Klasifikasi diagnosis ISK & genitalia pria ( IAUI) Modifikasi EAU( European Association of Urology ) & IDSA ( Infectious Disease Society of America )
-
Infeksi Saluran Kemih (ISK) ISK non komplikata akut pada wanita Pielonefritis non komplikata akut ISK komplikata Bakteriuri asimtomatik ISK rekurens Uretritis Urosepsis Infeksi Traktus Genitalia Pria Prostatitis Epididimitis Orkhitis
PATOGENESIS: Urine: steril dan bebas kuman Infeksi: Ascending, hematogen, limfogen, langsung dari organ sekitar. Umumnya berasal dari flora normal usus & komensal di introitus vagina, preputium, perineum, anus
ISK: gangguan keseimbangan antara agent (uropatogen) host (epitel sal kemih). Agent: virulensi, jumlah Host: - pertahanan lokal - sistem kekebalan (humoral seluler)
PERTAHANAN LOKAL: - Wash out urine di buli, peristaltik ureter - pH urin asam, osmolaritas, ureum urine - Panjang uretra pria - Zat antibakteri pada prostat (PAF) tda Zn - Uromukoid (protein di ginjal vas ascendens, ansa henle distal) - Estrogen pada wanita
FAKTOR YG MEMPERMUDAH TERJADINYA ISK - Diabetes mellitus - Usia lanjut - Kehamilan - Penyakit imunosupresif - Kurang minum - Gagal ginjal - Benda asing - Stasis urine karena: + Sering menahan kencing, Obstruksi sal kemih + Refluks vesiko-ureter, Divertikel buli FAKTOR UROPATOGEN - Jenis fimbria: pili 1 > sistitis pili P > Pielonefritis akut - Sifat bakteri membentuk antigen, toksin (hemolisin), enzim urease
DIAGNOSIS
Lab. Urine: urinalisis dan kultur urine - leukosituria: Lekosit > 10/lpb : kultur - Bakteriuri: > 1 bakteri : lkukan kultur Kultur : > 100.000 cfu/ml (upt) atau 1000 cfu/ml (asp) - Pengambilan sampel urine: + Aspirasi suprapubis (asp) + kateterisasi peruretra + Urine porsi tengah (upt)
Lab darah - Darah lengkap: mencari infeksi dan inflamasi - Akut: lekositosis, LED >, sel muda. - Infx berat: Faal hepar, ginjal, hemostasis, elektrolit, analisa gas darah, kultur. Pencitraan: - Uncomplicated: tidak perlu. - BNO, IVP : fx ginjal, anatomi, - Voiding sisto-ureterografi : msukkan kontrs ke buli melalui uretra. - USG: anat. - CT scan
PENYULIT 1. Gagal ginjal akut 2. Urosepsis : hematogen ke PD. 3. Nekrosis papila ginjal dan nefritis interstitial 4. Batu saluran kemih 5. Supurasi : terbntuk nanah 6. Granuloma : tb
PIELONEFRITIS NON KOMPLIKATA AKUT Peradangan parenkhim & pelvis ginjal. Kuman ascending: E.Coli, Proteus, Klebsiella, Streptokokus, enterokokus Kuman hematogen: Stafilokokus (jarang)
KLINIS: - Demam tinggi menggigil, nyeri perut dan pinggang disertai mual-muntah, nyeri ketok CVA - Iritasi buli: disuria, frekuensi, urgensi - Lab: LED >, lekositosis, faal ginjal Bakteriuri, piuria, hematuri, kultur (+) - BNO/FPA: psoas line kabur/hilang, batu? - IVP: ginjal membesar, fungsi melambat-hilang
ABSES GINJAL, PERIRENAL, PARARENAL Abses korteks ginjal: karbunkel ginjal - Hematogen stafilokokus aureus dari luar sal. kemih (kulit) atau spuit tdk steril (narkoba) Abses kortikomedulare: - Ascending E coli, Proteus, Klebsiella - Merupakan penyulit pielonefritis akut Abses perirenal: antara kapsul ginjal dan fasia gerota, abses renal pecah ke perirenal space. Abses pararenal: antara fasia gerota dan peri toneum posterior. Asal dari abses perirenal yang pecah atau dari infx di usus, pankreas, pleura
- Keluhan miksi bila asal kuman dari sal kemih. - Massa di pinggang (abses peri dan pararenal). - Urinalisis: piuri, hematuri, kultur (+). - Lab darah: lekositosis, LED > - BNO: psoas line kabur/hilang, scoliosis, batu. - USG: cairan abses (operator dependent). - CT Scan: cairan nanah intra,peri dan pararenal. TINDAKAN: - Drainase : kalau sudah ada abses - Antibiotika - Evaluasi penyebab.
SISTITIS AKUT pada VU: Ascending lewat uretra, P > L Causa : hub. Sexual E coli, Enterokokus, Proteus, Stafilokokus. KLINIS: - Frekuensi akibat mukosa buli hipersensitif - Nyeri suprapubik - Hematuria - Jarang disertai demam, mual, muntah - Urinalisis dan kultur urine - Kambuh: perlu imaging atau sistoskopi TERAPI: - Uncomplicated: AB jangka pendek kultur - Bila tidak ada cari yg sensitif pada E coli - Antikolinergik: mencegah hiperiritabilitas buli - Antiseptik sal kemih
URETRITIS
Peradangan dari saluran uretra. Causa : hub. Sexual. Etiologi : - Neiseria gonorhoica -Lain : C Trachoma, ureaplasma U, Trikomonas Vaginalis Gejala klinis : - Urethral discharge, disuria - LUTS - 40 % asimtomatis. - Kultur swab uretra (2-4 cm dari muara uretra). - 30 % NGO disertai C Trachom
TERAPI Uretritis GO : (rekomendasi The center for disease control and prevention) Cefixime400mg po, ceftriaxon 250mg im ciproflokxacine 500 mg po,ofloxacin400 mg po (Dosis tunggal ) Uretritis Non GO : Azithromicin 1gr po, eritromisin 4x500mg 7 hr, doksisiklin2x100mg 7 hr, ofloxacine 2x200mg 7hr Evaluasi partner
PROSTATITIS: Penyebab: bakteri dan non bakteri Uji 4 tabung Meares Stamey: VB1, VB2, EPS, VB4 KATAGORI: (National Insititute of Health) I: Prostatitis bakterial akut - Ascending, refluk urine, limfogen, hematogen - Tampak sakit, demam, menggigil, ggn miksi, sakit di perineal - RT: prostat bengkak, hangat, nyeri - Dapat terjadi abses prostat, urosepsis - AB parenteral, dilanjutkan peroral 30 hari. - Bila retensi: sistostomi aja. II: Prostatitis bakterial kronik - Disuri, frekuensi, nyeri perineal, hematospermi,
- Terapi: AB jangka lama s/d kultur (-). III. Prostatitis non bakterial: CPPS - IIIA: kelainan pem fisik (-), kultur kuman (-), EPS lekosit >, oval fat body (+) Diduga infx ureaplasma/chlamidia - IIIB: fisik (-), kultur (-), tanda radang (-) Diduga berhubungan dengan stress Obat alfa bloker IV Prostatitis inflamasi asimtomatik - Klinis (-). - Diketahui dari: analisa sperma, PA operasi - Tidak perlu terapi - Pria mandul: perlu antibiotika.
EPIDIDIMITIS & ORKHITIS Epididimitis adalah peradangan pada epididimis Orkhitis adalah peradangan pada testis Jika ke duanya terlibat disebut Epididimo-orkhitis
Kuman patogen : Bakteri, Non spesifik :C trachomatis, Spesifik : M tuberkulosa, Virus Mumps, autoimun Menjalar secara ascending, hematogen, langsung (tuberkulosis )
KLINIS: - sulit dibedakan dengan torsio testis, skrotum bengkak, - Demam, malaise, nyeri s/d pinggang - Hidrokel sekunder - Elevasi testis nyeri << - Urinalisis, darah lengkap - Stetoskop dopler aliran darah >> TERAPI: AB sesuai kuman penyebab - C Trachomatis atau N GO : Amoksisilin+probenesid Ceftriaxon Doksisiklin atau eritromisin
UROSEPSIS
Septikemia yang berasal dari fokus infeksi di traktus urinarius Insiden : 1/3 dari seluruh septikaemia Mortalitas 15% 50-90% bila syok Kuman penyebab = kuman asal infeksi di tr. urinarius E Coli, Proteus,Pseudomonas, Klebsiela dll
PATOGENESA UROSEPSIS
Endotoksin /LPS
ILI,TNF
febris
DIAGNOSA UROSEPSIS
ANAMNESA
demam,
gejala
PEMERIKSAAN FISIK Sepsis : SIRS dengan tanda infeksi Paling sedikit 2 dari gejala : 1. t>38 C atau < 36 C 2. N > 90 x/mnt 3. RR>20 x/mnt atau Pa CO2 < 32 4. Lekosit > 12000 atau < 4000/dl atau lekosit muda > 10 %
USG :
Bila syarat IVP tdk terpenuhi (kreatinin ^) bantu lihat obstruksi, stasis, pembesaran.. lokasi
PENANGANAN UROSEPSIS
1.
2. 3. 4. 5.
Penanganan Gawat (syok) : Resusitasi ABC Pemberian antibiotika Resusitasi Cairan & Elektrolit Drainase Nanah Tindakan Definitif (Penyebab Urologik)
PENANGANAN UROSEPSIS
ANTIBIOTIKA : Perlu kultur urin dan darah Aminoglikosida : gentamisin & tobramisin : rule of eight amikasin : rule of nine Ampisillin kombinasi as. Klavulanat atau sulbactam Fluoroquinolon Sefalosporin gen III Evaluasi 3 x 24 h, panas < : resisten ? dosis kurang ? obstruksi? Pyonefrosis?
PENANGANAN UROSEPSIS
RESUSITASI CAIRAN & ELEKTROLIT
Karena intake oral menurun Karena febris Atasi syok Kadang perlu obat vasoaktif : dopamin Kadang perlu Hemodialisa, bila kreatinin^
PENANGANAN UROSEPSIS
DRAINASE
Terdapat timbunan nanah (pyonefrosis) Hidronefrosis berat (derajat IV) cara per kutan atau operasi (lumbotomi)
TUBERKULOSIS UROGENITAL - Etiologi : Mycobacterium tuberculosis - memberikan respon spesifik granulomatosa kronik Insidens : - 20-40% dari infeksi TBC keseluruhan - meningkat dg adanya HIV Patogenesis -Penyebaran scr hematogen pada ginjal, prostat dan epididimis. -Organ lain scr perkontinuitatum melalui urin - Penyebaran ke ginjal sangat lambat, fokus infeksi berupa tuberkel kecil-lesi nekrosis-kavitas-fistula-fibrotik&keloidkalsifikasi-otonefrektomi
Diagnosis -Sulit karena gejala tidak spesifik -Riwayat perkembangan penyakit TBC -Riwayat gangguan miksi & urgensi kronik yg tak respon dengan antibiotik -Gejala lain : nyeri punggung, pinggang, suprapubik, hematuria, frekuensi &nokturia, demam, penurunan BB, keringat malam
Pemeriksaan Fisik -- Indeks masa tubuhyang rendah -- Infeksi TBC diluar traktus urogenital : paru,tulang, limpa, tonsil dan usus
Pemeriksaan urologis Ginjal:nyeri tekan,massa, abses Suprapubik nyeri tekan Genitalia eksterna : penebalan,pengerasan atau perlunakan pada epididimis Prostat :indurasi atau nodul Pemeriksaan penunjang -Tes tuberkulin -Pemeriksaan urin : Eritrosit, lekosit Kultur urin : 20% disertai infeksi bakteri Pemeriksaan mikroskopik bakteri tahan asam(Ziehl N) Kultur media khusus (media Lowenstein jensen dan media telur pyruvic ) urin pagi hr, 3-5 hr berturut-turut PCR(Polymerase Chain Reaction) sensitivitas& spesifitas 80%
Pemeriksaan Radiologis Untuk menentukan derajat kerusakan Fotopolos abdomen,IVP, RPG, USG, Ctscan Pemeriksaan endoskopi Untuk menilai kondisi buli, mengambil sampel urin dari ginjal Pemeriksaan biopsi Pada buli dan epididimis KI : TBC sistitis akut Penatalaksanaan Terapi anti tuberkulosis minimal 6 bulan WHO & Depkes untuk TBC sal kemih : Kategori 1
Kategori I : 1. Fase Awal : 2HRZE Isoniazid(H) 5mg/kgbb (1x300mg) Rifampisin(R) 10mg/kgbb (1x450mg) Pirazinamid (Z) 25mg/kgbb(1x1500mg @500mg) Etambutol (E) 15mg/kgbb(1x750mg @250mg) 2. Fase lanjutan : 4H3R3 Isoniazid(H) 10 mg/kgbb 3x seminggu@600mg Rifampisin(R) 10 mg/kgbb 3x seminggu@450mg Kasus sulit rekurens, imunosupresi HIV bisa 9-12 bulan Pembedahan Terapi pertama pada : Sepsis dan abses Nefrektomi, epididimectomy, Setelah minimal 4 minggu pemberian antituberkulosis