Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Kemajuan suatu negara sangat bergantung dengan perekonomian negara tersebut. Dimana sumber energi merupakan salah satu penunjang kehidupan perekonomian itu. Bagaimana menemukan sumber energi baru, mendapatkan energi di mana saja diperlukan, dan mengubah energi dari satu ke lain bentuk serta menggunakannya tanpa menimbulkan pencemaran yang akan merusak lingkungan hidup adalah beberapa tantangan-tantangan terbesar yang dihadapi dunia pada masa kini. Sistem tenaga listrik adalah salah satu alat-alat untuk mengubah dan memindahkan energi yang mampu mempunyai peranan penting dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama : pusat pembangkitan listrik, saluran transmisi dan sistem distribusi. Saluran transmisi merupakan rantai penghubung antara pusat pembangkit listrik dan sistem distribusi dan melalui hubungan-hubungan antar sistem dapat pula menuju ke sistem-sistem tenaga yang lain. Suatu sistem distribusi menghubungkan beban yang terpisah satu dengan yang lain kepada saluran transmisi. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat-pusat beban. Energi listrik yang dihasilkan pusat pembangkitan disalurkan melalui saluran transmisi. Karena tegangan 1

UNSRI

Bab I. Pendahuluan

generator pembangkit pada umumnya rendah, maka tegangan ini ini dinaikkan dengan pertolongan transformator daya ke tegangan yang lebih tinggi. Sedangkan dari saluran transmisi energi listrik yang memiliki tegangan yang tinggi diturunkan sebanyak dua kali yaitu pada Gardu Induk (GI) dan gardu distribusi dengan menggunakan transformator daya. Penyaluran energi listrik ini sangat tergantung dengan yang namanya transformator sehingga transformator sering dikatakan sebagai jantung sistem tenaga listrik. Transformator adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya. Mengingat kerja keras transformator yang harus terus menerus tanpa berhenti maka cara pemeliharaan juga dituntut sebaik mungkin termasuk bagian pengaman atau isolator. Isolasi sangat diperlukan untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan sehingga penghantar-penghantar tersebut tidak terjadi lompatan atau percikan listrik (flash over). Isolator adalah alat listrik yang dipakai untuk menjalankan tugas mengisolasi. Kemampuan isolator sangat mempengaruhi kinerja sistem kelistrikan khususnya pada transformator, salah satu isolator yang dipakai pada transformator adalah isolator jenis cair yaitu minyak trafo. Dalam pemilihan isolator minyak harus diperhatikan karakteristik atau sifat-sifat yang dikandung oleh minyak tersebut. Sifat-sifat isolator minyak tersebut meliputi kelistrikan, 2

UNSRI

Bab I. Pendahuluan

sifat fisika dan sifat kimia. Sifat kelistrikan isolator minyak yaitu tegangan tembus (breakdown voltage) atau kekuatan dielektrik, resistivitas, faktor kehilangan dielektrik, dan tegangan antar muka. Sifat fisika isolator minyak yang penting yaitu berat jenis (specific gravity), densitas, viskositas, titik tuang (pour point), titik nyala (flash point). Sedangkan sifat kimia yang penting yaitu kestabilan terhadap oksidasi, angka kenetralan (kadar asam) dan kandungan air (water content). Minyak trafo yang sering digunakan saat ini merupakan hasil pemurnian minyak bumi. Ketersediaan minyak bumi semakin hari semakin menipis, sedangkan kebutuhan terus meningkat. Indonesia dulunya dikenal sebagai negara yang kaya akan minyak bumi akan tetapi sekarang minyak bumi semakin sulit didapati. Hal ini dikarenakan permintaan pasar yang meningkat dengan cepat akibat pertumbuhan penduduk dan industri. Sulitnya mendapatkan minyak bumi di Indonesia memaksa pemerintah mengeluarkan kebijakan penghematan terhadap pemakaian minyak bumi. Kebijakan ini pun disambut oleh beberapa peneliti untuk mengupayakan alternatif pengganti minyak bumi tersebut dengan mencari bahan baku atau sumber daya alam yang dapat diperbaharui, seperti sampah, kotoran hewan, limbah kelapa sawit serta biji tanaman jarak. Tanaman jarak (Jatropha curcas L.) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai alternatif pengganti minyak bumi. 3

UNSRI

Bab I. Pendahuluan

Tanaman semak yang tumbuh dengan cepat hingga mencapai ketinggian 3-5 meter ini tahan kekeringan dan dapat tumbuh di tempat-tempat dengan curah hujan 200mm hingga 1500mm per tahun. Dalam waktu lima bulan tumbuhan yang tahan kekeringan ini mulai berbuah, produktif penuh saat berumur lima tahun, dan usia produktifnya mencapai 50 tahun. Minyak jarak dihasilkan dari daging buah biji jarak melalui proses ekstraksi. Setelah melalui beberapa penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti, maka diketahui bahwa minyak jarak dapat digunakan sebagai alternatif pengganti minyak bumi, baik pada transportasi maupun industri. Mengingat kadar minyak yang dimiliki oleh biji Jarak Pagar dapat digunakan seperti halnya minyak bumi, akan tetapi masih terdapat masalah yaitu kadar asam dan kandungan air pada minyak jarak ini masih belum memenuhi standar untuk alternatif minyak trafo. Oleh karena itu penelitian ini penulis mencoba untuk menganalisa viskositas minyak jarak, dengan proses degumming (Asam Fosfat H3PO4) yang telah diturunkan kandungan fosfornya untuk diuji apakah nilai viskositas Minyak Jarak tersebut memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai alternatif pengganti minyak transformator yang selama ini digunakan sesuai dengan stadar IEC 60296-2003. Karena persediaan minyak bumi yang semakin menipis dan mahal maka ini akan lebih menguntungkan bagi perindustrian dan perusahaan untuk menggunakan minyak jarak sebagai pengganti minyak transformator nantinya, 4

UNSRI

Bab I. Pendahuluan

karena minyak jarak sangat mudah didapatkan. Hal ini dikarenakan tanaman Jarak Pagar sangat mudah dikembangbiakkan sehingga hasil pengolahan biji Jarak Pagar yang diekstraksi bisa didapatkan secara berkelanjutan. Oleh karena itu kemungkinannya harga minyak jarak lebih murah dibandingkan dengan pemurnian minyak bumi yang digunakan pada transformator. Minyak transformator yang sering digunakan selama ini adalah jenis Shell Diala B, namun dalam penelitian kali ini penulis mencoba untuk menguji viskositas dari Minyak Jarak Pagar yang merupakan salah satu sumber alternative isolator cair mineral yang terbarukan. Spesifikasi minyak jarak yang telah diketahui menurut penelitian yang sudah ada :
Tabel 1.1. Spesifikasi Minyak Jarak Sumber : PT. Sugico Graha (2005)

Spesifikasi Densitas spesifik (gr/mL) Sulfur (ppm) Nilai kalor (kkal/kg) Bilangan setan

Nilainya 0,9180 0,13 9470 51

Selain itu juga yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian tentang viskositas Minyak Jarak, degumming Asam Fosfat (H3PO4) sebelumnya sudah terdapat penelitian penunjang yang telah dilakukan oleh :

UNSRI

Bab I. Pendahuluan
Tabel 1.2. Jurnal-Jurnal Penunjang Penelitian

No. 1.

Peneliti Tazhirowati

2.

3.

Iman Rahayu, Santy Yulianti, In Jumanda Kasdadi, dan Wawang Suratno Nama 2005. di Laboratorium Teknik Kekentalan Minyak penulis Tegangan Tinggi Teknik Nabati Sebagai Bahan tidak ada Elektro Universitas Gadjah Isolasi Cair Mada

Tahun dan Tempat Penelitian 2010. laboratorium Litbang Kilang Minyak Unit Pembantu III PT. PERTAMINA Plaju Palembang. 2004. di Laboratorium Kimia Fisik, Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Padjajaran

Judul Penelitian Analisa Pengujian Viskositas Minyak Jarak Sebagai Alternatif Media Pendingin Pada Trafo Proses Pengurangan Kadar Fosfor Dalam Minyak Jarak (JATROPHA CURCAS OIL)

1.2. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.2.1 Tujuan : Mendapatkan nilai viskositas minyak jarak setelah proses degumming menggunakan asam fosfat (H3PO4) yang telah diturunkan kandungan fosfornya, disesuaikan dengan standar IEC 60296-2003. 1.2.2 Manfaat : Dari nilai viskositas Minyak Jarak setelah proses degumming menggunakan asam fosfat (H3PO4) yang didapat, kita dapat mengetahui kemampuan isolasi Minyak Jarak sehingga dapat disimpulkan layak atau

UNSRI

Bab I. Pendahuluan

tidaknya viskositas Minyak Jarak dengan proses degumming ini digunakan sebagai alternatif bahan isolasi cair.

1.3. Perumusan Permasalahan Krisisnya Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia memaksa kita untuk mencari bahan bakar alternatif. Minyak Jarak yang sudah mulai digunakan sebagai pengganti solar dicoba sebagai bahan isolasi cair pada transformator. Akan tetapi kadar fosfor dan kandungan air pada minyak jarak tersebut masih belum memenuhi standar minyak transformator sehingga Minyak Jarak tersebut perlu dimurnikan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tegangan tembus pada campuran Minyak Jarak, Asam Fosfat (H3PO4) dan Kalium Hidroksida (KOH) yang telah diturunkan kandungan airnya ini dapat digunakan sebagai alertnatif bahan isolasi cair pengganti minyak transformator yang berfungsi sebagai pengisolasi dan sekaligus pendingin.

1.4. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah pada penelitian ini hanya menganalisa viskositas minyak jarak dengan proses degum yang telah diturunkan kadar fosfornya nya sesuai dengan standard IEC 60296-2003 dibandingkan terhadap viskositas Minyak Jarak yang belum diturunkan kadar fosfornya.

UNSRI 1.5. Sistematika Penulisan

Bab I. Pendahuluan

Pembahasan Tugas Akhir ini secara besar tersusun dari 5 (Lima) bab, yang diuraikan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian, perumusan masalah, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menjelaskan teori-teori secara umum tentang sistem tenaga listrik, transformator, isolasi cair, minyak transformator, minyak jarak, viskositas, proses degum serta teori-teori yang mendukung pada pembatasan masalah yang dilakukan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Menjelaskan metode yang digunakan untuk mendapatkan data dan informasi pendukung dalam penelitian ini, yaitu metode observasi, metode referensi, metode diskusi dan interview serta pengujian laboratorium. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Merupakan analisa dan pembahasan tentang hasil penelitian viskositas Minyak Jarak dengan proses degum yang kadar fosfornya telah disesuaikan dengan standar IEC 60296-2003.

UNSRI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab I. Pendahuluan

Berisikan kesimpulan dari seluruh hasil penelitian dan saransaran yang diharapkan bermanfaat untuk penelitian tentang Minyak Jarak sebagai isolasi cair yang lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai