Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting
dalam dunia pendidikan. Dalam perkembangan IPTEK yang terjadi tidak terlepas dari
ilmu matematika, oleh karena itu hendaknya pembelajaran matematika dapat menjadi
suatu pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik, sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar matematika.
Pemerintah telah melakukan berbagai usaha dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan matematika, antara lain dengan melakukan peningkatan kemampuan guru
melalui penataran dan pelatihan, seperti dalam pelatihan berbagai model-model
pembelajaran contecstual teaching and learning (CTL). Serta dengan melakukan
perbaikan kurikulum. Sejak tahun 1975 sudah beberapa kali pertukaran kurikulum
mulai dari kurikulum 1984, 1994, rensi kurikulum 1994, kurikulum 2004, Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK), dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
namun perbaikan kurikulum ini belum dapat mencapai hasil yang sesuai dengan
keinginan, hal ini terlihat dari hasil ujian tengah semester di SMA N 1 Payakumbuh,
rata- rata ujian tengah semester belum memuaskan, seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Rata-rata nilai ujian tengah semester kelas X SMA N 1 Payakumbuh
Tahun Pelajaran 2013-2014
Kelas Jumlah siswa Rata- rata nilai ujian tengah semester
24 50,89
X
X
24
25
49,56
52,89
(sumber: Guru mata pelajaran matematika SMA N 1 Payakumbuh Tahun
pelajaran 2013-2014)
Dari tabel terlihat bahwa hasil ujian tengah semester ganjil siswa kelas X
SMA N 1 Payakumbuh tahun pelejaran 2013-2014 masih dibawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM), menurut kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran dikelas X harus
mencapai 61, di SMA N 1 Payakumbuh tersebut.
Rendahnya hasil belajar matematika siswa tersebut dipengaruhi oleh berbagai
faktor, terutama berkaitan dengan proses pembelajaran, selama ini siswa cendrung
bersifat pasif dan lebih terpusat pada guru (teacher center), hanya menerima apa yang
disampaikan guru tanpa menemukan sendiri solusi permasalahannya, keadaan ini
terlihat dari kemampuan kreativitas mereka yang masih kurang dalam belajar, dan juga
kurang bisa bersosialisasi dengan teman-teman selokalnya.
Berdasarkan hasil observasi di lapangan pada tanggal 21 Oktober 2013 di
SMA N 1 Payakumbuh kelas
Kontrol -
Keterangan :
T = Pembelajaran
24
2
24
3
25
Sumber : Guru SMA N 1 Payakumbuh
b. Sampel
Sampel dilakukan oleh penelitian berdasarkan pertimbangan masalah,
tujuan, hipotesis, objek, populasi, metode dan instrument penelitian,
disamping pertimbangan waktu, tenaga dan biaya.
Berdasarkan masalah yang ditulis penulis membolehkan satu kelas
sampel, dari tiga kelas pada populasi. Dimana setelah diteliti ternyata ke tiga
kelas dari populasi homongen hal ini dilihat dari hasil ujian tegah semester
ganjil kelas X SMA N 1 Payakumbuh tersebut.
Sampel adalah bagian dari populasi, segala karektaristik populasi
tercermin dalam sampel yang diambil. Sampel penelitian adalah sebagian
dari populasi yang memilki sifat dan karakter yang sama sehingga betul-betul
mewakili populasinya.
9
Agar sampel dapat mewakili dan mengambarkan sifat serta
karekteristik dari populasi, maka perlu dilakuakan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Mengumpulkan data nilai ujian akhir matematika kelas X
semester I SMA N 1 Payakumbuh tahun ajaran 2010/2011 ,
kemudian dihitung rata-rata dan simpangan bakunya..
b. Melakukan uji normalitas populasi terhadap nilai ujian akhir
matematika kelas X yang bertujuan untuk mengetahui apakah
populasi tersebut berdistribusi normal atau tidak
Hipotesis yang diajukan adalah:
H
0
= Populasi berdistribusi normal.
H
1
= Populasi berdistribusi tidak normal
9
Nana Sudjana, Metode Statistika,( Bandung: Tarsito, 2005), h.84
Untuk melihat sampel berdistribusi normal, digunakan uji Liliefort dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Data X
1
, X
2
, X
3
, , X
n
diperoleh dan disusun dari data yang terkecil
sampai yang terbesar.
2) Mencari skor baku dari skor mentah dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
S
X X
Zi
i
=
Dimana:
S = Simpangan Baku
X
= Skor rata-rata
X
i
= Skor dari tiap soal
Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian
dihitung peluang F (Zi) = P (P < Zi)
Menghitung jumlah proporsi skor baku yang lebih baku atau sama Z
i
yang dinyatakan dengan S(Z
i
) dengan menggunakan rumus:
( )
n
Z Z
n
Zi yang ,...., , Z Banyaknya
Z S
2 1
i
s
=
Menghitung selisih F (Z
i
) S(Z
i
), kemudian ditentukan nilai
mutlaknya.
Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlak selisih itu diberi
simbol L
o
. L
o
= maks ( ) ( )
i i
Z S Z F
Bandingkan nilai Lo yang diperoleh dengan nilai Lo yang ada pada
tabel. Pada taraf 0,05 jika Lo L
tabel
maka Ho diterima. Dari hasil
analisis data pada taraf nyata = 0,05 terlihat bahwa Lo < Ltabel maka
Ho diterima. Berarti data tersebut berasal dari populasi berdistribusi
normal.
10
c. Melakukan uji homogenitas varians dengan menggunakan uji Bartlet dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menghitung varians gabungan dari semua populasi dengan menggunakan
rumus :
=
) 1 (
) 1 (
2
2
i
i i
n
S n
S
2) Menghitung harga satuan Bartlett (B) dengan rumus :
) 1 ( ) (log
2
=
i
n S B
10
ibid, h 29
3) Untuk uji Bartlet digunakan statistik uji Chi Kuadrat dengan rumus:
{ }
2 2
log ) 1 ( 10 ln
i i
S n B =
_
Kemudian harga hitung
2
_ dibandingkan dengan harga tabel
2
_ , kriteria
pengujian H
0
jika ) 1 , 1 (
2 2
< k hitung o _ _ , dimana H
0
adalah populasinya
mempunyai variansi yang homogen.
2
) 1 )( 1 ( k
x
o
didapat dari distribusi chi kuadrat
dengan peluang (1-o ) dan dk = (k-1).
d. Melakukan uji kesamaan rata-rata dengan menggunakan teknik anava satu arah.
Adapun langkah-langkahnya adalah :
1) Menentukan jumlah kuadrat rata-rata dengan rumus :
=
i
i
n
X
R JK
2
)) ( (
) (
2) Menghitung jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus :
) (
) (
) (
2
R JK
n
X
A JK
i
i
|
|
.
|
\
|
=
3) Menghitung jumlah kuadrat total dengan rumus :
=
2
) (
i
x T JK
4) Menghitung jumlah kuadrat dalam kelompok dengan rumus :
JK(D) = JK(T) - JK(R) - JK(A)
5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok dengan rumus
1
) (
) (
=
k
A JK
A RJK
6) Menghitung rata-rata kuadrat dalam kelompok dengan rumus :
k n
D JK
D RJK
=
) (
) (
7) Menguji signifikan dari kelompok dengan rumus :
) (
) (
D RJK
A RJK
F =
8) Memasukkan hasil perhitungan langkah 1-7 kedalam tabel analisis variansi
untuk uji kesamaan rata-rata. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 7. Format Analisa Variansi untuk Uji Kesamaan Rata-rata
Sumber Variansi DK JK RJK F
Rata-rata 1 JK(R)
F=
( )
( ) D RJK
A RJK
Antar Kelompok k-1 JK(A) RJK(A)
Dalam Kelompok n-k JK(D) RJK(D)
Total N JK(T)
Kriteria pengujian adalah terima Ho :
1
=
2 =
3,
jika F
hitung
< F
(1-o)(k-
1;n-k)
di dapat dari daftar distribusi F, dengan peluang o sedangkan dk = (k-1) dan
(n-k).
d. Menentukan sampel dari populasi.
Menentukan sampel dari populasi setelah dilakukan uji homogenitas
variansi dan uji kesamaan rata-rata.
D. Variabel dan Data
a. Variabel
Variabel merupakan suatu objek penelitian yang menjadi titik fokus perhatian
peneliti dalam meneliti. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
11
, yaitu :
i. Variabel bebas : model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw III dan
pembelajaran konvensional
11
Zarmislina, Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kancing Gemerincing Terhadap Hasil Belajar
dan Aktivitas Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Anai Tahun Pelajaran 2008-2009 ( skripsi), 2009 ( tidak
diterbitkan)
ii. Variabel terikat : Aktivitas dan hasil belajar siswa.
b. Data
Jenis data dari peneltian ini terdiri dari :
1. Data Primer, Yaitu berfikir kreatif siswa yang diperoleh melalui
presentase dari kelompok asal dalam membahas tugas yang diberikan guru pada
lembar kerja siswa (LKS). Sumber data primer merupakan siswa yang menjadi subjek
penelitian dan observer.
2. Data Skunder. Meliputi data jumlah siswa dan nilai ujian tengah
semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010. Sumber data skunder yaitu Guru
matematika SMA N 1 Payakumbuh.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu :
1. Perencanaan
a. Menentukan Jadwal Penelitian
b. Mempersiapkan Perangkat Pembeljaran
Perangkat pembelajaran yang dimaksud adalah LKS yang sebelumnya
dilakukan validasi oleh guru matematika SMA N 1 Payakumbuh, dengan tujuan
apakah perangkat peljaran tersebut sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan
guru.
c. Mempersiapkan sumber- sumber, alat dan bahan yang diperlukan
untuk memecahkan masalah pada LKS.
d. Membagi kelompok berdasarkan ketentuan yang terdapat pada BAB II
e. Melaksanakan uji coba.
2. Plaksanaan
a. Pertemuan pertama
Sebelum pembeljaran degan model kooperatif Jigsaw III dilaksanakan terlebih
dahulu dijelaskan pada siswa bagaimana teknik pembelajaran Jigsaw III, pembagian
kelompok dan tugas masing- masing kelompok dalam kelompok belajar kooperatif tipe
Jigsaw III. Kemudian guru menjelaskan standar kompetensi dan kompetensi dasar
setelah itu siswa dikondisikan dalam kelompok, setiap kelompok akan
mempresentasikan hasil diskusi mereka untuk mengetahui bagaimana berfikir kreatif
belajar matematika siswa.
b. Pertemuan kedua
Pertemuan kedua sama dengan pertemuan pertama. Namun pada pertemuan
kedua ini diberikan tes diakhir pertemuan.
c. Pertemuan ketiga, empat dan lima sama dengan pertemuan kedua
d. Pertemuan ke enam diberikan tes akhir pada siswa.
e. Tahap akhir penilaian
1. Melaksanakan tes uji coba.
2. Melaksanakan tes uji akhir pada pokok bahasan.
3. Analisis tes akhir pokok bahasan.
F. Insterumen Penelitian
Instrument merupakan suatu alat atau teknik untuk mengumpulkan data, jenis
instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, lembar observasi, lks, tes.
Berikut akan di jelaskan jenis instrument yang digunakan :
a. Lembar Observasi
Lembaran obervasi yaitu lembaran untuk menyatakan evaluasi dengan cara
pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, dan rasional mengenal fenomena
yang diselidiki tentang proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe Jigsaw III
berlangsung.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS diberikan pada semua kelompok yang terdapat dalam kelas ekspriment
LKS yang digunakana disesuaikan dengan sub pokok bahasan yang dipelajari pada
setiap pertemuan, LKS yang dikonsultasi dapat dengan guru matematika dan dosen
pembimbing sebelum digunakan, dan diberikan kepada guru matematika untuk
dikuasai.
c. Tes
Instrument tes akbin diberikan kepada siswa setelah proses pelajaran berakhir,
tes ini berfungsi untuk melihat bagaimana dampak pembelajaran dengan model
kooperatif Jigsaw III terhadap hasil belajar dan berfikir kreatif siswa kelas X.
Langkah- langkah menyusun tes akhir :
a. Menyusun kisi- kisi tes
1. Mengkaji konsep yang diajarkan
2. Membuat kisi- kisi soal
3. Menyusun Item soal
4. Melaksanakan tes
b. Uji coba tes
Dalam suatu penelitian, hasilnya dapat dipercaya apa bila data yang digunakan
betul- betul akurat dan berkulitas, maka terlebih daulu dilakukan uji coba tes terhadap
tes yang telah disususn, uji coba tes dilakukan di kelas X SMA N 1 Payakumbuh.
c. Melaksanakan Analisis Item
Setelah uji coba dilakukan, dilanjutkan dengan analisis data untuk melihat
apakah keberadaan suatu soal yang disususun itu baik atau tidak baik untuk
menyelidiki keberadaan soal sebelum di uji cobakan ada 4 yang perlu dia analisis yaitu
:
1. Validitas Untuk melakukan validitas tes objektif dapat digunakan
korelasi poin bisonil dengan rumus
Keterangan :
= Skor- rata hitung yang dimiliki oleh testee untuk butir Item
yang bersangkutan telah dijawab betul.
()()
*
()
+ *
()
+
Keterangan :
)(
)
Keterangan :
Keterangan :
TK = Tingkat yang dicari
WH = Jumlah siswa yang menjawab salah dari kelompok pandai
WL = Jumlah siswa yang menjawab salah dari kelompok rendah
= Jumlah pandai dan sampel rendah
4. Daya pembeda
Rumus untuk mencari daya pembeda adalah
12
Sumdi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grasindo Persada, 1987) , h 97
Keterangan :
DP = Besarnya daya pembeda yang ingin dicari
n = Besarnya sampel dari salah satu kelompok
G. Teknis Analisis Data
1. Hasil Observasi
Hasil observasi dihitung dengan menggunakan rumus
13
:
Pencapaian =
Nilai =
, ( Diknas, 2003)
nilai yang diperoleh merupakan hasil belajar afektif dan psikomotor
dari hasil observasi.
Dengan kategori untuk belajar affektif adalah :
Sama atau = sangat baik
18 23 = baik
12 18 = kurang baik
13
Desi sudiati, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui model Pembelajaran Kooperatif Investigasi
Kelompok Pada Pokok Bahasan Gaya dan Percepatan Kelas VII SMP Negeri 2 Bukateja Tahun Ajaran 2005-2006
(skripsi), 2006 ( diterbitkan)
6 12 = amat kurang
Untuk penilaian dalam hasil belajar psikomotor adalah:
Sama atau = sangat terampil
15 19 = terampil
11 15 = kurang terampil
5 11 = tidak terampil
2. Kreatifitas Siswa
Analisis tehadap hasil pengamatan hasil pembelajaran dan kemampuan
Kreatifitas siswa dalam proses pembelajaran setiap waktu dihitung dengan hasil tes.
Setelah dilakukan presentasi kreafitas siswa, tindakan dinilai berdasarkan jumlah siswa
yang terlibat selama proses pembelajaran dengan presentase menggunakan rumus :
Keterangan :
P = % Aktivitas siswa
= Frekuensi
N = Sampel
Penilaian setiap siklus berdasarkan presentasi rata- rata aktifitas siswa setiap
pertemuan.
Keterangan :