Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK T ENGAH DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMP NEGERI 4 JANAPRIA


SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2013 / 2014
Alamat: Jl Durian Kerembong Km. 0,03 KP 83554

Mata Pelajaran
Hari / Tanggal A. Menjodohkan! NO 1 2 3 .. 4 5 .. 6 .. 7 .. 8 .. 9 10 .. .. B. ESSAY! ..

: ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


: Sabtu, 7 Desember 2013

Kelas : VII
Waktu : 09.30 11.00

Jodohkanlah Pernyataan dengan Kolom Jawaban Tulis kode jawaban pada pilihan jawaban pada kolom yang tersedia!
KODE JAWABAN

PERNYATAAN lokasi suatu daerah berdasarkan letak sebenarnya di permukaan bumi. Lokasi suatu tempat yang berkaitan dengan garis lintang dan garis bujur Angin yang menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan pada bulan Oktober April bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m di atas permukaan air laut (dpal) bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya dengan ketinggian kurang dari 600 mdpal daerah datar yang memiliki ketinggian lebih dari 400 meter dpal bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Biasanya bagian yang menjulang tinggi tersebut dalam bentuk puncak-puncak dengan ketinggian 600 meter dpal. Bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal Garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Barat dan Tengah garis yang memisahkan fauna Indonesia bagian Tengah dan Timur

PILIHAN JAWABAN A. Muson Barat B. Bukit C. Dataran Tinggi D. Garis Weber E. Lokasi Astronomis F. Dataran rendah G. Garis Wallace H. Gunung I. J. Pegunungan Lokasi Geografis

.. ..

1. Jelaskan keuntungan yang dimiliki Indonesia dilihat dari lokasinya untuk menunjang kehidupan masyarakat kita! 2. Kota-kota dengan penduduk yang besar di Indonesia cenderung berada pada daerah dataran rendah seperti Mataram, Denpasar, Surabaya, Semarang ataupun Jakarta. Mengapa persebaran penduduk cenderung terpusat di daerah dataran rendah? 3. Curah hujan di Indonesia sangat tinggi, agar curah hujan yang melimpah tidak menyebabkan bencana banjir, apa yang harus dilakukan untuk mencegah banjir? 4. Sepanjang kepulauan Indonesia mempunyai gunung api termasuk di Pulau Lombok. Gunung api ini sewaktuwaktu dapat meletus tanpa ada yang mengetahui kecuali Allah SWT oleh karena itu kita harus waspada dan mengenali tanda-tandanya. Sebutkan tanda-tanda gunung berapi akan meletus! 5. Apa keuntungan dan kerugian banyaknya gunung berapi di Indonesia? 6. Indonesia mempunyai iklim tropis dengan flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang beragam. Flora dan fauna di Indonesia harus dilestarikan untuk menunjang kehidupan manusia. Berikan alasan-alasan menurut kamu mengapa flora dan fauna Indonesia harus dilestarikan? 7. Bagaimana kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Praaksara, bercocok tanam,dan masa perundagian terutama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya?

KUNCI JAWABAN

A. Menjodohkan Setiap jawaban jika benar bernilai 3 dan jika salah bernilai 0 Jawaban di isi di kolom kode jawaban dengan hanya menuliskan kode hurufnya saja Jawaban bagian A 1. J. Lokasi Geografis 2. E. Lokasi Astronomis 3. A. Muson Barat 4. F. Dataran rendah 5. B. Bukit 6. C. Dataran Tinggi 7. H. Gunung 8. I. Pegunungan 9. G. Garis Wallace 10. D. Garis Weber B. ESSAY Bobot nilai maksimal setiap soal didasarkan pada kedalaman analisis jawaban masing-masing siswa

1. Jelaskan keuntungan Indonesia dilihat dari lokasinya! (nilai maksimal 10) Lokasi Indonesia dilihat dari lokasi Astronomis dan Geografisnya. Secara astronomis, Indonesia berada pada daerah tropis sehingga memiliki iklim tropis dengan suhu dan curah hujan yang tinggi. Secara Geografis Indonesia berada di Posisi Silang antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia dan dua Samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik Indonesia berada pada jalur lalu lintas perdagangan dunia antara negara-negara dari Asia Timur dengan negara-negara di Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan India. 2. Kota-kota dengan penduduk yang besar di Indonesia cenderung berada pada daerah dataran rendah seperti Mataram, Denpasar, Surabaya, Semarang ataupun Jakarta. Mengapa persebaran penduduk cenderung terpusat di daerah dataran rendah? a. Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya. b. Di daerah dataran, banyak dijumpai lahan subur karena biasanya berupa tanah alluvial atau hasil endapan sungai yang subur. c. Dataran rendah dekat dengan pantai sehingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan. d. Memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut. 3. Curah hujan di Indonesia sangat tinggi, agar curah hujan yang melimpah tidak menyebabkan bencana banjir, apa yang harus dilakukan untuk mencegah banjir? a. Jangan menebang pohon-pohon terutama di daerah hulu sungai/lereng-lereng karena pohon dapat menyerap air melalui akar-akarnya, menahan laju air permukaan jika pada daerah lereng dan mempercepat infiltrasi air ke dalam tanah. b. Jangan membuang sampah ke sungai karena akan menyumbat saluran dan mengakibatkan pendangkalan dasar sungai. Jika dasar sungai penuh sampah maka sungai akan menjadi dangkal dan ketika hujan besar datang badan sungai tidak dapat menampung air kemudian menyebabkan terjadi banjir karena air melimpah keluar dari badan sungai. c. Hindari tinggal di wilayah-wilayah rentan bahaya banjir, seperti di dataran banjir atau dataran yang biasa terkena banjir. d. Tinggikan bangunan tempat tinggal sehingga perabotan rumah dan peralatan listrik aman dari genangan air. e. Bersama-sama dengan anggota masyarakat lainnya membangun tanggul untuk menghambat air masuk ke lingkungan tempat tinggal kita. 4. Sepanjang kepulauan Indonesia mempunyai gunung api termasuk di Pulau Lombok. Gunung api ini sewaktuwaktu dapat meletus tanpa ada yang mengetahui kecuali Allah SWT oleh karena itu kita harus waspada dan mengenali tanda-tandanya. Sebutkan tanda-tanda gunung berapi akan meletus!

a. Suhu sekitar kawah naik. b. Sumber air banyak yang mengering. c. Sering terasa adanya gempa bumi (vulkanik). d. Binatang yang ada di atas gunung tersebut banyak yang berpindah menuruni lereng karena terasa panas. e. Sering terdengar suara gemuruh dari dalam gunung. 5. Apa keuntungan dan kerugian banyaknya gunung berapi di Indonesia? Dampak negative/ kerugian dari meletusnya gunung api adalah Gempa vulkanik yang dirasakan masyarakat membuat panik dan harus rela kehilangan harta benda. Awan panas yang dihasilkannya dapat membakar hutan-hutan di sekitar gunung api. Hujan abu yang tebal dan meluas menyebabkan gangguan pernapasan dan penglihatan, hingga gagal panen akibat tanaman layu tertutup abu. Dampak Positif/ keuntungan dari meletusnya gunung api adalah tanah di sekitar gunung api akan menjadi subur karena bu vulkanik yang keluar dari gunung api mengandung unsure-unsur hara yang berguna bagi tanaman. Gunung yang meletus mengeluarkan banyak material yang kemudian mengendap di daerah sekitarnya. Material tersebut kemudian meremajakan tanah yang telah berkurang kesuburannya karena pengikisan atau erosi. Andai tidak ada letusan gunung berapi, tentu tanah akan makin turun kesuburannya. 6. Indonesia mempunyai iklim tropis dengan flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang beragam. Flora dan fauna di Indonesia harus dilestarikan untuk menunjang kehidupan manusia. Berikan alasan-alasan menurut kamu mengapa flora dan fauna Indonesia harus dilestarikan? Flora dan fauna harus dilestarikan karena jika flora dan fauna ini rusak atau punah maka akan terjadi hal-hal berikut: a. Ekosistem Tidak Seimbang Dalam ekosistem terdapat predator (pemangsa) dan yang dimangsa. Jika salah satu dihilangkan, ekosistem menjadi tidak seimbang dan akibatnya sangat merugikan kehidupan. b. Kelangkaan Sumber Daya Flora dan fauna merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, contohnya hutan. Hutan menghasilkan berbagai macam hasil hutan yang sangat penting bagi manusia. Mulai dari kayu, daun, bahkan getahnya berguna bagi manusia. Hutan juga mampu menyimpan air yang merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan. Jika hutan itu rusak, hilanglah sumber daya yang dihasilkannya. Lebih fatal lagi, persediaan air akan berkurang sehingga air menjadi barang langka. c. Menurunnya Kualitas Kesehatan Beberapa flora dan fauna merupakan sumber makanan bagi manusia. Bahkan beberapa di antaranya diusahakan manusia dengan sengaja dalam bentuk budi daya. Beberapa zat polutan dan pestisida dapat tersimpan dalam tubuh flora dan fauna itu. Jika flora dan fauna itu dikonsumsi manusia, zat-zat tersebut akan berpindah ke dalam tubuh manusia. Indikasi dari rusaknya fauna telah terbukti dengan munculnya penyakit yang disebabkan oleh binatang piaraan. Penyakit seperti anthrax (sapi gila), flu burung, dan pes adalah bukti rusaknya fauna. Beberapa fauna juga tidak layak untuk dimakan misalnya kerang yang hidup di perairan yang tercemar. Dari hasil penelitian, kerang menyerap zat logam berat dan menyimpan dalam tubuhnya sehingga sangat berbahaya jika dikonsumsi. d. Tragedi Lingkungan karena Kerusakan Hutan Bencana alam yang terjadi akibat kerusakan flora dan fauna sangat sering terjadi. Banjir dan tanah longsor merupakan fenomena yang amat sering kita dengar serta saksikan jika musim hujan tiba. Ini tidak lepas dari akibat kerusakan hutan. Hutan yang telah rusak tidak mampu lagi menahan air hujan sehingga air menghanyutkan tanah. Terjadilah banjir dan tanah longsor. Inilah contoh tragedi lingkungan. e. Hilangnya Kesuburan Tanah Unsur utama kesuburan tanah adalah nitrogen (N). Unsur ini terkandung dalam DNA makhluk hidup. Sebagian besar nitrogen yang penting itu, dihasilkan oleh flora dan fauna. Flora seperti kacang polong, buncis, dan kedelai mendorong penguraian nitrogen di dalam tanah. Suatu zat kimia dalam akar tumbuhan tersebut telah memacu pembiakan bakteri rhizobium yang dapat memproduksi nitrogen. Bakteri ini akan membentuk bintil-bintil akar yang menyediakan nitrat bagi tanaman. Beberapa jenis flora lain juga dapat menghasilkan nitrat dengan cara berbeda. Jika flora mengalami kerusakan, pembentukan nitrat akan terganggu sehingga tanah kehilangan produktivitasnya. f. Putusnya Daur Kehidupan Inilah dampak yang mengerikan jika flora dan fauna mengalami kerusakan. Semua bentuk kehidupan di Bumi tersusun dari unsur karbon. Karbon ini terus bergerak pada berbagai bagian biosfer dalam bentuk senyawa kimia. Karbon ada dalam tubuh organisme, dalam air, udara, dan di dalam Bumi itu sendiri. Karbon yang ada di atmosfer jika bersenyawa dengan oksigen akan membentuk karbon dioksida (CO2). Senyawa ini diserap tumbuhan dalam proses fotosintesis. Dalam tumbuhan, karbon diubah menjadi karbohidrat. Senyawa ini dibutuhkan manusia dan hewan sebagai sumber energi. Dalam tubuh manusia dan hewan, karbon berbentuk senyawa kalsium karbonat yang terdapat dalam tulang. Jika manusia dan hewan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri serta dilepaskan ke udara dalam bentuk CO2. Terulanglah daur karbon melalui tumbuhan. Jika flora dan fauna yang merupakan komponen dalam daur ini mengalami kerusakan, daur karbon akan terputus. Sudah pasti kehidupan akan terganggu.

Hal yang paling sederhana jika flora itu rusak atau punah adalah bahan makanan untuk manusia tidak ada sehingga akhirnya manusia akan mati. Selain itu akan selalu terjadi bencana misalnya tanah longsor, banjir, pemanasan global sehingga suhu udara menjadi naik. 7. Bagaimana kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Praaksara, bercocok tanam,dan masa perundagian terutama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya? a. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan Kehidupan manusia masa berburu dan mengumpulkan makanan, dari sejak Pithecanthropus sampai dengan Homo sapiens dari Wajak sangat bergantung pada kondisi alam. Mereka tinggal di padang rumput dengan semak belukar yang letaknya berdekatan dengan sungai. Daerah itu juga merupakan tempat persinggahan hewan-hewan seperti kerbau, kuda, monyet, banteng, dan rusa, untuk mencari mangsa. Hewan-hewan inilah yang kemudian diburu oleh manusia. Di samping berburu, mereka juga mengumpulkan tumbuhan yang mereka temukan seperti ubi, keladi, daun-daunan, dan buah-buahan. Mereka bertempat tinggal di dalam gua-gua yang tidak jauh dari sumber air, atau di dekat sungai yang terdapat sumber makanan seperti ikan, kerang, dan siput. Sesuai dengan mata pencahariannya, manusia Praaksara tidak mempunyai tempat tinggal tetap, tetapi selalu berpindah-pindah (nomaden) mencari tempat-tempat yang banyak bahan makanan. Tempat yang mereka pilih di sekitar padang rumput yang sering dilalui binatang buruan, di dekat danau atau sungai, dan di tepi pantai. Dalam kehidupan sosial, manusia Praaksara hidup dalam kelompok-kelompok dan membekali dirinya untuk menghadapi lingkungan sekelilingnya. b. Masa Bercocok Tanam Masa bercocok tanam adalah masa ketika manusia mulai memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara memanfaatkan hutan belukar untuk dijadikan ladang. Masa bercocok tanam terjadi ketika cara hidup berburu dan mengumpulkan bahan makanan ditinggalkan. Pada masa ini, mereka mulai hidup menetap di suatu tempat. Manusia Praaksara yang hidup pada masa bercocok tanam adalah Homo sapiens, baik itu ras Mongoloid maupun ras Austromelanesoid. Masa ini sangat penting dalam sejarah perkembangan masyarakat karena pada masa ini terdapat beberapa penemuan baru seperti penguasaan sumber-sumber alam. Berbagai macam tumbuhan dan hewan mulai dipelihara. Mereka bercocok tanam dengan cara berladang. Pembukaan lahan dilakukan dengan cara menebang dan membakar hutan. Jenis tanaman yang ditanam adalah ubi, pisang, dan sukun. Selain berladang, kegiatan berburu dan menangkap ikan terus dilakukan untuk mencukupi kebutuhan akan protein hewani. Kemudian, mereka secara perlahan meninggalkan cara berladang dan digantikan dengan bersawah. Jenis tanamannya adalah padi dan umbiumbian. Pada masa bercocok tanam, bentuk perdagangan bersifat barter. Barang-barang yang dipertukarkan waktu itu ialah hasil-hasil bercocok tanam, hasil kerajinan tangan (gerabah, beliung), garam, dan ikan yang dihasilkan oleh penduduk pantai. c. Masa Perundagian Masa perundagian merupakan masa akhir Prasejarah di Indonesia. Menurut R.P. Soejono, kata perundagian berasal dari bahasa Bali: undagi, yang artinya adalah seseorang atau sekelompok orang atau segolongan orang yang mempunyai kepandaian atau keterampilan jenis usaha tertentu, misalnya pembuatan gerabah, perhiasan kayu, sampan, dan batu. Manusia Praaksara yang hidup pada masa perundagian adalah ras Australomelanesoid dan Mongoloid. Pada masa perundagian, manusia hidup di desa-desa, di daerah pegunungan, dataran rendah, dan di tepi pantai dalam tata kehidupan yang makin teratur dan terpimpin. Kehidupan masyarakat pada masa perundagian ditandai dengan dikenalnya pengolahan logam. Alat-alat yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari sudah banyak yang terbuat dari logam. Adanya alat-alat dari logam tidak serta merta menghilangkan penggunaan alat-alat dari batu. Masyarakat masa perundagian masih menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu. Penggunaan bahan logam tidak tersebar luas sebagaimana halnya penggunaan bahan batu. Kondisi ini disebabkan persediaan logam masih sangat terbatas. Dengan keterbatasan ini, hanya orang-orang tertentu saja yang memiliki keahlian untuk mengolah logam. Pada masa perundagian, perkampungan sudah lebih besar karena adanya hamparan lahan pertanian. Perkampungan yang terbentuk lebih teratur dari sebelumnya. Setiap kampung memiliki pemimpin yang disegani oleh masyarakat. Pada masa ini, sudah ada pembagian kerja yang jelas disesuaikan dengan keahlian masing-masing. Masyarakat tersusun menjadi kelompok majemuk, seperti kelompok petani, pedagang, maupun perajin. Masyarakat juga telah membentuk aturan adat istiadat yang dilakukan secara turun-temurun. Hubungan dengan daerah-daerah di sekitar Kepulauan Nusantara mulai terjalin. Peninggalan masa perundagian menunjukkan kekayaan dan keanekaragaman budaya. Berbagai bentuk benda seni, peralatan hidup, dan upacara menunjukkan kepada kita bahwa kehidupan masyarakat masa itu sudah memiliki kebudayaan yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai