Nurfadilah
,r/
NIM : 11.1101.0073
Nor
Laila l/
NIM : 11.1101.0072
BAB
Ejaan Yang Disempumakan (EYD) sering kali kita pelajari, baik di sekolah-sekolah maupun di perguruan tinggi. Walaupun demikian,temyata masih banyak diantara kita melakukan kesalatran dalam pemakaiannya sehari-hari. Kesalahan itu dapat berupa kesalahan dalam penulisan huruf maupun kesalahan dalam penulisan kata. Oleh sebab itu, kami mencoba menguraikan sedikit tentang bagaimana cara penulisan kata dan huruf menurut ejaan yang disempurnakan. Semoga makalatr ini dapat berguna bagi kita semua, khususnya penulis sendiri.
B.RUMUSAN MASALAH
l.Bagaimana menulis huruf kapital atau huruf besar yang baik dan benar?
2.Bagaimana menulis huruf miring yang baik dan benar? 3.Bagaimana penulisan kata dasar? 4.Bagaimana penulisan kata ulang?
5.
6.Bagaimana penulisan kata depan? T.Bagaimana penulisan kata si dan sang? 8.Bagaimana penggunaan kata ganti ku, kou, mu dannya? 9.Bagaimana menulis partikel? lO.Bagaimana cara menulis angka dan lambang bilangan?
I l.Bagaimana menulis kata turunan yang baik dan benar?
dan akronim
berdasarkan
ejaan
yang
48
C.TUruAN
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk mencoba menguraikan sedikit tentang bagaimana menulis kata dan huruf berdasarkan kaidah-kaidah atau ketentuan-ketentuan bahasa Indonesia yang baik dan benar atau berdasarkan dengan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.
49
BAB
II
PEMBAHASAI\
A.PENULISAN HURUF
1.
a. . Huruf kapital
kalimatl.
Contoh: Dia mengantuk.
atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
b.
Contoh:
"
"Besok pagi,"kata Ibu,"dia akan berangkat." Guru menasihatkan,"Belaj arlah yang rajin".
Anggota lKAPl, pedomon umum ejoon yong disempurnoka4 (Yogyakarta: lndonesia Tero,2009),h.6. 'Anggota tKAPl, ibid, h. 6.
50
c. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapanberhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan, termasuk kata gantinya3. ungkapan Contoh:
yang
Allah
Yang Maha Esa Islam Yang Maha Pengasih
Quran
Alkitab
Weda
Kristen Hindu
Yang Maha Kuasa
Tuhan selalu mengasihi semua hamba-Nya Tuhan akanmenunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya
d.
Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama o.*g'.
Contoh:
Imam Hanafi
'
4
Dloko widagdho, Bohoso lndonesia Pengontor Kemohiron Berbohoso di Perguruan tinggi ,(Jaka*a: PT.
7.
51
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nzlma gelar kehormatan, keturunan, dan keagaman yang tidak diikuti nama orang. Misalnya: Dia baru saja diangkat sebagai sultan, Tahun ini dia pergi naik hajis.
e.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama
instansi, atau nama tempat6.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang,atau nama tempat.
Misalnya:
Siapa gubemur yang baru dilantik itu? Siapakah perdana menteri yang baru itu?
f.
t
Anggota lKAPl, Pedoman umum, ibid.h.7. 'Dloko, Bohosa lndonesio, op. cit.h.25. 52
Contoh:
Widya Puspitasari
Sidarhani
Nurfazlizah
Rina Safitri
Yusran
Ahmad Najmi
g.
Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,suku dan
bahasaT.
Contoh:
bangsa Indonesia
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa
asing dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
mengindonesiakan kata-kata asing kebelanda-belandaan
keinggris-inggrisan
kebugis-bugisan
h.
Huruf besar dipakai untuk menulis huruf pertama nama hari, bulan, tahun, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contoh:
hari Kamis
bulan Juni
'
Proklamasi Kemerdekaan
bulan Maulid
i.
Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam
geografi8.
Banyuwangi Cirebon
Terusan Sues Dataran Tinggi Dieng
Huruf kapital tidak dipakai pada huruf pertama istilah geografi yang tidak dipakai menjadi unsur nama diri.
Misalnya:
berlayar ke teluk
mandi di sungai
menyeberangi pulau
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang dipakai sebagai nama jenis.
Misalnya:
garam inggris
gula jawa t
Dloko, Bahoso lndonesia, ibid. h. 25. 54
pisang ambon
kacang bogor
j.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Contoh:
Republik lndonesia
Maj eli s Permusyawaratan Rakyat
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak Keputusan Presiden Republik lndonesi4Nomor 5 T,Tahun lg7
2e .
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan resmi negara,
lembaga pemerintah dan ketatanegarumn, badan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
menjadi sebuah republik
beberapa badan hukum
k. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan,
lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan serta nama dokumen resmil0.
Contoh: Perserikatan Bangsa-Bangsa Dewan Perwakilan Rakyat Kerajaan Arab Saudi Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa
pedomon Umum, op. cit.h.lO. :Anggota lKApl, "Djoko, Bahoso lndonesia, op. cit. h.26.
55
j'
Contoh:
pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara,lembaga
Republik Indonesia
Maj elis Permusyawaratan Rakyat
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak Keputusan Presiden Republik Indonesi4Nomor 5 T,Tahun lg7 2e .
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan resmi negara,
k'
Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi
lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan serta namadokumen resmil0.
badan,
Contoh: Perserikatan Bangsa-Bangsa Dewan Perwakilan Rakyat Kerajaan Arab Saudi Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa
%nggota lKApl, pedomon Umum, op. cit.h.lO. '"Djoko, Bahoso lndonesia, op. cit. h.26. 55
l.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata untuk nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awallr.
m. Htruf
Contoh:
besar dipakai sebagai huruf pertama dalam singkatan nama gelar, pangkat, dan
sapaan.
k.
s_{
hr, b
ftpllfm siaaPak?
l[
lrb
Mereka pergi ke rumah Pak Bupati "Silahkan duduk,Dik!" kata Ucok Kakak dan Adik berkunjung ke rumah Ibu Muhammad
Huruf besar atau huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf perrama kata penunjuk
hubungan kekerabatan yang tidak dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
ttDloko,
Bohoso lndonesio, ibid.
h.26.
56
l.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata untuk nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti: di, ke, dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awalll.
m. Huruf
Contoh:
besar dipakai sebagai huruf pertama dalam singkatan nama gelar, pangkat, dan
saprBrl.
Ir.
S.H.
Prof.
Tn.
Sdr.
n.
Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, adik, saudar4 kakak, dan paman yang dipakai sebagai
kata ganti atau sapaan.
Contoh:
Itu siapa,Pak?
Mereka pergi ke rumah Pak Bupati "Silahkan duduk,Dik!" kata Ucok Kakak dan Adik berkunjung ke rumah Ibu Muhammad
Huruf besar atau huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan yang tidak dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
'7
t'Dioko,
h.26.
56
Misalnya:
o.
Contoh:
Sudahkah Anda tahu?
2.Huruf Miring
a.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
Surat kabar Jowa Pos
b.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan hurul
bagian kata, kata, atau kelompok kata,
Misalnya:
Pasal itu tidak memuat ketentuan hukum
c.
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah
ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
atau
Misalnya:
Penggunaan kata training centre sebaiknya diganti dengan kata pemusatan latihan
dunia'.
Dalam tulisan tangan atau ketikan,huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi satu garis di bawahnyara.
B.PENULISAN KATA
Kata sangat beqperan dalam kalimat atau bahas4 karena merupakan unsur utama
pembangun suatu kalimat. Tanpa kata tak mungkin ada kalimat atau bahasa. Wajarlah apabila
kita harus berhati-hati benar dengan kata-kata pada wakfu membuat kalimat. Seseorang bahasanya disebut baik ditentukan oleh kemahiran dan kecermatan orang tersebut dalam
memilih dan menyusun kata. Sering kata digunakan secara tidak tepat dalam kalimat. Oleh Karena itu, berikut akan dijelaskan sedikit tentang cara pennulisan kata. l.Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Contoh:
h.27.
58
2.Kata Turunan
a'
Dikelola
b' Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan
kata yang langsung mengikuti atau mendahuluimyals. Contoh: Bertepuk tangan Garis bawahi
Sebar luaskan
c'
Contoh:
Jika bentuk dasar yang berupa gabungan gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkail6
Diberitahukan
Mempertanggungj awabkan Menggarisbawahi
Dilipatgandakan
Menyebarluaskan Penghancurleburan
d'
Jika salah satu unsur gabungan katahanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.
Contoh:
"Gunawan, pedoman l)mum, op. cit. h. 14. " Djoko, Bahaso lndonesia, op. cit, h,2g. 59
Antarkota
Pancasila Mahasiswa
Biokimia
Prasangka
#Bila bentuk terikat tersebut diikuti kata yang huruf awalnya huruf besar, diantara unsur itu dituliskan tanda hubung (-).
