Anda di halaman 1dari 5

Pemicu 2 Day 4th Learning task : 1.

Bagian fiber optik mana yang terkena, yang menyebabkan kehilangan visus pada mata kiri? Jawab : N. II pada occulus sinistra 2. Bagaimana terjadinya gangguan lapangan pandang? Buat ilustrasi. Dan bagaimana dengan reflek mata : reflek pupillary ray, konsensual, korneal Jawab : Lapangan pandang mata kiri mengalami kebutaan total Cahaya Retina N. II melanjutkan diri sebagai Kiasma opticum melanjutkan diri sebagai Traktus optikus sebagian besar berakhir didalam korpus genukulatum lateral dan sebagian kecil meninggalkan traktus optikus nukleus protektalis Reflek pupil : tidak ada reflek pupil, karena terjadi kerusakan pada N. II sehingga rangsangan tidak bisa dibawa ke kortex, sehingga musculus constrictor pupillae tidak terangsang (tidak terjadi pengecilan pupil) Reflek konsensual : kontriksi pupil kontralateral meskipun tidak disinari - Reflek negatif, karena kerusakan yang terjadi pada N. II sehingga tidak terjadi penghantaran rangsangan Reflek korneal : sentuhan halus pada kornea mata yang menyebabkan reflek berkedip - Reflek positif, karena n. Trigeminus tidak terganggu sehingga terjadi kontraksi muskulus orbicularis occuli 3. Traktus optikus : hemianopsi homonim (lapangan pandang gelap pada bagian nasal temporal) Serat kiasma optikus bitemporal : hemianopsi bitemporal Serat kiasma optikum binasal : hemianopsi nasal pada satu mata pada sisi yang sama Korpus geniculatum lateral : hemianopsi homonim Radiatio optika total : hemianopsi homonim dengan tidak ada perubahan reaksi pupil 4. Day 5th Kasus 1 1. Kalau kita membaui bau busuk bisa sampai 2-3 hari karena adanya sirkuit yang dibentuk oleh serat-serat colateral dari axon sel mitral-sel granular dan dendrit dari sel mitral. 2. Komponen Sirkuit : a. Sel olfactus b. Sel mitral c. Sel granular d. Traktus olfactorius e. Stria i. Stria olfactoria lateralis anterior unkus (cortex area olfatorik primer) ii. Stria olfactoria medialis cortex cerebri langsung disebelah anterior lamina terminalis pada area Brodmann 25 iii. Stria olfactoria intermedia cortex didaerah substantia perforata anterior

3. Bagian otak yang berhubungan dengan sistem olfactori: a. Anterior unkus b. Cortex cerebri disebelah anterior lamina terminalis area Brodmann 25 c. Perforata anterior d. Area Brodmann 28 & 33 4. Primary kortex a. Anterior unkus b. Cortex cerebri disebelah anterior lamina terminalis area Brodmann 25 c. Perforata anterior Secondary kortex : Area Brodmann 28 & 33 5. Glomerulus : hubungan antara akson sel olfactus dengan dendrit sel mitral Kasus 2 Terminologi 1. Stroke Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah. WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu. Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke hemorragik. Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke Iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu : 1. Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan. 2. Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah. 3. Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut jantung. Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi. Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu: 1. Hemoragik Intraserebral: pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak. 2. Hemoragik Subaraknoid: pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak). Tanda dan Gejala-gejala Stroke Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi berikut:

1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia), kaku, menurunnya fungsi sensorik 2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial: menurun kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah lemah. 3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun, hemineglect, kebingungan. Jika tanda-tanda dan gejala tersebut hilang dalam waktu 24 jam, dinyatakan sebagai Transient Ischemic Attack (TIA), dimana merupakan serangan kecil atau serangan awal stroke. Faktor Penyebab Stroke Faktor resiko medis, antara lain Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi), Kolesterol, Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), Gangguan jantung, diabetes, Riwayat stroke dalam keluarga, Migrain. Faktor resiko perilaku, antara lain Merokok (aktif & pasif), Makanan tidak sehat (junk food, fast food), Alkohol, Kurang olahraga, Mendengkur, Kontrasepsi oral, Narkoba, Obesitas. 80% pemicu stroke adalah hipertensi dan arteriosklerosis, Menurut statistik. 93% pengidap penyakit trombosis ada hubungannya dengan penyakit tekanan darah tinggi. Pemicu stroke pada dasarnya adalah, suasana hati yang tidak nyaman (marah-marah), terlalu banyak minum alkohol, merokok dan senang mengkonsumsi makanan yang berlemak. Derita Pasca Stroke Sudah Jatuh tertimpa Tangga Pula, peribahasa itulah yang tepat bagi penderita Stroke. Setelah stroke, sel otak mati dan hematom yg terbentuk akan diserap kembali secara bertahap. Proses alami ini selesai dlm waktu 3 bulan. Pada saat itu, 1/3 orang yang selamat menjadi tergantung dan mungkin mengalami komplikasi yang dapat menyebabkan kematian atau cacat Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah tersebut: 1/3 --> bisa pulih kembali, 1/3 --> mengalami gangguan fungsional ringan sampai sedang, 1/3 sisanya --> mengalami gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di kasur. Hanya 10-15 % penderita stroke bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, sisanya mengalami cacat, sehingga banyak penderita Stroke menderita stress akibat kecacatan yang

ditimbulkan setelah diserang stroke. Akibat Stroke lainnya: 80% penurunan parsial/ total gerakan lengan dan tungkai. 80-90% bermasalah dalam berpikir dan mengingat. 70% menderita depresi. 30 % mengalami kesulitan bicara, menelan, membedakan kanan dan kiri. Stroke tak lagi hanya menyerang kelompok lansia, namum kini cenderung menyerang generasi muda yang masih produktif. Stroke juga tak lagi menjadi milik warga kota yang berkecukupan , namun juga dialami oleh warga pedesaan yang hidup dengan serba keterbatasan. Hal ini akan berdampak terhadap menurunnya tingkat produktifitas serta dapat mengakibatkan terganggunya sosial ekonomi keluarga. Selain karena besarnya biaya pengobatan paska stroke , juga yang menderita stroke adalah tulang punggung keluarga yang biasanya kurang melakukan gaya hidup sehat, akibat kesibukan yang padat. Stroke sangat dapat dicegah, Hampir 85% dari semua stroke dapat DICEGAH , Karena Ancaman stroke hingga merenggut nyawa dan derita akibat stroke. Hidup BEBAS tanpa STROKE merupakan dambaan bagi semua orang. Tak heran semua orang selalu berupaya untuk mencegah Stroke atau mengurangi faktor risiko dengan menerapkan pola hidup sehat, olahraga teratur, penghindari stress hingga meminum obat atau suplemen untuk menjaga kesehatan pembuluh darah hingga dapat mencegah terjadinya Stroke. 2. Vertebral artery The vertebral arteries are major arteries of the neck. They branch from the subclavian arteries and merge to form the single midline basilar artery in a complex called the vertebrobasilar system, which supplies blood to the posterior part of the circle of Willis and thus significant portions of the brain. Kasus 1. Yang membentuk sirkulus willis dari arah anterior kearah posterior adalah : a. A.communicans anterior b. Aa. Cerebry anteriores c. Aa. Carotis interna d. Aa. Communicantes posterior e. Aa. Cerebry posterior 2. Arteri lain yang terlibat dalam sirkulasi 3. Lobus atau area yang dilayani :

4. 5.

6. 7.

8. Days 6

a. Poterior cerebral artery : permukaan inferior lobus temporalis dan occipitalis dan juga seluruh permukaan medial lobus occipitalis, cortex area penglihatan (area 17, 18, dan 19) seluruh cortex area penglihatan b. Medial cerebral artery : cortex dan substansia alba permukaan lateral dan inferior lobus frontalis, cortex area brodmann 4 & 6, pusat koordinasi gerakan-gerakan kedua belah mata (daerah optokinetik frontal) dan pada hemispherium yang dominan juga pusat bicara motorik (Broca), cortex dan substansia alba lobus parietalis bagain lateral, dan bagian lateral dan superior lobus temporalis dan cortex insulae. penciuman, penglihatan, pendengaran, bicara, c. Anterior cerebral artery : cortex area motorik dan sensorik yang mempunyai hubugan fungsional membrum inferus. Area cortex precentral dan postcentral (motorik dan sensorik) adalah Anterior cerebral artery Area broca dilayani oleh Medial cerebral artery, capsula interna dilayani oleh pembuluh darah aa.sentrales atau basales (merupakan cabanga dari a.serebri anterior terutama medial cerebral artery) Talamus dilayani oleh cabang-cabang Poterior cerebral artery, Hipotalamus dilayani oleh mendapat dari semua komponen sirkulus ariosus cerebri (Willis) Yang membedakan sistem vena pada otak dan pada tubuh a. Vena tidak mengikuti jalan arteria cerebri b. Berdinding tipis, praktis tanpa lapisan otot polos, tidak memiliki katup-katup c. Vena cerebri profundae tidak menunjukkan anastomosis yang dalam d. Sebagian besar vena cerebri superficiales menuangkan darahnya kedalam sinus sagitalis superior, dan beberapa kedalam sinus tranversus, dalam arah yang berlawanan dengan aliran darah dalam sinus duraemantus yang bersangkutan. Konsumsi oksigen di otak

Terminologi 1. Pyodermia : gangguan kulit yang benanah

2. Spina bifida : Tidak menutupnya sulcus neuralis dengan disertai gangguan pertumbuhan-perkembangan jaringan mesodermal yang berhubungan. Jika di medula spinalis : spina bifida.
Kasus 1. Karena patogen masuk ke intra cranial menginfeksi meningens dengan cara

hematogen

Anda mungkin juga menyukai