Anda di halaman 1dari 4

2.3.

1 Kulit Kulit merupakan bagian terluar tubuh yang terlibat dalam mekanisme pertahanan tubuh dan berbagai fungsi penting lain. Kulit manusia mempunyai ketebalan yang bervariasi, mulai dari 0,5 mm hingga 5 mm, dengan luas permukaan sekitar 2 m2 dan berat sekitar 4 kg jika tanpa lemak dan 10 kg jika dengan lemaknya (Tranggono dan Latifah, 2007). Kulit terdiri dari dua lapisan utama yaitu epidermis dan dermis. Di bawah lapisan dermis terdapat jaringan subkutis atau jaringan lemak bawah kulit yang disebut dengan hipodermis. a. Epidermis Epidermis memiliki ketebalan 50-100 m. Epidermis terbagi menjadi lima lapisan kulit, secara berurutan dari luar ke dalam adalah lapisan tanduk (stratum korneum), lapisan bening (stratum lucidum), lapisan butir (stratum granulosum), lapisan tajuk (stratum spinosum), dan lapisan tunas (stratum basale) (Li dan Jasti, 2006). 1. Lapisan tanduk (stratum korneum) Lapisan tanduk memiliki ketebalan 10-20 m. Lapisan ini tersusun dari korneosit, Lapisan tanduk terdapat di permukaan kulit. Secara alami, sel-sel
yang sudah mati di permukaan kulit akan melepaskan diri untuk berregenerasi. Permukaan stratum korneum dilapisi oleh suatu lapisan pelindung lembab tipis yang bersifat asam, disebut mantel asam kulit.

2. Lapisan jernih (stratum lusidum) Lapisan jernih yang terletak tepat di bawah stratum korneum, merupakan lapisan yang tipis dan jernih. 3. Lapisan butir (stratum granulosum) Lapisan ini terdiri dari satu atau dua lapisan sel-sel mati (sel gepeng), memanjang secara horizontal dan mengandung substansi kecil yang diesbut keratohialin. 4. Lapisan tajuk (stratum spinosum) Lapisan ini memiliki sel yang berbentuk kubus dan seperti berduri. Inti pada lapisan ini besar dan berbentuk oval dan setiap sel berisi filamenfilamen kecil yang terdiri atas serabut protein. 5. Lapisan basal (stratum granulosum)

Lapisan basal merupakan lapisan terdalam dari epidermis. Pada lapisan ini terdapat sel-sel yang membelah terus-menerus. Lapisan ini membatasi epidermis dengan dermis. Selain itu pada lapisan basal terdapat melanosit yang menghasilkan pigmen pada kulit serta melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet. b. Dermis Dermis memiliki ketebalan 2-3 mm. Pada lapisan ini terdapat kolagen, serat ealstis, dan berbagai jenis sel seperti fibroblas, sel mast, makrofag, dan limfosit. Selain itu pada lapisan ini pun terdapat pembuluh darah, syaraf, folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea. Kesemuanya ini berfungsi dalam kelenturan kulit dan menentukan penampakan kulit, apakah licin, halus, mulus atau berkerut c. Hipodermis Hipodermis atau lapisan lemak subkutan merupakan lapisan kulit yang terletak paling dalam. Lapisan ini merupakan kumpulan dari sel lemak yang berfungsi dalam penyimpanan energi, pengaturan temperatur, dan pelindung mekanik tubuh (Lund, 1994).

Epidermis

Papila

Dermis Otot Pembuluh darah Kelenjar sebasea Jaringan subkutan

[Sumber: Corwin, 2008]

Gambar 2.3. Struktur tiga dimensi kulit (telah diolah kembali). 2.3.2 Fungsi Kulit Kulit menutupi seluruh permukaan tubuh dan menghalangi zat asing masuk ke dalam tubuh secara langsung. Kulit melidungi tubuh dari zat asing tersebut dan juga mengadaptasi aktivitas di dapat tubuh terkait perubahan lingkungan. Kulit merupakan organ yang memiliki banyak fungsi penting bagi manusia, yaitu (Mitsui, 1997): a. Perlingungan Serabut elastis dermis dan jaringan lemak subkutan berperan untuk mencegah syok mekanik dari luar diteruskan langsung ke dalam tubuh. Kulit memiliki kapasitas penetralan alkali dan permukaan kulit dijaga agar tetap dalam pH asam untuk melindungi dari racun-racun kimiawi. Asam lemat tidak tersaturasi pada kulit memiliki kemampuan untuk mencegah bakteri tumbuh pada kulit dan kulit juag memiliki sel yang berhubungan dengan kekebalan yang melindungi tubuh dengan reaksi pertahanan imun melalui respon imun. Pigmentasi melamin pada kulit menyerap dan melindung tubuh dari radiasi Uv yang merusak. b. Termoregulasi Kulit mengatur suhu tubuh dengan mengubah volume aliran darah melalui dilatasi dan konstriksi kapiler kulit dan melalui penguapan keringat. Pusat pengaturan suhu tubuh berada oleh hipotalamus yang akan meningkatkan aktivitas vasokonstriksi saraf untuk mempersempit kapiler darah dan mencegah penuruhan suhu tubuh yang berlebihan ketika suhu tubuh turun,

sedangkan ketika suhu tubuh meningkat pembuluh darah akan melebar untuk meningkatkan penghilangan panas. c. Fungsi Pengindra Kulit dapat mendeteksi perubahan lingkungan luar dan bertanggung jawab indra perasa. Kulit dapat merasakan tekanan, sentuhan, suhu, dan nyeri. d. Absorbsi Ada dua lajur absorbsi yaitu melaui epidermis dan melalui kelenjar sebaseus pada folikel rambut. Zat yang tidak larut lemak dapat terabsorbsi melalui kulit sedangkan zat larut ait tidak dapat dengan mudah melewati kulit. e. Sintesis Vitamin D Kulit dapat mensintesis vitamin D melalui reaksi antara sinar UV dan prekursor vitamin D pada kulit.

2.3.3 Penetrasi Kulit Penetrasi molekul dari luar tubuh ke dalam kulit dapat terjadi melalui dua mekanisme, yaitu absorbsi transappendegeal dan absorbsi transepidermal (Lund, 1994 dan Walters, 1993).

Anda mungkin juga menyukai