Penting ???
Laju
Untuk reaksi: A B Laju reaksi dapat diukur dengan mengamati menurunnya konsentrasi A dan bertambahnya konsentrasi B seiring berjalannya waktu.
Karena terjadi perubahan konsentrasi baik reaktan maupun produk maka laju reaksi dari reaksi tersebut di atas dapat dituliskan Sbb:
[ A ]
Laju = t Laju =
[ B ]
t
Untuk reaksi 2A B
1 [ A ] Laju = 2 t Laju =
[ B ] t
Tulislah rumus laju untuk reaksi-reaksi berikut ditinjau dari hilangnya reaktan dan munculnya produk:
Cl-(aq) + OI-(aq)
4 NO(g) + 6H2O(g)
Laju Reaksi
Untuk mempelajari kinetika reaksi: Identifikasi reaktan dan produk Tuliskan reaksi kimia-nya Menghitung konsentrasi salah satu reaktan atau produk selama interval waktu tertentu Harus punya prosedur untuk mengukur konsentrasi salah satu spesies yang terlibat Monitoring yang berkelanjutan harus dilakukan sebisa mungkin
Bagaimana Memonitornya ?
Pengurangan massa Gas yang dilepaskan Intensitas warna Perubahan tekanan Beberapa analisis kimia
Contoh
Reaksi Dekomposisi N2O5 Dinitrogen pentaoksida dapat terdekomposisi menurut reaksi : 2N2O5(g) 2N2O4(g) + O2(g) Reaksi ini dapat berlangsung dalam suatu pelarut inert seperti CCl4 Ketika N2O5 terdekomposisi, N2O4 akan tetap berada dalam pelarut dan O2 akan terbang sehingga dapat diukur
Contoh
Kita dapat mengukur O2 selama reaksi dekomposisi N2O5 berlangsung Temperatur harus dijaga sampai ketelitian 0,01oC Larutan harus dikocok untuk menghindari adanya O2 yang terlarut jenuh Diketahui bahwa pada awalnya reaksi berlangsung cepat kemudian melambat
Stirring bar
Eg. Untuk reaksi 2HCl(aq) + Mg(s) MgCl2(aq) + H2(g) meningkatkan konsentrasi HCl meningkatkan laju reaksi yang dapat diamati dengan pelepasan gas hidrogen
Kenapa?
karbon dioxida
air
Kembali ke
Reaksi dekomposisi N2O5
2N2O5(g) 2N2O4(g) + O2(g)
Hasil ekperimen
laju
VO2 t
Plot Data
Laju vs Konsentrasi
Kita dapat mengembangkan secara kuantitatif hubungan antara konsentrasi dengan laju reaksi Dengan mencari tangensial dari kurva [N2O5], kita dapat mengukur laju reaksi Sesuai dengan data dapat diketahui bahwa laju raksi berbanding lurus dengan konstanta laju reaksi Laju = k [N2O5] Sehingga kita dapat menghitung nilai k untuk tiap nilai laju reaksi
Contoh : N2O5
Diambil dari dekomposisi N2O5
Hukum laju :
v = k[N2O5]x
Contoh N2O5
Eksp. 1
Eksp. 2
Kita bagi persamaan eksperimen 1 dengan persamaan eksperimen 2
4,0 2 x2
2,9 2 y y 3/ 2
Sehinga diperoleh
z
X = 2, y = 3/2 dan z = 0
Hukum Laju:
V = k [A]2[B]3/2 Total orde : 31/2
1 2 z0
Tentukan orde reaksi, konstanta laju dan persamaan hukum laju dari reaksi berikut: S2O82(aq)
+ 3I-(aq)
2SO42-(aq) + I3-(aq)
percobaan 1
[S2O82- ] 0,080
[ I- ] 0,034
2
3
0,080
0,16
0,017
0,017
1,1 x 10-4
2,2 x 10-4
Dilihat dari plot ini maka dapat disimpulkan bahwa reaksi dekomposisi N2O5 merupakan reaksi order 1 karena menghasilkan garis lurus
Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo
Reaksi orde pertama adalah reaksi yang lajunya bergantung pada konsentrasi reaktan dipangkatkan satu Dari reaksi A produk laju perubahan konsentrasi persatuan waktu [A] laju = t
Persamaan hukum laju laju = K [A] jadi kedua persamaan tersebut dapat dituliskan [A] = K [A] t Dalam bentuk diferensial persamaan tersebut menjadi d[A] = K [A] dt
Penataan ulang dari persamaan ini menghasilkan d[A] = - K dt [A] Dengan mengintegralkan antara t = 0 dan t = t dihasilkan [A] d[A] t = - K dt [A] [A]0 0
ln [A] - ln [A]0 = - kt atau ln [A]0 [A] = - Kt
Dari persamaan ln [A] - ln [A]0 = - kt dapat diubah menjadi ln [A] = - k t + ln [A]0 y = a x + b membentuk persamaan garis lurus Jadi plot ln [A] vs t (y vs x) menghasilkan garis lurus dengan kemiringan k atau a.
Kimia Dasar II-Rahmat Wibowo
Contoh soal
Perubahan siklopropana menjadi propena dalam fasa gas adalah reaksi orde pertama dengan konstanta laju 6,7 x 10-4 detik-1 pada suhu 500oC a. Jika konsentrasi awal siklopropana adalah 0,25 M berapa konsentrasinya setelah 8,8 menit b. Berapa lama diperlukan agar konsentrasi siklopropana turun dari 0,25 M menjadi 0,15 M c. Berapa lama diperlukan untuk mengubah 74% dari bahan awalnya
a.
[A]
ln [A]0 [A] = - Kt
ln
0,25 M [A] ln
= - 0,354
0,25 M [A]
= e-0,354 0,25 M [A] = 0,18 M
b. [A] ln = - Kt [A]0 0,15 ln = - (6,7x 10-4 s-1 ) t 0,25 t = 7,6 x 102 detik t = 13 menit
c. Jika 74% bahan awal telah bereaksi maka pada saat t bahan yang tersisa adalah (100% 74%) atau 26% atau o,26 1 [A]0 t = ln k [A] 1
t = 6,7x 10-4 s-1 t = 33 menit ln 0,26
1,0
Waktu paruh reaksi orde pertama Waktu paruh atau t1/2 ialah waktu yang diperlukan agar konsentrasi reaktan turun setengah dari konsentrasi awalnya Untuk reaksi orde pertama kita dapat menata ulang persamaan 1 [A]0 t = ln k [A]
1 t1/2 = ln
[A]0
k 1
t1/2 = t1/2 = ln 2
[A]0 /2
k 0, 693 k
Waktu Paruh
Dari data N2O5 dilihat bahwa dibutuhkan waktu 1900 detik untuk mereduksi jumlah awal N2O5 menjadi setengahnya. Butuh 1900 detik lagi untuk mereduksi setengahnya kembali
Waktu Paruh
Hubungan waktu paruh dengan konstanta laju reaksi
Waktu paruh dapat digunakan untuk menghitung konsntanta laju reaksi orde pertama Contoh N2O5 dengan waktu paruh 1900 detik
Pengaruh Temperatur
Persamaan yang menyatakan hubungan ini adalah persamaan Arrhenius
Pengaruh Temperatur
Bentuk lain persamaan Arrhenius:
Jika ln k diplot terhadap 1/T maka akan didapat garis lurus dengan nilai tangensial Ea/R
Energi Aktivasi
Energi yang dibutuhkan oleh suatu molekul untuk dapat bereksi
Temperatur dan Ea
Bila temperatur meningkat, fraksi molekul yang memiliki energi kinetik pun meningkat sehingga meningkatkan energi aktivasinya
Mekanisme Reaksi
Belangsung hanya dengan satu tahap Contoh: Na+(aq) + OH-(aq) + H+(aq) + Cl-(aq) H2O(l) + Na+(aq) + Cl-(aq)
Spectator ions
Mekanisme Reaksi
Kebanyakan reaksi kimia berjalan dengan beberapa tahap yang berurutan Setiap tahapan memiliki laju yang bersesuaian Laju keseluruhanditentukan oleh tahapan yang berlangsung paling lambat (rate-determining step) Mengapa? Prinsip: Jika konsentrasi suatu reaktan muncul dalam persamaan laju reaksi, maka reaktan tersebut atau sesuatu yang merupakan hasil penurunan reaktan tsb terlibat dalam tahapan yang lambat. Jika tidak muncul dalam persamaan laju reaksi, maka baik reaktan maupun turunannya tidak terlibat dalam tahapan yang lambat.
Go to
Reaksi dekomposisi N2O5 2N2O5(g) 2N2O4(g) + O2(g) Reaksi ini bukan reaksi orde 2 walaupun ini merupakan reaksi bimolecular
tumbukan
v = k [N2O5] Persamaan ini menunjukkan bahwa tahapan yang paling lambat melibatkan satu molekul N2O5 yang terdekomposisi
lambat cepat
+ lambat
cepat
Tahapan pertama merupakan unimolecular dimana tiap molekul pecah. Mereka tidak bertumbukan terlebih dahulu
Tahap I
Tahap II
e n e r g i
Tahap III
Ea1
Ea2
Ea3
Koordinat reaksi
Contoh, lagi.
O H3C C CH3 + OH H3C C CH3 OH + H+ fast + OH H3C C CH3
Reaksi yang dikatalisis asam antara propanon dengan iodin CH3COCH3(aq) + I2(aq) CH3COCH2I(aq) + HI(aq) r = k[CH3COCH3]1[H+]1[I2]o
H+(aq)
slow
OH H3C C CH2 + OH
+ H+
fast
Contoh, lagi.
Reaksi antara metanol dan asam HCl
H3C OH + H
+ H H3 C O H
H H C O H H Cl H H H C H Cl + O H H
Katalisis
Katalis meningatkan koefisien reaksi dengan menyediakan jalur reaksi alternatif (atau mekanisme) dengan energi aktivasi yang lebih rendah Katalis tidak mengubah kesetimbangan hanya mempercepat terjadinya kesetimbangan Contoh: Produksi NH3 menggunakan katalis Pt Catalytic converter pada knalpot
Aksi Katalis
Katalisis
Homogen Heterogen : satu fasa : reaktan dan katalis berada pada fasa yang berbeda
Contoh : pada produksi amonia N2 + 3H2 2NH3 (katalis Pt) Tahapan penentu laju adalah pemutusan ikatan H-H