Anda di halaman 1dari 131

Dosen: Dr.

Ir Arif Imam Suroso, Msc(CS)

Tanggal Penyerahan: 12 uli 2!1! "a#as Penyerahan: 12 uli 2!1!

T$%AS TA&' ()M' $AT SIST'M I*+),MASI MA*A 'M'* )-'( : S,I P$ I.ATI P !/0!1!022.33'

P,)%,AM ST$DI MA*A 'M'* DA* "IS*IS S'&)-A( PASCA SA, A*A I*STIT$T P',TA*IA* ")%), $-I 2!1!

Per#anyaan *o. 1 A4a yang mem5e6a7an 4engem5angan sof#8are 6engan 4engem5angan sis#em informasi9 elas7an: a8a5an : Sis#em informasi, menurut OBrien didefinisikan sebagai kombinasi teratur dari sumber daya manusia, hardware, software, jaringan dan sumberdaya data yang mengumpulkan dan mentransformasi informasi didalam suatu organisasi. Software menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dapat didefinisikan sebagai program komputer, prosedur, data dan semua dokumentasi yang berhubungan operasi pada sistem komputer dengan kata lain software merupakan kumpulan dari object membentuk konfigurasi yang didalamnya termasuk program, dokumen, dan data. Pengem5angan software a#au 6i7enal ;uga se5agai software engineering menurut IEEE adalah aplikasi sistematik, disiplin, pendekatan kuantitatif untuk pengembangan, operasi dan pemeliharaan dari software, dengan kata lain software engineering merupakan sebuah metodologi pengembangan perangkat lunak (software) yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi sistem hingga pada tahap pemeliharaan sistem setelah digunakan dengan tujuan untuk membuat perangkat lunak yang tepat dengan metode yang tepat. edangkan Pengem5angan sis#em informasi merupakan proses pengembangan sistem untuk menghasilkan sistem informasi (CBIS atau computer based information system) dimana metodologi pengembangan sistem digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan pengelolaan dan pengendalian komponen sistem informasi (sumber daya manusia, hardware, software, jaringan, sumberdaya data dan produk informasi). !da dual hal yang perlu di pertimbangkan dalam pengembangan software yaitu " #. produk dan software. $roduk, terdiri dari program, dokumen, dan data %. proses pengembangannya. proses terdiri dari proses manajemen dan proses teknikal. $roduk dari perangkat lunak dipantau melewati beberapa tahap pengembangan yang dikenal juga sebagai system development life cycle ( &'(). (ontoh dari &'( antara lain model waterfall, model ), model spiral, prototyping dan lain*lain. edangkan proses manajemen dalam pengembangan software lunak terdiri atas manajemen proyek, configuration management, quality assurance management. ementara, proses teknikal merupakan metode yang diaplikasikan pada tahap tertentu dalam pengembangan software, yang didalamnya termasuk metode analisis, metode desain, metode pemrograman, dan metode testing. Proses 4engem5angan software, memili7i 3 elemen 7unci yang #er6iri 6ari:

1. Me#o6e +etode software engineering memberikan tehnik*tehnik bagaimana membentuk software. +etode ini terdiri dari serangkaian tugas seperti"

$eren,anaan - estimasi proyek

Software merupakan bagian terbesar dari sistem, sehingga pekerjaan dimulai dengan ,ara menerapkan kebutuhan semua elemen sistem dan mengalokasikan sebagian kebutuhan tersebut ke software. $andangan terhadap sistem adalah penting, terutama pada saat software harus berhubungan dengan elemen lain, seperti hardware, software lain dan database

!nalisis kebutuhan sistem dan software

+erupakan suatu proses pengumpulan kebutuhan software untuk mengerti sifat *sifat program yang dibentuk software engineering, atau analis harus mengerti fungsi software yang diinginkan, performance dan interfase terhadap elemen lainnya. .asil dari analisis ini didokumentasikan dan ditinjau bersama*sama klien.

&esain struktur data

&esain software sesungguhnya adalah proses multi step (proses yang terdiri dari banyak langkah) yang memfokuskan pada / atribut program yang berbeda, yaitu struktur data, arsitektur software dan rin,ian prosedur. $roses desain menterjemahkan kebutuhan kedalam representasi software yang dapat diukur kualitasnya sebelum coding dimulai. .asil dari desain ini didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software. #. !rsitektur program dan prosedur algoritma %. e. Coding +erupakan proses penterjemahan desain ke dalam bentuk yang dapat diba,a oleh mesin #. esting dan pemeliharaan

etelah objek program dihasilkan, testing program dimulai. $roses testing difokuskan pada logika internal software. 0aminan bahwa semua pernyataan atau statements sudah dites dan lingkungan e1ternal menjamin bahwa definisi input akan menghasilkan output yang diinginkan. ementara proses pemeliharaaan atau maintenance dilakukan karena software mengalami error, atau harus diadaptasi untuk menyesuaikan dengan lingkungan e1ternal. 2. Perala#an a#au tools

$eralatan pengembangan software memberikan dukungan atau semiautomasi untuk metode, ,ontohnya" #. C!SE (Case !ided Software Engineering), yaitu suatu software yang menggabungkan software, hardware, dan database software engineering untuk menghasilkan suatu lingkungan software engineering. %. "atabase Software Engineering, adalah sebuah struktur data yang berisi informasi penting tentang analisis, desain, kode dan testing. /. !nalogi dengan (! E pada hardware adalah " (!&, (!+, (!E. 3. Prose6ur $rosedur terdiri dari, urut*urutan di mana metode tersebut diterapkan, dokumen, laporan* laporan, formulir*formulir yang diperlukan, kontrol kualitas software, dan koordinasi perubahan yang terjadi pada software. Dalam mo6el a#au 4ara6igma 4engem5angan software, #er6a4a# 3 me#o6e yang secara luas 6i4erguna7an, yai#u: 1. System Development Life Cycle (SDLC) !dalah proses pengembangan dimana keseluruhan proses pengembangan sistem dilakukan melalui proses multi*langkah dari in2estigasi persyaratan awal melalui analisis, desain, implementasi dan pemeliharaan (sumber" 3ussel 4ay, (omputer 5orld). &'( terdiri dari beberapa jenis model antara lain model #aterfall, $ountain, dan Spiral. $ada model waterfall output dari langkah yang satu akan menjadi input bagi langkah selanjutnya, seperti gambar dibawah ini" a. Spiral Model +odel spiral (spiral model) adalah model pengembangan software dimana proses digambarkan sebagai spiral. etiap loop akan mewakili satu fase dari software process. 'oop paling dalam berfokus pada kelayakan dari sistem, loop selanjutnya tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan desain sistem dan seterusnya, seperti gambar berikut $ada spiral model, setiap 'oop dibagi dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja yang disebut juga wilayah tugas, wilayah tugas tersebut terdiri antara tiga sampai enam wilayah tugas, yaitu " a. &omuni7asi Pelanggan.6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif di antara pengembangan dan pelanggan. 5. Perencanaan.6ugas7tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber7sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan.

c. Analisis ,isi7o.6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk menaksir risiko 7 risiko, baik manajemen maupun teknis. 6. Pere7ayasaan.6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut. e. &ons#ru7si 6an 4eluncuran.6ugas 7 trugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, instalasi dan memberikan pelayanan kepada pemakai (,ontohnya pelatihan dan dokumentasi). f. '<aluasi 4elanggan.6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan balik dari pelanggan dengan didasarkan pada e2aluasi representasi software, yang dibuat selama masa perekayasaan, dan diimplementasikan selama masa pemasangan software. b. Waterfall model "eri7u# meru4a7an 4en;elasan se#ia4 fase a#au #aha4an yang #er;a6i 4a6a waterfall model: 1) Taha4 In<es#igasi $ada tahap in2estigasi akan terjadi proses seperti" a) Initialisas" terjadi proses seperti peren,anaan manajemen, kebutuhan serta potensi dari user. b) &efinisi formal" dilakukan definisi tujuan, moti2asi, ruang lingkup, batasan, kendala, dan strategi. elain itu, pada definisi formal juga dilakukan 2erifikasi permasalahan sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap kebutuhan yang baru. ,) 8ji kelayakan, yang terdiri dari" #. 8ji kelayakan teknis, merupakan uji terhadap ketersediaan hardware dan software. %. 8ji kelayakan ekonomis, yaitu menilai apakah manfaat yang didapat dari pengembangan software akan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. /. 8ji kelayakan operasional, uji kelayakan yang berkaitan dengan kemampuan orang yang bekerja dalam sistem untuk melakukan pekerjaan mereka dengan ,ara yang telah ditentukan. 9. 8ji kelayakan kelayakan organisasi, menilai kesiapan perusahaan atau organisasi untuk mengembangkan penjualan pemasaran dan sistem keuangan berbasis 5eb (e%commerce system). 2) Taha4 Analisa

&alam tahapan ini sistem yang akan dibangun diselaraskan dengan kebutuhan user atau pengguna. $ada tahap ini terjadi proses seperti" a) "etermine requirements atau penentuan kebutuhan, hal ini dilakukan dengan ,ara mempelajari sistem yang telah ada, serta menentukan kebutuhan struktur dan menghilangkan redundansi. b) &equirement analysis atau analisa kebutuhan, terdiri dari analisa kebutuhan fungsional dan performa (kinerja). ,) +enghasilkan desain sistem alternatif

d) +embandingkan alternatif desain sistem yang dihasilkan dan e) +erekomendasikan alternatif terbaik kepada klien.

3) Taha4 Desain 6ahap menentukan bagaimana sistem men,apai tujuan yang telah didefinisikan sebelumnya. 6ahap ini terdiri dari" a) 'ser interface design, meliputi tampilan, form, report dan dialog design.

b) "ata design, merupakan proses desain elemen struktur data. ,) (rocess design, merupakan desain program prosedur sistem

=) Taha4 Im4lemen#asi $ada tahap ini terjadi beberapa hal seperti" a) E2aluasi hardware, software dan jasa

b) +odifikasi dan pengembangan software ,) &okumentasi, yang merupakan mekanisme komunikasi utama selama proses pengembangan. d) 4on2ersi data, pada proses ini terjadi perbaikan dan penyaringan data yang tidak diinginkan dan konsolidasi data. e) f) esting atau uji ,oba, pada proses ini dilakukan uji ,oba dan debugging software. raining atau pelatihan sistem:software yang telah terbentuk.

g) 4on2ersi, yakni proses pergantian dari sistem lama ke sistem baru. $roses kon2ersi dapat dilakukan melalui 9 ma,am ,ara antara lain" #. %. /. 9. (arallel strategy (ilot strategy (hased strategy dan (lunge strategy

/) Taha4 Pemeliharaan (maintenance) $ada proses ini terjadi modifikasi software, perbaikan error atau umpan balik dari user terhadap software yang telah mereka gunakan. &eunggulan 6an &elemahan 4a6a me#o6e SD-C an#ara lain: a. &eunggulan: #) $roses pengembangan sangat terstruktur dan sistematik %) +elalui definisi kebutuhan, sehingga gap atau kesenjangan yang terjadi antara kebutuhan dan sistem yang dihasilkan dapat dikurangi. /) +enghasilkan petunjuk arah pengembangan yang jelas bagi manajemen. 5. &elemahan: #) 6idak adaptif terhadap perubahan yang dapat terjadi selama proses pengembangan (kaku atau rigid). %) +elelahkan karena membutuhkan waktu pengembangan yang lama dan biaya yang tinggi /) $royek yang sebenarnya jarang mengikuti aliran se;uential yang ditawarkan model ini. Iterasi ($engulangan) selalu terjadi dan menimbulkan masalah pada aplikasi yang dibentuk oleh model ini. 9) eringkali pada awalnya ,ustomer sulit menentukan semua kebutuhan se,ara e1plisit.

<) 4lien harus sabar karena 2ersi program yang sedang jalan tidak akan tersedia sampai proyek pengembangan selesai. 2. Rapid Application Development (,AD) &apid !plication "evelopment (3!&) adalah sebuah metode pengembangan software yang di,iptakan untuk menekan waktu yang dibutuhkan untuk mendesain serta

mengimplementasikan sistem, informasi sehingga dihasilkan siklus pengembangan yang sangat pendek. +odel 3!& ini merupakan adaptasi dari model sekuensial linier dimana perkembangan yang ,epat di,apai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen. ehingga, jika kebutuhan sistem dipahami dengan baik, proses 3!& memungkinkan developer men,iptakan sistem fungsional yang utuh dalam periode waktu yang sangat pendek (= >? sampai @? hari). 4arena dipakai terutama pada aplikasi sistem konstruksi, pendekatan 3!& meliputi fase 7 fase seperti gambar dibawah ini" "eri7u# meru4a7an 4en;elasan se#ia4 fase yang 6ilalui me#o6e Rapid Aplication Development (,AD): a. !ssiness modeling !liran informasi di antara fungsi 7 fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu ,ara untuk menjawab pertanyaan 7 pertanyaan seperti" #) Informasi apa yang mengendalikan proses bisnisA %) Informasi apa yang di mun,ulkanA /) 9) <) iapa yang memun,ulkanyaA 4e mana informasi itu pergiA iapa yang memprosesnyaA #. b. Data modeling !liran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase bussiness modelling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. 4arakteristik (disebut atribut) masing masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek 7 objek tersebut didefinisikan. c. "rosess modelling !liran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling ditransformasikan untuk men,apai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Bambaran pemrosesan di,iptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data. d. Aplication generation 3!& mengasumsikan pemakaian teknik generasi ke empat. elain men,iptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga yang

kon2ensional, 3!& lebih banyak memproses kerja untuk memkai lagi komponen program yang ada (pada saat memungkinkan) atau men,iptakan komponen yang bisa dipakai lagi (bila perlu). $ada semua kasus, alat 7 alat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak. e. #esting and t!rnover 4arena proses 3!& menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah diuji. .al ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. 6etapi komponen baru harus di uji dan semua interfa,e harus dilatih se,ara penuh. &eunggulan 6an 7elemahan mo6el ,AD a6alah : &eunggulan: #. 5aktu pengembangan yang lebih singkat dan %. Biaya yang relatif lebih murah &elemahan: #. 6idak ,o,ok untuk proyek skala besar %. $royek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi /. istem yang tidak bisa dimodularisasi tidak ,o,ok untuk model 9. 3esiko teknis yang tinggi juga kurang ,o,ok untuk model ini Pro#o#y4ing $roses pada model prototyping yang digambarkan pada gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut" a. $ser Re%!irements $ada tahap ini developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian*bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. &etil kebutuhan mungkin tidak dibi,arakan pada tahap ini, b. Develop "rototype $ada tahap ini dilakukan peran,angan prototype sistem oleh developer, peran,angan sistem dilakukan se,ara ,epat dan ran,angan diusahakan mewakili semua aspek software yang telah diketahui. c. Revise "rototype $ada tahap ini dilakukan e2aluasi prototype sistem oleh klien. !pabila klien merasa prototype sistem yang telah dikembangkan sesuai dengan keinginannya maka prototype

tersebut dapat digunakan, akan tetapi jika prototype tersebut tidak sesuai, maka prototype tersebut akan dilakukan re2isi dan digunakan sebagai a,uan dalam memperjelas kebutuhan software dan kemudian dikembangkan prototype selanjutnya. iklus ini (develop%revise prototype) akan terus berlangsung hingga didapatkan prototype sistem yang sesuai dengan kebutuhan klien atau user. "eri7u# meru4a7an 7eunggulan 6an 7elemahan 4a6a 4engem5angan software mengguna7an me#o6e prototyping. &eunggulan" #. %. /. 9. +eningkatnya komunikasi antara user dan developer $eningkatan peran aktif user didalam proses pengembangan $eningkatan efisiensi waktu Implementasi sistem menjadi lebih mudah karena user turut berperan aktif didalam proses pengembangan

&elemahan: #. 4urangnya fitur keamanan dan kontrol pada prototype akhir sistem %. istem akan sulit terbentuk jika proses e2aluasi pada siklus prototype tidak mendapatkan titik temu. /. &apat menyebabkan dokumentasi akhir yang tidak lengkap 9. &e2eloper lebih sulit mengendalikan ekspektasi user eperti yang telah dijelaskan, setiap metode pengembangan software memiliki keunggulan dan kelemahannya masing*masing, sehingga tidak ada metode pengembangan terbaik yang absolut, akan tetapi gambar berikut dapat dijadikan a,uan bagi klien atau user untuk memilih metode pengembangan yang sesuai" eperti yang terlihat pada gambar diatas, metode pengembangan prototyping ,o,ok digunakan jika klien atau user lebih mementingkan ke,epatan proses pengembangan dibandingkan dengan stabilitas sistem yang terbentuk, sementara jika klien menginginkan stabilitas sistem yang lebih baik maka metode &'( lebih sesuai untuk digunakan. "er6asar7an uraian 6ia#as, 6a4a# 6isim4ul7an 5ah8a 4engem5angan software a#au a4li7asi 4erang7a# luna7 meru4a7an 5agian 6ari 4engem5angan sis#em informasi, se6ang7an 4engem5angan sis#em informasi meru4a7an 4engem5angan #o#al #erha6a4 seluruh 7om4onen yang mem5en#u7 sis#em informasi yang #er6uri 6ari 7om4onen sum5er 6aya manusia, &ardware, software, ;aringan, sum5er6aya 6a#a 6an 4ro6u7 informasi. Per#anyaan *o 2 Sering7ali #er;a6i sua#u 7esalahan 5esar yang 5era7i5a# fa#al 4a6a organisasi, 7e#i7a mere7a mela7u7an 4engalihan a#au 7on<ersi 6ari sua#u sis#em lama 7e

sis#em yang 5aru. elas7an menga4a fenomena ini #er;a6i: elas7an 4ula 5er5agai cara 6alam 4eng7o<ersian sis#em, 6engan 5er5agai asumsinya agar 7esalahan #erse5u# #i6a7 #er;a6i. elas7an : a8a5an: Cenomena penyebab kegagalan pengalihan kon2ersi dari suatu sistem lama ke sistem yang baru dapat berasal dari / pihak terkait yang berperan didalam pengembangan sistem informasi, yaitu" manajemen yang mewakili pihak perusahaan atau end%user, vendor sebagai pihak ketiga yang membantu dalam peran,angan, pengembangan serta implementasi sistem baru tersebut dan user sebagai pengguna umum sistem tersebut. 1. Mana;emen (end'!ser) &ari pihak manajemen sebagai end*user fenomena kegagalan kon2ersi sistem informasi dapat disebabkan karena" #. 4urangnya keterlibatan end%user dalam proses pengembangan sehingga, menyebabkan pernyataan kebutuhan dan spesifikasi sistem yang kabur, akibatnya ruang lingkup sistem baru yang ingin diterapkan menjadi tidak jelas dan pada akhirnya meningkatkan resiko kegagalan dalam proses kon2ersi. %. .al yang sama juga dapat disebabkan karena pernyataan kebutuhan dan spesifikasi sistem yang senantiasa berubah*ubah, sehingga mempersulit pihak de2eloper didalam menangkap keinginan konsumen. /. 4urangnya dukungan dari manajemen eksekutif di perusahaan tersebut. ehingga, sebagian besar jajaran direksi perusahaan tidak mau tahu mengenai penerapan sistem informasi baru di perusahaannya dan menyerahkan sepenuhnya pada ahli 6I. $adahal, implementasi sistem informasi di perusahaan tidak hanya berhubungan dengan teknologi saja, namun juga berkaitan erat dengan bisnis perusahaan, akibatnya sistem baru yang digulirkan berjalan dengan tersendat* sendat. 9. Buruknya peren,anaan yang disusun oleh pihak manajemen sehingga ketika kon2ersi dilakukan mun,ul berbagai hambatan. <. 4etidakinginan manajemen dalam merubah paradigma berpikir maupun bekerja, sehingga timbulnya ke,enderungan untuk mempertahankan status ;uo atau ,omfort Done mereka, akibatnya berbagai prasyarat utama untuk menjalankan atau mengimplementasikan sistem baru tersebut tidak ter,apai. >. .arapan yang tidak realistis dari manajemen perusahaan, sehingga timbulnya ekspektasi yang terlampau berlebihan dari pihak manajemen terhadap sistem baru yang ingin diterapkan tanpa perduli dengan isu*isu terkait dengan pendekatan atau strategi menerapkan sistem tersebut se,ara efektif. E. 4urangnya sosialisasi terhadap kon2ersi ke sistem baru kepada segenap karyawan perusahaan, sehingga banyak pihak yang menolak dibandingkan dengan yang mendukung terjadinya perubahan sistem. #. $sers

%.

/.

9. <. >.

umberdaya +anusia ( &+) di perusahaan tersebut tidak siap dalam menerima sistem baru karena harus dapat mengubah pola kebiasaan dan kebudayaan yang sebelumnya diterapkan di perusahaan. ehingga, seringkali &+ sulit untuk menyesuaikan diri. 4etidakinginan para user untuk merubah ,ara kerja dalam berakti2itas sehari*hari sehingga selalu menentang segala bentuk aplikasi sistem baru tersebut, yang pada dasarnya membutuhkan keinginan dan kemampuan untuk bekerja dengan ,ara yang lebih efektif dan efisien. .arapan yang berlebihan dan ,enderung keliru terhadap sistem yang baru yang biasanya para user menganggap bahwa teknologi informasi dan software dapat menyelesaikan segala masalah dan kesulitan yang ada. 4urangnya pelatihan bagi para user agar yang bersangkutan memiliki kompetensi dan keahlian yang memadai untuk menjalankan sistem baru tersebut. $erusahaan memiliki &+ dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang berbeda*beda dan sebagian besar kemampuannya berasal dari manajemen fungsional perusahaan.

(. )endors #. Inkompetensi teknologi atau kurangnya pengalaman dari vendor maupun sumber daya manusia dari penyedia jasa outsourcing sistem informasi. %. 4urangnya kemampuan memberikan pemahaman dan penjelasan yang memadai mengenai paradigma yang dipergunakan dalam sistem baru kepada mereka yang berkepentingan (user dan end*user), sehingga seringkali terjadi kekeliruan dalam ,ara memandang pergantian sistem. /. $emilihan aplikasi yang keliru atau tidak sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan yang membutuhkannya. 9. 6erjadinya kesalahan dalam usaha membantu manajemen dalam mendefinisikan kebutuhannya, sehingga ketika sistem baru yang akan diterapkan, tidak memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan oleh para pihak terkait (user dan end%user). <. 4urangnya pelatihan yang memadai dan efektif kepada segenap pihak terkait, sehingga mereka tidak dapat menggunakan dan memanfaatkannya se,ara baik. elain faktor diatas, tinggi rendahnya risiko keberhasilan proses pengalihan sistem informasi dari sistem lama ke sistem yang baru juga dipengaruhi oleh beberapa aspek lain seperti" 1. As4e7 Manusia emakin banyak unsur manusia yang terlibat dalam akti2itas pemasukan, pengorganisasian, pemeliharaan, dan pengawasan data, akan meningkatkan potensi terjadinya kesalahan yang berpengaruh pada kualitas data yang disimpan, yang berarti akan memperbesar risiko kesalahan yang terjadi dalam proses pengalihan tersebutF

2. As4e7 &e5i;a7an emakin tidak adanya kebijakan standar di perusahaan yang selama ini dipergunakan sebagai a,uan dalam proses pengelolaan data, semakin sulit menentukan strategi migrasi yang tepat, yang berarti mempertinggi resiko implementasi skenario pengalihanF dan lain sebagainya. 3. As4e7 Da#a emakin kompleks struktur, model, dan arsitektur data yang ingin dipindahkan, semakin sulit mekanisme pemetaan dan pemindahannya, yang berarti semakin tinggi resiko yang dihadapiF =. As4e7 A4li7asi emakin berbeda platform, sistem, atau standar sistem aplikasi baru dibandingkan dengan sistem aplikasi yang lama, semakin sulit proses migrasi dilakukan, yang berarti akan memperbesar resiko yang dihadapiF /. As4e7 Te7nologi emakin tersebar bentuk atau topologi perangkat keras dan jaringan yang merupakan lokasi penyimpanan data, semakin sulit akti2itas pemetaan data yang harus dilakukan, yang berarti akan mempertinggi risiko yang dihadapiF 8ntuk mengurangi resiko kegagalan yang terjadi saat pergantian sistem, terdapat 9 metode kon2ersi yang dapat dilakukan guna mempermudah pengenalan sistem baru ke dalam organisasi dan meningkatkan keberhasilan proses kon2ersi. 'm4a# 5en#u7 u#ama 6ari 7on<ersi sis#em menca7u4 7on<ersi langsung, 7on<ersi 4aralel, 7on<ersi 5er#aha4 (4hase6) 6an 7on<ersi 4ercon#ohan (4ilo#). *. &on<ersi -angsung (Direct Conversion+"l!nge Strategy) 4on2ersi ini dilakukan dengan ,ara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru. (ara ini merupakan yang paling berisiko, tetapi murah. 4on2ersi langsung adalah pengimplementasian sistem baru dan pemutusan jembatan sistem lama, sehingga apabila kon2ersi telah dilakukan, maka tak ada ,ara untuk balik ke sistem lama. $endekatan sesuai untuk kondisi*kondisi sebagai berikut" #. istem tersebut tidak mengganti sistem lain. %. istem yang lama sepenuhnya tidak bernilai. /. istem yang barn bersifat ke,il atau sederhana atau keduanya. 9. 3an,angan sistem baru sangat berbeda dari sistem lama, dan perbandingan antara sistem 7 sistem tersebut tidak berarti.

&eunggulan " 3elatif tidak mahal. &elemahan " +empunyai risiko kegagalan yang tinggi. Berikut merupakan ilustrasi kon2ersi langsung. #. &on<ersi Paralel ("arallel Conversion) $ada kon2ersi ini, sistem baru dan sistem lama sama*sama dijalankan. etelah melalui masa tertentu, jika sistem baru telah bisa diterima untuk menggantikan sistem lama, maka sistem lama segera dihentikan. (ara seperti ini merupakan pendekatan yang paling aman, tetapi merupakan ,ara yang paling mahal, karena pemakai harus menjalankan dua system sekaligus. 4on2ersi $aralel adalah suatu pendekatan dimana baik sistem lama dan baru beroperasi se,ara serentak untuk beberapa pGriode waktu. &alam mode kon2ersi paralel, output dari masing*masing system tersebut dibandingkan, dan perbedaannya direkonsiliasi. &ele5ihan " +emberikan derajat proteksi yang tinggi kepada organisasi dari kegagalan sistem baru. &elemahan " Besarnya biaya untuk duplikasian fasilitas dan biaya personel yang memelihara sistem rangkap tersebut, karena ketika proses kon2ersi suatu sistem baru melibatkan operasi paralel, maka orang*orang pengembangan sistem harus meren,anakan untuk melakukan peninjauan berkala dengan personel operasi dan pemakai. 3. &on<ersi "er#aha4 ("&ased Conversion) 4on2ersi bertahap dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru. 0ika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. 0ika tak terjadi masalah, modul*modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul*modul lama yang lain. &engan pendekatan seperti ini, akhirnya semua sistem lama akan tergantikan oleh sistem baru. (ara seperti ini lebih aman daripada kon2ersi langsung. &engan metode phased conversion, sistem baru diimplementasikan beberapa kali, dan se,ara perlahan menggantikan sistem lama. 4on2ersi bertahap dapat menghindarkan risiko yang ditimbulkan oleh kon2ersi langsung dan memberikan waktu yang banyak kepada pemakai untuk beradaptasi terhadap perubahan. 8ntuk menggunakan metode phased conversion, sistem harus disegmentasi.

&ele5ihan " 4e,epatan perubahan dalam organisasi tertentu bisa diminimasi, dan sumber*sumber pemrosesan data dapat diperoleh sedikit demi sedikit selama pGriode waktu yang luas. &elemahan " 4eperluan biaya yang harus diadakan untuk mengembangkan interfa,e temporer dengan sistem lama, daya terapnya terbatas, dan terjadi kemunduran semangat di organisasi, sebab orang*orang tidak pernah merasa menyelesaikan sistem. 9. Pilo# con<ersion $endekatan ini dilakukan dengan ,ara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang diperlakukan sebagai pelopor. 0ika kon2ersi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat*tempat yang lain. Ini merupakan pendekatan dengan biaya dan risiko yang rendah. &engan metode 4on2ersi $ilot, hanya sebagian dari organisasilah yang men,oba mengembangkan sistem baru. 4alau metode phase*in mensegmentasi sistem, sedangkan metode pilot mensegmentasi organisasi. $erlunya segmentasi organisasi.

3esiko lebih rendah dibandingkan metode kon2ersi langsung. Biaya lebih rendah dibandingkan metode parallel. (o,ok digunakan apabila adanya perubahan prosedur, .:5 dan :5.

Me#o6e $n#u7 Meng7on<ersi +ile Da#a .ang A6a 4eberhasilan kon2ersi sistem sangat tergantung pada seberapa jauh profesional sistem menyiapkan pen,iptaan dan pengkon2ersian file data yang diperlukan untuk sistem baru. &engan mengkor2ersi suatu file, maksudnya adalah bahwa file yang telah ada )e*isting+ harus dimodifikasi setidaknya dalam " #. Cormat file tersebut %. Isi file tersebut /. +edia penyimpanan dimana file ditempatkan &alam suatu kon2ersi sistem, kemungkinan beberapa file bisa mengalami ketiga aspek kon2ersi tersebut se,ara serentak. 6erdapat dua metode dasar yang bisa digunakan untuk menjalankan kon2ersi file " 1. &on<ersi +ile %ra6ual 4on2ersi file gradual (sedikit demi sedikit), umumnya digunakan dengan metode paralel dan phase*in. &alam beberapa ,ontoh, ia akan bekerja untuk metode pilot. 8mumnya kon2ersi file gradual tidak bisa diterapkan untuk kon2ersi sistem langsung.

Beberapa perusahaan mengkon2ersi file*file data mereka se,ara gradual (sedikit demi sedikit). 3e,ord*re,ord akan dikon2ersi hanya ketika mereka menunjukkan beberapa akti2itas transaksi. 3e,ord*re,ord lama yang tidak menunjukkan akti2itas tidak pernah dikon2ersi. Me#o6e ini 5e7er;a 6engan cara 5eri7u# : #. uatu transaksi diterima dan dimasukkan ke dalam sistem. %. $rogram men,ari file master baru (misalnya file in2entarisasi atau file a,,ount re,ei2able) untuk re,ord yang tepat yang akan di update oleh transaksi itu. 0ika re,ord tersebut telah siap dikon2ersi, berarti peng*update*an re,ord telah selesai. /. 0ika re,ord tersebut tidak ditemukan dalam file master baru, file master lama diakses untuk re,ord yang tepat, dan ditambahkan ke file master baru dan di update. 9. 0ika transaksi tersebut adalah re,ord baru, yakni re,ord yang tidak dijumpai pada file lama maupun file baru (misalnya, pelanggan baru), maka re,ord baru disiapkan dan ditambahkan ke file master baru. 2. &on<ersi +ile To#al 4on2ersi file total dapat digunakan bersama dengan semua metode kon2ersi file sistem di atas. 0ika file sistem baru dan file sistem lama berada pada media yang bisa diba,a komputer, maka bisa dituliskan program sederhana untuk mengkon2ersi file dari format lama ke format baru. 8mumnya pengkon2ersian dari satu sistem komputer ke sistem yang lain akan melibatkan tugas*tugas yang tidak bisa dikerjakan se,ara otomatis. 3an,angan file baru hampir selalu mempunyai field*field re,ord tambahan, struktur pengkodean baru, dan ,ara baru perelasian item* item data (misalnya, file*file relasional). eringkali, selama kon2ersi file, kita perlu mengkonstruksi prosedur kendali yang rin,i untuk memastikan integritas data yang bisa digunakan setelah kon2ersi itu. &engan menggunakan klasifikasi file berikut, perlu diperhatikan jenis prosedur kendali yang digunakan selama kon2ersi Meng7on<ersi +ile Da#a 4eberhasilan kon2ersi sistem sangat tergantung pada seberapa jauh profesional sistem menyiapkan pengkon2ersian file data yang diperlukan untuk sistem baru, file sendiri dapat diklasifikasikan menjadi #. Cile 6abel Cile ini dapat juga di,iptakan dan dikon2ersi seiama kon2ersi sistem. Cile tabel bisa juga di,iptakan untuk mendukung pengujian perangkat lunak. #. Cile Ba,kup 4egunaan file ba,kup adalah untuk memberikan keamanan bagi database apabila terjadi kesalahan pemrosesan atau kerusakan dalam pusat data. Oleh karenanya, ketika suatu file dikon2ersi atau di,iptakan, file ba,kup harus di,iptakan.

#. Cile +aster +erupakan file utama dalam database. Biasanya paling sedikit satu file master di,iptakan atau dikon2ersi dalam setiap kon2ersi sistem. #. Cile 6ransaksi Cile ini selalu di,iptakan dengan memproses suatu sub* system indi2idual di dalam sistem informasi. !kibatnya, ia harus di,ek se,ara seksama selama pengujian sistem informasi. #. Cile Indeks Cile ini berisi kun,i atau aiamat yang menghubungkan berbagai file master. Cile indeks baru hams di,iptakan kapan saja file master yang berhubungan dengannya mengalami kon2ersi. 6ahap akhir dalam siklus pengembangan system yaitu melibatkan pengintegrasian semua komponen ran,angan sistem HI termasuk $erangkat 'unak, pengkon2ersian sistem total ke operasi. ,encana Im4lemen#asi !dalah formulasi rin,i dan representasi grafik mengenai ,ara pen,apaian implementasi sistem yang akan dilaksanakan , ergantung pada -omple.sitas proye.+. Team Im4lemen#asi, #er6iri 6ari: #. %. /. 9. <. >. $rofesional sistem yang meran,ang sistem $ara manajer dan beberapa staff $erwakilan )endor $emakai $rimer $eng,ode 6eknisi

"agian Po7o7 Im4lemen#asi Di4erlu7an : #. %. /. 9. <. $ersiapan tempat $elatihan personil $ersiapan:pembuatan dokumentasi 4on2ersi file dan sistem $eninjauan $as,a Implementasi

Persia4an #em4a# .ang 4erlu 6i4ersia47an : #. 3uang (sesuai dengan platform teknologi yang akan digunakan 7 +i,ro, mini atau mainframe)

%. 'istrik, 6elpon, koneksi lainnya, 2entilasi, !(, 4eset anti debu, karpet, rak, penyangga barang, meja, penyimpan disk:pita, lemari kabinet, tempat personil, lokasi printer, dudukan printer dan furniture yang diran,ang se,ara ergonomis /. $engujian Burn in ,simulasi operasi pada vendor+ Pela#ihan Personil #. 6idak ada sistem yang bekerja se,ara memuaskan jika para pemakai dan orang lain yang berinteraksi dengan sistem tersebut tidak dilatih se,ara benar. %. $elatihan $ersonil tidak hanya meningkatkan keahlian:ketrampilan pemakai, namun juga memudahkan penerimaan mereka terhadap sistem baru .ang 4erlu 6i5eri 4ela#ihan : #. $ersonel teknis yang akan mengoperasikan dan memelihara sistem tersebut. %. Berbagai pekerja dan super2isor yang akan berinteraksi langsung dengan sistem untuk mengerjakan tugas dan membuat keputusan /. +anajer 8mum 9. $ihak luar yang berinteraksi dengan sistem $elatihan meningkatkan keper,ayaan diri, meminimisasi kerusakan, kesalahan pada tahap awal operasi " Ca7u4an 4ela#ihan : 6utorial, mengajarkan ,ara menjalankan sampai pelatihan untuk mengajarkan pokok* pokok sistem baru. Program Pela#ihan : #. $elatihan In house %. $elatihan yang disediakan oleh 2endor /. 0asa pelatihan luar Te7ni7 6an Ala# 5an#u 4ela#ihan : #. %. /. 9. <. >. 6ele,onferen,ing $erangkat lunak pelatihan interaktif $elatihan dengan instruktur $elatihan magang +anual prosedur Buku teks

Perang7a# luna7 4ela#ihan in#era7#if : #. (B6 ((omputer*Based 6raining)

%. !B6 (!udio*Based 6raining) /. )B6 ()ideo*Based 6raining) 9. )O& ()ideo*Opti,al &isk) Menyia47an Do7umen &okumentasi adalah materi tertulis:2ideo:audio yang menjabarkan ,ara beroperasinya sebuah sistem (termasuk pokok bahasan*pokok bahasan yang harus dikuasai oleh pemakai) Tu;uan Do7umen#asi : #. %. /. 9. <. >. $elatihan $enginstruksian $engkomunikasian $enetapan standart kinerja $emeliharaan sistem 3eferensi historis

Menyia47an Do7umen Empat !rea 8tama &okumentasi " #. %. /. 9. &okumentasi $emakai &okumentasi istem &okumentasi $erangkat 'unak &okumentasi Operasi

Meng7on<ersi Sis#em "aru $roses pengubahan dari sistem lama ke sistem baru. 4ompleksitas dalam peng,on2ersian tergantung pada beberapa faktor antara lain " 0enis $', &atabase, $erangkat .:5, 4endali, 0aringan, prosedur. Pengalihan Sis#em Informasi 6ari sis#em yang lama 7e sis#em yang 5aru 6a4a# 5era7i5a# fa#al, #er;a6i 7arena : #. Belum siapnya sumber daya untuk mengaplikasikan system yang baru. %. ystem baru sudah terpasang, namun terdapat kesalahan prosedur dalam pelaksanaanya, sehingga perubahan tidak dapat terjadi. ehingga keberadaan system baru justru mempersulit kinerja yang sudah ada. /. 'e2el kematangan perusahaan terhadap 6I masih rendah. 9. $eren,anaan dan aplikasi sistem Informasi tidak memiliki arah dan tahapan yang baik.

<. 6idak ada komunikasi yang baik diantara 2endor sebagai penyedia I6 dengan perusahaan sebagai pengguna, sehingga system baru yang terbentuk menjadi tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna. >. $erusahaan memandang perubahan teknologi merupakan hal yang harus dilakukan agar perusahaan tidak ketinggalan Daman. Jamun sebenarnya perusahaan tidak membutuhkan teknologi tersebut. Cenomena ini terjadi karena dengan adanya perubahan dari sistem lama ke sistem baru maka akan terjadi keadaan dimana karyawan menghadapi masa transisi yaitu keharusan menjalani adaptasi yang dapat berupa adaptasi teknikal (skill, kompetensi, proses kerja), kultural (perilaku, mind set, komitmen) dan politikal (mun,ulnya isu efisiensi karyawan:$.4, sponsorship:dukungan top management). &engan adanya ketiga hal ini maka terjadi saling tuding di dalam organisasi, dimana manajemen pun,ak menyalahkan bawahan yang bertanggung jawab, konsultan, 2endor bahkan terkadang peranti 6I itu sendiri. -ang7ah>lang7ah yang 6ila7u7an agar 7esalahan alih sis#em informasi 6a4a# 6ihin6ari" #. .arus men,iptakan sinergisme diantara subsistem*subsistem yang mendukung pengoperasian sistem sehingga akan terjadi kerjasama se,ara terintegrasi diantara subsistem*subsistem ini. !sumsi hanya akan ter,apai apabila para peran,ang sistem ini mengetahui masalah*masalah informasi apa yang ada di perusahaan dan yang harus segera di selesaikan. Biasanya para peran,ang sistem ini akan mulai pada tingkat perusahaan, selanjutnya turun ke tingkat*tingkat sistem. %. 'ihat kembali dan koreksi 2isi yang ingin di bangun, pelajari implementasi apa yang belum maksimal dan latih sumber daya manusia agar mampu mengoptimalkan peranti yang sudah dibeli. .al ini hanya akan mungkin untuk dilaksanakan apabila pimpinan perusahaan mengetahui tentang 6I:sedikit tentang 6I, sehingga dia paham apa yang ingin di,apai perusahaannya dengan mengaplikasikan 6I ini. /. $ara peran,ang istem Informasi harus menyadari bagaimana rasa takut di pihak pegawai maupun manajer dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan proyek pengembangan dan sistem operasional. +anajemen perusahaan, dibantu oleh spesialis informasi, dapat mengurangi ketakutan ini dan dampaknya yang merugikan dengan mengambil empat langkah berikut " 9. +enggunakan komputer sebagai suatu ,ara men,apai peningkatan pekerjaan (job enhan,ement) dengan memberikan pada komputer tugas yang berulang dan membosankan, serta memberikan pada pegawai tugas yang menantang kemampuan mereka. <. +enggunakan komunikasi awal untuk membuat pegawai terus menyadari maksud perusahaan. $engumuman oleh pihak manajemen pun,ak pada awal tahap analisis dan penerapan dari siklus hidup sistem merupakan ,ontoh strategi ini. >. +embangun hubungan keper,ayaan antara pegawai, spesialisasi informasi dan manajemen. .ubungan tersebut ter,apai dengan sikap jujur mengenai dampak* dampak dari sistem komputer dan dengan berpegang pada janji. 4omunikasi

formal dan penyertaan pemakai pada tim proyek mengarah pada ter,apainya keper,ayaan. E. +enyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan perusahaan. $ertama, identifikasi kebutuhan pegawai, kemudian memoti2asi pegawai dengan menunjukkan pada mereka bahwa bekerja menuju tujuan perusahaan juga membantu mereka memenuhi kebutuhan mereka. Per#anyaan *o. 3 A4a urgensi main#ainai5ili#y 6ari sua#u sof#8are9 elas7an: a8a5an: +enurut +,(all, #@@E kriteria yang mempengaruhi kualitas software terbagi menjadi tiga aspek penting yaitu " #. ifat*sifat operasional dari software ((roduct /perations)F %. 4emampuan software dalam menjalani perubahan ((roduct &evision) /. &aya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru ((roduct ransition). $nsur maintainability dalam pengembangan software termasuk dalam (roduct /perations, maintability adalah kemampuan software dalam menjalani perubahan. etelah sebuah software berhasil dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji ,oba maupun e2aluasi. ebuah software yang diran,ang dan dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah dapat dire2isi jika diperlukan. eberapa jauh software tersebut dapat diperbaiki merupakan faktor lain yang harus diperhatikan. Salah sa#u fa7#or yang 5er7ai#an 6engan 7emam4uan sof#8are un#u7 men;alani 4eru5ahan a6alah Maintainability. 0aintainability adalah usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan (error) dalam software. 0aintanability juga disebut sebagai pemeliharaan sistem (system maintenance). System maintenance atau pemeliharaan sistem dapat didefinisikan sebagai proses monitoring, e2aluasi dan modifikasi dari sistem yang tengah beroperasi agar dihasilkan performa yang dikehendaki. +enurut I O (international organi1ation for standari1ation) @#%>, software berkualitas memiliki beberapa karakteristik seperti ter,antum pada tabel berikut" 6abel #. 4arakteristik software berkualitas menurut I O @#%> &ara7#eris#i7 ,!nctionality : Su5 7ara7#eris#i7 Suitability, accuracy,

oftware untuk menjalankan fungsinya sebagimana kebutuhan sistemnya. Reliability :

interoperability, security

0aturity, $ault tolerance, 4emampuan software untuk dapat tetap tampil sesuai &ecoverability dengan fungsi ketika digunakan. $sability : 'nderstanbility, 2earnability, /perability, !ttractiveness 4emampuan software untuk menampilkan performans relatif terhadap penggunaan sumberdaya. -fficiency : ime behaviour, &esource 'tili1ation 4emampuan software untuk menampilkan performans relatif terhadap penggunaan sumberdaya. Maintainability : !naly1ability, Changeability, 4emampuan software untuk dimodifikasi (korreksi, Stability, estability adaptasi, perbaikan) "ortability : 4emampuan software untuk ditransfer dari satu lingkungan ke lingkungan lain. !daptability, Installability

eperti yang terlihat pada tabel diatas, karakteristik +aintanability terdiri dari sub*sub karakteristik lain seperti"

!naly1ability,

!nalysability merupakan kemudahan untuk menentukan penyebab kesalahan.

Changeability,

Changebility merupakan kualitas lain dari $le*ibility yang berarti kemudahan dilakukannya perubahan atau modifikasi terhadap software

Stability dan estability.

6idak berarti perangkat lunak itu tidak pernah berubah. .al ini berarti juga terdapat resiko yang ke,il pada modifikasi perangkat lunak yang memiliki dampak tidak diduga. "er6asar7an uraian 6ia#as ma7a, #er6a4a# #iga alasan 4en#ingnya 4emeliharaan sis#em a#au system maintenance: #. +emperbaiki 4esalahan (Correcting Errors)

0aintenance dilakukan untuk mengatasi kegagalan dan permasalahan yang mun,ul saat sistem dioperasikan. ebagai ,ontoh, maintenace dapat digunakan untuk mengungkapkan kesalahan pemrograman (bugs) atau kelemahan selama proses pengembangan yang tidak terdeteksi dalam pengujian sistem, sehingga kesalahan tersebut dapat diperbaiki. #. +enjamin dan +eningkatkan 4inerja istem ($eedbac. 0echanism+ 4ajian pas,a implementasi sistem merupakan salah satu akti2itas maintenance yang meliputi tinjauan sistem se,ara periodik. 6injauan periodik atau audit sistem dilakukan untuk menjamin sistem berjalan dengan baik, dengan ,ara memonitor sistem se,ara terus* menerus terhadap potensi masalah atau perlunya perubahan terhadap sistem. ebagai ,ontoh, saat user menemukan errors pada saat sistem digunakan, maka user dapat memberi umpan balik atau feedbac. kepada spesialis informasi guna meningkatkan kinerja sistem. .al ini yang menjadikan system maintenance perlu dilakukan se,ara berkala, karena system maintenance akan senantiasa memastikan sistem baru yang di implementasikan berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan penggunaanya melalui mekanisme umpan balik. #. +enjaga 4emutakhiran istem (System 'pdate) elain sebagai proses perbaikan kesalahan dan kajian pas,a implementasi, system maintenance juga meliputi proses modifikasi terhadap sistem yang telah dibangun karena adanya perubahan dalam organisasi atau lingkungan bisnis. ehingga, system maintenance menjaga kemutakhiran sistem (system update) melalui modifikasi* modifikasi sistem yang dilakukan. e,ara singkat, system maintenance menjadi urgen karena pada system maintenance terjadi usaha perbaikan se,ara berkelanjutan untuk mempertemukan kebutuhan oranisasi terhadap sistem dengan kinerja sistem yang telah dibangun. Per#anyaan *o. = A4a yang sau6ara 7e#ahui #en#ang ',P (enterprice reso!rce planning) 6an 5agaimana im4lemen#asi sis#em informasi yang 5er5asis7an ',P. elas7an: a8a5an: Definisi ',P Enterprice resource planning (E3$) adalah sebuah terminologi yang diberikan kepada sistem informasi terintegrasi lintas fungsional yang mendukung transaksi atau operasi sehari*hari dalam pengelolaan sumber daya perusahaan seperti sumber dana, manusia, mesin, suku ,adang, waktu, material dan kapasitas. Berikut merupakan ilustrasi konsep dan sistem E3$.

Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa sistem E3$ mengintegrasikan informasi dan proses*proses yang berbasis informasi pada sebuah bagian atau antar bagian dalam suatu organisasi atau perusahaan. istem E3$ terdiri atas beberapa sub sistem (modul) yaitu sistem finansial, sistem distribusi, sistem manufaktur, sistem in2entori, dan sistem human resour,e. +asing*masing sub sistem terhubung dengan sebuah database terpusat yang menyimpan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh masing*masing sub sistem. ub sistem mewakili sebuah bagian fungsionalitas dari sebuah organisasi perusahaan. istem E3$ memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut" #. %. /. 9. <. istem E3$ merupakan paket software yang didesain pada lingkungan ,lient* ser2er baik tradisional (berbasis desktop) maupun berbasis web. istem E3$ mengintegrasikan mayoritas bisnis proses yang ada. istem E3$ memproses seluruh transaksi organisasi perusahaan. istem E3$ menggunakan database skala enterprise untuk penyimpanan data. istem E3$ mengijinkan pengguna mengakses data se,ara real time.Im4lemen#asi ',P 6alam 6unia 5isnis

#. 1. est "ractice 6an !siness "rocess Reengineering &alam praktiknya penerapan sistem E3$ diran,ang berdasarkan proses bisnis yang dianggap best practie, yaitu proses bisnis umum yang paling layak ditiru. +isalnya, bagaimana proses umum yang sebenarnya berlaku untuk pembelian (purchasing), penyusunan stok di gudang dan sebagainya. 8ntuk mendapatkan manfaat yang sebesar*besarnya dari istem E3$, maka industri yang akan mengimplementasikan E3$ harus mengikuti best practice process (proses umum terbaik) yang berlaku. !kan tetapi, permasalahan mulai timbul bagi industri di Indonesia. ebagai ,ontoh, adalah permasalahan bagaimana merubah proses bisnis perusahaan sehingga sesuai dengan proses kerja yang dihendaki oleh istem E3$, atau merubah istem E3$ agar sesuai dengan proses kerja perusahaan hal ini terutama dilakukan untuk modul sumber daya manusia ( &+), karena banyak perusahaan di Indonesia memiliki peraturan dan kebijakan yang berbeda dibandingkan dengan proses bisnis pada modul &+ yang terdapat pada sistem E3$ pada umumnya, ,ontohnya !$. $roses penyesuaian ini, dikenal juga sebagai proses Implementasi. 0ika dalam kegiatan implementasi diperlukan perubahan proses bisnis yang ,ukup mendasar, maka perusahaan harus melakukan Business (rocess &eengineering (B$3) yang dapat memakan waktu berbulan bulan. Ironisnya, tidak sedikit perusahaan di Indonesia yang melakukan Business (rocess &eengineering (B$3) tidak hanya pada modul &+ pada paket E3$ saja, namun perusahaan tersebut justru melakukan penyesuaian pada modul lain diluar modul &+, seperti purchasing, hal ini merupakan penerapan E3$ di Indonesia yang sangat disayangkan. ebab, dengan melakukan Business (rocess &eengineering pada modul lain selain modul &+, sama saja dengan membeli paket E3$ kosong, karena salah satu faktor yang menentukan keberhasilan implementasi sistem E3$ di perusahaan adalah

karena proses bisnis yang telah terintegrasi didalam paket E3$ merupakan proses bisnis best practice yang telah teruji reabilitasnya. 2. Mo6ul>Mo6ul yang Ter6a4a# Pa6a Sis#em ',P a. ,inancial 3+ $I 4 $inancial !ccounting &itujukan untuk menyediakan pengukuran berkelanjutan terhadap keuntungan perusahaan. +odul CI juga mengukur kinerja keuangan perusahaan, berdasarkan pada data transaksi intenal maupun eksternal. +odul CI menyediakan dokumen keuangan yang mampu mela,ak (mengaudit) setiap angka yang terdapat dalam suatu laporan keuangan hingga ke data transaksi awalnya. 5+ C/%Controlling Cungsi dari modul (O adalah untuk mendukung empat kegiatan operasional, seperti" a+ $engendalian capital investment b) $engendalian akti2itas keuangan perusahaan, memonitor dan meren,anakan pembayaran ,) $engendalian pendanaan terhadap pembelian, pengadaan dan penggunaan dana di setiap area d) $engendalian biaya dan profit berdasarkan semua akti2itas perusahaan 6+ I0 4 Investment 0anagement Cungsi dari modul I+ ini saling melengkapi dengan fungsi yang dijalankan oleh modul 63, namun modul I+ lebih spesifik ditujukan untuk menganalisis kebijakan in2estasi jangka panjang dan fi*ed assets dari perusahaan dan membantu manajemen dalam membuat keputusan. 7+ EC 7 Enterprise Controlling 6ujuan dari modul E( adalah untuk memberikan akses bagi Enterprise Controller mengenai hal*hal berikut" a) 4ondisi keuangan perusahaan b) .asil dari peren,anaan dan pengendalian perusahaan

,) In2estasi d) +aintenan,e dari aset perusahaan e) !kuisisi dan pengembangan &+ perusahaan f) 4ondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, seperti ukuran pasar, mar.et share, competitor performance g) Caktor*faktor struktural dari proses bisnis, seperti struktur produksi, struktur biaya, nera,a dan laporan rugi laba 8+ & 4 reasury +odul 63 berfungsi untuk mengintegrasikan antara cash management dan cash forecasting dengan akti2itas logistik dan transaksi keuangan. b. Distrib!tion 6an Man!fact!ring 3+ 2E 4 2ogistics E*ecution +odul 'E juga merupakan modul yang terintegrasi dengan modul yang lainnya, yaitu modul $$, E(, &, ++, $+ dan K+. $ada intinya, modul ini fokus pada pengaturan logistik dari masa pur,hasing hingga distribusi. &ari purchase requisition, good receipt hingga delivery. 5+ S" 4 Sales "istribution &esain dari modul & ditekankan kepada penggunaan strategi penjualan yang sensitif terhadap perubahan yang terjadi di pasar. $rioritas utama dari penggunaan modul ini adalah untuk membuat struktur data yang mampu merekam, menganalisis, dan mengontrol akti2itas untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan menghasilkan profit yang layak dalam periode akuntansi yang akan datang. 6+ 00 4 0aterials 0anagement Cungsi utama dari modul ++ adalah untuk membantu manajemen dalam akti2itas sehari*hari dalam tipe bisnis apapun yang memerlukan konsumsi material, termasuk energi dan ser2is. 7+ $$ 7 (roduction (lanning +odul $$ ini berfungsi dalam meren,anakan dan mengendalikan jalannya material sampai kepada proses pengiriman produk. 8+ (0 4 (lant 0aintenance

+odul $+ berfungsi untuk mendukung dan mengontrol pemeliharaan peralatan dan bangunan se,ara efektif, mengatur data perawatan, dan mengintegrasikan data komponen peralatan dengan akti2itas operasional yang sedang berjalan. 9+ :0 4 :uality 0anagement +odul K+ terintegrasi dengan modul $$*$I (roduction. alah satu fungsi dari modul K+ adalah untuk menyediakan master data yang dibutuhkan berdasarkan rekomendasi dari I O*@??? series. ;+ (S 4 (roject System +odul $ dikonsentrasikan untuk mendukung kegiatan*kegiatan berikut ini" a) $eren,anaan terhadap waktu dan nilai b) $eren,anaan detail dengan menggunakan peren,anaan cost element atau unit cost dan menetapkan waktu kritis, pendeskripsian akti2itas dan penjadwalan ,) 4oordinasi dari sumber daya melalui otomasi permintaan material, manajemen dan kapasitas material, serta sumber daya manusia d) +onitoring terhadap material, kapasitas dan dana selama proyek berjalan e) $enutupan proyek dengan analisis hasil dan perbaikan #. c. .!man Reso!rces Berfungsi untuk" #) +emudahkan melaksanakan manajemen yang efektif dan tepat waktu terhadap gaji, benefit dan biaya yang berkaitan dengan &+ perusahaan %) +elindungi data personalia dari pihak luar /) +embangun sistem rekruitmen dan pembangunan &+ yang efisien melalui manajemen karir &imana, e,ara umum biaya implementasi ber2ariasi, sebagai berikut" #. %. /. kala +E ( mall*+edium) berkisar dari 8 L /?.??? 7 8 L E??.??? kala +edium berkisar dari 8 L E??.??? 7 8 L / juta kala besar lebih dari 8 L / juta

&egagalan Im4lemen#asi

4egagalan penerapan E3$ dapat disebabkan karena" #. 6erlalu meremehkan kompleksitas peren,anaan, pengembangan dan pelatihan sistem E3$. %. 4egagalan untuk melibatkan sumber daya manusia terkait didalam peren,anaan dan pengembangan. /. 6erlalu tergesa*gesa menerapkan E3$ 9. 4urangnya pelatihan <. 4egagalan melakukan kon2ersi dan pengujian data >. 6erlalu mengandalkan 2ender E3$ atau perusahaan konsultan Daf#ar Pus#a7a #. Obrien, 0.!. %??9. 0anagement Information System"0anaging Information echnology in the Business Enterprise. >th ed. +,Braw .ill. Jew Mork. !merika. %. +,'eod, 3aymond, 0anagement Information System, Eth ed., $renti,e .all, Jew 0ersey, #@@N. /. 6. 0odul Enterprise &esource (lanning ,E&(+, http"::www.erpwea2er.,om:inde1.phpA optionH,omO,ontent-taskH2iew-idH#@-ItemidH%E di akses #? juli %?#? #. Enterprise &esource (lanning, http"::poetramaloe.web.id:%??@:?/:enterprise* resour,e*planning*erp*bag*#*definisi: di akses #? 0uli %?#? %. www.,omputerworld.,om diakses #? juli %?#? /. 3e2iew +etodologi $engembangan $erangkat 'unak, www.asep% hs.web.ugm.ac.id<!rti.el<R"L<R"L.pdf diakses #? juli %?#?

Take Home Exam UJIAN AKHIR TRIWULAN


$osted on 0uli #<, %?#? by prima A?A"A* $ IA* A&(I, T,I?$-A* SIST'M I*+),MASI MA*A 'M'* @ TA&' ()M' 'AAM $;ian 1. A4a yang mem5e6a7an 4engem5angan sof#8are 6engan 4engem5angan sis#em informasi9 elas7an: $engembangan software (rekayasa perangkat lunak) merupakan bagian dari rekayasa sistem informasi. &alam rekayasa sistem informasi, diawali dengan pengembangan sistem informasi ($ I) kemudian dilanjutkan dengan analisa, peran,angan dan implementasi sistem informasi. ementara rekayasa perangkat lunak dimulai dari analisa kemudian peran,angan dan diakhiri implementasi. 0adi rekayasa perangkat lunak merupakan bagian dari rekayasa sistem informasi. a. $engembangan oftware ebuah metodologi pengembangan perangkat lunak (software) menga,u pada kerangka yang digunakan untuk struktur, meren,anakan, dan mengontrol proses pengembangan sistem informasi. Berbagai kerangka tersebut telah berkembang selama bertahun*tahun, masing*masing dengan kekuatan sendiri diakui dan kelemahan. atu sistem metodologi pengembangan yang belum tentu ,o,ok untuk digunakan oleh seluruh proyek. etiap metodologi yang tersedia sangat ,o,ok untuk jenis proyek tertentu, berdasarkan berbagai teknis, proyek organisasi, dan pertimbangan tim. $endekatan pembangunan software yang dapat digunakan" * $rototyping (rototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. $engembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari software, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan Pperan,angan kilatQ. $eran,angan kilat berfokus pada penyajian dari aspek 7 aspek software tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau pemakai (,ontohnya pendekatan input dan format output). $eran,angan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototipe. $rototipe tersebut die2aluasi oleh pelanggan:pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan software. * piral +odel spiral (spiral model) adalah model proses software yang e2olusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan ,ara kontrol dan aspek sistematis. +odel ini

berpotensi untuk pengembangan 2ersi pertambahan software se,ara ,epat. &i dalam model spiral, software dikembangkan di dalam suatu deretan pertambahan +odel spiral dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja, disebut juga wilayah tugas, di antara tiga sampai enam wilayah tugas, yaitu " #. 4omunikasi $elanggan 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif di antara pengembangan dan pelanggan. #. $eren,anaan 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber 7 sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan. #. !nalisis 3isiko 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk menaksir risiko 7 risiko, baik manajemen maupun teknis. #. $erekayasaan 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut. #. 4onstruksi dan pelun,uran 6ugas 7 trugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang (instal) dan memberikan pelayanan kepada pemakai (,ontohnya pelatihan dan dokumentasi). #. E2aluasi pelanggan 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan balik dari pelanggan dengan didasarkan pada e2aluasi representasi software, yang dibuat selama masa perekayasaan, dan diimplementasikan selama masa pemasangan. * 5ater falls +odel air terjun adalah proses pembangunan berurutan, dimana pembangunan dilihat sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melalui tahap analisis kebutuhan, desain, penerapan, pengujian (2alidasi), integrasi, dan pemeliharaan. $rinsip dasar model air terjun adalah"

$royek dibagi menjadi fase yang berurutan, dengan beberapa tumpang tindih dan splashba,k diterima antara fase. $enekanan adalah pada peren,anaan, jadwal waktu, tanggal target, anggaran dan pelaksanaan seluruh sistem pada satu waktu. 4ontrol ketat dijaga selama umur proyek melalui penggunaan dokumentasi tertulis yang luas, serta melalui re2iew dan persetujuan formal : signoff oleh pengguna dan manajemen teknologi informasi yang terjadi pada akhir fase yang paling sebelum memulai tahap berikutnya.

b. $engembangan istem Informasi" $engembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan sistem (System "evelopment). $engembangan sistem didefinisikan sebagai akti2itas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul +etodologi pengembangan istem dipromosikan sebagai sarana untuk meningkatkan pengelolaan dan pengendalian proses pengembangan perangkat lunak, penataan dan menyederhanakan proses, dan standarisasi proses pengembangan dan produk dengan menentukan kegiatan yang harus dilakukan dan teknik yang digunakan. 2. A4a yang sau6ara 7e#ahui #en#ang ',P (-nterprise reso!rce planning) 6an 5agaimana im4lemen#asi sis#em informasi yang 5er5asis7an ',P9 elas7an: E3$ merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu system komputer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, .3&, produksi atau keuangan. asaran utama E3$ adalah mengintegrasikan semua departemen dan fungsi di sebuah perusahaan ke dalam satu sistem ,omputer tunggal yang dapat melayani kebutuhan perusahaan keseluruhan. ebagai ,ontoh, entri order yang ditingkatkan mengiDinkan adanya akses segera kepada in2entori, data produk, sejarah kredit pelanggan, dan informasi order terdahulu. .al ini meningkatkan produkti2itas dan kepuasan pelanggan. Implementasi sistem E3$ tergantung pada ukuran bisnis, ruang lingkup dari perubahan dan peran serta pelanggan. +igrasi data adalah salah satu aktifitas terpenting dalam menentukan kesuksesan dari implementasi E3$. 'angkah strategi migrasi data yang dapat menentukan kesuksesan implementasi E3$ "

+engidentifikasi data yang akan di migrasi +enentukan waktu dari migrasi data +embuat template data +enentukan alat untuk migrasi data +emutuskan persiapan yang berkaitan dengan migrasi +enentukan pengarsipan data

Dalam im4lemen#asi ',P 6i5u#uh7an orang>orang yang 5isa men#er;emah7an 5ahasa2 5isnis men;a6i 5ahasa2 #e7ni7al. &arena umumnya yang #erli5a# a6alah orang in#ernal 4erusahaan yang 5elum 4ernah mela7u7an hal yang sama

se5elumnya, ma7a 6i4erlu7an 7onsul#an. Dengan a6anya 7onsul#an 4lus 4ro;ec# manager yang 5e7er;a sama 6engan orang in#ernal 4erusahaan, ma7a SC)P' yang su6ah 6ise#u;ui 5ersama 6a4a# 6ila7sana7an 6engan mengguna7an me#o6ologi yang #e4a# sehingga #u;uan 4roye7 6a4a# #erca4ai.. &onsul#an sering a6alah orang yang ;uga menge#ahui #e7ni7al sam4ai 6e#il. Disi#u 4un a6a 4em5agian #ugasnya, a6a 7onsul#an yang fo7us 4a6a func#ional, a6a yang fo7us 4a6a #e7ni7al. Pa6a 4roye7 ini, sof#8are hanyalah salah sa#u 7om4onen 6i 6alam 4roye7. (al lainnya yang ;us#ru 4aling 4en#ing a6alah manusianya: user, mana;ernya sam4ai #o4 mana;emennya. Ti6a7 heran 7alau semua le<el 4erlu #erli5a# 6i 6alamnya. &omuni7asi an#ara semua le<el harus #er;alin 6engan 5enar 6an 5ai7. Termasu7 4rose6ur es7alasinya, ;i7a a6a issue 6an masalah.

3. Sering7ali #er;a6i sua#u 7esalahan 5esar yang 5era7i5a# fa#al 4a6a organisasi, 7e#i7a mere7a mela7u7an 4engalihan 6ari sua#u sis#em lama 7e sis#em yang 5aru. elas7an menga4a fenomena ini #er;a6i: elas7an 4ula 5er5agai cara 6alam 4eng7o<ersian sis#em, 6engan 5er5agai asumsinya agar 7esalahan #erse5u# #i6a7 #er;a6i. elas7an : 4on2ersi sistem merupakan tahapan yang digunakan untuk mengoperasikan sistem baru dalam rangka menggantikan sistem yang lama atau proses pengubahan dari sistem lama ke sistem baru. $ermasalahan yang terjadi ketika melakukan pengalihan suatu sistem biasanya disebabkan oleh faktor*faktor sebagai berikut. #. %. /. 9. <. a) b) ,) d) istem yang dikembangkan tidak atau kurang sesuai dengan keinginan user, karena proses in2estigasi ,analisa design sistem yang dikembangkan kurang tajam. !danya perilaku yang ,enderung menolak atau sulit menerima setiap perubahan dalam organisasi perusahaan, khususnya yang sistem informasi baru yang memerlukan peningkatan pengetahun dan keterampilan. !danya kekhawatiran dari karyawan perusahaan apabila sistem informasi baru (komputerisasi) diimplementasikan akan terjadi Rlay*off karyawan perusahaan. (pengurangan pegawai).. 6idak dibarengi dengan Rbusiness re*engineering pro,ess, sehingga sistem komputerisasi kurang memberikan dampak effisiensi dan efekti2itas yang maksimal bagi perusahaan. $eren,anaan akti2itas implementasi tidak dipersiapkan se,ara ,omprehensi2e dan integrated yang meliputi akti2itas " .ardware, software and ser2i,es a,;uisition oftware de2elopment or modifi,ation End user training ystem do,umentation

e) (on2ersion methode " pilot proje,t, paralllel ,ut*o2er, phase*in ,ut o2er, dire,t ,ut o2er (plunge).

(ara melakukan kon2ersi sistem lama ke sistem baru baik agar kesalahan tidak terjadi, yaitu sebagai berikut " #. istem yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan user. %. 8ser training diberikan se,ara lengkap, terpadu, mudah difahami oleh end user dan harus menarik /. 4omputerisasi perlu dibarengi dengan Rbussiens re*engineering pro,essF, agar terjadi effisisiensi dan effekti2itas operasi dalam perusahaan. 9. (on2ersion methode harus ditetapkan sedemikan rupa sehingga tidak menyulitkan bagi user di lapangan. ebagai ,ontoh hindari proses palallel*run yang terlalu lama, karena akan menyulitkan user, dan kalau dimungkinkan menerapkan se,ara langsung Rphase*in methode atau tanpa melalui proses paralalel atau Rplunge methode , dengan ,atatan sistem test dan user a,,eptan,e test dilakukan se,ara ketat. &idalam suatu sistem (khususnya sistem informasi) hal*hal yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan kon2ersi sistem adalah sbb "

Infrastru.tur SI : Berupa satu set sistem hardware dan software. "ata : +erupakan kumpulan data*data yang ada baik berupa data histori (ba,kup data) maupun data yang sedang digunakan. Biasanya data*data diorganisasikan menjadi data yang bersifat master , data yang bersifat transaksional dan data*data pendukung (seperti table*table nama bulan, nama perusahaan, dll). (eople : Orang*orang yang terlibat didalam sistem tersebut, seperti pengguna, operator, sistem administrator, dll. (rosedur : +erupakan tata ,ara kerja untuk mengatur orang*orang yang terlibat di sistem dalam menggunakan seluruh sumber daya sistem, sehingga dapat di,apai tujuan yang dikehendaki. $eatures : +erupakan fasilitas*fasiltas yang diberikan oleh sistem kepada user, dapat berupa fasilitas dari operating system (ba,kup fa,ility, monitoring system statisti,, dll) atau dari aplikasi (seperti didalam aplikasi perbankan fasilitas dapat menghitung pendapatan bunga, dapat melaksanakan pembatalan transaksi, dll).

Empat bentuk utama dari kon2ersi sistem antara lain adalah " #. 4on2ersi langsung 4on2ersi ini dilakukan dengan ,ara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru. (ara ini merupakan yang paling berisiko, tetapi murah. 4on2ersi langsung adalah pengimplementasian sistem baru dan pemutusan jembatan sistem lama, yang kadang*kadang disebut pendekatan cold tur.ey. !pabila kon2ersi telah dilakukan, maka tak ada ,ara untuk balik ke sistem lama. !pabila kon2ersi langsung akan digunakan, akti2itas*akti2itas pengujian dan pelatihan yang dibahas sebelumnya akan mengambil peran yang sangat penting #. 4on2ersi paralel

$ada kon2ersi ini, sistem baru dan sistem lama sama*sama dijalankan. etelah melalui masa tertentu, jika sistem baru telah bisa diterima untuk menggantikan sistem lama, maka sistem lama segera dihentikan. (ara seperti ini merupakan pendekatan yang paling aman, tetapi merupakan ,ara yang paling mahal, karena pemakai harus menjalankan dua sistem sekaligus. 4on2ersi $aralel adalah suatu pendekatan dimana baik sistem lama dan baru beroperasi se,ara serentak untuk beberapa periode waktu. Ia kebalikan dari kon2ersi langsung. &alam mode kon2ersi paralel, output dari masing*masing sistem tersebut dibandingkan, dan perbedaannya direkonsiliasi. 4etika proses kon2ersi suatu sistem baru melibatkan operasi paralel, maka orang*orang pengembangan sistem harus meren,anakan untuk melakukan peninjauan berkala dengan personel operasi dan pemakai untuk mengetahui kinerja sistem tersebut. +ereka harus menentukan tanggal atau waktu penerimaan dalam tempo yang wajar dan memutus sistem lama. #. 4on2ersi bertahap 4on2ersi dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru. 0ika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. 0ika tak terjadi masalah, modul*modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul*modul lama yang lain. &engan pendekatan seperti ini, akhirnya semua sistem lama akan tergantikan oleh sistem baru. (ara seperti ini lebih aman daripada kon2ersi langsung. &engan metode 4on2ersi $hase*in, sistem baru diimplementasikan beberapa kali, yang se,ara sedikit demi sedikit mengganti yang lama. Ia menghindarkan dari risiko yang ditimbulkan oleh kon2ersi langsung dan memberikan waktu yang banyak kepada pemakai untuk mengasimilasi perubahan. 8ntuk menggunakan metode phase*in, sistem harus disegmentasi. #. 4on2ersi pilot $endekatan ini dilakukan dengan ,ara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang diperlakukan sebagai pelopor. 0ika kon2ersi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat*tempat yang lain. Ini merupakan pendekatan dengan biaya dan risiko yang rendah. &engan metode 4on2ersi $ilot, hanya sebagian dari organisasilah yang men,oba mengembangkan sistem baru. 4alau metode phase*in mensegmentasi sistem, sedangkan metode pilot mensegmentasi organisasi. =. elas7an urgensi 6ari as4e7 main#ainai5ili#y 6alam 4engem5angan sof#8are un#u7 menun;ang sis#em inofrmasi9

!spek maintainability:pemeliharaan meliputi kegiatan pemoitoran, e2aluasi, dan modifikasi sistem untuk membuat perbaikan yang diperlukan. 6ahap ini merupakan peninjauan pas,a implementasi agar sistem yang dikembangkan sesuai dengan spesifikasi sistem yang ingin dibangun. 4esalahan dalam pengembangan atau penggunaan sistem dapt dikoreksi dalam tahap ini. $emeliharaan ini juga meliputi perbaikan jika ada perubahan lingkungan eksternal. &ibawah ini terdapat beberapa faktor yang berhubungan dengan lingkungan pengembangan software, diantaranya "

4etersediaan staff software yang berpotensi:pilihan truktur system yang mudah dipahami 4emudahan penanganan system +enggunakan bahasa pemograman standar +enggunakan system operasi standar truktur dokumentasi yang terstandarisasi 4etersediaan kasus uji 6ersedianya fasilitas debugging 4etersediaan ,omputer yang tepat untuk melakukan pemeliharaan

ebagai tambahan terhadap fa,tor*faktor diatas, harus ditambahkan ketersediaan orang atau kelompok yang mengembangkan proyek . Caktor*faktor diatas merefleksikan karakteristik dari sumber daya hardware dan software yang digunakan selama pengembangan. Caktor*faktor lainnya mengindikasikan kebutuhan akan standarisasi metode, sumberdaya dan pendekatan. Caktor yang paling penting yang mempengaruhi maintainability adalah ren,ana untuk maintainability. 0ika software dilihat sebagai elemen sistem yang akan diubah sewaktu*waktu, maka software yang berkemampuan untuk dipelihara akan dibuat.

PENERAPAN OUTSOURCING SISTEM INFORMASI (IT OUTSOURCING) DALAM SUATU PERUSAHAAN


$osted on 0uli #<, %?#? by prima P'*DA($-$A* Outsour,ing merupakan bentuk dari pengambilan ketenagakerjaan yang ada saat ini. 6ujuan dari suatu perusahaan menggambil bentuk dari pengambilan resour,e ini adalah agar perusahaan tersebut dapat lebih fokus dalam pen,apaian bisnis intinya atau core businessnya. .ampir semua perusahaan menengah ke atas melakukan atau sedang mempertimbangkan melakukan RI6 Outsour,ing. I /utsourcing atau melimpahkan urusan 6I kepada perusahaan spesialis 6I (2endor) ini ,enderung meningkat. perusahaan ingin lebih banyak berhemat dengan melakukan outsou,ing untuk pengembangan software dan memanage sistem informasi yang ada dalam perusahaan. P'M"A(ASA* +enurut Beaumont dan ohal, mengatakan bahwa outsour,ing merupakan trend yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan*permasalahan yang terjadi. Outsour,ing merupakan perpindahan rutinitas usaha ke sumber daya yang ada di luar. &engan kata lain, outsour,ing adlah upaya untuk mendapatkan barang atas jasa dari supplier luar atau yang beroperasi di luar negeri dalam rangka memotong biaya. ada / komponen dari outsour,ing " #). I6, yang merupakan perkembangan dari teknologi informasi, %). 4omunikasi, yang merupakan bagaimana bentuk dari kinerja suatu perusahaan berdasarkan lan,ar tidaknya komunikasi yang terjalin, /). truktur organisasi perusahaan. ehingga se,ara umum pengertian dari outsour,ing adalah suatu pengalihan akti2itas perusahaan baik barang atau jasa ke perusahaan lain yang memiliki / komponen tersebut. .ubungan dalam dunia Information echnology, I6 outsour,ing adalah kontrak tambahan dari sebagian atau keseluruhan fungsi I6 dari perusahaan kepada pen,ari outsour,ing e1ternal. I6 outsour,ing merupakan pemanfaatan organisasi e1ternal untuk memproduksi atau membuat ketetapan jasa teknologi informasi. 0asa I6 yang biasanya di outsour,ing adalah jaringan, desktop, aplikasi dan web hosting. I6 outsour,ing kedalam 9 bagian, yaitu " #. otal /utsourcing, yaitu sepenuhnya menyerahkan semuanya ke pihak lain, baik hardware, software, dan brainware. %. otal Insourcing, peminjaman atau penyewaan sumber daya manusia yang dimiliki oleh pihak lain yang di pakai dalam jangka waktu tertentu. /. Selective Sourcing, perusahaan memilah*milah bagian mana yang akan di serah ke pada pihak lain, dan bagian yang tidak di berikan tersebut akan dikelola oleh perusahana sendiri.

9. "e facto insourcing, menyerahkan semua yang menyangkut I6 ke perusahaan lain dikarenakan adanya latar belakang sejarah. Outsor,ing menjadi sebuah proses pemindahan tanggung jawab kerja dari perusahaan induk atau utama ke perusahaan lainnya diluar perusahaan induk atau utama. +aksudnya adalah pemindahan tanggung jawab bisa dalam bentuk ketenaga kerjaan yang mendukung proses kerja yang tidak merupakan inti dari bisnis atau non%core business atau juga se,ara prakteknya semua lini kerja di alihkan sebagai unit outsour,ing. $erusahaan lain tersebut bisa dalam bentuk 2endor, koperasi, atau instansi yang semuanya diaatur sesuai dengan ketentuan yang sudah di tetapkan. Jamun dalam pelaksanaannya outsour,ing ini mengalami pro dan kontra juga antara lainnya adalah " #. $ro*Outsour,ing "

&apat lebih fokus kepada core business yang sedang di jalankan. &apat mengurangi biaya. &apat mengubah biaya in2estasi menjadi biaya belanja. 6idak dipusingkan jika terjadi turn over tenaga kerja. +erupakan modernisasi dunia usaha. Efekti2itas manpower. 6idak perlu membuang*buang waktu dan tenaga untuk suatu pekerjaan yang bukan merupakan inti bisnis atau pekerjaan yang bukan utama. +emberdayakan anak perusahaan. "ealing with unpredicted business condition.

5. -ontra%/utsourcing =

tatus ketenagakerjaan yang tidak pasti. !danya perbedaan kompensasi dan benefit antara tenaga kerja internal dengan tenaga kerja outsour,ing. (areer path dari outsour,ing kurang teren,ana dan kurang terarah. $ara pihak pengguna jasa dapat memungkin untuk memutuskan hubungan kerjasama dengan pihak outsour,ing pro2ider se,ara sepihak sehingga dapat mengakibatnya status mereka menjadi tidak jelas.

.al*hal yang menjadi pertimbangan mereka dalam memilih outsour,ing adalah " #. .arga. %. 3eputasi yang baik dari pihak outsour,ing pro2ider. /. 6enaga kerja yang dimiliki oleh pihak pro2ider outsour,ing sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan. 9. $ihak pro2ider perusahaan mengetahui bentuk dari kegiatan bisnis perusahaan. <. $engalaman pihak pro2ider outsour,e. >. Eksistensinya dan lain*lainnya. !dapun masalah yang terjadi ketika melakukan penggunaan outsour,ing adalah "

#.

aat penentuan partner outsour,ing. Bahwa pihak pro2ider outsour,ing harus betul*betul mengetahui apa yang betul*betul di butuhkan oleh pihak perusahaan dan menjaga hubungan yang baik dengan pihak pro2ider outsour,ing. %. $elanggaran ketentuan outsour,ing. !gar biaya produksi perusahaan berkurang, perusahaan terkadang melanggar ketentuan*ketentuan yang telah di tetapkan sehingga seringah terjadi demo para buruh*buruh yang ada. /. $ihak pro2ider outsour,ing sering memotong gaji para pekerja tanpa ada batasannya sehingga yang mereka terima menjadi sedikit karna berkurang lebih banyak. !lasan mengapa suatu perusahaan mengambil langkah outsour,ing adalah dikarenakan agar peruhsahaan tersebut dapat bertahan dalam memasuki pasar international dan mendapatkan keuntungan. $engambilan langkah outsour,ing merupakan suatu penerapan kebijakan perusahaan. 4etika perusahaan mengambil langkah melakukan I6 outsour,ing, perusahaan tersebut akan di hadapkan kepada beberapa manfaat dan resiko, yang dimana ada salah satu resiko tersebut jika tidak di tangani dengan baik akan menimbulkan masalah yang besar bagi perusahaan. &ibutuhkannya suatu 2endor I6 sebagai penyedia I6 yang berguna untuk kepentingan I6 outsour,ing. +anfaat dari pemilihan I6 outsour,ing antara lain adalah " #. 6eknologi yang maju. I6 sour,ing memberikan kemajuan teknologi kepada organisasi klien dan pengalaman personil. uatu perusahaan memiliki kemajuan teknologi jika teknologi tersebut dapat membantu perusahaan dalam menyelesaikan misinya, dan teknologi tersebut tergantung kepada 2endor sebagai penyedia I6 outsour,ing tersebut. %. (ash Clow. 0asa yang disediakan oleh 2endor relatif lebih murah dibanding jika perusahaan mengusahakannya sendiri. outsour,ing dapat membantu pengelolaan arus kas sebab perusahaan tidak perlu melakukan penanaman modal awal besar sebab 2endor memiliki kebijakan free%for service basis. .arland et al mengatakan bahwa perusahaan dapat di bebaskan dari pembelian aset I6 melalui outsour,ing. $erusahaan tidak akan di bebani lg dengan biaya pembelian, pengembangan, pemeliharaan dan pengelolaan aset*aset I6 yang mahal. /. $emusatan !kti2itas Inti. $erusahaan dapat lebih berkonsentrasi pada kegiatan operasinya dan dapat mengendalikan jumlah tugas sehingga kegiatan operasi perusahaan dapat menjadi sempurna. 9. 4ebutuhan akan personil I6. $enggunaan I6 sour,ing oleh suatu perusahaan menggambarkan kurangnya personil I6 dalam satu perusahaan tersebut. )endor memiliki resour,es yang lebih besar, maka alangkah baiknya jika perusahaan tersebut menggunakan I6 outsour,ing staff yang berasal dari 2endor. <. Cleksibilitas penggunaan 6eknologi. Outsour,ing di pertimbankan sebagai langkah management resiko yang lebih baik, sebab dengan begitu, segala resiko yang di hadapi di limpahkan kepada 2endor yang bertanggung jawab dalam memperbaharui teknologi. edangkan resiko yang akan di hadapi adalah "

#. 'egal. alah satu komponen penting dalam outsour,ing adalah kontrak. &idalam kontrak dijelaskan mengenai layanan 2endor kepada penyedia, diskusi finan,ial, dan legal issue. Ini akan dijadikan blueprint sebagai bentuk persetujuan mereka. !da beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam melakukan pembuatan kontrak yaitu ser2i,e le2el agreements, penalties for non*performan,e, ,ontra,t length, fle1ibility, post*outsour,ing, dan 2endor standart ,ontra,t. &an ini merupakan resiko yang perlu di perhatikan dengan sebaik*baiknya, jika tidak maka I6 outsour,ing akan menjadi masalah bagi perusahaan. %. Informasi merupakan aset berharga bagi perusahaan, jika tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi masalah bagi perusahaan tersebut. /. &alam menetapkan strategi hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan I outsourcing ,outsourcing scope+, yang meliputi total outsourcing dan selective outsourcing. 9. 0aintaining the relationship. <. 2oss of fle*ibility. >i.a menandatangani .ontra. outsourcing yang berjang.a lebih dari 6 tahun, ma.a dapat megnurangi fle.sibilitas. Seandainya ada .ebutuhan bisnis yang berubah, per.embangan te.nologi yang mencipta.an peluang baru dan adanya penurunan harga ma.a .lien harus meeunding.an .embali .ontra.nya. >. 0anagerial Control Issue. afti mengata.an bahwa pengambilan .eputusan hanyalah di .endali.an oleh sebagian .ecil para e.se.utif senior saja, sedang.an para departement I yang lebih mengetahui .ebutuhan I perusahaan di.endali.an oleh atasan saja. E. $inancial !da biaya yang di.enal dengan hidden cost, yaitu biaya seperti biaya diluar jasa standar, biaya pencarian vendor,melibat.an a.tivitas yang mahal seperti riset, wawancara, evaluasi dan .unjungan lo.asi luar negri, dan pemilihan a.hir suatu penjualan+, biaya transisi,transisi meliputi penyusunan, penari.an .embali dan penampungan yang dila.u.an oleh vendor+, dan biaya post outsourcing. Berikut ini merupakan gambar diagram yang menunjukkan proses apa saja yang dilakukan dalam lewat ,ara out*sourcing. +elalui out*sourcing, perusahaan dapat membeli sistem informasi yang sudah tersedia, atau sudah dikembangkan oleh perusahaan outsource. $erusahaan juga dapat meminta perusahaan outsource untuk memodifikasi sistem yang sudah ada. $erusahaan juga dapat membeli software dan meminta perusahaan outsource untuk memodifikasi software tersebut sesuai keinginan perusahaan. &an juga lewat out*sourcing perusahaan dapat meminta untuk mengembangkan sistem informasi yang benar*benar baru atau pengembangan dari dasar. Berikut ini merupakan gambaran proses yang terjadi pada pendekatan out*sourcing. !da beberapa keunggulan atau keuntungan menggunakan self*sourcing, dan juga kelemahan menggunakan self*sourcing. 4eunggulan atau keuntungan menggunakan self* sourcing antara lain "

#. &apat mengatur sendiri atau memutuskan syarat*syarat yang diperlukan untuk membangun sistem informasi.4arena sistem dibangun oleh pekerja internal perusahaan dan produknya nanti juga diperuntukkan perusahaan itu sendiri, maka perusahaan itu punya hak penuh dalam menentukan re;uirement atau syarat* syarat atau kebutuhan yang diperlukan dalam mengembangkan sistem informasi tersebut, sehingga dalam pengelolaannya, manajer perusahaan dapat mengontrol biaya yang dikeluarkan dalam mengembangkan sistem tersebut. %. +eningkatkan partisipasi pekerja dan rasa kepemilikan pekerja terhadap perusahaan.&engan mempekerjakan pekerja internal perusahaan dalam mengembangkan sistem, berarti partisispasi pekerja akan meningkat, dan diharapkan rasa kepemilikan pekerja terhadap perusahaan semakin meningkat, walaupun itu belum tentu terjadi. /. 5aktu yang diperlukan untuk mengembangkan sistem informasi tergolong ,epat. 4arena sistem informasi dikembangkan dalam perusahaan itu sendiri, maka proses pengembangan sistem informasi akan lebih ,epat, karena setiap kebutuhan yang diperlukan oleh pekerja I mengenai perusahaan akan segera didapat, juga apabila perusahaan ingin menambahkan sesuatu pada sistem informasi, perusahaan hanya perlu mengkonfirmasi pekerja I perusahaan tersebut, dan pekerja I akan dapat langsung mengerjakan perubahaanya. elain beberapa keuntungan menggunakan self*sourcing dalam mengerjakan operasional perusahaan atau proyek perusahaan, ada juga beberapa kerugian dengan penggunaaan self*sourcing. #. 4urangnya keahlian pekerja I6 dalam perusahaan yang menyebabkan sistem yang dibangun menjadi kurang maksimal. %. 6idak ,ukupnya alternatif disain sistem I6 menyebabkan tersendatnya pengembangan sistem ke tahap berikutnya. /. &okumentasi yang minim dan kurangnya dukungan dari luar menyebabkan sistem yang dibangun akan mempunyai umur yang pendek. &'SIMP$-A* 0ika suatu perusahaan kekurangan pekerja, kemudian tidak memiliki waktu dan tenaga untuk mengembangkan aplikasi se,ara internal, maka out%sourcing dapat menjadi pilihan bagi perusahaan tersebut dalam mengembangkan proyek atau operasional perusahaannya. /ut%sourcing dalam hal ini akan membantu perusahaan untuk memangkas waktu, memangkas effort atau usaha yang dilakukan, dan juga memangkas penggunaan tenaga kerja, dan juga memberikan hasil bagi perusahaan. $emilihan mengenai penggunaan outsour,ing dalam suatu perusahaan, tergantung dari ruang lingkup, budget, resiko, tingkat kegunaan, dan sejauh mana kita memerlukannya. DA+TA, ,'+','*SI http"::en.wikipedia.org:wiki:Outsour,ing

http"::ferry#??%.blog.binusian.org: http"::pakpid.wordpress.,om:%?#?:?#:?<:self*sour,ing*in*sour,ing*and*out*sour,ing: http"::pimpimarda.blog.,om:%?#?:?#:#?:it*outsour,ing:

Question (4) ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING)


Per#anyaan : /. Apa yang sa!dara 0eta&!i tentang -R" (reenterprice reso!rce planning) dan

bagaimana implementasi sistem informasi yang berbasis0an -R". 1elas0an2 Pem5ahasan: e,ara garis besar, ',P bisa digambarkan sebagai perkakas manajemen yang menyeimbangkan persediaan dan permintaan perusahaan se,ara menyeluruh, berkemampuan untuk menghubungkan pelanggan dan supplier dalam satu kesatuan rantai ketersediaan, mengadopsi proses*proses bisnis yang telah terbukti dalam pengambilan keputusan, dan mengintegrasikan seluruh bagian fungsional perusahaanF sales, mar.eting, manufacturing, operations, logistics, purchasing, finance, new product development, dan human resources. ehingga bisnis dapat berjalan dengan tingkat pelayanan pelanggan dan produktifitas yang tinggi, biaya dan inventory yang lebih rendah, dan menyediakan dasar untuk e%commerce yang efektif. &ari semua pengembangan teknologi sistem informasi dewasa ini, satu sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan unit fungsional dari perusahaan adalah -nterprise Reso!rce "lanning ata! -R". ',P adalah suatu paket piranti lunak (software) yang dapat memenuhi kebutuhan suatu perusahaan dalam mengintegrasikan keseluruhan akti2itasnya, dari sudut pandang proses bisnis di dalam perusahaan atau organisasi tersebut. istem aplikasi ',P adalah salah satu sistem informasi yang ter,anggih yang bisa didapatkan pada awal abad %# ini. 8ntuk dapat mengadopsi teknologi ',P, suatu perusahaan tidak jarang harus menyediakan dana dari ratusan juta hingga milyaran rupiah. &ana sebesar itu harus disediakan untuk in2estasi paket software ',P, hardware berupa ser2er dan desktop, database dan operating sistem software, high performan,e network, hingga biaya konsultasi untuk implementasi. +eskipun dihalangi oleh biaya in2estasi yang besar, banyak perusahaan di dunia dan tidak terke,uali di Indonesia seperti berlomba*lomba untuk mengadopsi sistem informasi ini. .al ini karena paket software ',P yang diimplementasikan se,ara baik akan menghasilkan QreturnQ terhadap in2estasi yang layak dan dalam waktu ,epat. 4arena ',P menangani seluruh akti2itas dalam organisasi, membawa budaya kerja baru dan integrasi dalam organisasi. mengambil alih tugas rutin dari personel dari tingkat operator hingga manajer fungsional, sehingga memberikan kesempatan kepada sumber daya manusia perusahaan untuk berkonsentrasi dalam penanganan masalah yang kritis dan berdampak jangka panjang. ',P juga membawa dampak penghematan biaya (,ost effi,ien,y) yang signifikan dengan adanya integrasi dan monitoring yang berkelanjutan terhadap performan,e organisasi. e,ara implisit ',P bukan hanya suatu software semata, namun merupakan suatu solusi terhadap permasalahan informasi dalam organisasi. -nterprise Reso!rce "lanning (-R") dapat didefinisikan sebagai aplikasi sistem informasi berbasis komputer yang diran,ang untuk mengolah dan memanipulasi suatu transaksi di dalam organisasi

dan menyediakan fasilitas peren,anaan, produksi dan pelayanan konsumen yang real* time dan terintegrasi. ',P merupakan suatu sistem yang terintegrasi, sehingga sistem ',P mampu memberikan kepada organisasi penggunanya suatu model pengolahan transaksi yang terintegrasi dengan akti2itas di unit bisnis lain dalam organisasi. &engan mengimplementasikan proses bisnis standar perusahaan dan database tunggal (single database) yang men,akup keseluruhan akti2itas dan lokasi di dalam perusahaan, ',P mampu menyediakan integrasi di antara akti2itas dan lokasi tersebut. ebagai hasilnya, ',P sistem dapat mendorong ke arah kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik dengan parameter yang terukur se,ara kuantitatif. ehingga keputusan yang dihasilkan tersebut dapat saling mendukung proses operasional perusahaan atau organisasi. Im4lemen#asi ',P &alam implementasi E3$ dibutuhkan orang*orang yang bisa menterjemahkan bahasa% bisnis menjadi bahasa% teknikal. 4arena umumnya yang terlibat adalah orang internal perusahaan yang belum pernah melakukan hal yang sama sebelumnya, maka diperlukan konsultan. &engan adanya konsultan plus proje,t manager yang bekerja sama dengan orang internal perusahaan, maka (O$E yang sudah disetujui bersama dapat dilaksanakan dengan menggunakan +E6O&O'OBI yang tepat sehingga tujuan proyek dapat ter,apai.. 4onsultan sering adalah orang yang juga mengetahui teknikal sampai detil. &isitu pun ada pembagian tugasnya, ada konsultan yang fokus pada fun,tional, ada yang fokus pada teknikal. $ada proyek ini, software hanyalah salah satu komponen di dalam proyek. .al lainnya yang justru paling penting adalah manusianya" user, manajernya sampai top manajemennya. 6idak heran kalau semua le2el perlu terlibat di dalamnya. 4omunikasi antara semua le2el harus terjalin dengan benar dan baik. 6ermasuk prosedur eskalasinya, jika ada issue dan masalah. e,ara sederhana, setelah proyek dimulai, ada beberapa lapisan penting yang perlu ditangani dan ditindak*lanjuti. &ituliskan di bawah ini" #. Infrastruktur" mulai dari hardware, ser2er, network, printer dan berbagai alat teknologi lainnya. %. truktur organisasi" ini menggambarkan bentuk organisasi setelah E3$ go*li2e. elalu ada perubahan yang dibutuhkan. /. +aster data" tanpa data yang bersih, sistem tidak akan berjalan dengan baik. Istilahnya garbage in, garbage out. 9. $roses bisnis" proses yang mengikuti pra,ti,e yang benar (bukan yang ngawur) yang kemudian diterjemahkan menjadi prosedur dan instruksi kerja bagi setiap staff.

<. 3eport dan forms" semua yang menyangkut print out, dokumen legal bisnis dan laporan untuk digunakan oleh manajemen dalam menjalankan perusahaan. >. Otorisasi" ini menyangkut pembagian tugas, siapa yang melakukan apa. 6idak semua orang diperbolehkan melakukan semua hal di dalam sistem. 4alau keenam point penting itu dapat disejalankan dan diselesaikan dalam proyek implementasi plus berbagai hal yg sudah disebutkan di atas, maka besar kemungkinan proyek itu akan berhasil. Berikut ,ontoh implementasi E3$ pada $6 emen Bresik -a#ar "ela7ang Im4lemen#asi $6. emen Bresik adalah perusahaan bergerak di industri semen, yang didirikan sejak tahun #@<E. Bi,ara soal semen, orang mungkin langsung mengasosiasikannya dengan truk pengangkut, adukan, dan tukang*tukang bangunan. Jamun, bagi manajemen $6 emen Bresik, urusan semen juga identik dengan sistem informasi yang kompleks dan rantai pasok yang mesti terintegrasi. &engan kata lain, bisnisnya perlu ditangani dengan bantuan teknologi informasi (6I) yang memadai. emuanya akan menjadi lebih simpel dengan diterapkannya sistem 6I yang terintegrasi dan mutakhir. $ada bulan 0uni tahun %??#, E3$ mulai diaplikasikan untuk mendukung bisnis proses yang ada di emen Bresik dengan penerapan pertama kali dilakukan di bagian finansial. &engan berjalannya waktu, implementasi dilakukan di bagian penjualan dan kemudian di bagian manufakturing. !da beberapa hal yang melatar belakangi emen Bresik untuk mengimplementasikan E3$ (Barside, %??9), yaitu " #. 4ebutuhan RBa,k Bone ystem yang kuat dan mampu memberikan informasi yang rele2an dan tepat waktu. %. 4ebutuhan integrasi sistem informasi emen Bresik Broup ( B) guna mendapatkan sinergi yang lebih optimal. Caktor*faktor yang mendorong adanya kebutuhan integrasi tersebut diantaranya adalah "

Bergabungnya emen 6onasa dan $adang sebagai subsidiary emen Bresik (distributor) emen Bresik tersebar di wilayah 0awa*Bali sehingga membutuhkan sistem tersentralisasi untuk pengiriman ordernya agar order dapat segera diproses dan dipenuhi.

