Anda di halaman 1dari 42

Anak dengan Tuberkulosis dan Gizi Kurang

Andriati Nadhilah W 030.06.027 Pembimbing: Dr. Herry Susanto, Sp. A

Identitas

DATA Nama

Pasien An. D

Ibu Ibu. M

Ayah Bp. ES

Umur
Jenis kelamin Pekerjaan Penghasilan Agama

5 tahun
Laki-laki Pelajar -

37 tahun
Perempuan Ibu rumah tangga Islam

43 tahun
Laki-laki Buruh Pabrik Mebel Rp. 3.000.000,-

Suku Alamat

Jawa Desa Kalijambe RT/RW 03/03 kec. Tarub

No. CM

709756

Anamnesis

Anamnesis dengan orang tua pasien dilakukan pada tanggal 24 September 2013 di Bangsal Melati RSU Kardinah, pukul 12.00 WIB.

Keluhan utama

Demam

Riwayat Penyakit Sekarang


Sejak 3 hari SMRS demam naik turun dan tinggi terutama malam hari, kejang (-), mimisan dan gusi berdarah (-), 1 hari SMRS mual dan muntah-muntah.

3 minggu, batuk tidak berdahak, pasien sudah berobat

susah gemuk, saat ini nafsu makan berkurang

Riwayat penyakit dahulu


Pasien belum pernah mengalami hal yang seperti ini. Tidak ada riwayat operasi, trauma

Riwayat penyakit keluarga


Nenek pasien menderita batuk lama, tidak pernah menjalani pengobatan paru. Riwayat Diabetes, Stroke, Hipertensi dalam keluarga ada

Tidak ada riwayat alergi makanan, obat, dingin dan debu Tidak ada riwayat asma, bersin-bersin di pagi hari, dan penyakit jantung

O Kepemilikan

: Rumah orang tua dari Ibu

Riwayat lingkungan perumahan

Ayah pasien menanggung 2 orang anak dan 1 orang istri

Ibu di Rumah.

Kesan ekonomi: Kurang

Ayah buruh pabrik mebel Tanggerang, Banten Rp. 3.000.000,pulang 1x bulan ; sedangkan

Riwayat sosial ekonomi

Anc Bidan teratur TT 2x

Kesan: Pemeliharaan prenatal baik.

Penyakit selama kehamilan, riwayat perdarahan, riwayat trauma, riwayat minum obat tanpa resep dokter dan jamu (-), vitamin penambah darah dari Puskesmas (+)

Riwayat kehamilan dan pemeriksaan prenatal

Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

Setelah 2 hari dirawat perbolehkan untuk pulang

Berat badan sekarang 15 kg. Panjang badan 105 cm.

Silsilah Keluarga

Pasien anak kedua dari dua bersaudara.


Kakek dan nenek dari pihak ayah meninggal karena stroke dan diabetes Budhe pasien menderita diabetes dan Ayah pasien menderita hipertensi. Nenek pasien menderita batukbatuk yang sudah lama, belum pernah berobat.

Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar lengkap, sesuai jadwal imunisasi

Ibu pasien mengikuti progran KB

Pemeriksaan fisik
Kesan Umum: kesadaran compos mentis, tampak sakit sedang, lemas

Nadi : 110 x/menit Laju Nafas: 28 x/menit TD : tidak dilakukan Suhu: 37,30C (aksila)

BB sekarang: 15 kg TB: 105 cm

status generalis
Kepala: Mesocephal, LK: 50 cm Rambut: Hitam, lebat, tampak terdistribusi merata Mata: CA(-/-), SI(/-), oedem palpebra (-/-), Hidung: simetris, sekret (-), ekimosis (-), epistaksis (-)
Telinga: normotia, discharge (-/-) Mulut: Bibir kering (-), sianosis (-), stomatitis (-) Tenggorok: Faring hiperemis (-), Tonsil hiperemis (-) Leher : Simetris, pembesaran KGB (+) colli post dex-sin, submandibula Axilla : Pembesaran KGB (-)

Pemeriksaan fisik

Thorax
Pulmo: Inspeksi: Pergerakan dada simetris, retraksi (-) Palpasi: Stem fremitus kiri dan kanan sama Perkusi: Sonor pada seluruh lapang paru Auskultasi: sn vesikuler, rh (+/+), wh (-/-) Cor: Inspeksi: Ictus cordis tampak di ICS IV Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS IV midclavicula sinistra Perkusi: dalam batas normal Auskultasi: Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi: datar dan simetris. Auskultasi: Bising usus (+) Palpasi: Supel, hepar lien tidak teraba membesar, turgor (+), nyeri tekan (-) Perkusi: timpani di 4 kuadran abdomen Genitalia:tidak dilakukan Anorektal: tidak dilakukan Ekstremitas:

