TUGAS 1 PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL (PSD) PSD A

KELOMPOK 5 : FAKHRUL ROZI ALWI MARDIAH BAHRI WINDA ALFIN ZURAIDA HANNUM 1110953004 1110952057 1010953048 1110951005

DOSEN : MUMUH MUHARRAM

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2013

Buat program matlab dari sinyal berikut: X(t) = 3 cos 2000 t + 5 sin 6000 t + 10 cos 12000 t Hitung : a. b. c. d. hitung frekuensi nyquist rate sampling menggunakan frekuensi nyquist rate sampling menggunakan frekuensi Fs = 5000 Hz bandingkan hasil c dan b

jawab : a. frekuensi nyquist X(t) = 3 cos 2000 t + 5 sin 6000 t + 10 cos 12000 t X(t) = 3 cos 2 1000 t + 5 sin 23000 t + 10 cos 2 6000 t Frekuensi Nyquist = 2 x frekuensi max = 2 x 6000 Hz

Dengn hitungan :

X(t) = 3 cos 2000 t + 5 sin 6000 t + 10 cos 12000 t X(t) = 3 cos 2 1000 t + 5 sin 23000 t + 10 cos 2 6000 t X(t) = 3 cos 2 12000 t + 5 sin 212000 t + 10 cos 2 12000 t X(t) = 3 cos 2 12 t + 5 sin 24 t + 10 cos 2 2 t Jadi
1 2 3 1 1 1 1000 3000 6000

= = =

1 12 1 4 1 2

maka 1 = maka 2 = maka 3 =

1 (12000) = 1000 12 1 (12000) = 3000 4 1 (12000) = 6000 2

Pada matlab : Script :

%Praktikum Sampling

% Sinyal Kontinyu clear; FS=[]; fx=[];

% Masukan fx1=input('Masukkan Frekuensi Informasi 1 (default = 1000Hz) : '); if length(fx1)==0, fx1=1; end fx2=input('Masukkan Frekuensi Informasi 2 (default = 3000Hz) : '); if length(fx2)==0, fx2=3; end fx3=input('Masukkan Frekuensi Informasi 3 (default = 6000Hz) : '); if length(fx3)==0, fx3=6; end FS=input('Masukkan Frekuensi Sampling (default = 12 KHz) : '); if length(FS)==0, FS=12; end

fs=100; % Proses komputasi t=0:1/fs:1; xt1=3*cos(2*pi*fx1*t); xt2=5*sin(2*pi*fx2*t); xt3=10*cos(2*pi*fx3*t); n=0:FS; xn1=3*cos((2*pi*fx1/FS)*n); xn2=5*sin((2*pi*fx2/FS)*n); xn3=10*cos((2*pi*fx3/FS)*n); %Penggambaran subplot(3,2,1) plot(t,xt1,'r'); title('SINYAL INFORMASI 1') xlabel('Mili detik') ylabel('Level Amplitudo') subplot(3,2,3) plot(t,xt2,'r'); title('SINYAL INFORMASI 2') xlabel('Mili detik') ylabel('Level Amplitudo') subplot(3,2,5)

plot(t,xt3,'r'); title('SINYAL INFORMASI 3') xlabel('Mili detik') ylabel('Level Amplitudo') subplot(3,2,2) stem(n,xn1,'r') title('SINYAL TERSAMPLING 1') xlabel('Data Sampling Waktu (n)') ylabel('Level Amplitudo') subplot(3,2,4) stem(n,xn2,'r') title('SINYAL TERSAMPLING 2') xlabel('Data Sampling Waktu (n)') ylabel('Level Amplitudo') subplot(3,2,6) stem(n,xn3,'r') title('SINYAL TERSAMPLING 3') xlabel('Data Sampling Waktu (n)') ylabel('Level Amplitudo')

b. sampling dg frekuensi Niquist - command window: Masukkan Frekuensi Informasi 1 (default = 1000Hz) : 1 Masukkan Frekuensi Informasi 2 (default = 3000Hz) : 3 Masukkan Frekuensi Informasi 3 (default = 6000Hz) : 6 Masukkan Frekuensi Sampling (default = 12 KHz) : 12 - grafik:
SINYAL INFORMASI 1 4
Level Amplitudo

SINYAL TERSAMPLING 1 4
Level Amplitudo

2 0 -2 -4 0 0.1 0.2 0.3 0.5 0.6 Mili detik SINYAL INFORMASI 2 0.4 0.7 0.8 0.9 1

2 0 -2 -4 0 2 4 6 8 Data Sampling Waktu (n) SINYAL TERSAMPLING 2 10 12

5
Level Amplitudo Level Amplitudo

-5

0.1

0.2

0.3

0.5 0.6 Mili detik SINYAL INFORMASI 3

0.4

0.7

0.8

0.9

-5

4 6 8 Data Sampling Waktu (n) SINYAL TERSAMPLING 3

10

12

10
Level Amplitudo

10
Level Amplitudo

5 0 -5 -10 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 Mili detik 0.7 0.8 0.9 1

5 0 -5 -10 0 2 4 6 8 Data Sampling Waktu (n) 10 12

c. sampling dg frekuensi 5000Hz - command window: Masukkan Frekuensi Informasi 1 (default = 1000Hz) : 1 Masukkan Frekuensi Informasi 2 (default = 3000Hz) : 3 Masukkan Frekuensi Informasi 3 (default = 6000Hz) : 6 Masukkan Frekuensi Sampling (default = 12 KHz) : 5 - grafik:
SINYAL INFORMASI 1 4
Level Amplitudo

SINYAL TERSAMPLING 1 4
Level Amplitudo

2 0 -2 -4 0 0.1 0.2 0.3 0.5 0.6 Mili detik SINYAL INFORMASI 2 0.4 0.7 0.8 0.9 1

2 0 -2 -4 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Data Sampling Waktu (n) SINYAL TERSAMPLING 2 4 4.5 5

5
Level Amplitudo Level Amplitudo

-5

0.1

0.2

0.3

0.5 0.6 Mili detik SINYAL INFORMASI 3

0.4

0.7

0.8

0.9

-5

0.5

1.5

2 2.5 3 3.5 Data Sampling Waktu (n) SINYAL TERSAMPLING 3

4.5

10
Level Amplitudo

10
Level Amplitudo

5 0 -5 -10 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 Mili detik 0.7 0.8 0.9 1

5 0 -5 -10 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 Data Sampling Waktu (n) 4 4.5 5

d. bandingkan hasil c dan b nah, setelah mengetahui bagaimana bentuk sinyal tersampling dengan tiga kali penyamplingan, dengan buah frekuensi informassi yang berbeda beda.. Pada point b, diketahui frekuensi penyamplingan menggunakan frekuensi nyquist, dimana frekuensi ini haruslah dua kali dari frekuensi maksimum dari sinyal informasi, jadi sinyal spectrum yang merupakan hasil penyamplingan lebih dapat diwakilkan, sedangkan pada point c, disana kita mencoba membandingkan bagaimana perbedaannya, maka terlihat bahwa hasil dari penyumplingan berupa sinyal spectrum tidak begitu mewakilkan sinyal informasi,, Penyebab perbedaan kedua hal ini dapat di analisa karena : 1. frekuensi penyumplingan sangat mempengaruhi bentuk dari sinyal spectrum. Semakin tinggi nilai frekuensi, maka semakin banyak titik sample yang di ambil karena, semakin kecilnya jarak periode antar titik sample sehingga titik sample menjadi lebih banyak dibandingkan demhan penyumplingan frekuensi lebih rendah. 2. Dengan banyaknya memakai titik sample, maka sinyal informasi semakin terwakilkan oleh sinyal spectrum , sehingga kualitas informasi yang didapatkan akan lebih baik di bandingkan dengan sedikitnya titik sample. 3. Pada frekuensi rendah, akan terjadi beberapa eror, diantaranya adalah distorsi pada sinyal. Dapat dilihat grafik pada point c, dimana sinyal spectrum yang di dapat tidak

tersampaikan atau tidak dapat mewakilkan sinyal informasi . terjadi distorsi pada sinyal saat F2 dan F 3. 4. Akibatnya, pada saat sinyal di demodulasi kembali, untuk frekuensi yang lebih tinggi, akan mudah untuk menterjemahkan informasi yang diterima, sedangkan untuk frekuensi yang lebih rendah, maka informasi nya akan sulit untuk dibaca atau diterjemahkan. Sehingga terjadinya eror ataupun cacat pada sinyal informasi yang diterima. .