0aringan distribusi emen Bresik memiliki dua pabrik, dua puluh tiga gudang penyangga, seratus dua puluh distributor dan empat puluh Ekspeditur. Order dari distributor dapat dipenuhi dari pabrik maupun gudang penyangga sehingga perlu sistem informasi yang terintegrasi diantara pabrik, gudang dan distributor. 0aringan pengiriman semen sangat kompleks dan melibatkan Ekspeditur untuk menyelenggarakan jasa transportasi di emen Bresik, menyebabkan kebutuhan untuk mengintegrasikan informasi*informasi yang berkaitan dengan pengiriman barang terutama dengan pihak Ekspeditur.

emen Bresik sebenarnya telah menggunakan aplikasi buatan sendiri (in*house de2elopment) berbasis program Co1base dan database ybase sejak #@N@. ayangnya, aplikasi*aplikasi yang digunakan hanya untuk menunjang operasional bisnis di tingkat departemen:bagian, dan belum terintegrasi antara satu dan lainnya. &alam perjalanannya, sistem tersebut tidak bisa mengakomodasi kebutuhan perusahaan S khususnya para user S yang dari waktu ke waktu terus berkembang. 0adi, perkembangannya di*dri2e oleh para user. &an dalam praktiknya, tenaga 6I memang bisa mengembangkan sesuai kebutuhan mereka. 4arena itu, manajemen $6. emen Bresik akhirnya memutuskan men,ari solusi baru yang lebih powerful dan bisa terintegrasi dari hulu ke hilir. +anajemen Brup emen Bresik sangat berkeinginan memiliki sistem informasi yang bisa dipakai untuk menunjang aspek operasional, taktis bahkan strategis. istem itu juga harus mampu men,iptakan kemudahan, ke,epatan dan kenyamanan bagi mata rantai bisnis di lingkungan perusahaan" pemasok, pelanggan, tiap departemen dan unit*unit di lingkungan Brup emen Bresik, serta stakeholder lainnya. 8ntuk merealisasikannya, pada Oktober %??? dibentuklah 6im $royek istem Informasi Brup emen Bresik. Proses Im4lemen#asi Berikut ini adalah tugas 6im $royek istem Informasi Brup emen Bresik "

+endefinisikan ren,ana proyek yang realistis dan melaksanakan perubahan proses bisnis sesuai tujuan perusahaan. +elaksanakan tahap*tahap pengembangan dan penerapan sistem dengan sebaik* baiknya, sesuai dengan target waktu yang ditentukan. +engusulkan penunjukan konsultan dan penetapan platform istem Informasi $erusahaan. +enyusun ren,ana anggaran dan melaporkan realisasi biaya proyek. +elaksanakan pengadaan barang dan jasa dalam batas*batas tertentu yang ditetapkan oleh direksi. +embuat laporan manajemen se,ara berkala dan menyusun dokumentasi proyek.

etelah melalui proses ,ukup panjang S memakan waktu hampir #,< tahun S emen Bresik akhirnya memutuskan memakai solusi E3$ 0& Edwards. !lasannya, solusi ini merupakan solusi Best $ra,ti,e, serta ,ukup fleksibel dan mudah diimplementasikan. Bahkan, beberapa pemain semen terbesar di dunia menggunakan solusi ini, seperti 'afarge, (emplank, !rgos, (o,kburn (ement, (ruD !Dul, (alme (ementi, Cerrobeton.

ebelum diimplementasi, 6im $royek meneliti lebih jauh ,alon user (stakeholder analysis) selama hampir empat bulan. alah satu tujuannya" mengetahui sejauh mana tanggapan dan apresiasi mereka terhadap sistem baru yang akan segera diimplementasi. .asilnya, beberapa ,alon user di sejumlah departemen memang ada yang menunjukkan resistensi terhadap perubahan, namun se,ara umum banyak yang menerima terhadap solusi ini. $roses selanjutnya adalah perusahaan membeli beberapa perangkat hardware yang mendukungnya. $ada saat yang hampir bersamaan, perusahaan membangun jaringan '!J:5!J ke seluruh ,abang hingga ke gudang*gudang yang tersebar di beberapa lokasi dan proses ini saja memakan waktu hingga dua tahun. $roses implementasi modul*modul E3$ ini, dimulai pada Jo2ember %???. +odul +aintenan,e, In2entory dan $ur,hasing bisa go li2e Oktober %??#. +enyusul kemudian modul Cinan,e pada 0anuari %??%, dan terakhir modul ales Order - 6ransportation bisa diselesaikan pada 0uli %??%. $roses impelementasinya dilakukan se,ara bertahap atas pertimbangan efekti2itas. $ada fase ini, emen Bresik dibantu oleh konsultan Ber,a .ardaya $erkasa dan $raweda. !da sekitar >? orang yang terlibat pada fase ini" #? tenaga 6I, dan sisanya terdiri dari para user dari berbagai departemen. .al yang paling rumit terjadi adalah pada saat implementasi modul ales Order - 6ransportation karena untuk modul ini, para user*nya tidak hanya dari kalangan internal, tapi juga berbagai mitra bisnis, seperti para buyer (distributor), toko*toko, dan perusahaan ekspeditur:transporter (pengangkut semen) yang jumlahnya sekitar #?? dan tersebar dari erang, +adura hingga Bali. ehingga kendalanya justru terletak pada sisi &+*nya, bukan pada sistemnya. Oleh karena itu, sebelum implementasi, dilakukan proses sosialisasi. !ntara lain, dengan mengumpulkan seluruh distributor dan memberikan briefing kepada mereka. etelah proses implementasi selesai, dilanjutkan dengan tahap internalisasi (bersifat teknis)" tim 6I emen Bresik mendatangi para distributor di tiap daerah satu per satu. $6. emen Bresik harus mengeluarkan dana sekitar 3p 9> miliar lebih. Jamun, biaya sebesar itu tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan sistem dan infrastruktur di emen Bresik, tapi juga men,akup emen $adang dan emen 6onasa. !nggaran Implementasi E3$ di Brup emen Bresik" a. $erangkat lunak 0& Edwards termasuk lisensi" 3p E,/ miliar. b. $erangkat keras (ser2er - ,lient), &atabase dan 0aringan" 3p /? miliar. ,. 0asa 4onsultan" 3p <,% miliar. d. $endidikan dan 'atihan" 3p %,@ miliar. e. 8mum - !dministrasi" 3p N?? juta.

f. 6ata 3uang" 3p 9?? juta. &alam mengimplementasikan E3$ di emen Bresik, beberapa aspek teknis yang dilakukan oleh departemen Information 6e,hnology (I6) diantaranya " #. +engimplementasikan sofware 0.&.Edwards %. +embangun sistem jaringan komputer ('!J:5!J) /. +embangun infrastruktur ser2er dan database 9. +embangun tata ruang sistem informasi <. +enyusun dokumentasi sistem. edangkan aspek non teknis yang dipertimbangkan oleh departemen I6 pada khususnya serta perusahaan pada umumnya dalam menyongsong implementasi E3$ adalah " #. 4omitmen manajemen agar implementasi berhasil sehingga yang dipertimbangkan tidak lagi apakah oftware tersebut yang Q6he BestQ. %. $roses mapping dilakukan karena bisnis proses 0.&.Edwards ternyata tidak sama dengan bisnis proses yang dijalankan emen Bresik. &ari proses mapping ini ada dua kemungkinan yaitu bisnis proses semen Bresik mengikuti 0.&.Edwards atau sebaliknya. 6ahap selanjutnya yang dilakukan adalah mengkaji efek dalam jangka panjang dan pendek terhadap pemilihan bisnis proses yang akan dipakai. ebagai ,ontoh proses pengadaan barang diputuskan oleh emen Bresik untuk mengikuti bisnis proses 0.&.Edwards. /. $erubahan bisnis proses dan implementasi E3$ menyebabkan perubahan* perubahan dalam struktur organisasi berupa bertambahnya job dis,ription dan unit*unit kerja baru yang berfungsi untuk mendukung implementasi E3$. 9. !plikasi Q(hange +anagementQ untuk mengelola perubahan*perubahan yang terjadi dengan adanya implementasi E3$. 8n,ategoriDed T primadona 0uli #<, %?#? "ertanyaan ((). Sering0ali ter3adi s!at! 0esala&an besar yang bera0ibat fatal pada organisasi4 0eti0a mere0a mela0!0an pengali&an dari s!at! sistem lama 0e sistem yang bar!. 1elas0an mengapa fenomena ini ter3adi2 1elas0an p!la berbagai cara dalam peng0oversian sistem4 dengan berbagai as!msinya agar 0esala&an terseb!t tida0 ter3adi. 1elas0an 2

Pem5ahasan: +enomena #er;a6i 7arena :

istem yang dikembangkan tidak atau kurang sesuai dengan keinginan user, karena proses in2estigasi ,analisa design sistem yang dikembangkan kurang tajam. !danya perilaku yang ,enderung menolak atau sulit menerima setiap perubahan dalam organisasi perusahaan, khususnya yang sistem informasi baru yang memerlukan peningkatan pengetahun dan keterampilan. !danya kekhawatiran dari karyawan perusahaan apabila sistem informasi baru (komputerisasi) diimplementasikan akan terjadi Rlay*off karyawan perusahaan. (pengurangan pegawai).. 6idak dibarengi dengan Rbusiness re*engineering pro,ess, sehingga sistem komputerisasi kurang memberikan dampak effisiensi dan efekti2itas yang maksimal bagi perusahaan. $eren,anaan akti2itas implementasi tidak dipersiapkan se,ara ,omprehensi2e dan integrated yang meliputi akti2itas " .ardware, oftware dan er2i,e !,;uisition oftware de2elopment or modifi,ation End user training ystem do,umentation

a) b) ,) d)

e) (on2ersion methode " pilot proje,t, paralllel ,ut*o2er, phase*in ,ut o2er, dire,t ,ut o2er (plunge). (ara melakukan kon2ersi sistem lama ke sistem baru baik agar kesalahan tidak terjadi, yaitu sebagai berikut "

istem yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan user. 8ser training diberikan se,ara lengkap, terpadu, mudah difahami oleh end user dan harus menarik 4omputerisasi perlu dibarengi dengan Rbussiens re*engineering pro,essF, agar terjadi effisisiensi dan effekti2itas operasi dalam perusahaan. (on2ersion methode harus ditetapkan sedemikan rupa sehingga tidak menyulitkan bagi user di lapangan. ebagai ,ontoh hindari proses palallel*run yang terlalu lama, karena akan menyulitkan user, dan kalau dimungkinkan menerapkan se,ara langsung Rphase 7 in methode atau tanpa melalui proses paralallel atau Rplunge

methode , dengan ,atatan system test dan user a,,eptan,e test dilakukan se,ara ketat. &idalam suatu sistem (khususnya sistem informasi) hal*hal yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan kon2ersi sistem adalah sbb

Infrastru.tur SI : Berupa satu set sistem hardware dan software. "ata : +erupakan kumpulan data*data yang ada baik berupa data histori (ba,kup data) maupun data yang sedang digunakan. Biasanya data*data diorganisasikan menjadi data yang bersifat master , data yang bersifat transaksional dan data*data pendukung (seperti table*table nama bulan, nama perusahaan, dll). (eople : Orang*orang yang terlibat didalam sistem tersebut, seperti pengguna, operator, sistem administrator, dll. (rosedur : +erupakan tata ,ara kerja untuk mengatur orang*orang yang terlibat di sistem dalam menggunakan seluruh sumber daya sistem, sehingga dapat di,apai tujuan yang dikehendaki. $eatures : +erupakan fasilitas*fasiltas yang diberikan oleh sistem kepada user, dapat berupa fasilitas dari operating system (ba,kup fa,ility, monitoring system statisti,, dll) atau dari aplikasi (seperti didalam aplikasi perbankan fasilitas dapat menghitung pendapatan bunga, dapat melaksanakan pembatalan transaksi, dll).

$ada kon2ersi sistem sering terjadi didalam pelaksanaanya tidak melihat seluruh aspek seperti tersebut diatas, sehingga menimbulkan beberapa masalah, bahkan sering pula terjadi akhirnya kon2ersi gagal (balik ke sistem lama). Beberapa permasalahan yang umum terjadi biasanya berupa "

Infrastru.tur SI = o 6idak melihat adanya kebutuhan baru (baik hardware maupun software) didalam sistem baru, seperti adanya kebutuhan hardware : software yang sebelumnya tidak ada, kebutuhan perubahan kapasitas hardware (hardisk, memori, pro,essor, dll), dll. o 6idak memeriksa kompabilitas sistem yang terpasang seperti 2ersi operating system sudah tidak mendukung, proto,ol yang digunakan tidak mat,h dengan sistem baru (berupa prosedur untuk hubungan antar subsistem dan message format yang digunakan), beberapa pheriperal (system printer, 2alidasi printer, passbook printer, dll) tidak dapat digunakan (tidak ,ompatible didalam interfa,e fisik ataupun logi,), dll. o 6idak memperhatikan kebutuhan ,abling system yang baru seperti sistem lama menggunakan 3 %/% ,ukup dengan 9 kawat, menjadi %< kawat, dulunya dengan interfa,e 3 %/% : )%9 menjadi )/<, dulunya dengan ,able ,oa1ial menjadi dengan 86$ (ategory <, dll. o 6idak memperhatikan kebutuhan sistem sumber daya listrik seperti power plug dengan british type (kaki tiga) dulunya kaki %, membutuhkan power plug dengan koneksi legrand, dulunya sistem membutuhkan single phase untuk yang baru membutuhkan / pahse, kapasitas daya yang terpasang tidak men,ukupi, dll.

"ata = 6idak melaksanakan analisa antara data yang lama dan yang baru (data maping) sehingga didalam kon2ersi data banyak terjadi kesalahan atau kegagalan (tidak dapat dikon2ersi). o 6idak melaksanakan pembersihan data lama (data ,lean up) dari data*data yang masih salah, tidak konsisten, tidak perlu ada, dll. o 6idak membuat tool*tool untuk kon2ersi data sehingga hampir seluruhnya dilaksanakan dengan ,ara manual, akibatnya prosesnya terlalu lama sehingga oleh user proses kon2ersi ditolak (mengganggu operasi sehari* hari, biasanya ada batas waktu sistem boleh down). (eople = o 6idak memeriksa adanya kebutuhan &+ dengan kwalifikasi tertentu akibat adanya sistem yang baru sehingga didalam operasi sehari*hari masih sangat tergantung pada fihak luar. o 6idak melaksanakan training dengan baik bagi para user, sehingga didalam mengoperasikan sistem baru para user mengalami kesulitan. o 4urang didalam mensosialisasikan sistem baru, sehingga user enggan (terdapat reluktansi) didalam menggunakan sistem baru (biasanya orang perlu mempunyai alasan didalam benaknya untuk berpindah ke suatu sistem yang lain dari yang sudah ada). o 6erlalu banyaknya kebiasaan yang sudah terlanjur lama dilaksanakan tiba* tiba harus dirubah, hal ini biasanya menimbulkan keengganan bagi para user. o 4urangnya komitmen dari manajemen, sebab walaupun sudah dilaksanakan sosialisasi dengan baik biasanya masih ada beberapa orang yang menolak kehadiran sistem baru, untuk itu didalam hal ini perlu adanya ketegasan dari fihak manajemen. (rosedur = o 6idak memperhatikan adanya sistem baru menyebabkan terjadinya perubahan prosedur yang memerlukan adanya pos jabatan baru. ementara didalam pelaksanaan kon2ersi tidak dilaksanakan perubahan organisasi kerja. o 4urang teliti didalam mempelajari prosedur baru sehingga sulit dilaksanakan dilapangan. o !da prosedur baku yang tidak dapat dihilangkan (baik karena alasan keamanan, adanya regulasi dari fihak eksaternal, dll), yang tidak di support oleh sistem baru. $eatures = o 6erlalu banyaknya perbedaan fasilitas*fasilitas yang diberikan oleh sistem maupun aplikasi baru dibandingkan sistem dan aplikasi lama. .al ini khususnya dari titk pandang user apabila mereka sudah merasakan manfaat yang besar di fasilitas lama akan enggan menggunakan sistem baru atau mengangggap bahwa sistem baru kurang baik. o 4adang*kadang belum tentu semua fasilitas di sistem baru akan lebih baik dari sistem lama, hal ini biasanya jadi titik lemah dari sistem tersebut
o

sehingga sering kali hal ini dijadikan alasan untuk menolak adanya sistem baru tersebut. 6idak mampunya para pengembang sistem baru untuk membatasi ekspektasi dari user, sehingga permintaan*permintaan yang timbul tidak dapat diakomodasi.

Per#anyaan : 5. 1elas0an !rgensi dari aspe0 maintainaibility dalam pengembangan software !nt!0 men!n3ang sistem inofrmasi6 Pem5ahasan: !spek maintainability:pemeliharaan meliputi kegiatan pemoitoran, e2aluasi, dan modifikasi sistem untuk membuat perbaikan yang diperlukan. 6ahap ini merupakan peninjauan pas,a implementasi agar sistem yang dikembangkan sesuai dengan spesifikasi sistem yang ingin dibangun. 4esalahan dalam pengembangan atau penggunaan sistem dapt dikoreksi dalam tahap ini. $emeliharaan ini juga meliputi perbaikan jika ada perubahan lingkungan eksternal. a8a5an $;ian A7hir Tri8ulan Sis#em Informasi Mana;emen @ Ta7e (ome *. Apa yang membeda0an pengembangan software dengan pengembangan sistem informasi6 1elas0an2

Pengem5angan Sof#8are

ebuah metodologi pengembangan perangkat lunak (software) mengacu 4a6a 7erang7a yang 6iguna7an un#u7 s#ru7#ur, merencana7an, 6an mengon#rol 4roses 4engem5angan sis#em informasi. Berbagai kerangka tersebut telah berkembang selama bertahun*tahun, masing*masing dengan kekuatan sendiri diakui dan kelemahan. atu sistem metodologi pengembangan yang belum tentu ,o,ok untuk digunakan oleh seluruh proyek. etiap metodologi yang tersedia sangat ,o,ok untuk jenis proyek tertentu, berdasarkan berbagai teknis, proyek organisasi, dan pertimbangan tim. 4erangka metodologi pengembangan perangkat lunak terdiri dari" #. ebuah filosofi pengembangan perangkat lunak, dengan pendekatan atau pendekatan dari proses pengembangan perangkat lunak %. Beberapa alat, model dan metode, untuk membantu dalam proses pengembangan software.

Pen6e7a#an 4em5angunan sof#8are yang 6a4a# 6iguna7an:

Pro#o#y4ing

(rototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. $engembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari software, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan Pperan,angan kilatQ. $eran,angan kilat berfokus pada penyajian dari aspek 7 aspek software tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau pemakai (,ontohnya pendekatan input dan format output). $eran,angan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototipe. $rototipe tersebut die2aluasi oleh pelanggan:pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan software. S4iral +odel spiral (spiral model) adalah model proses software yang e2olusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan ,ara kontrol dan aspek sistematis. +odel ini berpotensi untuk pengembangan 2ersi pertambahan software se,ara ,epat. &i dalam model spiral, software dikembangkan di dalam suatu deretan pertambahan +odel spiral dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja, disebut juga wilayah tugas, di antara tiga sampai enam wilayah tugas, yaitu " #. 4omunikasi $elanggan %. 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif di antara pengembangan dan pelanggan. /. 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber 7 sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan. a. !nalisis 3isiko " 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk menaksir risiko 7 risiko, baik manajemen maupun teknis. b. $erekayasaan" 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut. ,. 4onstruksi dan pelun,uran " 6ugas 7 trugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang (instal) dan memberikan pelayanan kepada pemakai (,ontohnya pelatihan dan dokumentasi). d. E2aluasi pelanggan " 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan balik dari pelanggan dengan didasarkan pada e2aluasi representasi software, yang dibuat selama masa perekayasaan, dan diimplementasikan selama masa pemasangan.

?a#er falls +odel air terjun adalah proses pembangunan berurutan, dimana pembangunan dilihat sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melalui tahap analisis kebutuhan, desain, penerapan, pengujian (2alidasi), integrasi, dan pemeliharaan. $rinsip dasar model air terjun adalah"

$royek dibagi menjadi fase yang berurutan, dengan beberapa tumpang tindih dan splashba,k diterima antara fase. $enekanan adalah pada peren,anaan, jadwal waktu, tanggal target, anggaran dan pelaksanaan seluruh sistem pada satu waktu. 4ontrol ketat dijaga selama umur proyek melalui penggunaan dokumentasi tertulis yang luas, serta melalui re2iew dan persetujuan formal : signoff oleh pengguna dan manajemen teknologi informasi yang terjadi pada akhir fase yang paling sebelum memulai tahap berikutnya.

Pengem5angan Sis#em Informasi: Prinsi4>4rinsi4 yang 6iguna7an 6alam 4engem5angan sis#em informasi yai#u: 1. Sis#em yang 6i7em5ang7an a6alah un#u7 mana;emen. etelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi dari sistem ini adalah manajemen, sehingga sistem harus dapat mendukung, kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen. $ada waktu !nda mengembangkan sistem, maka prinsip ini harus selalu diingat. 2. Sis#em yang 6i7em5ang7an a6alah in<es#asi mo6al yang 5esar. istem informasi yang akan !nda kembangkan membutuhkan dana modal yang tidak sedikit, apalagi dengan digunakannya teknologi yang mutakhir. istem yang dikembangkan ini merupakan in2estasi modal yang besar. eperti halnya dengan in2estasi modal lainnya yang dilakukan oleh perusahaan, maka setiap in2estasi modal harus mempertimbangkan % hal berikut ini" a. emua alternatif yang ada harus diin2estigasi.

b. In2estasi yang terbaik harus bernilai. 3. Sis#em yang 6i7em5ang7an memerlu7an orang>orang yang #er6i6i7. +anusia merupakan faktor utama yang menentukan berhasil tidaknya suatu sistem, baik dalam proses pengembangannya, penerapannya, maupun dalam proses operasinya. Oleh karena itu orang yang terlibat dalam pengembangan maupun penggunaan sistem ini harus

merupakan orang yang terdidik tentang permasalahan*permasalahan yang ada dan terhadap solusi*solusi yang mungkin dilakukan. =. Taha4an 7er;a 6an #ugas>#ugas yang harus 6ila7u7an 6alam 4roses 4engem5angan sis#em. $roses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja dan melibatkan beberapa personil dalam bentuk suatu team untuk mengerjakannya. $engalaman menunjukan bahwa tanpa adanya peren,anaan dan koordinasi yang baik, maka proses pengembangan sistem tidak akan berhasil dengan memuaskan. 8ntuk maksud ini sebelum proses pengembangan sistem dilakukan, maka harus dibuat terlebih dahulu skedul kerja yang menunjukkan tahapan*tahapan kerja dan tugas*tugas pekerjaan yang akan dilakukan, sehingga proses pengembangan sistem dapat dilakukan dan selesai dengan berhasil sesuai dengan waktu dan anggaran yang diren,anakan. /. Proses 4engem5angan sis#em #i6a7 harus uru#. $rinsip ini kelihatannya bertentangan dengan prinsip nomor 9, tetapi tidaklah sedemikian. 6ahapan kerja dari pengembangan sistem di prinsip nomor 9 menunjukkan langkah* langkah yang harus dilakukan se,ara bersama*sama. Ingatlah waktu adalah uang. +isalnya di dalam pengembangan sistem, peran,angan output merupakan tahapan yang harus dilakukan sebelum melakukan peran,angan file. Ini tidak berarti bahwa semua output harus diran,ang semuanya terlebih dahulu baru dapat melakukan peran,angan file, tetapi dapat dilakukan se,ara serentak, yaitu sewaktu proses pengadaan hardware. 0. angan #a7u# mem5a#al7an 4roye7. 8mumnya hal ini merupakan pantangan untuk membatalkan suatu proyek yang sedang berjalan. 4eputusan untuk meneruskan suatu proyek atau membatalkannya memang harus die2aluasi dengan ,ermat. 8ntuk kasus*kasus yang tertentu, dimana suatu proyek terpaksa harus dihentikan atau dibatalkan karena sudah tidak layak lagi, maka harus dilakukan dengan tegas. 4eraguan untuk terus melanjutkan proyek yang tidak layak lagi karena sudah terserapnya dana kedalam proyek ini hanya akan memubang dana yang sia* sia.

Keuntungan dan Kelema an Sistem In!o"masi Outsou"#ing $s Insou"#ing


"A" I P'*DA($-$A* 1.1. -a#ar "ela7ang $ada hari abtu, # +ei %?#? bertepatan dengan hari buruh sedunia, 0akarta dan beberapa kota besar lainnya di Indonesia diramaikan dengan adanya kon2oi dan demo buruh di dalam rangka memperingati hari buruh tersebut. &iantara sekian banyak tuntutan dan harapan para buruh terdapat dua jenis tuntutan yang paling banyak disampaikan yaitu Rhapuskan karyawan kontrak dan outsour,ing. !kan mengingatkan kita kepada" pertama, jiwa dari $embukaan 88& #@9< dan pasal %E (%) 88& #@9<. -edua, 88 Jo. #/ 6ahun %??/ 6entang 4etenagakerjaan (884). &alam $embukaan 88& #@9< menyatakan bahwa" Jegara Indonesia melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, men,erdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial berdasarkan $an,asila. 4emudian dalam pasal %E(%) 88& #@9< menyatakan bahwa" P etiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan". &ari amanat para pendiri 3epublik dapat kita pahami bahwa tujuan pembangunan ketenagakerjaan adalah men,iptakan lapangan pekerjaan bagi warga negara untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Sebagai penjabaran dari 88& #@9< dan 6!$ +$3, telah mengatur perlindungan terhadap hak*hak pekerja, antara lain" #. perlindungan $.4F %. jamsostekF /. upah yang layak dan tabungan pensiun. &alam praktek outsour,ing, hak*hak tersebut merupakan sesuatu sangatlah mahal untuk didapat oleh para pekerja outsourcing. 4arena status pekerja outsour,ing adalah pekerja pada $6.!, tapi harus bekerja pada $6.B dengan waktu kerja" > bulan, # tahun atau % tahun. Berdasarkan uraian diatas, maka tulisan ini akan membahas se,ara singkat mengenai keuntungan dan kelemahan dari pengembangan system informasi se,ara outsourcing dibandingkan dengan insourcing. "A" II TI* A$A* P$STA&A 2.1. Definisi 7!tso!rcing

+enurut $asal #>?# b 48. $erdata, outsoucing disamakan dengan perjanjian pemborongan pekerjaan. ehingga pengertian outsourcing adalah suatu perjanjian dimana pemborong mengikat diri untuk membuat suatu kerja tertentu bagi pihak lain yang memborongkan dengan menerima bayaran tertentu dan pihak yang lain yang memborongkan mengikatkan diri untuk memborongkan pekerjaan kepada pihak pemborong dengan bayaran tertentu. /utsourcing berasal dari kata out yang berarti keluar dan source yang berarti sumber. &ari pengertian*pengertian di atas maka dapat ditarik suatu definisi operasional mengenai outsourcing yaitu suatu bentuk perjanjian kerja antara perusahaan ! sebagai pengguna jasa dengan perusahaan B sebagai penyedia jasa, dimana perusahaan ! meminta kepada perusahaan B untuk menyediakan tenaga kerja yang diperlukan untuk bekerja di perusahaan ! dengan membayar sejumlah uang dan upah atau gaji tetap dibayarkan oleh perusahaan B. 2.2. Definisi 8nso!rcing +erujuk pada 88 #/:%??/ tentang ketenagakerjaan karyawan kontrak adalah pekerja yang memiliki hubungan kerja dengan pengusaha dengan berdasarkan pada $erjanjian 4erja 5aktu 6ertentu ($456). $engaturan tentang $456 ini kemudian diatur lebih teknis dalam 4epmenakertrans Jo. #??:%??9 tentang ketentuan pelaksanaan perjanjian kerja waktu tertentu. Bila merujuk kepada aturan yang berlaku, jenis hubungan kerja $456 hanya dapat diterapkan untuk 9 jenis pekerjaan, yaitu pekerjaan yang sekali selesai, pekerjaan yang bersifat musiman, pekerjaan dari suatu usaha baru, produk baru atau kegiatan baru, serta pekerjaan yang sifatnya tidak teratur (pekerja lepas). $ekerja dalam $456 juga dilindungi oleh beberapa ketentuan, seperti tidak boleh ada masa per,obaan, hak*hak normatif sesuai aturan harus tetap diberikan, tidak boleh lebih dari % kali pembuatan kontrak, durasi maksimum adalah kontrak / tahun plus pembaharuan % tahun (khusus untuk pekerjaan yang sekali selesai), berhak memperoleh uang ganti rugi bila diputus kontrak sebelum waktu kontrak selesai. Bila ketentuan tentang durasi dan frekuensi kontrak tidak dipenuhi maka demi hukum pekerja tersebut menjadi pekerja $4566 ($erjanjian 4erja 5aktu 6idak 6ertentu), atau katakanlah otomatis menjadi karyawan tetap. $erbedaan pokok antara karyawan tetap dan kontrak terletak pada batas masa berlakunya hubungan kerja dan hak pesangon apabila hubungan kerja terputus. !rtinya karyawan yang selesai kontrak tidak berhak atas pesangon, sedangkan karyawan tetap yang di*$.4 yang memenuhi syarat dan ketentuan tertentu berhak atas pesangon. 2.3. &e#en#uan Mengenai 7!tso!rcing $erjanjian outsour,ing dapat disamakaan dengan perjanjian pemborongan pekerjaan. 4etentuan outsourcing di dalam 884 %??/ diatur dalam $asal ><

$asal ><" #. $enyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lain %. $ekerjaan yang dapat diserahkan kepada perusahaan lain sebagaimana /. +erupakan kegiatan penunjang perusahaan se,ara keseluruhanF dan 9. 6idak menghambat proses produksi se,ara langsung. 8ndang*undang yang membahas ketentuan Outsour,ing juga dijelaskan pada $asal >>. elain itu, ketentuan lain mengenai outsour,ing diatur di dalam 4itab 8ndang*8ndang .ukum $erdata buku ketiga bab E! bagian keenam tentang $erjanjian $emborongan $ekerjaan. "A" III P'M"A(ASA* 3.1. &onse4 )u#sourcing Bahwa yang di outsource umumnya adalah .egiatan penunjang, sedang.an .egiatan po.o. pada umumnya tetap dila.u.an oleh perusahaan sendiri. 4esamaan interpretasi ini penting karena berdasarkan undang*undang ketenagakerjaan outsour,ing hanya dibolehkan jika tidak menyangkut ,ore business. &alam penjelasan pasal >> 88 Jo.#/ tahun %??/, disebutkan bahwa =?@ang dima.sud dengan .egiatan penunjang atau .egiatan yang tida. berhubungan langsung dengan proses produ.si adalah .egiatan yang berhubungan di luar usaha po.o. suatu perusahaan. -egiatan tersebut antara lain= usaha pelayanan .ebersihan, usaha penyediaan ma.anan bagi pe.erja<buruh catering, usaha tenaga pengaman, usaha jasa penunjang di pertambangan dan perminya.an, serta usaha penyediaan ang.utan pe.erja<buruh.? 3.2. Per;an;ian 6alam )u#sourcing $erjanjian kerja antara karyawan outsour,ing dengan perusahaan outsour,ing biasanya mengikuti jangka waktu perjanjian kerjasama antara perusahaan outsour,ing dengan perusahaan pengguna jasa outsour,ing. .al ini dimaksudkan apabila perusahaan pengguna jasa outsour,ing hendak mengakhiri kerjasamanya dengan perusahaan outsour,ing, maka pada waktu yang bersamaan berakhir pula kontrak kerja antara karyawan dengan perusahaan outsour,e. Bentuk perjanjian kerja yang laDim digunakan dalam outsour,ing adalah $erjanjian 4erja 5aktu 6ertentu ($456). Bentuk perjanjian kerja ini dipandang ,ukup fleksibel bagi perusahaan pengguna jasa outsour,ing, karena lingkup pekerjaannya yang berubah*ubah sesuai dengan perkembangan perusahaan.

4aryawan outsour,ing walaupun se,ara organisasi berada di bawah perusahaan outsour,ing, namun pada saat rekruitment, karyawan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari pihak perusahaan pengguna outsour,ing. !pabila perjanjian kerjasama antara perusahaan outsour,ing dengan perusahaan pengguna jasa outsour,ing berakhir, maka berakhir juga perjanjian kerja antara perusahaan outsour,ing dengan karyawannya. 3.3. (u5ungan (u7um an#ara &arya8an )u#sourcing 6engan Perusahaan Pengguna )u#sourcing &ari hubungan kerja ini timbul suatu permasalahan hukum, karyawan outsour,ing dalam penempatannya pada perusahaan pengguna outsour,ing harus tunduk pada $eraturan $erusahaan ($$) atau $erjanjian 4erja Bersama ($4B) yang berlaku pada perusahaan pengguna oustour,ing tersebut, sementara se,ara hukum tidak ada hubungan kerja antara keduanya. 3.=. &eun#ungan 6an &elemahan )u#sourcing A6a4un yang men;a6i alasan 4erusahaan mengguna7an )u#sourcing a6alah : #. Efektifitas manpower %. 6idak perlu mengembangkan &+ untuk pekerjaan yang bukan utama. /. +emberdayakan anak perusahaan. 9. &ealing with unpredicted business condition. Se6ang7an 7elemahan 6ari sis#em ou#sourcing i#u sen6iri yai#u: $enggunaan outsour,ing seringkali digunakan sebagai strategi kompetisi perusahaan untuk fokus pada core business*nya. Jamun, pada prakteknya outsour,ing didorong oleh keinginan perusahaan untuk menekan ,ost hingga serendah*rendahnya dan mendapatkan keuntungan berlipat ganda walaupun seringkali melanggar etika bisnis 3./. Masalah $mum .ang Ter;a6i Dalam Penggunaan 7!tso!rcing #. $enentuan partner outsour,ing. .al ini menjadi sangat krusial karena partner outsour,ing harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan perusahaan serta menjaga hubungan baik dengan partner outsour,ing. %. $erusahaan outsour,ing harus berbadan hukum. .al ini bertujuan untuk melindungi hak*hak tenaga outsour,e, sehingga mereka memiliki kepastian hukum.

/. $elanggaran ketentuan outsour,ing. &emi mengurangi biaya produksi, perusahaan terkadang melanggar ketentuan ketentuan yang berlaku. !kibat yang terjadi adalah demonstrasi buruh yang menuntut hak*haknya. .al ini menjadi salah satu perhatian bagi in2estor asing untuk mendirikan usaha di Indonesia. 9. $erusahan outsour,ing memotong gaji tenaga kerja tanpa ada batasan sehingga yang mereka terima, berkurang lebih banyak. 3./.1. In6i7a#or &e5erhasilan Penera4an Sis#em 7!tso!rcing Inti dari faktor*faktor tersebut diatas adalah harus adanya kerjasama dan komitmen yang jelas antara kedua belah pihak agar outsour,ing dapat berjalan sebagaimana harapan yang keseluruhan perjanjian kerjasama tersebut dinyatakan se,ara jelas dan terperin,i di dalam kontrak outsour,ing. 3./.2. Pro 6an &on#ra )u#sourcing 6an Insourcing 4eberadaan tenaga kerja berstatus outsor,ing pada gilirannya akan melemahkan perjuangan kolektif tenaga kerja melalui serikat tenaga kerja, sebagai elemen pemaksa bagi terpenuhinya hak*hak tenaga kerja. ebab, tenaga kerja outsour,ing bergerak sebagai indi2idu yang mengadakan hubungan kerja dengan perusahaan se,ara langsung, atau tenaga kerja yang disalurkan oleh lembaga outsour,ing ( jasa penyalur tenaga kerja ), kepada perusahaan, para pihak yang terlibat dalam perjanjian dalam hal ini adalah jasa penyalur tenaga kerja dan perusahaan, sementara tenaga kerja outsor,ing sendiri berada di bawah kendali jasa penyalur. $ersoalan yang dialami oleh tenaga kerja outsor,ing sendiri, bisa disimpulkan " #. 6idak ada kejelasan mekanisme dengan siapa tenaga kerja berstatus outsour,ing ini harus melakukan perundingan, apakah dengan pihak yayasan yang menyalurkan, atau dengan perusahaan. %. $osisi tenaga kerja berstatus outsor,ing ini lemah, sebab tidak memungkinkan baginya untuk melakukan perundingan bersama, atau terlibat dalam serikat tenaga kerja. +aka dapat disimpulkan, imbas atas keberadaan tenaga kerja berstatus outsour,ing, terhadap serikat tenaga kerja, diantaranya"

a. +elemahnya kekuatan serikat tenaga kerja. ebagai akibat atas menurunnya jumlah anggota serikat tenaga kerja. b. +elemahnya ,olle,ti2e bargaining ,. +elemahnya perlindungan terhadap tenaga kerja, termasuk terhadap hak*hak tenaga kerja 3.0. Penyelesaian Perselisihan 6alam )u#sourcing &alam hal ini perusahaan outsour,ing harus bisa menempatkan diri dan bersikap bijaksana agar bisa mengakomodir kepentingan karyawan, maupun perusahaan pengguna jasa pekerja, mengingat perusahaan pengguna jasa pekerja sebenarnya adalah pihak yang lebih mengetahui keseharian performa karyawan, daripada perusahaan outsour,e itu sendiri. !da baiknya perusahaan outsour,ing se,ara berkala mengirim pewakilannya untuk memantau para karyawannya di perusahaan pengguna jasa pekerja sehingga potensi konflik bisa dihindari dan performa kerja karyawan bisa terpantau dengan baik. "A" IB &'SIMP$-A* DA* SA,A* =.1. &esim4ulan 4aryawan outsour,ing selama ditempatkan diperusahaan pengguna jasa outsour,ing wajib mentaati ketentuan kerja yang berlaku pada perusahaan outsour,ing, dimana hal itu harus di,antumkan dalam perjanjian kerjasama. +ekanisme $enyelesaian perselisihan ketenagakerjaan diselesaikan se,ara internal antara perusahaan outsour,ing dengan perusahaan pengguna jasa outsour,ing, dimana perusahaan outsour,ing seharusnya mengadakan pertemuan berkala dengan karyawannya untuk membahas masalah*masalah ketenagakerjaan yang terjadi dalam pelaksanaan outsour,ing. =.2. Saran #. $asal*pasal yang mengatur mengenai outsour,ing, harusnya dapat ditinjau kembali dengan diajukan ke +ahkamah 4onstitusi untuk dilakukan amandemen, karena jiwa pasal pasal tersebut tidak sesuai dengan pasal %E (%) 88& #@9<. %. &ibuat suatu peraturan pelaksana yang didalamnya menyebutkan se,ara tegas tentang kualifikasi dari suatu pekerjaan tambahan:penunjang bagi pekerja:buruh outsour,ing. 8n,ategoriDed T primadona 0uli #<, %?#?

SIM Take Home Exam Ans e!s


$osted on 0uli #%, %?#? by harisukmara

*.1awanban no. * (Apa yang membeda0an pengembangan software dengan pengembangan sistem informasi6 1elas0an2 ) istem Informasi dibangun untuk mendukung proses yang berjalan dalam sebuah organisasi, dimana didalamnya ter,akup antara lain" proses peren,anaan ((lanning), pengorganisasian (/rgani1ing) dan pengendalian (Controlling). $engembangan item Informasi akan bermula dasi $ I ($eren,anaan istem Informasi), !nalisa, $eran,angan hingga Implmentasi. edangkan $engembangan istem oftware bermula dari !nlisa, $eren,anaan hingga Implementasi.

Pengem5angan Sis#em Informasi: $engembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan sistem (System "evelopment). $engembangan sistem didefinisikan sebagai akti2itas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul. $engembangan sistem informasi memerlukan keterilbatan komponen 7 komponen dari sistem informasi, yaitu" #. %. /. 9. <. umber daya manusia $erangkat keras (.ardware) $erangkat lunak ( oftware) 0aringan komunikasi ((ommuni,ation network) $rosedur dan kebijakan ($oli,y and $ro,edures)

Baik berdasarkan segitiga $embangunan istem Informasi, maupun komponen 7 komponen sistem informasi, maka pengembangan perangkat lunak, merupakan bagian dari pengemgangan sistem informasi. Oleh karena itu pengemgangan sistem perangkat lunak harus dalam koridor pengembagan sistem informasi, yang mana haru merujuk pada $eren,anaan istem Informasi. $engembangan istem oftware ( oftware &e2elopment) adalah pengembangan suatu produk software melalui suatu peren,anaan dan proses yang terstruktur. $engembangan software ini dapat ditujukan untuk berbagai kepentingan dimana pada umumnya dapat dibagi menjadi / , yiatu" #. 4ebutuhan khusus bagi bisnis tertentu %. 4ebutuhan yang diharapkan oleh pengguna potensial /. 4eputuhan untuk kepentingan peribadi. $engembangan $erangkat 'unak meliputi" #. $roses perangkat lunak (software process) %. +etodologi perangkat lunak (software met&odology). #. $roses perangkat lunak (software process) +$*%SI $TAMA #. +enentukan tahap*tahap yang diperlukan untuk pengembangan perangkat lunak. %. +enentukan urutan pelaksanaan dari tahap*tahap tersebut dalam rangka pengembangan perangkat lunak. /. +enentukan kriteria transisi:perpindahan dari satu tahap ke tahap berikutnya #. +etodology $erangkat lunak (software methodology) "e5ara4a mo6el yang sering 6iguna7an 6alam 4engem5angan sof#8are a6alah: 7 Pro#o#y4ing

(rototyping paradigma dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. $engembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari software, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan Pperan,angan kilatQ. $eran,angan kilat berfokus pada penyajian dari aspek 7 aspek software tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau pemakai (,ontohnya pendekatan input dan format output). $eran,angan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototipe. $rototipe tersebut die2aluasi oleh pelanggan:pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan software. * ?a#erfall

+odel air terjun adalah proses pembangunan berurutan, dimana pembangunan dilihat sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melalui tahap analisis kebutuhan, desain, penerapan, pengujian (2alidasi), integrasi, dan pemeliharaan. $rinsip dasar model air terjun adalah"

$royek dibagi menjadi fase yang berurutan, dengan beberapa tumpang tindih dan splashba,k diterima antara fase. $enekanan adalah pada peren,anaan, jadwal waktu, tanggal target, anggaran dan pelaksanaan seluruh sistem pada satu waktu. 4ontrol ketat dijaga selama umur proyek melalui penggunaan dokumentasi tertulis yang luas, serta melalui re2iew dan persetujuan formal : signoff oleh pengguna dan manajemen teknologi informasi yang terjadi pada akhir fase yang paling sebelum memulai tahap berikutnya (milestone). I#era#i<e an6 Incremen#al De<elo4men#

7 &igunakan untuk menjawab kelemahan yang terdapat dalam model air terjun. +odel ini bermula dari suatu proses peren,anaan dan berakhir pada proses penempatan (deployment), dimana terjadi interaksi didalamnya 7 S4iral ("oehm, 1122)

7 +odel spiral (spiral model) adalah model proses software yang e2olusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan ,ara kontrol dan aspek sistematis. +odel ini berpotensi untuk pengembangan 2ersi pertambahan software se,ara ,epat. &i dalam model spiral, software dikembangkan di dalam suatu deretan pertambahan +odel spiral dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja, disebut juga wilayah tugas, di antara tiga sampai enam wilayah tugas, yaitu "

#. 4omunikasi $elanggan 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif di antara pengembangan dan pelanggan. #. $eren,anaan 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber 7 sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan. #. !nalisis 3isiko 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk menaksir risiko 7 risiko, baik manajemen maupun teknis. #. $erekayasaan 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut. #. 4onstruksi dan pelun,uran 6ugas 7 trugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang (instal) dan memberikan pelayanan kepada pemakai (,ontohnya pelatihan dan dokumentasi). #. E2aluasi pelanggan 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan balik dari pelanggan dengan didasarkan pada e2aluasi representasi software, yang dibuat selama masa perekayasaan, dan diimplementasikan selama masa pemasangan. 7 Sys#em De<elo4men# -ife Cycle (SD-C)

4egiatan model ini meliputi" #. %. /. 9. <. $erumusan masalah $engembangan berbagai alternati2e solusi $emilihan solusi terbaik &isain solusi terbaik Implementasi solusi terbaik

(.1awaban no. ( (Sering0ali ter3adi s!at! 0esala&an besar yang bera0ibat fatal pada organisasi4 0eti0a mere0a mela0!0an pengali&an dari s!at! sistem lama 0e sistem yang bar!. 1elas0an mengapa fenomena ini ter3adi2 1elas0an p!la berbagai cara dalam peng0oversian sistem4 dengan berbagai as!msinya agar 0esala&an terseb!t tida0 ter3adi.1elas0an 2) Cenomena terjadi karena " #. istem yang dikembangkan tidak atau kurang sesuai dengan keinginan user, karena proses in2estigasi ,analisa design sistem yang dikembangkan kurang tajam. $englaman sangat diperlukan serta permasalahan yang tejadi dan keinginan dari user haruslah dipahami dengan baik oleh pengembang sistem. !danya perilaku yang ,enderung menolak atau sulit menerima setiap perubahan dalam organisasi perusahaan (resistensi), khususnya yang sistem informasi baru yang memerlukan peningkatan pengetahun dan keterampilan. 4ondisi ini pada umumnya terjadi dari staff yang telah lama berkerja menggunakan sistem terdahulu. !danya kekhawatiran dari karyawan perusahaan apabila sistem informasi baru (komputerisasi) diimplementasikan akan terjadi Rlay*off karyawan perusahaan. (pengurangan pegawai). 4ondisi ini biasanya terjadi pada staff yang sudah pada senior le2el. +anajemen seharusnya memberikan sosialisasi dengan jelas, karena jika tidak, dikarenakan posisi mereka yang senior, maka akan mengganggu proses pengalihan sistem. 6idak dibarengi dengan Rbusiness re*engineering pro,ess, sehingga sistem komputerisasi kurang memberikan dampak effisiensi dan efekti2itas yang maksimal bagi perusahaan. $eren,anaan akti2itas implementasi tidak dipersiapkan se,ara ,omprehensi2e dan integrated yang meliputi akti2itas " .ardware, software and ser2i,es a,;uisition oftware de2elopment or modifi,ation End user training ystem do,umentation

%.

/.

9. <. a) b) ,) d)

e) (on2ersion methode " pilot proje,t, paralllel ,ut*o2er, phase*in ,ut o2er, dire,t ,ut o2er (plunge). (ara melakukan kon2ersi sistem lama ke sistem baru baik agar kesalahan tidak terjadi, yaitu sebagai berikut " #. istem yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan user. %. 8ser ditraining dengan baik (diberikan se,ara lengkap, terpadu, mudah difahami oleh end user dan harus menarik ). /. 4omputerisasi perlu dibarengi dengan Rbussiens re*engineering pro,essF, agar terjadi effisisiensi dan effekti2itas operasi dalam perusahaan. 9. (on2ersion methode harus ditetapkan sedemikan rupa dengan seksama sehingga tidak menyulitkan bagi user di lapangan. +anajemen harus berkerja sama dengan pihak pembuat sistem, ,ara yang terbaik untuk melakukan metode kon2ersi, sesaui dengan kondisi internal perusahaan (staff , waktu, kesiapan sub sistem yang lain yang diperlukan, dll). ebagai ,ontoh hindari proses palallel*run yang terlalu lama, karena akan menyulitkan user (menguras energy serta biaya), dan kalau dimungkinkan menerapkan se,ara langsung Rphase 7 in methode atau tanpa melalui proses paralallel atau Rplunge methode , dengan ,atatan system test dan user a,,eptan,e test dilakukan se,ara ketat. &idalam suatu sistem (khususnya sistem informasi) hal*hal yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan kon2ersi sistem adalah sbb " #. Infrastru.tur SI : Berupa satu set sistem hardware dan software. !pakah infrastrukturnya dapat diandalkanA Berapa biaya kalau harus digantiA &ll. %. "ata : +erupakan kumpulan data*data yang ada baik berupa data histori (ba,kup data) maupun data yang sedang digunakan. Biasanya data*data diorganisasikan menjadi data yang bersifat master , data yang bersifat transaksional dan data*data pendukung (seperti table*table nama bulan, nama perusahaan, dll). $endokumetasian akan sangat penting dalam hal ini. /. (eople : Orang*orang yang terlibat didalam sistem tersebut, seperti pengguna, operator, sistem administrator, dll. +ereka akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kon2ersi sistem. 9. (rosedur : +erupakan tata ,ara kerja untuk mengatur orang*orang yang terlibat di sistem dalam menggunakan seluruh sumber daya sistem, sehingga dapat di,apai tujuan yang dikehendaki. $endokumetasian akan sangat penting dalam hal ini. <. $eatures : +erupakan fasilitas*fasiltas yang diberikan oleh sistem kepada user, dapat berupa fasilitas dari operating system (ba,kup fa,ility, monitoring system statisti,, dll) atau dari aplikasi (seperti didalam aplikasi perbankan fasilitas dapat menghitung pendapatan bunga, dapat melaksanakan pembatalan transaksi, dll). $ada kon2ersi sistem sering terjadi didalam pelaksanaanya tidak melihat seluruh aspek seperti tersebut diatas (partial 2iew), sehingga menimbulkan beberapa masalah, bahkan sering pula terjadi akhirnya kon2ersi gagal (balik ke sistem lama). Beberapa permasalahan yang umum terjadi biasanya berupa "

Infrastru.tur SI = "ata = #. 6idak melihat adanya kebutuhan baru (baik hardware maupun software) didalam sistem baru, seperti adanya kebutuhan hardware : software yang sebelumnya tidak ada, kebutuhan perubahan kapasitas hardware (hardisk, memori, pro,essor, dll), dll. %. 6idak memeriksa kompabilitas sistem yang terpasang seperti 2ersi operating system sudah tidak mendukung, proto,ol yang digunakan tidak mat,h dengan sistem baru (berupa prosedur untuk hubungan antar subsistem dan message format yang digunakan), beberapa pheriperal (system printer, 2alidasi printer, passbook printer, dll) tidak dapat digunakan (tidak ,ompatible didalam interfa,e fisik ataupun logi,), dll. /. 6idak memperhatikan kebutuhan sub sistem sumber daya listrik , ruangan yang diperlukan, keamanan se,ara fisik dll.

#. 6idak melaksanakan analisa antara data yang lama dan yang baru (data maping) sehingga didalam kon2ersi data banyak terjadi kesalahan atau kegagalan (tidak dapat dikon2ersi). %. 6idak melaksanakan pembersihan data lama (data ,lean up) dari data*data yang masih salah, tidak konsisten, tidak perlu ada, dll. /. 6idak membuat tool*tool untuk kon2ersi data sehingga hampir seluruhnya dilaksanakan dengan ,ara manual, akibatnya prosesnya terlalu lama sehingga oleh user proses kon2ersi ditolak (mengganggu operasi sehari*hari, biasanya ada batas waktu sistem boleh down).

(eople =

#. 6idak memeriksa adanya kebutuhan &+ dengan kwalifikasi tertentu akibat adanya sistem yang baru sehingga didalam operasi sehari*hari masih sangat tergantung pada fihak luar. 6idak pula semua &+ yang berkualitas harus terlibat, tetapi hanya yang sangat berkepentingan saja (user). Oleh karena itu, identifikasi user menjadi sangat penting. %. 6idak melaksanakan training dengan baik bagi para user, sehingga didalam mengoperasikan sistem baru para user mengalami kesulitan. Oleh karena itu, pembuat harus siap membantu user, sampai sistem ini dapat dijalankan dengan baik. 4ondisi tersebut harus di,antumkan dalam kontrak. /. 4urang didalam mensosialisasikan sistem baru, sehingga user enggan (terdapat reluktansi) didalam menggunakan sistem baru (biasanya orang perlu mempunyai alasan didalam benaknya untuk berpindah ke suatu sistem yang lain dari yang sudah ada). 9. 6erlalu banyaknya kebiasaan yang sudah terlanjur lama dilaksanakan tiba*tiba harus dirubah, hal ini biasanya menimbulkan keengganan bagi para user. <. 4urangnya komitmen dari manajemen, sebab walaupun sudah dilaksanakan sosialisasi dengan baik biasanya masih ada beberapa orang yang menolak

kehadiran sistem baru, untuk itu didalam hal ini perlu adanya ketegasan dari fihak manajemen.

(rosedur =

#. 6idak memperhatikan adanya sistem baru menyebabkan terjadinya perubahan prosedur yang memerlukan adanya pos jabatan baru. ementara didalam pelaksanaan kon2ersi tidak dilaksanakan perubahan organisasi kerja. %. 4urang teliti didalam mempelajari prosedur baru sehingga sulit dilaksanakan dilapangan. /. !da prosedur baku yang tidak dapat dihilangkan (baik karena alasan keamanan, adanya regulasi dari fihak eksaternal, dll), yang tidak di support oleh sistem baru.

$eatures =

#. 6erlalu banyaknya perbedaan fasilitas*fasilitas yang diberikan oleh sistem maupun aplikasi baru dibandingkan sistem dan aplikasi lama. .al ini khususnya dari titk pandang user apabila mereka sudah merasakan manfaat yang besar di fasilitas lama akan enggan menggunakan sistem baru atau mengangggap bahwa sistem baru kurang baik. elain itu, terkadang pihak user menginginkan fitur menurut kepentingan pribadi mereka. %. 4adang*kadang belum tentu semua fasilitas di sistem baru akan lebih baik dari sistem lama, hal ini biasanya jadi titik lemah dari sistem tersebut sehingga sering kali hal ini dijadikan alasan untuk menolak adanya sistem baru tersebut. /. 6idak mampunya para pengembang sistem baru untuk membatasi ekspektasi dari user, sehingga permintaan*permintaan yang timbul tidak dapat diakomodasi. 9. Casilitas baru kurang fleksibel dalam mengakomodasi perubahan 5.1awaban no. / (Apa !rgensi maintainability s!at! software6 1elas0an2) 8rgensi maintainability dari suatu software adalah" Biaya pemeliharaan perangkat lunak yang besar dari biaya pengembangannya, dikarenakan aktifitas perawatannya yang besar . Biaya pemeliharaan tejadi untuk" Correc#i<e (21C), a6a4#i<e (2/C), 4re<en#i<e (=C) 6an 4erfec#i<e (/!C). Biaya pemeliharaan merupakan 9@U dari total biaya rekayasa perangkat lunak. edangkan pengembangan (9/U) dan lainnya (NU) dari biaya rekayasa.

OUTSOURCING SISTEM INFORMASI


$osted on 0uli ##, %?#? by harisukmara Pen6ahuluan &ewasa ini, telah banyak digunakan oleh perusahaan untuk menggunakan sistem kerjasama dengan pihak luar untuk memenuhi kebutuhannya. &apat dimengerti, karena

pada dasarnya perusahaan tidak dapat berdiri sendiri. +ereka memerlukan adanya pemasok untuk mendapatkan sumber bahan baku, tenaga kerja kontrak dan lainnya. .al ini diperlukan supaya perusahaan dapat lebih berkonsentrasi pada kegiatan bisnis utamanya. 5alaupun demikian perlu kita perhatikan manfaat penggunaan pihak ketiga serta aspek risikonya. &alam tulisan ini, penyajikan manfaat dan risiko yang umum jika kita melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk melakukan sebagian keperluan perusahaan, terutama di bidang sistem informasi. e,ara umum, outsou,ing diterjemahkan dengan pengertian pembelian barang atau jasa dari pihak ke tiga dimana sebeliumnya dilakukan dari pihak internal. Permasalahan Banyak perusahaan yang melakukan outsour,ing akhirnya menjadi kurang puas atas hasil yang di,apai. Baik itu dalam bentuk produk, waktu, biaya maupun keamanan dari informasi yang dimiliki oleh perusahaan. +engapa perlu melakukan outsour,ingA !pa pula risiko yang harus dimengerti oleh perusahaanA 6ulisan ini men,oba mengupas pertanyaan 7 pertanyaan tadi se,ara singkat, dalam konteks mata kuliah I+. Pem5ahasan &alam kegiatan bisnisnya, terutama untuk sistem informasi, banyak sekali kegiatan yang melibatkan outsour,ing, mulai dari pengadaan hardware, software, storage hingga maintenan,enya. &emikian pula dalam pengembangan sistem informasi, kita sering berhubungan dengan oustour,ing, dimana keahliannya diperlukan. Berikut ini adalah alasan mengapa perusahaan mengganakan outsour,ing (OBrien, %??E)"

!lasan +elakukan Outsour,ing dalam sistem informasi" #. $enghematan, terutama dalam jangka panjang, karena perusahaan tidak memerlukan in2estasi. .al ini akan mengakibatkan 3OI perusahaan menjadi baik. %. +anajemen dapat fokus terhadap kegiatan utamanya, dimana bisnis perusahaan berada /. &apat menggunakan tenaga kerja (staff) yang ada lebih fleksibel 9. +endapatkan akses ke pasar global. 6erutama jika penyedia jasa outsour,ing adalah worldwide ,ompany. <. &apat mengurangi biaya pemasaran Jamun demikian berdasarkan sur2ey yang dilakukan oleh 4+$B, terdapat beberapa risiko yang dapat terjadi akibat outsour,ing tersebut, yaitu ( http"::www.itgi.org: )" #. %. /. 9. <. !spek hukum !spek ketergantungan !spek keamanan fisik istem informasi !spek logi, sistem informasi !spek umber daya manusia

&ari ke lima aspek tersebut ternyata / risiko yang sering terjadi jika perusahaan menggunakan outsour,ing yaitu" &eamanan -ogi7a Sis#em Informasi (-ogical IS Securi#y) 4eamanan yang berhubungan dengan akses yang tidak sah (unauthoriDed) terhadap sistem informasi organisasi. 4etika organisasi menggunakan outsour,ing, maka sejumlah akses terhadap sistem informasinya akan bertambah, dimana pada kondisi tertentu akan mempengaruhi sistem informasi. 'ebih jauh lagi organisasi akan kehilangan kontrol terhadap keamanan sistem informasinya. &alam prosesnya, kemungkinan akan terjadi akses, modifikasi, dan lainnya, yang digunakan oleh outsour,ing. $erlu diperhatikan, kemungkinan akses ini akan men,akup data 7 data yang sangat rahasia dan strategis. &e#ergan#ungan (To#al De4en6enceD'Ei# "arriers) +akin banyak tingkat ketergantungan terhadap perusahaan outsour,ing, maka akan menjadi kendala bagi kita. $ada waktu kita mengikat kontrak dengan perusahaan outsour,ing, pada dasarnya kita PmenyerahkanQ semua kontrol atas sistem informasinya. ebagai akibat dari hal ini, fungsi 7 fungsi I6 tdak dapat dilakukan atau merubah teknologi yang telah dibuat oleh outsour,ing, tapi kita melibatkan mereka. Oleh karena itu, perlu kejelasan dalam kontrak, mengenai e1it strategi jika proyek pembangunaan ataupun pengembangan sistem informasi dengan perusahaan outsour,ing. &onse7uensi hu7um (-egal ConseFuences) 4arena kegiatan outsour,ing merupakan kerjasama diantara dua pihak, yang se,ara umum bersifat komersial, maka akan terdapat konsekwensi hukum. alah satu yang terpenting adalah hak kepemilikan dan hak ,ipta. &engan adanya kerjasama ini, akan menambah kewajiban perusahaan terhadap pihak ketiga, seperti penggunaan lisensi,

Oleh karena itu, perlu sekali dibuat kontrak kerjasama yang jelas diantara kedua belah pihak yang saling menguntungkan. &esim4ulan Outsour,ing memang diperlukan dewasa ini oleh banyak perusahaan : organisasi. $erlu dilakukan analisa ,ost 2s benefit, aspek hukum serta kondisi internal perusahaan : organisasi, terutama mengenai keadaan staff yang dimiliki. $erusahaan dapat melakukan outsour,ing jika memberikan manfaat dan ketergantungan terhadap perusahaan outsour,ing relatif rendah. $embuataan kontrak menjadi hal yang penting sebelum kita melakukan outsour,ing. Saran: elagi memiliki sumber daya yang ,ukup, sebaiknya dilakukan in*sour,ing untuk proyek 7 proyek yang memerlukan waktu yang singkat dan berskala ke,il. .al ini dikarenakan staff telah mengerti budaya serta perusahaan dan dapat berinterkasi dengan mudah. &alam kondisi yang berlawanan, outsour,ing dimungkinkan dilakukan setelah perusahaan mengkaji se,ara mendalam.

Daf#ar Pus#a7a: #. Obrien, %??E %. ( http"::www.itgi.org: ) /. http"::sear,hse,urity.te,htarget.,om: 6his entry was posted in 8n,ategoriDed. Bookmark the permalink.

Ja a"an Take Home Exam S#s$em In%o!mas# Mana&emen


Per#anyaan *o. 1 !pa yang membedakan pengembangan software dengan pengembangan sistem informasiA 0elaskanV a8a5an 8ntuk menjawab pertanyaan diatas terlebih dahulu kita harus membedakan antara software atau perangkat lunak dengan sistem informasi. Software menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dapat didefinisikan sebagai program komputer, prosedur, data dan semua dokumentasi yang berhubungan operasi pada sistem komputer dengan kata lain software merupakan kumpulan dari object membentuk konfigurasi yang didalamnya termasuk program, dokumen, dan data. ementara sistem informasi, menurut OBrien didefinisikan sebagai kombinasi teratur dari sumber daya manusia, hardware, software, jaringan dan sumberdaya data yang mengumpulkan dan mentransformasi informasi didalam suatu organisasi. Berdasarkan uraian diatas, maka pengembangan software atau dikenal juga sebagai software engineering menurut IEEE adalah aplikasi sistematik, disiplin, pendekatan kuantitatif untuk pengembangan, operasi dan pemeliharaan dari software, dengan kata lain software engineering merupakan sebuah metodologi pengembangan perangkat lunak (software) yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi sistem hingga pada tahap pemeliharaan sistem setelah digunakan dengan tujuan untuk membuat perangkat lunak yang tepat dengan metode yang tepat. edangkan pengembangan sistem informasi merupakan proses pengembangan sistem untuk menghasilkan sistem informasi (CBIS atau computer based information system) dimana metodologi pengembangan sistem digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan pengelolaan dan pengendalian komponen sistem informasi (sumber daya manusia, hardware, software, jaringan, sumberdaya data dan produk informasi). 6erdapat % hal yang perlu di pertimbangkan dalam pengembangan software, yang pertama adalah produk atau software itu sendiri serta proses pengembangannya. $roduk, sendiri terdiri dari program, dokumen, dan data, sementara proses terdiri dari proses manajemen dan proses teknikal. $roduk dari perangkat lunak dipantau melewati beberapa tahap pengembangan yang dikenal juga sebagai system development life cycle ( &'(). (ontoh dari &'( antara lain model waterfall, model ), model spiral, prototyping dan lain*lain. edangkan proses manajemen dalam pengembangan software lunak terdiri atas manajemen proyek, configuration management, quality assurance management. ementara, proses teknikal merupakan metode yang diaplikasikan pada tahap tertentu dalam pengembangan

software, yang didalamnya termasuk metode analisis, metode desain, metode pemrograman, dan metode testing. $roses pengembangan software, memiliki / elemen kun,i yang terdiri dari" #. +etode +etode software engineering memberikan tehnik*tehnik bagaimana membentuk software. +etode ini terdiri dari serangkaian tugas seperti" #. $eren,anaan - estimasi proyek 4arena software merupakan bagian terbesar dari sistem, maka pekerjaan dimulai dengan ,ara menerapkan kebutuhan semua elemen sistem dan mengalokasikan sebagian kebutuhan tersebut ke software. $andangan terhadap sistem adalah penting, terutama pada saat software harus berhubungan dengan elemen lain, seperti hardware, software lain dan database #. !nalisis kebutuhan sistem dan software Maitu, suatu proses pengumpulan kebutuhan software untuk mengerti sifat *sifat program yang dibentuk software engineering, atau analis harus mengerti fungsi software yang diinginkan, performance dan interfase terhadap elemen lainnya. .asil dari analisis ini didokumentasikan dan ditinjau bersama*sama klien. #. &esain struktur data &esain software sesungguhnya adalah proses multi step (proses yang terdiri dari banyak langkah) yang memfokuskan pada / atribut program yang berbeda, yaitu struktur data, arsitektur software dan rin,ian prosedur. $roses desain menterjemahkan kebutuhan kedalam representasi software yang dapat diukur kualitasnya sebelum coding dimulai. .asil dari desain ini didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software. #. !rsitektur program dan prosedur algoritma %. e. Coding +erupakan proses penterjemahan desain ke dalam bentuk yang dapat diba,a oleh mesin #. esting dan pemeliharaan

egera sesudah objek program dihasilkan, testing program dimulai. $roses testing difokuskan pada logika internal software. 0aminan bahwa semua pernyataan atau statements sudah dites dan lingkungan e1ternal menjamin bahwa definisi input akan menghasilkan output yang diinginkan.

ementara proses pemeliharaaan atau maintenance dilakukan karena software mengalami error, atau harus diadaptasi untuk menyesuaikan dengan lingkungan e1ternal, misalnya adanya sistem operasi baru atau peripheral baru atau karena permintaan dari customer untuk melakukan proses penyempurnaan software. #. $eralatan atau tools $eralatan pengembangan software memberikan dukungan atau semiautomasi untuk metode, ,ontohnya" #. C!SE (Case !ided Software Engineering), yaitu suatu software yang menggabungkan software, hardware, dan database software engineering untuk menghasilkan suatu lingkungan software engineering. %. "atabase Software Engineering, adalah sebuah struktur data yang berisi informasi penting tentang analisis, desain, kode dan testing. /. !nalogi dengan (! E pada hardware adalah " (!&, (!+, (!E. #. $rosedur $rosedur terdiri dari, urut*urutan di mana metode tersebut diterapkan, dokumen, laporan* laporan, formulir*formulir yang diperlukan, kontrol kualitas software, dan koordinasi perubahan yang terjadi pada software. 4etiga elemen diatas yang memungkinkan manajer mengontrol proses pengembangan software dan memberikan praktisi dasar yang baik untuk pembentukan software berkualitas. &alam model atau paradigma pengembangan software, terdapat / metode yang se,ara luas dipergunakan, yaitu" #. 1. System Development Life Cycle (SDLC) Maitu, proses pengembangan dimana keseluruhan proses pengembangan sistem dilakukan melalui proses multi*langkah dari in2estigasi persyaratan awal melalui analisis, desain, implementasi dan pemeliharaan (sumber" 3ussel 4ay, (omputer 5orld). &'( terdiri dari beberapa jenis model antara lain model #aterfall, $ountain, dan Spiral. $ada model waterfall output dari langkah yang satu akan menjadi input bagi langkah selanjutnya, seperti gambar dibawah ini" #. a. Waterfall model

Bambar #. S"2C waterfall model Berikut merupakan penjelasan setiap fase atau tahapan yang terjadi pada waterfall model" #) 6ahap In2estigasi $ada tahap in2estigasi akan terjadi proses seperti" a) Initialisasi, pada initialisasi akan terjadi proses seperti peren,anaan manajemen, kebutuhan serta potensi dari user. b) &efinisi formal, pada proses ini dilakukan definisi tujuan, moti2asi, ruang lingkup, batasan, kendala, dan strategi. elain itu, pada definisi formal juga dilakukan 2erifikasi permasalahan sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap kebutuhan yang baru. ,) 8ji kelayakan, yang terdiri dari" #. 8ji kelayakan teknis, merupakan uji terhadap ketersediaan hardware dan software. %. 8ji kelayakan ekonomis, yaitu menilai apakah manfaat yang didapat dari pengembangan software akan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. /. 8ji kelayakan operasional, uji kelayakan yang berkaitan dengan kemampuan orang yang bekerja dalam sistem untuk melakukan pekerjaan mereka dengan ,ara yang telah ditentukan. 9. 8ji kelayakan kelayakan organisasi, menilai kesiapan perusahaan atau organisasi untuk mengembangkan penjualan pemasaran dan sistem keuangan berbasis 5eb (e*,ommer,e system). %) 6ahap !nalisa $ada tahap ini sistem yang akan dibangun diselaraskan dengan kebutuhan user atau pengguna. $ada tahap ini terjadi proses seperti" a) "etermine requirements atau penentuan kebutuhan, hal ini dilakukan dengan ,ara mempelajari sistem yang telah ada, serta menentukan kebutuhan struktur dan menghilangkan redundansi.

b) &equirement analysis atau analisa kebutuhan, terdiri dari analisa kebutuhan fungsional dan performa (kinerja). ,) +enghasilkan desain sistem alternatif

d) +embandingkan alternatif desain sistem yang dihasilkan dan e) +erekomendasikan alternatif terbaik kepada klien.

/) 6ahap &esain Maitu, merupakan tahap menentukan bagaimana sistem men,apai tujuan yang telah didefinisikan sebelumnya. 6ahap ini terdiri dari" a) 'ser interface design, meliputi tampilan, form, report dan dialog design.

b) "ata design, merupakan proses desain elemen struktur data. ,) (rocess design, merupakan desain program prosedur sistem

9) 6ahap Implementasi $ada tahap ini terjadi beberapa hal seperti" a) E2aluasi hardware, software dan jasa

b) +odifikasi dan pengembangan software ,) &okumentasi, yang merupakan mekanisme komunikasi utama selama proses pengembangan. d) 4on2ersi data, pada proses ini terjadi perbaikan dan penyaringan data yang tidak diinginkan dan konsolidasi data. e) f) 6esting atau uji ,oba, pada proses ini dilakukan uji ,oba dan debugging software. 6raining atau pelatihan sistem:software yang telah terbentuk.

g) 4on2ersi, yakni proses pergantian dari sistem lama ke sistem baru. $roses kon2ersi dapat dilakukan melalui 9 ma,am ,ara antara lain" #. %. /. 9. (arallel strategy (ilot strategy (hased strategy dan (lunge strategy

<) 6ahap $emeliharaan (maintenance) $ada proses ini terjadi modifikasi software, perbaikan error atau umpan balik dari user terhadap software yang telah mereka gunakan. 4eunggulan dan 4elemahan pada metode &'( antara lain" #. 4eunggulan" #) $roses pengembangan sangat terstruktur dan sistematik %) +elalui definisi kebutuhan, sehingga gap atau kesenjangan yang terjadi antara kebutuhan dan sistem yang dihasilkan dapat dikurangi. /) +enghasilkan petunjuk arah pengembangan yang jelas bagi manajemen. #. 4elemahan" #) 6idak adaptif terhadap perubahan yang dapat terjadi selama proses pengembangan (kaku atau rigid). %) +elelahkan karena membutuhkan waktu pengembangan yang lama dan biaya yang tinggi /) $royek yang sebenarnya jarang mengikuti aliran se;uential yang ditawarkan model ini. Iterasi ($engulangan) selalu terjadi dan menimbulkan masalah pada aplikasi yang dibentuk oleh model ini. 9) eringkali pada awalnya ,ustomer sulit menentukan semua kebutuhan se,ara e1plisit.

<) 4lien harus sabar karena 2ersi program yang sedang jalan tidak akan tersedia sampai proyek pengembangan selesai. #. b. Spiral Model +odel spiral (spiral model) adalah model pengembangan software dimana proses digambarkan sebagai spiral. etiap loop akan mewakili satu fase dari software process. 'oop paling dalam berfokus pada kelayakan dari sistem, loop selanjutnya tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya berkaitan dengan desain sistem dan seterusnya, seperti gambar berikut

Bambar %. S"2C spiral model $ada spiral model, setiap 'oop dibagi dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja yang disebut juga wilayah tugas, wilayah tugas tersebut terdiri antara tiga sampai enam wilayah tugas, yaitu " #. 4omunikasi $elanggan 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif di antara pengembangan dan pelanggan. #. $eren,anaan 6ugas7tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber7sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan. #. !nalisis 3isiko 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk menaksir risiko 7 risiko, baik manajemen maupun teknis. #. $erekayasaan 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut. #. 4onstruksi dan pelun,uran 6ugas 7 trugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, instalasi dan memberikan pelayanan kepada pemakai (,ontohnya pelatihan dan dokumentasi).

