Anda di halaman 1dari 42

ISU LINGKUNGAN

Oleh kelompok 10: Al Gifari Cici Ramadani Lisa Armadini Mutthahara Satria Yunita Sri Ulfa Rahmi Rama Yuliandri

ISU LINGKUNGAN

GLOBAL

REGIONAL

NASIONAL

ISU LINGKUNGAN GLOBAL

masalah lingkungan global lebih banyak dipengaruhi faktor alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan, kelembaban, tekanan udara dll.

Contoh, Penyebab dan Dampak Lingkungan Global


1. Pemanasan Global Pemanasan Global / Global Warming pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperature global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca yang disebabkan oleh meningkatnya emesi gas karbondioksida, metana, dinitrooksida, dan CFC sehingga energy matahari tertangkap dalam atmosfer bumi.

Dampak dari pemanasan global


1. 2. 3. 4. 5. Iklim Mulai Tidak Stabil Peningkatan permukaan laut Suhu global cenderung meningkat Gangguan ekologis Dampak sosial dan politik

Upaya untuk mengurangi pemanasan global, antara lain:


1. Menanam pohon, karena pohon berperan besar dalam mengurangi pemanasan global karena pohon dalam foto sintesis pada siang hari menyerap CO2 dan menghasilkan O2. Sehingga dapat megurangi kandungan karbondioksida di udara yang dapat memicu menipisnya ozon dan terjadi pemanasan global. 2. Menghijaukan hutan yang telah gundul, karena sekarang ini banyak pembalakan liar yang menyebabkan penggundulan hutan.

3. Melakukan efisiensi pada penggunaan bahan bakar fosil. Selain dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global, eksploitasi yang berlebihan pada bahan bakar fosil juga akan menyebabkan kelangkaan pada bahan bakar fosil tersebut, kerena bahanbakar fosil tidak dapat diperbarui. 4. Mencari alternatif energi lain yang lebih ramah lingkungan dan harganya terjangkau oleh masyarakat luas

2. Penipisan Lapisan Ozon


Penipisan Lapisan Ozon : dalam lapisan statosfer pengaruh radiasi ultraviolet, CFC terurai dan membebaskan atom klor. Klor akan mempercepat penguraian ozon menjadi gas oksigen yang mengakibatkan efek rumah kaca. Beberapa atom lain yang mengandung brom seperti metal bromide dan halon juga ikut memeperbesar penguraian ozon.

Dampak dari penipisan lapisan ozon


1. lebih banyak kasus kanker kulit yang bisa menyebabkan kematian. 2. meningkatkan kasus katarak pada mata dan kanker mata. 3. menghambat daya kebal pada manusia (imun). 4. penurunan produksi pertanian 5. kenaikan suhu udara 6. kematian pada hewan

3. Hujan Asam
Proses revolusi industri mengakibatkan timbulnya zat pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut bisa bereaksi air hujan dan turun menjadi senyawa asam. Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.

Dampak dari hujan asam


1. 2. 3. 4. Iritasi pada kulit. Gangguan sistem pernafasan. Menyebabkan pengasaman pada tanah. Rusaknya bangunan dan berkaratnya bendabenda yang terbuat dari logam 5. Kerusakan lingkungan terutama pengasaman (acidification) danau dan sungai airnya telah bersifat asam sehingga tidak ada lagi kehidupan akuatik.

Penanggulangan hujan asam


Menggunakan Bahan Bakar Dengan kandungan Belerang Rendah (metanol, etanol dan hidrogen) menghindari terbentuknya zat pencemar saar terjadinya pembakaran menangkap zat pencemar dari gas buangan Mengaplikasikan prinsip 3R (Reuse, Recycle, Reduce)

ISU LINGKUNGAN NASIONAL


Isu lingkungan nasional yaitu permasalahan lingkungan dan dampak yang ditimbulkan dari permasalahan lingkungan tersebut mengakibatkan dampak dalam skala nasional.

1. Kebakaran hutan
Kebakaran liar, atau juga kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, kebakaran rumput, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi dapat juga memusnahkan rumah-rumah atau sumber daya pertanian. Proses kebakaran hutan dapat terjadi karena proses alami atau ulah dari manusia. Kebakaran oleh ulah manusia biasanya bermaksud untuk pembukaan lahan untuk perkebunan. Manusia dengan sengaja membakar hutan supaya memudahkan proses clearing.

Dampak dari pembakaran hutan


1. memberikan kontribusi CO2 diudara 2. hilangnya keanekaragaman hayati 3. Asap yang dihasilkan dapat menganggu kesehatan (system pernafasan) dan dapat mengganggu aktivitas lainnya seperti penerbangan

Penyebab Kebakaran hutan


1. Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang. 2. Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan. 3. Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.. 4. Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme. 5. Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.

Upaya Pencegahannya
1. 2. Memantapkan kelembagaan dengan membentuk dengan membentuk Sub Direktorat Kebakaran Hutan dan Lembaga non struktural Melengkapi perangkat lunak berupa pedoman dan petunjuk teknis pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan Melengkapi perangkat keras berupa peralatan pencegah dan pemadam kebakaran hutan Melakukan pelatihan pengendalian kebakaran hutan bagi aparat pemerintah, tenaga BUMN dan perusahaan kehutanan serta masyarakat sekitar hutan kampanye dan penyuluhan melalui berbagai Apel Siaga pengendalian kebakaran hutan Pemberian pembekalan kepada pengusaha oleh Menteri Kehutanan dan Menteri Negara Lingkungan Hidup Dalam setiap persetujuan pelepasan kawasan hutan bagi pembangunan non kehutanan, selalu disyaratkan pembukaan hutan tanpa bakar.

3.
4. 5. 6.

7.

3. Isu lingkungan Regional/Lokal


Isu lingkungan lokal merupakan yaitu permasalahan lingkungan dan dampak yang ditimbulkan dari permasalahan lingkungan tersebut mengakibatkan dampak sangat dirasakan bagi daerah lokal.

Isu pencemaran lokal pada propinsi Kalimantan Barat yaitu pencemaran sungai Kapuas.
Sungai Kapuas merupakan sungai yang ada di Kalimantan Barat dan telah menjadi sumber air yang digunakan oleh penduduk setempat untuk melakukan aktifitas seperti mencuci, mandi dan lain sebagainya. Apabila semua kegiatan industri dan teknologi memperhatikan dan melaksanakan pengolahan air limbah industri dan masyarakat umum juga tidak membuang limbah secara sembarangan maka masalah pencemaran air sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan.

Namun, dalam kenyataannya masih banyak industri atau suatu pusat kegiatan kerja yang membuang limbahnya ke lingkungan melalui sungai Kapuas. Sungai Kapuas telah menunjukan gejala tercemar oleh zat kimia merkuri, limbah pabrik, bakteri coli, dan ada juga indikasi tercemar pestisida dari perkebunan. Hal ini terlihat pada saat musim hujan sungai menjadi keruh dan tidak jernih lagi.

Banjir lumpur panas di Sidoarjo


Banjir lumpur panas di Sidoarjo merupakan peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran PT Lapindo Brantas sejak tanggal 27 Mei 2006. Banjir lumpur panas tersebut terus meningkat dan penyebab utama semburan tersebut belum jelas. Semburan tersebut menyebabkan tergenangnya kawasan pemukiman, pertanian, dan peridustrian. Masalah banjir lumpur panas ini telah menjadi masalah nasional, yang memaksa pemerintah pusat turut campur dalam upaya penanggulangannya.

Pencemaran teluk buyat Kabupaten minahasa, sulawesi utara pada tahun 2004
sejak beroperasinya PT Newmontdi Minahasa dalam penambangan emas. Limbahnya di buang ke laut telah mencemari laut di sekitar teluk buyat. Pencemaran ini mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat desa buyat.

TPA bantar gebang


pengolahan sampah di berbagai kota besar banyak mengalami kendala penting seperti aspek regulasi, kelembagaan , pendanaan, serta teknik dan prasarana yang kurang memadai. Pada saat nota perjanjian TPA sudah berakhir, warga menolak memperpanjang pemanfaatan kawasan TPA yang mengakibatkan timbulnya polusi udara,air, dan tanah.

Emisi gas buang kendaraan bermotor


Emisi gas buang kendaran bermotor merupakan sumber pencemaran udara terbesar pada kota-kota besar di indonesia. Berdasarkan penelitian ternyata pada emisi gas tersebut tedapat kandungan timbal yang berakibat fatal bagi kesehatan manusia terutama anak-anak yang dapat menimbulkan anemia dan penurunan IQ.

Penyebab dan Dampak Lingkungan Lokal


1. Kekeringan : kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Dampak: menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan. 2. Banjir : merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpahan air hujan karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi karena hijauan penahan air larian berkurang. Dampak: ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia terhambat, penurunan produktifitas pangan, dll.

3. Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang. Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu perekonomian dan kegiatan transportasi. 4. Erosi pantai : terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut. Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti kegiatan pariwisata. 5. Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove. Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.

SEKIAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai