Anda di halaman 1dari 5

Hasil Penelitian

Hubungan Antara Total Lemak Tubuh Dengan Lipid Pada Anak Obese Di SD Denpasar
Lbefl!Tvbsdb!JLH!Tvboej
Cbhjbo0TNG!Jmnv!Lftfibubo!Bobl!Gblvmubt!Lfeplufsbo!Vojwfstjubt!Vebzbob0 ST!Tbohmbi!!Efoqbtbs!!Cbmj

BCTUSBL Uvkvbo: Mengetahui hubungan antara total lemak tubuh dengan profil lipid pada anak sekolah dasar yang obese. Nfupef!ebo!Dbsb!Qfofmjujbo: Telah dilakukan suatu penelitian potong lintang pada populasi anak SD di Denpasar sebanyak 1200 orang yang dipilih secara sampling diwakili 2 SD tiap kecamatan. Semua anak yang obese berdasarkan normogram index massa tubuh CDC yang telah diijinkan oleh orangtuanya untuk ikut penelitian diperiksa kadar lipid serum (total kolesterol, trigliserida, HDL-kolesterol, LDL-kolesterol) dengan teknik enzimatis. Total lemak tubuh dihitung berdasarkan formula Deurenberg. Hubungan antara total lemak tubuh dengan kadar lipid dianalisis dengan uji korelasi Pearson atau Spearman dan jika terdapat korelasi bermakna dilanjutkan dengan regresi linear. Ibtjm: Hasil uji korelasi antara total lemak tubuh dengan sebagai berikut: total kolesterol (r=0,11; p=0,30), trigliserid (r=0,41; p=0,000), HDL-kolesterol (r=-0,15; p=0,14), dan LDL-kolesterol (r=0,04; p=0,67). Pada uji regresi linear terhadap total lemak tubuh dengan kadar trigliserid didapatkan koefisien regresi=3,84 dengan konstanta 15,65. Lftjnqvmbo: Total lemak tubuh pada anak hanya berhubungan bermakna dengan parameter trigliserid. didapatkan persamaan linear y= 15,65 + 3,84x (y adalah Untuk memprediksi kadar trigliserid pada anak kadar trigliserid, x adalah total lemak tubuh).

QFOEBIVMVBO Prevalensi obesitas makin meningkat, hampir setengah milyar penduduk dunia saat ini tergolong atau .1 Keadaan ini tidak hanya terjadi di negara maju tapi sudah mulai meningkat di negara berkembang. Di Eropa prevalensi obesitas berkisar antara 10-40% dalam 10 terakhir ini.2 Di RSCM (1988)3 prevalensi obesitas sekitar 16% pada pasien-pasien rawat jalan. Di Denpasar prevalensi obesitas pada anak-anak SD 14%,4 sedangkan pada anak yang lebih besar sekitar 6,5%.5 Khususnya pada anak dan remaja, masalah obesitas merupakan masalah yang kompleks yang merupakan ko-morbiditas terhadap penyakit kardiovaskular, diabetes, dan beberapa penyakit metabolik lain.6-11 Obesitas (WHO) adalah suatu kondisi terjadi akumulasi lemak yang banyak dalam tubuh.12 Timbunan lemak yang banyak dalam tubuh akan dapat menimbulkan dampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan hidup berikutnya.8,13 Dislipidemi adalah kondisi yang mengikuti obesitas; terjadi gangguan metabolisme lipid yang ditandai dengan perubahan fraksi lipid plasma.14,15 Persentase lemak tubuh bervariasi sesuai dengan umur dan jenis kelamin.13 Penilaian persentase lemak tubuh pada anak tidak mudah karena komposisi kimia massa

lemak bebas pada anak berbeda dengan pada orang dewasa dan komposisi kimia tersebut akan mengalami perubahan selama masa pertumbuhan. Oleh karenanya asumsi yang digunakan untuk menghitung komposisi tubuh pada dewasa yang berdasarkan densitas tubuh tidak dapat diterapkan pada anak yang sedang tumbuh. Beberapa usaha telah dilakukan untuk memperkirakan massa lemak tubuh sebagai index obesitas, karena jaringan adiposa adalah bagian utama tempat penyimpanan lemak yang mengandung lebih dari 90% jumlah total simpanan kalori. Namun tidak ada satupun metode yang dapat menetapkan dengan tepat komposisi tubuh yang hidup.16 Persamaan Deurenberg17 merupakan salah satu formula untuk memprediksi lemak tubuh sesuai dengan umur, jenis kelamin dan indeks massa tubuh. Prosentase lemak tubuh pada anak dan remaja yang meningkat berhubungan dengan adanya peningkatan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular di kemudian hari; terjadi jika prosentase lemak tubuh lebih dari 30% pada anak wanita dan lebih dari 25% pada anak laki-laki.18 Pada penelitian terhadap 9617 anak usia 5-17 tahun oleh didapatkan adanya korelasi obesitas yang sangat kuat dengan aterogenik dislipidemia (peningkatan kadar trigliserid dan HDL-kolesterol yang rendah).9,19
cdk vol. 34 no. 6/159 Nov - Des 2007

299

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara total lemak tubuh dengan prol lipid pada anak sekolah dasar yang mengalami obesitas. NFUPEF!EBO!DBSB!QFOFMJUJBO Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan pada bulan September 2004 sampai Desember 2004 pada populasi anak sekolah dasar di kotamadya Denpasar usia 6 sampai 13 tahun (kelas 1 sampai kelas 6) dengan cara cluster random sampling. Ditetapkan 2 sekolah dasar untuk tiap kecamatan. Semua anak obese yang telah mendapatkan persetujuan orangtua diikutkan dalam penelitian ini. Untuk mendapatkan anak obese dilakukan pemeriksaan pendahuluan berupa pemeriksaan antropometri dan pencatatan data dasar, dilanjutkan dengan penentuan status obese berdasarkan indeks massa tubuh sesuai umur dan jenis kelamin. Sampel dieksklusi bila dari anamnesis pernah atau sedang menderita penyakit diabetes melitus, penyakit ginjal, mendapat terapi steroid jangka panjang atau datanya tidak lengkap. Seluruh sampel yang memenuhi syarat menjalani pemeriksaan kadar lipid serum. Penelitian ini telah mendapat ijin dari kepala sekolah masing-masing dan telah mendapat persetujuan tertulis dari orang tua anak yang bersangkutan. Qfnfsjltbbo!Bouspqpnfusj - Berat badan diukur menggunakan timbangan portable merek Tristar dengan tingkat kepekaan 0,1 kg. Responden ditimbang dalam keadaan memakai pakaian seragam sekolah tanpa sepatu, hasil pengukuran merupakan rerata 3 kali pengukuran. - Tinggi badan diukur dengan meteran dengan tingkat kepekaan 0,1 cm, responden diukur dalam keadaan berdiri tanpa sepatu. Hasil pengukuran merupakan rerata dari 3 kali pengukuran. - Indek Massa Tubuh (IMT) dihitung berdasarkan rumus berat badan (kg) dibagi hasil kuadrat tinggi badan (meter) = BB/(TB2). Hasil perhitungan kemudian diplot ke kurve normogram Indek Massa Tubuh CDC berdasarkan umur dan jenis kelamin. Disebut obes bila IMT > persentil ke-95. - Total Lemak Tubuh (TLT) diperoleh dari perhitungan rumus Deurenberg.17 TLT Anak (%) = )2-62!y!JNU*! !)1-81!y!Vnvs*! !)4-7! y!Kfojt!Lfmbnjo*!,!2-5 Umur dalam tahun, jenis kelamin: laki=1 dan perempuan=0 Qfnfsjltbbo!Mbcpsbupsjvn - Pemeriksaan sampel darah dilakukan oleh Laboratorium Prodia Denpasar. - Sebelum pengambilan sampel darah responden diwajib300
cdk vol. 34 no. 6/159 Nov - Des 2007

kan puasa selama 10 jam. - Sampel darah diambil sebanyak 7 ml dan dimasukkan ke dalam tabung . Kadar kolesterol total, trigeliserid, HDL-kolesterol dan LDL-kolesterol diperiksa dengan teknik enzimatis dengan alat Hitachi 917. Efgjojtj!Wbsjbcfm - Umur adalah umur kronologis responden dalam tahun yang didapat dari hasil perhitungan dengan komputer berdasarkan tanggal lahir sesuai dengan yang tertera dalam buku rapor responden sampai saat tanggal diperiksa. - Jenis Kelamin adalah jenis kelamin berdasarkan penampakan fenotip dan sesuai dengan yang tertulis di buku rapor responden. - Status gizi ditentukan berdasarkan indeks massa tubuh (IMT). - Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah adalah suatu indeks yang diperoleh dari pembagian berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter. Dikelompokkan obese bila IMT > persentil ke-95 sesuai dengan umur dan jenis kelamin.12 - Obese adalah keadaan status gizi berdasarkan indeks massa tubuh yang melebihi persentil ke-95 sesuai dengan umur dan jenis kelamin. - Prol lipid adalah hasil pemeriksaan kadar lipid dalam darah yang terdiri dari kolesterol total, trigliserid, LDLkolesterol dan HDL-kolesterol. - TLT adalah jumlah lemak yang terkandung dalam seluruh tubuh (dalam satuan %). Dikelompokkan kategori normal bila TLT > 25% (laki-laki) dan > 30% (perempuan), lemak berlebih bila TLT >25% (laki) dan >30% (perempuan). - Dislipidemi bila kadar kolesterol total >170 mg/dL dan/ atau kadar trigliserid > 150 mg/dL, dan/atau kadar LDLkolesterol >130 mg/dL dan/atau kadar HDL-kolesterol 40 mg/dL.20 Bobmjtjt!Ebub Karakteristik dasar responden disajikan secara deskriptif dalam tabel dan dalam bentuk narasi. Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hubungan antara TLT dengan kadar lipid serum dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson dan jika sebaran data tidak normal maka dilakukan uji korelasi nonparametrik menggunakan uji Spearman. Apabila didapatkan nilai koesien korelasi (r)> 0.40 dilanjutkan dengan uji regresi linear untuk mencari persamaan linear antara kedua variabel. Analisis statistik menggunakan program komputer dengan tingkat kemaknaan yang dapat diterima bila p< 0.05. IBTJM Dari penjaringan sampel di 6 sekolah dasar yang telah terpilih didapat 1200 anak yang menjalani pemeriksaan antropometri. Sebanyak 140 orang (11,7%) dengan status berdasarkan IMT. Dari jumlah tersebut hanya

>

94 anak yang diperiksa lipid serumnya ; 41 anak tidak disetujui orangtua, 5 anak tidak bersedia diambil sampel darahnya karena takut disuntik sehingga dikeluarkan dari penelitian. Karakteristik dasar responden tampak pada tabel 1. Dari seluruh anak yang obese, 15,9% tergolong TLT normal (Gambar 1). Prevalensi dislipidemi berdasarkan salah satu dan/atau lebih indikator lipid serum dalam penelitian ini didapatkan sebesar 84,7%. Dislipidemi karena peningkatan kolesterol total 60,6%, trigliserida 24,5%, LDL-kolesterol 47,9% dan HDL-kolesterol 73,4% (data tidak di-tampilkan). Dari uji korelasi TLT terhadap masing-masing parameter lipid didapatkan hasil seperti pada tabel2.
!!!!!!Ubcfm!2/!Lbsblufsjtujl!Ebtbs!Sftqpoefo n=94 Usia (tahun), rerata, SD Jenis kelamin laki-laki, n (%) Berat Badan (kg), rerata, SD Tinggi Badan (cm), rerata, SD Index Massa Tubuh (kg/m2), rerata, SD Total Lemak Tubuh (TLT) (%), rerata, SD Total Kolesterol (mg/dL), rerata, SD Trigliserida (mg/dL), rerata, SD HDL-Kolesterol (mg/dL), rerata, SD LDL-Kolesterol (mg/dL), rerata, SD 9,6 (1,3) 58 (61,7) 47,1 (9,8) 136,8 (12,4) 24,9 (2,4) 30,0 (3,5) 184,8 (37,3) 133,4 (42,8) 46,4 (9,3) 129,5 (39.5)

EJTLVTJ Beberapa penelitian sebelumnya membuktikan bahwa peningkatan IMT pada masa anak-anak merupakan prediktor keadaan obesitas di kemudian hari.10 Dari Jepang dilaporkan bahwa sekitar sepertiga anak obese akan berlanjut sampai dewasa.21 Obesitas pada anak-anak sekolah di Denpasar telah beberapa kali diteliti. Prevalensi dilaporkan berkisar 6,5% sampai 16%.4,5

Gambar 2. Kurva linear hubungan TLT dengan kadar Trigeliserid

Ubcfm!3/!Lpsfmbtj!boubsb!Upubm!Mfnbl!Uvcvi!)UMU*!efohbo!Qspgjm!Mj qje! Tfsvn

Pada penelitian ini didapatkan prevalensi obesitas pada anak sekolah dasar sebesar 11,7%. Angka di Denpasar ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka nasional di 27 propinsi (SUSENAS 1995) prevalensi obesitas pada balita sebesar 4,6%22. Namun karena terdapat kecenderungan bahwa dengan bertambahnya usia anak prevalensi obesitas juga meningkat,3 maka angka yang kami dapatkan tidaklah berarti lebih tinggi dari laporan tersebut karena sampel kami adalah anak-anak usia 6-13 tahun. Penelitian Meilany (2002) pada anak SD di Jakarta Timur dengan sampel yang hampir mirip mendapatkan prevalensi sebesar 27,5%23. IMT merupakan cara termudah untuk memperkirakan obesitas dan berkorelasi tinggi dengan massa lemak tubuh.3 Dengan persamaan Deurenberg dapat dengan mudah dilakukan estimasi prosentase lemak dalam tubuh berdasarkan IMT, umur dan jenis kelamin.17 Adanya timbunan lemak yang berlebih merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular. Pada penelitian ini didapatkan angka prevalensi lemak berlebih 84,1%, tampak bahwa angka lemak berlebih didominasi oleh kelompok lakilaki. Hal ini bisa karena lemak berlebih pada laki-laki lebih rendah daripada perempuan, dan mungkin karena pada saat pemeriksaan sampel anak perempuan tersebut belum akil balik (saat terjadi percepatan penumpukan lemak) dibandingkan pada anak laki sehingga masih tergolong dalam kategori normal sesuai dengan lemak normal pada anak perempuan walaupun tergolong obese. Adanya lemak yang berlebih pada anak obese adalah akibat ketidakseimbangan energi dengan asupan energi lebih banyak dari energi keluar. Ko-morbiditas yang sering berhubungan dengan obesitas pada populasi anak-anak
cdk vol. 34 no. 6/159 Nov - Des 2007

Parameter Lipid Total Kolesterol Trigliseridaa HDL-Kolesterol LDL-Kolesterol


a a

Koesien korelasi (r) 0,11 0,41 -0,15 0,04

Nilai p 0,30 0,000 0,14 0,67

: uji Spearman

Analisis regresi linear terhadap variabel trigliserid dengan TLT (Gambar 2) mendapatkan persamaan linear yang menghubungkan TLT dengan estimasi kadar trigliserid dalam serum yaitu: Y = 15,65 + 3,84x Y= kadar trigliserida, x = total lemak tubuh, 15,65: konstanta koesien regresi.
Gambar 1. Distribusi responden berdasarkan kategori TLT sesuai dengan jenis kelamin

301

adalah peningkatan tekanan darah, dislipidemi, dan peningkatan faktor-faktor yang berhubungan dengan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.10 Timbunan lemak berpotensi menyebabkan dislipidemi yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskuler.24 Dislipidemi merupakan suatu kondisi yang mengikuti obesitas berupa gangguan metabolisme lipid yang ditandai dengan perubahan fraksi lipid plasma.14,15 Angka dislipidemi yang tinggi pada anak obese merupakan faktor peramal yang kuat untuk mendapatkan risiko penyakit kardiovaskuler selanjutnya.24,25 Pada obesitas bisa terjadi peningkatan lipid kolesterol, trigliserid, maupun LDL-kolesterol. Namun pada anak-anak obesitas lebih banyak terjadi peningkatan trigliserid dan penurunanan HDL-kolesterol, dan abnormalitas ini ditandai dengan terdistribusinya lemak pada bagian sentral.11 Pada penelitian kami, didapatkan prevalensi dislipidemi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Suparyatha (2004)5 melaporkan 59% dislipidemi pada anak-anak SMP, Meilany dkk (2002)22 melaporkan 33% dislipidemi pada anak SD di Jakarta Timur. Hal ini bisa terjadi oleh karena adanya variasi umur, demogra maupun proporsi jenis kelamin. Choi dkk16 melaporkan adanya korelasi yang kuat antara TLT dan IMT dengan serum lipid, dan dari hasil analisis ternyata konsentrasi lipid serum berhubungan lebih kuat dengan TLT dibandingkan dengan IMT sehingga dapat berarti bahwa TLT menjadi indikator yang lebih baik untuk memprediksi adanya dislipidemi daripada IMT. Dalam penelitian-penelitian yang bersifat diperlukan suatu cara yang mudah dan cepat untuk mengetahui lemak tubuh. Persamaan Deurenberg17 merupakan formula untuk memprediksi lemak tubuh sesuai dengan umur, jenis kelamin dan indeks massa tubuh dengan validitas yang cukup baik (r2= 0,79, SEE 4,1%). Formula ini mudah digunakan dan memiliki perkiraan kesalahan yang sama dengan metode-metode lainnya dalam estimasi prosentase lemak tubuh sehingga merupakan pilihan yang paling mudah. Cara ini sangat cocok dipakai pada penelitian-penelitian di populasi karena prosedur dan cara menghitungnya sangat mudah. Pada penelitian ini didapatkan korelasi yang cukup kuat dan bermakna antara TLT yang diperoleh dari perhitungan formula Deurenberg dengan konsentrasi trigliserid serum. Sedangkan uji korelasi parameter lipid lain hanya menunjukkan hubungan yang lemah dan tidak bermakna. Choi dkk16 membedakan sesuai jenis kelamin; mendapatkan adanya hubungan yang sedikit lebih rendah dan ada dua parameter lipid serum yang berhubungan dengan TLT yaitu kolesterol total (r= 0,37 pada laki-laki, r=0,23 pada perempuan) dan trigliserid (r=0,29 pada laki-laki, r=0,27 pada perempuan). Perbedaan tersebut walaupun tidak terpaut jauh dapat terjadi karena perbedaan jum302
cdk vol. 34 no. 6/159 Nov - Des 2007

lah dan variasi sampel maupun faktor-faktor lingkungan yang terkait dengan kejadian dislipidemi seperti aktitas, asupan kalori, asupan lemak, genetik, jenis kelamin dan umur sampel.3 Faktor-faktor yang terkait dengan kejadian dislipidemi pada sampel penelitian ini telah dilaporkan pada publikasi sebelumnya.25 Komplikasi metabolik yang dapat terjadi pada obesitas sangat kuat berhubungan dengan distribusi lemak tubuh. Jaringan lemak terakumulasi terutama di intraabdominal (viseral) dan subkutan. Pada anak-anak lebih banyak terakumulasi di visera. Lemak viseral ini diprediksi sebagai penyebab abnormalitas lipoprotein. Hipertrigliseridemi dan rendahnya LDL-kolesterol adalah abnormalitas lipid yang secara primer berhubungan dengan lemak viseral.11 Keadaan ini dapat menjelaskan tidak terlibat jelasnya indikator total kolesterol dalam penelitian ini. Pada penelitian ini hanya didapatkan hubungan lemak tubuh yang bermakna dengan indikator trigliserid saja. Saat ini belum ada laporan korelasi TLT dengan lipid serum dengan uji regresi linear. Dengan persamaan regresi yang telah diperoleh maka dapat diprediksi suatu nilai tertentu indikator dislipidemi pada seorang yang obesitas. Pada penelitian ini didapatkan hanya satu parameter lipid serum (trigliserid) yang mempunyai hubungan bermakna dengan total lemak, dan dari regresi linear dapat diperoleh persamaan linear hubungan antara TLT dengan kadar serum trigliserid. Dari persamaan tersebut dapat dihitung dengan cepat prediksi indikator dislipidemi (trigliserid) tanpa menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. Kelemahan penelitian ini, karena jumlah sampel yang kecil untuk penelitian yang bersifat maka tidak cukup alasan untuk memberikan kesimpulan yang berlaku menyeluruh. Untuk memperoleh suatu hubungan yang sangat spesik seyogyanya dilakukan penelitian yang memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar lipid serum dan TLT seperti jenis asupan makanan, perilaku makan, aktitas sik, jenis kelamin, usia dan fakpengukuran antropometrik. tor lainnya serta faktor TJNQVMBO Rerata TLT anak obese di sekolah dasar di Denpasar adalah 30,0%; 15,9% di antara anak obese tersebut masih tergolong dalam kategori TLT normal. TLT hanya berhubungan dengan kadar trigliserid (r=0,41; =0,000). Dari TLT dapat diprediksi kadar trigliserid pada anak dengan persamaan Y = 15,65 + 3,84x (Y: kadar trigliserida; x: total lemak tubuh) TBSBO Perlu dilakukan penelitian dengan skala yang lebih besar dengan melakukan kontrol terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi TLT dan lipid serum.

Vdbqbo!Ufsjnb!Lbtji Terima kasih kami ucapkan kepada Dr. Raka Widiana, SpPD atas bimbingan dan dukungannya dalam analisis statistik dan kepada Laboratorium Prodia Denpasar atas bantuan dan kerjasama yang baik dalam pemeriksaan sampel darah. Terima kasih juga kepada seluruh kepala sekolah SD yang dipilih sebagai tempat penelitian ini atas ijin dan kerjasamanya dalam penjaringan sampel dan pengumpulan data.
LFQVTUBLBBO 1. Rossner S. Obesity: The Disease of The Twenty-First Century. Internat. J. Obesity & Related Metabolic Disorders 2002; 26(Suppl 4):S2-4. 2. Anonim. Obesity Task Force. (serial online) (diakses 15 Agustus 2005 URL: http://www.obesite.chaire.ulaval.ca/ iotf.htm. 3. Damayanti RS. Obesitas pada anak dan permasalahannya. Dalam: Partini PT, Purnamawati S, Damayanti RS, penyunting. Hot Topics in Pediatrics. Naskah lengkap Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak FKUI XLV. FKUI; 18-19 Februari 2002; Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2002. 4. Rubiana. Gambaran Klinis dan Profil Lipid Serum pada Anak Obesitas di Sekolah Dasar Cipta Darma Denpasar, Bali. Denpasar: Lab. IKA FK UNUD, 1996. 5. Suparyatha IBG. Dyslipidaemia dan Faktor-faktor Terkait pada Remaja SMP Obese di Kotamadya Denpasar Bali. Tesis. Denpasar: Lab. IKA FK UNUD, 2004. 6. Webber J. Energy balance in obesity. Proc. Nutrit. Soc. 2003; 62(2):53943. 7. Dietz WH. Health consequences of obesity in youth: Childhood predictors of adult disease. Pediatrics 1997; 102:518-24. 8. Suandi IKG. Obesitas pada remaja. Dalam: Soetjiningsih, penyunting. Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto, 2004. p. 77-86. 9. Daniel SR, Arnett DK, Eckel RH, Gidding SS, Hayman LL, Kumanyika S, et al. Overweight in Children and Adolescent. Circulation 2005; 111: 999-2012. 10. Deckelbaum RJ, Williams CL. Childhood Obesity: The Health Issue Obesity Res. 2001; 9(suppl):239s-43s. 11. Slyper AH. Childhood Obesity, Adipose Tissue Distribution, and the Pe-

diatric Practitioner. Pediatrics 1998; 102(e4):1-9. 12. WHO. Obesity: Preventing and Managing the Global Epidemic. Report on a WHO Consultation on Obesity, Geneva, 3-5 June 1997.WHO/ NUT/NCD/98.1. Geneva: WHO. 13. Deurenberg P, Yap M. The assessment of obesity: methods for measuring body fat and global prevalence of obesity. Best Practice & Research Clinical Endocrinology & Metabolism 1999; 13(1):1-11. 14. Miller J, Rosenbloom A, Silverstein J. Childhood obesity. JCEM 2004; 89:4211-8. 15. Terbakorec AM, Coates PM, Corner JA. Disorders of lipoproteinmetabolism and transport. In: Nelson WE, Behrman RE, Kliegman RM, Arvin AM, penyunting. Nelson textbook of pediatrics. Edisi 16.Philadelphia: W.B. Saunders Co, 2000. p. 377-84. 16. Choi JW, Pai SH, Kim SK. Associations between Total Body Fat and Serum Lipid Concentration in Obese Human Adolescents. Ann. Clinical & Laboratory Sci. 2002; 32(3):271-78. 17. Deurenberg P, Westsrate JA, Seidell JC. Body Mass Index as a Measure of Body Fatness: Age and SexSpecific Prediction Formulas. Br J Nutr 1991; 65(2):105-14. 18. Dwyer T, Blizzard CL. Defining obesity in children by biological endpoint rather than population distribution. J. Internat. Assoc.for the Study of Obesity 1996; 20(5):472-80. 19. Freedman DS, Khan LK, Dietz WH, Srinivasan SR, Berenson GS. Relationship of childhood obesity to coronary heart disease risk factors in adulthood: The Bogalusa heart study. Pediatrics 2001; 108:712-8. 20. Santoso A. Faktor-faktor risiko kardiovaskular dan dyslipidaemia. Dalam: Soetjiningsih, penyunting. Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto, 2004. p. 87-96. 21. Kotani K, Nishida M, Yamashita S. Two Decades of Annual Medical Examinations in Japanese Obese Children: Do Obese Children Grow into Obese Adult?. Int J Obes Relat Metab Disord 1997; 21:912-21. 22. Satoto, Karjati S, Darmojo B, Tjokroprawiro A, Kodyat BA. Gemuk, Obesitas dan Penyakit Degeneratif: epidemiologi dan strategi penanggulangan. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI. Serpong 17-20 Februari, 1998:787-808. 23. Meilany TA, Tambunan T, Soedibjo S. Clinical and laboratory profiles of obese elementary school children. Budi KY, Nilawati, Widnyana, Anom A, penyunting. Proc. young researcher award: Department of Child Health Sanglah Hospital School Medicine, Udayana University, 2002:33-42. 24. Bandini LG, Must A, Phillips SM, Naumova EN, Dietz WH. Relation of Body Mass Index and Body Fat to Energy Expenditure: Longitudinal changes from preadolescence through adolescence. Am J Clin Nutr 2004; 80:1262-9. 25. Mahardita IG, Suandi IKG. Lipid Profile with Obesity at Denpasar Elementary School. Dalam: Garna H, Melinda H,penyunting. Abstract Book of 13th Nat. Congr. of Child Health. Bandung. Indon.Soc.of Pediatricians 2005:246.

cdk vol. 34 no. 6/159 Nov - Des 2007

303

Anda mungkin juga menyukai