#. E2aluasi pelanggan 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan balik dari pelanggan dengan didasarkan pada e2aluasi representasi software, yang dibuat selama masa perekayasaan, dan diimplementasikan selama masa pemasangan software. #. 2. Rapid Application Development (,AD) &apid !plication "evelopment (3!&) adalah sebuah metode pengembangan software yang di,iptakan untuk menekan waktu yang dibutuhkan untuk mendesain serta mengimplementasikan sistem, informasi sehingga dihasilkan siklus pengembangan yang sangat pendek. +odel 3!& ini merupakan adaptasi dari model sekuensial linier dimana perkembangan yang ,epat di,apai dengan menggunakan pendekatan kontruksi berbasis komponen. ehingga, jika kebutuhan sistem dipahami dengan baik, proses 3!& memungkinkan developer men,iptakan sistem fungsional yang utuh dalam periode waktu yang sangat pendek (= >? sampai @? hari). 4arena dipakai terutama pada aplikasi sistem konstruksi, pendekatan 3!& meliputi fase 7 fase seperti gambar dibawah ini" Bambar /. &!" approach

Berikut merupakan penjelasan setiap fase yang dilalui metode &apid !plication "evelopment (3!&)" #. a. Bussiness modeling !liran informasi di antara fungsi 7 fungsi bisnis dimodelkan dengan suatu ,ara untuk menjawab pertanyaan 7 pertanyaan seperti" #) Informasi apa yang mengendalikan proses bisnisA

%) Informasi apa yang di mun,ulkanA /) iapa yang memun,ulkanyaA

9) 4e mana informasi itu pergiA <) iapa yang memprosesnyaA #. b. "ata modeling !liran informasi yang didefinisikan sebagai bagian dari fase bussiness modelling disaring ke dalam serangkaian objek data yang dibutuhkan untuk menopang bisnis tersebut. 4arakteristik (disebut atribut) masing masing objek diidentifikasi dan hubungan antara objek 7 objek tersebut didefinisikan. #. c. (rosess modelling !liran informasi yang didefinisikan di dalam fase data modeling ditransformasikan untuk men,apai aliran informasi yang perlu bagi implementasi sebuah fungsi bisnis. Bambaran pemrosesan di,iptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data. #. d. !plication generation 3!& mengasumsikan pemakaian teknik generasi ke empat. elain men,iptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga yang kon2ensional, 3!& lebih banyak memproses kerja untuk memkai lagi komponen program yang ada (pada saat memungkinkan) atau men,iptakan komponen yang bisa dipakai lagi (bila perlu). $ada semua kasus, alat 7 alat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak. #. e. esting and turnover 4arena proses 3!& menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah diuji. .al ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. 6etapi komponen baru harus di uji dan semua interfa,e harus dilatih se,ara penuh. 4eunggulan dan kelemahan model 3!& adalah " &eunggulan: #. 5aktu pengembangan yang lebih singkat dan %. Biaya yang relatif lebih murah &elemahan:

#. 6idak ,o,ok untuk proyek skala besar %. $royek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi /. istem yang tidak bisa dimodularisasi tidak ,o,ok untuk model 9. 3esiko teknis yang tinggi juga kurang ,o,ok untuk model ini #. 3. Pro#o#y4ing Berikut merupakan gambar dari proses pengembangan software menggunakan metode prototyping.

Bambar 9. (rototyping approach $roses pada model prototyping yang digambarkan pada gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut" #. a. 'ser &equirements $ada tahap ini developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian*bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. &etil kebutuhan mungkin tidak dibi,arakan pada tahap ini, #. b. "evelop (rototype $ada tahap ini dilakukan peran,angan prototype sistem oleh developer, peran,angan sistem dilakukan se,ara ,epat dan ran,angan diusahakan mewakili semua aspek software yang telah diketahui. #. c. &evise (rototype $ada tahap ini dilakukan e2aluasi prototype sistem oleh klien. !pabila klien merasa prototype sistem yang telah dikembangkan sesuai dengan keinginannya maka prototype tersebut dapat digunakan, akan tetapi jika prototype tersebut tidak sesuai, maka prototype tersebut akan dilakukan re2isi dan digunakan sebagai a,uan dalam memperjelas kebutuhan software dan kemudian dikembangkan prototype selanjutnya. iklus ini (develop%revise prototype) akan terus berlangsung hingga didapatkan prototype sistem yang sesuai dengan kebutuhan klien atau user.

Berikut merupakan keunggulan dan kelemahan pada pengembangan software menggunakan metode prototyping. &eunggulan" #. %. /. 9. +eningkatnya komunikasi antara user dan developer $eningkatan peran aktif user didalam proses pengembangan $eningkatan efisiensi waktu Implementasi sistem menjadi lebih mudah karena user turut berperan aktif didalam proses pengembangan

&elemahan: #. 4urangnya fitur keamanan dan kontrol pada prototype akhir sistem %. istem akan sulit terbentuk jika proses e2aluasi pada siklus prototype tidak mendapatkan titik temu. /. &apat menyebabkan dokumentasi akhir yang tidak lengkap 9. &e2eloper lebih sulit mengendalikan ekspektasi user eperti yang telah dijelaskan, setiap metode pengembangan software memiliki keunggulan dan kelemahannya masing*masing, sehingga tidak ada metode pengembangan terbaik yang absolut, akan tetapi gambar berikut dapat dijadikan a,uan bagi klien atau user untuk memilih metode pengembangan yang sesuai"

Bambar <. System "evelopment eperti yang terlihat pada gambar diatas, metode pengembangan prototyping ,o,ok digunakan jika klien atau user lebih mementingkan ke,epatan proses pengembangan dibandingkan dengan stabilitas sistem yang terbentuk, sementara jika klien menginginkan stabilitas sistem yang lebih baik maka metode &'( lebih sesuai untuk digunakan. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan software atau aplikasi perangkat lunak merupakan bagian dari pengembangan sistem informasi, sedangkan pengembangan sistem informasi merupakan pengembangan total terhadap seluruh komponen yang membentuk sistem informasi yang terduri dari komponen

sumber daya manusia, hardware, software, jaringan, sumberdaya data dan produk informasi. Per#anyaan *o 2 eringkali terjadi suatu kesalahan besar yang berakibat fatal pada organisasi, ketika mereka melakukan pengalihan atau kon2ersi dari suatu sistem lama ke sistem yang baru. 0elaskan mengapa fenomena ini terjadiV 0elaskan pula berbagai ,ara dalam pengko2ersian sistem, dengan berbagai asumsinya agar kesalahan tersebut tidak terjadi. 0elaskan V a8a5an 4on2ersi sistem merupakan tahap pergantian atau peralihan yang digunakan developer sistem dalam rangka menggantikan sistem lama ke sistem baru disuatu organisasi. $ada tahap ini terkadang pergantian sistem berjalan tidak sesuai dengan ekspektasi pihak*pihak terkait (user dan vendor), sehingga dapat menyebabkan terjadinya kegagalan dalam kon2ersi sistem dan dapat berakibat fatal bagi organisasi. Cenomena penyebab kegagalan ini dapat berasal dari / pihak terkait yang berperan didalam pengembangan sistem informasi, yaitu" manajemen yang mewakili pihak perusahaan atau end%user, vendor sebagai pihak ketiga yang membantu dalam peran,angan, pengembangan serta implementasi sistem baru tersebut dan user sebagai pengguna umum sistem tersebut. Berikut merupakan fenomena penyebab kegagalan perusahaan didalam menerapkan sistem informasi berdasarkan ketiga pihak diatas" #. 1. Mana;emen (end'!ser) &ari pihak manajemen sebagai end*user fenomena kegagalan kon2ersi sistem informasi dapat disebabkan karena" #. 4urangnya keterlibatan end%user dalam proses pengembangan sehingga, menyebabkan pernyataan kebutuhan dan spesifikasi sistem yang kabur, akibatnya ruang lingkup sistem baru yang ingin diterapkan menjadi tidak jelas dan pada akhirnya meningkatkan resiko kegagalan dalam proses kon2ersi. %. .al yang sama juga dapat disebabkan karena pernyataan kebutuhan dan spesifikasi sistem yang senantiasa berubah*ubah, sehingga mempersulit pihak de2eloper didalam menangkap keinginan konsumen. /. 4urangnya dukungan dari manajemen eksekutif di perusahaan tersebut. ehingga, sebagian besar jajaran direksi perusahaan tidak mau tahu mengenai penerapan sistem informasi baru di perusahaannya dan menyerahkan sepenuhnya pada ahli 6I. $adahal, implementasi sistem informasi di perusahaan tidak hanya berhubungan dengan teknologi saja, namun juga berkaitan erat dengan bisnis perusahaan, akibatnya sistem baru yang digulirkan berjalan dengan tersendat* sendat. 9. Buruknya peren,anaan yang disusun oleh pihak manajemen sehingga ketika kon2ersi dilakukan mun,ul berbagai hambatan.

<. 4etidakinginan manajemen dalam merubah paradigma berpikir maupun bekerja, sehingga timbulnya ke,enderungan untuk mempertahankan status ;uo atau ,omfort Done mereka, akibatnya berbagai prasyarat utama untuk menjalankan atau mengimplementasikan sistem baru tersebut tidak ter,apai. >. .arapan yang tidak realistis dari manajemen perusahaan, sehingga timbulnya ekspektasi yang terlampau berlebihan dari pihak manajemen terhadap sistem baru yang ingin diterapkan tanpa perduli dengan isu*isu terkait dengan pendekatan atau strategi menerapkan sistem tersebut se,ara efektif. E. 4urangnya sosialisasi terhadap kon2ersi ke sistem baru kepada segenap karyawan perusahaan, sehingga banyak pihak yang menolak dibandingkan dengan yang mendukung terjadinya perubahan sistem. #. (. )endors %. Inkompetensi teknologi atau kurangnya pengalaman dari vendor maupun sumber daya manusia dari penyedia jasa outsourcing sistem informasi. /. 4urangnya kemampuan memberikan pemahaman dan penjelasan yang memadai mengenai paradigma yang dipergunakan dalam sistem baru kepada mereka yang berkepentingan (user dan end*user), sehingga seringkali terjadi kekeliruan dalam ,ara memandang pergantian sistem. 9. $emilihan aplikasi yang keliru atau tidak sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan yang membutuhkannya. <. 6erjadinya kesalahan dalam usaha membantu manajemen dalam mendefinisikan kebutuhannya, sehingga ketika sistem baru yang akan diterapkan, tidak memberikan hasil sebagaimana yang diharapkan oleh para pihak terkait (user dan end%user). >. 4urangnya pelatihan yang memadai dan efektif kepada segenap pihak terkait, sehingga mereka tidak dapat menggunakan dan memanfaatkannya se,ara baik. #. $sers E. umberdaya +anusia ( &+) di perusahaan tersebut tidak siap dalam menerima sistem baru karena harus dapat mengubah pola kebiasaan dan kebudayaan yang sebelumnya diterapkan di perusahaan. ehingga, seringkali &+ sulit untuk menyesuaikan diri. N. 4etidakinginan para user untuk merubah ,ara kerja dalam berakti2itas sehari*hari sehingga selalu menentang segala bentuk aplikasi sistem baru tersebut, yang pada dasarnya membutuhkan keinginan dan kemampuan untuk bekerja dengan ,ara yang lebih efektif dan efisien. @. .arapan yang berlebihan dan ,enderung keliru terhadap sistem yang baru yang biasanya para user menganggap bahwa teknologi informasi dan software dapat menyelesaikan segala masalah dan kesulitan yang ada. #?. 4urangnya pelatihan bagi para user agar yang bersangkutan memiliki kompetensi dan keahlian yang memadai untuk menjalankan sistem baru tersebut. ##. $erusahaan memiliki &+ dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang berbeda*beda dan sebagian besar kemampuannya berasal dari manajemen fungsional perusahaan.

elain faktor diatas, tinggi rendahnya risiko keberhasilan proses pengalihan sistem informasi dari sistem lama ke sistem yang baru juga dipengaruhi oleh beberapa aspek lain seperti" #. !spek &ata emakin kompleks struktur, model, dan arsitektur data yang ingin dipindahkan, semakin sulit mekanisme pemetaan dan pemindahannya, yang berarti semakin tinggi resiko yang dihadapiF #. !spek !plikasi emakin berbeda platform, sistem, atau standar sistem aplikasi baru dibandingkan dengan sistem aplikasi yang lama, semakin sulit proses migrasi dilakukan, yang berarti akan memperbesar resiko yang dihadapiF #. !spek 6eknologi emakin tersebar bentuk atau topologi perangkat keras dan jaringan yang merupakan lokasi penyimpanan data, semakin sulit akti2itas pemetaan data yang harus dilakukan, yang berarti akan mempertinggi risiko yang dihadapiF #. !spek +anusia emakin banyak unsur manusia yang terlibat dalam akti2itas pemasukan, pengorganisasian, pemeliharaan, dan pengawasan data, akan meningkatkan potensi terjadinya kesalahan yang berpengaruh pada kualitas data yang disimpan, yang berarti akan memperbesar risiko kesalahan yang terjadi dalam proses pengalihan tersebutF #. !spek 4ebijakan emakin tidak adanya kebijakan standar di perusahaan yang selama ini dipergunakan sebagai a,uan dalam proses pengelolaan data, semakin sulit menentukan strategi migrasi yang tepat, yang berarti mempertinggi resiko implementasi skenario pengalihanF dan lain sebagainya. 8ntuk mengurangi resiko kegagalan yang terjadi saat pergantian sistem, terdapat 9 metode kon2ersi yang dapat dilakukan guna mempermudah pengenalan sistem baru ke dalam organisasi dan meningkatkan keberhasilan proses kon2ersi. Empat bentuk utama dari kon2ersi sistem men,akup kon2ersi langsung, kon2ersi paralel, kon2ersi bertahap (phased) dan kon2ersi per,ontohan (pilot). #. *. &on<ersi -angsung (Direct Conversion+"l!nge Strategy) 4on2ersi ini dilakukan dengan ,ara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru. (ara ini merupakan yang paling berisiko, tetapi murah. 4on2ersi

langsung adalah pengimplementasian sistem baru dan pemutusan jembatan sistem lama, sehingga apabila kon2ersi telah dilakukan, maka tak ada ,ara untuk balik ke sistem lama. $endekatan sesuai untuk kondisi*kondisi sebagai berikut" #. istem tersebut tidak mengganti sistem lain. %. istem yang lama sepenuhnya tidak bernilai. /. istem yang barn bersifat ke,il atau sederhana atau keduanya. 9. 3an,angan sistem baru sangat berbeda dari sistem lama, dan perbandingan antara sistem 7 sistem tersebut tidak berarti. &eunggulan " 3elatif tidak mahal. &elemahan " +empunyai risiko kegagalan yang tinggi. Berikut merupakan ilustrasi kon2ersi langsung. Bambar >. 4on2ersi 'angsung

#. (. &on<ersi Paralel ("arallel Conversion) $ada kon2ersi ini, sistem baru dan sistem lama sama*sama dijalankan. etelah melalui masa tertentu, jika sistem baru telah bisa diterima untuk menggantikan sistem lama, maka sistem lama segera dihentikan. (ara seperti ini merupakan pendekatan yang paling aman, tetapi merupakan ,ara yang paling mahal, karena pemakai harus menjalankan dua system sekaligus. 4on2ersi $aralel adalah suatu pendekatan dimana baik sistem lama dan baru beroperasi se,ara serentak untuk beberapa pGriode waktu. &alam mode kon2ersi paralel, output dari masing*masing system tersebut dibandingkan, dan perbedaannya direkonsiliasi. &ele5ihan " +emberikan derajat proteksi yang tinggi kepada organisasi dari kegagalan sistem baru. &elemahan " Besarnya biaya untuk duplikasian fasilitas dan biaya personel yang memelihara sistem rangkap tersebut, karena ketika proses kon2ersi suatu sistem baru melibatkan operasi paralel, maka orang*orang pengembangan sistem harus meren,anakan untuk melakukan peninjauan berkala dengan personel operasi dan pemakai.

Bambar E. 4on2ersi pararel #. 3. &on<ersi "er#aha4 ("&ased Conversion) 4on2ersi bertahap dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru. 0ika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. 0ika tak terjadi masalah, modul*modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul*modul lama yang lain. &engan pendekatan seperti ini, akhirnya semua sistem lama akan tergantikan oleh sistem baru. (ara seperti ini lebih aman daripada kon2ersi langsung. &engan metode phased conversion, sistem baru diimplementasikan beberapa kali, dan se,ara perlahan menggantikan sistem lama. 4on2ersi bertahap dapat menghindarkan risiko yang ditimbulkan oleh kon2ersi langsung dan memberikan waktu yang banyak kepada pemakai untuk beradaptasi terhadap perubahan. 8ntuk menggunakan metode phased conversion, sistem harus disegmentasi. Con#oh " !kti2itas pengumpulan data baru diimplementasikan, dan mekanisme interfa,e dengan sistem lama dikembangkan. Interfa,e ini memungkinkan sistem lama beroperasi dengan data input baru. 4emudian akti2itas*akti2itas akses database baru, penyimpanan, dan pemanggilan diimplementasikan. ekali lagi, mekanisme interfa,e dengan sistem lama dikembangkan. egmen lain dari sistem baru tersebut di*instal sampai keseluruhan sistem diimplementasikan. &ele5ihan " 4e,epatan perubahan dalam organisasi tertentu bisa diminimasi, dan sumber*sumber pemrosesan data dapat diperoleh sedikit demi sedikit selama pGriode waktu yang luas. &elemahan " 4eperluan biaya yang harus diadakan untuk mengembangkan interfa,e temporer dengan sistem lama, daya terapnya terbatas, dan terjadi kemunduran semangat di organisasi, sebab orang*orang tidak pernah merasa menyelesaikan sistem.

Bambar N. 4on2ersi bertahap

&e#erangan gam5ar

istem baru diimplementasi beberapa kali, sedikit demi sedikit untuk menggantikan sistem yang lama istem harus disegmentasi $erlu biaya tambahan untuk mengembangkan interfa,e temporer dengan sistem lama. &aya terapnya terbatas, proses implementasi membutuhkan waktu yang panjang.

#. =. &on<ersi Pilo# (Pilo# Con<ersion) $endekatan ini dilakukan dengan ,ara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang diperlakukan sebagai pelopor. 0ika kon2ersi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat*tempat yang lain. Ini merupakan pendekatan dengan biaya dan risiko yang rendah. &engan metode 4on2ersi $ilot, hanya sebagian dari organisasilah yang men,oba mengembangkan sistem baru. 4alau metode phase*in mensegmentasi sistem, sedangkan metode pilot mensegmentasi organisasi. (ontoh " alah satu kantor ,abang atau pabrik, misa nya bisa berfungsi sebagai kelin,i per,obaan atau tempat pengujian alfa atau beta berfungsi untuk tempat 2ersi sistem baru yang bekerja. ebelum sistem baru diimplementasikan ke seluruh organisasi, sistem pilot harus membuktikan diri di tempat pengujian tersebut. +etode kon2ersi ini lebih sedikit berisiko dibandingkan dengan metode langsung, dan lebih murah dibandingkan dengan metode parallel. egala kesalahan dapat dilokalisir dan dikoreksi sebelum implementasi lebih jauh dilakukan. !pabila sistem baru melibatkan prosedur baru dan perubahan yang drastis dalam hai perangkat lunaknya, metode pilot ini akan lebih ,o,ok digunakan. elain berfungsi sebagai tempat pengujian ,test site+, sistem pilot juga digunakan untuk meiatih pemakai seluruh organisasi dalam menghadapi lingkungan Alive? (hidup atau sebenarnya) sebelum system tersebut diimplementasikan di lokasi mereka sendiri.

Bambar @. (ilot conversion


$erlunya segmentasi organisasi. 3esiko lebih rendah dibandingkan metode kon2ersi langsung. Biaya lebih rendah dibandingkan metode parallel. (o,ok digunakan apabila adanya perubahan prosedur, .:5 dan :5.

Me#o6e $n#u7 Meng7on<ersi +ile Da#a .ang A6a 4eberhasilan kon2ersi sistem sangat tergantung pada seberapa jauh profesional sistem menyiapkan pen,iptaan dan pengkon2ersian file data yang diperlukan untuk sistem baru. &engan mengkor2ersi suatu file, maksudnya adalah bahwa file yang telah ada )e*isting+ harus dimodifikasi setidaknya dalam " #. Cormat file tersebut %. Isi file tersebut /. +edia penyimpanan dimana file ditempatkan &alam suatu kon2ersi sistem, kemungkinan beberapa file bisa mengalami ketiga aspek kon2ersi tersebut se,ara serentak. 6erdapat dua metode dasar yang bisa digunakan untuk menjalankan kon2ersi file " #. 1. &on<ersi +ile To#al 4on2ersi file total dapat digunakan bersama dengan semua metode kon2ersi file sistem di atas. 0ika file sistem baru dan file sistem lama berada pada media yang bisa diba,a komputer, maka bisa dituliskan program sederhana untuk mengkon2ersi file dari format lama ke format baru. 8mumnya pengkon2ersian dari satu sistem komputer ke sistem yang lain akan melibatkan tugas*tugas yang tidak bisa dikerjakan se,ara otomatis. 3an,angan file baru hampir selalu mempunyai field*field re,ord tambahan, struktur pengkodean baru, dan ,ara baru perelasian item* item data (misalnya, file*file relasional). eringkali, selama kon2ersi file, kita perlu mengkonstruksi prosedur kendali yang rin,i untuk memastikan integritas data yang bisa digunakan setelah kon2ersi itu. &engan menggunakan klasifikasi file berikut, perlu diperhatikan jenis prosedur kendali yang digunakan selama kon2ersi. #. 2. &on<ersi +ile %ra6ual 4on2ersi file gradual (sedikit demi sedikit), umumnya digunakan dengan metode paralel dan phase*in. &alam beberapa ,ontoh, ia akan bekerja untuk metode pilot. 8mumnya kon2ersi file gradual tidak bisa diterapkan untuk kon2ersi sistem langsung. Beberapa perusahaan mengkon2ersi file*file data mereka se,ara gradual (sedikit demi sedikit). 3e,ord*re,ord akan dikon2ersi hanya ketika mereka menunjukkan beberapa akti2itas transaksi. 3e,ord*re,ord lama yang tidak menunjukkan akti2itas tidak pernah dikon2ersi. +etode ini bekerja dengan ,ara berikut "

#. uatu transaksi diterima dan dimasukkan ke dalam sistem. %. $rogram men,ari file master baru (misalnya file in2entarisasi atau file a,,ount re,ei2able) untuk re,ord yang tepat yang akan di update oleh transaksi itu. 0ika re,ord tersebut telah siap dikon2ersi, berarti peng*update*an re,ord telah selesai. /. 0ika re,ord tersebut tidak ditemukan dalam file master baru, file master lama diakses untuk re,ord yang tepat, dan ditambahkan ke file master baru dan di update. 9. 0ika transaksi tersebut adalah re,ord baru, yakni re,ord yang tidak dijumpai pada file lama maupun file baru (misalnya, pelanggan baru), maka re,ord baru disiapkan dan ditambahkan ke file master baru. Meng7on<ersi +ile Da#a 4eberhasilan konfersi sistem sangat tergantung pada seberapa jauh profesional sistem menyiapkan pengkon2ersian file data yang diperlukan untuk sistem baru, file sendiri dapat diklasifikasikan menjadi #. Cile +aster +erupakan file utama dalam database. Biasanya paling sedikit satu file master di,iptakan atau dikon2ersi dalam setiap kon2ersi sistem. #. Cile 6ransaksi Cile ini selalu di,iptakan dengan memproses suatu sub* system indi2idual di dalam sistem informasi. !kibatnya, ia harus di,ek se,ara seksama selama pengujian sistem informasi. #. Cile Indeks Cile ini berisi kun,i atau aiamat yang menghubungkan berbagai file master. Cile indeks baru hams di,iptakan kapan saja file master yang berhubungan dengannya mengalami kon2ersi. #. Cile 6abel Cile ini dapat juga di,iptakan dan dikon2ersi seiama kon2ersi sistem. Cile tabel bisa juga di,iptakan untuk mendukung pengujian perangkat lunak. #. Cile Ba,kup 4egunaan file ba,kup adalah untuk memberikan keamanan bagi database apabila terjadi kesalahan pemrosesan atau kerusakan dalam pusat data. Oleh karenanya, ketika suatu file dikon2ersi atau di,iptakan, file ba,kup harus di,iptakan.

6ahap akhir dalam siklus pengembangan system yaitu melibatkan pengintegrasian semua komponen ran,angan sistem HI termasuk $erangkat 'unak, pengkon2ersian sistem total ke operasi. ,encana Im4lemen#asi !dalah formulasi rin,i dan representasi grafik mengenai ,ara pen,apaian implementasi sistem yang akan dilaksanakan , ergantung pada -omple.sitas proye.+. Team Im4lemen#asi, #er6iri 6ari: #. %. /. 9. <. >. $rofesional sistem yang meran,ang sistem $ara manajer dan beberapa staff $erwakilan )endor $emakai $rimer $eng,ode 6eknisi

"agian Po7o7 Im4lemen#asi Di4erlu7an : #. %. /. 9. <. $ersiapan tempat $elatihan personil $ersiapan:pembuatan dokumentasi 4on2ersi file dan sistem $eninjauan $as,a Implementasi

Persia4an #em4a# .ang 4erlu 6i4ersia47an : #. 3uang (sesuai dengan platform teknologi yang akan digunakan 7 +i,ro, mini atau mainframe) %. 'istrik, 6elpon, koneksi lainnya, 2entilasi, !(, 4eset anti debu, karpet, rak, penyangga barang, meja, penyimpan disk:pita, lemari kabinet, tempat personil, lokasi printer, dudukan printer dan furniture yang diran,ang se,ara ergonomis /. $engujian Burn in ,simulasi operasi pada vendor+ Pela#ihan Personil #. 6idak ada sistem yang bekerja se,ara memuaskan jika para pemakai dan orang lain yang berinteraksi dengan sistem tersebut tidak dilatih se,ara benar. %. $elatihan $ersonil tidak hanya meningkatkan keahlian:ketrampilan pemakai, namun juga memudahkan penerimaan mereka terhadap sistem baru .ang 4erlu 6i5eri 4ela#ihan : #. $ersonel teknis yang akan mengoperasikan dan memelihara sistem tersebut.

%. Berbagai pekerja dan super2isor yang akan berinteraksi langsung dengan sistem untuk mengerjakan tugas dan membuat keputusan /. +anajer 8mum 9. $ihak luar yang berinteraksi dengan sistem $elatihan meningkatkan keper,ayaan diri, meminimisasi kerusakan, kesalahan pada tahap awal operasi " Ca7u4an 4ela#ihan : 6utorial, mengajarkan ,ara menjalankan sampai pelatihan untuk mengajarkan pokok* pokok sistem baru. Program Pela#ihan : #. $elatihan In house %. $elatihan yang disediakan oleh 2endor /. 0asa pelatihan luar Te7ni7 6an Ala# 5an#u 4ela#ihan : #. %. /. 9. <. >. 6ele,onferen,ing $erangkat lunak pelatihan interaktif $elatihan dengan instruktur $elatihan magang +anual prosedur Buku teks

Perang7a# luna7 4ela#ihan in#era7#if : #. %. /. 9. (B6 ((omputer*Based 6raining) !B6 (!udio*Based 6raining) )B6 ()ideo*Based 6raining) )O& ()ideo*Opti,al &isk)

Menyia47an Do7umen &okumentasi adalah materi tertulis:2ideo:audio yang menjabarkan ,ara beroperasinya sebuah sistem (termasuk pokok bahasan*pokok bahasan yang harus dikuasai oleh pemakai) Tu;uan Do7umen#asi : #. $elatihan %. $enginstruksian /. $engkomunikasian

9. $enetapan standart kinerja <. $emeliharaan sistem >. 3eferensi historis Menyia47an Do7umen Empat !rea 8tama &okumentasi " #. %. /. 9. &okumentasi $emakai &okumentasi istem &okumentasi $erangkat 'unak &okumentasi Operasi Bambar #?. 3en,ana implementasi sistem ($E36)

Meng7on<ersi Sis#em "aru $roses pengubahan dari sistem lama ke sistem baru. 4ompleksitas dalam peng,on2ersian tergantung pada beberapa faktor antara lain " 0enis $', &atabase, $erangkat .:5, 4endali, 0aringan, prosedur.

Bambar ##. E2aluasi sistem baru setelah implementasi

$engalihan istem Informasi dari sistem yang lama ke sistem yang baru dapat berakibat fatal, terjadi karena " #. Belum siapnya sumber daya untuk mengaplikasikan system yang baru. %. system baru sudah terpasang, namun terdapat kesalahan prosedur dalam pelaksanaanya, sehingga perubahan tidak dapat terjadi. ehingga keberadaan system baru justru mempersulit kinerja yang sudah ada. /. $eren,anaan dan aplikasi sistem Informasi tidak memiliki arah dan tahapan yang baik. 9. 6idak ada komunikasi yang baik diantara 2endor sebagai penyedia I6 dengan perusahaan sebagai pengguna, sehingga system baru yang terbentuk menjadi tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna. <. $erusahaan memandang perubahan teknologi merupakan hal yang harus dilakukan agar perusahaan tidak ketinggalan Daman. Jamun sebenarnya perusahaan tidak membutuhkan teknologi tersebut. >. 'e2el kematangan perusahaan terhadap 6I masih rendah. E. Cenomena ini terjadi karena dengan adanya perubahan dari sistem lama ke sistem baru maka akan terjadi keadaan dimana karyawan menghadapi masa transisi yaitu keharusan menjalani adaptasi yang dapat berupa adaptasi teknikal (skill, kompetensi, proses kerja), kultural (perilaku, mind set, komitmen) dan politikal (mun,ulnya isu efisiensi karyawan:$.4, sponsorship:dukungan top management). &engan adanya ketiga hal ini maka terjadi saling tuding di dalam organisasi, dimana manajemen pun,ak menyalahkan bawahan yang bertanggung jawab, konsultan, 2endor bahkan terkadang peranti 6I itu sendiri. 'angkah*langkah yang dilakukan agar kesalahan alih system informasi dapat dihindari" #. 'ihat kembali dan koreksi 2isi yang ingin di bangun, pelajari implementasi apa yang belum maksimal dan latih sumber daya manusia agar mampu mengoptimalkan peranti yang sudah dibeli. .al ini hanya akan mungkin untuk dilaksanakan apabila pimpinan perusahaan mengetahui tentang 6I:sedikit tentang 6I, sehingga dia paham apa yang ingin di,apai perusahaannya dengan mengaplikasikan 6I ini. %. .arus men,iptakan sinergisme diantara subsistem*subsistem yang mendukung pengoperasian sistem sehingga akan terjadi kerjasama se,ara terintegrasi diantara subsistem*subsistem ini. !sumsi hanya akan ter,apai apabila para peran,ang sistem ini mengetahui masalah*masalah informasi apa yang ada di perusahaan dan yang harus segera di selesaikan. Biasanya para peran,ang sistem ini akan mulai pada tingkat perusahaan, selanjutnya turun ke tingkat*tingkat sistem. /. $ara peran,ang istem Informasi harus menyadari bagaimana rasa takut di pihak pegawai maupun manajer dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan proyek pengembangan dan sistem operasional. +anajemen perusahaan, dibantu oleh spesialis informasi, dapat mengurangi ketakutan ini dan dampaknya yang merugikan dengan mengambil empat langkah berikut " 9. +enggunakan komputer sebagai suatu ,ara men,apai peningkatan pekerjaan (job enhan,ement) dengan memberikan pada komputer tugas yang berulang dan

membosankan, serta memberikan pada pegawai tugas yang menantang kemampuan mereka. <. +enggunakan komunikasi awal untuk membuat pegawai terus menyadari maksud perusahaan. $engumuman oleh pihak manajemen pun,ak pada awal tahap analisis dan penerapan dari siklus hidup sistem merupakan ,ontoh strategi ini. >. +embangun hubungan keper,ayaan antara pegawai, spesialisasi informasi dan manajemen. .ubungan tersebut ter,apai dengan sikap jujur mengenai dampak* dampak dari sistem komputer dan dengan berpegang pada janji. 4omunikasi formal dan penyertaan pemakai pada tim proyek mengarah pada ter,apainya keper,ayaan. E. +enyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan perusahaan. $ertama, identifikasi kebutuhan pegawai, kemudian memoti2asi pegawai dengan menunjukkan pada mereka bahwa bekerja menuju tujuan perusahaan juga membantu mereka memenuhi kebutuhan mereka. Per#anyaan *o. 3 !pa urgensi maintainaibility dari suatu softwareA 0elaskanV a8a5an Software quality adalah pemenuhan terhadap kebutuhan fungsional dan kinerja yang didokumentasikan se,ara eksplisit, pengembangan standar yang didokumentasikan se,ara eksplisit, dan sifat*sifat implisit yang diharapkan dari sebuah software yang dibangun se,ara profesional (&unn, #@@?). +enurut +,(all, #@@E kriteria yang mempengaruhi kualitas software terbagi menjadi tiga aspek penting yaitu " #. ifat*sifat operasional dari software ((roduct /perations)F %. 4emampuan software dalam menjalani perubahan ((roduct &evision) /. &aya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru ((roduct ransition). 8nsur maintainability dalam pengembangan software termasuk dalam (roduct /perations, maintability adalah kemampuan software dalam menjalani perubahan. etelah sebuah software berhasil dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil uji ,oba maupun e2aluasi. ebuah software yang diran,ang dan dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah dapat dire2isi jika diperlukan. eberapa jauh software tersebut dapat diperbaiki merupakan faktor lain yang harus diperhatikan. alah satu faktor yang berkaitan dengan 7emam4uan sof#8are un#u7 men;alani 4eru5ahan a6alah 0aintainability. 0aintainability adalah usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan (error) dalam software. 0aintanability juga disebut sebagai pemeliharaan sistem (system maintenance).

