benar dengan tingkat kepastian yang tinggi (sikap skeptisme profesional)

PERSUASIVITAS BUKTI
Persuasivitas bukti = suatu tingkat dimana auditor

berhasil diyakinkan bahwa bukti-bukti audit dapat mendukung pendapat audit; dua determinan persuasivitas adalah kompetensi dan kecukupan bukti. Dua persuasivitas bukti : ketepatan dan mencukupi (dari standar pekerjaan lapangan ke 3)

BUKTI CUKUP & KOMPETEN


Bukti yang cukup merupakan ukuran sampel yang menentukan kecukupan suatu bukti, meliputi: Materialitas dan risiko Faktor-faktor ekonomi Besarnya dan karakteristik populasi.

Ketepatan Bukti
Adalah ukuran mutu bukti relevansi dan

reliabilitasnya memenuhi tujuan audit untuk kelas transaksi, saldo akun dan pengungkapan yang berkaitan Ketepatan bukti tidak dapat diperbaiki dengan memilih ukuran sampel yang lebih besar atau item populasi yang berbeda Ketepatan hanya bisa diperbaiki dengan memilih prosedur audit yang lebih relevan atau yang memberikan bukti yang lebih andal

Ketepatan Bukti
Bukti yang kompeten terdiri dari: Relevansi bukti Reliabilitas bukti

Relevansi Bukti
Bukti audit harus berkaitan atau relevan dengan

tujuan audit yang akan diuji Relevansi hanya dapat dipertimbangkan dalam tujuan audit khusus, karena bukti audit mungkin relevan untuk satu tujuan audit, tetapi tidak relevan untuk tujuan audit lainnya

Reliabilitas Bukti
Mengacu pada tingkat dimana bukti tersebut

dianggap dapat dipercaya atau layak dipercaya Jika dianggap dapat dipercaya maka dapat meyakinkan auditor bahwa laporan disajikan secara wajar Contoh : mencari bukti penagihan maka bukri yg relevan adl meneliti dari dokumen pengiriman ke salinan faktur penjualan apakah bagian penagihan telah melakukan penagihan atau belum untuk faktur yang bersangkutan Reliabilitas tergantung pada 6 karakteristik bukti

6 Karakteristik Bukti
1.

2.
3. 4. 5.

6.

independensi penyedia bukti, efektivitas pengendalian internal klien, pengetahuan langsung auditor, kualifikasi individu yang menyediakan informasi, tingkat obyektivitas, ketepatan waktu

Kecukupan Bukti
Diukur dengan ukuran sampel yang dipilih auditor

Co : untuk prosedur audit tertentu mungkin

membutuhkan bukti sebanyak 100 dinggap lebih mencukupi dibanding dengan mengambil bukti sebanyak 50 2 faktor penentu kecukupan bukti :
Ekspektasi auditor atas salah saji 2. Keefektifan pengendalian internal
1.

Dampak Gabungan
Persuasivitas bukti hanya dapat dievaluasi dengan

mempertimbangkan ketepatan dan kecukupan dan faktor-faktor yang mempengaruhi Pertimbangan keputusan tentang bukti :
Persuasivitas 2. Biaya
1.

KOMPETENSI BUKTI AUDIT


BUKTI KURANG KOMPETEN Relevan secara tdk langsung Dokumen intern perusahaan Pengendalian intern Tdk memuaskan Pengetahuan Tdk langsung Bukti bisa diterapkan pada data lain selain pada data per Tanggal Neraca Subyektif FAKTOR-FAKTOR KOMPETENSI RELEVANSI SUMBER SUMBER SUMBER KETEPATAN WAKTU OBYEKTIVITAS BUKTI LEBIH KOMPETEN Relevansi secara langsung Sumber dari luar Perush & independen Pengendalian intern Memuaskan Pengetahuan langsung Bukti bisa diterapkan pada Tanggal Neraca Obyektif

JENIS BUKTI AUDIT

Pemeriksaan fisik (physical examination) Konfirmasi (confirmation) Dokumentasi (documentation) Prosedur analitis (analytical procedures) Wawancara dengan klien (inquiries of the client) Rekalkulasi (recalculation) Pelaksanaan ulang (reperformance) Observasi (observation)

Pemeriksaan fisik
Adalah inspeksi atau perhitungan yang dilakukan

auditor atas aktiva berwujud Hal ini merupakan cara langsung untuk memverifikasi apakah suatu aktiva benar-benar ada (AT), dan pada tingkat tertentu apakah aktiva yang ada itu telah dicatat (L) Pemeriksaan fisik dianggap sebagai salah satu jenis bukti audit yang paling dapat diandalkan dan berguna karena paling obyektif untuk mengetahui kuantitas maupun deskripsi aktiva tersebut

Konfirmasi
Menggambarkan penerimaan respon tertulis atau lisan

dari pihak ketiga yang independen untuk memverifikasi keakuratan informasi yang dilakukan oleh auditor Permintaan ini ditujukan kepada klien, dan klien meminta pihak ketiga yang independen untuk meresponnya secara langsung kepada auditor konfirmasi berasal dari sumber yang independen terhadap klien, sehingga jenis bukti audit ini sangat dipercaya dan menjadi jenis bukti yang sering digunakan

Konfirmasi Positif dan Negatif


Konfirmasi positif meminta si penerima untuk

memberikan respon dalam semua situasi. Apabila auditor tidak menerima respon atas konfirmasi positif, biasanya auditor akan mengirimkan permintaan kedua atau ketiga, bahkan meminta klien untuk menghubungi pihak ketiga yang independen dan memintanya untuk memberikan respon kepada auditor Konfirmasi negatif meminta si penerima untuk merespon hanya apabila informasi tersebut tidak benar, dan tidak ada pengujian tambahan yang dilaksanakan apabila respon tidak diterima.

Dokumentasi
Adalah inspeksi oleh auditor atas dokumen dan catatan

klien utk mendukung informasi yg tersaji dalam laporan keuangan Dokumen yang diperiksa oleh auditor adalah catatan yang digunakan klien untuk menyediakan informasi Dokumen internal adalah dokumen yang disiapkan dan digunakan dalam perusahaan klien dan disimpan tanpa pernah disampaikan kepada pihak luar (= faktur penjualan, laporan jam kerja karyawan)

Dokumentasi
Dokumen eksternal adalah dokumen yg

ditangani oleh seseorang di luar perusahaan klien yg merupakan pihak yang melakukan transaksi, tetapi dokumen tersebut saat ini berada di tangan klien atau dgn segera dapat diakses oleh klien (= faktur dari pemasok, polis asuransi) Vouching (= auditor menggunakan dokumentasi utk mendukung pencatatan transaksi / jumlah (jurnal - faktur pendukung laporan) Tracing (= auditor menelusuri dr laporan ke

Prosedur Analitis
Menggunakan perbandingan dan hubungan

untuk menilai apakah saldo akun atau data lainnya tampak wajar dibandingkan dengan harapan auditor Ditujukan untuk memahami :
1. industri dan bisnis klien, 2. menilai kemampuan entitas untuk terus going

concern, 3. menunjukkan adanya kemungkinan salah saji dalam laporan 4. Mengurangi pengujian Audit yg terinci

Wawancara dengan Klien


Adalah upaya untuk memperoleh informasi

secara lisan maupun tertulis dari klien sebagai respon atas pertanyaan yang diajukan auditor Apabila auditor memperoleh bukti melalui tanya jawab, biasanya auditor juga perlu memperoleh bukti pendukung melalui prosedur lainnya

Rekalkulasi
Melibatkan pengecekan ulang atas sampel

kalkulasi yang dilakukan oleh klien Pengecekan ulang ini terdiri dari pengujian atas keakuratan perhitungan klien dan mencakup prosedur seperti perkalian faktur penjualan dan persediaan, serta penjumlahan jurnal

Pelaksanaan Ulang
Adalah pengujian independen yang

dilakukan auditor atas prosedur atau pengendalian akuntansi klien yang semula dilakukan sebagai bagian dari sistem akuntansi dan pengendalian internal klien

Observasi
Adalah penggunaan indra untuk menilai

aktivitas klien Observasi kurang dapat diandalkan karena risiko personil klien akan mengubah perilakunya akibat kehadiran auditor. Karena itu perlu untuk menindaklanjuti kesan pertama yang diperoleh dengan jenis bukti pendukung lainnya

PROSEDUR AUDIT
Prosedur Analitis (analytical procedure)

Inspeksi (inspecting)
Konfirmasi (confirming) Pengajuan pertanyaan (inquiring) Penghitungan (counting) Penelusuran (tracing) Pencocokan ke dokumen (vouching) Pengamatan (observing) Pengulangan (reperforming) Tehnik audit berbasis komputer (computer-assisted

audit techniques)

PROSEDUR AUDIT (2)


TIPE BUKTI Bukti fisik Bukti dokumenter PROSEDUR AUDIT Melakukan inspeksi Menghitung sampel Melakukan konfirmasi Melakukan inspeksi Melakukan penelusuran mengajukan pertanyaan CONTOH PENERAPAN Inspeksi mesin pabrik Penghitungan kas Konfirmasi saldo bank Inspeksi faktur penjualan Mengusut faktur penjualan ke dalam faktur piutang Wawancara dgn penasehat hukum klien yg menghasilkan surat pernyataan Footing thd jurnal penjualan Cross-footing thd jurnal pembelian Menanyakan tingkat keusangan persediaan di gudang Membandingkan realisasi penjualan dgn anggarannya

Bukti penghitungan Bukti lisan Bukti perbandingan

Melakukan penghitungan Melakukan penelusuran mengajukan pertanyaan Melakukan penghitungan

PENGGOLONGAN PROSEDUR AUDIT


Prosedur untuk mendapatkan pemahaman

mengenai SPI Pengujian pengendalian Pengujian substantif

DOKUMENTASI AUDIT
Adalah catatan utama tentang prosedur auditing yang

diterapkan, bukti yang diperoleh, dan kesimpulan yan dicapai auditor dalam melaksanakan penugasan Dokumentasi audit harus mencakup semua informasi yang perlu dipertimbangkan oleh auditor untuk melakukan audit secara memadai dan untuk mendukung laporan audit Tujuan dokumentasi audit secara keseluruhan adalah untuk membantu auditor dalam memberikan kepastian yang layak bahwa audit yang memadai telah dilakukan sesuai dengan standar audit Hal tersebut memberikan dasar bagi perencanaan audit, catatan bukti yg dikumpulkan dan hasil pengujian, data

Kerahasiaan File Audit


Aturan 301 Kode Perilaku Profesional :

Seorang anggota tidak boleh mengungkapkan setiap informasi rahasia yang diperoleh selama penugasan profesional kecuali dengan persetujuan klien
Dokumen audit hanya dapat diberikan kepada seseorang

hanya dengan seijin klien, kecuali dokumentasi audit tersebut diminta oleh pengadilan atau digunakan sebagai bagian dari program peer review

Persyaratan Untuk Menyimpan Dokumentasi Audit


Auditor harus menyelenggarakan dokumentasi untuk penyimpanan catatan audit dan review, berupa: 1) kertas kerja atau dokumen lain yang membentuk dasar bagi audit atas laporan keuangan tahunan erusahaan atau review atas laporan keuangan kuartalan perusanaan 2) memo, komunikasi, dokumen dan catatan, yang memenuhi kriteria: a. fakta yang dibuat, dikirimkan, dan diterima dalam kaitannya dengan audit atau review b. fakta yang berisi kesimpulan, pendapat, analisis, atau data keuangan yang berkaitan dengan audit atau review

KERTAS KERJA
Catatan-catatan yang diselenggarakan auditor mengenai audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan kesimpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya

FUNGSI KERTAS KERJA


Menyediakan penunjang utama bagi laporan

audit Membantu auditor dalam melaksanakan dan mensupervisi audit Menjadi bukti bahwa audit telah dilaksanakan sesuai dengan standar auditing

File Audit
Terdiri dari: Informasi umum (file permanen) File audit yang mendukung pengujian auditor Laporan keuangan Laporan audit

File Permanen (Permanent File)


Berisi data yang bersifat historis atau berlanjut yang

bersangkutan dengan audit saat ini. File ini menjadi sumber informasi tentang audit yang penting dari tahun ke tahun File permanen meliputi: 1. kutipan atau salinan darki dokumen perusahaan (akte pendirian, anggaran RT, kontrak) 2. analisis akun tahun-tahun sebelumnya yang terus penting artinya bagi auditor (utang jangka panjang, aktiva tetap) 3. informasi yang berhubungan dengan pemahaman atas pengendalian internal dan penilaian risiko pengendalian (bagan organisasi, bagan alir, kuesioner, dan informasi tentang pengendalian internal lainnya) 4. hasil prosedur analitis dari audit tahun sebelumnya

File Tahun Berjalan (Current File)


Mencakup semua dokumentasi audit yang dapat

diterapkan pada tahun yang diaudit Jenis informasi yang sering tercakup dalam arsip tahun berjalan, meliputi: 1. program audit 2. informasi umum yang mencakup informasi pada periode berjalan (notulen rapat, memo perencanaan audit) 3. neraca saldo berjalan (working trial balance) 4. ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi 5. daftar dan analisis (schedules and analysis)

URUTAN KERTAS KERJA


Judul

Nomor index
Referensi silang Tanda pengerjaan (tick marks) Tandatangan dan tanggal

Anda mungkin juga menyukai