Misalnya: Non-Israel Non-Indonesia #Jika kata "maha" sebagai unsur gabungan diikuti oleh kata "esa" dan kata yang bukan kata dasar, gabungan ini ditulis terpisah. Misalnya:
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita Tuhan maha mengetahui segalanya. 3.Kata Ulang
Biri-biri
Kupu-kupu Buku-buku
Hati-hati
Mata-mata 4.Gabungan Kata
60
a'
Contoh:
Gabungan kata yang lazim disebut dengan kata majemuk,termasuk istilah khusus, bagian-bagiannya umum ditulis terpisahl 7.
Meja tulis
Orang tua
Persegi panjang
Kolam renang
kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian diantara unstr yang bersangkutanl 8.
Ibu-Bapak kami
Anak-Istri saya
Orang-tua muda
Adik-kakak
c'
Contoh:
Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkaire.
Kacamata Kepada
Dukacita Matahari
Olahraga
Barangkali
don yonsrrD:tjlp.rr?.?!:., (EyD), (surabaya: lndah Surabaya, 199s), h. 66. Anggota lKAPl, op. cit, h. t7. ,"
'1ohn,
Loc. cit.
h.66.
61
Apalagi
5.Kata Depan
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.
Contoh:
-Si Amin lebih tua daripada Si Ahmad -Kami percaya sepenuhnya kepada kakaknya
- Ke s amp
in
gkan
tidak penting
zoAs'ad
Sungg uh, Eioon Yang Disempurnakan,(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 29og), h. 14.
62
Catatan:
Huruf awal si dan sang ditulis dengan huruf kapital jika kata itu di perlakukan sebagai unsur nama diri.
Misalnya: Harimau itu marah sekali kepada Sang kancil Dalam cerita itu Si Buta dari Goa hantu berkelahi dengan musuhnya2l. 7.Kata Ganti Ku, Kau, Mu, dan Nya
Kata ganti ku,kau,mu dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya: Buku ini boleh kaubaca Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di Perpustakaan
Rumahnya sedang di perbaiki
Catatan:
t,,
Kata-kata ganti (ku, mu dan nya) dirangkaikan dengan tanda hubung apabila digabung dengan bentuk yang berupa singkatan atau kata yang diawali dengan huruf kapital. e Contoh:
KTP-mu
SIM-nya
STNK-ku22. S.Partikel
a.
Contoh:
Partikel lah, ksh dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Bacalah buku itu baik-baik! Apakah yang tersirat dalam surat itu?
Siapakah Dia?
b.
Contoh:
Partikel pun pada gabungan yang lazim dianggap padu ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya: Adapun sebab-sebabnya belum di ketahui
Bagaimanapun juga, tugas itu akan di selesaikannya
c. Partikel per yarLg berarti "demi", "tiap" atau 'omulai" ditulis terpisah dari kata
yang mengikutinya. Contoh: Mereka masuk ke dalam karung safu per satu Harga kain itu Rp.50.000,00 per helai Pegawai negeri mendapatkan kenaikan gaji per 9.Angka dan Bilangan
Januari.
Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. Angka dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim di gunakan angka arab atau angka romawi.
Angka Arab: 0,
l, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angkaromawi:I.
v(s000).
L(50),C(100),D(500),M(1000),
a.
Bilangan dalam teks yang dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan hurul kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan seperti dalam perincian
atau paparan.
Misalnya:
Mereka menonton drama itu sampai tiga kali
b.
Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan hwuf, jika lebih dari dua kata, susunan kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis dengan huruf itu tidak ada pada awal kalimat.
Contoh:
Lima puluh siswa kelas 6 lulus ujian Panitia mengundan g 250 orang peserta
c.
Contoh:
Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja sebagian supaya lebih
mudah dibaca.
d.
65
Tahun 1992
10 persen
titik
e.
Misalnya:
No. l5
f.
Contoh:
Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Markus 2:
g.
-Bilangan uruh
Contoh: Sembilan (9)
Enam(6)
Sembilan puluh (90)
'oR. I Tera, tbid,
h.33-34.
66
t'
-Bilangan Pecahan
Contoh:
Setengah
(7)
Tiga
utuh digunakan di antara bilangan pecahan dengan mesin tik, spasi bilangan penulisan #Pada dan bilangan Pecahan yang dapat lanrbang bitangan dengan huruf penulisan dalam digunakan #Tanda hubung dapat menimbulkan salah Pengertian'
MisalnYa:
20% (DuaPuluh tiga-PeremPat)
h.Penulisanbilangantingkatdapatdilakukandengancaraberikut.
Contoh:
-PadaawalabadXX(angkaromawikapital) Dalamkehidupanpadaabadke-20ini(hurufdanangkaArab)
Pada awal abad kedua puluh ltruruf)
i.Penulisanbilanganyangmendapatakhiranarzmengikuticaraberikut.
Contoh: lembar uang seribuan) Lima lembar uang 1'000-an (lima
Tahun1950.an(tahunseribuSembilanratuslimapuluhan)
Uang 5.000-an (uang lima-ribuan)
67
j.
Contoh:
Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks (kecuali di dalam dokumen resmi, seperti akta dan kuitansi.
*Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp 900.500,50 (Sembilan ratus ribu limaratus rupiah lima puluh sen)
*Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (Lima juta rupiah) harus dilampirkan pada
laporan pertanggungi awaban
*Diamembeli uang dolar Amerika Serikat sebanyak $5,000.00 (Lima ribu dolar).
Catatan:
-Angka romawi tidak digrrnakan untuk menyatakan jumlah -Angka romawi digunakan untuk menyatakan penomoran bab (dalam terbitan atau produk perundang-undangan) dan nomor jalan -Angka romawi kecil digunakan untuk penomoran halaman sebelum bab I dalam naskah dan
buku25.
I 0.
a.
Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. a) Singkatan nama orang, nama gelar, sapazm, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda titik.
Misalnya:
A. S. Ikamawijaya
Muh.Yamin
Suman Hs. Sukanto S. A.
tt
R. I Tera,
lbid, h.35-37. 68
Bpk. (bapak)
S.
Kol. (Kolonel)
b)
Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraal adab atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Misalnya:
c)
Misalnya:
Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.
dll.
dsb.
hlm. Yth.
d)
Contoh:
Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
Cu (kuprum) Cm (sentimeter)
L (liter)
Kg (kilogram)
Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah)
b.
Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kat4 ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai
kata.
a)
Akronim ruuna diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Bpk. (bapak)
S. K.
Kol. (Kolonel)
b)
Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, adab atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Misalnya:
c)
Misalnya: du.
dsb.
Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.
hlm.
Yth.
d)
Contoh:
Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
Cu (kuprum) Cm (sentimeter)
L (liter)
Kg (kilogram)
Rp 5.000,00 (lima ribu rupiah)
b.
Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai
kata.
a)
Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis
seluruhnya dengan huruf kapital.
Misalnya:
"
b)
ABRI SIM Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Contoh:
c)
Akabri (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) Iwapi (katan Wanita Pengusaha Indonesia) Kowani (Kongres Wanita Indonesia) Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis
dengan huruf kecil.
Misalnya:
l. .+
2.
Jumlah suku kata akronim jangan melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata Indonesia Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vocal dan konsonan ymg sesuai dengan pola kata Indonesia yanglazim26.
?tAs'ad,
op.
cit, h. 15-18.
70
BAB
III
PENUTUP
A.KESMPULAN
Penulisan huruf terdiri dari penulisan huruf kapital dan huruf miring. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat, huruf pertama petikan langsung, huruf pertama dalam ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, huruf pertama gelar kehormatan, huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, huruf pertama nama orang, huruf pertama nana bangs4 huruf nama hari, huruf pertama nama khas dalam geografi, huruf pertama nama resmi badan dan lembaga pemerintahan, huruf pertama semua kata untuk nama buku dan majalah, dipakai dalam singkatan nama dan gelar, dan huruf pertama penunjuk hubungan kekerabatan. Huruf miring dalam cetakan dipakai unfuk menulis nama buku, menegaskan atau mengkhususkan huruf dan bagian kata dan menuliskan kata-kata ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
p.*u
Penulisan kata terdiri dari kata dasar, kata turunan, kata ulang, gabungan kata, kata depan, kata si dan sang, kata ganti, partikel, angka dan lambang bilangan, serta singkatan dan akronim' Kata dasar ditulis sebagai satu satuan, bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung, kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kata ganti ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
B.SARAN
Sebagai bangsa Indonesia yang baik, hendaknya kita selalu menggunakan bahasa lndonesia yang baik dan benar baik dalam hal pengucapannya maupun penulisannya.
77
:'' 'I
:l:: ::::::l:
DAFTAR PUSTAKA
Djoko Widagho, Bahasa Indonesia Pengantar Kemahiran Berbahasa Di Perguruan Tinggi,
ed
1, Jakarta; PT.Raja Grafindo, i 994.
1, Jakarta; Indonesia
Tera,20l0.
John S. Hartanto, Pedoan Umum Pembentukan Istilah dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
72