1 2 3
4
5 6
Kelemahannya :
Bermula hidup dari pendapatan yang tidak pasti Harus bersedia bekerja keras secara berkepanjangan Hidup sederhana sesuai dengan tingkat pendapatannya Besarnya tanggung jawab untuk mengambil setiap keputusan yang diperlukan bagi perkembangan usahannya.
2. PENTINGNYA WIRAUSAHA
Jumlah Wirausahawan minimal 2% dari jumlah penduduk (PBB) Pentingnya kreativitas dalam melihat peluang Perlu menemukan kombinasi baru atas : Pengenalan barang jasa baru Methode produksi baru Pasar baru Organisasi industri baru Di negara maju peranan wirausaha sangat dominan dalam memajukan perkembangan ekonomi. Ideal Type Wirausaha 2% wirausaha sedang 20% wirausaha kecil Di Indonesia : Terdapat 3 Juta wirausaha besar Terdapat 30 Juta wirausaha kecil Menurut Charles Schriber Wiraswastawan memiliki: 15% pendidikan formal 85% mental attitude + personality Pengangguran merupakan akibat dari tidak terpenuhinnya penggarapan mental attitude dan personality dalam pendidikan formal.
1 2 3
4
5 6
1 2 3
4
5 6
1 2 3
4
5 6
1
5. Wujud Kultur Perusahaan
Sebagai nilai nilai : keyakinan terhadap apa yang dipandang baik / tidak baik dalam lingkungan perusahaan. Sebagai suasana organisasi yang dapat dilihat dari sejumlah interaksi antara sesama anggota maupun dalam pelaksanaan tugas pekerjaan.. 6. Gaya kepemimpinan yang berkaitan dengan penggunaan wewenang serta tanggung jawab dalam setiap strata organisasi: a. b. c. d. Seniman yang lebih mengejar kepuasan Pemburu rimba, otokratis dan jalan pintas Mewakili komunitas perusahaan : berhati hati dan santun Modern : orientasi pada perubahan dan kemenangan dalam persaingan
2
3 4
5
6
1 2 3
4
5 6
Kultur Perusahaan merupakan pola asumsi dasar yang mejadi acuan dalam mengintegrasikan potensi yang dimiliki, mengembangkan dan mengatasi segala permasalahan yang timbul yang telah dipandang sebagai norma baku bagi perusahaan dan ditempatkan sebagai suatu sistem nilai. (Winter, 1954)
Kultur Perusahaan hanya bisa dipahami melalui proses perenungan, sebab tidak tercetak secara nyata dalam dokumen perusahaan, sebab merupakan asumsi yang terletak dibalik nilai yang menentukan pola berfikir, bersikap dan bertindaknya perusahaan.