Anda di halaman 1dari 11

JOURNAL READING Strangulated Intercostal Liver Herniation Subsequent To Blunt Trauma.

First Report With Review Of The World Literature Cino Bendinelli1*, Andrew Martin1, Shane D Nebauer2 and Zsolt J Balogh2

ABSTRAK
Hernia traumatis diafragmatis interkostal (diantara tulang-tulang iga), Traumatic transdiaphragmatic intercostal hernia (TTIH), didefinisikan sebagai hernia isi perut yang terjadi akibat terganggunya otot-otot interkostal (diantara tulang-tulang iga), merupakan hal yang jarang dilaporkan. kami menyajikan kasus hernia traumatis diafragmatis interkostal dengan komplikasi terjepitnya isi-isi visceral yang terhernia, yang pertama kali dilaporkan. akibat dari trauma kasar, seorang pria berusia 61 th mengalami TTIH dengan komplikasi terjepitnya liver bagian VI. selama preexisting permasalahan pernafasan dan muncunya berbagai cidera lainnya (laserasi ginjal dan memar pada paru-paru grade III) hernia dapat dikendalikan secara non-operasi selama 2 minggu pertama. Segmen hati yang terjepit akhirnya mengalami ischemic necrosis. 6 minggu kemudian hasil dari abses (bisul/bengkak bernanah) subcutaneous membutuhkan adanya operasi pembuangan. 9 bulan paska cidera gejala hernia besar ditangani dengan perbaikan lubang laparoskopis. 12 bln stlh trauma awal, hernia kecil kambuh memerlukan perbaikan lubang laparoskopis kembali.

Introduction
Traumatic transdiaphragmatic intercostal hernia (TTIH) merupakan pathology yg jarang dengan kasus2 sporadis yang diterbitkan dalam literatur. TTIH didefinisikan sebagai hernia isi perut yang terjadi akibat terganggunya otot-otot interkostal (diantara tulang-tulang iga). kondisinya biasanya muncul akibat terganggunya otot2 interkostal dimana tampak jelas tanda lukatrauma dan dan diafragma sebagai konsekuensi baik tumpul maupun bengkak serius. tajam/tusukan. namun, pada manula dan pasien gangguan jiwa, TTIH diikuti oleh batuk berat telah dilaporkan. saat ini, tdk ada kasus yang diterbitkan yang menjelaskan mengenai TTIH yang terkomplikasi oleh terjepitnya isi hernia visceral. kami melaporkan kasus TTIH yg berhubungan dg terjepitnya dan necrosis hati segmen VI. pernyataan persetujuan oleh komisi etis lokal dan pasien telah didapat

Laporan Kasus
Stage 1 Akut
Seorang pria 61th dirawat di Level 1 pusat trauma, akibat jatuh setinggi 3 metere dari
scaffolding ke penyangga besi kayu (trestle (jembatan dr besi/kayu) stand

).

menunjukkan tanda2 vital yg normal mengeluh sakit pada bagian wilayah dadaperut dimana tampak jelas tanda luka dan bengkak serius.

Stage 2. Sub Akut


Pada hari ke 45 pasien menunjukkan adanya kelenjar yang besar dan menyakitkan (70 x 65mm). keadaan ini ditangani dengan pembedahan dan pembuangan. sktr 50ml nekrotik hati dikeluarkan (Figure 2). perbaikan pasti pada TTIH ditunda lebih lanjut karena ririko infeksi pada lubang prosthetis.

Stage 3. Chronic
Setelah 7 bln kmudian, pasien menunjukkan berkurangnya TTIH (Figure 3). Pada CT, luka yang terukur 120 x 90 mm dan kantong yang berisi fleksur hepatis usus besar dan sebagian kecil margin hati (Figure 4). perbaikan pada luka direncanakan dalam 2 bln untuk mencapai kesembuhan total dari cedera dan optimisasi berat badan. perbaikan secara operasi dilakukan dengan aesthetik/ pembiusan general, dg posisi pasien berbaring miring ke kiri. Penempatan port laparoskopis melibatkan, sebuah port umbilikal 10 mm, satu port 15mm, dan 2 port 5 mm yang berjarak sama pada posisi subkostal. setelah orientasi awal, fleksur hepatis, omentum dan margin hati dibedah dengan tajam dari kantungnya. begitu kantung dan lehernya terlihat, kemudian digunakan sebuah polipropilen seukuran 21,0 x 15,9 cm dan expanded polytetrafluoroethylene (ePTFE) proshesis berlubang ganda (BardW ComposixWL/P Mesh, US) untuk memperbaikinya.

Figure 1 CT at 48 hours post injury: herniated segment VI of the liver without contrast enhancement, suggesting strangulation

Figure 2 Incision and drainage of subcutaneous collection containing necrotic liver

Discussion
TTIH merupakan cedera akibat penyakit yang jarang terjadi. pada 1911 Gerster telah menentang konsep ini ). TTIH paling sering merupakan hasil dr penetrasi cedera, atau energi yg tinggi dan serangan benda tumpul yang terpusat. Diagnosa thd TTIH dalam sejarahnya sulit untuk dilakukan, dengan penundaan diagnosa hingga mencapai beberapa tahun. pada pemeriksaan klinis awal, hernia pada rusuk telah mengalami kekeliruan dengan lipoma atau hematoma

Conclusion - Kesimpulan
TTIH jarang tertangani dan akan sulit untuk didiagnosa dan ditangani tanpa pencitraan/penampakan yang relevan dan perencanaan pre-operasi. hati yang terjerat, jika tdk ditangani dg tepat, menghasilkan pada pembekuan hati dan memerlukan adanya tindakan/ penanganan TTIH melalui operasi. perbaikan laparoskopis bebas tekanan dengan tautan prosthetis permanen dan penggunaan jahitan untuk perbaikan pada diafragma merupakan kunci hasil yang sukses.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai