Anda di halaman 1dari 12

Yudhawastu TW 12309037 Mata Kuliah Antropologi Tugas 1 (1) Konsep Teknologi dan Pembangunan Dengan belajar tentang konsep

teknologi dan pembangunan, maka akan memberikan saya pemahaman tentang keterkaitan antara kemajuan teknologi dan pembangunan, memberikan kemampuan dalam memetakan peran teknologi dalam pembangunan, mengetahui masalah dalam penerapan teknologi dalam pembangunan, serta mempelajari strategi pengembangan dan penerapan teknologi agar tercapai pembangunan yang maksimal.

Materi yang saya pelajari meliputi sejarah dan sifat teknologi, Teknologi dan keterkaitannya dalam pembangunan ekonomi suatu negara, sumber kemajuan teknologi, hingga upaya distribusi teknologi agar tercipta pembangunan yang merata.

Pokok Bahasan 1. Sejarah teknologi menurut Alvin Toffler dalam bukunya The Third Wave : Gelombang Pertama (800 BC-1700), atau sebelum adanya revolusi industri, periode ini ditandai dengan adanya penerapan teknologi pertanian. Ciri-ciri : penggunaan energi alam, energi ini berupa energi yang tersimpan dalam binatang, hutan, atau langsung dari matahari, angin, dan air. Gelombang Kedua (1800-1970), yaitu masa revolusi industri yang dimulai dengan penemuan mesin uap yang akhirnya berkembang ke teknologi elektronis tingkat tinggi. Ciri : adanya garis pemisah yang jelas antara produsen dan konsumen serta cara produksi masal. Gelombang Ketiga (1970-2000), ditandai dengan adanya kemajuan teknologi di bidang : 1. 2. 3. 4. komunikasi dan pengolahan data, penerbangan dan aplikasi teknologi angkasa luar, energi alternatif dan energi yang dapat diperbarui, genetik dan bio-teknologi pada umumnya, dengan mikro elektronik serta computer sebagai teknologi intinya.

2. Sifat-sifat Teknologi Teknologi maju, yaitu suatu teknologi yang dipersiapkan untuk menghadapi persoalan yang besar untuk suatu bangsa dalam perkembangan masa depan. Teknologi adaptif, yaitu suatu teknologi yang bersumber pada penelitian dan pengembangan teknologi di negara-negara maju yang disesuaikan dengan pertimbangan-pertimbangan keadaan

masyarakat, agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pemecahan masalah-masalah konkrit seperti bidang pangan, permukiman pemeliharaan tanah, dan perkembangan industri. Teknologi protektif, yaitu teknologi untuk memelihara, melindungi dan mengamankan ekologi dan lingkungan hidup masa depan yang bisa meliputi konservasi, restorasi dan regenerasi sumber daya alam. 3. Teknologi dan keterkaitannya dalam pembangunan ekonomi suatu negara Negara Maju : teknologi yang diterapkan pada negara maju mencakup poin-poin dalam sejarah teknologi gelombang ketiga. Strategi dan kebijakan ekonomi mereka berdampak besar pada negara berkembang. Kerjasama dengan negara berkembang diatur sedemikian rupa sehingga tidak akan membahayakan penguasaan keunggulan teknologi oleh negara-negara maju. Negara Berkembang : Kebijakan teknologi harus bertujuan menghasilkan keuntungankeuntungan untuk menunjang kebijakan pembangunan yang pada dasarnya mempertemukan dua aspek, yaitu penggalakan investasi yang memegang pemakaian teknologi baru, dan memaksimalkan penyerapan tenaga kerja. 4. Kemajuan teknologi bisa bersumber dari peningkatan produktivitas manusianya, misalnya karena lebih sehat, lebih terampil, lebih terdidik, dan lebih bermotivasi untuk bekerja. Kemajuan teknologi bisa berasal dari mesin tipe yang lebih baru dan lebih produktif serta perbaikan organisasi produksi yang meningkatkan efisiensi kerja. 5. Tiga macam kemajuan teknologi yang bersifat sederhana. Pertama, kemajuan teknologi yang khusus meningkatkan efisiensi setiap unit tenaga kerja. Dengan kemajuan teknologi ini seorang pekerja dengan mesin atau alat yang sama bisa meningkatkan outputnya. Kedua, kemajuan teknologi yang meningkat produktivitas kapital (mesin) tetapi tidak mempengaruhi L. Ini adalah saudara sepupu dari kemajuan teknologi yang pertama disebut di atas, hanya saja yang mengalami kemajuan teknologi adalah faktor produksi K. Ketiga, kemajuan teknologi yang meningkatkan produktivitas manusia atau mesin. 6. Untuk menumbuhkan sikap menghargai teknologi dan menerima kehadirannya dalam upaya pembangunan, khususnya teknologi produktif, maka lima cara perlu ditempuh bersama-sama, yaitu : 1) Membetulkan sistem penyaluran mendahulukan teknologi produktif. teknologi ke masyarakat pedesaan dengan

