LOG BOOK KEPANITERAAN KLINIK KOMPREHENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI
Mahasiswa
:_______________________________
NIM
:_______________________________
Waktu rotasi
: ______________s/d _______________
Puskesmas
:_______________________________
:_______________________________
Preseptor
Tanda Tangan
1. FKIK
:_____________
_____________
2. Puskesmas
:_____________
_____________
Page 3
I.
Latar belakang Sebagai lanjutan dari kegiatan kepaniteraan klinik rotasi I maka
mahasiswa akan menempuh kegiatan Kepaniteraan Klinik Komprehensif yang dilaksanakan dalam waktu 5 minggu, pada puskesmas di Kota Jambi. Pelaksanaan dilakukan 5 minggu pada puskesmas dalam kota Jambi. Pimpinan FKIK telah melakukan kerjasama dalam bidang pendidikan dan wahana pendidikan dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, dimana telah ditetapkan beberapap puskesmas perkotaan yaitu Puskesmas Olak Kemang, Tatul Yaman, Simpang IV Sipin, Pakuan Baru dan Pal X. Kegiatan mahasiswa di Kepaniteraan Komprehensif adalah mendapatkan penyakit-penyakit yang sering ditemukan di layanan primer/puskesmas dengan daftar penyakit yang telah ditetapkan sesuai dengan modul. Buku log adalah sebagai bukti dalam pelaksanaan kegiatan selama Kepaniteraan Komprehensif dan dijadikan salah satu pedoman dalam penilaian. Setiap kegiatan yang dilakukan dicatat pada buku log dan ditandatangani oleh supervisor/preceptor. II. Tujuan : 1. Agar mahasiswa mampu melakukan pendekatan secara holistik (pendekatan dokter keluarga) dalam menangani pasien di layanan primer/puskesmas. 2. Mendapatkan kasus penyakit terbanyak pada layanan primer (sesuai modul) 3. Menerapkan ilmu yang sudah didapat pada pendidikan sebelumnya termasuk kepaniteraan klinik pada layanan kesehatan primer dengan segala keterbatasannya.
III.
Pelaksanaan kegiatan Kepaniteraan Komprehensif a. Hari Senin pertaa jam 8.00 pagi mahasiswa mengikuti pembekalan dulu di kampus FKIK bagian IKM//IKK/IKP untuk emdapatkn penjelasan mengenai Waktu, kegiatan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa baik di Puskesmas ataupun di Kampus.
Page 4
b. Dan setelah pebekalan di kampus mahasiswa melapor dulu kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi untuk mendapatkan pengarahan dan izin dari Kepala Dinas Kesehatan c. Pada hari kedua datang ke puskesmas dengan membawa surat pengantar dari Dekan FKIK Unja . Ketua kelompok menemui pimpinan/wakil dari puskesmas untuk melaporkan jumlah anggota yang akan melakukan kepaniteraan klinik. d. Menanyakan nama preceptor yang akan membimbing selama kepaniteraan klinik di puskesmas e. Melakukan perkenalan dengan semua staf/pegawai puskesmas f. Melakukan diskusi dengan preceptor mengenai penyakit terbanyak (sesuai modul) g. Ketua kelompok membagi tempat anggota kelompok, sesuai arahan dari pimpinan puskesmas/preceptor (didalam puskesmas, poliklinik, bangsal, diskusi kasus/home visit/posyandu/dll). h. Pada puskesmas rawat inap jika diminta untuk jaga malam, ketua kelompok membuat jadwal jaga malam.
1. Lama kegiatan di puskesmas sesuai dengan jam kerja puskesmas dan kebutuhan puskesmas (07.00 WIB 14.00 WIB) 2. Semua kegiatan selama mengikuti Kepaniteraan Komprehensif dicatat di dalam buku log, yang akan dijadikan salah satu pedoman dalam penilaian akhir kepaniteraan klinik komprehensif 3. Di Poli / BP /KIA, dll. mahasiswa melakukan pemeriksaan terhadap semua pasien (tidak memilih-milih pasien), dibawah bimbingan dokter puskesmas 4. Untuk pasien yang sesuai dengan modul dibuatkan status pasien secara lengkap, membuat resep yang benar dan selanjutnya didiskusikan dengan preceptor puskesmas. 5. Diskusi dengan preceptor puskesmas dilakukan setiap hari sesuai dengan kasus yang didapat 6. Status dan resep yang dibuat harus ditandatangani oleh preceptor, status dan resep akan dijadikan salah satu bukti/pedoman dalam penilaian akhir rotasi.
Page 5
7. Secara bergiliran mahasiswa menyiapkan satu kasus/satu kali pertemuan dengan preceptor FKIK Unja untuk dilakukan case report. Satu kasus boleh dipresentasikan oleh 1 mahasiswa. 8. Diskusi kasus dengan Preceptor FKIK UNJA dapat dilakukan di puskesmas atau di kampus FKIK Unja sekali seminggu untuk melakukan bimbingan dengan mahasiswa. 9. Penilaian akhir dari Preceptor Puskesmas (50%). Perceptor FKIK UNJA (50%). Hal yang dinilai adalah disiplin (20%), attitude (20%) dan keterampilan klinis (60%)
IV.
Kasus yang akan di pilih untuk di presentasikan 1. Kasus penyakit terbanyak pada setiap bagian bidang ilmu yang ada di puskesmas, contoh Penyakit Dalam: Hipertensi, TB, DM, kulit kelamin spt skabies dermatitis, dll 2. Kasus yang dipresentasikan tidak boleh sama antara satu mahasiswa dengan mahasiswa lain dalam satu kelompok puskesmas. Artinya bila ada 10 kali presentasi kasus baik dengan preseptor puskesmas ataupun dengan preseptor FKIK misalkan dengn mahasiswa 5 orang, maka kasusnya akan ada 50 jenis penyakit yang berbeda 3. Setiap kasus yang dipresntasikan harus dikunjungi rumah pasien untuk mendapatkan informasi secara menyeluruh disisi psikososial, tempat tinggal dan lingkungan tempat tinggal pasien 4. Setiap kunjungan rumah harus disertakan dengan bukti dokumen misalnya foto kegiatan mahasiswa sewaktu pengamatan di rumah pasien. 5. Untuk kasus yang dapat dilihat seperti kasus penyakit kulit, tonsilitis, osteoartritis dan lainya yang dapat di foto agar dalam presentasi dan laporan kasus dimasukkan foto-foto bagian tubuh yang sakit yang sesuai dengan kasus.
V.
Keluarga Binaan 1. Setiap kelompok mahasiswa rotasi komprehensis harus membina satu keluarga yang mempunyai masalah dalam penyakit atau kesehatan ( 2-3 org untuk 1 keluarga binaan)
Page 6
2. Keluarga yang akan di bina harus mendapat persetujuan dulu dari preseptor puskesama cq. Petuga PHN Puskesmas 3. Keluarga binaan di bina minimal sekali seminggu dengan mengunjungi rumahnya. 4. Setiap melakukan pembinaan catat hasil pembinaan dan
dokumentasikan dengan foto 5. Mahasiswa akan membina keluarga minmal 4 kali selama masa state komprehensif 6. Bentuk pembinaan tidak hanya dalam perawatan penyakit tetapi juga termasuk pembinaan perobahan perilaku, perobahan
lingkungan, perobahan makanan, gaya hidup dan kesadaran dalam mengakses layanan kesehatan untuk meningkatkan kemandirian pasien atau kelurga terhadap kesehatan 7. Laporan keluarga binaan dimulai dengan diagnosis, terapi, masalah dalam perwawatan penyakitnya atau kesehatannya, kemudian bentuk binaan yang diberikan dan difolow-up progresnya perkembangannya, kemudian dibuat dalam bentuk laporan. 8. Laporan keluarga binaan di presentasikan dengan preseptor FKIK unja di Kampus pada minggu terahir stase VI. Laporan ahir stase 1. Semua laporan kasus dan satu laporan keluarga binaan di jilid tebal dengan adanya daftar isi urutan kasus dan keluarga binaan. 2. Satu mahasiswa satu laporan 3. Setiap laporan kasus di beri pembatas warna merah muda dan dijilid dengan sampul soft cover warna hijau FKIK dan dilaminating (jilid mengkilap) 4. Semua dokumen yang ada dalam laporan akhir harus dibuat lagi soft copynya dalam bentuk CD/DVD satu kelompok mahasiswa cukup satu CD/DVD. Beri folder untuk memisahkan nama mahasiswa dan subfolder untuk tiap laporan kasus 5. Pada hari terahir stase semua dokumen harus diserahkan langsung kepada kepala bagian ataupun koordinator pendidikan bagian untuk di cek kelengkapan dokumenya.
Page 7
TATA TERTIB UMUM MAHASISWA MENGIKUTI PRAKTIK KLINIK 1. Mahasiswa harus berpenampilan rapi dan sopan. a. Rambut tidak boleh panjang/gondrong untuk laki-laki. b. Memakai kemeja baik untuk mahasiswa laki-laki dan perempuan. c. Tidak memakai kaos T-Shirt maupun kaos berkerah. c. Tidak memakai baju yang tipis atau tembus pandang. d. Memakai celana panjang untuk mahasiswa laki-laki. e. Tidak menggunakan celana jeans atau celana ketat. f. Menggunakan rok yang batas bawahnya di bawah lutut atau celana panjang bahan untuk mahasiswa wanita. g. Tidak memakai perhiasan atau make up yang berlebihan. h. Tidak memakai sandal, sepatu sandal, atau sepatu kets. 2. Mahasiswa harus memakai snel jas putih, rapi, bersih dan sesuai ketentuan. a. Snel Jas putih dengan model lengan pendek atau lengan panjang yang dapat disingsingkan untuk memudahkan saat prosedur mencuci tangan. b. Kancing teratas snel jas putih ditempatkan setinggi manubrium sterni untuk menghindarkan kerudung ataupun aksesoris lain mengganggu saat pemeriksaan pasien. c. Panjang jas putih setinggi panggul bawah. 3. Menggunakan name tag atau kartu identitas diri yang resmi selama berada di lingkungan rumah sakit/ puskesmas. 4. Berperilaku sopan dan bertutur kata yang baik terhadap pasien, staf pengajar, karyawan, perawat serta sivitas akademis lainnya. 5. Tidak merokok dalam lingkungan pendidikan, rumah sakit dan puskesmas. 6. Tidak mengkonsumsi minum-minuman keras dalam lingkungan pendidikan, rumah sakit dan puskesmas 7. Tidak menggunakan obat-obatan yang terlarang. 8. Memahami dan melaksanakan semua ketentuan yang tertulis dalam janji kepaniteraan. 9. Mematuhi setiap ketentuan yang berlaku di lingkungan pendidikan.
Page 8
Catatan : 1. Absensi minimal 90%, Jika tidak mengikuti kepaniteraan baik di puskesmas ataupun diskusi kasus di Kampus harus mendapat persetujuan dari kepala puskesmas dan koordinator kepaniteraan komprehensif. 2. Jumlah kasus yang harus didapat adalah 10 kasus per mahasiswa dan berbeda tiap mahasiswa yang ada di modul, jika tidak mencapai 10 kasus mahasiswa diharuskan untuk mengulang Kepaniteraan Komprehensif 3. Presentasi jenis kasus agar tidak ada yang sama atau tumpang tindih antar mahasiswa diatur oleh ketua kelompok
Page 9
No
Nama/MR Pasien ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Diagnosis ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Tgl . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Supervisor/TT
1. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Page 10
No
Nama/MR Pasien
Diagnosis
Tgl
Supervisor/TT
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
. . . . . . . . . . . . . . . . .
Pemeriksaan pasien dilakukan dibawah pengawasan dokter puskesmas Selama siklus harus mendapatkan minimal 75% kasus pada modul Satu pasien untuk satu mahasiswa Setelah selesai melakukan pemeriksaan pasien, meminta tandatangan dokter penanggung jawab pasien.
Page 11
No
Nama/MR Pasien
Diagnosis
Tgl
Nim/TT Preseptor
1.
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
10
...
...
Page 12
No
Jenis pemeriksaan ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Tgl
Preseptor . . . . . . . . . . . . . . .
Nilai/TT
1. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Page 13
No
Jenis kegiatan .............................. .............................. .............................. .............................. .............................. .............................. .............................. .............................. .............................. .............................. .............................. .............................. .............................. .............................. .............................. .............................. .............................. .............................. .............................. .............................. ..............................
Tgl
TT/Nama Supervisi
1. 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Page 14
: : :
KASUS
: PENILAIAN
PENGETAHUAN(60%)
PSIKOMOTOR (30%)
AFEKTIF (10%)
NILAI AKHIR
.,20 RESEPTOR
( ................................................ )
Page 15
: : :
KELOMPOK NAMA PRESENTATOR : 1. 2. KASUS : PENILAIAN PENGETAHUAN (60%) PSIKOMOTOR (30%) AFEKTIF (10%) NILAI AKHIR
.,20......
PRESEPTOR
Page 16
Modul yang akan dimasukkan dalam Kepaniteraan Klinik Komprehensif, melibatkan: 1. Peny. Dalam/Paru : hipertensi, DM, infeksi tropis, asma dll 2. Peny. Anak : malnutrisi, Gastroenteritis, ISPA dll 3. Bedah : Pertolongan pertama, wound management, dll 4. Obsgin : ANC, KB, partus normal, dll 5. THT : otitis, tonsilofaringitis, rhinitis, dll 6. Kulit : scabies, tinea, dermatitis, dll 7. Mata : konjungtivitis, kelainan refraksi, katarak, dll 8. Neurologi : stroke, pain, epilepsy, dll 9. Psikiatri : neurosis, psikosomatik, psikosis, dll 10. Kedokteran Kehakiman: Visum luar, visum KDRT, visum perkosaan dll. Laporan kasus tidak boleh sama dalam satu kelompok puskesmas. (tidak ada 2 penyakit yang sama dilaporkan, semua harus berbeda) Untuk kasus forensik format laporan dapat menyesuaikan, dan yang penting ada bagian analisis kasusnya.
Page 17
LAPORAN KASUS
I. PASIEN
2. Latar belakang sosial-ekonomi-demografi-lingkungan keluarga a. Status perkawinan b. Jumlah anak/saudara c. Status ekonomi keluarga 1. Mampu 2. Miskin d. KB : : : Gambaran penghasila keluarga : : : :
e. Kondisi Rumah (harus dikunjungi dan dokumentasikan) f. Kondisi lingkungan keluarga : 3. Aspek Psikologis di keluarga : 4. Riwayat penyakit dahulu/penyakit keluarga : 5. Riwayat Penyakit Sekarang : 6. Pemeriksaan Fisik : 7. Laboratorium dan usulan pemeriksaan 8. Diagnosa Kerja : 9. Diagnosa Banding (minimal 3 penyakit)
10. Manajemen (sesuaikan dengan kasus pada pasien ini, bukan secara umum, perhatikan kondisi pendidikan, status ekonomi dan lain lain dalam penatalaksanaan)
a. Promotif: Tuliskan hal hal yang dapat meningkatkan derajat kesehatan penderita sesuai dengan kondisi sosial, psikologi, pendidikan dan ekonmi penderita b. Preventif: Tusliskan cara-cara yang dapat mencegah penyakit tersebut berlanjut, menular ataupun berulang sesuai dengan kondisi psikososial dan ekonomi dan lingkungan penderita ini.
Page 18
c. Kuratif / Terapi: Tuliskan dengan lengkap mulai dari a. Non farmakolgi b. Farmakologi ( obat yang diberikan di puskesmas, alterlanatif resep lain sebayak 2 resep lagi) jadi minimal ada 3 resep yang dilaporkan (konsep pengobatan 5 tepat) c. Pengobatan Tradisonal beserta cara pembuatan dan dosisnya
R/
Pro
:.umur :..
Alamat :
Resep tidak boleh ditukar tanpa sepengetahuan dokter
Catatan: Ukuran Kertas Resep dapat dibuat lebih kecil Kerta A4 dibagi 4, buat juga resep alternatif yang sesuai sebayak 2 lagi ( jadi ada 3 resep) d. Rehabilitatif: Tuliskan usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya sendiri dan masyarakat, semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuannya. Menempatkan kembali, memulihkan kedudukan, kemampuan atau fungsi setelah penderita sembuh. Antara lain meliputi:Upaya penyempurnaan cara pengobatan dan perawatan lanjut; Mengusahakan pengurangan beban sosial penderita. Rehablitasi dapat berisi rehabilitasi fisik, rehabilitasi mental, rehailitasi sosial vokasional dan rehailitasi asthetis
II. TINJAUAN PUSKTAKA (tuliskan tinjauan pustaka yang sesuai dengan kasus yang berguan untuk acuan dalam mendiagnosis dan penatalasanaaannya secara komprehensif)
Page 19
III.
ANALISA KASUS (Analisa secara komprensif dan holistik dengan pendekatan dokter keluarga pada pelayanan primer)
a. Hubungan diagnosis dengan keadaan rumah dan lingkungan sekitar b. Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan hubungan keluarga c. Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan lingkungan sekitar d. Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau etiologi penyakit pada pasien ini e. Analisis untuk mengurangi paparan/ memutus rantai penularan dengan faktor risiko atau etiologi pada pasien ini.
IV Lampiran. Bukti kunjungan rumah Bukti lain yang berhubungan
Contoh Laporan Keluarga Binaan 1. Deskripsi pendek tentang pasien, diagnosis, terapi dan permasalahannya 2. Matrik pembinaannya Keadaan awal Pasien tanggal ........... Diagnosis Tereapi Masalah yang ditemukan Bentuk Pembinaan yang diberikan
Follow Up tanggal ........... Terapi Masalah yang masih ditemukan Bentuk Pembinaan yang diberikan Perkembangan pembinaan
Follow Up tanggal ........... Terapi Masalah yang masih ditemukan Bentuk Pembinaan yang diberikan Perkembangan pembinaan
Dst.
Page 20
Ctt: bentuk masalah yang mungkin dapat berupa: 1. Masalah dalam perawatan penyakit, keteraturan minum obat, pengaturan diit dan olah raga ataupun terapi lainnya 2. Masalah dalam pengetahuan tentang penyakit yang dideritanya 3. Masalah dalam mencegah penularan penyakit atau berlanjutnya penyakit 4. Masalah dalam mengakses layanan kesehatan yang tersedia 5. Masalah dalam kebersihan, ekonomi dan waktu yang tersedia 6. Masalah psikologi dalam keluarga, dukungan, perhatian dll
PESAN DAN KESAN (tuliskan pesan pesan saudara untuk perbaikan sistem dan modul ataupun untuk memprebaiki sistim pembelajaran di rotasi komprehensif.
Kesan:
Pesan.
Page 21