Anda di halaman 1dari 9

TRAUMA THORAK Dr. Johny H.P.

Silalahi, FInaCS

Pendahuluan Dengan meningkatnya perekonomian maka terjadi juga peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang pada akhirnya meningkatkan kejadian kecelakaan lalu lintas. Trauma atau rudapaksa pada dada dan perut cukup banyak terjadi pada kasus kecelakaan cukup banyak terjadi pada kasus kecelakaan lalu lintas dan bila penangannya tidak terpadu dan sistematis akan menyebabkan kematian atau kecacatan dari penderita. Untuk itulah kami mencoba berbagi ilmu dengan para peserta simposium agar tercapai pengertian yang baik terhadap permasalahan tersebut. Trauma thorak dan abdomen dan trauma trauma yang lain sering terjadi pada daerah yang cukup jauh dari pusat pelayanan gawat darurat, oleh karena itu peran masyarakat awan ataupun pusat pusat pelayanan kesehatan terdepan perlu mengerti tentang bagaimana melayani penderita trauma, sehingga tidak terjadi hal yang buruk ataupun kecacatan yang tidak perlu terjadi, untuk ini perlu diketahui dulu pengertian tentang TRI !" yang berarti #lasi$ikasi penderita berdasarkan kebutuhan pertolngan medis %. T&! mengatakan bahwa triase adalah !'RTI() '* + TI"(T ,,'RDI() T' -,. ! /I& -&" R"'UR,"! , dengan demikian triase merupakan seleksi penderita berdasarkan 0 1. +roblem dari penderita 2. 3umlah penderita 'leh karena itu triase dibagi atas 0 1. Triase lapangan 2. Triase antar rumah sakit guna mendapatkan pelayanan spesialis 4. Triase terhadap bencana masal . 'leh karena itu mencoba memberikan pengertian tentang trauma thorak dan trauma abdomen. TRAUMA THORAK Trauma thorak merupakan penyebab satu dari 5 kematian dari kasus trauma ini dibuktikan dari pengamatan di merika !erikat. !eperti diketahui pada daerah thorak terdapat beberapa organ penting yaitu 0 +aru paru 6 3antung 6 orta dan 7ena besar6 costae. 'leh karena itu pengawasan penderita trauma pada daerah thorak ditujukan pada gejala gejala yang ditimbulkan oleh gangguan gangguan tersebut. !eperti kita ketahui prinsip penangan dari trauma adalah sebagai berikut 0 1. +reparasi 2. Triase 5. +rimary sur7ey

4. Resuscitation 5. !econdery sur7ey 8. 9ointering dan re e7aluasi yang kntinyu :. De$initi$ treatment +ada kasus dengan trauma thorak maka sesuai dengan organ yang terdapat dan prinsip penangan primer adalah melakukan sur7ai apakah terdapat gejala gejala sebagai berikut 0 1. !umbatan jalan na$as 2. +neumothorak dengan tension 4. +neumothorak terbuka 5. 9assi7e hemothorak 8. *lail chest :. ,ardiac tamponade !ecara umum dikatakan bahwa gejala utama dari ke : kelainan tersebut dan paling ditakuti adalah ;ypoksia. !ecara umum dikatakan pato$isiologis dari traoma thorak adalah terjadinya ;ypoksia jaringan, ;ypercarbia dan asidosis. ;ypoksia jaringan terjadi akibat adanya inadekuat deli7ery oksigen kejaringan yang disebabkan terjadinya hypo7olemia <akibat pendarahan=, 7entilasi paru yang tidak baik akibat adanya contosio dari jaringan paru atau adanya hematom pada jaringan paru ataupun adanya al7eolar colaps6 ataupua akibat adanya perubahan tekanan intra thorak akibat pneumo thorak tension ataupun terbuka. -atasan operasional dari kasus trauma thorak 0 I. !umbatan jalan na$as +rinsip penanganan pra rumah sakit Buka jalan nafas dan pertahankan dan waspada adanya cedera tulang leher6 beberapa penyebab sumbatan na$as yang perlu diketahui yaitu pangkal lidah yang jatuh menutup oropharing untuk mengatasi ini dapat dilakukan pemasangan "T ataupun guedel, mungkin juga secret muntahan ataupun darah, ataupun terjadinya penyempitan jalan na$as akibat kerusakan ataupun pendesakan. II. Tension +neumothorak Ini merupakan +neumothorak yang cepat dan progresi$ akibat $enomena 7entil <one way 7al7e= yang terjadi akibatnya masuknya udara dari paru kerongga pleura dan tidak dapat keluar dan mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan intra pleura yang cepat dan terus menerus dan ini mengakibatkan paru kolaps, trakhea dan mediastinus terdorong kesisi yang berlainan. +enanganan 0 > jamin airway - oksigenasi - thorakosintesis - ?!D - 9onitoring

III.

'pen +neumothorak Terjadi akibatnya adanya e$ek pada dinding dada yang tetap terbuka dan menyebabkan pneumothorak terbuka ataupun disebut sunking chest wound@ )ambaran klinis terdapatnya luka tembus dinding dada, sesak, asimetri thorak, suara na$as hilang. +enanganan utama adalah menjamin airway tetap baik, pasang ?!D, balans cairan. +enangana yang terlambat dari penderita ini dapat menyebabkan kematian yang disebabkan oleh hypoksia dan pendarahan.A8B I/. 9assi7e ;aemathothorak Terjardinya pengumpalan darah yang banyak dan cepat pada thorak lebih dari 18BB cc ini akibat putusnya 0 a. intercostalis b. pembulu darah hilus c. robeknya parenkhim paru atau jantung +enanganan tetap dengan menjamin jalan na$as tetap baik kemudian pemasangan?!D dan die7aluasi jumlah darah yang keluar bila lebih dari 18BB cc maka perlu dilakukan torakotomi )ambaran klinik 0 > tampak adanya luka tusuk C trauma tumpul thorak > pucat sesak takhikardi hipotensi suara na$as hilang perkusi redup /. *lail chest Terjadi karena adalah bagian dari dinding dada yang kehilanganan kontiunitas dengan dinding dada yang lain <$lying part=. ;al ini terjadi akibat terjadinya multiple $raktur iga dengan garis $raktur lebih dari satu pada satu iga. Tanda klinis terdapat paradoDal breathing. +enanganan dengan menjamin jalan na$as dan melakukan $iksasi dari bagian $raktur tersebut. Tamponade jantung Tanda klinis, terdapat luka tusuk pada daerah jantung, luka tusuk diantara kedua scapula, trauma tumpul thorak, terdapat TRI ! -",#, yaitu penurunan tekanan arteri, peningkatan tekanan 7ena leher, suara jantung menjauh <mu$$ed heart tone=, disamping itu terdapat juga peningkatan ,/+. +enangan dengan pengawasan jalan na$as, dan drenaise perikardium.

/I.

/II. #ontusio paru +enyebab karena trauma tumpul thorak sering disertai dengan $lail chest, batuk darah, sesak na$as, nyeri, tachypnoe, takhicardia, rhonkhi, suara na$as mengeras. !elain ke>E kasus tersebut terdapat pula beberapa kasus lain yang dapat terjadi pada kasus trauma thorak seperti kontusio jantung, Ruptur diagprama, ruptur laring, trauma trakhea, ruptur bronkhus, ruptur oesophagus, emphysema subcutis. Dari pengertian diatas tadi maka dapat diterangkan secara umum penangan dari penderita dengan trauma thorak yaitu 0 1. +enanganan pasien harus tetap konsisten pada ketentuan sebagai berikut0 +rimery sur7ey Resusitasi terhadap $ungsi 7ital Detailed secondery sur7ey De$initi7e care 2. #arena hypoksia merupakan hal yang berbahaya dari komplikasi trauma thorak, maka inter7ensi yang cepat dan menjamin oksigen yang baik harus segara diusahakan. 4. +enanganan perbaikan tanda 7ital harus segera mungkin. 5. -anyak kasus trauma thorak memerlukan Thorachik tube ataupun secara sederhana dilakukan $ungsi dengan jarum. 8. +emeriksaan sekunder harus ditunjukan pada diagnosa yang paling mungkin dari penderita.

Daftar Pu ta!a

1. TeDtbook o$ surgery, thebiological basis o$ modern surgical practice, ed sabiston D 3r, 9. D. 61FF1. 2. T&!, +rogram *or +hysician.

4. Trunkey DD, &ewis *R 3r <ed= 0 ,UR"(T T;"R +;I '* TR U9 , Third "dition +hiladelphia, +ennsyl7ania, -, Decker, 1FF1.

TRAUMA A"DOM#$
Dr. Johny H.P. Silalahi, FInaCS

TRAUMA A"DOM#$ bdomen merupakan organ ketiga terbanyak mengalami trauma pada kasus kecelakaan setalah kepala dan thorak. Trauma abdomen dapat merupakan kegawatan dengan resiko kematian yang tinggi dan kadang tak tertolong atau sulit ditangani terlebih pada kasus dengan multiple trauma. 'leh karena itu seorang dokter harus dapat mengindenti$ikasi gejala dan pola yang terjadi dari traoma abdomen berdasar jenis trauma dan dapat menentukan tindakan primer yang dibutuhkan penderita, secara spesi$ik seorang dokter diharapkan dapat menentukan hal hal sebagai berikut 0 1. 9engenali regio dari abdomen yang terdiri dari F regio yaitu ;ypochodriac deDtra dan sinistra , "pigastrium, &umbal deD et sinistra, Umbilikalis, Iliaca deDt et sin, ;ypogastrium. 2. +erbedaan e$ek trauma tajam dan tumpul. 4. 9engenali gejala yang terjadi akibat trauma pada organ retroperitoneal, intraperitoneal, dan trauma pada pel7ik. 5. +emeriksaan penunjang yang dibutuhkan dan pengobatan yang spesi$ik yang dibutuhkan pada trauma abdomen. 8. #emampuan untuk mengenali prosedur diagnostik la7ase peritoneal. !eperti diketahui abdomen mempunyai 4 compartemant secara anatomik yaitu 0 1. ,a7um peritoneum 2. Retroperitoneal spase dan 4. +el7is bdomen bagian cranial merupakan ca7um peritoneal yang dilindungi oleh costae, dimana organ yang terdapat didaerah tersebut adalah 0 1. &i7er 2. lien 4. gaster dan 5. colon tran7ersum 'leh karena itu trauma pada daerah ini dapat juga menyebabkan kerusakan pada organ tersebut, selain itu $ractur pada costae bagian caudal dapat menyebabkan atau harus dicurigai menyebabkan trauma pada hepatosplenik. bdomen bagian caudal terisi usus halus dan intra peritoneal colon.

Ruang peritoneal berisi organ organ seperti 0 1. aurta 2. 7ena ca7a 4. ginjal 5. ureter 8. pancreas :. sebagian dari colon E. duodenum +el7is terisi organ sebagai berikut 0 1. rectum 2. bladerC buli buli 4. pembuluh darah iliaca 5. dan pada wanita terdapat organ genital interna

+ola pemeriksaan yang perlu dilakukanpada kasus trauma abdomen adalah sebagai berikut 0 1. Inspeksi Untuk melakukan pemeriksaan ini penderita harus dilepaskan pakaianya agar bisa dilihat adakah jejas pada daerah abdomen dan ganbaran dari abdomen apakah ada kembung atau tanda lain. 2. +alpasi pakah dijumpai tanda acut abdomen seperti de$ance musculare, nyeri, dll. 4. +ercusi +emeriksaan ini harus dilakuan secara gentle dan ini untuk mengetahui adanya nyeri ketuk, adanya daerah redup yang meluas ataupun hypertimpani yang meluas 5. uscultasi Ini untuk mengetahui adanya penurunan bising usus, sebab adanya udara bebas ataupun adanya darah padaca7um peritoneum menimbulkan gejala peritonitis yang bermani$estasi seperti ileus paralitik. 8. Rectal toucher +emeriksaan ini untuk mengetahui adakah darah yang mengindikasikan kemungkinan terjadi per$orasi, juga mengetahui tonus dari spingter ani yang akan hilang atau menurun bila terjadi gangguan pada medula spinal akibat trauma , selain itu juga apabila terdapat highriding prostat yang menandakan terjadinya rupture dari uretra :. /aginal toucher Ini lebih mengarah kemungkinan adanya cedera dari 7aginal. E. +enile eDaminasi

Untuk mengetahui adanya meatal blending ataupun hematom yang mengindikasikan kemungkanan terjadinya rupture dari urethra, dan perlu diketahui adanya meatal blending merupakan tanda bagi para dokter untuk hati hati melakukan cateterisasi atau bila perlu tidak usah dilakkukan karena dapat memperberat rupture dari urtrha yang dapat berakibat kecacatan yang berbahaya bagi penderita. !elain pemeriksaan tersebut diatas maka pemeriksaan kadar haemoglobin dan kadar leukosit perlu dilakukan untuk mengetahui adanya perdarahan intra abdomen yang dapat berakibat $atal apabila tidak terdeteksi secara dini. +emerksaan penu njang yang dapat dilakukan secara tepat dan berhasil guna. -eberapa hal yang mengindikasikan dilakukan penanganan laparatomi adalah sebagai berikut 0 1. danya hipotensi pada trauma abdomen tumpul, tajam, ataupun luka tembak, ataupun trauma tupul dengan D+& yang G. 2. +eritonitis. 4. danya udara bebas pada perkusi ataupun $oto polos abdomen. 9asalah yang menyertai terjadinya trauma abdomen yang perlu diwaspadai adalah 0 1. !yok hypo7olemik C haemorragik. 2. #oagulopathy yang diakibatkan perdarahan yang masi7e. 4. sidosis 5. 9ultiple organ $ailure. Dan masalah diatas yang bila tidak dilakukan penangan yang baik dapat berakibatkan kematian, oleh karena itu untuk mencegah hal itu perlu penangan yang baik dan terpadu serta sistematis. Penutu% Dari tulisan di atas dapat disimpulkan bahwa penangan yang sistematis dan terpadu serta cepat dapat mengurangi kemungkinan kematian ataupun kecacatan pada penderita trauma thorak dan abdomen, semoga berman$aat.

S#KIA$

Daftar Pu ta!a

1. TeDtbook o$ surgery, thebiological basis o$ modern surgical practice, sabiston D 3r, 9. D. 61FF1. 2. T&!, +rogram *or +hysician.

ed

4. Trunkey DD, &ewis *R 3r <ed= 0 ,UR"(T T;"R +;I '* TR U9 , Third "dition +hiladelphia, +ennsyl7ania, -, Decker, 1FF1.

Anda mungkin juga menyukai