Anda di halaman 1dari 15

PENEGAKAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) SERTA REKONSTRUKSI SISTEM PERADILAN PIDANA DI INDONESIA

Dedi Vitriyanto Mahasiswa Pasca Sarjana Kajian Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia, Jakarta Email : vitriyantodedi yahoo!com Abstra Ideologi sistem peradilan pidana dalam negara yang beradab tercakup dalam kalimat proses hukum yang adil (due process of law). Lawan dari proses ini adalah proses yang sewenang-wenang (arbritrary process). Proses yang sewenang-wenang ini dilaksanakan semata-mata berdasarkan kekuasaan penegak hukum (polisi dan aksa). !esewenangan ini lebih besar lagi" apabila hakim dapat dipengaruhi oleh birokrasi pemerintah" karena akan ter adi kesewenang-wenangan dimana proses peradilan pidana merupakan sandiwara untuk melaksanakan ketidakadilan. #ecara keliru arti dari proses hukum yang adil ini" oleh penegak hukum (polisi dan aksa) dan pengadilan (hakim)" sering diartikan dengan hanya penerapan secara harfiah hukum pidana yang berlaku. Padahal makna yang seharusnya dipergunakan adalah sebagai sikap-batin (sikap-kalbu) penghormatan terhadap hak-hak yang dipunyai warganegara" meskipun ia adalah pelaku ke ahatan. Pada masa lalu kita telah melihat dan mendengar (atau membaca) tentang kasus-kasus peradilan pidana yang secara menyolok telah mengabaikan semangat (sikap-batin) proses hokum yang adil ini. #etelah kita memasuki masa reformasi yang mencanangkan antara lain perlunya ditegakkan kembali supremasi hukum" terlihat adanya kecenderungan bahwa proses hukum yang adil belum mau (tidak akan)

"edi #itriyanto$ %PM: &'()'**+&'$KIK,UI -#III

Pa.e &

diterapkan terhadap mereka yang dianggap sebagai lawan dari reformasi yang sedang di alankan.

Kata kunci : pene.akan hukum, /am, due process o0 law, rekonstruksi, sistem, peradilan pidana, re0ormasi!

Penda!"#"an
"alam pem1ahasan teoritik tentan. sistem peradilan pidana selalu diin.inkan adanya asas 2pradu.a tidak 1ersalah3 4 presumption of innocence5, yan. harus menjadi 21enan. merah3 dalam merajut seluruh proses hukum yan. adil ini! 6an. dimaksud 1ersalah disini adalah dalam arti hukum 4den.an putusan pen.adilan5 dan 1ukan 2salah se1a.ai 0akta3!
&

7o1ias dan Petersen men.atakan 1ahwa 3 due process of law3, yan. 1erasal dari dokumen Ma.na charta, &8&+, merupakan constitutional guaranty9 that no person will be depri$ed of life" liberty or property against seasons that are arbitrary. Proses hukum ini %protects the citi&en against arbitrary actions of the go$ernment. Karena itu inti proses hukum yan. adil adalah : &5 tersan.ka 4maupun terdakwa5 1erhak untuk diden.ar pandan.annya tentan. 1a.aimana peristiwa yan. dituduhkan padanya itu terjadi 4hearing5: 85 dalam pemeriksaan 4sejak pertama kali di kepolisian5 ia selalu 1erhak didampin.i oleh penasehat hukum 4legal counsel5: '5 terdakwa 1erhak mendapatkan kesempatan yan. seluas,luasnya untuk menyusun dan men.ajukan pem1elaannya 4defense5: *5 adalah kewaji1an penuntut umum untuk mem1uktikan kesalahan

terdakwa den.an 1ukti,1ukti yan. sah menurut hukum 4legal e$idence5:


"edi #itriyanto$ %PM: &'()'**+&'$KIK,UI -#III

Pa.e 8

+5 pen.adilan yan. memeriksanya haruslah 1e1as dari tekanan siapapun dan den.an hakim yan. tidak 1erpihak 4a fair and impartial court5: Pene.akan hukum yan. umumnya diharapkan oleh masyarakat se1a.ai 0un.si polisi adalah pene.akan hukum pidana 4enforcing the criminal law5! Se1a.ai alat perlen.kapan %e.ara 4aparat ne.ara5 polisi 1ertan..un.jawa1 melaksanakan se1a.ian dari tu.as pemerintah sehari, hari yaitu menim1ulkan rasa aman pada war.a masyarakat! 7u.as pemerintah ini dilakukan polisi melalui pene.akan hukum pidana, khususnya melalui pence.ahan kejahatan dan menyelesaikan kejahatan yan. terjadi!
;eksodiputro, Mardjono" Ilmu !epolisian Indonesia" bahan bacaan wa ib perkuliahan" Pro.ram Ma.ister Kajian Ilmu Kepolisian, Universitas Indonesia, 8(&'" hal! )(!
&

"esakan masyarakat yan. kuat a.ar polisi melakukan tu.asnya den.an cepat, terutama terhadap kejahatan den.an kekerasan dan kejahatan serius 4$iolent and serios crimes5! Polisi yan. di.am1arkan diatas adalah se1a.ai 2law enforcer3 dan se1a.ai 2crime fighter3! Khususnya se1a.ai crime fighter terhadap $iolent and serious crimes, masyarakat men.harapkan polisi 1erperan se1a.ai proacti$e crime fighter! "alam peran ini polisi harus men.am1il inisiati0 untuk mence.ah para penjahat dan 1ukan 1aru 1ertindak apa1ila kor1an meminta 1antuan 41ersikap reakti05, karena polisi serin. diharapkan memakai pula 2kekerasan3 4 force5! <itra polisi se1a.ai pene.ak Pada hukum satu dipersulit pihak ju.a den.an sikap ambi$alen3 masyarakat! war.a masyarakat men.harapkan

perlindun.an dari polisi terhadap 2oran.,oran. jahat3 yan. 1erada dalam masyarakat, tetapi pada pihak lain mereka tidak suka apa1ila polisi memper.unakan 2upaya paksa3 4men..eledah, menan.kap dan menahan5 terhadap diri mereka sendiri! Sikap 2ambi$alen 4mendua : simpati, tetapi ju.a tidak suka5 ini mem1uat peranan polisi tidak mudah! /al ini dapat menim1ulkan kon0lik pada diri seoran. polisi dalam menemukan jati dirinya! 8 =un.si polisi dalam memelihara keteraturan, se1a.ai pen.ayom, 1erada pada per1atasan antara perilaku war.a masyarakat yan. 1ersi0at kriminal
"edi #itriyanto$ %PM: &'()'**+&'$KIK,UI -#III

Pa.e '

den.an

yan.

1ersi0at

non,kriminal!

"isinilah

pula

terdapat

keadaan

$peristiwa dimana polisi harus 21ertindak menurut penilaiannya sendiri3, polisi harus mem1uat keputusan individual dan tidak dapat menun..u komando! Inilah yan. di maksud diskresi dalam pasal > ayat 4&5 huru0 j KU/?P yan. menyatakan 1ahwa: 2men.adakan tindakan lain menurut hukum yan. 1ertan..un.jawa13! 6an. dimaksud den.an 2tindakan lain3 syarat: a5 tidak 1ertentan.an den.an suatu aturan hukum: 15 selaras den.an kewaji1an hukum yan. men.haruskan dilakukannya tindakan ja1atan: c5 tindakan itu harus patut dan masuk akal dan termasuk dalam lin.kun.an ja1atannya: d5 atas pertim1an.an yan. layak 1erdasarkan keadaan memaksa: e5 men.hormati hak asasi manusia:
8

'

adalah tindakan dari penyidik untuk kepentin.an penyelidikan den.an

;eksodiputro, Mardjono" Ilmu !epolisian Indonesia" bahan bacaan wa ib perkuliahan" Pro.ram Ma.ister Kajian Ilmu Kepolisian, Universitas Indonesia, 8(&'" hal! ))!
'

Penjelasan pasal + ayat4&5 huru0 a, an.ka *" mengenai tindakan lain" Undan.,undan. %o!@$&A@&, KU/?P!

atau yan. menurut Pro0! Mardjono ;eksodiputro den.an pen.ertian yan. 1er1eda yaitu : 3men.adakan tindakan lain yan. 1ertan..un.jawa1 4akunta1el5 dan 1erdasarkan hukum 4tidak 1oleh melan..ar hukum53! * Menurut 1eliau seharusnya rumusan asas su1sidiaritas dan asas oportunitas yan. dianut dalam Ilmu kepolisian Indonesia! %amun demikian dalam pemahaman seperti ini, 0un.si polisi adalah : 3men.atasi situasi3 4 handling the situation5! "isini pula peranan polisi dalam memecahkan masalah dilakukan 1aik den.an 2mene.akkan hukum3, maupun den.an cara lain: sekedar ancaman dan paksaan 4tanpa men..unakan kekerasan5 ataupun den.an menunjukan simpati dan pen.ertian 4tidak saja pada kor1an, tetapi
"edi #itriyanto$ %PM: &'()'**+&'$KIK,UI -#III

Pa.e *

ju.a pada pelaku5! istilah polisi yan. 1erperan se1a.ai walkman34dan 1ukan crime fighter) serta polisi yan. 1erperan se1a.ai community problem sol$er adalah dalam kaitannya den.an 0un.sinya dapat men.atasi setiap situasi yan. memerlukan 1antuannya 4se1a.ai pen.ayom5! Kewenan.an mematuhi undan., perintah memper.unakan polisi yan. force se1a.ai upaya paksa umum!

memper.unakan kekerasan 1erdasarkan hukum untuk memaksa seseoran. 1ertindak untuk kepentin.an Pen..unaan kekerasan dalam arti ini tidak perlu di1erikan la.i oleh undan., karena adalah 1a.ian dari mandat yan. di1erikan kepada masyarakat kepada polisi untuk melawan kejahatan! 6an. selalu menjadi permasalahan, dan karena itu perlu pen.aturan, adalah memper.unakan kekerasan yan. melampaui keperluan 4unnecessary use of force) atau malahan yan. melampaui 1atas kewajaran ( e'cessi$e or brutal use of force5! Inilah yan. perlu diatur, 1aik melalui kode etik kepolisian, tetapi ju.a untuk hal yan. terakhir melalui aturan yan. memuat sanksi disiplin dan sanksi pidana 4rules or restrict the use of force by the police) ! /anya apa1ila war.a masyarakat dapat memahami dan menyetujui adanya standar yan. wajar 4reasona1le standard5 dalam pen..unaan kekerasan oleh polisi, maka citra polisi yan. selama ini serin. tercoren. oleh perilaku individu polisi dapat diper1aiki!
+

Po#isi Mitra Masyara at dan Gaya Pe#ayanan


Polisi se1a.ai 2crime 0i.hter3 harus mem1atasi dirinya hanya pada kejahatan yan. serius
*

;eksodiputro, Mardjono" Ilmu !epolisian Indonesia" bahan bacaan wa ib perkuliahan" Pro.ram Ma.ister Kajian Ilmu Kepolisian, Universitas Indonesia, 8(&'" hal! >'! + I1id! hal! )@!

dan 1erintikan kekerasan! "i sini meman. suatu or.anisasi kepolisian harus 1er.erak seperti 2or.anisasi militer3 4 military-like5! 7etapi hanya dalam tu.as ini! Untuk tu.as,tu.as sele1ihnya polisi harus men.ajak masyarakat
"edi #itriyanto$ %PM: &'()'**+&'$KIK,UI -#III

Pa.e +

sendiri

untuk

men.atasi

pelan..aran

hukum

yan.

terjadi

dalam

lin.kun.annya! Polisi disini le1ih 1erperan se1a.ai wacthman 4 penja.a keamanan dan keterti1an5 ketim1an. se1a.ai crime fighter. "i sampin. itu polisi ju.a tidak 1oleh melupakan peranannya yan. tidak kalah pentin.nya, yaitu mem1antu tu.as instansi,instansi pu1lik yan. lain! Konsep polisi adalah se1a.ai community problem sol$er. Polisi Indonesia se1enarnya telah 1anyak melakukan usaha,usaha untuk menjadi watchman dan community pro1lem solver3 ini! Pada tahun &A@(,an, polisi telah mulai men.em1an.kan 2sistem keamanan swakarsa3 atau 2sistem keamanan lin.kun.an3! "alam konsep ini telah disadari 1ahwa masyarakat sendiri ju.a dapat mem1erikan sum1an.an dalam ke.iatan pemolisian, 1ahwa polisi dan masyarakat adalah mitra yan. sejajar$sederajat serta 1ahwa masyarakat harus dimotivasi untuk 1ekerjasama den.an polisi!

Per"ba!an

Gaya

Le$a#isti

(Pene$a an

H" "%

tan&a

Ko%&ro%i) %en'adi Gaya Pe#ayanan(


"alam 2communiting policing hu1un.an tim1ale 1alik secara

kemitraan sederajat antara polisi dan masyarakat harus dapat di1ina! Kellin. and Bilson 4&A@85, dalam karan.annya 3(roken )indows3 menekankan perlunya diutamakan menin.katkan kerjasama polisi dan masyarakat dalam daerah,daerah kumuh! "alam penelitian yan. terkenal ini, 21roken windows3 diumpamakan den.an keadaan masyarakat terse1ut yan. penuh permasalahan 4masalah individu, antar,tentan..a dan antar,kelompok5 yan. memerlukan 1antuan dari pihak luar 4misalnya dari polisi dalam ke.iatan 2community policing35! "aerah kumuh den.an 2unrepaired broken windows3 akan menarik 1a.i penjahat dan kemudian menim1ulkan ketakutan 1a.i para pen.huninya! /anya melalui kerjasama, dukun.an dan 1antuan para war.a setempat, polisi dapat melawan kejahatan di daerah ur1an yan. kumuh! Untuk men.atasi permasalahan Indonesia den.an ledakan penduduknya 4di mana kota tidak siap5, maka dapat diusahakan adanya
Pa.e )

"edi #itriyanto$ %PM: &'()'**+&'$KIK,UI -#III

2planed slums3 dan organi&ed slums3! Peranan polisi untuk menja.a keteraturan dan keterti1an di daerah,daerah ini san.at utama! %amun, mereka hanya akan 1erhasil, 1ila mana polisi dapat mem1uka jalur komunikasi yan. jujur dan e0ekti0 den.an pen.huninya! "i 1idan. kejahatan teror.anisir 4or.aniCed crime5 misalnya dalam memeran.i peredaran narkotika dan Cat aditi0 lainnya yan. semakin menin.kat! "iperlukan penan.anan yan. khusus untuk mendidik se1a.ian 4mun.kin hanya se1a.ian kecil yan. dipilih melalui selekti0 yan. ketat5 polisi yan. siap men.hadapi tantan.an kejahatan yan. makin can..ih 4 a!l kemajuan teknolo.i in0ormasi, cy1er crime5 dan arus perda.an.an transnasional 4termasuk kejahatan kerah,putih dan kejahatan teror.anisir5!

Re onstr" si Siste% Peradia#an Pidana Indonesia


KU/?P Indonesia 4Undan.,undan. %o!@ 7ahun &A@&5 adalah kulminasi dari hasil Seminar /ukum %asional II yan. diselen..arakan oleh DP/% di Universitas "ipone.oro, 8>,'( "esem1er &A)@5! "alam S/% II ini, yan. 1ertema 2 Pelaksana %e.ara /ukum Eerdasarkan "emokrasi Pancasila3, terdapat Komisi III yan. mem1ahas permasalahan 2hukum acara pidana dan hak asasi manusia3! Seman.at pem1aharuan pada waktu &er#ind"n$an !" "% yan$ #ebi! besar atas !a )!a itu adalah dasar *ar$a

Ne$ara( Kritik,kritik yan. dilontarkan F9 diarahkan kepada cara perlakuan aparat hukum dalam jaman Indonesia merdeka, kepada rakyatnya sendiri, war.a %e.ara Indonesia!3 4;eksodiputro, 8((>5! "iperlukan pemikiran ulan. tentan. sistem peradilan pidana 4SPP5! Itulah yan. dise1ut den.an 2rekonstruksi3! Sedan.kan yan. dimaksud den.an palaksanaan peradilan pidana adalah apa yan. dikenal se1a.ai the administration of criminal ustice atau strafrechtspleging. Pemikiran ulan. terhadap SPP ini diperlukan a.ar dapat diselaraskan den.an ketentuan, ketentuan tentan. /ak ?sasi Manusia, yaitu untuk mendesain 4merancan. 1an.un5 ulan. SPP a.ar dapat tercipta 2pelaksanaan peradilan pidana yan.
"edi #itriyanto$ %PM: &'()'**+&'$KIK,UI -#III

Pa.e >

patut

dan

semestinya3

4behoorli k

strafrechtspleging

*decently

administration of criminal ustice).

Desain &rosed"r (&ro+ed"ra# desi$n)


Pen.ertian yan. 1anyak dianut di Indonesia adalah 1ahwa hukum pidana 4hukum acara pidana5 men.atur 1a.aimana %e.ara, melalui or.an, or.annya mene.akkan haknya untuk men.hukum dan menetapkan pidana! "en.an demikian harus diatur secara jelas proses memper.unakan hak terse1ut! Pen.aturan itu 1ermaksud untuk mem1atasi kewenan.an %e.ara, a.ar tidak sewenan.,wenan. memper.unakan haknya! Proses ini harus men.atur : a5 penyelidikan, penyidikan, pendakwaan, pemeriksaan dan peradilan, sedemikian rupa a.ar terdakwa yan. 1ersalah mendapat hukumannya: 15 harus diupayakan semaksimal mun.kin 1ahwa pendakwaan dan peradilan seoran. yan. tida bersa#a! harus dice.ah!

Kedua tujuan ini merupakan dua sisi dari suatu mata uan. dan sama nilainya! "alam pen.ertian hukum, ini dinamakan 2proses hukum yan. adil3 (due process of law). Serin. dilupakan 1ahwa pen.ertian hukum ini adalah lawan dari 2proses hukum yan. sewenan.,wenan.3 (arbitrary process)" suatu proses yan. 1erdasarkan kuasa aparat pene.ak hukum semata,mata! Serin. kita den.ar 1ahwa hukum acara pidana kita terikat pada asas #e$a#itas, yan. 1er1eda den.an asas o&ort"nitas! Pada asas le.alitas, pene.ak hukum pidana terikat pada undan.,undan. (gebondenheit aan de wet)" yan. diartikan ju.a 1ahwa semua pelan..aran hukum pidana harus diselesaikan dalam sisten peradilan pidana! 4misalnya protes masyarakat terhadap kemun.kinan penyelesaian kasus,kasus EDEI melalui settlement agreement3$MS??5! %amun, dalam kasus Ei1it,<handra, pene.ak hukum
"edi #itriyanto$ %PM: &'()'**+&'$KIK,UI -#III

