Kelompok 6 Repi Yuliasta Ria Ekawati Mangku Negari Rianti Novaliana Rizky Akbar Risnalia Sri Rahayu Putri
Hormon Insulin
Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah atau kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
Lanjutan
b. Otot (simpanan glikogen : 500 - 600 g, akan tetapi tidak memiliki enzym glukosa-6-fosfatase sehingga untuk memecah glikogen menjadi glukosa harus melalui siklus enterohepatik) - Membantu sintesis protein di otot dengan meningkatkan transpor asam amino & merangsang sintesis protein ribosomal. - Sintesis glikogen dengan meningkatkan transpor glukosa ke dalam otot, meningkatkan aktivitas glikogen fosforilase.
Lanjutan
c. Jaringan lemak (simpanan lemak dalam bentuk trigliserida) Mekanisme kerja insulin dalam pembentukan trigliserida (3 cara) (1)Insulin merangsang produksi lipoprotein lipase hydrolisis trigliserida dari lipoprotein sirkulasi fatty acid yang terbentuk akan di uptake ke dalam adipocytes. (2) Meningkatkan transport glukosa, meningkatkan glycerol phospate untuk esterifikasi asam lemak bebas menjadi triglycerides. (3) Insulin menghambat hormone-sensitive-lipase (HSL).
Faktor yang Mengontrol Sekresi Insulin 1.Peningkatan kadar asam amino plasma. 2. Hormon pencernaan utama yang disekresikan oleh saluran pencernaan sebagai respon adanya makanan. 3. Sistem saraf otonom.
Skema
Diabetes Melitus
Penyakit diabetes mellitus (DM) yang juga dikena sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
2. Tipe II : Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin Diabetes tipe II adalah dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Seluruh penderita diabetes mellitus, jumlah penderita diabetes mellitus tipe II adalah yang paling banyak yaitu 90 99 %. Diabetes mellitus tipe II biasanya disebabkan karena keturunan, gaya hidup yang tidak sehat, kegemukan, kurang olahraga, terlalu banyak makan dengan gizi yang tidak seimbang. Gejala yang menyertai diabetes mellitus tipe II yang biasa dikeluhkan adalah cepat lelah, berat badan turun walaupun banyak makan, atau rasa kesemutan ditungkai
Lanjutan
Pada diabetes mellitus tipe II, insulin masih diproduksi namun insulin tidak dapat bekerja secara adekuat (retensi insulin). Diabetes tipe II tidak mutlak memerlukan suntikan insulin seperti penderita penderita diabetes tipe I. Obat yang diberikan pada penderita diabetes mellitus tipe II adalah obat untuk memperbaiki kerja insulin dan obat untuk memperbaiki fungsi sel pankreas dalam memproduksi insulin. Usaha penurunan berat badan dapat meningkatkan kepekaan sel terhadap insulin sehingga gula dapat masuk ke dalam sel untuk proses metabolisme
Lanjutan
7. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba. 8. Apabila luka atau tergores penyembuhannya akan lama. 9. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
Koma Diabetik : Kadar glukosa dalam darah terlalu tinggi lebih dari 600 mg/dl. Gejala koma diabetik yang timbul adalah: nafsu
2. Komplikasi Kronik Diabetes Mellitus yaitu timbul beberapa bulan atau beberapa tahun
Ginjal
Mata
Suntikan Insulin
Diberikan pada penderita Diabetes yg tidak memiliki hormon insulin atau hormon insulin nya sudah rusak
Diberikan pada penderita Diabetes yg kadar glukosa darah nya masih tinggi dari normal dan pada penderita hiperglikemia berat
Obat golongan sulfonilurea bekerja dengan cara : a. Menstimulasi pelepasan insulin yang tersimpan (stored insulin). b. Menurunkan ambang sekresi insulin. c. Meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa
Efek Samping : Hipoglikemia, Mual, Muntah, Diare dan gejala hematologi, susunan saraf pusat, mata dsb. Indikasi : Diabetes Melitus II
2. Biguanid Metformin (Glucophag, Diabex, Neo Dipar) Mekanisme Kerja : menambah up-take (utilisasi) glukosa diperifer dengan meningkatkan sensitifitas jaringan terhadap insulin, menekan produksi glukosa oleh hati, menurunkan oksidasi Fatty Acid dan meningkatkan pemakaian glukosa dalam usus melalui proses non oksidatif. Ekstra laktat yang terbentuk akan diekstraksi oleh hati dan digunakan sebagai bahan baku glukoneogenesis. Keadaan ini mencegah terjadinya efek penurunan kadar glukosa yang berlebihan. Pada pemakaian tunggal metformin dapat menurunkan kadar glukosa darah sampai 20%.
Dosis
Obat
Metformin
Dosis Awal
500 mg
Dosis Maksimal
3000 mg
Pemberian Sehari
2-3 kali
Efek samping : perut kurang enak, lebih banyak flatus dan kadang-kadang diare.
Dosis : Acarbose dimulai dengan 50 mg sesaat sebelum makan dan dosis dapatditingkatkan menjadi 3 kali 100 mg perhari bila tidak ditemukan keluhan gastro in.
4. Thoazolidinediones (Troglitazon)
Troglitazon adalah OHO baru yang meningkatkan sensitivitas jaringan periferterhadap insulin. Obat ini sebagaimana dengan Metformin tidak menyebabkan reaksihipoglikemia.. Telah terbukti pada manusia menghilangkan adanya resistensi insulin,menurunkan hepatic glucose out put, menormalkan gangguan toleransi glukose, danmencegah serta memperlambat progresifitas gangguan toleransi glukose menjadi diabetes.Terbukti pula obat ini dapat memperbaiki kendali glukose darah, dan hiperinsulinemia. Dosis : Troglitazon umumnya berkisar 400 mg perhari sudah menurunkan kadarglukose darah puasa dan HbA1C. Efek yang tidak diinginkan adalah pusing dan edema,namun ini dapat ditolerir penderita.
5. Repaglined (Prandin). Obat ini merupakan OHO yang paling baru dan baru diperkenalkan di AmerikaSerikat pada tahun 1998. Berbeda dengan golongan SU maupun golongan OHOlainnya,repaglinid adalah derivat dari asambenzoat yang mempunyai struktur molekul ,mekanisme kerja dan ekskresi yang berbeda. Repaglinid dapat diindikasikan pada pasien DMtipe 2 yang tidak berhasil dengan diet dan latihan jasmani. Dapat dikombinasi denganmetformin bila obat ini sendiri tidak berhasil mengontrol glukose darah.
Mekanisme kerja repaglinid adalah menutup ATPsensitive potassium Channel pada sel beta pankreas. Sehingga terjadi depolarisasi dan menyebabkan perangsanganpengeluaran insulin dari sel-sel beta pankreas. Repaglinid tidak menekan biosintesis proinsulin dan tidak merangsang secara langsung eksositosis insulin sebagaimana golonganSU.Repaglinid sebagian besar diekskresi oleh hati dan hanya 8 % diekskresi di ginjal.Sehingga bermanfaat terhadap pasien DM disertai gagal ginjal.
Dosis Dosis repaglinid bervariasiantara 0,5 - 4 mg 30 menit sebelum makan dan uji klinis membuktikan efek hipoglikemik lebih rendah dibanding SU dan efek yag tidak diinginkan selama pemberian hampir samadengan SU. Sebagaimana dengan OHO lainnya maka repaglinid tidak dianjurkanpemberiannya pada wanita hamil dan wanita menyusui.