System maintenance atau pemeliharaan sistem dapat didefinisikan sebagai proses monitoring, e2aluasi dan modifikasi dari sistem yang tengah beroperasi agar dihasilkan performa yang dikehendaki. +enurut I O (international organi1ation for standari1ation) @#%>, software berkualitas memiliki beberapa karakteristik seperti ter,antum pada tabel berikut" 6abel #. 4arakteristik software berkualitas menurut I O @#%> &ara7#eris#i7 ,!nctionality : oftware untuk menjalankan fungsinya sebagimana kebutuhan sistemnya. Reliability : Su5 7ara7#eris#i7 Suitability, accuracy, interoperability, security

0aturity, $ault tolerance, 4emampuan software untuk dapat tetap tampil sesuai &ecoverability dengan fungsi ketika digunakan. $sability : 'nderstanbility, 2earnability, /perability, !ttractiveness 4emampuan software untuk menampilkan performans relatif terhadap penggunaan sumberdaya. -fficiency : ime behaviour, &esource 'tili1ation 4emampuan software untuk menampilkan performans relatif terhadap penggunaan sumberdaya. Maintainability : !naly1ability, Changeability, 4emampuan software untuk dimodifikasi (korreksi, Stability, estability adaptasi, perbaikan) "ortability : 4emampuan software untuk ditransfer dari satu lingkungan ke lingkungan lain. !daptability, Installability

eperti yang terlihat pada tabel diatas, karakteristik +aintanability terdiri dari sub*sub karakteristik lain seperti !naly1ability, Changeability, Stability, dan estability. !nalysability merupakan kemudahan untuk menentukan penyebab kesalahan. Changebility merupakan kualitas lain dari $le*ibility yang berarti kemudahan dilakukannya perubahan atau modifikasi terhadap software

&i sisi lain pengertian Stability, adalah tidak berarti perangkat lunak itu tidak pernah berubah. .al ini berarti juga terdapat resiko yang ke,il pada modifikasi perangkat lunak yang memiliki dampak tidak diduga. Berdasarkan uraian diatas maka, terdapat tiga alasan pentingnya pemeliharaan sistem atau system maintenance" #. +emperbaiki 4esalahan (Correcting Errors) 0aintenance dilakukan untuk mengatasi kegagalan dan permasalahan yang mun,ul saat sistem dioperasikan. ebagai ,ontoh, maintenace dapat digunakan untuk mengungkapkan kesalahan pemrograman (bugs) atau kelemahan selama proses pengembangan yang tidak terdeteksi dalam pengujian sistem, sehingga kesalahan tersebut dapat diperbaiki. #. +enjamin dan +eningkatkan 4inerja istem ($eedbac. 0echanism+ 4ajian pas,a implementasi sistem merupakan salah satu akti2itas maintenance yang meliputi tinjauan sistem se,ara periodik. 6injauan periodik atau audit sistem dilakukan untuk menjamin sistem berjalan dengan baik, dengan ,ara memonitor sistem se,ara terus* menerus terhadap potensi masalah atau perlunya perubahan terhadap sistem. ebagai ,ontoh, saat user menemukan errors pada saat sistem digunakan, maka user dapat memberi umpan balik atau feedbac. kepada spesialis informasi guna meningkatkan kinerja sistem. .al ini yang menjadikan system maintenance perlu dilakukan se,ara berkala, karena system maintenance akan senantiasa memastikan sistem baru yang di implementasikan berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan penggunaanya melalui mekanisme umpan balik. #. +enjaga 4emutakhiran istem (System 'pdate) elain sebagai proses perbaikan kesalahan dan kajian pas,a implementasi, system maintenance juga meliputi proses modifikasi terhadap sistem yang telah dibangun karena adanya perubahan dalam organisasi atau lingkungan bisnis. ehingga, system maintenance menjaga kemutakhiran sistem (system update) melalui modifikasi* modifikasi sistem yang dilakukan. e,ara singkat, system maintenance menjadi urgen karena pada system maintenance terjadi usaha perbaikan se,ara berkelanjutan untuk mempertemukan kebutuhan oranisasi terhadap sistem dengan kinerja sistem yang telah dibangun. .al ini ditunjukkan seperti gambar berikut"

Bambar #%. (erformance requirements

Per#anyaan *o. = !pa yang saudara ketahui tentang E3$ (enterprice resource planning) dan bagaimana implementasi sistem informasi yang berbasiskan E3$. 0elaskanV a8a5an Enterprice resource planning (E3$) adalah sebuah terminologi yang diberikan kepada sistem informasi terintegrasi lintas fungsional yang mendukung transaksi atau operasi sehari*hari dalam pengelolaan sumber daya perusahaan seperti sumber dana, manusia, mesin, suku ,adang, waktu, material dan kapasitas. Berikut merupakan ilustrasi konsep dan sistem E3$.

Bambar #/. 4onsep E3$ Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa sistem E3$ mengintegrasikan informasi dan proses*proses yang berbasis informasi pada sebuah bagian atau antar bagian dalam suatu organisasi atau perusahaan. istem E3$ terdiri atas beberapa sub sistem (modul) yaitu sistem finansial, sistem distribusi, sistem manufaktur, sistem in2entori, dan sistem human resour,e. +asing*masing sub sistem terhubung dengan sebuah database terpusat yang

menyimpan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh masing*masing sub sistem. ub sistem mewakili sebuah bagian fungsionalitas dari sebuah organisasi perusahaan. istem E3$ memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut" #. %. /. 9. <. istem E3$ merupakan paket software yang didesain pada lingkungan ,lient* ser2er baik tradisional (berbasis desktop) maupun berbasis web. istem E3$ mengintegrasikan mayoritas bisnis proses yang ada. istem E3$ memproses seluruh transaksi organisasi perusahaan. istem E3$ menggunakan database skala enterprise untuk penyimpanan data. istem E3$ mengijinkan pengguna mengakses data se,ara real time.

&alam beberapa kasus, E3$ digunakan untuk mengintegrasikan proses transaksi dan aktifitas peren,anaan. Oleh karena itu, E3$ harus" #. +endukung berbagai jenis bahasa dan sistem keuangan di berbagai negara. %. +endukung industri*industri tertentu (misal" !$ mampu mendukung berbagai ma,am industri seperti industri minyak dan gas, kesehatan, kimia, hingga perbankan). /. +ampu dikostumasi dengan mudah tanpa harus mengubah sour,e ,ode program. Arsi#e7#ur istem E3$ yang ada pada saat ini kebanyakan menggunakan sistem arsitektur /*tier atau lebih. !rsitektur /*tier se,ara umum digambarkan sebagai berikut"

Bambar #9. !rsitektur E3$ /*tier #. 3. (resentation 2ayer $resentation layer merupakan sarana bagi pengguna untuk menggunakan sistem E3$. $resentantaion layer dapat berupa sebuah aplikasi (sistem berbasis desktop) atau sebuah web browser (sistem berbasis web) yang memiliki graphi,al user interfa,e (B8I). $engguna dapat menggunakan fungsi*fungsi sistem dari sini, seperti menambah dan menampilkan data.

#. 5. !pplication layer 'apisan ini berupa ser2er yang memberikan layanan kepada pengguna. er2er merupakan pusat business rule, logika fungsi, yang bertanggung jawab menerima, mengirim dan mengolah data dari dan ke ser2er database. #. 6. "atabase layer Berisi ser2er database yang menyimpan semua data dari sistem E3$. &atabase layer bertanggung jawab terhadap manajemen transaksi data. Im4lemen#asi ',P 6alam 6unia 5isnis #. 1. est "ractice 6an !siness "rocess Reengineering &alam praktiknya penerapan sistem E3$ diran,ang berdasarkan proses bisnis yang dianggap best practie, yaitu proses bisnis umum yang paling layak ditiru. +isalnya, bagaimana proses umum yang sebenarnya berlaku untuk pembelian (purchasing), penyusunan stok di gudang dan sebagainya. 8ntuk mendapatkan manfaat yang sebesar*besarnya dari istem E3$, maka industri yang akan mengimplementasikan E3$ harus mengikuti best practice process (proses umum terbaik) yang berlaku. !kan tetapi, permasalahan mulai timbul bagi industri di Indonesia. ebagai ,ontoh, adalah permasalahan bagaimana merubah proses bisnis perusahaan sehingga sesuai dengan proses kerja yang dihendaki oleh istem E3$, atau merubah istem E3$ agar sesuai dengan proses kerja perusahaan hal ini terutama dilakukan untuk modul sumber daya manusia ( &+), karena banyak perusahaan di Indonesia memiliki peraturan dan kebijakan yang berbeda dibandingkan dengan proses bisnis pada modul &+ yang terdapat pada sistem E3$ pada umumnya, ,ontohnya !$. $roses penyesuaian ini, dikenal juga sebagai proses Implementasi. 0ika dalam kegiatan implementasi diperlukan perubahan proses bisnis yang ,ukup mendasar, maka perusahaan harus melakukan Business (rocess &eengineering (B$3) yang dapat memakan waktu berbulan bulan. Ironisnya, tidak sedikit perusahaan di Indonesia yang melakukan Business (rocess &eengineering (B$3) tidak hanya pada modul &+ pada paket E3$ saja, namun perusahaan tersebut justru melakukan penyesuaian pada modul lain diluar modul &+, seperti purchasing, hal ini merupakan penerapan E3$ di Indonesia yang sangat disayangkan. ebab, dengan melakukan Business (rocess &eengineering pada modul lain selain modul &+, sama saja dengan membeli paket E3$ kosong, karena salah satu faktor yang menentukan keberhasilan implementasi sistem E3$ di perusahaan adalah karena proses bisnis yang telah terintegrasi didalam paket E3$ merupakan proses bisnis best practice yang telah teruji reabilitasnya. #. 2. Mo6ul>Mo6ul yang Ter6a4a# Pa6a Sis#em ',P %. a. ,inancial

3+ $I 4 $inancial !ccounting &itujukan untuk menyediakan pengukuran berkelanjutan terhadap keuntungan perusahaan. +odul CI juga mengukur kinerja keuangan perusahaan, berdasarkan pada data transaksi intenal maupun eksternal. +odul CI menyediakan dokumen keuangan yang mampu mela,ak (mengaudit) setiap angka yang terdapat dalam suatu laporan keuangan hingga ke data transaksi awalnya. 5+ C/%Controlling Cungsi dari modul (O adalah untuk mendukung empat kegiatan operasional, seperti" a+ $engendalian capital investment b) $engendalian akti2itas keuangan perusahaan, memonitor dan meren,anakan pembayaran ,) $engendalian pendanaan terhadap pembelian, pengadaan dan penggunaan dana di setiap area d) $engendalian biaya dan profit berdasarkan semua akti2itas perusahaan 6+ I0 4 Investment 0anagement Cungsi dari modul I+ ini saling melengkapi dengan fungsi yang dijalankan oleh modul 63, namun modul I+ lebih spesifik ditujukan untuk menganalisis kebijakan in2estasi jangka panjang dan fi*ed assets dari perusahaan dan membantu manajemen dalam membuat keputusan. 7+ EC 7 Enterprise Controlling 6ujuan dari modul E( adalah untuk memberikan akses bagi Enterprise Controller mengenai hal*hal berikut" a) 4ondisi keuangan perusahaan b) .asil dari peren,anaan dan pengendalian perusahaan ,) In2estasi d) +aintenan,e dari aset perusahaan e) !kuisisi dan pengembangan &+ perusahaan

f) 4ondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, seperti ukuran pasar, mar.et share, competitor performance g) Caktor*faktor struktural dari proses bisnis, seperti struktur produksi, struktur biaya, nera,a dan laporan rugi laba 8+ & 4 reasury +odul 63 berfungsi untuk mengintegrasikan antara cash management dan cash forecasting dengan akti2itas logistik dan transaksi keuangan. #. b. Distrib!tion 6an Man!fact!ring 3+ 2E 4 2ogistics E*ecution +odul 'E juga merupakan modul yang terintegrasi dengan modul yang lainnya, yaitu modul $$, E(, &, ++, $+ dan K+. $ada intinya, modul ini fokus pada pengaturan logistik dari masa pur,hasing hingga distribusi. &ari purchase requisition, good receipt hingga delivery. 5+ S" 4 Sales "istribution &esain dari modul & ditekankan kepada penggunaan strategi penjualan yang sensitif terhadap perubahan yang terjadi di pasar. $rioritas utama dari penggunaan modul ini adalah untuk membuat struktur data yang mampu merekam, menganalisis, dan mengontrol akti2itas untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan menghasilkan profit yang layak dalam periode akuntansi yang akan datang. 6+ 00 4 0aterials 0anagement Cungsi utama dari modul ++ adalah untuk membantu manajemen dalam akti2itas sehari*hari dalam tipe bisnis apapun yang memerlukan konsumsi material, termasuk energi dan ser2is. 7+ $$ 7 (roduction (lanning +odul $$ ini berfungsi dalam meren,anakan dan mengendalikan jalannya material sampai kepada proses pengiriman produk. 8+ (0 4 (lant 0aintenance +odul $+ berfungsi untuk mendukung dan mengontrol pemeliharaan peralatan dan bangunan se,ara efektif, mengatur data perawatan, dan mengintegrasikan data komponen peralatan dengan akti2itas operasional yang sedang berjalan. 9+ :0 4 :uality 0anagement

+odul K+ terintegrasi dengan modul $$*$I (roduction. alah satu fungsi dari modul K+ adalah untuk menyediakan master data yang dibutuhkan berdasarkan rekomendasi dari I O*@??? series. ;+ (S 4 (roject System +odul $ dikonsentrasikan untuk mendukung kegiatan*kegiatan berikut ini" a) $eren,anaan terhadap waktu dan nilai b) $eren,anaan detail dengan menggunakan peren,anaan cost element atau unit cost dan menetapkan waktu kritis, pendeskripsian akti2itas dan penjadwalan ,) 4oordinasi dari sumber daya melalui otomasi permintaan material, manajemen dan kapasitas material, serta sumber daya manusia d) +onitoring terhadap material, kapasitas dan dana selama proyek berjalan e) $enutupan proyek dengan analisis hasil dan perbaikan #. c. .!man Reso!rces Berfungsi untuk" #) +emudahkan melaksanakan manajemen yang efektif dan tepat waktu terhadap gaji, benefit dan biaya yang berkaitan dengan &+ perusahaan %) +elindungi data personalia dari pihak luar /) +embangun sistem rekruitmen dan pembangunan &+ yang efisien melalui manajemen karir #. 3. "iaya Im4lemen#asi ',P Berikut merupakan komposisi biaya pada implementasi E3$

Bambar #<. 4omposisi biaya pada implementasi E3$ &imana, e,ara umum biaya implementasi ber2ariasi, sebagai berikut" #. %. /. kala +E ( mall*+edium) berkisar dari 8 L /?.??? 7 8 L E??.??? kala +edium berkisar dari 8 L E??.??? 7 8 L / juta kala besar lebih dari 8 L / juta #. =. &egagalan Im4lemen#asi ',P

4egagalan penerapan E3$ dapat disebabkan karena" #. 6erlalu meremehkan kompleksitas peren,anaan, pengembangan dan pelatihan sistem E3$. %. 4egagalan untuk melibatkan sumber daya manusia terkait didalam peren,anaan dan pengembangan. /. 6erlalu tergesa*gesa menerapkan E3$ 9. 4urangnya pelatihan <. 4egagalan melakukan kon2ersi dan pengujian data >. 6erlalu mengandalkan 2endor E3$ atau perusahaan konsultan &aftar $ustaka #. Obrien, 0.!. %??9. 0anagement Information System"0anaging Information echnology in the Business Enterprise. >th ed. +,Braw .ill. Jew Mork. !merika. %. +,'eod, 3aymond, 0anagement Information System, Eth ed., $renti,e .all, Jew 0ersey, #@@N. /. 0odul Enterprise &esource (lanning ,E&(+, http"::www.erpwea2er.,om:inde1.phpA optionH,omO,ontent-taskH2iew-idH#@-ItemidH%E di akses #? juli %?#? 9. Enterprise &esource (lanning, http"::poetramaloe.web.id:%??@:?/:enterprise* resour,e*planning*erp*bag*#*definisi: di akses #? 0uli %?#? <. www.,omputerworld.,om diakses #? juli %?#?

>. 3e2iew +etodologi $engembangan $erangkat 'unak, www.asep* hs.web.ugm.a,.id:!rtikel:3$':3$'.pdf diakses #? juli %?#?

Tanggal 6i7um4ul7an : Senin, 12 uli 2!1! Dosen Ma#a &uliah : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc(CS) : SISTIM I*+),MASI MA*A 'M'*

A?A"A* $AT @ T,I?$-A* 3

)leh : A&(,IGAP.!/0!1!3=2.33' P,)%,AM PASCASA, A*A MA*A 'M'* DA* "IS*IS I*STIT$T P',TA*IA* ")%), 2!1! #. *. Apa yang membeda0an pengembangan software dengan pengembangan sistem informasi6 1elas0an2

Pengem5angan sof#8are adalah merupakan sebuah metodologi pengembangan perangkat lunak (software) yang menga,u pada kerangka yang digunakan untuk struktur, peren,anaan, dan mengontrol proses pengembangan sistem informasi. 4erangka dari metodologi pengembangan perangkat lunak terdiri dari"

Cilosofi pengembangan software dengan pendekatan pendekatan dari proses pengembangan perangkat lunak

Beberapa alat, model dan metode, untuk membantu dalam proses pengembangan software.

4erangka kerja ini sering terikat dengan sebuah organisasi, yang mengembangkan lebih lanjut, mendukung penggunaan, dan mempromosikan metodologi yang sering dipromosikan dalam dokumentasi formal. $endekatan penggunaan software yang digunakan adalah #. 5aterfall, yaitu proses pengembangan yang saling berutan, dimana pembangunannya mengalir dari atas ke bawah seperti air terjun dan melalui tahap analisis kebutuhan, desain, penerapan, pengujian (2alidasi), integrasi, dan pemeliharaan. $rinsip dasar model air terjun adalah"

$royek dibagi menjadi fase yang berurutan, dengan beberapa tumpang tindih dan splashba,k diterima antara fase. $enekanan adalah pada peren,anaan, jadwal waktu, tanggal target, anggaran dan pelaksanaan seluruh sistem pada satu waktu. 4ontrol ketat dijaga selama umur proyek melalui penggunaan dokumentasi tertulis yang luas, serta melalui re2iew dan persetujuan formal : signoff oleh pengguna dan manajemen teknologi informasi yang terjadi pada akhir fase yang paling sebelum memulai tahap berikutnya.

#. $rototyping. rangka kegiatan selama pengembangan perangkat lunak untuk men,iptakan prototype, yaitu, 2ersi lengkap dari program perangkat lunak yang dikembangkan, dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. $engembang dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari software, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan Pperan,angan kilatQ. $eran,angan kilat berfokus pada penyajian dari aspek 7 aspek software tersebut yang akan nampak bagi pelanggan atau pemakai (,ontohnya pendekatan input dan format output). $eran,angan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototipe. $rototipe tersebut die2aluasi oleh pelanggan:pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan software. %. piral, yaitu model proses software yang e2olusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan ,ara kontrol dan aspek sistematis. +odel ini berpotensi untuk pengembangan 2ersi pertambahan software se,ara ,epat. &i dalam model spiral, software dikembangkan di dalam suatu deretan pertambahan. +odel spiral dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja, disebut juga wilayah tugas, di antara tiga sampai enam wilayah tugas, yaitu "

#. 4omunikasi $elanggan 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif di antara pengembangan dan pelanggan. #. $eren,anaan 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber 7 sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan. #. !nalisis 3isiko 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk menaksir risiko 7 risiko, baik manajemen maupun teknis. #. $erekayasaan 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut. #. 4onstruksi dan pelun,uran 6ugas 7 trugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang (instal) dan memberikan pelayanan kepada pemakai (,ontohnya pelatihan dan dokumentasi). #. E2aluasi pelanggan 6ugas 7 tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan balik dari pelanggan dengan didasarkan pada e2aluasi representasi software, yang dibuat selama masa perekayasaan, dan diimplementasikan selama masa pemasangan. Pengem5angan Sis#em Informasi. $engembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan sistem (System "evelopment). $engembangan sistem didefinisikan sebagai akti2itas untuk menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem) organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul. &alam pengembangan sebuah sistem informasi, menggunakan konsep &'( ,system development life cycle+. e,ara global definisi &'( dapat dikatakan sebagai suatu proses berkesinambungan untuk men,iptakan atau merubah sebuah sistem, merupakan sebuah model atau metodologi yang digunakan untuk melakukan pengembangan sistem. &apat dikatakan dalam &'( merupakan usaha bagaimana sebuah sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis, ran,angan - pembangunan sistem serta delivering* nya kepada pengguna.

e,ara umum, tahapan &'( meliputi proses " #. Planning. $roses peren,anaan biasanya lebih menekankan pada alasan mengapa sebuah sistem harus dibuat. %. Analysis 6ahapan peren,anaan ini kemudian dilanjutkan dengan proses analisis yang lebih menekankan pada siapa, apa, kapan dan dimana sebuah sistem akan dibuat. /. Design. edangkan pada proses desain lebih menekankan kepada bagaimana sistem akan berjalan. 9. Im4lemen#a#ion. 6ahap terakhir dilanjutkan dengan fase implementasi yaitu prosesdelivery*nya kepada pengguna.

Beberapa metodologi yang biasa dikenal antara lain tru,tural &esign, 3apid !ppli,ation &e2elopment (3!&) dan !gile &e2elopment. #. tru,tural design. Maitu sebuah metode pengembangan sistem dimana antara satu fase ke fase yang lain dilakukan se,ara berurutan. Biasanya sebuah langkah akan diselesaikan terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke fase berikutnya. 4euntungan menggunakan metodologi ini requirement harus didefinisikan lebih mendalam sebelum proses coding dilakukan. &isamping itu metodologi ini memungkinkan sesedikit mungkin perubahan dilakukan pada saat proyek berlangsung. Jamun, metodologi ini juga mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya desain harus komplit sebelum programming dimulai, serta jika terjadi fase yang terlewati, maka biaya yang akan ditimbulkan akan lumayan besar.

Bagian dari metodologi ini antara lain 5aterfall +odeling dan $arallel &e2elopment. Berbeda dengan 5aterfall +odeling, $arallel &e2elopment memungkinkan beberapa fase dilakukan se,ara bersama*sama untuk mempersingkat waktu. #. 2. ,a4i6 A44lica#ion De<elo4men# (,AD)

+etodologi ini melakukan beberapa penyesuaian terhadap &'( pada beberapa bagian sehingga lebih ,epat untuk sampai ke tangan pengguna. metodologi ini biasanya mensyaratkan beberapa teknik dan alat% khusus agar proses bisa ,epat, misalnya melakukan sesijoint application development (0!&), penggunaan alat*alat computer aided software engineering ((! E 6ools), ,ode generator dan lain*lain. Beberapa kategori 3!& +isalnya Phase6 De<elo4men#, Pro#o#y4ing 6an Thro8>a8ay Pro#o#y4ing. Phase6 De<elo4men# membagi sistem se,ara keseluruhan menjadi beberapa 2ersi sistem. etelah

desain untuk 2ersi pertama selesai maka akan dilanjutkan ke implementasi. etelah 2ersi pertama terselesaikan, maka pengembang akan memulai lagi ke 2ersi selanjutnya.

+etodologi 4ro#o#y4ing melakukan analisis, desain dan implementasi se,ara bersamaan, kemudian dilakukan se,ara berulang*ulang untuk mendapat re2iew dari pengguna. ebuah prototiping adalah sebuah sistem dalam fungsi yang sangat minimal. edangkan metodologi Thro8a8ay Pro#o#y4ing hampir sama dengan metodologi $rototyping. $erbedaannya bahwa pada metodologi ini, analisis dilakukan lebih mendalam lagi. Agile De<elo4men# Bisa dikatakan ini merupakan metodologi yang lebih ,epat dalam pengembangan sebuah sistem informasi. +etodologi ini melakukan perampingan pada proses pemodelan dan pembuatan dokumentasi. $engembangan metodologi ini adalah eWtreme $rogramming dan ,rum. (. Sering0ali ter3adi s!at! 0esala&an besar yang bera0ibat fatal pada organisasi4 0eti0a mere0a mela0!0an pengali&an dari s!at! sistem lama 0e sistem yang bar!. 1elas0an mengapa fenomena ini ter3adi2 1elas0an p!la berbagai cara dalam peng0oversian sistem4 dengan berbagai as!msinya agar 0esala&an terseb!t tida0 ter3adi. 1elas0an 2 4on2ersi sistem adalah !dalah proses organisasional terhadap perubahan sistem informasi lama ke sistem baru. Caktor*faktor Mang &ipertimbangkan +enurut 'oudan &alam +engukur 4eberhasilan $enerapan istem " #. istem tersebut tingkat penggunaannya relatif tinggi (.igh 'e2els of ystem 8se) %. 4epuasan para pengguna terhadap sistem (8sers atisfa,tion 5ith 6he ystems) /. ikap yang menguntungkan (Ca2ourabel !ttitude) para pengguna terhadap sistem informasi - staff dari sistem informasi.

Cenomena kegagalan pada kon2ersi sistem terjadi karena" #. istem yang dikembangkan tidak atau kurang sesuai dengan keinginan user, karena proses in2estigasi ,analisa design sistem yang dikembangkan kurang tajam.

%. !danya perilaku yang ,enderung menolak atau sulit menerima setiap perubahan dalam organisasi perusahaan, khususnya yang sistem informasi baru yang memerlukan peningkatan pengetahun dan keterampilan. /. !danya kekhawatiran dari karyawan perusahaan apabila sistem informasi baru (komputerisasi) diimplementasikan akan terjadi Rlay*off karyawan perusahaan. (pengurangan pegawai).. 9. 6idak dibarengi dengan Rbusiness re*engineering pro,ess, sehingga sistem komputerisasi kurang memberikan dampak effisiensi dan efekti2itas yang maksimal bagi perusahaan. <. $eren,anaan akti2itas implementasi tidak dipersiapkan se,ara ,omprehensi2e dan integrated yang meliputi akti2itas " a) .ardware, software and ser2i,es a,;uisition b) oftware de2elopment or modifi,ation

,) End user training d) ystem do,umentation

e) (on2ersion methode " pilot proje,t, paralllel ,ut*o2er, phase*in ,ut o2er, dire,t ,ut o2er (plunge). 4on2ersi system merupakan tahapan yang digunakan untuk mengoperasikan I6 dalam rangka menggantikan sistem yang lama atau proses pengubahan dari system lama ke sistem baru. &erajad kesulitan dan kompleksitas dalam pengkon2ersian dari system lama ke sistem baru tergantung pada sejumlah faktor. 0ika sistem baru merupakan paket perangkat lunak terbungkus ,canned+ yang akan berjalan pada komputernya yang baru, maka kon2ersi akan relatif lebih mudah. 0ika 4on2ersi memanfaatkan perangkat lunak terkustomisasi baru, database baru, perangkat komputer dan perangkat lunak kendaii baru, jaringan baru dan perubahan drastis dalam prosedumya, maka kon2ersi menjadi agak sulit dan menantang. M'T)D' $*T$& M'*%&)*B',SI SIST'M !da empat metode kon2ersi sistem, yaitu " #. &on<ersi -ansung (Direct Conversion). 4on2ersi ini dilakukan dengan ,ara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan sistem baru. (ara ini merupakan yang paling berisiko, tetapi murah. 4on2ersi langsung adalah pengimplementasian sistem baru dan pemutusan jembatan sistem lama, yang kadang*kadang disebut pendekatan cold tur.ey. !pabila kon2ersi telah dilakukan, maka tak ada ,ara untuk balik ke sistem lama.

$endekatan atau ,ara kon2ersi ini akan bermanfaat apabila "


istem tersebut tidak mengganti sistem lain istem yang lama sepenuhnya tidak bernilai istem yang baru bersifat ke,il atau sederhana atau keduanya 3an,angan sistem baru sangat berbeda dari sistem lama, dan perbandingan antara sistem*sistem tersebut tidak berarti.

4elebihan dari kon2ersi langsung adalah metode ini relatif tidak mahal, namun memiliki risiko kegagalan yang tinggi. !pabila kon2ersi langsung akan digunakan, akti2itas*akti2itas pengujian dan pelatihan yang dibahas sebelumnya akan mengambil peran yang sangat penting. #. &on<ersi Paralel ("arallel Conversion) $ada kon2ersi ini, sistem baru dan sistem lama sama*sama dijalankan. etelah melalui masa tertentu, jika sistem baru telah bisa diterima untuk menggantikan sistem lama, maka sistem lama segera dihentikan. (ara seperti ini merupakan pendekatan yang paling aman, tetapi merupakan ,ara yang paling mahal, karena pemakai harus menjalankan dua sistem sekaligus. 4on2ersi $aralel adalah suatu pendekatan dimana baik sistem lama dan baru beroperasi se,ara serentak untuk beberapa periode waktu. Ia kebalikan dari kon2ersi langsung. &alam mode kon2ersi paralel, output dari masing*masing sistem tersebut dibandingkan, dan perbedaannya direkonsiliasi. 4elebihan " +emberikan derajad proteksi yang tinggi kepada organisasi dari kegagalan sistem baru. 4elemahan " Besarnya biaya untuk penduplikasian fasilitas*fasilitas dan biaya personel yang memelihara sistem rangkap tersebut. 4etika proses kon2ersi suatu sistem baru melibatkan operasi paralel, maka orang*orang pengembangan sistem harus meren,anakan untuk melakukan peninjauan berkala dengan personel operasi dan pemakai untuk mengetahui kinerja sistem tersebut. +ereka harus menentukan tanggal atau waktu penerimaan dalam tempo yang wajar dan memutus sistem lama.

#. &on<ersi "er#aha4 ("&ase'8n Conversion). 4on2ersi dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru. 0ika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. 0ika tak terjadi masalah, modul*modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul*modul lama yang lain. &engan pendekatan seperti ini, akhirnya semua sistem lama akan tergantikan oleh sistem baru. (ara seperti ini lebih aman daripada kon2ersi langsung. &engan metode 4on2ersi $hase*in, sistem baru diimplementasikan beberapa kali, yang se,ara sedikit demi sedikit mengganti yang lama. Ia menghindarkan dari risiko yang ditimbulkan oleh kon2ersi langsung dan memberikan waktu yang banyak kepada pemakai untuk mengasimilasi perubahan. 8ntuk menggunakan metode phase*in, sistem harus disegmentasi. #. &on<ersi Pilo# ("ilot Conversion) $endekatan ini dilakukan dengan ,ara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu yang diperlakukan sebagai pelopor. 0ika kon2ersi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat*tempat yang lain. Ini merupakan pendekatan dengan biaya dan risiko yang rendah. &engan metode 4on2ersi $ilot, hanya sebagian dari organisasilah yang men,oba mengembangkan sistem baru. 4alau metode phase*in mensegmentasi sistem, sedangkan metode pilot mensegmentasi organisasi.

5.

1elas0an !rgensi dari maintainaibility dari s!at! software 6

!spek maintainability:pemeliharaan meliputi kegiatan pemoitoran, e2aluasi, dan modifikasi sistem untuk membuat perbaikan yang diperlukan. 6ahap ini merupakan peninjauan pas,a implementasi agar sistem yang dikembangkan sesuai dengan spesifikasi sistem yang ingin dibangun. 4esalahan dalam pengembangan atau penggunaan sistem dapt dikoreksi dalam tahap ini. $emeliharaan ini juga meliputi perbaikan jika ada perubahan lingkungan eksternal. /. Apa yang sa!dara 0eta&!i tentang -R" (reenterprice reso!rce planning) dan bagaimana implementasi sistem informasi yang berbasis0an -R". 1elas0an2 ',P (enterprise resource planning) a#au Perencanaan sum5er 6aya 4erusahaan adalah sistem informasi terpadu yang diperuntukkan untuk mengelola sumber daya

internal dan eksternal termasuk aset berwujud, sumber daya keuangan, bahan, dan sumber daya manusia. E3$ merupakan arsitektur perangkat lunak yang bertujuan untuk memfasilitasi aliran informasi antara semua fungsi bisnis di dalam batas*batas organisasi dan mengelola koneksi ke stakeholder di luar. e,ara umum seluruh sistem informasi perusahaan dapat digambarkan kedalam grafik berikut ini " 6ujuan dari implementasi E3$ adalah menyatukan semua di2isi yang ada dalam perusahaan menjadi satu sistem yang dapat dikendalikan se,ara terpusat. E3$ lebih ditujukan pada sistem ba,k*offi,e, dimana sistem E3$ tidak bersentuhan se,ara langsung dengan konsumen. Bambaran E3$ adalah sebagai berikutX#Y"

istem E3$ adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan pelanggan pengguna ser2er, apakah itu se,ara tradisional atau berbasis jaringan. istem E3$ memadukan sebagian besar dari proses bisnis. istem E3$ memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan. istem E3$ menggunakan database perusahaan yang se,ara tipikal menyimpan setiap data sekali saja. istem E3$ memungkinkan mengakses data se,ara waktu nyata (real #ime). &alam beberapa hal sistem E3$ memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan peren,anaan. istem E3$ menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat diperlukan oleh perusahaan multinasional. istem E3$ memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa melakukan pemrograman kembali.

