Identitas
DATA Nama
Pasien An. D
Ibu Ibu. M
Ayah Bp. ES
Umur
Jenis kelamin Pekerjaan Penghasilan Agama
5 tahun
Laki-laki Pelajar -
37 tahun
Perempuan Ibu rumah tangga Islam
43 tahun
Laki-laki Buruh Pabrik Mebel Rp. 3.000.000,-
Suku Alamat
No. CM
709756
Anamnesis
Anamnesis dengan orang tua pasien dilakukan pada tanggal 24 September 2013 di Bangsal Melati RSU Kardinah, pukul 12.00 WIB.
Keluhan utama
Demam
Tidak ada riwayat alergi makanan, obat, dingin dan debu Tidak ada riwayat asma, bersin-bersin di pagi hari, dan penyakit jantung
O Kepemilikan
Ibu di Rumah.
Ayah buruh pabrik mebel Tanggerang, Banten Rp. 3.000.000,pulang 1x bulan ; sedangkan
Penyakit selama kehamilan, riwayat perdarahan, riwayat trauma, riwayat minum obat tanpa resep dokter dan jamu (-), vitamin penambah darah dari Puskesmas (+)
Silsilah Keluarga
Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar lengkap, sesuai jadwal imunisasi
Pemeriksaan fisik
Kesan Umum: kesadaran compos mentis, tampak sakit sedang, lemas
Nadi : 110 x/menit Laju Nafas: 28 x/menit TD : tidak dilakukan Suhu: 37,30C (aksila)
status generalis
Kepala: Mesocephal, LK: 50 cm Rambut: Hitam, lebat, tampak terdistribusi merata Mata: CA(-/-), SI(/-), oedem palpebra (-/-), Hidung: simetris, sekret (-), ekimosis (-), epistaksis (-)
Telinga: normotia, discharge (-/-) Mulut: Bibir kering (-), sianosis (-), stomatitis (-) Tenggorok: Faring hiperemis (-), Tonsil hiperemis (-) Leher : Simetris, pembesaran KGB (+) colli post dex-sin, submandibula Axilla : Pembesaran KGB (-)
Pemeriksaan fisik
Thorax
Pulmo: Inspeksi: Pergerakan dada simetris, retraksi (-) Palpasi: Stem fremitus kiri dan kanan sama Perkusi: Sonor pada seluruh lapang paru Auskultasi: sn vesikuler, rh (+/+), wh (-/-) Cor: Inspeksi: Ictus cordis tampak di ICS IV Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS IV midclavicula sinistra Perkusi: dalam batas normal Auskultasi: Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi: datar dan simetris. Auskultasi: Bising usus (+) Palpasi: Supel, hepar lien tidak teraba membesar, turgor (+), nyeri tekan (-) Perkusi: timpani di 4 kuadran abdomen Genitalia:tidak dilakukan Anorektal: tidak dilakukan Ekstremitas:
Pemeriksaan penunjang
Infiltrat perihiler, pembesaran kelenjar getah bening hilus (+) COR CTR < 5 Kesan : Primer Komplek TB
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan 21/09/13 Hematologi Nilai rujukan
Lekosit
Eritrosit Hemoglobin Hematokrit MCV MCH MCHC Trombosit LED 1 jam LED 2 jam Widal St-O St-H Spt-AH
7,1
4,4 10,5 30.0 68,5 24.0 35.0 214 31 65 Pos 1/80 Pos 1/80 Negative
6.0-17.0/ul
3.9-5.9/ul 11.5-13.5 g/dL 34-40 % 76-96 U 27-31 pcg 33.0-37.0 g/dL 150-400/ul 0-15 mm/jam 0-25 mm/jam Negative Negative Negative
Pemeriksaan khusus
O Pemeriksaan Status Gizi O Anak laki-laki usia 5 tahun, Berat badan: 15 kg, Panjang
Parameter Kontak TB
0 Tidak jelas
2 Laporan keluarga BTA BTA (+) (-), tidak tahu atau tidak jelas
Uji tuberkulin
Negatif
atau sendi panggul,lutut, phalang Foto rontgen Normal/ tidak Kesan TB jelas
Skoring TB
Diagnosa
DIAGNOSA BANDING Tuberkulosis Paru Bronkopneumonia Status Gizi: Gizi Buruk, Gizi Kurang, Gizi Baik, Gizi Lebih
Tanggal
A
Obs, febris dd/ RL 15 tpm dengue fever
Amox inj 3x gr
berdarah(-), BAB
lembek 1x, batuk, lemas
S: 37,60C
Ku:Tampak lemas, kurus Mata: CA-/-, SI -/Leher: KGB teraba post
Tb paru
PCT 3x 1 k/p
Imunos 1x1 cth Banyak minum
Lab: Hb: 10,7 Ht: 30,7 L: 10.0 Tr: 169.000 Ro: kompleks Primer
colli, submandibula NT(-) Thr: S1S2 Reg M(-) G(-) Ves +/+; R-/- ; W-/Abd. Datar, supel, BU (+) Ext. odem: --/--, dingin --/-Besok mulai HRZ 150/200/300
24/09-2013 Demam masih naik turun hari ke 5, saat ini demam (-), baba lembek
Primer Kompleks TB
HRZ
150/200/300 B6 10 mg
Thrk: S1S2 reguler M(-)G(-) Ves +/+ R-/- W-/Ab: datar, supel, BU (+), NT(-), Organomegali(-) Ulang DR
Ro: penebalan
hilus
25/092013
Demam masih naik Hr: 120x turun hari ke 6, saat Rr: 21x ini demam (-), bab S: 36,50C
Primer Kompleks TB
RL 15 tpm Amox inj 3x gr PCT 3x 1 k/p Imunos 1x1 cth HRZ 150/200/300 B6 10 mg
lembek 1x, batuk (-), Ku: TSS/ CM, tampak lemas, mual muntah (-) kurus Kepala: mesocephal Lab: Hb: 10,7 Ht: 30,7 L: 10.0 Mata: CA-/-, SI -/Leher: KGB teraba post colli, submandibula
Tr: 141.000
Ro: penebalan hilus
26/09-2013 Demam masih naik turun hari ke 7, saat ini demam (-), bab
Primer Kompleks TB
HRZ 150/200/300
B6 10 mg
L: 10.0
Tr: 141.000 Ro: penebalan hilus
Analisa kasus
Analisa kasus
Anamnesis Batuk kronis ( 3 minggu) Adanya anggota keluarga yang memiliki riwayat batuk lama
Pemeriksaan penunjang
Foto rontgen : Primer Komplek TB Skoring TB : 6
Pemeriksaan fisik Tampak sakit sedang, lemas Pembesaran kelenjar di colli post. Dex-sin dan submandibula
Tinjauan Pustaka
Pendahuluan
O Tuberkulosis
disebabkan tuberkulosis O TB ditemukan oleh Robert Koch (1882), Jumlah kasus TB meningkat diseluruh dunia. O Pada anak: Sulit dalam diagnosis, pengobatan, pencegahan, serta TB pada infeksi HIV overdiagnosis yang diikuti overtreatment atau terjadi underdiagnosis yang diikuti undertreatment.2
Epidemiologi
O WHO 1/3 penduduk dunia telah terinfeksi oleh
M. Tuberkulosis. Tidak hanya muncul di negara berkembang tapi juga dinegara maju,dengan angka tertinggi di Afrika, Asia, dan Amerika O WHO (1999) Indonesia 583.000/th dan kematian sekitar 140.000/th O Menegakkan diagnosis TB pada anak adalah sulit WHO berupaya membuat konsensus diagnosis diberbagai negara
Patogenesis
Tabel wallgreen
Diagnosa
O Diagnosis pasti TB: ditemukannya M.
Tuberculosis sulit O Pada anak : penemuan klinis, penunjang uji tuberkulin, laboratorium, foto rontgen dada. Adanya riwayat kontak dengan pasien dewasa BTA positif O Uji tuberkulin (+) dan foto paru yang mengarah pada TB (sugestif TB) merupakan bukti yang menyatakan anak telah sakit TB. O Skoring TB
Uji tuberkulin
Uji tuberkulin : Old tuberkulin dan Purified protein
derivate dengan cara Mantoux. Menyuntikkan 0,1 ml tuberkulin PPD intrakutan di volar lengan bawah tunggu 48-72 jam. Tes positif bila indurasi >10 mm adalah positif (grup anak yang mempunyai faktor risiko epidemiologi). Pada anak yang mendapat imunisasi BCG, indurasi 10 mm/ > harus dipertimbangkan positif
Tatalaksana
FDC
Pencegahan
O Perlindungan terhadap sumber penularan. O Vaksinasi BCG. O Kemoprofilaksis primer maupun sekunder. O Pengobatan terhadap infeksi dan penemuan
sumber penularan. O Pencegahan terhadap menghebatnya penyakit dengan diagnosis dini. O Penyuluhan dan pendidikan kesehatan.
Kesimpulan
O Diagnosis TB anak sulit menemukan kuman M.
Tuberkulosis dan gejala klinisnya tidak khas. O Dibuatlah suatu sistem skoring untuk menghindari under atau overdiagnosis pada pelayanan kesehatan dengan sarana terbatas uji tapis pada sarana kesehatan yang lebih memadai. O Kegagalan pengobatan TB ketidakteraturan menelan obat karena banyaknya jenis obat FDC
Terima kasih