2) Mengembalikan teknologi pada asasnya sebagai jembatan antara keadaan ekologi dan sistem ekonomi masyarakat bersangkutan, dalam hal ini masyarakat pedesaan. 3) Menghindarkan pameran teknologi sebagai alat kesewenang-wenangan atas masyarakat pedesaraan. 4) Membimbing masyarakat desa menjadi suatu masyarakat yang mandiri dalam arti kita tahu hal yang terbaik untuk diri mereka, percaya diri akan kemampuan dan kesanggupan

mereka, dan meyakini bahwa sumber daya yang dikaruniakan kepada mereka adalah asset yang dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya. 5) Menumbuhkan sikap menghargai pengetahuan empiris dan teknologi tradisional mereka sendiri dalam masyarakat pedesaan sebagai pangkal tolak setiap kemajuan dan pembaruan IPTEK di lingkungan hidup mereka. 7. Pemindahan, Penyebaran dan Pemilihan Teknologi Pemindahan teknologi Pemindahan teknologi menyangkut Kegiatan yang sengaja direncanakan dan mempunyai tujuan untuk memindahkan teknologi dari negara yang satu ke negara yang lain, atau dari satu pemanfaatan ke pemanfaatan yang lain. Penyebaran Teknologi Hasil pemindahan teknologi, baik yang bersifat horisontal maupun vertikal, dapat dikaitkan dan diintegrasikan ke dalam proses yang berlangsung dalam masyarakat pada saat pemindahan ataupun penemuan teknologi tersebut. Pemilihan Teknologi Merupakan Kegiatan secara menyeluruh suatu negara memilih teknologi yang akan diterima, diserap, dicetuskan, atau dikembangkan agar tepat dan serasi dengan tujuan pembangunan. Kemampuan negara berubah dari proses yang sedang berlangsung di dalam masyarakat. Yang akan Saya Dapat Yang akan saya peroleh setelah belajar Konsep Teknologi dan Pembangunan adalah sebagai berikut: 1. Saya bisa paham tentang sifat dan peran teknologi dalam bidang pembangunan. 2. Saya memiliki kemampuan dalam melakukan analisis permasalahan teknologi dan pembangunan di negara berkembang. 3. Saya mengetahui permasalahan dalam pengembangan dan penerapan teknologi dalam pembangunan 4. Saya mengetahui strategi teknologi yang diperlukan agar tercapai pembangunan yang membawa perubahan kepada kemajuan Referensi 1. Alvin Toffler, 1980, The Third Wave, Black Rose books. 2. Stolovitch Harold D & Erica J.Keps. 1992. Handbook of Human Performance Technology. Jossey-Bass; Publisher.

(2) Pengetahuan Lingkungan Dengan belajar tentang pengetahuan lingkungan, maka akan memberikan saya pemahaman tentang pengertian lingkungan hidup, mengenal undang-undang di Indonesia yang mengatur lingkungan hidup, mengetahui komponen utama lingkungan hidup, menganalisa permasalahan lingkungan dan tujuan perlindungan lingkungan. Materi yang saya pelajari meliputi undang-undang terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia, hubungan antarunsur dasar lingkungan, baku mutu lingkungan, pencemaran lingkungan, hingga usaha dan tujuan perlindungan lingkungan. Pokok Bahasan

1. Pengertian Lingkungan Hidup menurut UU RI No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup : Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. 2. UU RI No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup : Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. 3. Lingkungan hidup adalah lingkungan hidup di atas bola bumi sebagai wadah (tempat) makhluk hidup itu berada. Lingkungan hidup di atas bola bumi itu disebut wadah bagi hidup dan hidup itu merupakan isi dari lingkungan. 4. 3 unsur dasar lingkungan hidup : - Wadah (the contour); - Isi (the content); - Tata laku (the conduct). Antara ketiganya selalu dalam satu perwujudan dan perikehidupan yg serba terhubung yg laras, berimbang, lengkap, dan bulat. Perubahan salah satu unsur dasar tersebut, maka akan timbul kelainan yg dapat menjadi gangguan, dan mungkin menjadi ancaman. 5. Hubungan ketiga unsur lingkungan Antara hidup sebagai isi dan lingkungan hidup sebagai wadah serta tata kehidupan sebagai tata-lakunya, terdapat suatu hubungan yg bersatu dan tidak tercerai-beraikan (holistik). 6. Baku mutu lingkungan hidup = ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.

7. Pencemaran lingkungan hidup = masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusiasehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

8. Usaha pelestarian lingkungan Juni 1972 di Stockholm (Swedia), sejumlah 113 utusan negara dari badan dunia yaitu PBB hadir pada pertemuan yg membicarakan masalah lingkungan hidup yg disebut dg UN Conference on Human Environment yg kemudian dikenal dengan Stockholm Conference, atau Hari Lingkungan Hidup dan ditetapkan pada tanggal 5 Juni 1972. Begitu pula di Bali telah dilangsungkan Konperensi yg berhubungan dg Lingkungan hidup pada bulan Oktober 1982 dan merupakan tindak lanjut dari Konperensi di Stockholm, yang kemudian Indonesia mempunyai UU LINGKUNGAN HIDUP. 9. Tujuan Perlindungan & pengelolaan lingkungan hidup menurut UU RI No.32 Tahun 2009 a. melindungi wilayah NKRI dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; b. menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia; c. menjamin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem; d. menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup; e. mencapai keserasian, keselarasan, dan keseimbangan lingkungan hidup; f. menjamin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa depan; g. menjamin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian dari hak asasi manusia; h. mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana; i. mewujudkan pembangunan berkelanjutan; dan j. mengantisipasi isu lingkungan global. Yang akan Saya Dapat Yang akan saya peroleh setelah belajar ilmu lingkungan adalah sebagai berikut: 1. Saya memiliki pemahaman dasar mengenai lingkungan serta unsurnya.

2. Saya memiliki kesadaran untuk melestarikan lingkungan. 3. Saya mengenali undang-undang terkait pengelolaan lingkungan di Indonesia. Referensi 1. Anonim (2009). UU RI No.32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan Pengelolaan lingkungan hidup. 2. Cheng Shan Noe (2000). Ilmu Pengetahuan Lingkungan, hasil penyusunan terjemahan petikanpetikan dari buku : Environmental Science, The Way The World Works, Bernard J. Nebel & Richard T. Wright, PRENTICE HALL, Upper Saddle River New Jersey, 1998, sixth Edition. 3. Soeriaatmadja, RE (1997). Ilmu Lingkungan, ITB Bandung. 4. Sumarwoto, O. (1998). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