6ahap paling awal dari implementasi E3$ adalah membangun bisnis proses yang baik. elain itu, kesiapan karyawan akan perubahan sistem merupakan salah satu hal yang harus diperhitungkan. 3an,angan E3$ yang sempurna tidak akan membantu jika tidak dijalankan dengan baik. Mang harus diingat adalah tidak semua perusahaan membutuhkan E3$ dalam sistemnya. 4arena proses bisnis setiap perusahaan bersifat unik, sehingga E3$ dalam satu perusahaan belum tentu dapat digunakan pada sistem di perusahaan yang lain, atau perbaikan proses bisnis dalam perusahaan ,ukup untuk meningkatkan efisiensi dan efekti2itas. Berikut ini adalah beberapa komponen yang mempengaruhi implementasi E3$. a. Piha7 Mana;emen 6an 7arya8an &ukungan dari pihak manajemen merupakan faktor utama kesuksesan implementasi I6 dalam perusahaan. I6 harus berjalan seiring dengan proses bisnis perusahaan dan

karyawan juga memegang peranan yang penting dalam keberhasilan implementasi E3$. 4aryawan harus dipersiapkan untuk perubahan Rbesar yang akan terjadi, bila perlu karyawan diikut sertakan dalam tahap analisis proses bisnis, sehingga terbangun rasa memiliki yang kuat terhadap sistem baru. &engan demikian, ketika implementasi benar* benar dijalankan, karyawan telah siap dan memiliki kemauan untuk belajar dan mendukung keberhasilan E3$ tersebut. E3$ tidak selalu identik dengan perampingan karyawan. $emikiran ini yang dapat menyebabkan karyawan antipasti terhadap perubahan ke sistem E3$, karena merasa posisinya teran,am dengan kemudahan yang ditawarkan E3$. 5. "isnis 4roses 8ntuk membangun sistem E3$, bisnis proses harus disusun dengan jelas dan tepat. 6anpa proses bisnis yang benar, sistem apapun yang diterapkan tidak akan mampu memperbaiki keadaan perusahaan. &alam membangun sistem E3$, sebaiknya batasan sistem yang akan dibangun jelas, sehingga implementasi E3$ tidak berkembang ke hal* hal yang tidak diperlukan. c. Ben6or )endor adalah perusahaan yang menyediakan paket sistem E3$ yang akan diimplementasikan di perusahaan. elain menyediakan software dan hardware, 2endor juga harus memberikan pelatihan pada karyawan perusahaan yang menggunakan jasanya, agar karyawan terbiasa dengan sistem I6 yang baru, dan memastikan sistem yang baru ini berjalan sesuai dengan permintaan perusahaan dan sesuai dengan proses bisnisnya. )endor yang baik memiliki respon yang ,epat terhadap masalah yang dihadapi perusahaan maupun error yang terjadi pada sistem. ebelum menentukan 2endor mana yang akan digunakan, sebaiknya perusahaan benar*benar menyelidiki latar belakang dan profil dari 2endor tersebut. .al ini perlu dilakukan karena kerja sama ini biasanya dilakukan dalam jangka panjang, dan jika perusahaan salah memilih 2endor, akan merugikan bagi perusahaan itu sendiri. 6. Du7ungan 6ari #im IT dukungan dari tim I6 sangat dibutuhkan untuk memegang kendali dalam proses migrasi data, membuat report yang diperlukan perusahaan, membuat setting user permission dan training kepada user yang membutuhkan. 8ntuk memiliki tim Implementasi E3$ yang solid, otomatis harus dibentuk dari bagaimana memoti2asi tim I6 supaya mau dan mulai menyenangi mengerjakan hal*hal diatas. etelah proses moti2asi itu ter,apai, otomatis tim I6 akan solid dan pekerjaan*pekerjaan terkait implementasi J!) akan bisa selesai dengan ,epat dan benar. &eun#ungan 6an &erugian ',P 4euntungan dari implementasi E3$ antara lain:

* Integrasi data keuangan. Oleh karena semua data disimpan se,ara terpusat, maka para eksekutif perusahaan memperoleh data yang up*to*date dan dapat mengatur keuangan perusahaan dengan lebih baik. * tandarisasi $roses Operas. E3$ menerapkan sistem yang standar, dimana semua di2isi akan menggunakan sistem dengan ,ara yang sama. &engan demikian, operasional perusahaan akan berjalan dengan lebih efisien dan efektif. * tandarisasi &ata dan Informasi. &atabase terpusat yang diterapkan pada E3$, membentuk data yang standar, sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah dan fleksibel untuk semua di2isi yang ada dalam perusahaan. 4euntungan diatas adalah keuntungan yang dapat dirasakan namun tidak dapat diukur. 4eberhasilan implementasi E3$ dapat dilihat dengan mengukur tingkat ,e#urn on In<es#men# (3OI), dan komponen lainnya, seperti" * $engurangan lead*time * $eningkatan kontrol keuangan * $enurunan in2entori * $enurunan tenaga kerja se,ara total * $eningkatan ser2i,e le2el * $eningkatan sales * $eningkatan kepuasan dan loyalitas konsumen * $eningkatan market share perusahaan * $engiriman tepat waktu * 4inerja pemasok yang lebih baik * $eningkatan fleksibilitas * $engurangan biaya*biaya * $enggunaan sumber daya yang lebih baik * $eningkatan akurasi informasi dan kemampuan pembuatan keputusan. 4erugian yang mungkin terjadi ketika salah menerapkan E3$ antara lain adalah"

trategi operasi tidak sejalan dengan business pro,ess design dan pengembangannya

* 5aktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran * 4aryawan tidak siap untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru * $ersiapan implementation tidak dilakukan dengan baik * Berkurangnya fleksibilitas sistem setelah menerapkan E3$ 4erugian diatas dapat terjadi ketika" * 4urangnya komitmen top management, sehingga tim I6 kurang mendapat dukungan pada ran,angan sistemnya. .al ini bisa mun,ul karena ketakutan tertentu, seperti kawatir data bo,or ke pihak luar. elain itu, anggapan bahwa implementasi E3$ adalah milik orang I6 juga dapat membuat kurangnya rasa memiliki dari top management dan karyawan di2isi lain. $adahal, implementasi E3$ sebenarnya adalah suatu proyek bisnis, dimana I6 hadir untuk membantunya. * 4urangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan, sehingga hasil analisis strategi bisnis perusahaan tidak sejalan dengan kenyataan di lapangan. $erusahaan sebaiknya menentukan dari awal, apakah perusahaan akan mengikuti standar E3$ atau sebaliknya. * 4esalahan proses seleksi software, karena penyelidikan software yang tidak lengkap atau terburu*buru memutuskan. .al ini bisa berakibat pada membengkaknya waktu dan biaya yang dibutuhkan. * 6idak ,o,oknya software dengan business pro,ess perusahaan. * 4urangnya sumber daya, seperti manusia, infrastruktur dan modal perusahaan. * 6erbentuknya budaya organisasi yang berada dalam Dona nyaman dan tidak mau berubah atau merasa teran,am dengan keberadaan software (takut tidak dipekerjakan lagi). * 4urangnya training dan pembelajaran untuk karyawan, sehingga karyawan tidak benar*benar siap menghadapi perubahan sistem, dimana semua karyawan harus siap untuk selalu menyediakan data yang u4>#o>6a#e. * 4urangnya komunikasi antar personel. * (a,atnya proje,t design dan management. * aran penghematan yang menyesatkan dari orang yang tidak tepat.

* 4eahlian 2endor yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

* Caktor teknis lainnya, seperti bahasa, kebiasaan dokumentasi ,etak menjadi file, dan lain sebagainya. X#Y .eryanto, &. (%??@) E3$ dan $enerapannya XOnlineY !2ailable at"http"::,ommunity.gunadarma.a,.id:blog:2iew:idO#?@%:titleOerp*dan*penerapannya: (diakses tanggal ## 0uli %?#?).

P'*%'M"A*%A* SIST'M I*+),MASI M'-A-$I )$TS)$,CI*% (&'$*T$*%A* DA* &'-'MA(A**.A DI"A*DI*%&A* I*S)$,CI*%)
$osted on 0uli #E, %?#? by arlan Pen6ahuluan $ersoalan pengelolaan sistem informasi ( I) adalah persoalan yang tidak ada habis* habisnya.6iap saat ditemukan metode dan sistem yang lebih baru dalam menjalankannya. +etode ini dapat berupa penggunaan manajemen kerja yang lebih baik, peren,anaan pembuatan program yang lebih terin,i hingga penggunaan piranti keras yang mempunyai kinerja lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. !da berbagai pendekatan yang dapat dipergunakan dalam proses pengembangan sistem informasi ini, diantaranya " 3. System "evelopment 2ife Cycle ,S"2C+ &igunakan untuk menjelaskan siklus kehidupan suatu system informasi (.offer and )ala2i,i,h, %??%). $roses pengembangan suatu sistem informasi dimualia dari proses pembuatan ren,ana kerja yang akan dilakukan, melakukan analisis terhadap ren,ana sistem yang akan dibuat, mendesain sistem, dan mengimplementasikan sistem yang telah disusun serta melakukan e2aluasi terhadap jalannya sistem yang telah disusun (Bodnar, %??#). 3. (rototyping istem dapat dikembangkan lebih sempurna karena adanya hubungan kerjasama yang erat antara analis dengan pemakai sedangkan kelemahan tekkik ini adalah tidak begitu mudah untuk dilaksanakan pada sistem yang relatif besar.

3. &apid !pplication "evelopment $endekatan ini memerlukan keikutsertaan user dalam proses desain sehingga mudah untuk melakukan implementasi. 4elemahannya, sistem mungkin terlalu sulit untuk dibuat dalam waktu yang singkat yang pada akhirnya akan mengakibatkan kualitas sistem yang dihasilkan menjadi rendah. 3. /bject /riented !nalysis and "evelopment Integrasi data dan pemrosesan selama dalam proses desain sistem akan menghasilkan sistem yang memiliki kualitas yang lebih baik serta mudah untuk dimodifikasi. Jamun, metode ini sulit untuk mendidik analis dan programmer sistem dengan menggunakan pendekatan obje,t oriented serta penggunaan modul yang sangat terbatas. $emilihan alternatif pengembangan sistem informasi yang tepat merupakan suatu keharusan bagi suatu organisasi. 4esalahan di dalam pemilihan alternatif akan menyebabkan in2estasi yang telah dilakukan serta waktu yang terpakai akan menjadi sia* sia. 8ntuk melakukan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi tersebut dapat dilakukan dengan outsour,ing atau alih daya. +enurut he British Computer Society, outsour,ing adalah kegiatan memindahkan akti2itas dan layanan pada pihak lain diluar perusahaan. &engan definisi yang demikian luas dari outsour,ing ini, konsep ini seringkali juga disamakan dengan konsep lain seperti sub kontrak, supplier, proyek atau istilah lain yang berbeda*beda dilapangan, namun pada dasarnya adalah sama, yaitu pemindahan layanan kepada pihak lain. A6a4un enis>;enis ou#sourcing a6alah se5agai 5eri7u#:

Con#rac#ing

+erupakan bentuk penyerahan akti2itas perusahaan pada pihak ketiga yang paling sederhana dan merupakan bentuk yang paling lama. 'angkah ini adalah langkah berjangka pendek, hanya mempunyai arti taktis dan bukan merupakan bagian dari strategi (besar) perusahaan tetapi hanya untuk men,ari ,ara yang praktis saja.

)u#sourcing

$enyerahan akti2itas perusahaan pada pihak ketiga dengan tujuan untuk mendapatkan kinerja pekerjaan yang profesional dan berkelas dunia. &iperlukan pihak pemberi jasa yang menspesialisasikan dirinya pada jenis pekerjaan atau akti2itas yang akan diserahkan.

In Sourcing

4ebalikan dari outsour,ing, dengan menerima pekerjaan dari perusahaan lain. +oti2asi utamanya adalah dengan menjaga tingkat produkti2itas dan penggunaan aset se,ara maksimal agar biaya satuannya dapat ditekan dimana hal ini akan meningkatkan

keuntungan perusahaan. &engan demikian kompetensi utamanya tidak hanya digunakan sendiri tetapi juga dapat digunakan oleh perusahaan lain yang akan meningkatkan keuntungan.

Co>Sourcing

0enis hubungan pekerjaan dan akti2itas dimana hubungan antara perusahaan dan rekanan lebih erat dari sekedar hubungan outsour,ing. (ontohnya adalah dengan memperbantukan tenaga ahli pada perusahaan pemberi jasa untuk saling mendukung kegiatan masing*masing perusahaan. &ari bentuk kontrak diatas outsour,ing dapat dikategorikan menjadi 9 ma,am yang menurut 6he (omputer ,ien,es (orporation (( () Inde1 adalah sebagai berikut"

6otal outsour,ing, outsour,ing se,ara total pada seluruh komponen I ele,ti2e outsour,ing, outsor,ing hanya pada komponen*komponen tertentu 6ransitional outsour,ing, outsour,ing yang fokusnya pada pembuatan sistem baru 6ransformational outsour,ing, outsour,ing yang fokusnya pada pembangunan dan operasional dari sistem baru

Alasan Perusahaan Mela7u7an )u#sourcing !da banyak pertimbangan kenapa sebuah perusahaan mengambil outsour,ing sebagai strategi untuk operasional I yang efektif. elain pertimbangan biaya tentunya, adalah pertimbangan lain yang menjadi faktor pendorong terbesar seperti penyesuaian antara strategi I dan strategi bisnis perusahaan. aat ini misalnya, hanya sedikit perusahaan yang dapat memisahkan antara strategi I dan strategi bisnisnya. $ada praktiknya dilapangan strategi I dan strategi bisnis saling berkaitan, dan kemampuan I dalam banyak kasus menentukan bagaimana strategi bisnis. !dapun ada beberapa alasan sehingga perusahan memiliki untuk melakukan outsour,ing, yaitu"

+eningkatkan fo,us bisnis karena telah melimpahkan sebagian operasionalnya kepada pihak lain +embagi resiko operasional Outsour,ing membuat resiko operasional perusahaan bisa terbagi kepada pihak lain umber daya perusahaan yang ada bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lainnya +engurangi biaya karena dana yang sebelumnya digunakan untuk in2estasi bisa difungsikan sebagai biaya operasional +emperkerjakan sumber daya manusia yang berkompeten karena tenaga kerja yang disediakan oleh perusahaan outsour,ing adalah tenaga yang sudah terlatih dan kompeten dibidangnya +ekanisme ,ontrol menjadi lebih baik.

+enurut The 2!!1 )u#sourcing ?orl6 Summi#, ada > alasan utama untuk Outsour,ing "

Se6ang7an fa7#or>fa7#or yang menen#u7an 7e5erhasilan ou#sourcing a6alah:


+emahami maksud dan tujuan perusahaan. +emiliki 2isi dan peren,anaan strategis. +emilih se,ara tepat service provider atau pemberi jasa. +elakukan pengawasan dan pengelolaan terus menerus terhadap hubungan antarperusahaan dan pemberi jasa. +emiliki kontrak yang ,ukup tersusun dgn baik +emelihara komunikasi yang baik dan terbuka dengan indi2idu atau kelompok terkait. +endapatkan dukungan dan keikutsertaan manajemen +emberikan perhatian se,ara berhati*hati pada persoalan yg menyangkut karyawan

"i6ang )u#sourcing Sis#em Informasi ebenarnya outsour,ing I dapat meliputi semua layanan I yang dibutuhkan perusahaan. $ri,e 5aterhouse men,antumkan list pekerjaan yang dapat dioutsour,ingkan antara lain"

$emeliharaan aplikasi (!ppli,ations maintenan,e) $engembangan dan implementasi aplikasi (!ppli,ation de2elopment and implementation) &ata ,entre operations End*user support .elp desk &ukungan teknis (6e,hni,al support)

$eran,angan dan design jaringan Jetwork operations ystems analysis and design Business analysis ystems and te,hni,al strategy

&eun#ungan Pengem5angan SI melalui )u#sourcing $erusahaan peng*outsource pekerjaan itu dapat lebih berkonsentrasi pada inti bisnis yang dijalankan, sehingga berpeluang menjadi lebih kompetitif. 4eputusan suatu perusahaan untuk melakukan outsour,ing, dewasa ini, tak selalu dikarenakan ketidakmampuan melakukannya sendiri. $ertimbangan biaya memang selalu dijadikan alasan, termasuk aturan ketenaga kerjaan tetapi nilai strategisnya juga tak kurang menjadi perhatian yang sangat penting. &engan penyerahan pekerjaan ke pihak lain, yang tentu lebih profesional dalam melakukannya, diharapkan akan diperoleh suatu dukungan yang lebih baik. ementara, perusahaan peng* outsour,e pekerjaan itu dapat lebih berkonsentrasi pada inti bisnis yang dijalankan, sehingga berpeluang menjadi lebih kompetitif. Begitu pula, outsour,ing 6I kini telah menjadi salah satu solusi bagi perusahaan besar, meski tak tertutup kemungkinan dilakukan oleh perusahaan ke,il. 4arena, se,ara prinsip, outsour,ing merupakan penyerahan suatu pekerjaan kepada pihak ketiga, di luar perusahaan sendiri, dengan persyaratan dan pembayaran tertentu dan, biasanya, untuk jangka waktu tertentu pula. 6ak jarang, outsour,ing yang dijalin dengan baik, berubah menjadi suatu bentuk kemitraan strategis jangka panjang yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Jamun, dalam mengikat bentuk kerjasama outsour,ing itu, perusahaan peng*outsource perlu se,ara sungguh*sungguh memilih pekerjaan apa saja yang layak dan perlu di outsource , berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk itu, baik jangka pendek maupun jangka panjang, dan bagaimana kompetensi pelaksananya. Bagaimana keuntungannya bagi perusahaan, baik dilihat dari segi nilai kompetitif bisnis, pengembangan kompetensi, peningkatan produkti2itas &+ dan daya saing perusahaan. Benefit yang didapat dari outsour,ing dapat berupa tangible (seperti keseimbangan biaya outsour,ing yang dikeluarkan) dan intangible (tingkat pelayanan yang diberikan se,ara professional). 6ak heran bila kebutuhan terhadap jasa outsour,e ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. +elalui outsourcing, perusahaan dapat membeli sistem informasi yang sudah tersedia, atau sudah dikembangkan oleh perusahaan outsource. $erusahaan juga dapat meminta perusahaan outsource untuk memodifikasi sistem yang sudah ada. $erusahaan juga dapat membeli software dan meminta perusahaan outsource untuk memodifikasi software tersebut sesuai keinginan perusahaan. &an juga lewat outsourcing perusahaan dapat meminta untuk mengembangkan sistem informasi yang benar*benar baru atau pengembangan dari dasar. Berikut ini merupakan gambaran proses yang terjadi pada pendekatan outsourcing.

4euntungan dari praktik outsour,ing antara lain adalah sebagai berikut"

+anajemen I yang lebih baik, I dikelola oleh pihak luar yang telah berpengalaman dalam bidangnya, dengan prosedur dan standar operasi yang terus menerus dikembangkan. Cleksibiltas untuk meresponse perubahan I yang ,epat, perubahan arsitektur I berikut sumberdayanya lebih mudah dilakukan. Biasanya perusahaan outsource sistem informasi pasti memiliki pekerja I6 yang kompeten dan memiliki skill yang tinggi, dan juga penerapan teknologi terbaru dapat menjadi ,ompetiti2e ad2antage bagi perusahaan outsource. 0adi dengan menggunakan outsource, otomatis sistem yang dibangun telah dibundle dengan teknologi yang terbaru. &apat mengeksploitasi skill dan kepandaian yang berasal dari perusahaan atau organisasi lain dalam mengembangkan produk yang diinginkan. !kses pada pakar I yang lebih baik. Biaya yang lebih murah. 5alaupun biaya untuk mengembangkan sistem se,ara outsource tergolong mahal, namun jika dibandingkan se,ara keseluruhan dengan pendekatan in*sourcing ataupun self*sourcing, out*sourcing termasuk pendekatan dengan cost yang rendah. &apat memprediksi biaya yang dikeluarkan untuk kedepannya. Cokus pada inti bisnis, perusahaan tidak perlu memikirkan bagaimana sistem I* nya bekerja. $erusahaan dapat lebih fokus pada hal yang lain, karena proyek telah diserahkan pada pihak ketiga untuk dikembangkan. $engembangan karir yang lebih baik untuk pekerja I.

&elemahan Pengem5angan SI melalui )u#sourcing elain keunggulan diatas, pendekatan outsourcing juga memiliki beberapa kelemahan, kelemahan*kelemahan itu seperti" * $ermasalahan pada moral karyawan, pada kasus yang sering terjadi, karyawan outsour,e yang dikirim ke perusahaan akan mengalami persoalan yang penangannya lebih sulit dibandingkan karyawan tetap. +isalnya terjadi kasus*kasus tertentu, karyawan outsour,e merasa dirinya bukan bagian dari perusahaan pengguna.

* 4urangnya kontrol perusahaan pengguna terhadap sistem informasi yang dikembangkan dan terkun,i oleh penyedia outsour,ing melalui perjanjian kontrak. * 4etergantungan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pengembang sistem informasi akan terbentuk. * 4urangnya perusahaan dalam mengerti teknik sistem informasi agar bisa dikembangkan atau diino2asi di masa mendatang, karena yang mengembangkan tekniknya adalah perusahaan outsource. * * * 0urang antara karyawan tetap dan karyawan outsour,e. $erubahan dalam gaya manajemen. $roses seleksi kerja yang berbeda.

* Informasi*informasi yang berhubungan dengan perusahaan kadang diperlukan oleh pihak pengembang aplikasi, dan kadang informasi penting juga perlu diberikan, hal ini akan menjadi an,aman bagi perusahaan bila bertemu dengan pihak pengembang yang nakal. Daf#ar Pus#a7a : Outsour,ing " Suatu solusi (engembangan Sistem Informasi Sumber "aya Informasi di 0asa "epan, %??N. http"::insidewinme.blogspot.,om:%??N:?/:telaah*jurnal*sistem* informasi.html. $ind he Best /utsourcing Information Security, %?#?. http"::blog.bestsoftware9download.,om:%?#?:?%:find*the*best*outsour,ing*information* se,urity Ba,heldor, Beth. %?#?. "oes /utsourcing I Security 0a.e @ou 'neasyB http"::ad2i,e.,io.,om:bethOba,heldor:#?>9E:doesOoutsour,ingOitOse,urityOmakeOyouOun easy I /utsourcing 'pdate, %?#?. http"::www.sharing2ision.biD:%?#?:?<:?/:it*outsour,ing* update*%?#?: $emanfaatan I6" P"ilema /utsourcing atau Internal "evelopmentQ http"::www.setiabudi.name:ar,hi2es:##9#:,omment*page*# Self%Sourcing, In%Sourcing, and /ut%Sourcing. http"::pakpid.wordpress.,om:%?#?:?#:?<:self*sour,ing*in*sour,ing*and*out*sour,ing: !priani, Ita. %??@. Effisiensi dan penghematan biaya melalui I /utsourcing. http"::www.maestroglobal.info:effisiensi*dan*penghematan*biaya*melalui*it*outsour,ing:

'ianna, %?#?. I6 Outsour,ing. http"::lianna.blog.binusian.org:%?#?:?#:?@:E9: 4urniawan, Eka. %??@. (entingnya outsourcing bidang te.nologi informasi. http"::www.ekurniawan.net:artikel*it:pentingnya*outsour,ing*bidang*teknologi* informasi*@.html /utsourcing pengolahan data. http"::blog.i*te,h.a,.id:Darra:%??@:?N:#?:outsour,ing* pengolahan*data: trategi Implementasi istem Informasi $ada 8saha 4e,il dan +enengah. http"::sabukhitam.,om:blog:topi,:internet*marketing:strategi*implementasi*sistem* informasi*pada*usaha*ke,il*dan*menengah.html Mudistira, Muan POutsour,ing In ! Jutshell.Q /utsourcing In ! Cutshell E1ine!rticles.com. http"::eDinearti,les.,om:AOutsour,ing*In*!*Jutshell-idH##>EN9@ "engan outsourcing ma.a !nda a.an lebih fo.us .e pe.erjaan yang !nda .uasai saja. http"::adabisnis.,om:outsour,ing*kan*pekerjaan*anda: riatmono, 5DD;. Best (ractice I /utsourcingEFFF. http"::triatmono.wordpress.,om:%??E:##:%N:best*pra,ti,e*it*outsour,ing:Z,omment* %?<E>/ Ba,heldor, Beth. %?#?. !ccenture 2ands an /utsourcing Gig from an /ffshore Client. http"::ad2i,e.,io.,om:bethOba,heldor:#?9<?:a,,entureOlandsOanOoutsour,ingOgigOfromO anOoffshoreO,lient .idayat, Cilsuf. %??@. /utsourcing Strategy !s ! Second Set /f Strategic Choice. http"::hellomy,aptain.blogspot.,om:%??@:#?:outsour,ing*strategy*as*se,ond*set*of.html harma, 0atin. %??E. I6 /utsourcing %BatterSense strategic Service. http"::www.webpronews.,om:topnews:%??<:?@:##:seo*tips*for*blogs*hosted*on*blogger ome ad2antages and disad2antages of information te,hnology. http"::www.smallbusinessbible.org:ad2anOdisad2anOinformationte,hnology.html In%House or /utsourced I InfrastructureA, %?#?. http"::epam*systems.blogspot.,om: )(alabrese , %?#?. 5hy +anaged I6 er2i,es are Better. http"::www.aiosolutions.,om:I6*Blog: (hopra, 3enu. %?#?. !dvice on outsourcing and information technology benefits. http"::www.theoutsour,eblog.,om:%?#?:?>:ad2i,e*on*outsour,ing*and*information* te,hnology*benefits:

FENOMENA KESALAHAN DALAM KON'ERSI SISTEM DAN (ER(AGAI CARA DALAM MELAKUKAN KON'ERSI SISTEM
$osted on 0uli #E, %?#? by arlan Cenomena kesalahan dalam kon2ersi sistem informasi dapat terjadi apabila tidak dilakukan langkah*langkah awal dengan tepat sebelum dilakukan kon2ersi. !dapun hal yang perlu dilakukan sebelum proses kon2ersi adalah " * $roses peren,anaan dan permodelan, meliputi analisa kebutuhan dan design. * konstruksi, meliputi penyusunan kode dan pengujian * $emrograman dan pengetesan perangkat lunak (software), meliputi kegiatan " &e2elopmental (error testing per modul oleh programmer), !lpha testing (error testing ketika sistem digabungkan dengan interfa,e user oleh software tester), dan Beta testing (testing dengan lingkungan dan data sebenarnya) !dapun berbagai ,ara yang dapat dilakukan dalam melakukan kon2ersi sistem informasi adalah sebagai berikut " #. 4on2ersi langsung ("irect Cut /ver)

Maitu" istem baru langsung digunakan untuk menggantikan sistem lama pada suatu saat:periode yang telah ditentukan. 4on2ersi ini dapat dilakukan apabila" * 6elah dilakukan penge,ekan se,ara sistem ekstensif. * !danya toleransi terhadap waktu tunggu (6ime &elay). * 8ser dipaksa harus menggunakan sistem baru. 3esiko pada teknik &ire,t (ut*O2er ini adalah" * &elay yang lama berakibat terjadi makin banyak kesalahan. * 8ser menggunakan sistem yang belum dikenal. * 8ser tidak berkesempatan membandingkan antara sistem lama terhadap sistem baru.

%. 4on2ersi $aralel

Maitu" mengoperasikan sistem lama dan sistem baru se,ara bersamaan(pada suatu saat yang telah ditentukan). etiap hasil proses die2aluasi, disambung.!pabila sistem baru telah:menjadi lebih baik dari sistem lama maka dilakukan penggantian dengan sistem yang baru. 4elebihannya" * +emungkinkan penge,ekan data pada sistem lama. * +enambah rasa aman bagi user. 4ekurangannya" * $enggunaan tenaga kerja menjadi dua kali untuk menangani sistem lama dan sistem baru. * +asalah biaya. * 6idak mudah membandingkan kualitas hasil output sistem informasi yang baru terhadap sistem lama. /. 4on2ersi per Case ((hase in Cut /ver)

trategi kon2ersi ini menggabungkan dua approa,h pertama, dengan mengurangi sebanyak*banyaknya resiko yang dapat terjadi. !rtinya pada saat awal dilakukan parallel run selanjutnya pada pertengahan periode se,ara bertahap sistem lama digantikan sistem baru. 4euntungannya" * 8ser terlibat dalam kon2ersi ini. * &apat mendeteksi bila terjadi kesalahan sistem:data. 4erugiannya" * +embutuhkan waktu yang lebih lama. * !pabila sistemnya besar, strategi ini akan sulit dilakukan. 9. 4on2ersi pilot ,single location+

trategi kon2ersi ini dilakukan apabila terdapat beberapa lokasi atau site. +isalnya pada sistem bank, fran,hise, restoran, supermarket dan lainnya. $engujian dan pengoperasiannya dilakukan pada suatu site terpilih dan apabila hasilnya memuaskan baru dilakukan kon2ersi di site lainnya.

URGENSI MAINTAINA(ILIT) SUATU SOFTWARE


$osted on 0uli #E, %?#? by arlan $entingnya pemeliharaan suatu software dikarenakan beberapa hal, yaitu" * $erubahan karena software error ( (ore,ti2e +aintenan,e ) * $erubahan karena software disesuaikan : diadaptasi dengan lingkungan e1ternal, misalnya mun,ulnya ($8 baru, sistem operasi baru ( !dapti2e +aintenan,e ) * $erubahan software yang disebabkan ,ustomer : user meminta fungsi tambahan, misalnya fungsi grafik, fungsi matematik, dll ( $erfe,ti2e +aintenan,e ) oftware akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan (perke,ualian yang mungkin adalah software yang dilekatkan). oftware harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan 7 perubahan di dalam lingkungan eksternalnya (,ontohnya perubahan yang dibutuhkan sebagai akibat dari perangkat peripheral atau sistem operasi yang baru), atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja. $emeliharaan software mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi. ehingga apabila suatu software tidak dipelihara se,ara berkala maka software tersebut tidak dapat mengadaptasi perubahan*perubahan yang terjadi sehingga kemampuannya menjadi menurun.

ENTERPRICE RESOURCE PLANNING (ERP) DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI (ER(ASIS ERP
$osted on 0uli #E, %?#? by arlan Enterprise 3esour,e $lanning (E3$) adalah sistem ,omputer*based terintegrasi untuk mengelola seluruh aktifitas perusahaan, sumberdaya internal dan eksternal, termasuk tangible asset, keuangan, persediaan, produksi, human resour,es, marketing, supply ,hain, logisti,s, dll. Implementasi sistem informasi berbasis E3$ adalah suatu arsitektur software yang memiliki tujuan untuk memfasilitasi aliran informasi diantara seluruh fungsi*fungsi bisnis

di dalam batas organisasi:perusahaan dan mengelola hubungan dengan pihak stakeholder diluar perusahaan. &ibangun atas dasar sistem database yang terpusat dan biasanya menggunakan platform komputasi yang umum. istem informasi berbasis E3$ dapat mengkonsolidasikan seluruh operasi bisnis menjadi seragam dan sistem lingkungan perusahaan yang lebih luas. uatu sistem E3$ akan berada pada pusat ser2er dan akan didistribusikan ke seluruh unit perangkat keras dan perangkat lunak modular sehingga dapat melayani dan berkomunikasi melalui jaringan area lokal. istem tersebut memungkinkan bisnis untuk merakit modul dari 2endor yang berbeda tanpa perlu untuk menempatkan beberapa ,opy dari sistem komputer yang kompleks dan mahal di lokasi*lokasi yang tidak memerlukan. Implementasi istem Informasi berbasis E3$ dapat dijelas dengan ,ontoh sebagai berikut" 6erdapat order untuk #?? unit $roduk !. istem E3$ akan membantu untuk menghitung berapa yang dapat diproduksi berdasarkan segala keterbatasan sumber daya yang ada pada perusahaan saat itu. !pabila sumber daya tersebut tidak men,ukupi, sistem E3$ dapat menghitung berapa lagi sumberdaya yang diperlukan, sekaligus membantu perusahaan dalam proses pengadaannya. 4etika hendak mendistribusikan hasil produksi, sistem E3$ juga dapat menentukan ,ara pemuatan dan pengangkutan yang optimal kepada tujuan yang ditentukan pelanggan. &alam proses ini, tentunya segala aspek yang berhubungan dengan keuangan akan ter,atat dalam sistem E3$ tersebut termasuk menghitung berapa biaya produksi dari #?? unit tersebut. &apat terlihat bahwa data atau transaksi yang di,atat pada satu fungsi:bagian sering digunakan oleh fungsi:bagian yang lain. +isalnya daftar produk bisa dipakai oleh bagian pembelian, bagian perbekalan, bagian produksi, bagian gudang, bagian pengangkutan, bagian keuangan dan sebagainya. Oleh karena itu, unsur Rintegrasi itu sangat penting dalam mengimplementasikan sistem informasi berbasis E3$.

Anda mungkin juga menyukai