Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KIMIA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT ASAM BASA LEMAH DAN KUAT

Dibuat Oleh: NAMA???

NIS??

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TELEKOMUNIKASI SMK TELKOM SANDHY PUTRA BANJARBARU


TAHUN 2013

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT


Elektrolit
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom

bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa ataugaram. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar. Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan aqueous. sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit. Dalam kimia, elektrolit adalah setiap zat yang mengandung ion bebas yang membuat substansi elektrik konduktif. Elektrolit yang paling khas adalah solusi ionik, tetapi elektrolit cair dan elektrolit padat juga mungkin. Elektrolit umumnya ada sebagai solusi dari asam, basa atau garam. Selain itu, beberapa gas dapat bertindak sebagai elektrolit pada kondisi suhu tinggi atau tekanan rendah. Larutan elektrolit juga dapat hasil dari pembubaran beberapa polimer biologis (misalnya, DNA, polipeptida) dan sintetis (misalnya, sulfonat polistirena), polielektrolit disebut, yang mengandung dibebankan kelompok fungsional. Larutan elektrolit biasanya terbentuk ketika sebuah garam ditempatkan dalam pelarut seperti air dan memisahkan komponen individu karena interaksi antara molekul pelarut termodinamika dan zat terlarut, dalam proses yang disebut solvasi. Misalnya, ketika garam meja, NaCl, ditempatkan dalam air, garam (solid) larut menjadi elemen-elemen komponen, menurut reaksi disosiasi NaCl (s) Na + (aq) + Cl - (aq). Hal ini juga mungkin bagi zat untuk bereaksi dengan air ketika mereka ditambahkan ke dalamnya, menghasilkan ion, misalnya, gas karbon dioksida larut dalam air untuk menghasilkan larutan yang mengandung hidronium, karbonat, dan ion hidrogen karbonat. Perhatikan bahwa garam elektrolit cair dapat juga. Sebagai contoh, ketika natrium klorida cair, cairan melakukan listrik.

Elektrolit dalam larutan dapat digambarkan sebagai''''terkonsentrasi jika memiliki konsentrasi tinggi ion, atau''''encer jika memiliki konsentrasi rendah. Jika proporsi yang tinggi''''dari berdisosiasi terlarut ke bentuk ion bebas, elektrolit kuat''''; jika sebagian besar zat terlarut tidak memisahkan, elektrolit''''lemah. Sifat-sifat elektrolit dapat dieksploitasi dengan menggunakan elektrolisis untuk mengekstrak unsur-unsur dan senyawa yang terkandung dalam solusi.

Larutan Non-Elektrolit
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit. Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler. Membedakan Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit Larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dibedakan dengan jelas dari sifatnya yaitu kemampuan menghantarkan listrik. a) Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik. Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius (18591927), seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama dengan muatan negatif. Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam. Contoh larutan elektrolit kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dan lain-lain. Contoh larutan elektrolit lemah : CH3COOH, Al(OH)3 dan Na2CO3.

b) Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam larutan, mereka tetap berupa molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Pembuktian sifat larutan non elektrolit yang tidak dapat

menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Contoh larutan non elektrolit: Larutan Gula (C12H22O11), Etanol (C2H5OH), Urea (CO(NH2)2), Glukosa (C6H12O6), dan lain-lain.

Kekuatan Elektrolit
Kekuatan suatu elektrolit ditandai dengan suatu besaran yang disebut derajat ionisasi () Keterangan : Elektrolit kuat memiliki harga = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion Elektrolit lemah memiliki harga <1, sebab hanya sebagian yang terurai menjadi ion. Adapun non elektrolit memiliki harga = 0, sebab tidak ada yang terurai menjadi ion.
1. 2. 3.

