Anda di halaman 1dari 24

Tugas Ujian Bedah Minor

Peran Nutrisi pada Penyembuhan Luka


Pembimbing: dr. Toni A. Setiono, SpB

!eh: "i!da #akhrani #ardiani $%&$%'%%%%'(

)*PAN+T*,AAN )L+N+) +LMU B*-A" ,UMA" SA)+T UMUM PUSAT #ATMA.AT+ P, /,AM STU-+ P*N-+-+)AN - )T*, U+N S0A,+# "+-A0ATULLA" 1A)A,TA (%$'

BAB + P*N-A"ULUAN Luka adalah rusaknya kesatuan atau komponen jaringan. Efek dari timbulnya luka antara lain hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respon stress simpatis, perdarahan dan pembekuan darah, kontaminasi bakteri, hingga kematian sel. Tubuh yang sehat mempunyai kemampuan alami untuk melindungi dan memulihkan dirinya. Peningkatan aliran darah ke daerah yang rusak, pembersihan sel dan benda asing, serta perkembangan awal seluler, merupakan bagian dari proses penyembuhan. Proses penyembuhan terjadi secara normal tanpa bantuan, walaupun beberapa bahan perawatan dapat membantu untuk mendukung proses penyembuhan. Akan tetapi, penyembuhan luka juga dapat terhambat akibat banyak faktor, baik yang bersifat lokal maupun sistemik !onaco and Lawrence, "##$%. Penyembuhan luka yang normal memerlukan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks yang terjadi secara simultan pada jaringan epidermis, dermis dan subkutis, itu suatu yang mudah membedakan penyembuhan pada epidermis dengan penyembuhan pada dermis dan perlu diingat bahwa peristiwa itu terjadi pada saat yang bersamaan. Proses yang kemudian terjadi pada jaringan yang rusak ini ialah penyembuhan luka yang dibagi dalam tiga fase yaitu fase inflamasi, fase proliferasi dan fase remodelling jaringan yang bertujuan untuk menggabungkan bagian luka dan mengembalikan fungsinya. &utrisi merupakan salah satu faktor eksternal yang mempercepat penyembuhan luka. 'uplemenatsi nutrisi tertentu dapat mempercepat proses penyembuhan luka bila diberikan sesuai fase penyembuhan lukanya.

"

BAB ++ T+N1AUAN PUSTA)A A. Pengertian Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit. Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain. (etika luka timbul, beberapa efek akan muncul ) 1. *ilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ ". +espon stres simpatis $. Perdarahan dan pembekuan darah ,. (ontaminasi bakteri -. (ematian sel Luka memiliki beberapa karakter mekanik di antaranya) 1. Luka memiliki kekuatan yang kecil pada ".$ minggu pertama fase inflamasi dan proliferasi% ". Pada minggu ke.$, kekuatan luka meningkat karena adanya remodelling $. Luka memiliki -#/ kekuatannya pada saat 0 minggu, dan sisanya dalam beberapa minggu setelahnya ,. (ekuatan terus bertambah perlahan hingga 0.1" bulan -. (ekuatan maksimal adalah 1-/ dari jaringan biasa 'udjatmiko, "##1% $. 1enis !uka Luka dapat diklasifikasi berdasarkan kategori tertentu ) 1. 2erdasarkan waktu penyembuhan luka a. Luka akut, yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan proses penyembuhan. b. Luka kronis, yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.

". 2erdasarkan proses terjadinya a. Luka insisi Incised wounds%, terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam dan kerusakan sangat minimal. !isal, yang terjadi akibat pembedahan. b. Luka memar Contusion Wound%, terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak. c. Luka lecet Abraded Wound%, terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam. d. Luka tusuk Punctured Wound%, terjadi akibat adanya benda seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil. e. Luka gores Lacerated Wound%, terjadi jika kekuatan trauma melebihi kekuatan regang jaringan. f. Luka tembus Penetrating Wound%, yaitu luka yang menembus organ tubuh. 2iasanya pada bagian awal masuk luka diameternya kecil, tetapi pada bagian ujung luka biasanya akan melebar 'amper ,"##13 libby, "#11%. g. Luka 2akar Combustio%, merupakan kerusakan kulit tubuh yang disebabkan oleh api, atau penyebab lain seperti oleh air panas, radiasi, listrik dan bahan kimia. (erusakan dapat menyertakan jaringan bawah kulit 4ulia, "###3 'udjatmiko, "#1#%.
3. 2erdasarkan 5erajat (ontaminasi

