Anda di halaman 1dari 8

Dalam kehidupan didunia ini dapatkah kita mengetahui perbedaan suatu kejadian yang tidak kita ingini adalah

akibat dari perbuatan kita berbuat dosa kepada Allah atau merupakaan cobaan keimanan kita (bukan karena dosa kepada Allah). Apakah ada azab yang ditimpakan seawaktu masih hidup didunia akibat berbuat dosa kepada Allah? Waalaikumussalam Wr Wb Firman Allah swt


Artinya !Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah" dan apa saja bencana yang menimpamu" maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.# ($%. An &isaa '() )bnu *atsir mengatakan bahwa makna !Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah# adalah dari karunia dan kasih sayang Allah swt. %edangkan makna !dan apa saja bencana yang menimpamu" maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.# +erarti dari dirimu sendiri dan dari perbuatanmu sendiri" sebagaimana ,irman-&ya

' $ ( $ $%"! # # . / ( + # , ) ! " )* ) &


!Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri" dan Allah memaa,kan sebagian besar (dari kesalahankesalahanmu).# ($%. Asy %yura ./) As %uddiy" 0asan al +ashri" )bnu 1uraih dan )bnu 2aid mengatakan bahwa makna !maka dari dirimu sendiri# adalah karena dosamu. $atadah mengatakan bahwa makna# !Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah" dan apa saja bencana yang menimpamu" 3aka dari (kesalahan) dirimu sendiri.# Adalah akibat dosamu wahai anak Adam. Didalam sebuah hadits disebutkan"#Demi yang jiwaku berada ditangan-&ya" tidaklah seorang mukmin ditimpa kegalauan" kesedihan" kepayahan bahkan duri yang menancap padanya kecuali dengannya Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya.# (4a,sir al $ur5an al Azhim juz )) hal .6.) %edangkan bala atau cobaan maupun ujian juga telah disebutkan didalam Al $ur5an diantaranya ,irman Allah swt

# $ # + 5 2 3 . 4 +, # 6 . !( # 7 . 0 1
Artinya !*ami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). dan hanya kepada *amilah kamu dikembalikan.# ($%. Al Anbiya .7) 8obaan atau ujian yang menimpa setiap orang dan ia ini isa berupa keburukan atau kebaikan" kesenagan atau kesengsaraan" sebagaimana disebutkan pula didalam ,irman&ya yang lain Artinya !Dan kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk.# ($%. Al A5ra, 96:) )bnu *atsir mengatakan bahwa makna !*ami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)# adalah terkadang *ami menguji dengan berbagai musibah dan terkadang dengan berbagai kenikmatan agar kami mengetahui orang-orang yang bersyukur dari orang-orang yang ka,ir" orang-orang yang bersabar dari orang-orang yang berpuus asa sebagaimana perkataan Ali bin 4halhah dari )bnu Abbas bahwa makna !Dan *ami menguji kalian# dia mengatakan *ami menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai ,itnah (cobaan)" dengan kesulitan dan kelapangan" kesehatan dan rasa sakit" kekayaan dan kemiskinan" halal dan haram" ketaatan dan kemaksiatan" petunjuk dan kesesatan; sedangkan ,irman&ya yang berarti !dan hanya kepada *amilah kamu dikembalikan# adalah *ami akan memberikan ganjaran (balasan) atas amal kamu. (4a,sir al $ur5an al Azhim juz < hal .=>) 8obaan atau ujian ini juga terkadang disesuaikan dengan kadar dan kualitas keimanan seseorang serta sebagai sarana untuk menambahkan pahala orang yang terkena ujian ini" karena itu didalam hadits yang diriwayatkan oleh +ukhori disebutkan bahwa orang yang paling berat ujiannya adalah para nabi. %yeikh Al 3ubarokh,uriy mengatakan bahwa mereka (para nabi) yang paling berat ujian dan cobaannya karena mereka adalah orang-orang yang merasakan kelezatan semua cobaan itu sebagaimana kebanyakan orang merasakan lezat semua kenikmatan. *arena apabila para nabi tidak diuji maka keimanan kepada Allah yang ada didalam diri mereka hanya akan menjadi khayalan dan melemahkan umat didalam kesabarannya menghadapi suatu cobaan. 0al itu juga dikarenakan orang yang paling berat cobaan adalah yang paling kuat ketaatannya dan paling kuat didalam mengembalikan segala urusannya kepada Allah swt. (4uh,atul Ahwadzi juz <) hal 9:7)

8obaan atau ujian ini bisa juga disebabkan karena kesalahan atau dosa yang dilakukan seseorang" seperti dosa seseorang yang meninggalkan jihad dikarenakan para wanitawanitanya" sebagaimana ,irman Allah swt

+? # : 5; # +: < 9 7 >= # ) 3 = >= 3 !8 #


Artinya !Di antara mereka ada orang yang berkata ?+erilah saya keizinan (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam ,itnah.? ($%. At 4aubah =() %esungguhnya ujian ataupun cobaan yang ditimpakan kepada orang itu adalah ketika orang itu mengatakan pemohonan izinnya kepada @asulullah saw disebabkan kelemahan iman mereka untuk ikut berperang di jalan Allah melawan pasukan @omawi dengan mencari-cari alasan kecantikan para wanita @omawi yang bisa membuat mereka tidak tahan dan akan mempengaruhi jihad mereka. Dengan demikian bisa di,ahami bahwa cobaan atau ujian adalah lebih luas atau lebih umum daripada musibah. Dikarenakan tidaklah disebut musibah kecuali untuk sesuatu yang tidak menyenangkan bagi seorang yang mendapatkannya sementara ujian atau cobaan bisa berupa kesenangan atau kesengsaraan. Dan terkadang e,ek dari bala5 ini lebih berat daripada musibah. Arang terkadang sanggup bertahan didalam keimanan saat mendapatkan kesulitan akan tetapi hilang imannya tatkala mendapatkan kesenangan. Dan apapun yang diterima seorang muslim baik ia berupa ujian maupun cobaan baik berupa kesenangan ataupun kesengsaraan" kelapangan atau kesempitan" kekayaan atau kemiskinan maka semuanya adalah baik baginya karena mereka adalah orangorang yang bersyukur ketika dirimpa kesenangan dan bersabar ketika ditimpa kesengsaraan. Dan tidaklah suatu musibah atau ujian itu ditimpakan kepada seorang mukmin kecuali adalah sebagai pembersih dosa dan kesalahannya di dunia sehingga tidak ada lagi baginya siksa atas dosa itu di akhrat" sebagaimana yang diriwayatkan oleh 4irmidzi disebutkan bahwa @asulullah saw bersabda"#4idaklah seorang mukmin atau mukminah yang ditimpa suatu bala5 (cobaan) sehingga ia berjalan di bumi tanpa membawa kesalahan.# %ementara musibah atau ujian yang diberikan kepada orang-orang ka,ir adalah bagian dari adzab Allah kepada mereka di dunia sementara adzab yang lebih besar telah menantinya di akherat" sebagaimana ,irman-&ya

;@ @ , ! B C ); ! # B # A #8 , . #8 : , 5 ; $ (C 5 +, # 6 . )
Artinya !Dan %esungguhnya kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat)" 3udah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar).# ($%. As %ajdah >9) Artinya !)tulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat" kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang 4elah mereka kerjakan. ($%. 0uud 96) Didalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Anas bin 3alik bahwa @asulullah saw bersabda"#%esungguhnya Allah tidaklah menzhalimi seorang mukmin" diberikan kepadanya kebaikan di dunia dan disediakan baginya pahala di akherat. Adapun orang yang ka,ir maka ia memakan dengan kebaikan-kebaikan yang dilakukannya di dunia sehingga ketika dia kembali ke akherat maka tidak ada lagi satu kebaikan pun sebagai ganjaran baginya. ! (0@. 3uslim)

DEFGEH IJKLMMNILH O

DEFGEH IJKLMMNILH P

DEFGEH IJKLMMNILH Q

DEFGEH IJKLMMNILH R

Musibah atau bencana yang menimpa orang yang beriman yang tidak lalai dari keimanannya, sifatnya adalah ujian dan cobaan. Allah ingin melihat bukti keimanan dan kesabaran kita. Jika kita bisa menyikapi dengan benar, dan mengembalikan semuanya kepada Allah, maka Allah akan memberikan pertolongan dan rahmat sesudah musibah atau bencana tersebut. Sebaliknya bagi orang-orang yang bergelimang dosa dan kemaksiatan, bencana atau musibah yang menimpa, itu adalah siksa atau azab dari Allah atas dosa-dosa mereka. Apabila ada orang yang hidupnya bergelimang kejahatan dan kemaksiatan, tetapi lolos dari bencana/musibah, maka Allah sedang menyiapkan bencana yang lebih dahsyat untuknya, atau bisa jadi ini merupakan siksa atau azab yang ditangguhkan, yang kelak di akhirat-lah balasan atas segala dosa dan kejahatan serta maksiat yang dilakukannya. Sebenarnya yang terpenting bukan musibahnya, tetapi apa alasan Allah menimpakan musibah itu kepada kita. ntuk di ingat, jika musibah itu terjadi, disebabkan dosa-dosa kita, maka segera-lah bertobat kepada Allah. !alau musibah yang terjadi karena ujian keimanan kita, maka kuatkan iman dan berpegang teguhlah kepada Allah. Siapa saja berbuat kebaikan, maka manfaatnya akan kembali kepadanya. Sedangkan siapa saja berbuat kejahatan, maka bencananya juga akan kembali kepada dirinya sendiri. "isa dibalas didunia atau di akhirat. #erhatikan firman Allah S$% berikut ini & ' Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab '. ()S. Al Mukmin *+,- & +,.. #erhatikan juga dengan seksama firman Allah S$% berikut ini & /Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu

sendiri. Kami mengutusmu menjadi asul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi.! ()S. An 0issa *+- & 12. 3bnu !atsir mengatakan bah4a makna /Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah' adalah dari karunia dan kasih sayang Allah S$%. Sedangkan makna /dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan. dirimu sendiri.' "erarti dari dirimu sendiri dan dari perbuatanmu sendiri. Berikut beberapa contoh : 1. Musibah bisa jadi sebagai peringatan Musibah ini diberikan kepada kaum mukmin yang merosot keimanannya. #eringatan ini karena kasih sayang Allah S$%. Misalnya seseorang yang berada dalam kesempitan rezki. !emudian ia bermunajat di malam hari agar Allah memberikannya keluasan rezeki. Shalat tahajud, shalat 5huha, puasa sunah senin kamis dan perbaikan ibadah lainnya dengan semaksimal mungkin. 6ingga Allah S$% memberikan jalan keluar. "isnisnya berkembang, karya4an bertambah, kesibukan semakin meningkat. %api justru dikarenakan sibuknya, satu persatu ibadah sunahnya mulai ia tinggalkan. Shalat-shalatnya pun semakin tidak khusyu7. Seharusnya bertambahnya nikmat, membuat ia bertambah syukur dan semakin dekat dengan Allah, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya, nikmat bertambah malah membuatnya semakin jauh dari Allah. 8rang ini sebenarnya sedang mengundang datangnya musibah atau azab Allah. Musibah yang datang kepadanya sebagai peringatan untuk meningkatkan kembali keimanannya yang merosot itu. "isa saja terjadi tiba-tiba usahanya macet dan banyak mengalami kerugian. Akibatnya ia terlilit hutang. 5alam keadaan bangkrut tadi tidak ada yang mau menolongnya. !etika itulah ia kembali kepada Allah untuk memohon pertolongan dengan cara memperbaiki ibadah-ibadahnya yang selama ini sudah tidak ia perhatikan lagi.Tercapailah tujuan musibah yaitu pemberi peringatan. Musibah juga bisa sebagai penggugur dosa-dosa kita. #erhatikan sabda 9asulullah SA$ berikut ini& /"ak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daundaunnya.' (69 "ukhari dan Muslim.. #erhatikan dengan seksama firman Allah S$% berikut ini & / Dan Sesungguhnya kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat), Mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar). ()S. As Sajdah & :;. Jadi sebenarnya, Allah S$% menurunkan musibah atau azab pada kita di dunia ini, sebagai peringatan bagi kita, untuk kembali pada kebenaran. 2 Musibah sebagai ujian keimanan Musibah ini adalah tanda kecintaan Allah S$% pada seseorang hamba. Semakin tinggi derajat keimanan dan kekuatan agama seseorang, justru ujian (musibah. yang menimpanya akan semakin berat. #erhatikan sabda 0abi SA$ berikut ini & 5ari Mush7ab bin Sa7d dari ayahnya. Ayahnya berkata& Aku bertanya kepada 9asulullah SA$,' #anusia manakah yang paling berat ujiannya$! asulullah %A& menja'ab,! (ara )abi, kemudian disusul yang derajatnya seperti mereka, lalu yang di ba'ahnya lagi. %eseorang diuji sesuai keadaan agamanya. *ika agamanya itu kokoh maka diperberatlah ujiannya. *ika agamanya itu lemah maka ujiannya pun disesuaikan dengan agamanya. %enantiasa ujian menimpa seorang hamba hingga ia berjalan di muka bumi tanpa dosa sedikit pun.' (69. al-Ahmad, al-%irmidzi dan 3bn Majah,berkata al-%irmidzi& hadits hasan shahih. Sedangkan bala atau cobaan maupun ujian juga telah disebutkan didalam Al )ur7an seperti tertulis dalam firman Allah S$% & /"iap-tiap yang berji'a akan merasakan mati. Kami akan menguji

kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.' ()S. Al Anbiya *:;- & <=. >obaan atau ujian yang menimpa setiap orang, bisa berupa keburukan atau kebaikan, kesenangan atau kesengsaraan, sebagaimana disebutkan pula didalam firman-0ya yang lain yaitu & / Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan+ di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran) ()S. Al A7raf *1- & ;?@..

Anda mungkin juga menyukai