Elektrolit kuat : = 1(terionisasi sempurna) Elektrolit lemah : 0 < < 1 (terionisasi sebagian) Non Elektrolit : = 0 (tidak terionisasi)

Reaksi Ionisasi Elektrolit Kuat


Larutan yang dapat memberikan lampu terang, gelembung gasnya banyak, maka laurtan ini merupakan elektrolit kuat. Umumnya elektrolit kuat adalah larutan garam. Dalam proses ionisasinya, elektrolit kuat menghasilkan banyak ion maka = 1 (terurai seluruhnya), pada persamaan reaksi ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan. Perlu diketahui pula elektrolit kuat ada beberapa dari asam dan basa. Contoh :
1. 2. 3.

NaCl (aq) Na+(aq) + Cl-(aq) KI (aq) K+ (aq) + I - (aq) Ca(NO3)2 (g) Ca 2+ (aq) + 2NO3 - (aq)

Di bawah ini diberikan kation dan anion yang dapat membentuk elektrolit kuat. Kation : Na+, L+, K+, Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+, NH4+ Anion : Cl-, Br-, I-, SO42-, NO3-, ClO4 -, HSO4 -, CO3 2-, HCO3 Cobalah kamu buatkan 5 macam garam lengkap dengan reaksi ionisasinya sesuai dengan kation dan anion pembentuknya seperti di bawah ini. \

No 1 2 3 4 5 6 7

Kation Mg2+ Ca2+ NH4+ Mg2+ Ca2+ Ba2+ Na+

Anion Br ClO4 Cl Br ClO4 NO3 SO42-

Reaksi Ionisasi

Garam

Reaksi Ionisasi Elektrolit Lemah


Larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya maka larutan ini merupakan elekrtolit lemah. Daya hantarnya buruk dan memiliki (derajat ionisasi) kecil, karena sedikit larutan yang terurai (terionisasi). Makin sedikit yang terionisasi, makin lemah elektrolit tersebut. Dalam persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik) artinya tidak semua molekul terurai (ionisasi tidak sempurna) Contoh:
1. 2.

CH3COOH (aq) CH3COO - (aq) + H+(aq) NH4OH(g) NH4+(aq) + OH - (aq)

Di bawah ini diberikan beberapa larutan elektrolit lemah, tuliskanlah reaksi ionisasinya.
No 1. Larutan Elektrolit Lemah H2S (aq) H3PO4 (aq) HF(g) HCOOH(aq) HCN(aq) Reaksi Ionisasi

2. 3. 4. 5.

Jenis-jenis larutan berserta sifatnya sebagai kesimpulan dari penjelasan di atas diperlihatkan pada Tabel Tabel 1.1: Perbedaan sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit
Jenis Larutan Sifat dan Pengamatan Lain - terionisasi sempurna - menghantarkan arus listrik Elektrolit Kuat - lampu menyala terang - terdapat gelembung gas - terionisasi sebagian - menghantarkan arus listrik Elektrolit Lemah - lampu menyala redup - terdapat gelembung gas - tidak terionisasi - tidak menghantarkan listrik - lampu tidak menyala Non Elektrolit - tidak terdapat gelembung gas C6H12O6, C12H22O11, CO(NH2)2 C2H5OH C6H12O6,C12H22O11, CO(NH2)2 C2H5OH NH4OH, HCN, Al(OH)3 NaCl, HCl, NaOH, H2SO4,KCl NaCl Na+ + ClNaOH Na+ + OHH2SO4 2 H+ + SO42KCl K+ + ClNH4OH NH4+ +OHHCN H+ + CNAl(OH)3 Al3+ + 3OHContoh Senyawa Reaksi Ionisasi

CARA LARUTAN ELEKTROLIT MENGHANTARKAN ARUS LISTRIK


Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif). Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas menghantarkan arus listrik. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan

LARUTAN YANG DAPAT MENGHANTARKAN LISTRIK

A. Pengertian Asam Basa

Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam buah-buahan, misalnya asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa limun yang tajam. Cuka mengandung asam asetat, dan asam tanak dari kulit pohon digunakan untuk menyamak kulit. Asam mineral yang lebih kuat telah dibuat sejak abad pertengahan, salah satunya adalah aqua forti (asam nitrat) yang digunakan oleh para peneliti untuk memisahkan emas dan perak.