Pa.e @

4Jaksa 7in..i5 menutup perkara, hal ini 1erarti men.akui adanya asas oportunitas! Pada asas oportunitas, maka kejaksaan 4JPU5 dapat menutup perkara atas dasar 2kepentin.an umum3! Ini ju.a dikenal se1a.ai hak oportunitas secara 2ne.ati03, dimana hak 2menutup perkara3 ini diper.unakan secara san.at ter1atas! %amun ada pula hak opotunitas secara positi0, disini di lakukan pendekatan, 1ahwa 2apa1ila tidak diperlukan oleh kepentin.an umum, maka penuntutan dihentikan!3 Pelaksanaan hak oportunitas secara positi0 ini meman. ditujukan demi keuntun.an terdakwa 4 legaliteitsbeginsel ten $oordele $an de $erdachte5! Pada dasarnya pendekatan ini dikenal dalam hukum pidana Indonesia! "esain prosedur sistem peradilan pidana 4SPP5 dapat di1a.i ti.a : a5 tahap pra,adyudikasi 4 pre,adjudication5, 15 tahap adyudikasi 4 adjudication5, dan c5 tahap pasca,adyudikasi 4post,adjudication5! Penyidikan Pendakwaan 4Eelanda : :3opsporing3, In..ris atau :3in$estigation5 4Eelanda dan :3

4In..ris

2prosecution35

Penuntutan

$er$olging35, adalah kewenan.an %e.ara untuk mene.akkan hukum 4 to enforce the law5! ?dapun alat %e.ara pene.ak hukum (law enforcement agencies) adalah instansi pemerintah yaitu Kepolisian dan Kejaksaan! Sedan.kan Kekuasaan kehakiman 1erasal dari istilah$konsep Eelanda : rechterli ke macht (rechter + hakim" rechterli ke + kehakiman). "alam konsep 2kekuasaan kehakiman3 ini tercakup pen.ertian 2 udicial power3 oleh 2the udiciary3 4jajaran hakim pen.adilan5, tetapi ju.a dari officers of the court3 4peja1at pen.adilan lainnya5! Menurut Pro0! Mardjono ;eksodiputro, officers of the court3 4peja1at pen.adilan lainnya5 itu adalah :

"edi #itriyanto$ %PM: &'()'**+&'$KIK,UI -#III

Pa.e A

&5 polisi

kehakiman

4reserse5,

se1a.ai

pendampin.

2ma.istrate

1erdiri$penuntut umum3: 85 jaksa penuntut umum 4JPU5 se1a.ai ma.istrate 1erdiri: '5 advokat, ketika melaksanakan kewenan.an 2mem1ela perkara pidana3: dan *5 panitera$panitera pen..anti! Selanjutnya menurut 1eliau 1ahwa desain prosedur dalam sistem peradilan pidana Indonesia, harus jelas dan konsisten menyatakan 1ahwa : &5 Kita1 Undan.,Undan. /ukum ?cara Pidana $ KU/?P 4sekaran. dan yan. akan datan.5 mem1eri posisi dominan kepada tahap ad,yudikasi, dan karena itu, pusat kewenan.an adalah pada hakim 4pen.adilan5! Gleh se1a1 itu kalau re0ormasi system peradilan$ mahkamah ?.un. 1erhasil, maka yan. lain 4penuntut umum dan polisi kehakiman$reserse5 mudah memper1aiki diri! 85 Penuntut umum dan polisi reserse adalah 1a.ian dari kekuasaan kehakiman dan tunduk pada hakim serta dapat dite.ur dan dihukum oleh hakim$majelis sidan. pen.adilan 1ersan.kutan, 1ilamana lalai ataupun men..an..u kelancaran proses pen.adilan pidana, serta melan..ar hak asasi manusia tersan.ka atau terdakwa! '5 Polisi ;eserse adalah 1ukti,1ukti 7u.as pendampin. adanya tindak utamanya PenuntutUmum, pidana dan adalah pen.umpulan dalam 0akta

mempersiapkan

kesalahan

7ersan.ka$7erdakwa!

lapan.an 4physical e$idence and witnesses5! "alam KU/?P dikenal pula adanya penyelidikan 4Eelanda : onder&oek,pro-actief rechercheren5, dimana 1elum diperlukan adanya 31ukti permulaan yan. kuat3, 1er1eda den.an penyidikan! Penuntut Umum memeriksa dan men.awasi 4oversi.ht5 pen.umpulan 0akta lapan.an, a.ar sesuai den.an hukum dan
Pa.e &(

"edi #itriyanto$ %PM: &'()'**+&'$KIK,UI -#III

yurisprudensi! /anya Polisi ;eserse yan. menjadi pendampin. Penuntut Umum! "ivisi,divisi lain dari kepolisian tidak 1erkaitan lan.sun. den.an kejaksaan atau penuntut umum! Karena itu dahulu, pen.ertian 2 hulpmagistraat3 rechterli ke keseluruhan! 4ma.istrate,pendampin.5 politie3 4Polisi,;eserse5, hanya tidak 1erlaku untuk 2 de untuk kepolisian secara

KPK, Pen$adi#an Ti&i or dan Ha i%)Ko%isaris


Suatu 2anomali3 4per1edaan dari yan. 1iasa$umum5 adalah

di1entuknya Komisi Pem1erantasan Korupsi 4KPK5 dan Pen.adilan 7indak Pidana Korupsi 47IPIKG;5, dalam Sistem Peradilan Pidana 4SPP5 Indonesia! Men.esampin.kan kemun.kinan 20actor politik3 serta pen.aruh$tekanan dari apa yan. dikenal se1a.ai 2makelar kasus3 4 khawatir tidak dapat menem1us KPK dan peradialan 7ipikor5, oleh se1a1 itu mun.kin harus dicari ju.a dalam suatu sistem peradilan pidana yaitu KU/?P &A@& 1erdasarkan 0alsa0ah 2pemisahan kekuasaan (separation of powers)" men.utamakan tahap pra,adyudikasi 4men.utamakan 2kekuasaan polisi3 dan 2kekuasaan penuntut umum35, persain.an tidak sehat antara kewenan.an penyidikan dan kewenan.an pendakwaan, dan tidak mau men.akui dominasi tahap adyudikati0! "ominasi tahap ad,yudikasi 4kekuasaan pen.adilan men.awasi tahap,tahap se1elumnya dan sesudahnya5 adalah ciri universal dalam sistem peradilan pidana di ne.ara,ne.ara demokrasi! 41er1eda den.an ne.ara,ne.ara totaliter, di mana pen.adilan 2tunduk3 pada kekuasaan eksekuti0, di sini kita men.enal 2pen.adilan sandiwara3 di mana kekuasaan kepolisian dan pendakwaan 1ersatu untuk men,dikte 2kekuasaan kehakiman5! Pada KU/?P tahun 8((@, mulai ada peru1ahan den.an mem1eri kewenan.an kepada seoran. !a i%) o%isaris! /akim,komisaris ini akan mempunyai wewenan. 2oversi.ht3
Pa.e &&

atau

s"&er-isi

dalam

"edi #itriyanto$ %PM: &'()'**+&'$KIK,UI -#III

2kewenan.an

penyidikan3

dan

2kewenan.an

pendakwaan3!

"alam

1ahasa Indonesia hakim,komisaris ini ju.a dapat dinamakan hakim, pemeriksa! "alam konsep hukum Perancis dan hukum Eelanda, tu.as hakim,komisaris ini meman. memeriksa perkara se1elum perkara diperiksa dalam su1tansinya oleh 4majelis5 hakim dalam sidan. ter1uka! "i Eelanda sidan. pemeriksaan oleh hakim,komisaris ini dinamakan 2pemeriksaan,persiapan3 atau 2pemeriksaan,pendahuluan3 4.erechtelijk vooronderCoek $ H#G5 dan dilakukan atas permintaan kejaksaan 4o00icer van justitie,pasal &@& Sv Eelanda5, den.an tidak menutup kemun.kinan dilakukannya atas wewenan. ja1atan atau atas permintaan tersan.ka yan. 1erada dalam tahanan 4pasal &@* Sv5! 7ujuan dari H#G ini adalah untuk menjamin 1ahwa telah dipatuhinya asas 2ke1ijakan penuntutan yan. layak dan semestinya3! Pemeriksaan oleh hakim,komisaris terutama ditujukan pada pen..unaan upaya paksa dalam penyidikan 4penan.kapan, pen..eledahan 1adan, pemasukan rumah, penyitaan dan pemeriksaan surat5! Menurut Pro0! Mardjono ;eksodiputro, 1ahwa penolakan atas

dimunculkannya lem1a.a hukum 1aru yan. 1ernama 2hakim,komisaris3 dapat dimen.erti 4secara sosiolo.is dan politis5, alasannya adalah karena hal ini menyulitkan 1er1a.ai kelompok untuk menjadikan 2hukum se1a.ai komoditi da.an.3 seperti selama ini dilakukan mereka 4dulu dikenal se1a.ai 2ma0ia peradilan3, tapi sekaran. le1ih dikenal se1a.ai 2ma0ia hukum3 dan 2makelar kasus atau markus35! Permasalahan dalam re,konstrusi Sistem Peradilan Pidana 4SPP5 Indonesia terkait den.an KPK adalah 1ahwa kewenangan penyidikan3 dan 2kewenangan pendakwaan3 1erada dalam satu 1adan 42satu tan.an35! Ini ju.a suatu anomaly, karena di %e.ara demokratis manapun, kedua kewenan.an terse1ut dipisahkan dalam dua 1adan, den.an 1erdasarkan asas di$ision of power den.an memperhatikan check and
"edi #itriyanto$ %PM: &'()'**+&'$KIK,UI -#III

Pa.e &8

balances. ?nomali ini dapat dikuran.i den.an mem1entuk 2 -hinese wall3 antara divisi penyidikan den.an divisi pendakwaan di KPK! /akim komisaris khusus harus ju.a diadakan di peradilan 7ipikor, hal ini untuk men.awasi pen.umpulan 1ukti 4physical e$idence dan witnesses5, mem1eri ijin 2wiretappin.34penyadapan5, dan yan. palin. pentin. adalah turut menentukan the dicision to change a suspect with a crime" based on probable cause" yan. dilakukan KPK! /akim komisaris ini harus menentukan apakah 2police powers telah dilakukan den.an sah dan 1ahwa prosecutorial powers akan dilaksanakan in the community interest. ?sasnya adalah hanya apa1ila kepentin.an hukum men.hendaki dan den.an cukup 1ukti, maka pendakwaan dilakukan! 4asas le.alitas positi05!

,, 7erima Kasih , 7erima Kasih , 7erima Kasih! I,

"edi #itriyanto$ %PM: &'()'**+&'$KIK,UI -#III

Pa.e &'

"?=7?; PUS7?K?

?1dussalam, ;." Penegakan .ukum /elalui !0.1P! "isajikan "alam ;an.ka /ari Ehakti ?dhyaksa 7an..al &) Juli &AA>! ,,,,,,,,,,,,,,,,,,, .ukum !epolisian #ebagai .ukum Positif 2alam 2isiplin Ilmu , Pener1it ;estu ?.un., <etakan keti.a, 8((A! !itab 0ndang-0ndang .ukum 1cara Pidana, Pustaka 6ustisia, <etakan keempat, 8(&'! ;eksodiputro, Mardjono" .ak 1sasi manusia 2alam #istem Peradilan Pidana (kumpulan !arangan (uku !etiga)" Dem1a.a Kriminolo.i Universitas Indonesia, 8((>.

"edi #itriyanto$ %PM: &'()'**+&'$KIK,UI -#III

Pa.e &*

,,,,,,,,,,,,,,,,,," Ilmu !epolisian Indonesia" bahan bacaan wa ib perkuliahan" Pro.ram Ma.ister Kajian Ilmu Kepolisian, Universitas Indonesia, 8(&'.

"edi #itriyanto$ %PM: &'()'**+&'$KIK,UI -#III

Pa.e &+

Anda mungkin juga menyukai