FRONT PEMBEBASAN TANAH RAKYAT (FeTRa)

KOMPAK
KECAMATAN SEI DADAP-KABUPATEN ASAHAN
KRONOLOGIS TANAH AREAL MILIK RAKYAT PERKAMPUNGAN KOMPAK
1. PADA TAHUN 1958, PERUSAHAAN NV.R.C.M.A (RUBBER CULTUUR MAATSCHAPPIJ AMSTERDAM) ATAU YANG SERING DISEBUT MASYARAKAT RISMA MEMBERIKAN DAN MENYERAHKAN TANAH DIAREAL PASAR MIRING KHUSUS UNTUK KARYAWAN AFDELING I YANG TINGGAL DI PONDOK PANJANG SEBAGAI TEMPAT TINGGAL BAGI KARYAWAN SETELAH PENSIUN, MASING-MASING KARYAWAN DIBERI SURAT YANG DITANDA TANGANI OLEH ADMINISTRATURE (ADM) BERNAMA VAN MOOL.---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------TANAH TERSEBUT OLEH MASYARAKAT DIUSAHAI DENGAN TANAM TANAMAN PANGAN BERUPA PADI DARAT, UBI KAYU, PISANG. DAN SEBAGIAN MASYARAKAT/KARYAWAN ADA YANG BERTEMPAT TINGGAL DI ATAS TANAH TERSEBUT, DAN OLEH LURAH SABRAN TELAH DIMASUKAN KEDALAM AREAL KAMPUNG DESA KEBUN SEI DADAP.---------------------------------------------------------------------------BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NO.24/1958 DAN UNDANG-UNDANG NO. 86/1958 TENTANG NASIONALISASI DAN PERUBAHAN YANG DIATUR PADA PERATURAN PEMERINTAH NO. 19 DALAM LEMBARAN NEGARA NO. 31 TAHUN 1959 , NV.R.C.M.A DIAMBIL ALIH OLEH PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PADA TAHUN 1960 BERALIH STATUS MENJADI PPN.---------PADA TAHUN 1965 TERJADI PERISTIWA G30 S/PKI TELAH TERJADI PEMBANTAIAN TERHADAP ANGGOTA PKI DISEKITAR TANAH SEKITAR AREAL PASAR MIRING YANG DIKENAL DENGAN SIMPANG GOROK. HAL ITU MEMBUAT MASYARAKAT YANG BERTEMPAT TINGGAL DI TANAH AREAL PASAR MIRING TERSEBUT TAKUT.-------------------------------------------------------------------------------------------------MASYARAKAT/PENDUDUK YANG MEMILIKI TANAH DI AREAL PASAR MIRING YANG RATA-RATA PENSIUNAN DAN KARYAWAN TAKUT DAN TRAUMA ATAS PERISTIWA YANG TERJADI DI SIMPANG GOROK JALAN LINTAS SUMATERA.--------------------------------------------------------------------------------------SITUASI TERSEBUT DIMANFAATKAN OLEH PIHAK PERKEBUNAN UNTUK MENGAMBIL TANAH LAHAN MILIK MASYARAKAT DI AREAL PASAR MIRING TERSEBUT, MELALUI LURAH SABRAN PIHAK PERKEBUNAN MEMERINTAHKAN MASYARAKAT YANG MENEMPATI DAN MENGUASAI TANAH DI AREAL PASAR MIRING TERSEBUT DIPERINTAHKAN UNTUK DISERAHKAN KEPADA PIHAK PERUSAHAAN HENGLO KEBUN AIR BATU DENGAN MENGATASNAMAKAN PERINTAH BUPATI ASAHAN, DAN BAGI MASYARAKAT YANG MENOLAK MAKA DICAP SEBAGAI PKI.----------------------------MASYARAKAT YANG MEMILIKI TANAH DI AREAL PASAR MIRING YANG RATA-RATA PENSIUNAN DAN KARYAWAN TAKUT DAN TRAUMA ATAS PERISTIWA YANG TERJADI DI SIMPANG GOROK JALAN LINTAS SUMATERA DAN POSISI YANG TERJEPIT TIDAK ADA JALAN LAIN DAN MENYERAH DENGAN KEPUTUSAN PEMERINTAH MASA ITU DAN AKHIRNYA PADA TAHUN 1965 TANAH MILIK RAKYAT TERSEBUT SECARA SEPIHAK DIKUASAI OLEH PIHAK PERUSAHAAN HENGLO KEBUN AIR BATU. MASYARAKAT DIKUMPULKAN DI KANTOR AFDELING I DAN DIPAKSA MENYERAHKAN SURAT TANAH MELALUI LURAH SABRAN DAN BAGI YANG TIDAK MENYERAHKAN TIDAK DIBERI GANTI RUGI TANAMAN.----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Tanah Rakyat Kembali ke Rakyat, Tanah Untuk Rakyat

8.

MASYARAKAT PEMILIK LAHAN DI AREAL PASAR MIRING TERSEBUT LALU MENCARI TEMPAT TINGGAL DI DESA SEKITAR AREAL PASAR MIRING SEI DADAP, ADA YANG MENGUNGSI DI PONDOK PANJANG DITEMPAT ANAK/SAUDARA, ADA YANG PINDAH KE DESA DISEKITAR PONDOK PABNJANG SEI DADAP. TERAKHIR YANG MASYARAKAT YANG MEMILIKI TANAH DAN PERUMAHAN DIATAS TANAH TERSEBUT :---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------NO. NAMA KETERANGAN 1. LEGIMAN Masih Hidup. Bertempat tinggal di Kelurahan Kedai Ledang 2. SANWIKARTA Masih Hidup. Bertempat tinggal di Desa Sei Kamah II 3. REBO Meninggal Dunia. Tempat Tinggal terakhir di Kongsi Enam (Telah membuat rumah di atas tanah areal tersebut dan mempunyai usaha bengkel sepeda), Istri Masih Hidup. 4. AMAT JAIS Meninggal Dunia. Tempat tinggal terakhir di Desa Sei Kamah II 5. KROMOREJO Telah membuat rumah diatas areal tanah tersebut dan Tidak Tahu keberadaannya saat ini. 6. SAJARI Meninggal Dunia, Tempat tinggal terakhir di Desa Sei Kamah II 7. SARUN Meninggal Dunia, dikenal masyarakat mbah SARUN adalah seorang dukun bayi dan telah tinggal serta membuat rumah di atas tanah tersebut. 8. SUMI Meninggal Dunia, tempat tinggal terakhir di Desa Sei Kamah II 9. BONGSOKARNO Meninggal Dunia, Tempat tinggal terakhir di Kel. Sentang 10. GRAMANG Meninggal Dunia, tidak diketahui keberadaannya. PADA TAHUN 1967 TANAH AREAL MILIK RAKYAT TERSEBUT MULAI DITANAMI TANAMAN KARET (RAMBUNG) NAMUN TANAMAN TERSEBUT SETELAH TINGGI SEKITAR 2 METER TANAMAN RUSAK DAN MATI KARENA TANAH KOMES KARENA DIATAS TANAH TERSEBUT BEKAS TANAM-TANAMAN RAKYAT SEPERTI PISANG. LALU OLEH PIHAK PERKEBUNAN DICOBA TANAMAM KELAPA SAWIT. TANAH TERSEBUT LALU DITUKAR GULING OLEH PERUSAHAAN PERKEBUNAN HENGLO KEBUN AIR BATU DENGAN PTP. V KEBUN SEI DADAP/HESSA DAN SAAT INI TELAH MENJADI PT. PN. III KEBUN SEI DADAP.--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------SEI DADAP, 01 DESEMBER 2013 PEMBUAT KRONOLOGIS

9.

MASYARAKAT PEMILIK LAHAN AREAL PASAR MIRING YANG MASIH HIDUP

Meterai 6000 LEGIMAN SANWIKARTA

FRONT PEMBEBASAN TANAH RAKYAT (FeTRa) KOMPAK PENGURUS KETUA, SEKRETARIS,

BUYUNG SATAR

NGALIMIN

Tanah Rakyat Kembali ke Rakyat, Tanah Untuk Rakyat