(3) Etika Profesi Dengan belajar tentang etika profesi, maka akan memberikan saya pemahaman tentang pengertian etika, profesi, dan etika dalam profesi, mengetahui sifat dan macam etika yang berlaku dalam masyarakat, memberikan gambaran tentang prinsip etika hingga kode etik profesi. Materi yang saya pelajari meliputi pengertian dasar etika, profesi, dan peran etika dalam profesi, pembagian etika secara umum, prinsip etika profesi, peran etika dalam profesi. Beberapa hal terkait kode etik profesi, dari pengertian, tujuan dan fungsi serta hukuman yang diberikan terhadap pelanggaran yang dilakukan. Pokok Bahasan 1. Pengertian etika Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu Ethikos yang berati timbul dari kebiasaan, adalah cabang utama dari filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab. 2. Sifat etika - Non-empiris, Etika tidak hanya berhenti pada apa yang kongkret yang secara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yang seharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan. - Praktis, maksudnya etika menganalisis tema-tema pokok seperti hati nurani, kebebasan, hak dan kewajiban, dan sebagainya, sambil melihat teori-teori etika masa lalu untuk menyelidiki kekuatan dan kelemahannya. 3. Etika secara umum dapat dibagi menjadi : a. ETIKA UMUM, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.

b. ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya. ETIKA KHUSUS dibagi lagi menjadi dua bagian : a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia. 4. PROFESI, adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan yang mengandalkan suatu keahlian. PROFESI : - Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus. - Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu). - Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup. - Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.

5. Prinsip etika profesi : a. Tanggung jawab, terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya juga terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya. b. Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. c. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya.

6. Peran etika dalam profesi : Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama.

Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya. Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya. 7. Menurut UU NO. 8 (POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN) Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. 8. Tujuan kode etik profesi : a. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi. b. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. c. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. d. Untuk meningkatkan mutu profesi. e. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi. f. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi. g. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.Menentukan baku standarnya sendiri. 9. Fungsi dari kode etik profesi adalah : a. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. b. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. c. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dlam berbagai bidang. 10. SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK : a. Sanksi moral b. Sanksi dikeluarkan dari organisasi Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan ditindak dan dinilai oleh suatu dewan kehormatan atau komisi yang dibentuk khusus untuk itu. Karena tujuannya adalah mencegah terjadinya perilaku yang tidak etis, seringkali kode etik juga berisikan ketentuan-ketentuan profesional, seperti kewajiban melapor jika ketahuan teman sejawat melanggar kode etik. Yang akan Saya Dapat Yang akan saya peroleh setelah belajar etika profesi adalah sebagai berikut: 1. Saya memiliki pemahaman dasar mengenai etika, profesi, serta keterkaitan antara keduanya. 2. Saya mampu menganalisa tindakan-tindakan dalam keprofesian yang sesuai dengan etika. 3. Saya mampu menanamkan kesadaran dalam diri untuk menghormati etika profesi.

Referensi 1. Isnanto, Rizal. 2009. Buku Ajar Etika Profesi. Semarang : Universitas Diponegoro. 2. Simorangkir, O.P. 2003. Etika bisnis, jabatan, dan perbankan. Jakarta : Rineka Cipta.

(4) Hubungan Kerja dan Sosial Dengan belajar tentang hubungan kerja dan sosial, maka akan memberikan saya pemahaman tentang hubungan social manusia, menjelaskan factor pendorong terjadinya interaksi social, dan gambaran mengenai hubungan kerja yang biasa terjadi. Materi yang saya pelajari meliputi pengertian hubungan social, ciri-ciri interaksi yang mendasari terjadinya hubungan social, syarat terjadinya interaksi, factor pendorong terjadinya interaksi, hubungan kerja serta hal-hal yang terkait dengan hubungan kerja. Pokok Bahasan 1. Pengertian hubungan sosial Hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antara individu yang satu dengan individu yang lain, saling mempengaruhi dan di dasarkan pada kesadaran untuk saling menolong. Hubungan sosial disebut juga interaksi sosial. 2. Menurut Charles P. Leomis sebuah hubungan bisa disebut interaksi jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a. jumlah pelakunya dua orang atau lebih b. adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan simbul atau lambing-lambang c. adanya suatu demensi waktu yang meliputi ,asa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. d. adanya tujuan yang hendak dicapai. 3. Syarat terjadinya interaksi adalah : a. adanya kontak sosial b. komunikasi 4. Faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial ; (internal dan Eksternal) a. Faktor dari luar - Imitasi yaitu tindakan meniru orang lain. Imitasi muncul karena adanya minat, perhatian atas sikap mengagumi terhadap orang lain yang dianggap cocok atau sesuai. Contohnya meniru mode rambut artis idolanya. - Sugesti . Sugesti ini berlangsung apabila seseorang memberikan pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika sipenerima sedang dalam kondisi yang tidak netral sehingga tidak dapat bewrfikir rasional. - Identifikasi yaitu merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan). - Simpati yaitu merupakan suatu proses dimana seorang merasa tertarik kepada pihak lain. Melalui proses simpati orang merasa dirinya seolah-olah dirinya berasa dalam keadaan orang lain.

- Empati yaitu merupakan simpati yang mendalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang. b. Faktor internal - Keinginan untuk meneruskan atau mengembangkan keturunan dengan melalui perkawinan antara dua orang yang berlainan jenis saling tertarik dan berinteraksi. - Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup karena manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannnya. - Keinginan untuk mempertahankan hidup terutama menghadapi serangan dari apapun. 5. Secara umum, contoh faktor pendorong interaksi social a. Kesamaan asal (daerah) atau bahasa b. Kesamaan agama c. Hubungan keluarga d. Hubungan kerja e. Kesamaan kepentingan f. Kesamaan tempat tinggal/domisili g. Faktor sosial (sebagai makluk sosial, seseorang tidak mungkin dapat hidup sendiri) h. Faktor ekonomi (seseorang membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhanya) i. Faktor pendidikan

6. Pengertian Hubungan Kerja Pada dasarnya, hubungan kerja yaitu hubungan antara pekerja dan pengusaha, terjadi setelah diadakan perjanjian oleh pekerja dengan pengusaha, di mana pekerja menyatakan kesanggupannya untuk bekerja pada pengusaha dengan menerima upah dan di mana pengusaha menyatakan kesanggupannya untuk mempekerjakan pekerja dengan membayar upah. Perjanjian yang sedemikian itu disebut perjanjian kerja. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa hubungan kerja sebagai bentuk hubungan hukum lahir atau tercipta setelah adanya perjanjian kerja antara pekerja dengan pengusaha. 7. Hubungan kerja pada dasarnya meliputi hal-hal mengenai: a. Pembuatan Perjanjian Kerja (merupakan titik tolak adanya suatu hubungan kerja) b. Kewajiban Pekerja (yaitu melakukan pekerjaan, sekaligus merupakan hak dari pengusaha atas pekerjaan tersebut) c. Kewajiban Pengusaha (yaitu membayar upah kepada pekerja, sekaligus merupakan hak dari si pekerja atas upah) d. Berakhirnya Hubungan Kerja e. Cara Penyelesaian Perselisihan antara pihak-pihak yang bersangkutan 8. Selain hubungan antara pekerja dan pengusaha, di dalam suatu perusahaan juga terdapat hubungan antarpekerja. Hubungan ini biasa didasari atas profesionalisme atau hubungan yang

dipengaruhi oleh posisi atau jabatan serta hubungan social antarpekerja berdasarkan persamaan nasib atau beban pekerjaan. Hubungan yang kedua biasa terjadi karena intensitas pertemuan yang sering terjadi, mulai dari jam kerja, waktu istirahat, hingga saat acara yang diadakan untuk para pekerja. Yang akan Saya Dapat Yang akan saya peroleh setelah belajar hubungan kerja dan social adalah sebagai berikut: 1. Saya memiliki pemahaman dasar interaksi social manusia. 2. Saya mampu menganalisa factor-faktor pendorong terjadinya hubungan sosial. 3. Saya mampu menjelaskan hubungan yang bias terjadi di dalam lingkungan kerja. Referensi 1. Becker, Gary S. "A Theory of Social Interactions." Journal of Political Economy, Vol. 82, No. 6, (December 1974), pp. 1063-1093. 2. Ferdinand Tnnies (ed. Jose Harris), Community and Civil Society, Cambridge University Press (2001).

Anda mungkin juga menyukai