Anda di halaman 1dari 7

Oleh 1. Abd. Rizal B. Lihawa 2. Afnan monoarfa 3. Yusuf Palilati 4.

Friska Devia

1. Pengertian Hukum Perjanjian Syariah


yang dimaksud dengan Hukum perjanjian syariah

adalah hukum yang mengatur perjanjian atau perikatan yang sengaja dibuat secara tertulis berdasarkan prinsip-prinsip syariah, sebagai alat bukti bagi para pihak yang berkepentingan

2. Sumber dan Dalil Hukum Perjanjian Syariah

A. Al-Quran surah Al-Baqarah (282)


HR Abu Dawud dan Hakim Ijtihad

Peraturan Perundangan KUHPerdata Pasal 1313 pasal

1315

Pelaksanaan Hukum Syariah dalam Perbankan Syariah


Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank

syariah diatur dalam pasal 36 Peraturan Bank Indonesia No. 6/24/PBI/2004. Kegiatan-kegiatan itu antara lain sebagai berikut: A. Penghimpunan Dana . Giro berdasarkan prinsip wadiah . Tabungan berdasarkan prinsip wadiah dan atau mudharabah .Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah

B. Penyaluran Dana

1) Prinsip Jual Beli - Mudharabah - Istishna - Salam 2) Prinsip Bagi Hasil - Mudharabah - Musyarakah 3) Prinsip Sewa menyewa - Ijarah - Ijarah Muntahiya bi Tamlik

4) Prinsip Pinjam-meminjam berdasarkan akad qardh 5) Jasa Pelayanan - Wakalah - Hiwalah - Kafalah - Rahn

Kesimpulan
Hukum perjanjian syariah adalah hukum yang mengatur

perjanjian atau perikatan yang sengaja dibuat secara tertulis berdasarkan prinsip-prinsip syariah, sebagai alat bukti bagi para pihak yang berkepentingan.

Kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank

syariah itu antara lain sebagai berikut: Deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah, transaksi giro berdasarkan prinsip wadiah, deposito berjangka berdasarkan prinsip mudharabah, murabahah, istishna, salam, mudharabah, musyarakah (syirkah), ijarah, Ijarah Muntahiya bi Tamlik (IMBT), qardh, wakalah, hawalah, kafalah, dan rahn (gadai). Dimana kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank syariah itu memiliki pelaksanaan yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai