Anda di halaman 1dari 11

POLIVINIL ASETAT POLYVINYL ACETATE

Deskripsi (POLIVINIL ASETAT ) Zat semi padat tidak berwarna dan jernih, tidak berbau, tidak berasa; Rumus molekul C4H6O2; Berat molekul dapat bervariasi (86,09 AMU); Berat jenis (air =1): 1,171,19; Titik dekomposisi 220250oC (428482 F); Titik lembek 3550oC (95122 F);. Titik lebur 60oC; Titik didih 72,5oC; Indeks bias 1,467. Kerapatan 1,191 g/cm3; Larut dalam pelarut aromatik dan pelarut terklorinasi, keton, karbon tetraklorida; Tidak larut dalam bensin, minyak, lemak, alkohol derivat tinggi, dan pelarut alifatik.

3. Penggunaan Polivinil asetat digunakan sebagai bahan antistatik, bahan pengikat, penstabil emulsi, pembentuk film; sebagai bahan perekat dan pengikat pada cat berbahan dasar air atau emulsi, sebagai pengikat pada kertas, kayu, kaca, logam, porselen, dan perekat pada resin.

4. Identifikasi Bahaya Risiko utama dan sasaran organ Bahaya utama terhadap kesehatan: Dapat menyebabkan iritasi kulit, mata, saluran napas, dan saluran cerna. Bahaya fisik: campuran debu/udara dapat terbakar atau meledak.

Rute paparan Paparan jangka pendek Terhirup

Berbahaya jika terhirup (3). Dapat menyebabkan iritasi membran mukosa dan saluran napas bagian atas (2,3), tetapi informasi toksikologi zat ini belum diketahui sepenuhnya (2). Kontak dengan kulit Dapat menyebabkan iritasi kulit (2). Berbahaya jika terabsorbsi melalui kulit (3). Kontak dengan mata Dapat menyebabkan iritasi mata (2). Tertelan Berbahaya jika tertelan (3). Dapat menyebabkan iritasi saluran cerna, tetapi informasi toksikologi zat ini belum diketahui sepenuhnya (2). Paparan jangka panjang

Terhirup Tidak tersedia informasi (2) Kontak dengan kulit Tidak tersedia informasi (2). Kontak dengan mata Tidak tersedia informasi (2). Tertelan Tidak tersedia informasi (2).

5. Stabilitas dan Reaktivitas

Reaktivitas

Stabil pada temperatur dan tekanan normal (1,2).

Kondisi yang harus dihindarkan

Hindarkan dari panas, nyala, percikan, sumber nyala lain (1) dan basa kuat (2). Hindarkan pembentukan debu (2) dan kontak dengan bahan tak tercampurkan (1,2).

Bahan tak tercampurkan

Asam, basa, bahan pengoksidasi (1).

Polivinil asetat dengan Asam (pekat) Alkali (pekat) Oksidator (kuat) : : : Dapat terdekomposisi (1). Dapat terdekomposisi (1). Bahaya kebakaran dan ledakan (1). Bahaya dekomposisi : Produk dekomposisi termal : oksida karbon (1). Produk dekomposisi yang berbahaya : Karbon monoksida, karbon dioksida (2)

Polimerisasi

Tidak berpolimerisasi (1,2,3).

6. Penyimpanan

ruang yang sejuk, kering, dan berventilasi baik (2).

8. Efek Klinis

Keracunan akut Terhirup Polivinil asetat: Aspirasi atau inhalasi bahan dapat menyebabkan pneumonitis kimia (1). Kontak dengan kulit Polivinil asetat: Tidak ada bukti ditemukannya iritasi primer atau sensitisasi kulit pada 210 subyek manusia yang terpapar film yang terbuat dari dua emulsi polivinil aseton berbeda atau kain katun yang dicelupkan pada resin polivinil asetat 40%. Polivinil asetat yang diformulasikan menjadi emulsi material pengontrol debu dapat menyebabkan iritasi sedang hingga berat pada kulit yang utuh dan kulit yang terabrasi saat diujikan pada kelinci (1). Kontak dengan mata Polivinil asetat: Tidak tersedia tersedia informasi (1). Tertelan Polivinil asetat: Dilaporkan dosis letal yang diberikan sebagai formulasi emulsi pengontrol debu adalah >9,7 gram/kg. Dosis tunggal 25 gram/kg yang

diberikan pada tikus dan mencit menyebabkan infiltrasi limfoid di hati, distrofi epitel di ginjal, dan sedikit peningkatan jumlah sel polinukleasi di limpa (1). Keracunan Kronik Terhirup Polivinil asetat: Tidak tersedia informasi (1). Kontak dengan kulit Polivinil asetat: Tidak tersedia informasi (1). Kontak dengan mata Polivinil asetat: Tidak tersedia informasi (1). Tertelan Polivinil asetat: Pemberian 250 mg/kg pada mencit dan tikus selama 12 bulan menyebabkan fluktuasi berat badan, perubahan komposisi darah, perubahan rasio hati terhadap berat badan, perubahan aktivitas katalase dan kolinesterase. Hewan yang diberikan variasi dosis polivinil asetat yang dimodifikasi menunjukkan adanya perubahan efek dari peningkatan kapasitas kerja ke nekrosis hepatosit (1).

9. Pertolongan Pertama

Terhirup (1,2)

Segera pindahkan korban dari area paparan ke tempat berudara segar. Bila diperlukan gunakan kantong masker berkatup atau peralatan sejenisnya untuk memberikan pernapasan buatan. Bila mengalami kesulitan bernapas, berikan oksigen. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Kontak dengan kulit (1,2) Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (sekurangnya selama 15-20 menit). Bila diperlukan, segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Kontak dengan mata (1,2)

Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam normal dengan sesekali membuka kelopak mata bagian atas dan bawah sampai

dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal (sekurangnya selama 15-20 menit). Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.

Tertelan (1,2)

Jangan berikan apapun melalui mulut pada pasien yang tidak sadarkan diri. Jangan lakukan rangsang muntah. Bila terjadi muntah, jaga agar kepala lebih rendah daripada panggul untuk mencegah aspirasi. Bila pasien dalam keadaan sadar, bersihkan mulut dan berikan minum 2-4 cangkir susu atau air minum. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat Catatan untuk dokter: Berikan pengobatan simptomatik dan penunjang (2). Antidotum: Tidak ada antidotum (8)

10. Penatalaksanaan oleh Petugas Kesehatan

Stabilisasi

a. Penatalaksanaan jalan napas, yaitu membebaskan jalan napas untuk menjamin pertukaran udara.

b. Penatalaksaan fungsi pernapasan yaitu memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan untu menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbondioksida.

c. Penatalaksanaan sirkulasi, mengembalikan fungsi sirkulasi darah.

d. Jika ada kejang: beri diazepam dengan dosis: Dewasa 10 20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg / 30 dtk atau 0,5 ml / 30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30 60 menit. Mungkin perlu infus kontinyu sampai maksimal 3 mg / kg BB / 24 jam. Anak-anak: 200 300 g / kg BB. Dekontaminasi

a. Dekontaminasi mata

- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.

- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin diguyur perlahan selama 15-20 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.

- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.

- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.

- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.

- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.

b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)

- Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.

- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 15 menit.

- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok.

- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.

- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.

- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri

Batas paparan polivinil asetat: Tidak tersedia informasi batas paparan polivinil asetat di tempat kerja (1).

Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. Peralatan ventilasi harus tahan terhadap ledakan jika terdapat bahan dalam konsentrasi yang dapat meledak. Pastikan dipatuhinya batas paparan yang sudah ditentukan (1). Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja (1). Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia (1). Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia (1). Respirator: Pada kondisi paparan berat atau penggunaan yang sering, kemungkinan diperlukan penggunaan respirator. Proteksi pernapasan

diurutkan mulai dari minimum hingga maksimum. Pertimbangkan sifat peringatan sebelum penggunaan (1). Setiap respirator debu, kabut, dan uap. Setiap respirator pemurni udara yang dilengkapi penyaring partikel berefisiensi tinggi. Setiap respirator pemurni udara, bertenaga, dan dilengkapi penyaring debu, kabut, dan uap. Setiap respirator pemmurni udara, bertenaga, dan dilengkapi penyaring partikel berefisiensi tinggi. Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi kehidupan dan kesehatan (1): Setiap respirator pemasok udara yang dilengkapi masker seluruh wajah dan dioperasikan dengan tekanan atau tekanan positif lain berkombinasi dengan pemasok escape yang terpisah. Setiap perlengkapan pernapasan serba lengkap yang dilengkapi masker seluruh wajah.

12. Manajemen Pemadam Kebakaran

Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahaya kebakaran ringan. Serbuk / campurannya di udara dapat terbakar dan meledak (1). Media pemadam kebakaran: Bahan kimia kering, karbon dioksida, air, busa yang sesuai (1,2,3). Kebakaran besar: Gunakan busa yang sesuai atau basahi menggunakan semprotan air (1). Pemadaman kebakaran: Pindahkan kontainer dari area kebakaran jika hal tersebut dapat dilakukan tanpa risiko. Jangan menyebarkan tumpahan bahan menggunakan aliran air bertekanan tinggi. Buatlah tanggul untuk pembuangan selanjutnya. Gunakan bahan pemadam yang sesuai untuk di sekeliling kebakaran. Hindarkan menghirup bahan atau produk samping hasil pembakaran. Tetap tinggal pada tempat yang arah anginnya berlawanan dan hindari daerah yang lebih rendah (1). .

13. Manajemen Tumpahan

Tumpahan di tempat kerja: Kumpulkan bahan yang tumpah ke dalam wadah yang tepat untuk pembuangan. Jauhkan dari tempat penyimpanan air dan saluran pembuangan air. Hindarkan orang yang tidak berkepentingan memasuki area tumpahan. Isolasi area berbahaya dan beri tanda larangan masuk (1).

Anda mungkin juga menyukai