LTM CL2 Brigitta Winata
LTM CL2 Brigitta Winata
Mudflow
Macam macam
FALLS
FLOWS
ROTATIONAL
TRANSLATIONAL
SLIDES
Bentuknya
Jenis
LERENG STABILTIDAK STABIL
akibatnya
Bentuk Longsoran
pengertian
berupa
Macam Macam
Pendahuluan
Berhubungan dengan?
Reboisasi, Mengurangi penggundulan,dan pembakaran hutan, Menutup tempat Secara umum tempat yan sudah rusak. Pembangunan dengan beton
Bagaimana?
secara umum.
TANAH LONGSOR
mempunyai
PENANGGULANGAN
PENYEBAB
terdiri dari UTAMA adalah
sehingga
contohnya
CURAH HUJAN
Gaya Dinamis
URAIAN SINGKAT
1. Secara Umum pengertian dari tanah longsor adalah proses yang menghasilkan gerakan kebawah atau kesamping. Tanah Longor terjadi secara alami maupun buatan. Di Indonesia tanah longsor biasa terjadi pada musim hujan,tetapi juga bisa juga terjadi pada musim kemarau. Tanah Longsor banyak memberikan kerugian bagi Indonesia,bukan hanya karna korban korban jiwa yang muncul,tapi juga banyak sekali kerugian material yang disebabkan oleh tanah longsor. Oleh karena itu,pemerintah mencoba melakukan pencegahan dan mencari solusi untuk bencana tanah longsor ini. Salah satunya adalah dengan membentuk BMKG (Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika) yang mengurus mengenai bencana yang ada seperti gempa bumi,tsunami,perubahan cuaca,dll. 2. Macam macam benuk longsoran a. Slide (gelincir) i. Rotational : Longsoran berbentuk rotasi ii. Translational : Longsoran berbentuk translasi b. Falls (gugur) : Longsoran berua guguran,terjadi pada lereng yang memiliki kandungan batuan keras. Banyak terjadi di perbukitan c. Topples : Hampir sama seperti falls,tetai reruntuhannya terjadi dari 1 blok. d. Flows i. Debris Flow : Aliran reruntuhan ii. Debris Avalance : Debris Flow dengan kecepatan tinggi. iii. Earth Flow : Material pada kemiringan mencair dan bergerak keluar,membentuk mangkok. iv. Mudflow : terdiri dari bahan yang cukup basah,mengalir cepat,mengandung sebagian besar pasir,sisanya lumpur dan tanah liat. v. Creep : Gerakan lambat mantap menuju ke bawah lereng. e. Lateral Spread : Menghasilkan gelombang tanah pada permukaan. Secara umum/lebih sederhana : a. Rayapan : Kecepatan lambat,tidak memakan korban jiwa tapi merusak bangunan b. Luncuran : sering terjai pada lereng dengan sudut kemiringan 20o sampai dengan 40o kecepetan 25meter/menit c. Jatuhan : Batuan besar atau materi bergerak dengan cara jatuh,biasa terjadi di tebing yang curam d. Aliran : Campuran tanah,batuan caie membentuk cairan kental,yang akan menjadi massa pekat dan menuruni lereng 3. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya tanah longsor. Salah satu penyebabnya adalah alam itu sendiri,berikut contohnya;
a. b. c. d. e. a. b. c. d. 4.
Curah hujan ; Hujan yang terus menerus dapat menjenuhkan tanah dan melunakan tanah,sehingga tanah tidak kuat dan longsor Gempa Bumi; menyebabkan pergeseran lempeng,dan gaya dinamis akibat getaran dari epicentrum,sehingga lereng menjaditidak stabil Letusan Gunung api ; Lahar yang dikeluarkan dari gunung api,menyebabkan ketidakstabilan lereng Naiknya permukaan tanah Erosi yang terus terjadi Sedangkantanah longsor juga disebabkan oleh manusia,ulah dan perbuatan manusia yang kurang merawat serta bertindK seenaknya. Perbuatan itu antara lain; Penebangan bebas Penggalian tanah terus menerus Pemberian beban yang berlebihan untuk lereng Pembuatan irigasi di lereng Bagaimana penanggulangan bencana tanah longsor,terdiri dari banyak cara. Secara umum caranya adalah a. Melakukan reboisasi atau penanaman ulang,tanah tanah atau hutan gundul,sehingga peyerapan air oleh tumbuhan bisa maksimal. b. Mengurangi penebangan hutan c. Menutup tempat tempat yang sudah mengalami tanah longsor (untuk yang sudah parah,dan sulit diperbaiki) d. Membuat pembangunan dengan beton. (untuk bangunan yang terletak di lereng lereng) Sedangkan untuk spesifiksi pada lereng adalah : a. Stailisasi secara mekanis : Stabilisasi lereng dengan tiang pancang dan retaining wall b. Stabilisasi natural : Penanaman pohon,dan penggunaan hamparan rumput.
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas,Tomi.2011 Tanah Longsor (Landslide Bahan ajar MPKTB). Yulaelawati E, Syihab U.2008 Mencerdasi bencana. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia