Anda di halaman 1dari 3

Adsorpsi Adsorpsi merupakan suatu gejala permukaan dimana terjadi penyerapan atau penarikan molekul-molekul gas atau cairan

pada permukaan adsorben (Yun et al. 2001). Istilah biosorpsi dideskripsikan sebagai proses sorpsi yang menggunakan biomassa sebagai adsorben. Pemanfaatan biomassa sebagai adsorben bukan hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi akan mendukung prinsip zerowaste, khususnya pada industri-industri yang menghasilkan biomassa tersebut sebagai produk samping (Esposito et al. 2001, diacu dalam Fatha 2007). Adsorpsi terjadi dengan melibatkan interaksi antara adsorbat dengan adsorben. Kekuatan interaksi adsorbat dengan adsorben dipengaruhi oleh sifat dari adsorbat maupun adsorbennya Mekanisme adsorpsi terbagi menjadi dua, yaitu proses fisika dan kimia. Adsorpsi secara fisika terjadi ketika molekul cairan atau gas mencapai permukaan suatu adsorben, diikuti dengan terjadinya reaksi kimia pada waktu yang sama. Adsorpsi secara kimia terjadi ketika komponen kimia diproduksi dari reaksi antara molekul adsorbat dan adsorben. Proses ini membutuhkan energi dari komponen kimia yang baru pada permukaan adsorben. Adsorpsi bisa terjadi secara pasif pada air (Syazana 2009).

Pemanfaatan Rumput Laut Sebagai Adsorben Adsorben merupakan suatu bahan (padatan) yang dapat mengadsorpsi adsorbat. Biosorben merupakan biomassa yang dimanfaatkan dalam proses biosorpsi (Fransiscus et al. 2007). Bahan yang dapat digunakan sebagai adsorben harus mempunyai sifat resistensi yang tinggi, stabil pada suhu tinggi dan ukuran diameter pori yang kecil (mikro) yang menghasilkan luas permukaan yang besar sehingga mempunyai kapasitas adsorpsi yang tinggi (Anonim 2007, diacu dalam Putri 2010). Beberapa adsorben yang dapat digunakan dalam penanganan limbah

adalah serbuk gergaji, hasil samping pertanian, limbah industri makanan, bakteri, mikroalga, kitosan, mikroalga dan rumput laut (Ramadhan dan Handajani 2010). Keunggulan adsorben ini adalah relatif mudah didapatkan, ramah lingkungan dan dapat diperbaharui (Yu et al. 2003). Syaratsyarat adsorben yang baik (Haryati et al. 2009), antara lain : 1) Mempunyai daya serap yang besar 2) Berupa zat padat yang mempunyai luas permukaan yang besar 3) Tidak boleh larut dalam zat yang akan diadsorpsi 4) Tidak boleh mengadakan reaksi kimia dengan campuran yang akan dimurnikan 5) Dapat diregenerasi kembali dengan mudah 6) Tidak beracun Adsorben yang sedang dikembangkan saat ini adalah rumput laut dari kelas ganggang coklat yang mampu menyerap logam berat (Metian et al. 2008). Sargassum diketahui efektif dalam menghilangkan ion logam dan senyawa organik polar pada air limbah (Rubin et al. 2005). Pada sel rumput laut terdapat area dangkal yang luas, sebagai tempat terjadinya pengikatan ion secara cepat dan reversible. Sargassum merupakan alga laut coklat yang mempunyai kemampuan sorpsi yang tinggi dikarenakan dinding selnya mengandung polisakarida (Kleinubing et al. 2010). Secara umum, keuntungan pemanfaatan rumput laut sebagai adsorben adalah (Bachtiar 2007): 1) Rumput laut mempunyai kemampuan yang cukup tinggi dalam mengadsorpsi karena di dalam rumput laut terdapat gugus fungsi yang dapat melakukan pengikatan dengan ion. Gugus fungsi tersebut terutama gugus karboksil, hidroksil, amina, sulfudril imadazol, sulfat dan sulfonat yang terdapat dalam dinding sel dalam sitoplasma

2) Bahan bakunya mudah didapat dan tersedia dalam jumlah banyak 3) Biaya operasional yang rendah 4) Sludge yang dihasilkan sangat minim 5) Tidak perlu nutrisi tambahan

Anda mungkin juga menyukai