Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 9 1. Amalia Agtyana Putri 2. Amaliah Agustina 3. Sri Dwiwati 4.

Dwi Zulaiha Muharami

(06111010028) (06111010021) (06111010023) (06111010032)

1. Apa cahaya itu? Jelaskan sifat dualisme dari cahaya! Cahaya merupakan sejenis energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang bisa dilihat dengan mata. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat. Sehingga cahaya dapat merambat tanpa memerlukan medium. Oleh karena itu, cahaya matahari dapat sampai ke bumi dan memberi kehidupan di dalamnya. Cahaya merambat dengan sangat cepat, yaitu dengan kecepatan 3 108 m/s, artinya dalam waktu satu sekon cahaya dapat menempuh jarak 300.000.000 m atau 300.000 km. Sifat-sifat cahaya ialah, cahaya bergerak lurus ke semua arah. Buktinya adalah kita dapat melihat sebuah lampu yang menyala dari segala penjuru dalam sebuah ruang gelap. Apabila cahaya terhalang, bayangan yang dihasilkan disebabkan cahaya yang bergerak lurus tidak dapat berbelok. Namun cahaya dapat dipantulkan Sumber: http://pustakafisika.wordpress.com/2011/10/13/cahaya-sebagai-gelombang-

elektromagnetik/ Sifat dualisme cahaya dalam kaitannya dengan persamaan hukum pembiasan cahaya. Persamaan hukum pembiasan cahaya telah diturunkan dalam fisika klasik dengan menganggap cahaya sebagai gelombang. Berdasarkan teori dualisme cahaya, penurunan hukum pembiasan yang diperoleh dari fisika klasik dapat pula diperoleh dari fisika kuantum yang menganggap cahaya sebagai partikel. Cahaya sebagai paritkel dikemukakan oleh Max Planck pada tahun 1901 dalam hipotesisnya yang menyatakan bahwa cahaya merupakan gelombang electromagnet yang terpancar berupa paket-paket energy yang disebut foton. Cahaya sebagai gelombang dijelaskan oleh Louis de Broglie pada tahun 1924 dalam hipotesisnya yang menerangkan hubungan antara panjang gelombang dengan momentum (p). Cahaya memiliki sifat kembar (DUALISME), pada kondisi tertentu cahaya dapat memiliki sifat partikel dan pada kondisi tertentu juga cahaya dapat memiliki sifat gelombang. Sebuah cahaya hanya dapat memiliki satu sifat, artinya walaupun cahaya bersifat dualisme tidak berarti cahaya bisa memiliki sifat keduanya secara bersamaan. Jika dalam suatu kondisi tertentu cahaya berupa partikel maka cahaya tersebut tidak

Kelompok 9 1. Amalia Agtyana Putri 2. Amaliah Agustina 3. Sri Dwiwati 4. Dwi Zulaiha Muharami

(06111010028) (06111010021) (06111010023) (06111010032)

akan memiliki sifat dualisme nya sebagai gelombang, cahaya memang memiliki kedua sifat tersebut tetapi kedua sifat tersebut tidak akan bisa muncul secara bersamaan. Untuk lebih jelasnya untuk membedakan cahaya sebagai gelombang dan kondisi tertentu sebagai partikel adalah ketika cahaya di katan sebagai gelombang karena didasarkan atas sifat-sifat cahaya, sedangkan cahaya sebagai partikel didasarkan atas perilaku cahaya sebagai paket energi sebesar nhf. Paket energi inilah jika mengenai katoda dalam solar cell dimana frekuensi datangnya lebih besar dari frekuensi ambang bahan katoda, maka akan mengeluarkan elektron yang akan bergerak menuju anoda. Aliran elektron inilah yang dikatakan ada arus listrik. Peristiwa ini akan nampak pada efek fotolistrik. Hal ini tidak dapat bisa dijelaskan kalau cahaya dianggap sebagai gelombang. Sumber: http://setyadisutris.wordpress.com/2012/12/10/dualisme-cahaya/ http://edingulik.wordpress.com/2009/10/31/dualisme-cahaya/

2. Apa yang dimaksud dengan radiasi benda hitam? Benda hitam merupakan suatu objek yang memiliki kemampuan untuk menyerap semua cahaya (berbagai macam panjang gelombang) yang mengenainya pada berbagai variasi temperature. Laju pembentukan energi dari permukaan demikian bergantung pada suhu, sifat dan luas permukaan. Suatu permukaan yang hitam kusam meradiasi lebih banyak energi per detik dari pada suatu permukaan yang dipolis dengan luas dan suhu yang sama. Semakin hitam permukaannya semakin besar pula radiasinya, sehingga radiasi maksimum pada suhu tertentu aka dihasilkan oleh suatu permukaan yang hitam sempurna. Radiasi demikian disebut radiasi benda hitam. Sumber: modul Ikatan dan Struktur Molekul

Kelompok 9 1. Amalia Agtyana Putri 2. Amaliah Agustina 3. Sri Dwiwati 4. Dwi Zulaiha Muharami

(06111010028) (06111010021) (06111010023) (06111010032)

3. Jelaskan tentang teori Max Plank ? Max Planck, ahli fisika dari Jerman, pada tahun 1900 mengemukakan teori kuantum. Planck menyimpulkan bahwa atom-atom dan molekul dapat memancarkan atau menyerap energi hanya dalam jumlah tertentu. Jumlah atau paket energi terkecil yang dapat dipancarkan atau diserap oleh atom atau molekul dalam bentuk radiasi elektromagnetik disebut kuantum. Planck menemukan bahwa energi foton (kuantum) berbanding lurus dengan frekuensi cahaya.

dengan

Salah satu fakta yang mendukung kebenaran dari teori kuantum Max Planck adalah efek fotolistrik, yang dikemukakan oleh Albert Einsteinpada tahun 1905. Efek fotolistrik adalah keadaan di mana cahaya mampu mengeluarkan elektron dari permukaan beberapa logam (yang paling terlihat adalah logam alkali) (James E. Brady, 1990). Susunan alat yang dapat menunjukkan efek fotolistrik ada pada gambar 1.1. Elektrode negatif (katode) yang ditempatkan dalam tabung vakum terbuat dari suatu logam murni, misalnya sesium. Cahaya dengan energi yang cukup dapat menyebabkan elektron terlempar dari permukaan logam. Elektron tersebut akan tertarik ke kutub positif (anode) dan menyebabkan aliran listrik melalui rangkaian tersebut.

Kelompok 9 1. Amalia Agtyana Putri 2. Amaliah Agustina 3. Sri Dwiwati 4. Dwi Zulaiha Muharami

(06111010028) (06111010021) (06111010023) (06111010032)

Percobaan Efek Fotolistrik Memperlihatkan susunan alat yang menunjukkan efek fotolistrik, Seberkas cahaya yang ditembakkan pada permukaan pelat logam akan menyebabkan logam tersebut melepaskan elektronnya.Elektron tersebut akan tertarik ke kutub positif dan menyebabkan aliran listrik melalui rangkaian tersebut. Sumber: General Chemistry, Principles & Structure, James E. Brady, 5th ed, 1990. Einstein menerangkan bahwa cahaya terdiri dari partikel-partikel foton yang energinya sebanding dengan frekuensi cahaya. Jika frekuensinya rendah, setiap foton mempunyai jumlah energi yang sangat sedikit dan tidak mampu memukul elektron agar dapat keluar dari permukaan logam. Jika frekuensi (dan energi) bertambah, maka foton memperoleh energi yang cukup untuk melepaskan elektron (James E. Brady, 1990). Hal ini menyebabkan kuat arus juga akan meningkat. Energi foton bergantung pada frekuensinya.

dengan: h = tetapan Planck (6,626 1034 J dt) c = kecepatan cahaya dalam vakum (3 108 m det1) = panjang gelombang (m) sumber: http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas-2/teori-kuantum-

max-planck/

Kelompok 9 1. Amalia Agtyana Putri 2. Amaliah Agustina 3. Sri Dwiwati 4. Dwi Zulaiha Muharami

(06111010028) (06111010021) (06111010023) (06111010032)

5. Perbedaan model atom modern dengan model atom sebelumnya! Sebelum model atom modern, ada banyak teori mengenai model atom yang dikenal dengan teori perkembangan atom, dimulai dari teori atom John Dalton, J.J Thomson, Rutherford, dan yang terakhir sebelum teori model atom modern adalah teori atom Niels Bohr. Untuk itu, teori model atom modern akan dibandingkan dengan teori sebelumnya yang berasal dari Neils Bohr. Model atom Bohr menggambarkan bahwa elektron-elektron mengitari inti atom pada lintasan-lintasan dengan tingkat energi tertentu (kulit atom yang berbentuk lingkaran). Elektron-elektron bergerak dalam lintasannya secara stasioner, yaitu tidak menyerap dan melepaskan energi. Oleh karena itu, menurut Bohr posisi sebuah elektron dapat ditentukan. Elektron dapat berpindah dari lintasan berenergi rendah ke lintasan yang berenergi lebih tinggi (eksitasi) dengan menyerap energi dari lingkungannya. Dan juga sebaliknya dapat berpindah dari lintasan yang berenergi tinggi ke lintasan yang berenergi rendah dengan melepaskan energi (dieksitasi). Teori atom Bohr ini memiliki dua kelemahan yang mendasar, yaitu hanya dapat menerangkan spektrum atom yang sederhana seperti hidrogen tetapi tidak untuk spektrum atom yang lebih rumit dan tidak dapat menjelaskan pengaruh medan magnet dalam atom hidrogen. Model atom modern didasarkan pada teori mekanika kuantum (1927), yaitu sebagai berikut: a. Atom terdiri dari inti atom yang mengandung proton dan neutron, dan elektron yang mengitari inti atom pada oarbital-orbitalnya. b. Dengan memadukan azas ketidakpastian Heisenberg dan mekanika gelombang dari Broglie maka Schodinger merumuskan konsep "Orbital adalah suatu ruangan dimana peluang elektron ditemukan". c. Kedudukan elektron pada orbital-orbital dinyatakan dengan bilangan kuantum.

Kelompok 9 1. Amalia Agtyana Putri 2. Amaliah Agustina 3. Sri Dwiwati 4. Dwi Zulaiha Muharami

(06111010028) (06111010021) (06111010023) (06111010032)

Ciri Khas Model Atom Mekanika Gelombang: 1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi dari kebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)

2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)

3. Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron. Berikut ini merupakan perbedaan dari model atom Bohr dan model atom mekanika kuantum (modern): 1. Menurut model atom Bohr elektron mengelilingi inti atom pada lintasan dengan tingkat energi tertentu sedangkan menurut teori atom mekanika kuantum elektron mengitari inti atom pada orbital tertentu yang membentuk kulit atom.

2. Menurut teori atom Bohr elektron bergerak dalam lintasannya membentuk lingkaran seperti pergerakan planet mengelilingi matahari, sedangkan menurut teori mekanika kuantum elekron bergerak dalam orbital dengan melakukan gerak gelombang. 3. Menurut teori atom Bohr posisi sebuah elektron yang bergerak mengelilingi atom dapat ditentukan, sedangkan menurut teori atom mekanika kuantum posisi sebuah elektron yang bergerak menelilingi inti atom tidak dapat ditentukan dengan pasti. 4. Teori atom Bohr tidak dapat menjelaskan pengaruh medan magnet dalam atom hidrogen, seperti mengapa spektrum hidrogen memiliki garis-garis tambahan ketika dipengaruhi oleh medan magnet, sedangkan teori mekanika kuantum telah mampu menjelaskan mengenai sifat atom dan molekul yang berekltron lebih dari satu, dan

Kelompok 9 1. Amalia Agtyana Putri 2. Amaliah Agustina 3. Sri Dwiwati 4. Dwi Zulaiha Muharami

(06111010028) (06111010021) (06111010023) (06111010032)

ternyata jika dilihat dengan lebih teliti, spektrum gas hidrogen tidak terdiri dari satu garis, melainkan beberapa garis yang saling berdekatan. Dengan demikian lintasan tersebut memiliki sublintasan dimana elektron ditemukan. Selain memiliki perbedaan, kedua teori ini juga memiliki persamaan yaitu, sama-sama menjelaskan bahwa elektron dalam pergerakannya pada orbital tidak akan menyerap ataupun melepaskan energi. Sumber: http://vongola-f.blogspot.com/2013/08/perkembangan-model-atom-kimia.html http://sriactivity.blogspot.com/2011/08/perbedaan-teori-atom-bohr-dan-mekanika.html

Anda mungkin juga menyukai