Anda di halaman 1dari 2

Maftuhatul Barokah (11010049) Chap.

11 Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja bertujuan untuk mengimplementasikan strategi. Ukuran ini tidak hanya dilihat dari aspek finansial. Keterbatasan Sistem Pengendalian Keuangan Cita-cita penting dari suatu bisnis untuk mengoptimalkan tingkat pengembalian pemegang saham.

Akan tetapi, manajer tidak bisa hanya mengandalkan pada ukuran keuangan saja, sehingga tetap harus menggunakan berbagai ukuran termasuk non keuangan. Balanced Scorecard Salah satu contoh dari pengukuran kinerja. Suatu unit bisnis harus diukur dari 4 perspektif, yaitu:
1. 2. 3. 4. Keuangan (ex: margin laba, arus kas, return) Pelanggan (ex: pangsa pasar, indeks kepuasan pelanggan) Bisnis internal (ex: retensi karyawan, pengurangan waktu bisnis) Inovasi dan pembelajaran (ex: presentasi penjualan)

Balanced scored memelihara keseimbangan Antara ukuran-ukuran strategi yang berbeda dalam suatu usaha mencapai keselarasan cita-cita sehingga mendorong karyawan untuk bertindak sesuai kepentingan organisasi. Sistem Penilaian Kinerja: Pertimbangan Tambahan a. Ukuran Hasil dan Pemicu Memberi tahu manajemen mengenai apa yang telah terjadi. b. Ukuran Keuangan dan Non Keuangan Misalnya kualitas dan kepuasan pelanggan yang akhirnya mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. c. Ukuran Internal dan Eksternal

Perusahaan harus mencapai keseimbangan antara ukuran eksternal seperti kepuasan pelanggan
dengan ukuran proses bisnis internal seperti hasil produksi. d. Pengukuran Pemicu Perubahan Bertujuan untuk membuat organisasi bertindak sesuai dengan strategi. Faktor Kunci Keberhasilan a. Variabel kunci yang berfokus pada pelanggan 1. Pemesanan 2. Pesanan tertunda 3. Pangsa pasar 4. Pesanan dari pelanggan utama 5. Kepuasan pelanggan 6. Retensi pelanggan 7. Loyalitas pelanggan b. Variabel kunci yang berkaitan dengan proses bisnis internal 1. Utilitas kapasitas. 2. Pengiriman tepat waktu. 3. Perputaran persediaan. 4. Kualitas. 5. Waktu siklus. Implementasi Sistem Pengukuran Kinerja: 1. 2. 3. 4. Mendefiniskan strategi. Mendefiniskan ukuran-ukuran strategi. Mengintegrasikan ukuran-ukuran ke dalam sistem manajemen. Meninjau ukuran dan hasilnya secara berkala.

Kesulitan dalam mengimplementasikan sistem pengukuran: 1. 2. 3. 4. 5. Korelasi yang buruk antara ukuran non keuangan dengan hasilnya. Cenderung terpaku pada hasil keuangan. Ukuran-ukuran tidak diperbaharui. Terlalu banyak pengukuran. Kesulitan dalam menerapkan trade-off.

Anda mungkin juga menyukai