Pada tahun 1884, Svante Arrhenius (1859-1897) seorang ilmuwan Swedia yang memenangkan hadiah nobel atas karyanya di bidang ionisasi, memperkenalkan pemikiran tentang senyawa yang terpisah atau terurai menjadi bagian ion-ion dalam larutan. Dia menjelaskan bagaimana kekuatan asam dalam larutan aqua (air) tergantung pada konsentrai ion-ion hidrogen di dalamnya. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepakan ion H+, sedangkan basaadalah zat yang dalam air melepaskan ion OH. Jadi pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH. Asam Arrhenius dirumuskan sebagai HxZ, yang dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut. HxZ x H+ + Zx Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam. Beberapa contoh asam dapat dilihat pada tabel 5.1.

Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai berikut. M(OH)x Mx+ + x OH Jumlah ion OH yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa. Beberapa contoh basa diberikan pada tabel 5.2.

Asam sulfat dan magnesium hidroksida dalam air mengion sebagai berikut. H2SO4 2 H+ + SO42 Mg(OH)2 Mg+ + 2 OH

Persamaan onisasi air dapat ditulis sebagai: H2O(l) H+(aq) + OH(aq) 1. Harga tetapan air adalah:

2. Konsentrasi H2O yang terionisasi menjadi H+ dan OH sangat kecil dibandingkan dengan konsentrasi H2O mula-mula, sehingga konsentrasi H2O dapat dianggap tetap, maka harga K[H2O] juga tetap, yang disebut tetapan kesetimbangan air atau ditulis Kw. 3. Jadi,

4. Pada suhu 25 C, Kw yang didapat dari percobaan adalah 1,0 1014. 5. Harga Kw ini tergantung pada suhu, tetapi untuk percobaan yang suhunya tidak terlalu menyimpang jauh dari 25 C, harga Kw itu dapat dianggap tetap. 6. Harga Kw pada berbagai suhu dapat dilihat pada tabel berikut.

Kekuatan asam dipengaruhi oleh banyaknya ion ion H+ yang dihasilkan oleh senyawa asam dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion H+ yang dihasilkan, larutan asam dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut. 1. Asam Kuat Asam kuat yaitu senyawa asam yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam kuat merupakan reaksi berkesudahan. Secara umum, ionisasi asam kuat dirumuskan sebagai berikut. HA(aq) H+(aq) + A(aq)

2. Asam Lemah Asam lemah yaitu senyawa asam yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi asam lemah merupakan reaksi kesetimbangan.

Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut. HA(aq) H+(aq) + A(aq) Makin kuat asam maka reaksi kesetimbangan asam makin condong ke kanan, akibatnya Ka bertambah besar. Oleh karena itu, harga Ka merupakan ukuran kekuatan asam, makin besar Ka makin kuat asam.Berdasarkan persamaan di atas, karena pada asam lemah [H+] = [A], maka persamaan di atas dapat diubah menjadi:

1.

Kekuatan basa dipengaruhi oleh banyaknya ion ion OH yang dihasilkan oleh senyawa basa dalam larutannya.

2.

Berdasarkan banyak sedikitnya ion OH yang dihasilkan, larutan basa juga dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.

A. Basa Kuat
1.

Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ionionnya. Reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan.

2.

Secara umum, ionisasi basa kuat dirumuskan sebagai berikut. M(OH)x(aq) Mx+(aq) + x OH(aq)

dengan: x = valensi basa M = konsentrasi basa B. Basa Lemah 1. Basa lemah yaitu senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikit terionisasi menjadi ion-ionnya. 2. Reaksi ionisasi basa lemah juga merupakan reaksi kesetimbangan. 3. Secara umum, ionisasi basa lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut.

M(OH)(aq) M+(aq) + OH(aq)

4. Makin kuat basa maka reaksi kesetimbangan basa makin condong ke kanan, akibatnya Kb bertambah besar. 5. Oleh karena itu, harga Kb merupakan ukuran kekuatan basa, makin besar Kb makin kuat basa. 6. Berdasarkan persamaan di atas, karena pada basa lemah [M+] = [OH], maka persamaan di atas dapat diubah menjadi:

Daftar Nama Asam-Basa Kuat & Lemah


Asam Kuat : 1. Asam klorida (HCl) 2. Asam nitrat (HNO3) 3. Asam sulfat (H2SO4) 4. Asam bromida (HBr) 5. Asam iodida (HI) 6. Asam klorat (HClO3) 7. Asam perklorat (HClO4) Asam lemah : 1. Asam format (HCOOH) 2. Asam asetat (Asam cuka) (CH3COOH) 3. Asam fluorida (HF) 4. Asam karbonat (H2CO3) 5. Asam sitrat (C6H8O7)

6. Asam sianida (HCN) 7. Asam nitrit (HNO3) 8. Asam borat (H2Bo3) 9. Asam silikat (H2SIO3) 10. Asam antimonit (H2SbO3) 11. Asam antimonat (H2SbO4) 12. Asam stanat (H2SnO3) 13. Asam stanit (H2SnO2) 14. Asam plumbat (H2PbO3) 15. Asam plumbit (H2PbO4) 16. Asam oksalat (H2C2O4) 17. Asam benzoat (C6H5COOH) 18. Asam hipoklorit (HClO) 19. Asam sulfit (H2SO3) 20. Asam sulfida (H2S) 21. Asam fosfit (H3PO3) 22. Asam fosfat (H3PO4) 23. Asam arsenit (H3AsO3) 24. Asam arsenat (H3AsO4) 25. Asam flosianat (H5CN) 26. Asam finol (C6H5OH) 27. Asam askorbat (C5HO6) 28. Asam laktat (C3H5O3) Basa kuat : 1. Litium hidroksida (LiOH) 2. Natrium hidroksida (NaOH) 3. Kalium hidroksida (KOH) 4. Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) 5. Rubidium hidroksida (RbOH) 6. Stronsium hidroksida (Sr(OH)2) 7. Sesium hidroksida (CsOH) 8. Barium hidroksida (Ba(OH)2) 9. Magnesium hidroksida (Mg(OH)2) 10. Berilium hidroksida Be(OH)2)

Basa lemah : 1. Amonium hidroksida (NH4OH) 2. Aluminium hidroksida (Al(OH)3) 3. Besi (III) hidroksida (Fe(OH)3) 4. Amoniak (NH3) 5. Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2) 6. Karbosium hidroksida (CA(OH)3) 7. Nikel hidroksida (Ni(OH)2) 8. Seng hidroksida (Zn(OH)2) 9. Kadmium hidroksida (Cd(OH)2) 10. Bismut hidroksida (Bi(OH)3) 11. Perak hidroksida (Ag(OH)) 12. Emas (I) hidroksida (Au(OH)) 13. Emas (III) hidroksida (Au(OH)3) 14. Tembaga (I) hidroksida (Cu(OH)2) 15. Tembaga (II) hidroksida (Cu(OH)) 16. Raksa (I) hidroksida (Hg(OH)) 17. Raksa (II) hidroksida (Hg(OH)2) 18. Timah (II) hidroksida (Sn(OH)2) 19. Timah (IV) hidroksida (Sn(OH)4) 20. Timbal (II) hidroksida (Pb(OH)2) 21. Mangan hidroksida (Mn(OH)2) 22. Kobalt (III) hidroksida (Co(OH)3) 23. Kobalt (II) hidroksida (Co(OH)2) 24. Anilia (C6H5NH2) 25. Dimetilamina ((CH3)2 NH) 26. Hidrasim (H2NNH2) 27. Hidroksilamida (HONH2) 28. Metilamina (CH3 NH2) 29. Urea (H2NCONH2) 30. Glukosa (C6H2O6) 31. Metil hidroksida (CH3OH)

Anda mungkin juga menyukai