Anda di halaman 1dari 6

METABOLISME KARBOHIDRAT

OLEH : 1. A.A. ISTRI AGUNG ADNYANI 2. NUR MILLATI MUSTOFA 3. G.N. DAHANA DINATA 4. LUH PUTU DEVI (P07134012045) (P07134012046) (P07134012047) (P07134012048)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR DIII JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2013

TAHAPAN METABOLISME KARBOHIDRAT GLIKOLISIS Proses glikolisis mencakup oksidasi glukosa atau glikogen yang diurai menjadi piruvat dan laktat dengan jalan emben-meyerhof Pathway. Proses selanjutnya adalah oksidasi piruvat ke asetik KoA. Sebelum asam piruvat memasuki asam nitrat, terlebih dahulu harus disalurkan ke mitokondria dengan jalan transport piruvat khusus yang membantu melewati membran di mitokondria. Setelah sampai di wilayah mitokondria, piruvat mengalami proses dekarboksilasi dan diolah menjadi senyawa asetil KoA. Proses dekarboksilasi ini terjadi karena bantuan tiamin difosfat yang berperan sebagai derivat hidroksietil cincin tiazol dan terkait dengan enzim. GLIKOGENESIS

Proses ini menghasilkan sintesis glikogen dari glukosa yang merupakan lintasan metabolisme, dimana glikogen dihasilkan dan disimpan di dalam organ gati. Hormon yang berperan dalam proses ini adalah insulin. GLIKOGENOLISIS

Proses glikogenolisis mencakup gradasi glikogen secara berurut yakni 3 enzim, glikogen fosforilase, dan fosfoglukomutase dan dihasilkanlah glukosa sebagai hasil akhir. Di dalam proses ini, beberapa hormon juga terlibat antara lain adrenalin dan glukagon. Tahapan berikutnya adalah hexose monophosphate shunt atau biasa disingkat HMP Shunt. HMP Shunt merupakan jalur pentose fosfat atau heksosa monofosfat yang menghasilkan NADPH. Komponen NADPH sendiri dibutuhkan dalam proses biosintesis asam lemak, steroid, kolesterol dan senyawa lainnya. Proses HMP Shunt ini juga menghasilkan pentose yang digunakan untuk sintesis nukleotida dan asam nukleat. GLUKONEOGENESIS

Pada proses glukoneogenesis, glukosa mengalami proses sintesis dengan substrat asam piruvat, asam laktat, asam oksaloasetat dan suksinat.

PRINSIP PEREAKSI MASING-MASING UJI Uji Molish Uji molisch digunakan untuk menentukan karbohidrat secara umum. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan cincin yang berwarna ungu ketika direksikan dengan alfanaftol dan asam sulfat pekat. Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat pekat bertindak sebagai agen dehidrasi yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan turunannya yang kemudian dikombinasikan dengan alfanaftol untuk membentuk produk berwarna. Reaksi : CH2OHHCOHHCOHHCOHC=O + H2SO4 H Pentosa Furfural CH + OH -naftol

H CH2OH-HCOH-HCOH-HCOH-HCOH-C=O + H2SO4 H2C CH + OH Heksosa 5-hidroksimetil furfural -naftol Rumus dari cincin ungu yang terbentuk adalah sebagai berikut: O

__ SO3H H2C C OH Cincin ungu senyawa kompleks

Uji Benedict Uji benedict digunakan untuk menentukan gula pereduksi dalam karbohidrat dengan indikator adanya perubahan warna menjadi merah bata. Monosakarida yang bersifat reduktor, dengan diteteskannya reagen akan menimbulkan endapan merah bata. Selain menguji adanya

gula pereduksi, juga berlaku secara kuantitatif, karena semakin banyak gula dalam larutan maka semakin gelap warna endapan. Reaksi : O O R--C--H + Cu2+ 2OH- R--C--OH Gula Pereduksi Uji Barfoed Uji barfoed digunakan untuk mengidentifikasi antara monoskarida, disakarida, dan polisakarida. Monosakarida akan mereduksi Cu2+ dalam suasana asam lemah (CH3COOH) menghasilkan endapan yang berwarna merah bata dari Cu2O. Reaksi : O Cu2+ asetat R--C--H n-glukosa monosakarida O R--C--OH + Cu2O + CH3COOH E.merah bata

+ Cu2O Endapan Merah Bata

Uji Fehling Ketiga reaksi diatas memiliki prinsip yang hampir sama, yaitu menggunakan gugus aldehid pada gula untuk mereduksi senyawa Cu2SO4 menjadi Cu2O (enpadan berwarna merah bata) setelah dipanaskan pada suasana basa (Benedict dan Fehling) atau asam (Barfoed) dengan ditambahkan agen pengikat seperti Na-sitrat dan K-Na-tatrat. Uji Iodium Uji ini digunakan untuk memisahkan amilum yang terkandung dalam larutan tersebut. Reaksi positifnya ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi biru. Warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum dengan iodin. Sewaktu amilum yang telah ditetesi iodin kemudian dipanaskan, warna yang dihasilkan sebagai hasil dari reaksi yang positif akan menghilang. Sewaktu didinginkan warna biru akan muncul kembali. Amilum terdiri dari dua macam amilum yaitu amilosa yang tidak larut dalam air dan amilopektin yang larut dalam air. Ketika amilum dilarutkan dalam air, amilosa akan membentuk molekul-

molekul yang bergerombol. Molekul ini dapat mengikat I2 yang terkandung dalam reagen iodium dan memberikan warna biru khas pada larutan yang di uji. Pada saat pemanasan, molekul-molekul akan saling menjauh. Akibatnya warna biru khas yang ditimbulkan menjadi menghilang. Warna biru khas yang ditimbulkan sebagai hasil reaksi positif, akan hilang jika larutan yang telah positif dalam pengujian iodium ditambah dengan NaOH. Ion Na+ yang bersifat alkalis akan mengikat iodium sehingga warna biru khas akan memudar dan hilang. Uji Seliwanoff Uji selliwanof digunakan untuk menentukan karbohidrat jenis ketosa. Beberapa karbohidrat memiliki gugus keton, adanya gugus keton tersebut dapat dibuktikan melalui uji seliwanoff. Jika karbohidrat yang mengandung gugus keton direaksikan dengan seliwanoff akan menunjukkan warna merah sebagai reaksi positifnya. Adanya warna merah merupakan hasil kondensasi dari resorsinol yang sebelumnya didahului dengan pembentukan hidroksimetil furfural. Proses pembentukan hidroksimetil furfural berasal dari konversi dari fruktosa oleh asam klorik panas yang kemudian menghasilkan asam livulenik dan hidroksi metil furfural. Reaksi : + HCl +

Uji Osazon Uji osazon digunakan untuk mengamati perbedaan yang spesifik bagi tiap karbohidrat melalui penampang endapan yang dihasilkannya. Reaksi ini dapat digunakan baik untuk larutan aldosa maupun ketosa, yaitu dengan menambahkan larutan fenilhidrazin, lalu dipanaskan hingga terbentuk kristal berwarna kuning yang dinamakan hidrazon (osazon). Uji Moore Uji Moore menggunakan NaOH (alkali) yang berfungsi sebagai sumber ion OH- yang akan berikatan dengan rantai aldehid dan membentuk aldol aldehid (aldehida dengan cabang

gugus alkanol) yang berwarna kekuningan. Pemanasan bertujuan untuk membuka ikatan karbon dengan hydrogen dan menggantikannya dengan gugus OH. Reaksi :

DAFTAR PUSTAKA Wadhy, 2010, Analisa Karbohidrat. Online available : http://analiskesehatan-

pontianak.blogspot.com/2010/04/klasifikasi-karbohidrat-karbohidrat.html, (diakses 07 April 2013) Anonim, 2012. Proses Metabolisme Karbohidrat. Online available.

http://jurnalkarbohidrat.blogspot.com/2012/12/proses-metabolisme-karbohidrat.html (diakses 07 April 2013)

Anda mungkin juga menyukai