Anda di halaman 1dari 4

Anak Perawan di Sarang Penyamun Novel ini juga adalah karya dari Sutan Takdir Alisjahbana yang diterbitkan

tahun 1940, penerbitnya bukan Balai Pustaka lagi, tapi Dian Rakyat. Produktif banget ya opa ini. Untuk aspiring writers di luar sana, sudah berapa lama kau tidak berkarya?! Kwuk!! Anak Perawan di Sarang Penyamun bercerita soal Sayu, seorang anak perempuan saudagar yang diculik oleh sekawanan perampok yang sedang ikut juga membunuh keluarganya ketika mereka sedang dalam perjalanan berdagang ke Palembang. Sayu yang cantik itu ternyata udah bikin Samad, yang merupakan anak buah Medasing si kepala perampok, jatuh cinta. Nah mulailah si Samad ini gombal ke Sayu. Dia bilang bakal ngebawa Sayu pulang ke rumahnya dan gombal-gombal lainnya. Buat ngebuktiin semua kegombalannya, Somad selalu ngasihtau pedagar-pedagar yang udah direncanain oleh Medasing buat dirampok. Lama kelamaan pasukan Medasing habis dibunuh oleh pasukan saudagar-saudagar yang tadinya mau dirampok. Cerita novel ini panjang deh pokoknya. NYUNYU kasih spoiler aja ya, Akhirnya Medasing sama Sayu hidup bahagia dan di jalan yang benar. Ciyeee. Ini covernya!

Layar Terkembang Di mata pelajaran Bahasa Indonesia, sering banget judul ini mondar-mandir. Nah, novel ini ditulis oleh Sutan Takdir Alisjahbana dan terbit di tahun 1936. Familiar sama nama Alisjahbana enggak sih? Itu lho, pendiri jaringan Femina Group, Ibu Pia Alisjahbana. Novel ini bercerita tentang dua bersaudara, Tuti dan Maria, yang bertemu dengan pemuda, mahasiswa kedokteran, bernama Yusuf. Singkat cerita Yusuf jatuh cinta sama Maria, adik Tuti yang orangnya ceria, sedangkan Tuti ini orangnya lebih pendiam, serius, sukanya baca buku di dalam kamar. Tapi dikemudian hari, Maria sakit. TBC, dan akhirnya enggak ketolong deh. Sebelum meninggal dia minta Yusuf dan Tuti buat nikah, soalnya Maria enggak mau kakaknya ini hidupnya kesepian karena terobsesi dengan wanita mandiri dan lebih sibuk mendidik orang-orang di desa agar menjadi lebih pintar tapi lupa sama kisah cintanya sendiri. Pesan moral dari novel ini, kalau enggak dapet adiknya, bisa dapet kakaknya (sadar, NYU, sadar). Bercanda deng. Novel ini banyak banget nyeritain soal obsesi Tuti untuk menjadi wanita mandiri dan juga memajukan orang-orang di sekitarnya dengan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Banyak yang bilang kalau pemikiran feminism di Indonesia melalui tulisan dimulai di novel ini. Hebat! Ini nih cover novel ini:

Dibawah Lindungan Kabah Kalau enggak asing dengan judul ini, bener kok, emang novel ini udah pernah difilm-in beberapa kali. Makanya jadi enggak asing. Novel ini ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim Abdullah atau yang biasa disebut dengan HAMKA di tahun 1938. Jadi tau dong ya kalau keluar soal diujian Bahasa Indonesia apa kepanjangan dari HAMKA. Kalau NYUNYU sih enggak ada kepanjangan, emang namanya aja gitu (terserah elu, NYU). Cerita dari novel ini adalah tentang kisah percintaan antara Hamid dan Zainab yang sama-sama jatuh cinta tapi terpisah karena perbedaan latar belakang sosial yang akhirnya bikin Zainab harus nikah sama laki-laki lain. Karena patah hati, akhirnya Hamid pergi ke Mekkah dan terus beribadah sampe akhirnya meninggal di hadapan Kabah setelah dia tau Zainab meninggal. Tragis ya! Galau sampe akhirnya meninggal dunia L Kaya gini nih cover novel ini:

Belenggu Merupakan karya Armijn Pane yang terbit tahun 1940, yang penerbitnya adalah Dian Rakyat. Nah, novel ini disinyalir banyak terinsipirasi oleh teori psikoanalisisnya Sigmund Freud. Ada yang enggak tau teori psikoanalisis Sigmund Freud?! Coba main-main dulu ke artikel ini (link artikel woody allen). Masa kalah sama orang di tahun 1940-an yang sampe bisa nulis gara-gara terinspirasi sama Sigmund Freud. Kwuk! Novel ini ceritanya tentang cinta segitiga seorang dokter, istrinya, serta temannya yang akhirnya membuat mereka kehilangan semua orang-orang yang mereka cintai. Tau enggak, tadinya setelah novel ini selesai ditulis, dia ditolak sama Balai Pustaka karena dianggap enggak bermoral pada jamannya. Padahal, cerita Belenggu ini memang mencerminkan kehidupan orang-orang intelektual pada jaman tersebut. Pada kurang bisa menerima kenyataan ya orang-orang ini. Inti dari novel Belenggu adalah bagaimana manusia selalu terbelenggu oleh masa lalu yang berakibat pada keputusan di masa depan. Bahasa singkatnya: gagal move on. Kwuk!! Cover dari novel ini:

Anda mungkin juga menyukai