Anda di halaman 1dari 2

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan dari jumlah KK yang terkaji sebanyak 156 kk, jumlah penduduk yang terkaji :693 jiwa. dimana laki-laki sebanyak 380 jiwa dan perempuan sebanyak 313 jiwa. Dari hasil SMD ditemukan sebanyak 63 balita dengan gizi yang baik dan telah mendapatkan imunisasi sesuai dengan usia. Sebanyak 164 lansa, sebagian besar dalam kondisi baik. Dari SMD yang telah kami lakukan, diagnosa yang dapat kami angkat adalah sebagai berikut : 1. Resiko terjadinya ketidakefektifan pemeliharaan lingkungan di banjar Tatasan Kaja berhubungan dengan kondisi lingkungan yang tidak bersih ditandai dengan : a. jarak sumur dengan septic tank yang kurang dari 10 meter sebanyak 26 KK b. 106 KK mengolah limbah air dapur dengan cara dibuang ke selokan c. 107 KK mengolah limbah air kamar mandi dengan cara dibuag ke selokan. d. 6 KK mengunakan handuk secara bersama-sama e. 86 KK membersihkan bak mandi atau tempat penampungan air 1 kali seminggu f. 35KK yang membersihkan bak mandi / tempat penampungan (lain-lain atau tidak menentu) g. 9 KK dikaji memiliki rumah yang tidak bersih h. 82 KK tidak memiliki tempat sampah tertutup i. 4 KK yang tidak memiliki SPAL dan 4 KK yang SPAL ynag tidak lancer j. 3 KK yang tidak memiliki air bersih untuk keperluan sehari-hari k. 98 KK yang tidak memiliki TOGA l. 59 KK yang memiliki tempat penampungan air, dan sebanyak 19 KK tempat penampungan air ada jentik nyamuk m. 48 KK memiliki resapan septic tank kurang dari 10 meter n. 74 KK memiliki kandang hewan peliharaan o. 7 KK kondisi kandang kurang bersih p. 23 KK jarang antara kandang hewan dengan tempat tinggal kurang dari 10 meter q. 66 KK tidak memiliki pekarangan rindang

2. Resiko penurunan derajat kesehatan pada agregat PUS di wilayah Banjar Tatasan Kaja berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang upaya mengoptimalkan kesehatan reproduksi pada PUS ditandai dengan : a. 166 KK tidak pernah memperoleh penyuluhan kesehatan b. 25 remaja tidak pernah mendapat penyuluhan kesehatan 3. Kurang pengetahuan Keluarga di banjar Tatasan Kaja berhubungan dengan Kurang pengetahuan Keluarga di banjar Tatasan Kaja berhubungan dengan kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya penyuluhan kesehatan. a. 27 PUS merencanakan punya anak lebih dari 3 b. 62 PUS tidak menggunakan kontrasepsi c. 14 PUS mengatakan mengalami keluhan saat menggunakan kontrasepsi seperti nyeri saat beraktifitas, rasa tidaknyaman dalam penggunaan IUD d. 26 PUS tidak pernah melakukan selama menggunakan IUD e. 102 PUS mengatakan tidak pernah melakukan PAP SMEAR 2. Saran-saran Dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat Banjar Tatasan Kaja, Tonja, Denpasar Utara dalam pembangunan nasional, diharapkan masyarakat dapat : a. Ikut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan , baik dirumah maupun lingkungan banjar tatasan kaja. b. Ikut serta dalam kegiatan gotong royong. c. Memanfaatkan pekarangan rumah untuk penanaman TOGA ataupun tumbuhan lain. d. Menjaga kebersihan kandang hewan. e. Membuat lubang resapan limbah air dapur dan air kamar mandi. f. Ikut serta dalam penyuluhan kesehatan di banjar maupun di lingkungan desa. g. Bagi pasangan usia subur yang menggunakan IUD, agar selalu mengontrol kondisi kesehata selama menggunakan IUD. h. Mengikuti program KB dari program pemerintah. i. Memanfaatka faslitas kesehatan seperti puskesmas yang mudah dijangkau.

Anda mungkin juga menyukai