Pemeriksaan penunjang
Infiltrat perihiler, pembesaran kelenjar getah bening hilus (+) COR CTR < 5 Kesan : Primer Komplek TB

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan 21/09/13 Hematologi Nilai rujukan

Lekosit
Eritrosit Hemoglobin Hematokrit MCV MCH MCHC Trombosit LED 1 jam LED 2 jam Widal St-O St-H Spt-AH

7,1
4,4 10,5 30.0 68,5 24.0 35.0 214 31 65 Pos 1/80 Pos 1/80 Negative

6.0-17.0/ul
3.9-5.9/ul 11.5-13.5 g/dL 34-40 % 76-96 U 27-31 pcg 33.0-37.0 g/dL 150-400/ul 0-15 mm/jam 0-25 mm/jam Negative Negative Negative

Pemeriksaan khusus
O Pemeriksaan Status Gizi O Anak laki-laki usia 5 tahun, Berat badan: 15 kg, Panjang

badan: 105 cm, menurut persentil NCHS :


O BB/U= 15/19 x100% = 78,94% (Berat Badan Rendah)
O TB/U = 105/110 x 100% = 95.45% (Tinggi normal) O BB/TB = 15/18 x 100% = 83,33% (Gizi kurang)

O Kesan: Berat badan rendah, tinggi badan normal dan

status gizi kurang

Parameter Kontak TB

0 Tidak jelas

2 Laporan keluarga BTA BTA (+) (-), tidak tahu atau tidak jelas

Uji tuberkulin

Negatif

Positif (10mm atau 5mm

pada keadaan imunosupresi)


Berat badan/ keadaan gizi Bawah garis merah Klinis gizi buruk (BB/U < (KMS) atau BB/U 60%) <80%) Demam tanpa sebab jelas Batuk Pembesaran kelenjar limfe coli, aksila, inguinal Pembengkakan tulang 2 minggu 3 minggu 1cm, jumlah >1 tidak nyeri Ada pembengkakan

atau sendi panggul,lutut, phalang Foto rontgen Normal/ tidak Kesan TB jelas

Skoring TB

Diagnosa
DIAGNOSA BANDING Tuberkulosis Paru Bronkopneumonia Status Gizi: Gizi Buruk, Gizi Kurang, Gizi Baik, Gizi Lebih

DIAGNOSA KERJA Tuberkulosis Paru Gizi Kurang

Penatalaksanaan dan prognosa


Medikamentosa (UGD) Asering 20 tpm Cefotaxime inj 2x500mg PCT 3x250mg Elkana 2x1cth

PROGNOSA Dubia ad bonam

Tanggal

A
Obs, febris dd/ RL 15 tpm dengue fever

23/09-2013 Demam hari ke 4, Hr: 120x mimisan(-), gusi Rr: 21x

Amox inj 3x gr

berdarah(-), BAB
lembek 1x, batuk, lemas

S: 37,60C
Ku:Tampak lemas, kurus Mata: CA-/-, SI -/Leher: KGB teraba post

Tb paru

PCT 3x 1 k/p
Imunos 1x1 cth Banyak minum

Lab: Hb: 10,7 Ht: 30,7 L: 10.0 Tr: 169.000 Ro: kompleks Primer

colli, submandibula NT(-) Thr: S1S2 Reg M(-) G(-) Ves +/+; R-/- ; W-/Abd. Datar, supel, BU (+) Ext. odem: --/--, dingin --/-Besok mulai HRZ 150/200/300

24/09-2013 Demam masih naik turun hari ke 5, saat ini demam (-), baba lembek

Hr: 120x Rr: 21x S: 36,70C Ku:Tampak lemas, kurus

Primer Kompleks TB

RL 15 tpm Amox inj 3x gr PCT 3x 1 k/p Imunos 1x1 cth

1x, batuk (-), mual


muntah (-)

Mata: CA-/-, SI -/Leher: KGB teraba post colli, submandibula

HRZ
150/200/300 B6 10 mg

Lab: Hb: 10,8 Ht: 30,7 L: 8.6 Tr: 169.000

Thrk: S1S2 reguler M(-)G(-) Ves +/+ R-/- W-/Ab: datar, supel, BU (+), NT(-), Organomegali(-) Ulang DR

Ro: penebalan
hilus

Ekst: odem --/-Dingin--/--

25/092013

Demam masih naik Hr: 120x turun hari ke 6, saat Rr: 21x ini demam (-), bab S: 36,50C

Primer Kompleks TB

RL 15 tpm Amox inj 3x gr PCT 3x 1 k/p Imunos 1x1 cth HRZ 150/200/300 B6 10 mg

lembek 1x, batuk (-), Ku: TSS/ CM, tampak lemas, mual muntah (-) kurus Kepala: mesocephal Lab: Hb: 10,7 Ht: 30,7 L: 10.0 Mata: CA-/-, SI -/Leher: KGB teraba post colli, submandibula

Bila demam naik lagi Ulang DR

Tr: 141.000
Ro: penebalan hilus

Thrk: S1S2 reguler M(-)G(-)


Ves +/+ R-/- W-/Ab: datar, supel, BU (+), NT(-), Organomegali(-) Ekst: odem --/-Dingin--/--

26/09-2013 Demam masih naik turun hari ke 7, saat ini demam (-), bab

Hr: 110x Rr: 21x S: 36,50C

Primer Kompleks TB

Obat diteruskan PCT 3x 1 k/p Imunos 1x1 cth

(+), batuk (-), mual


muntah (-) anak rewel ingin pulang

Ku: TSS/ CM, tampak lemas,


kurus Mata: CA-/-, SI -/Leher: KGB teraba post colli, submandibula

HRZ 150/200/300
B6 10 mg

Pasien minta dipulangkan inform consent

Lab: Hb: 8,6 Ht: 30,7

Thrk: S1S2 reguler M(-)G(-) Ves +/+ R-/- W-/-

L: 10.0
Tr: 141.000 Ro: penebalan hilus

Ab: datar, supel, BU (+), NT(-),


Organomegali(-) Ekst: odem --/-Dingin--/--

Analisa kasus

Analisa kasus

Anamnesis Batuk kronis ( 3 minggu) Adanya anggota keluarga yang memiliki riwayat batuk lama

Pemeriksaan penunjang
Foto rontgen : Primer Komplek TB Skoring TB : 6

Pemeriksaan fisik Tampak sakit sedang, lemas Pembesaran kelenjar di colli post. Dex-sin dan submandibula

Tinjauan Pustaka

Pendahuluan
O Tuberkulosis

disebabkan tuberkulosis O TB ditemukan oleh Robert Koch (1882), Jumlah kasus TB meningkat diseluruh dunia. O Pada anak: Sulit dalam diagnosis, pengobatan, pencegahan, serta TB pada infeksi HIV overdiagnosis yang diikuti overtreatment atau terjadi underdiagnosis yang diikuti undertreatment.2

merupakan penyakit infeksi yang oleh Kuman Mycobacterium

Epidemiologi
O WHO 1/3 penduduk dunia telah terinfeksi oleh

M. Tuberkulosis. Tidak hanya muncul di negara berkembang tapi juga dinegara maju,dengan angka tertinggi di Afrika, Asia, dan Amerika O WHO (1999) Indonesia 583.000/th dan kematian sekitar 140.000/th O Menegakkan diagnosis TB pada anak adalah sulit WHO berupaya membuat konsensus diagnosis diberbagai negara

Patogenesis

Tabel wallgreen

Diagnosa
O Diagnosis pasti TB: ditemukannya M.

Tuberculosis sulit O Pada anak : penemuan klinis, penunjang uji tuberkulin, laboratorium, foto rontgen dada. Adanya riwayat kontak dengan pasien dewasa BTA positif O Uji tuberkulin (+) dan foto paru yang mengarah pada TB (sugestif TB) merupakan bukti yang menyatakan anak telah sakit TB. O Skoring TB

Uji tuberkulin
Uji tuberkulin : Old tuberkulin dan Purified protein

derivate dengan cara Mantoux. Menyuntikkan 0,1 ml tuberkulin PPD intrakutan di volar lengan bawah tunggu 48-72 jam. Tes positif bila indurasi >10 mm adalah positif (grup anak yang mempunyai faktor risiko epidemiologi). Pada anak yang mendapat imunisasi BCG, indurasi 10 mm/ > harus dipertimbangkan positif

Tatalaksana

FDC

Pencegahan
O Perlindungan terhadap sumber penularan. O Vaksinasi BCG. O Kemoprofilaksis primer maupun sekunder. O Pengobatan terhadap infeksi dan penemuan

sumber penularan. O Pencegahan terhadap menghebatnya penyakit dengan diagnosis dini. O Penyuluhan dan pendidikan kesehatan.

Kesimpulan
O Diagnosis TB anak sulit menemukan kuman M.

Tuberkulosis dan gejala klinisnya tidak khas. O Dibuatlah suatu sistem skoring untuk menghindari under atau overdiagnosis pada pelayanan kesehatan dengan sarana terbatas uji tapis pada sarana kesehatan yang lebih memadai. O Kegagalan pengobatan TB ketidakteraturan menelan obat karena banyaknya jenis obat FDC

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai