Maspupah Dwi
A1H012003 A1H012009
Ayu Meinita
Dhamar
Iraniati
Adhi Kurniawan
A1H012017
A1H012029 A1H012041 A1H012049 A1H012059
Etikasari Lutfi
Latifah Widodo
Anang
Muhamad
Afif H.
A1H012071
jumlah air yang diperlukan untuk memenuhi kehilangan air melalui evapotranspirasi (ETtanaman) tanaman yang sehat, tumbuh pada sebidang lahan yang luas dengan kondisi tanah yang tidak mempunyai kendala (kendala lengas tanah dan kesuburan tanah) dan mencapai potensi produksi penuh pada kondisi lingkungan tumbuh tertentu.
Iklim Jenis tanaman Jenis tanah Letak daerah/ topogra Penguapan pada areal pertanian fi suatu daerah
Dimana:
ETa = Evapotranspirasi tanaman (mm hari-1) T = Suhu harian rata-rata per bulan (C) p = Persentase harian rata-rata dari jumlah panjang hari setahun, yang besarnya tergantung pada posisi lintang c = Faktor koreksi yang tergantung pada kelembaban relatif minimum, panjang hari,dan kondisi angin pada siang hari
2. Metode Radiasi
Metode ini dipakai terutama untuk stasiun yang memiliki pengamatan suhu udara, panjang hari, dan keawanan atau radiasi. Penggunaan rumus Radiasi selain menggunakan data yang disebutkan di atas, juga membutuhkan posisi geografis dan faktor koreksi.
3. Metode Penman
Metode Penman membutuhkan data suhu, kelembaban, kecepatan angin,lama penyinaran dan intensitas radiasi. Selain itu juga membutuhkan data posisi geografis dan faktor koreksi (c). Bila dibandingkan dengan metode yang lain, metode Penman dianggap paling banyak membutuhkan input data
ETa = Kp . Epan
Dimana
Eta = Evapotranspirasi tanaman (mm hari-1) Kp = Koefisien panic Angka koreksi dan koefisien korelasi ( r ) rata-rata yang diperoleh untuk setiap metode adalah : 1,83 untuk metode blaney criddle ( r= 0,97 ); 1,90 untuk metode radiasi ( r=0,97 ); 1,10 untuk metode penman ( r=0,98 ) dan 1,81 untuk metode evaporasi panci (r=0,98). Metode penman merupakan metode terbaik karena memiliki anggka koreksi kecil. Metode penman dan evaporasi pancidapat diaplikasikan menghitung evapotranspirasi.
5
6 7
Radiasi
Lama penyinaran Kecepatan angin
Solarimeter
Cambell stokes Anenometer
Keterangan Gambar : Silinder terbuat dari logam campuran (contoh monel) berdinding kuat, tak berkarat, berwarna putih atau putih metalik. Tebalnya kira-kira 0,8 mm. Ukurannya (garis tengah 120,7 cm dan tinggi panci 25 cm) Kerangka kayu setinggi 5-10 cm bercat putih. Tabung perendam ombak (Stilling wel Cylinder), berukuran garis tengah 10 cm dan tinggi 30 cm. Paku pembatas tinggi permukaan (Fixed point gauge) Batang pengukur berskala (Hook gauge) Sekrup pemutar untuk menaikkan atau menurunkan batang pengukur
Panci diletakkan di atas kerangka kayu bercat putih dengan rongga yang cukup di bagian
Pengukuran dilakukan pada permukaan air dalam keadaan tenang didalam tabung peredam ombak (Still wel cylinder). Tabung tersebut terbuat dari logam tak berkarat
bergaris tengah 10 cm, setinggi 30 cm, dan terdapat celah sempit dibagian dasarnya. Nilai
penguapan diketahui dari perbedaan tinggi permukaan air selama satu periode, setelah curah diperhitungkan. Oleh karenanya dalam penggunaan evaporimeter (maupun lisimeter) dibutuhkan penakar hujan.
Pada cara pertama, ditengah tabung dipasang tegak lurus sebuah paku
berujung sangat runcing. Tinggi paku 20 cm sebagai pembatas permukaan air pada permulaan dan akhir suatu periode pengukuran. Pada jam pengamatan setiap hari (misalnya pukul 07.30) dilakukan penambahan atau pengurangan air panci. Jumlah air penambah atau pengurang ditakar dengan teliti menggunakan
gelas ukur dan jumlahnya dicatat. Untuk penci kelas A dengan ukuran baku
seperti telah dijelaskan volume 1000 ml setara dengan nilai tinggi 0,875 mm.
KESIMPULAN
1.Angka koreksi dan koefisien korelasi ( r ) rata-rata yang diperoleh untuk setiap metode adalah : 1,83 untuk metode blaney criddle ( r= 0,97 ); 1,90 untuk metode radiasi ( r=0,97 ); 1,10 untuk metode penman ( r=0,98 ) dan 1,81 untuk metode evaporasi panci (r=0,98). Karena angka koreksi ini diperoleh melalui perhitung data bulanan, maka hanya berlaku untuk perhitungan data bulanan 2. Dari keempat metode tersebut, Penman merupakan metode yang terbaik yang karena memiliki angka korelasi terkecil. Stasiun yang memiliki data iklim lengkap sebaiknya memilih pendekatan ini sedangkan yang tidak lengkap dapat memilih metode lain karena semua metode tersebut memiliki koefisien kegorelasi lebih dari 0,95 3. Dengan mengintegrasikan formula pendugaan dan anggka koreksi ke sistem database iklim nasional yang dikelola Balik klimat, data evapotranspirasi dapat dihitung berdasarkan data iklim yang tersedia
TERIMAKASIH .