Oleh kelompok 10: Al Gifari Cici Ramadani Lisa Armadini Mutthahara Satria Yunita Sri Ulfa Rahmi Rama Yuliandri
ISU LINGKUNGAN
GLOBAL
REGIONAL
NASIONAL
masalah lingkungan global lebih banyak dipengaruhi faktor alam, seperti iklim, yang mencakup temperatur, curah hujan, kelembaban, tekanan udara dll.
3. Melakukan efisiensi pada penggunaan bahan bakar fosil. Selain dapat menyebabkan terjadinya pemanasan global, eksploitasi yang berlebihan pada bahan bakar fosil juga akan menyebabkan kelangkaan pada bahan bakar fosil tersebut, kerena bahanbakar fosil tidak dapat diperbarui. 4. Mencari alternatif energi lain yang lebih ramah lingkungan dan harganya terjangkau oleh masyarakat luas
3. Hujan Asam
Proses revolusi industri mengakibatkan timbulnya zat pencemaran udara. Pencemaran udara tersebut bisa bereaksi air hujan dan turun menjadi senyawa asam. Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
1. Kebakaran hutan
Kebakaran liar, atau juga kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, kebakaran rumput, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi dapat juga memusnahkan rumah-rumah atau sumber daya pertanian. Proses kebakaran hutan dapat terjadi karena proses alami atau ulah dari manusia. Kebakaran oleh ulah manusia biasanya bermaksud untuk pembukaan lahan untuk perkebunan. Manusia dengan sengaja membakar hutan supaya memudahkan proses clearing.
Upaya Pencegahannya
1. 2. Memantapkan kelembagaan dengan membentuk dengan membentuk Sub Direktorat Kebakaran Hutan dan Lembaga non struktural Melengkapi perangkat lunak berupa pedoman dan petunjuk teknis pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan Melengkapi perangkat keras berupa peralatan pencegah dan pemadam kebakaran hutan Melakukan pelatihan pengendalian kebakaran hutan bagi aparat pemerintah, tenaga BUMN dan perusahaan kehutanan serta masyarakat sekitar hutan kampanye dan penyuluhan melalui berbagai Apel Siaga pengendalian kebakaran hutan Pemberian pembekalan kepada pengusaha oleh Menteri Kehutanan dan Menteri Negara Lingkungan Hidup Dalam setiap persetujuan pelepasan kawasan hutan bagi pembangunan non kehutanan, selalu disyaratkan pembukaan hutan tanpa bakar.
3.
4. 5. 6.
7.
Isu pencemaran lokal pada propinsi Kalimantan Barat yaitu pencemaran sungai Kapuas.
Sungai Kapuas merupakan sungai yang ada di Kalimantan Barat dan telah menjadi sumber air yang digunakan oleh penduduk setempat untuk melakukan aktifitas seperti mencuci, mandi dan lain sebagainya. Apabila semua kegiatan industri dan teknologi memperhatikan dan melaksanakan pengolahan air limbah industri dan masyarakat umum juga tidak membuang limbah secara sembarangan maka masalah pencemaran air sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, dalam kenyataannya masih banyak industri atau suatu pusat kegiatan kerja yang membuang limbahnya ke lingkungan melalui sungai Kapuas. Sungai Kapuas telah menunjukan gejala tercemar oleh zat kimia merkuri, limbah pabrik, bakteri coli, dan ada juga indikasi tercemar pestisida dari perkebunan. Hal ini terlihat pada saat musim hujan sungai menjadi keruh dan tidak jernih lagi.
Pencemaran teluk buyat Kabupaten minahasa, sulawesi utara pada tahun 2004
sejak beroperasinya PT Newmontdi Minahasa dalam penambangan emas. Limbahnya di buang ke laut telah mencemari laut di sekitar teluk buyat. Pencemaran ini mengakibatkan gangguan kesehatan masyarakat desa buyat.
3. Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang. Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu perekonomian dan kegiatan transportasi. 4. Erosi pantai : terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut. Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti kegiatan pariwisata. 5. Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove. Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.
SEKIAN
TERIMAKASIH