Anda di halaman 1dari 3

Pemberantasan Korupsi di Negeri Tirai Bambu

M. Arief Fakhruddin
D IV Akuntansi Kurikulum Khusus BPKP, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Tangerang Selatan Email: muhd.arief@gmail.com Abstrak Cina, Negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, merupakan Negara adidaya dalam hal ekonomi, perkembangan ekonomi yang pesat juga menimbulkan dampak negative, diantaranya maraknya kasus korupsi. Pemerintah Cina menerapkan sanksi tegas jika terdapat kasus korupsi yang ditemukan, bahkan sampai dengan hukuman mati. Hukuman mati ini tidak efektif, karena masih banyak kasus korupsi di Negara Cina. Kata Kunci Korupsi, Cina, Hukuman Mati

I.

Pendahuluan Ekonomi China yang tumbuh pesat sistem perbankan hingga masalah korupsi. Hal ini tercermin dari data yang disampaikan Ross Terril bahwa Satu persen penduduk China memiliki 40% kemakmuran, sebagian di antaranya didapatkan melalui korupsi Terdapat Korupsi dianggap sebagai salah satu beberapa usaha Cina dalam

memunculkan masalah-masalah baru bagi negeri tersebut. Diantaranya adalah masalah korupsi.

Korupsi merupakan salah satu tantangan politik dan ekonomi terbesar yang dihadapi oleh China di abad ke-21.

usahanya memberantas korupsi yang akan dibahas lebih lanjut. II. Pembahasan Korupsi di Cina sudah ada dan berakar sejak ribuan tahun lalu, Kasus-kasus korupsi yang banyak tercatat dalam sejarah China adalah korupsi yang dilakukan oleh kasim istana. Para kasim istana bertugas melayani selir kaisar dan memimpin urusan rumah tangga. Mereka biasanya banyak mengetahui

masalah paling besar yang dihadapi China saat ini karena di samping kerusakan ekonomi, sosial, dan politik yang ditimbulkannya, sifat distribusi tindak korupsi itu juga sudah sangat luas. Keberhasilan pembangunan ekonomi China yang menakjubkan semenjak dekade 1990-an, membuat beberapa ahli merumuskan bahwa pada abad ke-21 ini merupakan the Chinese century. Meski demikian, pengamatan seksama

rahasia dalam istana. Fungsi mereka juga menyebar ke bidang lain termasuk kemiliteran. Kaisar dimabukkan dengan segala

mengenai reformasi ekonomi menunjukkan bahwa kecermerlangan ekonomi China ternyata tidak sebaik seperti yang diduga. Hal ini dikarenakan ekonomi China menghadapi masalah ketimpangan

kenikmatan yang sengaja diciptakan oleh kasim sehingga kasim dapat berlaku sebagai penguasa. Korupsi menyebabkan kemerosotan efisiensi

pembangunan antara pantai timur dan selatan dengan daerah tengah dan barat, jumlah pengangguran yang tinggi, ketidakbecusan manajemen BUMN, lemahnya

pemerintahan. Pada umumnya hukuman bagi para

pelaku korupsi adalah dipecat dari jabatannya dan sanksi hukuman penjara. Pada era Mao Tse Tung (1949-1976), Cina semakin terpuruk akibat korupsi, salah satu tindakan yang dilakukan adalah dengan mengkampanyekan Gerakan Lima Anti (wu fan). Gerakan ini ditujukan untuk menumpas lima macam kejahatan: suapmenyuap, tidak membayar pajak, pencurian uang negara, menipu kontrak dengan pemerintah dan mencuri informasi ekonomi milik negara. Sejak adanya kampanye itu sangat sedikit orang yang berani menggerogoti uang negara. Meskipun pada akhirnya gerakan ini mengendur karena tidak adanya standar yang jelas dalam penindakannya. Pada pemerintah era Cina Zhu mulai Rongji secara (1997-2002), tegas dalam

kepada dewan negara atau kabinet China. Meski demikian, biro tersebut tidak akan terlibat dan tidak memiliki wewenang dalam penyelidikan kasus perseorangan. Biro tersebut juga bertugas

memberikan arahan pekerjaan anti-korupsi bagi perusahaan, organisasi non-pemerintah, membantu asosiasi perdagangan untuk menciptakan sistem dan mekanisme disiplin sendiri, mencegah penyuapan komersial, serta memperluas pencegahan korupsi bagi organisasi pedesaan seperti halnya masyarakat kota. Tugas NBCP antara lain adalah: Bertanggung jawab terhadap pengharmonisasian, perencanaan, formulasi kebijakan dan pengujian serta supervisi dari pemberlakuan anti korupsi di Cina Pengkoordinasian dan pengarahan untuk

penindakan korupsi. Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) China mengatur mereka yang menawarkan dan menerima suap bisa dihukum. Hukuman mati bagi penerima suap dan hukuman seumur hidup bagi pemberi suap. Hukuman mati merupakan hukuman terberat yang dapat diberikan kepada koruptor yang

pencegahan kerja di bidang swasta, sektor public, kelompok sosial, dan organisasi sosial lainnya Bertanggung jawab untuk kerjasama

internasional dalam hal pencegahan korupsi Hasil dari pembentukan NBCP adalah beberapa pejabat terbukti melakukan korupsi dan dijatuhi hukuman mati. Beberapa pejabat yang menerima hukuman mati, diantaranya adalah Wakil Walikota Hangzhou, Xu Maiyong yang terbukti menerima suap $22,4 juta, Pejabat Kota Suzhou, Jiang Renjie yang terbukti menerima suap $46 juta, Pejabat Bank, Xiao Hongbo juga terbukti menerima suap Rp3,9 miliar (sebelum era NBCP), Pejabat Provinsi Jiangxi, Hu Chang-qing divonis hukuman mati karena menerima suap Rp5 miliar (sebelum era NBCP), bahkan pejabat partai komunis sendiri jika terbukti korupsi, juga akan menerima hukuman yang sama, dalam hal ini Cheng Kejie, yang menerima suap $5 juta.

diterapkan juga kepada pejabat tinggi negara, bukan hanya kepada pejabat rendah atau orang-orang biasa Pada Tahun 2007, pemerintah Cina

mengumumkan pendirian Biro Pencegahan Korupsi Nasional (NBCP) yang akan bertugas untuk

memonitor jalur aset yang mencurigakan serta aktivitas yang dicurigai merupakan hasil korupsi. Staf NBCP akan mengumpulkan dan menganalisis

informasi dari sejumlah sektor termasuk di antaranya dari perbankan, penggunaan lahan, pengobatan, dan telekomunikasi. sehingga mampu memonitor alur keuangan masuk dan keluar para pejabat dan mendeteksi perilaku pihak-pihak yang dicurigai. Biro ini nantinya akan melaporkan langsung temuannya

Hukuman keras dan tegas yang diterapkan pemerintahan Cina, diharapkan mampu mengurangi korupsi, namun efektif dan efisienkah hukuman mati ini? Indeks Pemberantasan Korupsi (IPK) Cina dari tahun 2002 hingga 2012 rata-rata berkutat di sekitar angka 3, tidak jauh dari skor indeks persepsi korupsi Indonesia, yang menurut Transparency International masuk dalam kategori buruk. Hal ini berbeda bila dibandingkan dengan Negara-negara yang tidak menerapkan hukuman mati dalam pemberantasan korupsi, namun berada di peringkat atas dalam IPK. Dengan skor IPK yang tidak bergerak jauh dari skor 3, efektivitas dan efisiensi pemerintah Cina menerapkan hukuman mati dalam pemberantasan Cina perlu dipertanyakan. Hukuman mati pasti akan menimbulkan efek jera, namun tidak cukup hanya hukuman mati untuk dapat memberantas korupsi, karena terbukti masih banyak pejabat yang korupsi meskipun sudah tersedia hukuman mati yang menunggu mereka bila

III.

Kesimpulan Korupsi sudah ada di Cina dari ribuan tahun

lalu,

dan

dibutuhkan

usaha

keras

untuk

memberantasnya. Pemerintah Cina yang berpaham komunis dan otoriter, dapat menerapkan hukuman yang sangat berat untuk pelaku tindak pidana korupsi. Namun efektifitas dan efisiensinya ternyata masih meskipun

dipertanyakan,

karena

menimbulkan efek jera, korupsi masih terus ada, bahkan angkanya cenderung membesar. Perlu ada alternative hukuman tambahan lain selain hukuman mati. Diantara penyebab kenapa korupsi masih terus ada di Cina adalah adanya tradisi guanxi, dan keinginan masyarakat Cina untuk mengejar

kemakmuran perseorangan,, imbas dari adanya reformasi ekonomi.

SUMBER REFERENSI [1] Ross Terril, What Does China Want?,

http://www.gees.org/documentos/Documen01262.pdf [2] Perbandingan pemberantasan korupsi, singapore, china, dan Indonesia

melakukan korupsi. Beberapa penyebab kenapa korupsi masih merajalela di Cina adalah adanya tradisi guanxi (koneksi) yang begitu mengakar di kalangan

http://allaboutadministration.blogspot.com [3] Tahukah Anda Cara Negara Cina Memberantas Korupsi http://tahukah-andaa.blogspot.com [4] Korupsi di China, perspektif historis,

masyarakat China merupakan salah satu penyebab begitu meluasnya korupsi di negeri ini. Bagi mereka, tanpa guanxi maka bisnis tidak akan berjalan dan seseorang akan hampir tidak dapat mencapai apa yang menjadi kehendaknya. Selain itu, dengan Adanya reformasi

http://staff.uny.ac.id [5] National Bureau of Corruption Prevention of China http://www.nbcp.gov.cn/article/English/Comprehensi veInfomation/ [6] Transparency International, Index Corruption 2012,

ekonomi. Posisi tradisi guanxi diperkuat dengan pandangan tentang uang yang berubah di China, bahwa reformasi memperbolehkan masyarakat untuk menjadi lebih kaya, dan memiliki lebih banyak uang tidak lah lagi dilarang untuk sehingga mendorong kemakmuran

Perception

http://www.ti.or.id/media/documents/2012/12/12/m/a /map_and_country_result_1.pdf.

masyarakatnya perseorangan.

mengejar

Anda mungkin juga menyukai