a. Luka bersih Clean Wounds%, yaitu luka tak terinfeksi, dimana tidak terjadi proses peradangan inflamasi% dan infeksi, dan kulit disekitar

luka tampak bersih. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang tertutup. (emungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1/ 6 -/. b. Luka bersih terkontaminasi Clean-contamined Wounds%, merupakan luka dalam kondisi terkontrol, tidak ada material kontamin dalam luka. (emungkinan timbulnya infeksi luka adalah $/ 6 11/. c. Luka terkontaminasi Contamined Wounds%, yaitu luka terbuka kurang dari empat jam, dengan tanda inflamasi non.purulen. (emungkinan infeksi luka 1#/ 6 11/. d. Luka kotor atau infeksi Dirty or Infected Wounds%, yaitu luka terbuka lebih dari empat jam dengan tanda infeksi di kulit sekitar luka, terlihat pus dan jaringan nekrotik. (emungkinan infeksi luka ,#/. (. Penutupan !uka Tujuan utama dari penutupan luka yaitu untuk mengembalikan integritas kulit sehingga mengurangi resiko terjadinya infeksi, scar dan penurunan fungsi !onaco and Lawrence, "##$%. Proses penutupan pada luka terbagi menjadi $ kategori, tergantung pada tipe jaringan yang terlibat dan keadaan serta perlakuan pada luka 5a7id, "##,%. 1. Penutupan luka primer 8ntensi Primer% Penyembuhan primer atau sanatio per primam intentionem terjadi bila luka segera diusahakan bertaut, biasanya dengan bantuan jahitan. Luka dibuat secara aseptik dengan kerusakan jaringan minimum, dan dilakukan penutupan dengan baik seperti dengan penjahitan. (etika luka sembuh melalui instensi pertama, jaringan granulasi tidak tampak dan pembentukan jaringan parut minimal. Parutan yang terjadi biasanya lebih halus dan kecil 5a7id, "##,%. ". Penutupan luka sekunder 8ntensi 'ekunder% Penyembuhan luka kulit tanpa pertolongan dari luar akan berjalan secara alami. Luka akan terisi jaringan granulasi dan kemudian ditutup

jaringan epitel. Penyembuhan ini disebut penyembuhan sekunder atau sanatio per secundam intentionem. 9ara ini biasanya memakan waktu cukup lama dan meninggalkan parut yang kurang baik, terutama jika lukanya terbuka lebar !allefet and 5weck, "##:%. $. Penutupan luka primer tertunda 8ntensi Tersier% Penjahitan luka tidak dapat langsung dilakukan pada luka yang terkontaminasi berat atau tidak berbatas tegas. Luka yang tidak berbatas tegas sering meninggalkan jaringan yang tidak dapat hidup yang pada pemeriksaan pertama sukar dikenal. (eadaan ini diperkirakan akan menyebabkan infeksi bila luka langsung dijahit. Luka yang demikian akan dibersihkan dan dieksisi debridement% dahulu, selanjutnya baru dijahit dan dibiarkan sembuh secara primer. 9ara ini disebut penyembuhan primer tertunda. 'elain itu, jika luka baik yang belum dijahit, atau jahitan terlepas dan kemudian dijahit kembali, dua permukaan granulasi yang berlawanan akan tersambungkan. *al ini mengakibatkan jaringan parut yang lebih dalam dan luas dibandingkan dengan penyembuhan primer 5iegelmann and E7ans, "##,%.

/ambar $. !acam.macam proses penutupan luka '. #ase penyembuhan !uka 'etiap proses penyembuhan luka akan melalui $ tahapan yang dinamis, saling terkait dan berkesinambungan, serta tergantung pada tipe;jenis dan derajat luka. 'ehubungan dengan adanya perubahan morfologik, tahapan penyembuhan luka terdiri dari) 1. <ase *emostasis dan 8nflamasi 'chwart= and &eumeister, "##0%

<ase hemostasis dan inflamasi adalah adanya respons 7askuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan pada jaringan lunak. Tujuannya adalah menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel.sel mati, dan bakteri, untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan. Pada awal fase ini, kerusakan pembuluh darah akan menyebabkan keluarnya platelet yang berfungsi hemostasis. Platelet akan menutupi 7askuler yang terbuka yang clot% dan juga mengeluarkan darah substansi kapiler yang akan 7asokonstriktor mengakibatkan pembuluh

7asokonstriksi, selanjutnya terjadi penempelan endotel

menutup pembuluh darah. Periode ini hanya berlangsung -.1# menit, dan setelah itu akan terjadi 7asodilatasi kapiler karena stimulasi saraf sensoris local sensoris nerve ending%, local reflex action, dan adanya substansi 7asodilator ) histamin, serotonin dan sitokin. *istamin selain menyebabkan 7asodilatasi juga mengakibatkan meningkatnya permeabilitas 7ena, sehingga cairan plasma darah keluar dari pembuluh darah dan masuk ke daerah luka. 'ecara klinis terjadi edema jaringan dan keadaan lokal lingkungan tersebut asidosis. Eksudasi ini juga mengakibatkan migrasi sel lekosit terutama netrofil% ke ekstra 7askuler. <ungsi netrofil adalah melakukan fagositosis benda asing dan bakteri di daerah luka selama $ hari dan kemudian akan digantikan oleh sel makrofag yang berperan lebih besar jika dibanding dengan netrofil pada proses penyembuhan luka. <ungsi makrofag disamping fagositosis adalah !ac(ay and !iller, "##$%) a. 'intesa kolagen b. !embentuk jaringan granulasi bersama dengan fibroblast c. !emproduksi growth factor yang berperan pada re.epitelisasi d. !embentuk pembuluh kapiler baru atau angiogenesis 5engan berhasil dicapainya luka yang bersih, tidak terdapat infeksi serta terbentuknya makrofag dan fibroblas, keadaan ini dapat dipakai sebagai pedoman;parameter bahwa fase inflamasi ditandai dengan adanya

eritema, hangat pada kulit, edema, dan rasa sakit yang berlangsung sampai hari ke.$ atau hari ke.,.

/ambar (. <ase *emostasis dan 8nflamasi !allefet and 5weck, "##:% ". <ase Proliferasi <ase <ibroplasia% <ase proliferasi disebut juga fase fibroplasia, karena yang menonjol adalah proses proliferasi fibroblast. <ase ini berlangsung dari akhir fase inflamasi sampai kira.kira akhir minggu ketiga. <ibroblast berasal dari sel mesenkim yang belum berdiferensiasi, menghasilkan mukopolisakarida, asam aminoglisin, dan prolin yang merupakan bahan dasar kolagen serat yang akan mempertautkan tepi luka 5iegelmann and E7ans, "##,%. Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblast sangat besar pada proses perbaikan, yaitu bertanggung jawab pada persiapan menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama proses rekonstruksi jaringan. Pada jaringan lunak yang normal tanpa perlukaan%, pemaparan sel fibroblas sangat jarang dan biasanya bersembunyi di matriks jaringan penunjang. 'esudah terjadi luka, fibroblast akan aktif bergerak dari jaringan sekitar luka ke dalam daerah luka, kemudian akan berkembang

