Anda di halaman 1dari 7

Qanaah

September 3, 2008 Abstrak Qanaah (rela dan menerima pemberian Allah subhanahu wataala apa adanya) adalah sesuatu yang sangat berat untuk dilakukan, kecuali bagi siapa yang diberikan taufik dan petunjuk serta dijaga oleh Allah dari keburukan jiwa, kebakhilan dan ketamakannya. Karena manusia diciptakan dalam keadan memiliki rasa cinta terhadap kepemilikan harta. Banyak orang yang salah dalam memahami dan mendudukkan hubungan antara qana ah dan ikhtiyar. !leh karena itu diperlukan adanya penjelasan yang memuaskan tentang pemahaman dan hubungan dua hal tersebut dengan mengaitkannya dengan taujihat qur aniyyah dan haditsiyyah, perlu dijelaskan pula faktor yang menyebabkan seseorang bisa bersikap qana ah. "akalah ini membahas pengertian qana ah dan ikhtiyar serta hubungan keduanya, ayat qur an dan hadits yang berhubungan, serta kiat#kiat untuk menjadi qana ah. Pengertian qanaah dan ikhtiyar serta hubungan keduanya $ana ah artinya rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang yang berlebihan . $ana ah bukan berarti hidup bermalas#malasan, tidak mau berusaha sebaik#baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. %ustru orang yang $ana ah itu selalu giat bekerja dan berusaha, namun apabila hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, ia akan tetap rela hati menerima hasil tersebut dengan rasa syukur kepada Allah &'(. &ikap yang demikian itu akan mendatangkan rasa tentram dalam hidup dan menjauhkan diri dari sifat serakah dan tamak. Abdullah bin Amru r a berkata, bersabda !asulullah SA"# $Sesungguhnya beruntung %rang yang masuk &slam dan ri'(inya cukup dan merasa cukup dengan apa)apa yang telah Allah berikan kepadanya). (*.+."uslim) !rang yang memiliki sifat $ana ah, memiliki pendirian bahwa apa yang diperoleh atau yang ada pada dirinya adalah ketentuan Allah. ,*iada sesuatu yang melata di bumi melainkan ditangan Allah re'ekinya,. ($.&. *uud.) &etiap orang menginginkan ketentraman hidup. Ketentraman hidup hanya dapat diraih melalui penyikapan yang tepat terhadap harta dan dunia sekecil dan sebesar apa pun yang dimilikinya. $ana ah dan syukur adalah dua sikap yang tak mungkin dipisah. !rang yang qana ah hidupnya senantiasa bersyukur. "akan dengan apa adanya akan terasa nikmat tiada terhingga jika dilandasi dengan qana ah dan syukur. &ebab, pada saat seperti itu ia

tidak pernah memikirkan apa yang tidak ada di hadapannya. %ustru, ia akan berusaha membagi kenikmatan yang diterimanya itu dengan keluarga, kerabat, teman atau pun tetangganya. "eski demikian, orang#orang yang memiliki sikap qana ah tidak berarti fatalis dan menerima nasib begitu saja tanpa ikhtiar. !rang#orang hidup qana ah bisa saja memiliki harta yang sangat banyak, namun bukan untuk menumpuk kekayaan. Kekayaan dan dunia yang dimilikinya, dibatasi dengan rambu#rambu Allah &'(. /engan demikian, apa pun yang dimilikinya tak pernah melalaikannya dari mengingat &ang "aha 0emberi +e1eki. &ebaliknya, kenikmatan yang ia dapatkan justru menambah sikap qana ah#nya dan mempertebal rasa syukurnya. Ketika berusaha mencari dunia, orang#orang qana ah menyikapinya sebagai ibadah yang mulia di hadapan Allah 2ang "aha Kuasa, sehingga ia tidak berani berbuat licik, berbohong, dan mengurangi timbangan. 3a yakin, tanpa menghalalkan segala cara pun, ia tetap akan mendapatkan re1eki yang dijanjikan Allah. 3a menyadari, akhir re1eki yang dicarinya tidak akan melebihi tiga hal- menjadi kotoran, barang usang atau bernilai pahala di hadapan Allah. Karenanya, ia pun lebih mementingkan seruan +abbnya. $+ai %rang)%rang yang beriman, apabila diseru kepada kamu sekalian untuk melakukan shalat di +ari ,umuah, bersegeralah untuk mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli -ang demikian itu lebih baik bagi kamu jika kamu sekalian mengetahuinya,. /QS al) ,umuah# 01 4amun, jika sampai pada keadaan demikian, ia tidak lantas terbius pada kenikmatan berkhalwat dengan Allah seraya melupakan dunia. 3a menyadari, masih ada aturan Allah yang mewajibkannya untuk berakti5itas kembali. Allah berfirman. $2an apabila telah selesai melaksanakan shalat, maka bertebaranlah kamu semua di muka bumi dan carilah karunia Allah serta ingatlah Allah sebanyak)banyaknya, supaya kamu sekalian beruntung,. /QS al),umuah# 301 4iat yang lahir dari hati orang#orang yang qana ah ketika melakukan akti5itas pencarian dunia bukan didasarkan pada penumpukan kekayaan untuk ia nikmati sendiri, namun benar#benar didasarkan pada ibadah. !rang#orang qana ah akan mencari harta dan dunia untuk membekali dirinya agar lebih kuat dalam beribadah. 3a akan berpikir, Allah lebih mencintai "ukmin yang kuat dibanding "ukmin yang lemah. Kekayaan dunia yang ia cari, bukan dijadikan sarana memyombongkan diri. (api, dimaksudkan untuk menafkahi keluarganya agar tidak jatuh pada jurang kefakiran. *artanya ia gunakan untuk menyantuni orang lain dan agar tidak membebani orang lain ketika Allah menimpakan kesulitan kepada dirinya. 3a akan terus teringat, kefakiran dapat mendekatkan diri pada kekufuran. 4iat orang#orang qana ah ketika mencari harta juga didasarkan pada keharusannya menguasai ilmu pengetahuan. 3a tidak akan pernah merasa sayang dengan harta dan dunia

sepanjang ia menggunakannya untuk meningkatkan ilmu pengetahuan. 3a yakin, hanya dengan memiliki ilmu ia dan keluarganya akan merasa tentram dalam beribadah dan bermuamalah. /i tengah ancaman badai musibah yang kini terus mendera, sungguh sikap qana ah dan syukur amat penting. !rang yang mampu bersikap qana ah akan meletakkan harta dan dunia di tangan, bukan di hati. 3a akan berprinsip bahwa kekayaannya semata titipan Allah. %ika suatu saat diambil, ia takkan merasa rugi. (oh, semua yang dimilikinya adalah titipan. 0rinsip inilah yang mampu membuat jiwa tentram dan nyaman meski gelombang petaka datang menerpa. Qanaah dalam kehidupan $ana ah seharusnya merupakan sifat dasar setiap muslim, karena sifat tersebut dapat menjadi pengendali agar tidak surut dalam keputusasaan dan tidak terlalu maju dalam keserakahan. $ana ah berfungsi sebagai stabilisator dan dinamisator hidup seorang muslim. /ikatakan stabilisator, karena seorang muslim yang mempunyai sifat $ana ah akan selalu berlapang dada, berhati tentram, merasa kaya dan berkecukupan, bebas dari keserakahan, karena pada hakekatnya kekayaan dan kemiskinan terletak pada hati bukan pada harta yang dimilikinya. Bila kita perhatikan banyak orang yang lahirnya nampak berkecukupan bahkan mewah, namun hatinya penuh diliputi keserakahan dan kesengsaraan, sebaliknya banyak orang yang sepintas lalu seperti kekurangan namun hidupnya tenang, penuh kegembiraan, bahkan masih sanggup mengeluarkan sebagian hartanya untuk kepentingan sosial. 2ari Abu +urairah r a bersabda 4abi SA"# .5ukanlah kekayaan itu banyak harta benda, tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan hati. / + ! 5ukhari dan 6uslim1 Karena hatinya senantiasa merasa berkecukupan, maka orang yang mempunyai sifat $ana ah, terhindar dari sifat loba dan tamak, yang cirinya antara lain suka meminta#minta kepada sesama manusia karena merasa masih kurang pusa dengan apa yang diberikan Allah kepadanya. /isamping itu $ana ah juga berfungsi sebagai dinamisator, yaitu kekuatan batin yang selalu mendorong seseorang untuk meraih kemajuan hidup berdasarkan kemandirian dengan tetap bergantung kepada karunia Allah. Berkenaan dengan $ana ah ini, 4abi "uhammad &A' telah memberikan nasehat kepada *akim bin *i1am sebagaimana terungkap dalam riwayat berikut ini. 2ari +akim bin +i'am r a &a berkata # .Saya pernah meminta kepada !asulullah SA" dan beliaupunmemberi kepadaku 7alu saya meminta lagi kepadanya, dan beliaupun tetap memberi 8emudian beliau bersabda # 9 +ai +akim : harta ini memang indah dan manis, maka siap yang mengambilnya dengan hati yang lapang, pasti dieri berkat baginya, sebaliknmya siapa yang mengambilnya dengan hati yang rakus pasti tidak berkat baginya 5aaikan %rang makan yang tak kunjung kenyang 2an tangan diatas lebih baik dari tangan dibawah 5erkata +akim ; -a !%sulullah : 2emi Allah yang mengutus engkau dengan kebenaran, saya tidak akan menerima apapun sepeningal

engkau sampai saya meninggal dunia 8emudian Abu 5akar !A /sebagai 8halifah1 memanggil +akim untuk memberinya belanja / dari 5aitul 6al1 tetapi ia men%laknya dan tidak mau menerima sedikitpun pemberian itu 8emudian Abu 5akar berkata # "hai kaum muslimin : saya persaksikan kepada kalian tentang +akim bahwa saya telah memberikan haknya yang diberikan Alah padanya. /+ ! 5ukhari dan 6uslim 1 $ana ah itu bersangkut paut dengan sikap hati atau sikap mental. !leh karena itu untuk menumbuhkan sifat $ana ah diperlukan latihan dan kesabaran. 0ada tingkat pemulaan mungkin merupakan sesuatu yang memberatkan hati, namun jika sifat $ana ah sudah membudaya dalam diri dan telah menjadi bagian dalam hidupnya maka kebahagiaan didunia akan dapat dinikmatinya, dan kebahagiaan di akhirat kelak akan dicapainya. $Qanaah itu adalah simpanan yang tak akan pernah lenyap. /+ ! *habrani1 Kiat-kiat menjadi qanaah "eskipun demikian kita dituntut untuk memerangi hawa nafsu supaya bisa menekan sifat tamak dan membimbingnya menuju sikap 1uhud dan qana ah. Berikut ini beberapa kiat menuju qana ah yang jika kita laksanakan maka dengan i1in Allah seseorang akan dapat merealisasikan nya. /i antaranya yaitu1. Memperkuat Keimanan kepada Allah subhanahu wataala. %uga membiasakan hati untuk menerima apa adanya dan merasa cukup terhadap pemberian Allah subhanahu wataala, karena hakikat kaya itu ada di dalam hati. Barangsiapa yang kaya hati maka dia mendapatkan nikmat kebahagiaan dan kerelaan meskipun dia tidak mendapatkan makan di hari itu. &ebaliknya siapa yang hatinya fakir maka meskipun dia memilki dunia seisinya kecuali hanya satu dirham saja, maka dia memandang bahwa kekayaannya masih kurang sedirham, dan dia masih terus merasa miskin sebelum mendapatkan dirham itu. 2. Yaqin bah a !i"ki #elah #ertulis. &eorang muslim yakin bahwa ri1kinya sudah tertulis sejak dirinya berada di dalam kandungan ibunya. &ebagaimana di dalam hadits dari 3bnu "as ud radhiyallahu <anhu, disebutkan sabda +asulullah shallallahu <alaihi wasallam di antaranya, $8emudian Allah mengutus kepadanya /janin1 se%rang malaikat lalu diperintahkan menulis empat kalimat /ketetapan1, maka ditulislah ri'kinya, ajalnya, amalnya, celaka dan bahagianya . (*+. al#Bukhari, "uslim dan Ahmad) &eorang hamba hanya diperintah kan untuk berusaha dan bekerja dengan keyakinan bahwa Allah subhanahu wataala yang memberinya ri1ki dan bahwa ri1kinya telah tertulis. $. Memikirkan Ayat-ayat al-Quran yang Agung.

(erutama sekali ayat#ayat yang berkenaan dengan masalah ri1ki dan bekerja (usaha). 6Amir bin Abdi $ais pernah berkata, ,7mpat ayat di dalam Kitabullah apabila aku membacanya di sore hari maka aku tidak peduli atas apa yang terjadi padaku di sore itu, dan apabila aku membacanya di pagi hari maka aku tidak peduli dengan apa aku akan berpagi#pagi, (yaitu),Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat,maka tidak ada se%rang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan %leh Allah maka tidak ada se%rangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu 2an 2ialah -ang 6aha =erkasa lagi 6aha 5ijaksana . ($&. 8athiir-9) ,2an jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat men%lak kurnia)4ya 2ia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki)4ya di antara hamba)hamba)4ya . ($&.2unus-:;<) ,2an tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah)lah yang memberi re'kinya, dan 2ia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata /7auh 6ahfu'h1 . ($&. *uud-.)

,Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan . ($&. ath#(halaq-<) %. Ketahui &ikmah Perbedaan !i"ki /i antara hikmah Allah subhanahu wataala menentu kan perbedaan ri1ki dan tingkatan seorang hamba dengan yang lainnya adalah supaya terjadi dinamika kehidupan manusia di muka bumi, saling tukar manfaat, tumbuh akti5itas perekonomian, serta agar antara satu dengan yang lainnya saling memberi kan pelayanan dan jasa. ,Apakah mereka yang membagi)bagi rahmat !abbmu> 8ami telah menentu kan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan 8ami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain 2an rahmat !abbmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan . ($&. a1#=ukhruf->9) ,2an 2ialah yang menjadikan kamu penguasa)penguasa di bumi dan 2ia meninggikan sebahagian kamu atas sebagian /yang lain1 beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan)4ya kepadamu . ($&.Al an am :.?) '. (anyak Mem)h)n Qanaah kepada Allah +asulullah shallallahu <alaihi wasallam adalah manusia yang paling qana ah, ridha dengan apa yang ada dan paling banyak 1uhudnya. Beliau juga seorang yang paling kuat iman dan keyakinannya, namun demikian beliau masih meminta kepada Allah subhanahu wataala agar diberikan qana ah, beliau bedoa,

$-a Allah berikan aku sikap (anaah terhadap apa yang ?ngkau ri'kikan kepadaku, berkahilah pemberian itu dan gantilah segala yang luput /hilang1 dariku dengan yang lebih baik . (*+ al#*akim, beliau menshahihkannya, dan disetujui oleh ad1#/1ahabi) /an karena saking qana ahnya, beliau tidak meminta kepada Allah subhanahu wataala kecuali sekedar cukup untuk kehidu pan saja, dan meminta disedikitkan dalam dunia (harta) sebagaimana sabda beliau, $-a Allah jadikan ri'ki keluarga 6uhammad hanyalah kebutuhan p%k%k saja . (*+. Al#Bukhari, "uslim dan at#(irmid1i) *. Menyadari bah a !i"ki #idak +iukur dengan Kepandaian Kita harus menyadari bahwa ri1ki seseorang itu tidak tergantung kepada kecerdasan akal semata, kepada banyaknya akti5itas, keluasan ilmu, meskipun dalam sebagiannya itu merupakan sebab ri1ki, namun bukan ukuran secara pasti. Kesadaran tentang hal ini akan menjadikan seseorang bersikap qana ah, terutama ketika melihat orang yang lebih bodoh, pendidikannya lebih rendah dan tidak berpengalaman mendapatkan ri1ki lebih banyak daripada dirinya, sehingga tidak memunculkan sikap dengki dan iri. ,. Melihat ke (a ah dalam &al +unia /alam urusan dunia hendaklah kita melihat kepada orang yang lebih rendah, jangan melihat kepada yang lebih tinggi, sebagaimana sabda 4abi shallallahu <alaihi wasallam, $7ihatlah kepada %rang yang lebih rendah dari kamu dan janganlah melihat kepada %rang yang lebih tinggi darimu -ang demikian lebih layak agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah . (*+.al#Bukhari dan "uslim) %ika saat ini anda sedang sakit maka yakinlah bahwa selain anda masih ada lagi lebih parah sakitnya. %ika anda merasa fakir maka tentu di sana masih ada orang lain yang lebih fakir lagi, dan seterusnya. %ika anda melihat ada orang lain yang mendapatkan harta dan kedudukannya lebih dari anda, padahal dia tidak lebih pintar dan tidak lebih berilmu dibanding anda, maka mengapa anda tidak ingat bahwa anda telah mendapatkan sesuatu yang tidak dia dapatkan@ -. Memba.a Kehidupan /ala0 2akni melihat bagaimana keadaan mereka dalam menyikapi dunia, bagaimana ke1uhudan mereka, qana ah mereka terhadap yang mereka peroleh meskipun hanya sedikit. /i antara mereka ada yang memperolah harta yang melimpah, namun mereka justru memberikannya kepada yang lain dan yang lebih membutuhkan. 1. Menyadari (eratnya #anggung 2a ab &arta Bahwa harta akan mengakibatkan keburukan dan bencana bagi pemilik nya jika dia tidak mendapatkan nya dengan cara yang baik serta tidak membelanjakannya dalam hal yang baik pula.

Ketika seorang hamba ditanya tantang umur, badan, dan ilmunya maka hanya ditanya dengan satu pertanyaan yakni untuk apa, namun tentang harta maka dia dihisab dua kali, yakni dari mana memperoleh dan ke mana membelanjakannya. *al ini menunjukkan beratnya hisab orang yang diberi amanat harta yang banyak sehingga dia harus dihisab lebih lama dibanding orang yang lebih sedikit hartanya. 13. Melihat !ealita bah a 4rang 5akir dan 4rang Kaya #idak 2auh (erbeda. Karena seorang yang kaya tidak mungkin memanfaatkan seluruh kekayaannya dalam satu waktu sekaligus. Kita perhatikan orang yang paling kaya di dunia ini, dia tidak makan kecuali sebanyak yang dimakan orang fakir, bahkan mungkin lebih banyak yang dimakan orang fakir. (idak mungkin dia makan lima puluh piring sekaligus, meskipun dia mampu untuk membeli dengan hartanya. Andaikan dia memiliki seratus potong baju maka dia hanya memakai sepotong saja, sama dengan yang dipakai orang fakir, dan harta selebihnya yang tidak dia manfaatkan maka itu relatif (nisbi). &ungguh indah apa yang diucapkan Abu /arda radhiyallahu <anhu, ,0ara pemilik harta makan dan kami juga makan, mereka minum dan kami juga minum, mereka berpakaian kami juga berpakaian, mereka naik kendaraan dan kami pun naik kendaraan. "ereka memiliki kelebihan harta yang mereka lihat dan dilihat juga oleh selain mereka, lalu mereka menemui hisab atas harta itu sedang kita terbebas darinya.) /iposkan oleh A33#bBspindi.9;;CD9;;E di 9;->;

Anda mungkin juga menyukai