>

proliferasi% serta mengeluarkan beberapa substansi kolagen, elastin, asam hyaluronat, fibronectin dan proteoglikans% yang berperan dalam membangun jaringan baru !allefet and 5weck, "##:%. <ungsi kolagen yang lebih spesifik adalah membentuk cikal bakal jaringan baru connective tissue matrix% dan dengan dikeluarkannnya subtrat oleh fibroblast, memberikan tanda bahwa makrofag, pembuluh darah baru dan juga fibroblast sebagai satu kesatuan unit dapat memasuki kawasan luka. 'ejumlah sel dan pembuluh darah baru yang tertanam di dalam jaringan baru tersebut disebut sebagai jaringan granulasi, sedangkan proses proliferasi fibroblast dengan aktifitas sintetiknya disebut fibroplasia. +espons yang dilakukan fibroblast terhadap proses fibroplasia adalah !ac(ay and !iller, "##$%) a. c. Proliferasi 5eposit jaringan matriks Angiogenesis, suatu proses pembentukan pembuluh kapiler baru didalam luka, mempunyai arti penting pada tahap proleferasi proses penyembuhan luka. (egagalan 7askuler akibat penyakit diabetes%, pengobatan radiasi% atau obat preparat steroid% mengakibatkan lambatnya proses sembuh karena terbentuknya ulkus yang kronis. 4aringan 7askuler yang melakukan in7asi kedalam luka merupakan suatu respons untuk memberikan oksigen dan nutrisi yang cukup di daerah luka, karena biasanya pada daerah luka terdapat keadaan hipoksik dan turunnya tekanan oksigen. Pada fase ini fibroplasia dan angiogenesis merupakan proses terintegrasi dan dipengaruhi oleh substansi yang dikeluarkan oleh platelet dan makrofag growth factors%. Proses selanjutnya adalah epitelisasi, dimana fibroblast mengeluarkan eratinocyte growth factor (?<% yang berperan dalam stimulasi mitosis sel epidermal. (eratinisasi akan dimulai dari pinggir luka dan akhirnya membentuk barrier yang menutupi permukaan luka. 5engan sintesa b. !igrasi d. (ontraksi luka

1#

kolagen

oleh

fibroblast,

pembentukan

lapisan

dermis

ini

akan

disempurnakan kualitasnya dengan mengatur keseimbangan jaringan granulasi dan dermis. @ntuk membantu jaringan baru tersebut menutup luka, fibroblas akan merubah strukturnya menjadi myofibroblast yang mempunyai kapasitas melakukan kontraksi pada jaringan. <ungsi kontraksi akan lebih menonjol pada luka dengan defek luas dibandingkan dengan defek luka minimal 5a7id, "##,3 !onaco and Lawrence, "##$%.

/ambar '. <ase Proliferasi !allefet and 5weck, "##:% $. <ase +emodelling <ase ini dimulai pada minggu ke.$ setelah perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih 1" bulan. Tujuan dari fase remodelling adalah menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan berkualitas. <ibroblast sudah mulai meninggalkan jaringan grunalasi, warna kemerahan dari jaringan mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi, dan serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut. (ekuatan dari jaringan parut akan mencapai puncaknya pada minggu ke.1# setelah perlukaan. 'intesa kolagen yang telah dimulai sejak fase proliferasi akan dilanjutkan pada fase remodelling. 'elain pembentukan kolagen, juga akan terjadi pemecahan kolagen oleh en=im kolagenase. (olagen muda gelatinous collagen% yang terbentuk pada fase proliferasi akan berubah

11

menjadi kolagen yang lebih matang, yaitu lebih kuat, dengan struktur yang lebih baik proses re.modelling%. @ntuk mencapai penyembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan antara kolagen yang diproduksi dengan yang dipecahkan. (olagen yang berlebihan akan terjadi penebalan jaringan parut atau hypertrophic scar, sebaliknya produksi yang berkurang akan menurunkan kekuatan jaringan parut dan luka akan selalu terbuka. Luka dikatakan sembuh jika terjadi kontinuitas lapisan kulit dan kekuatan jaringan kulit mampu atau tidak mengganggu untuk melakukan akti7itas yang normal. !eskipun proses penyembuhan luka sama bagi setiap penderita, namun outcome atau hasil yang dicapai sangat tergantung dari kondisi biologik masing.masing indi7idu, lokasi, serta luasnya luka 5a7id, "##,3 !allefet and 5weck, "##:3 'chwart= and &eumeister, "##0%.

/ambar 2. <ase +emodelling !allefet and 5weck, "##:%

1"

/ambar 3. Tahapan penyembuhan luka. Pada indi7idu sehat, penyembuhan berlangsung secara berurutan melalui tiga fase yang saling tumpang tindih) 1% fase inflamasi, "% fase proliferatif, dan $% fase remodelling. 'tress dapat mempengaruhi perkembangan melalui tahap.tahap melalui jalur kekebalan tubuh dan beberapa neuroendokrin. +e7iew saat ini berfokus pada peran interaktif glukokortikoid dan sitokin misalnya 8L.:, 8L.1A, 8L.1B, 8L.0, T&<.A, dan 8L.1#%. &amun, sitokin tambahan, kemokin, dan faktor pertumbuhan yang penting untuk penyembuhan. 8ni termasuk kemokin 9C9 ligan 1 9C9L1%, kemokin 99 ligan " 99L"%, granulocyte.macrophage colony.stimulating factor ?!.9'<%, protein chemotactic monosit.1 !9P.1%, makrofag inflamasi protien.1 alpha !8P .lA%, faktor pertumbuhan endotel 7askular DE?<%, mengubah faktor pertumbuhan.B T&<.B%, faktor pertumbuhan keratinosit (?<%, faktor pertumbuhan platelet. deri7ed P5?<%, dan faktor pertumbuhan fibroblas dasar b<?<%

1$

2. #aktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka a. <aktor lokal) 1. 2esar;lebar luka Luka lebar atau besar biasanya sembuh lebih lambat dari luka kecil ". Lokalisasi luka Luka.luka yang terdapat di daerah dengan 7askularisasi baik kepala dan wajah% sembuh lebih cepat daripada luka yang berada di daerah dengan 7askularisasi sedikit;buruk. Luka.luka di daerah banyak pergerakan sendi% sembuh lebih lambat daripada di daerah yang sedikit;tidak bergerak $. (ebersihan luka Luka bersih sembuh lebih cepat dari luka kotor ,. 2entuk luka Luka dengan bentuk sederhana sembuh lebih cepat. !isalnya 7ulnus ekskorisio atau 7ulnus scissum sembuh lebih cepat dari 7ulnus laceratum. -. 8nfeksi Luka terinfeksi sembuh lebih sulit dan lama. b. <aktor umum) 1. @sia pasien Pada anak.anak dan orang muda luka sembuh lebih cepat dibandingkan pada orangtua. ". (eadaan gi=i Pada penderita dengan gangguan gi=i misalnya malnutrisi, defisiensi dan a7itaminosis 7itamin tertentu, anemia, kaheksia, dan sebagainya, luka sembuh lebih lambat. $. Penyakit penderita Pada penderita dengan penyakit tertentu misalnya diabetes melitus, terutama yang tak terkendali, luka sukar dan lambat sembuhnya.

1,

3. Peran Nutrisi pada Penyembuhan Luka &utrisi berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Tanpa nutrisi yang adekuat proses penyembuhan luka bisa memanjang. Pada proses penyembuhan luka dimana terjadi penggantian jaringan yang rusak dengan jaringan baru akan meningkatkan kebutuhan energy dan beberapa komponen nutrient tertentu. 'aat terdapat luka di tubuh, maka tubuh akan mesekresikan Estress hormonesF sehingga metabolisme tubuh meningkat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi di tempat yang luka. (eadaan ini disebut keadaan katabolic dimana terjadi peningkatan laju metabolism, pengurangan jumlah total cairan tubuh, dan peningkatan sintesis kolagen dan turn o7er sel. 'umber energi utama bagi tubuh manusia adalah karbohidrat dan lemak. pada konteks penyembuhan luka, energy terutama dibutuhkan untuk sintesis kolagen. 4umlah energy yang dibutuhkan tergantung ukuran dan kompleksitas luka. @ntuk pasien dengan luka, dibutuhkan energy kira 6 kira $# 6 $- kkal;kg. kebutuhan energy sangat tergantung jenis kelamin, usia, akti7itas, dan status klinis. 1. (arbohidrat (arbohidrat adalah sumber utama kalori dalam tubuh. (eberadaannya mencegah nutrient lain diubah menjadi kalori sehingga bisa digunakan untuk keperluan yang lain. 2elum dapat dijelaskan bagaimana karbhidrat dapat mempengaruhi penyembuhan luka, namun peningkatan asupan karbohdrat penting untuk proses penyembuhan luka yang optimal. ". Lemak Lemak tidak jenuhu menjadi bahan bakar bagi penyembuhan luka. Asam lemak adalah komponen utama membrane sel dan kebutuhn akan asam lemak tak jenuh meningkat setelah trauma. Asam lemak tak jenuh esensial harus disuplementasi karena tubuh tidak dapat membuat sendiri, contohnya adalah omega $. !eskipun efeknya belum jelas terhadap proses penyembuhan luka, namun diduga mega $ dapat membantu penguatan luka.

1-

$.

Protein Protein penting diperlukan untuk perbaikan jaringan tubuh yang rusak. (adar protein yang berkurang menyebabkan penurunan sintesis kolagen, memperlambat penyembuhan luka. (ebutuhan protein harus dihitung berdasarkan kebutuhan protein dasar seseorang. Pemenuhan kebutuhan protein harus sejalan dengan pemenuhan kebutuhan energy. (arena bila kebutuhan energy tidak terpenuhi, maka protein yang ada did lam tubuh akan diubah menjadi energy. 'ehingga fungi protein untuk perbaikan jaringan akan berkurang. Pada luka kronik direkomendasikan asupan protein 1,- gr;kg;hari. Pada luka yang lebih berat direkomendasikan asupan $ gr;kg;hr. sumber protein bisa didapat dari daging, susu, telur, ikan, hati, kacang 6 kacangan, kedelai, dan gandum. a. L.Arginin L.arginin adalah asam amino yang dapat mempercepat beberapa jalur penyembuhan luka. Efek L.arginin pada penyembuhan luka diantaranya meningkatkan metabolism protein dan kolagen sehingga terjadi peningkatan kekuatan luka. L.arginin juga menstimulasi jalur nitrit oGide yang berperan dalam mendeposisi kolagen. 'elain itu, L.arginin meningkatkan sistem imun dan meningkatkan sekresi hormn pertumbuhan. 'uplementasi L.arginin > gr;hr terukti meningkatkan penyembuhan luka. Asupan rata 6 rata perhari adalah , gr;hr. suplementasi arginin bisa menyebabkan diare. Efek samping ini dapat dikurangi dengan pemberian secara tapering up. b. ?lutamin ?lutamine digunakan sel inflamasi sebagai sumber energy pada fase proliferasi. <ibroblast menggunkan glutamine untuk tujuan yang sama. ?lutamine sebenarnya adalah asam amino non esensial. &amun, dalam beberapa keadaan ia bisa menjadi esensial karena dibutuhkan dalam jumlah besar. 9ontohnyasaat terjadi kerusakan pada jaringan. ?lutamine

10

disekresi dari otot skelet saat terjadi trauma atau saat pembedahan yang bisa menyebabkan defisiensi relati7e dari glutamine. (ombinasi suplementasi glutamin dan arginin terbukti meningkatkan deposisi kolagen.

,. Ditamin a. Ditamin A Ditamin A dibutuhkan untuk pertumbuhan epitel dan tulang, diferensiasi seluler, dan sistem imun. 'ebagai tambahan dalam memfasilitasi penyembuhan luka, Erlich dan *unt memperlihatkan bahwa 7itamin A membalikkan efek inhibisi

11

penyembuhan luka dari kortikosteroid. Ditamin A juga mengoreksi depresi imun post operasi pada sepsis. Le7enson et al menjelaskan peran 7itamin A dalam mempercepat fase inflamasi. 5alam fase ini, 7itamin A meningkatkan jumlah makrofag pada lokasi jejas, memodulasi akti7itas kolagen, meningkatkan diferensiasi sel epitel, dan stimulasi respon imun. 5ari studi yang dilakukan pada hewan, suplementasi 7itamin A terbukti meningkatkan ikatan silang kolagen dan memperkuat ikatan luka. Ditamin A dapat diperoleh dari keju, telur, sayuran hijau, dan buah 6 buahan. 5osis 7itamin A yang direkomendasikan adalah 1## 6 $## 8@ per hari. b. Ditamin 9 Asam askorbat adalah kofaktor penting dalam sintesis kolagen, proteoglikan, dan komponen matriks ekstraseluler lainnya. 5efisiensi asam askorbat dapat menyebabkan serat kolagen yang abnormal dan perubahan matriks intraseluler yang bisa bermanifestasi menjadi lesi di kulit, buruknya adhesi sel endotel, dan penurunan tensile strength dari jaringan fibrosa. !anifestasi klinis dari defisiensi asam askorbat adalah gusi berdarah, imunitas rendah, mudah memar dan berdarah, serta lambatnya penyembuhan luka dan fraktur. Asam askorbat penting untuk hidroksilasi prolin dan lisin sebagai prokolagen yang nantinya akan diubah menjadi kolagen. *idroksiprolin juga menstabilisasi struktur triple heliG dari kolagen. 'elain itu, asam askorbat juga meningkatkan fungsi netrofil, meningkat angiogenesis, dan berfungsi sebagai antioksidan. 5osis suplementasi yang direkomnedasikan adalah 0# 6 "## mg;hari. 'uplementasi lebih dari "## mg per hari tidak

1:

direkomendasikan karena akan terjadi kejenuhan asam askorbat pada jaringan. Ditamin 9 ditemukan pada buah dan sayuran. c. Ditamin E Ditamin E berfungsi sebagai antioksidan lipofilik dan mencegah peroksidasi lemak, sehingga membrane sel lebih stabil. Efek antioksidan dari 7itamin E termasuk stabilisasi membrane lisosomal. stabilisasi membrane lisosmal menyebabkan proses degenerasi sel dapat diperlambat. -. !ineral a. Hink (ira 6 kira ada $## en=im yang membutuhkan =ink untuk akti7itasnya. Hink adalah mineral yang esensial untuk sintesis 5&A, pembelahan sel, dan sintesis protein. 'emua proses ini penting untuk regenerasi dan perbaikan jaringan. 5efisiensi =ink diasosiasikan dengan penyembuhan luka yang buruk dan penurunan kekuatan luka. Telah diteliti bahwa kebutuhan =ink paling tinggi saat mulai terjadinya luka sampai fase inflamasi. (adar =ink dalam jaringan yang luka meningkat sampai hari kelima dimana inflamasi berada dalam puncaknya, pembentukan jariingan granulasi, dan proliferasi sel epidermal. (onsentrasinya kembali nrmal pada hari ke tujuh saat inflamasi berkurang. Asupan yang direkomendasika adalah 1- mg;hari. Pada luka yang lebih luas dibutuhkan suplementasi =ink "- 6 -# mg;hari selama 1, hari. Pemberian suplementasi =ink harus dibatasi karena pemberian berlebihan !akanan dapat yang menyebabkan banyak gangguan =ink gastrointestinal. mengandung

diantaranya daging merah, ikan, kerang, produk susu, dan telur.

1>

b. 2esi 2esi adalah nutrient yang terlibat dalam pemnyampaian oksigen ke lokasi jejas, itulah mengapa defisiensi besi dapat memperlambat proses penyembuhan. Hink dan besi berkompetisi dalam penyerapan di sistem gastrointestinal. 8tulah yang mendasari suplementasi besi dan =ink tidak diberikan dalam waktu bersamaan. 5osis rekomendasi besa : mg;hari, untuk wanita usia 1> 6 -# tahun dosisnya 1: mg;hari. !akanan yang menjadi sumber besi antara lain daging merah, ikan, telur, roti gandum, sayuran hijau, buah, dan kacang 6 kacangan. 0. &utrient lain a. ?lukosamin Asam hyaluronat adalah salah satu glukosaminoglikan yang termasuk komponen matriks ekstraseluler penting yang disekresi selama perbaikan jaringan. Produksi asam hyaluronat oleh fibroblast selama fase proliferasi menstimulasi migrasi dan mitsis fibroblast dan sel epitel. ?lukosamin tampil sebagai subtrat terbatas untuk sintesis asam hialuronat. 'ampai saat ini penelitian tentang kegunaan glukosamin dalam penyembuhan luka masih terbatas. !eskipun begitu, suplementasi glukosamin dalam beberapa hari pertama terkena jejas bisa mempercepat produksi asam hialuronat sehingga mempercepat penyembuhan luka dan menurunkan terjadinya skar. b. 2romelain 2romelain adalah nama umum untuk keluarga en=im proteolitik yang berasal dari Ananas comosus, tumbuhan semacam nanas. Penelitian membuktikan bahwa suplementasi brmelain dapat menurunkan edema, memar, nyeri, dan mempercepat waktu

"#

penyembuhan luka pasca trauma. 2iasanya diberikan suplementasi tablet bromelain ># mg;hari.

"1

BAB +++ )*S+MPULAN Penyembuhan luka terjadi dalam , fase, yaitu fase inflamasi, fase proliferasi, dan fase remodelling. &utrisi dapat mempercepat proses penyembuhan luka, terutama bila diberikan sesuai fase yang terjadi. Pada fase inflamasi dapat dipertahankan asupan protein dan suplementasi 7itamin A, 7itamin 9, dan bromelain. Pada fase proliferasi dapat diberikan suplementasi 7itamin A, 7itamin 9, gluksamin, dan =ink. Pada fase remodeling yang utama adalah menjaga asupan protein. 5i samping itu, mempertahankan asupan karbohidrat dan lemak selama proses penyembuhan luka juga penting. *al ini dikarenakan lemak dan karbohidrat merupakan sumber utama kalori dalam tubuh. 2ila lemak dan karbohidrat berkurang maka protein yang akan diubah menjadi energy. 2ila protein diipakai sebagai sumber energy, makan jumlah protein yang dipakai untuk perbaikan jaringan yang rusak juga berkurang sehingga akan memperlambat proses penyembuhan.

""

-A#TA, PUSTA)A 2roderick, &ancy. "##>. @nderstanding 9hrinic Iound *ealing. The &urse Practitioner. Dol $,, &o.1#

5udley *A<, Eckersley 4+T, et al. "###. Pedoman !inda an "edi dan #edah. 4akarta ) E?9

5a7id L5. "##,. $thicon% Wound Closure "anual. !innesota) Ethicon inc. pp) 0. :. 5iegelmann +< and E7ans !9. "##,. Iound healing ) an o7er7iew of acute, fibrotic and delayed healing. &ront in #iosci. >)":$.>. *arding, (?3 !orris, ? ( patel. "##". 'cience, medicine, and the future *ealing chronic wounds. 2!4 Dol $", 4ulia '. ?arner. "###. 'uideline &or Prevention of (urgical Wound Infections )ospital Infections Program Centers for Infectious Diseases Center for Disease Control* http);;wonder.cdc.go7;wonder;pre7guid;p####,"#;p####,"#.aspJhead##, ############ diakses 11 !ei "#11%

Libby 'wope Iiersema. "#11. List of (urgical Wound Classifications Last* http);;www.li7estrong.com;article;""#$,-.list.of.surgical.wound. classifications;, List of 'urgical Iound 9lassifications diakses 11 !ei "#11%

!ac(ay 5 and !iller AL. "##$. &utritional support for wound healing. Alt med rev* : ,%) $0#.1. !allefet P and 5weck A.9. "##:. !echanisms in7ol7ed in wound healing. #iomed (cient. 0#>.1-.

"$

!angram A4, *oran T9, et al. 1>>>. 'uideline for prevention of surgical site infection. 8nfect 9ontrol *osp Epidemiol 1>>>3"#)",1.:#. www.medscape.com;7ie4article;,1,$>$K, diakses 11 !ei "#11%

!etcalfe, Anthony 5 and <erguson, !ark I.4. Tissue engineering of replacement skin) the crossroads of biomaterials, wound healing, embryonic de7elopment, stemcells and regeneration. +* ,* (oc* Interface "##1 ,, ,1$. ,$1 !onaco 4L and Lawrence IT. "##$. Acute wound healing) an o7er7iew. Clin Plastic (urg. $#) 1.1". 'chwart= 2< and &eumeister !. "##0. The mechanics of wound healing. 8n &uture Direction in (urgery. 'outhern 8llinois. pp) 1:.>. 'jamsuhidajat, + and 4ong, I 5. 1>>1. #u u A-ar Ilmu #edah, Edisi +e7isi. 4akarta ) E?9. $) 1".:1.

'udjatmiko, ?entur. "#1#. Petun-u Pra tis Ilmu #edah Plasti ,e onstru si. 4akarta ) Layasan (hasanah (ebajikan.

",

Anda mungkin juga menyukai